Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

Dr.Tugimin Supriyadi, MM.,Psikolog

NAMA KELOMPOK :

CHAROLINA NOVIA DAMAYANTI (201710515114)

DELLIA AMANDA PUTRI (201710515166)

ESTER APRILIAN NUGRAHA (201710515097)

KELAS : 5-A2 PSIKOLOGI

KEBUDAYAAN DAN ORGANISASI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA

JAKARTA RAYA

FAKULTAS PSIKOLOGI

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memperkenankan makalah ini dituliskan untuk membantu para mahasiswa
matakuliah LINTAS BUDAYA untuk memahami dan mendalami materi yang
dibahas dalam matakuliah tersebut.
Penyusunan makalah ini masih sangat membutuhkan perbaikan dan
penyesuaian dengan topik-topik terkini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan masukan maupun kritik demi perbaikan di masa yang akan
datang.

Selamat belajar.
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar belakang
Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai
usaha yang telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan
salah satu faktor penting yang terus menerus dibicarakan. Oleh
karena itu diperlukan usaha-usaha yang lebih bagi peningkatan
dalam membina manusia sebagai tenaga kerja.
Organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan
sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang ada
di organisasi dapat dikembangkan. Pengaturan atau pengelolaan
tersebut dimulai dari pengembangan pengintegrasian hingga
pengaturan berkaitan dengan penggalian dan pelaksanaan budaya
kerja dalam setiap fungsi dan jabatan yang ada di dalam
perusahaan. Pengaturan juga berkait pemenuhan kebutuhan
manusia (pemberian kompensasi) secara terus menerus dapat
menghasilan peningkatan kepuasan kerja. Dari peningkatan
kepusan kerja pada akhirnya menghasilkan kinerja yang baik.
Namun bila karyawan dalam suatu perusahaan tidak
mendapatkan pengaturan yang baik maka berpengaruh terhadap
kepuasan, sehingga akibat tidak puasan maka mereka cenderung
berperilaku negatif action dalam kerja seperti aksi demonstrasi,
aksi mogok, dan aksi mangkir kerja dan sebagainya.
 Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan
 Tujuan dari penulisan ini guna melengkapi dan memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh nilai tugas mata kuliah LINTAS
BUDAYA.
 Memahami tentang budaya dan organisasi .
2. Manfaat
 Dengan makalah ini diharapkan kita mampu membentuk
kepribadian yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya dan Organisasi


Budaya berasal dari kata culture ini diadaptasi dari bahasa Latin,
yaitu cult yang berarti mendiami, mengerjakan, atau memuja, dan are
yang berarti hasil dari sesuatu. Warner dan Joynt (2002: 3) mengartikan
budaya dari Berthon (1993) sebagai hasil dari tindakan manusia. Budaya
dalam suatu organisasi merupakan karakteristik semangat atau suasana
(spirit) dan kepercayaan (belief) yang dilakukan di dalam organisasi
tersebut (Torrington, 1994: 31). Budaya yang ada pada suatu organisasi
akan berbeda dengan organisasi lainnya. Lebih lagi organisasi yang ada
pada negara yang berbeda. Oleh karena itu, kita perlu memahami
perbedaan budaya antarnegara yang sangat beragam sehingga dapat
mengelola perbedaan tersebut.
Sedangkan Schein (dalam Gibson et.al, 2005) mendefinisikan
budaya sebagai pola dari asumsi dasar yang telah ditentukan atau
dikembangkan untuk mempelajari cara-cara berintegrasi, yang telah
berfungsi dengan baik yang telah dianggap baru oleh karenanya harus
diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang besar untuk
memikirkan, memandang dan merasa berkepentingan dengan masalah
tersebut. Berbagai definisi tentang budaya perusahaan tersebut
menyimpulkan betapa budaya perusahaan sangat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan bisnis.
Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari
sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu
pola yang terstruktur dengan cara tertentu, sehingga setiap anggota
organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebagai
suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu, dan juga mempunyai batas-
batas yang jelas, sehingga organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari
lingkungannya (Davis, Raphl, 1951 dalam Lubis, S.B. Hari, Martani
Huseini. 2009. Pengantar Teori Organisasi, Suatu Pendekatan Makro).
Pengertian organisasi menurut berbagai ahli dari hasil penelitian
yang telah dilakukan, antara lain oleh J.R.Schermerhorn: Organization is
a collection of people working together in a division of labor to achieve a
common purpose (Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama). Sedangkan menurut Philiph Selznick
Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian
beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan
tanggung jawab. Unsur-Unsur Organisasi, yaitu Kumpulan orang,
Kerjasama, Tujuan bersama, Sistem Koordinasi, Pembagian tugas dan
tanggung jawab, Sumber Daya Organisasi.
Menurut Gibson (1989:23) dalam Dewi (2006:12) menyatakan
bahwa organisasi merupakan kesatuan yang memungkinkan orang untuk
bekerja sama mencapai tujuan bersama. Sedangkan Robbins (1994:5)
menyatakan organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative terus menerus
berpartisipasi secara teratur untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.

B. Pengertian Budaya Organisasi


Mangkunegara yang menyatakan bahwa budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku
bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal
dan internal.
dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah suatu
pola/sistem yang berupa sikap, nilai, norma perilaku, bahasa, keyakinan,
ritual yang dibentuk, dikembangkan dan diwariskan kepada anggota
organisasi sebagai kepribadian organisasi tersebut yang membedakan
dengan organisasi lain serta menentukan bagaimana kelompok dalam
merasakan, berfikir dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam
serta berfungsi untuk mengatasi masalah adaptasi internal dan
eksternal.

