• Kata “karier” dari bahasa Perancis “carrierre” = arena balap, jalan raya, atau arena dimana
hanya sekali berlalu.
• Dalam penggunaannya makna kata ini lekat dengan arti yang berhubungan dengan
pekerjaan.
• Awal abad 20, Frank Parson thn 1909, berganti-ganti antara kata vocation (pekerjaan,
lapangan kerja) dan occupation (pekerjaan, jabatan), hanya sesekali menggunakan kata
“career”.
• Tahun 1950an-1960an. Konsep karier mjd lebih luas. Super, Tiedman, dan Borow pada tahun
1961 mendefinisikan “karir” sebagai sequence of occupations, jobs, and positions dalam
hidup seorang individu
Bekerja
• Aktualisasi diri
• Orang dapat termotivasi untuk bekerja dengan berbagai kombinasi dari alasan tsb
• Dapat tidak secara hirarki, kecuali untuk kebutuhan dasar yang pasti dibutuhkan oleh semua
orang
• suatu pekerjaan dapat menjadi suatu cara untuk menunjukkan tingkatan sosial (pekerjaan,
kelas sosial, prestige)
• Apa yang orang lakukan untuk dapat hidup terkadang dilihat sebagai bagian yang esensial
dari seseorang
• Contoh : pada artist yang mengekspresikan diri melalui hal yang dibuat untuk
menunjukkan bagaimana dirinya
• Pada budaya kolektivis, bekerja dilihat sebagai ekspresi dari kelompok dibandingkan
identitas personal.
• Contoh: pilihan dalam bekerja lebih banyak berkolaborasi dengan keluarga, kelompok (suku)
atau komunitas dibandingkan sebagai pilihan pribadi
• Pertimbangan dalam pemilihan pekerjaan yaitu yang dapat memberikan pelayanan pada
kelompok dan membuat hubungan yang harmonis
• memberikan manfaat yang lebih besar pada kelompok dibandingkan pada individu sendiri
• Seseorang harus mampu melakukan suatu pekerjaan (bekerja) jika orang lain mampu/dapat
melakukannya
• Terdapat harapan yang kuat dari keluarga atau institusi sosial lainnya.
• Jika tidak bekerja maka akan diberikan label, seperti: pemalas, dan orang yang melalaikan
kewajiban.
• Bekerja dipandang sebagai cara untuk menyusun waktu seseorang dan membentuk makna
personal (personal meaning) pada dunia yang tidak memiliki makna (meaningless universe)
Work
• Bagian dalam hidup dimana seseorang memberikan pelayanan atau membuat benda yang
biasanya (tapi tidak selalu) dibayar
• Aktivitas spesifik yang dilakukan orang baik itu dibayar maupun sukarela
• Pada kebanyakan kelompok, bekerja diasosiasikan pada periode dalam hidup setelah
sekolah formal dan sebelum pensiun.
Job
• Contoh : menjadi pemeriksa kualitas pada suatu pabrik dalam waktu 10 tahun
Career
• “Rangkaian atau kumpulan dari pekerjaan yang dilakukan orang sepanjang perjalanan
kehidupan kerja”
• Orang dapat melakukan beberapa jenis pekerjaan namun masih pada karir tunggal
Pengembangan karir
• Dimulai dari masa kanak-kanak (termasuk pengalaman formal maupun informal yang
memberikan munculnya talenta, minat, nilai dan pengetahuan mengenai dunia pekerjaan),
berlanjut ke masa dewasa melalui perkemabnagan perilaku dalam bekerja (penyesuaian diri
dalam bekerja) dan hingga akhirnya pensiun
• Periode sebelum pemilihan karir kadang tumpang tindih dengan masa pendidikan.
• Periode akademik atau masa pendidikan merupakan bagian dari proses pengembangan karir
• Banyak orang yang mengubah pilihan karir dari waktu ke waktu karena berbagai alasan.
