Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN MANAJEMEN
AGRIBISNIS

K E L O M P O K 2
Liceria & Co.

Kelompok 2
Nabil Purnama
01.
2210222003

Muhammad Fadhil
02.
2210222063

Aliful Khaira
03.
2210222045

Rizka Handayani
04.
2210223031

Ayu Yufika Sari


05.
2210221003
BAB 7 Employee Empowerment
Liceria & Co.

Mengapa Perlu Pemberdayaan Karyawan?

Untuk menjelaskan mengapa pemberdayaan karyawan merupakan hal yang perlu


dilaksanakan, kita perlu melihat 2 faktor penting berikut:

a. Smart technology
Smart technology menyediakan shared database untuk memungkinkan information
sharing di antara anggota organisasi, baik secara vertikal maupun horisontal. Di
samping itu, information sharing dapat pula dilakukan antarorganisasi perusahaan,
dan antara perusahaan dengan customer. Siapa saja yang diberi wewenang akan
dapat melakukan akses ke database perusahaan, sehingga memungkinkan
karyawan untuk menggunakan informasi dalam mengambil keputusan. Bahkan
pemasok, mitra bisnis, dan customer dapat diberi wewenang untuk melakukan akses
ke database perusahaan untuk memungkinkan pelaksanaan transaksi bisnis antara
pemasok, mitra bisnis, dan customer dengan perusahaan.

b. Knowledged workers
Knowledged workers adalah orang yang memanfaatkan pengetahuannya untuk
menciptakan produk dan jasa dengan menggunakan smart technology. Mereka
adalah pekerja yang menjadikan pengetahuan sebagai alat produksi untuk
menghasilkan produk dan jasa bagi customers organisasi.
Mindset Pemberdayaan Karyawan
Dari Sudut Pandang Manajer
Keyakinan dasar yang perlu dimiliki oleh para manajer untuk
mewujudkan mindset pemberdayaan karyawan adalah
(1) karyawan adalah manusia
(2) orang pada dasarnya baik
(3) birokrasi membunuh inisiatif
(4) tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi, dan
dukungan bagi karyawan.

Manajer harus memandang sisi manusia dalam diri karyawan,


bukan hanya dari sisi pekerjaannya. Dalam organisasi yang
berkualitas, karyawan dinilai sama dengan direktur pemasaran.
Setiap orang dipandang memiliki kemampuan untuk memahami
dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi perusahaan.
Manajer harus memandang karyawannya sebagai orang dewasa
yang pantas untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar atas
pekerjaannya, atas pekerjaan kelompoknya, dan akhirnya atas
sukses perusahaan secara keseluruhan.

Ayo Kita Berkebun!


Mindset Pemberdayaan Karyawan
Dari Sudut Pandang Karyawan

Dua keyakinan dasar yang perlu dibangun dalam diri


karyawan untuk memperoleh kepercayaan dari manajer
adalah:
1. Pemberdayaan karyawan hanya terwujud berdasarkan
kepercayaan yang tumbuh dalam diri manajer terhadap
karyawan.
2. Kepercayaan manajer terhadap karyawan tumbuh karena
kompetensi dan karakter yang dibangun dalam diri
karyawan.

Lima nilai dasar yang perlu dijunjung tinggi oleh karyawan


agar ia dapat dipercaya oleh manajer dan teman sekerja lain
dalam tim kerja adalah: kejujuran, keberanian, integritas,
mental berlimpah, dan kesabaran dalam mewujudkan visi

Ayo Kita Berkebun!


Perwujudan Mindset Pemberdayaan
Karyawan Ke Dalam Struktur SPPM
1. Organisasi Masa Depan
Organisasi pada dasarnya merupakan wealth-creating institution. Oleh
karena itu setiap anggota organisasi pada dasarnya memiliki tanggung
jawab untuk menambah nilai (value-adding role). Terdapat empat
perubahan organisasi masa depan yang dilandasi oleh mindset
pemberdayaan karyawan: (1) struktur organisasi menjadi datar, (2)
kembalinya fungsi dasar organisasi sebagai destabilizer, (3) deskripsi
jabatan menjadi tidak diperlukan, dan (4) berkembangnya jejaring
organisasi untuk memenuhi kebutuhan customers yang semakin
kompleks.
2. Pengelolaan Knowledged Workers
Knowledged workers memiliki karakteristik pekerjaan yang sangat
berbeda dengan pekerjaan pekerja yang mengoperasikan teknologi hard
automation, maka diperlukan cara pengelolaan yang berbeda pula. Konsep
subsidiarity perlu dipakai sebagai dasar dalam mengelola knowledged
workers, untuk memungkinkan para pekerja tersebut menggunakan
kreativitasnya dalam menerapkan pengetahuan mereka melalui smart
technology untuk menghasilkan value bagi customers.
Perwujudan Mindset Pemberdayaan
Karyawan Ke Dalam Proses SPPM
Proses SPPM berupa pergeseran pengelolaan dari financial assets leverage ke
human assets leverage

Titik berat penekanan proses SPPM perlu diarahkan pada human asset leverage untuk
menjadikan perusahaan mampu menjadi institusi pencipta kekayaan di lingkungan bisnis
global ini. Hal ini dapat dimulai dari perumusan strategic objectives pada waktu proses
perencanaan strategik dimulai. Strategic objectives perlu dirumuskan secara komprehensif
dengan mencakup empat perspektif: keuangan, customer, proses bisnis/internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif terakhir ini berhubungan dengan sumber daya
manusia, yang perlu dikembangkan dan kemudian difokuskan seluruh potensi mereka pada
kegiatan untuk menghasilkan value terbaik bagi customers. Human assets leverage
menekankan pentingnya perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini dalam perumusan
strategic objectives.