C. Fungsi Budaya Organisasi


Dalam konteks pengembangan organisasi, memahami makna
budaya dalam kehidupan organisasi dianggap relevan. Oleh karena itu
budaya organisasi bisa dianggap sebagai asset. Paling tidak budaya
organisasi berperan sebagai alat untuk integrasi internal.
Dan budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi.
1. budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti
bahwa budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu
organisasi dengan organisasi yang lain.
2. budaya organisasi membawa suatau rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
3. budaya organisasi mempemudah timbul pertembuhan
komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan
individual.
4. budaya organisasi meningkatkan kemantapan sistem sosial.
5. budaya organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam
mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan
organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang
harus diakatakan dan dilakukan oleh anggota organisasi.

D. Karakteristik budaya organisasi

Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang


dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari
organisasi-organisasi lain. Sistem bersama ini, bila diamti dengan lebih
seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh
organisasi itu.
Dan menurut riset paling baru yang dilakukann oleh J. Chatman
dan D.F. Caldwell. Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mardliyah
dikemukanan tujuh karakteristik primer yang menangkap hakikat budaya
organisasi:
1. Inovasi dan pengambilan resiko, sejauh mana para anggota
organisasi didorong untuk inovatif dan mengambil resiko.

2. Perhatian ke rincian, sejauh mana para anggota organisasi


diharapkan memperlihatkan presisi-kecermatan, analisis
kepada rincian.

3. Orientasi hasil, sejauh mana manajemen memfokuskan


pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil.

4. Orientasi orang, sejauh mana keputusan manajemen


memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang di
dalam organisasi itu.

5. Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan


sekitar tim-tim bukan individu-individu.

6. Keagresifan, sejauh mana orang-orang itu agresif dan


kompetitif, bukannya santai-santai.
7. Kemantapan, sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo.

E. Jenis-jenis Budaya Organisasi


Jenis jenis budaya organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses
informasi dan tujuannya ( Tika, 2010,H.7)
a. Berdasarkan proses informasi
Robert E.Quinn dan Mitchael R.Mcgrath membagi budaya
organisasi berdasarkan proses informasi sebagai berikut :
1. Budaya rasional, proses informasi individual (klarifikasi
sasaran pertimbangan logika, perangkat pengarahan)
diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang
ditunjukan untuk efisiensi, produktifitas dan keuntungan
atau dampak
2. Budaya ideologis, dalam budaya ini pemprosesan
informasi intuitif (dari pengetahauan yang dalam,
pendapat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana bagi
tujuan revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan
sumber daya dan pertumbuhan)
3. Budaya konsensus, dalam budaya ini pemprosesan
informasi kolekti (diskusi, partisipasi dan konsesus)
diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi
(iklim,moral dan kerja sama kelompok)
4. Budaya hierarkis, dalam budaya ini pemprosesan
informasi formal (dokumentasi, komputasi, dan evaluasi)
diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kesinambungan
(stabilitas, kontrol, koordinasi)
b. Berdasarkan Tujuannya
Ndraha (1997) membagi budaya organisasi berdasarkan
tujuannya yaitu budaya organisasi perusahaan, budaya
organisasi public dan budaya organisasi sosial.

F. DAMPAK BUDAYA ORGANISASI


1. Budaya organisasi membentuk perilaku staf dengan mendorong
pencampuran core values dan perilaku yang diinginkan sehingga
memungkinkan organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif
meningkatkan konsistensi, menyelesaikan konflik dan memfasilitasi
koordinasi dan kontrol.
2. Budaya organisasi membatasi peran yang membedakan antara
organisasi yang satu dengan organisasi lain karena setiap organisasi
mempunyai peran yang berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya
yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada di dalamnya,
3. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota; dengan budaya yang
kuat anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan
ciri khas organisasinya,
4. Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan
individu, Menjaga stabilitas organisasi; komponen-komponen
organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan
membuat kondisi internal organisasi relatif stabil. Keempat manfaat
tersebut menunjukkan bahwa budaya dapat membentuk perilaku dan
tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu,
nilai-nilai yang ada dalam oragnisasi perlu ditanamkan sejak dini pada
diri setiap anggota.

G. TIPE-TIPE BUDAYA ORGANISASI


1. Networked culture
adalah anggota sebagai teman/keluarga. Budaya ini ditandai
tingkat sosiabilitas atau kesenangan bergaul tinggi dan tingkat
solidaritas rendah
2. Fragmented culture 
adalah organisasi yang dibuat oleh para individualis (low
sociability, low on solidarity)
3. Mercenary culture
adalah organisasi fokus pada tujuan. Tingkat sosiabilitas rendah
dan tingkat solidaritas tinggi
4. Communal culture
adalah organisasi menilai baik persahabatan dan kinerja (high on
sociability, high on solidarity)
KESIMPULAN

Dimensi budaya organisasi yang mempunyai pengaruh yang signifikan


terhadap kinerja karyawan yaitu variabel ketelitian, orientasi hasil, orientasi
tim, dan stabilitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan konsep atau teori
budaya organisasi terdahulu (Kotter dan Heskett, 1992) dimana budaya
organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja atau produktivitas karyawan.
Daftar Pustaka

Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001). Organization


Culture. Dehan Supandi dan Alain D. Wiatmana 2009.
Munandar (2001). Budaya Organisasi. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
Hakim, Lukman., & Kusdiyanto. (20). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PDAM Kota Surakarta). 57-62.
https://www.kompasiana.com/hendraadmaja/2015/02/jawaban-tugas-mata-
kuliah-budaya-organisasi

Anda mungkin juga menyukai