Misal : ingin bekerja yang sesuai dengan minat dan talenta
Career advancement
• Proses linier dimana individu secara progresif meningkatkan posisi karirnya sepanjang
waktu. Semacam menaiki tangga karir
Career management
• Situasi dimana individu secara aktif terlibat dalam mengarahkan jalur perkembangan
karirnya
• Individu sebagai active agent, mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap peluang baru
dan secara proaktif mengatasi situasi negatif
Referensi
• Lent, R.W., & Brown, S.D. Understanding and Facilitating Career Deelopment in the 21st
Century.
Kebutuhan psikologis untuk bekerja atau berkontribusi pada orang lain merupakan
komponen kunci perkembangan identitas personal maupun kesehatan mental.
Kerja, minimal akan memberikan sumber materi untuk penghidupan. Secara optimal,
pekerjaan dapat berfungsi sebagai sumber makna, personal fulfillment, pengayaan,
kebahagiaan, dan kepuasaan yang merupakan elemen utama dari subjective wellbeing
(Kahneman & Riis, 2005).
Ketika seseorang berkarier dengan bekerja yang dapat berkontribusi pada lingkungan sosial
yang lebih luas, akan muncul harga diri yang lebih besar, kepuasan hidup yang lebih tinggi,
dan meningkatkan keberartian personal serta koneksi sosial (McIntosh, 2000).
Bekerja dapat memberi peluang untuk membangun hubungan sosial yang positif,
menumbuhkan rasa identitas dan pemaknaan, serta membuat kontribusi sosial (Savickas,
2005).
Mampu memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya (tercapainya work life balance,
mampu mandiri menghidupi dirinya serta mandiri mengelola kariernya) namun juga dapat
memberi manfaat untuk orang lain (Abdullah, 2018)
Kebahagiaan berkarier
Menjadi bahagia di tempat kerja adalah penting, sebagian, karena orang menghabiskan
sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, selama
minggu kerja, rata-rata orang Amerika yang dipekerjakan menghabiskan lebih banyak waktu
bekerja daripada dengan aktivitas lain kehidupan sehari-hari. (4) Karena begitu banyak
kehidupan sehari-hari seseorang dihabiskan di tempat kerja, itu sangat penting bagi
seseorang untuk benar-benar melihat sifat dari apa yang mereka lakukan ketika mereka
sedang bekerja.
"Seseorang tidak akan senang dengan pekerjaan mereka jika mereka menghabiskan terlalu
banyak waktu dalam kegiatan yang tidak melibatkan dan memberi energi kepada mereka,"
kata Pryce-Jones. Jika seseorang menghabiskan sebagian besar hari mereka melakukan apa
yang membuat mereka bahagia, mereka menjadi jauh lebih produktif dan berkomitmen.
"Anda benar-benar dapat menyelesaikan tugas jauh lebih efisien dan dengan standar yang
lebih tinggi jika sebagian besar hari Anda dihabiskan untuk pekerjaan yang paling berarti
bagi Anda."
Perjalanan kebahagiaan
Menentukan cara meraih potensi diri sendiri dan mempelajari apa yang benar-benar membuat
mereka bahagia adalah proses individual. Ini unik untuk setiap orang karena orang membawa
bersama mereka sejumlah pengalaman masa lalu dan rangkaian pengalaman baru yang bermakna
Daftar Pustaka
Kahneman, D., & Riis, J. (2005). Living, and thinking about it : Two perspectives on life. Dalam
Huppert, F.A., Baylis, N., & Keverne, B. (Eds.). The Science of Well-Being, (hal. 285-304).
Oxford : Oxford University Press.
Savickas, M.L. (2005). Theory and practice of career construction. Dalam Brown, S.D dan
Lent, R.W (Eds), Career development and counseling : Putting theory and research to work.
New Jersey : John Wiley & Sons, Inc
= Masa saat seorang individu mulai mempunyai dorongan untuk mencari informasi tentang karier,
mengekslorasi karier lebih dalam, mengambil keputusan karier, membangun karier dengan suatu
strategi, dan menjaga keberlanjutan karier.
Fase ini dari sisi area waktu, fase ini dimulai saat seseorang terbersit berkeinginan bekerja dan mulai
mengarahkan diri untuk fokus melakukan aktivitas kerja secara riil atau ketika seseorang
menjalankan pekerjaannya / berprofesi tertentu.