Ayo Kita Berkebun!


BAB 8
CROSS FUNCTIONAL MINDSET

Informasi Lebih
MENGAPA DIBUTUHKAN CROSS- FUNCTIONAL
TEAM?

Ada dua faktor yang menyebabkan dibutuhkannya cross-


functional team:

1. perlunya organisasi berorientasi ke sistem,


Bentuk organisasi ini membagi aktivitas pembuatan produk dan
penyediaan jasa ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang
Perspesialisasikan (specialized works) yang dilaksanakan oleh
pekerja yang memiliki kompetensi khusus (specialist). Semakin
kompleks aktivitas pembuatan produk dan penyediaan jasa,
maka semakin beragam spesialis yang dimanfaatkan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.

2. anggapan bahwa organisasi adalah suatu sistem.


Pandangan sistem menggambarkan organisasi sebagai suatu
sistem terbuka (open system), yang berinteraksi dengan
lingkungannya melalui arus kerja yang terdiri atas masukan,
konversi, dan keluaran.
Ayo Kita Berkebun!
TIM LINTAS FUNGSIONAL (CROSS- FUNCTIONAL TEAM)

A. Pengertian
Tim lintas fungsional adalah sekelompok personel yang berasal dari berbagai fungsi
atau disiplin dalam organisasi, berusaha bersama-sama mewujudkan tujuan tim. Tim
lintas fungsional dapat dibentuk secara permanen untuk mewujudkan tujuan jangka
panjang organisasi, atau dibentuk untuk menyelesaikan masalah jangka pendek
organisasi

B. Keanggotaan tim lintas fungsional.


Tim lintas fungsional beranggotakan berbagai personel yang memiliki keahlian
tertentu di bidangnya. Dengan demikian tim lintas fungsional seringkali disebut
sebagai tim multi disiplin (multidisciplinary team).
C. Pendekatan Lintas Fungsional (Cross-Functional
Approach) dalam Membangun Struktur Organisasi
Pendekatan lintas fungsional (cross-functional approach) merupakan
pendekatan untuk membangun strukitur organisasi yang akan
dijalankan oleh tim lintas fungsional permanen. Pendekatan lintas
fungsional menggunakan prinsip-prinsip berikut ini dalam
pembangunan struktur organisasi:
1. Organisasi diorientasikan kepada sistem yang digunakan untuk
melayani kebutuhan customer.
2. Modal manusia diorganisasikan menurut tim lintas fungsional, dan
setiap tim diberi tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan sistem, dan
melakukan improvement secara berkelanjutan terhadap sistem
tersebut

• Paradigma Lintas Fungsional


1. Organisasi sebagai rangkaian sistem yang digunakan untuk
melayani kebutuhan
2. Suatu kumpulan shared competencies and resources yang
disediakan untuk dimobilisasikan guna memenuhi kebutuhan
customer.

Ayo Kita Berkebun!


Liceria & Co.

Keyakinan Dasar untuk Mewujudkan Paradigma Lintas Fungsional


(1) produk berkualitas hanya dapat dihasilkan secara konsisten melalui kerja
sama lintas fungsional,
(2) kerja sama lintas fungsional menghasilkan sinergi,
(3) cross-functional approach membentuk learning organization, dan
(4) kerja sama lintas fungsional memfokuskan sumber daya organisasi kepada
kepuasan customer.

Nilai Dasar Urituk Mewujudkan Paradigma Lintas Fungsional

》Kerja sama.
Cross-functional approach hanya akan terwujud jika anggota organisasi
menjunjung tinggi nilai kerja sama. Karena kompleksnya kebutuhan customer,
usaha individual dan fungsional tidak akan mampu memenuhi kebutuhan
customer
》 Mental berlimpah.
Mental berlimpah adalah kemampuan jiwa seseorang dalam menerima
keberhasilan, kelebihan, keberuntungan, dan penghargaan yang diperoleh orang
lain.
PERWUJUDAN CROSS-FUNCTIONAL MINDSET KE DALAM
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

A. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen

> Cross-functional organization.


Cross-functional mindset diwujudkan dalam organisasi berbentuk lintas fungsional.cross-functional
organization ini menggunakan paradigma organisasi sebagai: (1) suatu rangkaian sistem yang
digunakan untuk melayani kebutuhan customer, dan (2) suatu kumpulan shared competencies and
resources yang disediakan untuk dimobilisasikan guna memenuhi kebutuhan customer
>Sistem penghargaan tim lintas fungsional.
sistem penghargaan yang cocok dengan organisasi lintas fungsional. Sistem penghargaan personel
dalam tim lintas fungsional sangat berbeda dengan yang digunakan dalam tim fungsional.

B. Proses Sistem Pengendalian Manajemen


1) penyusunan anggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting),
(2) implementasi rencana dengan activity-based management,
(3) pengendalian pelaksanaan rencana dengan activity-based cost system
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai