1) Clan Culture Model atau jenis budaya yang lebih 3) Market Culture Jenis budaya yang mengedepankan
menitikberatkan pada hubungan dan sistem kekeluargaan kompetensi yang ketat dan tinggi. Bahkan bagi organisasi
(clan) yang sifatnya guyub ciri-ciri kekeluargaan inilah dengan market culture yang kuat. Situasi persaingan yang
sangat menonjol. ketat dan tinggi bukan hanya ditunjukan bagi competitor
2) Adhocracy Culture Model atau jenis budaya ini cenderung bisnis saja, melainkan dikalangan karyawan.
bersifat “mengalir” dalam artian anggota organisasi tidak 4) Hierarchy Culture Budaya ini sangat menekankan
dibatasi oleh struktur, sebab model ini lebih mementingkan pentingnya struktur yang baik dan rapi dalam organisasi.
penciptaan situasi dimana karyawan bisa dengan bebas Semua proses kerja diatur secara baku dan sistematis.
menggali serta menyalurkan ide-ide segar, kreatif, dan Birokrasi sangat relevan dengan jenis budaya ini.
inovatif ; serta berpandangan ke depan dan mandiri.
6 Karakteristik Budaya Organisasi yang
akan Digali OCAI
Tujuan dari instrumen ini adalah mengidentifikasi budaya organisasi
yang sedang berjalan saat ini dan budaya organisasi yang diharapkan
oleh responden untuk organisasi kedepannya. Enam pertanyaan
pada kuesioner mewakili enam kunci budaya organisasi yaitu :
1. Karateristik Dominan. Dimensi ini 2. Kepemimpinan Organisasi. Dimensi 3. Pengelolaan Karyawan.
menunjukan kondisi lingkungan ini menunjukan model kepemimpinan Dimensi ini menunjukan
organisasi, apa yang dirasakan oleh yang ada di dalam organisasi, pesepsi bagaimana pengelolaan
ada anggota organisasi saat mereka para anggota organisasi tentang anggotadi dalam sebuah
berada di dalam organisasi tersebut. kepemimpinan yang ada. organisasi.
4. Perekat Organisasi. Dimensi ini 5. Penekanan Strategis. Dimensi ini 6. Kriteria Keberhasilan. Dimensi
menunjukan faktor yang mendorong menunjukan bagaimana organisasi ini menunjukan hal apa saja yang
anggota organisasi berada didalam menitikberatkan strategi yang menjadi kriteria keberhasilan di
organisasi. dijalankan dalam organisasi.
RESPONDEN
• Pihak-pihak yang diminta untuk mengisi
kuisioner adalah sebagai berikut :
• 1. Direktur Utama yang bertugas untuk • 4. Manajer Operasional yang bertanggung
memimpin secara langsung serta jawab dalam hal operasional
mengawasi jalannya Intervensi (Sebagai pengerjaannya di lapangan jika ada
penghubung antara manajer dengan kebutuhan untuk jasa Bersih-bersih.
manajer lainnya) • 5. Supervisor Operasional sebagai
• 2. Manajer Human Resource Development penganggung jawab langsung jika ada
(HRD) yang bertanggung jawab dalam kebutuhan untuk jasa Bersih-bersih.
penerapan budaya perusahaan pada unit • 6. Staf promosi dan pemasaran sebagai
bisnis yang baru pada personel-personel orang yang bertugas secara langsung
yang terlibat di dalamnya. untuk mempromosikan jasa retail Bersih-
• 3. Manajer Marketing yang bertanggung bersih agar dapat dibeli oleh masyarakat
jawab dalam mempromosikan dan yang membutuhkan.
memasarkan produk jasa retail Bersih-
bersih agar dapat dibeli oleh masyarakat
yang membutuhkan.
DESAIN INTERVENSI
Intervensi Strategic Change memiliki fokus
Jenis Intervensi yang utama pada upaya-upaya mengorganisir
akan digunakan termasuk sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk
meningkatkankeuntungan kompetitif dalam
Strategic Intervension lingkungan.
dengan menggunakan
pendekatan Large Group Cummings & Worley (2009) menjelaskan bahwa
Large Group Intervention Intervensi ini melibatkan
Intervention serta berbagai stakeholder dalam pertemuan besar untuk
memperjelas nilai-nilai yang dianggap penting,
memfokuskan pada hal yang memengaruhi seluruh
organisasi seperti mengembangkan produk baru
serta memperkenalkan teknologi terbaru.
DESAIN INTERVENSI
Intervensi strategi kompetitif memiliki fokus utama pada
Jenis Respon Strategi bagaimana cara organisasi meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dibandingkan dengan organisasi lain. Untuk
yang digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif, organisasi harus mampu
merespon tuntutan menunjukkan keunikannya (uniqueness), memiliki nilai (value), dan
sulit untuk ditiru (difficult to imitate).
lingkungan adalah Intervensi yang dapat membantu
organisasi dalam mengembangkan
Strategi Kompetitif Proses penerapan intervensi keunggulan dan mengelola
perubahan strcategis terintegrasi perubahanstrategi adalah
perubahan strategi terintegrasi
dilakukan dalam 4 fase, yaitu:
(integrated strategic change)
• Anggun Tri Febriana, Ahyar Yuniawan. Analisis Pemetaan Budaya Organisasi menggunakan Organizational Culture
Assessment Instrument pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi UNDIP. Volume 10, Nomor 1, Januari, Tahun 2013.
• Asikin,S.H,S.U., H.Agusfian Wahab dkk., 2010, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, Rajawali Pers, Jakarta.
• Bunker, B. B., & Alban, B. T. (1997). Large group interventions: Engaging the whole system for rapid change. San
Francisco: Jossey-Bass.
• Cristina Widya Utami, (2006). Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel.Modern); Jakarta:
Salemba Empat
• Cummings, T., & Worley, C. (2009). Organization development and change (9th ed.). Mason, OH: Southwestern
College Publishing.
DAFTAR PUSTAKA
• Doni Judian, Tahukah Anda ?Tentang Pekerja Tetap, Kontrak, Freelance, Outsourcing, Cetakan Pertama, dunia
Cerdas, Jakarta, 2014.
• Michael. (2009). Understanding Large Group Intervention Processes:A complexity theory perspective.
Organizational Development Journal 27 (1)
• Moeljono, Djokosantoso. (2005). Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
• Prawirodirdjo, Arto Suharto (2007), Analisis Pengaruh Perubahan Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Dan Kinerja Pegawai Direktorat Jendral Pajak, Universitas Diponegoro Semarang, Tesis