Biasanya fase ini dimulai ketika duduk di bangku SMA atau saat di bangku kuliah, di kisaran usia 20
tahun.
Catatan : pada kuliah ini akan dibahas tentang konsep fase membangun karier / konstruksi karier.
Lebih bebas untuk meningkatkan diri dengan kualifikasi keahlian sesuai minat
(Abdullah, 2017)
Jalur keduanya = konvensional dan non konvensional
Aspek Karier lama (jalur karier Karier baru (jalur karier non
konvensional) konvensional)
Karakteristik lingkungan Stabil Dinamis
Pilihan karier yang dibuat Satu kali, di awal usia berkarier Berulang, beberapa kali pada
tahapan usia yang berbeda
Tanggungjawab karier Pada organisasi Individual
Career horizon (workplace) Satu organisasi Beberapa organisasi
Career horizon (time) Panjang Pendek
Scope of change Tambahan kenaikan Transformasional
Employer give / employee Loyalitas dan komitmen Bekerja dalam waktu yang lama
expect
Kriteria kemajuan Berdasarkan pada masa jabatan Berdasarkan pada hasil kerja dan
pengetahuan
Makna sukses Memenangkan kompetisi, misal Perasaan dari dalam diri
: kemajuan dalam hirarki karier berdasarkan capaian prestasi
linier
Pelatihan Program formal, generalis Praktek langsung dalam
pekerjaan, perusahaan yang
khusus/spesifik
Arah karier Linier Multidirectional
Strategi :
Berkinerja baik sesuai job description dengan keberhasilan mencapai target kerja
Strategi :
Berkinerja lebih baiik lagi sesuai job description dengan keberhasilan mencapai
target kerja
Perluasan wawasan
Diversifikasi profesi
Daftar pustaka
Abdullah, S. M. (2018) A Multiple loops career crafting model: Konstruksi karier di era
Boundaryless workplace. Disertasi. Fakultas Psikologi – Universitas Gadjah Mada.
• Memahami bagaimana menolong diri sendiri ketika dalam situasi yang menekan
Pengembangan diri
Pengembangan Diri merupakan suatu usaha untuk tercapainya peningkatan mutu diri.
Pengembangkan diri -> meningkatkan Hal Positif dan mengendalikan dan mengurangi hal-hal negatif
Analisis Diri
Ada beberapa cara untuk mengenal diri sendiri :
• Memperhatikan diri sendiri agar lebih peka terhadap perasaan yg ada, reaksi yg muncul dan
memahami penyebab timbulnya perasaan / reaksi tsb.
• Utk membandingkan dirinya sendiri adalah dg membandingkan dirinya sendiri dg orang lain
• Utk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dg meminta umpan balik dr orang lain ttng
bagaimana orang lain tsb melihat dan memberikan reaksi balik dr orang lain ttg bagaimana
oranglain tsb melihat dan memberikan reaksi terhadap perilakunya.
Penghambat Diri
• Tidak jujur
• Tidak obyektif
• Daerah bebas (A), adalah daerah dimana persepsi antara dirinya sendiri & orang lain sama.
Artinya melihat seseorang seperti seseorang tsb melihat diri sendiri. Sbg contoh : A merasa
percaya diri & orang lain juga melihat A sbg orang yg mempunyai kepercayaan diri
• Daerah gelap (B), adalah daerah dimana beberapa hal yg diketahui oleh orang lain, tetapi
individu yg bersangkutan tdk mengetahuinya. Sbg contoh : B mempunyai cara berbicara yg
ditangkap oleh orang lain sbg sikap yg sombong, tp B tdk menyadari bahwa ia sombong.
• Daerah pribadi (C), adalah daerah dimana individu mengetahui sesuatu hal tentang dirinya
sendiri tp disembunyikan sehingga orang lain tdk dpt melihat. Misalnya : C sebetulnya
merasa tdk aman & cemas di lingkungan sosialnya, tp C selalu berusaha menutupinya dg
cara tampil sbg orang yg percaya diri, ramah pd semua orang, murah senyum, dll. Disini
orang melihat C yg palsu.
• Daerah ketidaksadaran (D), adalah daerah dimana tdk diketahui baik individu maupun orang
lain
• Utk memperluas daerah bebas, maka perlu mempersempit daerah pribadi & gelap.
• Utk mempersempit daerah pribadi, individu harus berani membuka dirinya agar orang lain
lebih tahu tttng individu tsb.
• Utk mempersempit daerah gelap membutuhkan orang lain utk memberikan umpan balik.
• Tujuan dr umpan balik adalah utk memberikan informasi konstruktif utk menolong individu
memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain & bagaimana penilaian orang
lain terhadap perilakunya.
Umpan Balik
3. Situasi yg spesifik
• Menciptakan profesionalisme
Goal
setting
Perilaku /
behavior
Motivasi
Drive /
Kebutuhan dorongan
Need /
kebutuhan
Hal penting :
• Terjadi efisiensi
1. Menetapkan tujuan /
prestasi baru
7. Menilai hasil
tindakan
2. Mengumpulkan
informasi
5. Merencanakan 4. Menentukan
daya/dana serta
langkah dan tindakan bantuan yang tersedia
• E.g.s
• E.g.s
• E.g.s
• E.g.s
• Tonight I’ll read two chapters of my book and complete the assignments.
• Identifies goals that break a longer term goal into shorter term goals and clearly specifies a
completion date
e.g.s
BERPIKIR
Dalam proses berpikir orang menghubungkan pengertian satu dg pengertian lain utk mendapatkan
pemecahan dari persoalan yg dihadapi.
Berpikir Kreatif
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya
Berpikir kreatif merupakan ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan
lingkungannya
Dari ungkapan pribadi yang unik dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang
inovatif dan adanya ciri-ciri seperti: mampu mengarahkan diri pada objek tertentu, mampu
memperinci suatu gagasan, mampu menganalisis ide-ide dan kualitas karya pribadi, mampu
menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah.
4. Iluminasi: ketika masa inkubasi berakhir dengan ditemukannya solusi untuk memecahkan
masalah.
5. Verifikasi: tahap untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada
tahap keempat.
Bersifat Imajinatif
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional, dan masuk
akal.
1. Berpikir deduktif : penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke khusus
Berpikir Analitis
Berpikir analitis adalah berpikir dengan cara menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam
bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian2 tsb.
Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif
dan independen
Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven
& Paul, 1992)
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan
memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis
Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara
memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and mencari sumber-sumber informasi yang
relevan untuk dirinya
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain
Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk
menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk, berpikir kritis dapat memainkan peran
penting dalam kerja sama menemukan alasan yang benar maupun melakukan tugas konstruktif
Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang
dikemukakannya
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
Pemikir kritis
Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah,
memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri
(Prof. Bhisma Murti Universitas Sebelas Maret) – Sheilla Varadilla, M.Psi., Psikolog
Background…why???
• Manusia memiliki persamaan dan perbedaan perilaku pikiran berbeda sehingga memicu
terjadi konflik
DEFINISI KONFLIK
Sumber Konflik
Konflik timbul sebagai hasil adanya komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi
yang bermasalah
a. Komunikasi
c. Pribadi
• Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang
diperankan pada jabatan mereka,
• Terletak pada apakah salah satu pihak mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak
lain dalam pencapaian tujuannya
• Persaingan ada apabila pihak-pihak yang terlibat tidak sesuai tetapi tidak saling mengganggu
• Kooperasi terjadi bila dua pihak atau lebih bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama
Pandangan Lama
• Konflik disebabkan :
• kesalahan manajemen
• Pengacau
Pandangan Baru
• Konflik timbul :
• Struktur organisasi
• Perbedaan tujuan
MANAJEMEN WAKTU
Konsep:
Konsentrasi kekuasaan : kemampuan yang berfokus pada prioritas yang paling vital
kita
Istirahat sejenak.