01
Psikologi Psikologi W611700033 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Abstrak Kompetensi
Memahami dasar-dasar teori dari Mampu menjelaskan dan
perspektif psikologi perkembangan mengkomunikasikan materi terkait
Perspektif Teori Perkembangan
Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009), definisi perkembangan manusia adalah
seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya.
pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, keterampilan, dan kesehatan. Perkembangan kognitif
yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berpikir, berargumen dan kreativitas.
Perkembangan psikososial yang meliputi emosi, kepribadian dan hubungan sosial. Tapi
tidak ada definisi yang baku dalam tahapan perkembangan ini, tergantung pada konstruk
Segala hal yang terjadi atau sedang berkembang di sekitar kita berhubungan dengan
manusia. Ilmu pengetahuan yang berkembang juga dimaksudkan untuk menunjang hidup
manusia. Sehingga banyak cara yang ditempuh untuk mempermudah memahami manusia.
Mulai dari pendefinisian manusia sampai sejumlah riset yang dikembangkan menjadi teori
dengan tujuan mempermudah memahami manusia. Diantara sekian banyak cara untuk
bersamaan dan mungkin ada kerancuan arti antara keduanya. Dalam hal pertumbuhan dan
perkembangan manusia, dua kata ini sama–sama mengandung arti perubahan, namun ada
perbedaan makna antar keduanya. Pertumbuhan mengacu pada bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 2003).
yang sama menunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, inteligensi, dan
sebagainya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut Papalia et. al.
(2009), yaitu : (a) Keturunan (nature), yaitu sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya
kecerdasan dan watak; (b) Lingkungan (nurture), yaitu tempat dan kondisi sosial di mana
individu tumbuh dan berkembang; (c) Kematangan, kesiapan individu untuk menguasai
keterampilan baru, misalnya kematangan otak dan tubuh pada fase anak-anak awal,
lingkungan internal dan eksternal; (d) Keluarga (cara mendidik, memberikan perhatian dan
memperlakukan anak); (e) Status sosial dan ekonomi (penghasilan, pendidikan, pekerjaan,
dan kemiskinan); (f) Budaya (adat, tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku
modeling dari orang tua); (g) Ras/suku (leluhur, bangsa, agama, bahasa yang membentuk
identitas diri).
melihat apakah tahap perkembangan tersebut dialami oleh sebagian besar individu atau
hanya individu tertentu. Pengaruh normatif adalah pengalaman yang dialami oleh hampir
kematangan seksual yaitu pubertas dan menopause, peran sosial yaitu dalam pendidikan,
menikah, menjadi orang tua dan pensiun. Pengaruh non-normatif adalah peristiwa yang
tidak biasa yang dialami individu yang berdampak dalam kehidupan individu. Suatu peristiwa
yang terjadi pada suatu waktu di rentang kehidupan. Peristiwa non-normatif seperti menikah
Dalam rentang kehidupan manusia terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau
malah sebaiknya menggangu proses perkembangan sesuai dengan tahapannya. Hal ini
yang disebut risk factors dan protective factors. Risk factors adalah kondisi-kondisi yang
jaminan kesehatan, keluarga yang berantakan, dan tekanan dari orang lain serta kemiskinan
(Papalia et al., 2009). Protective factors adalah segala sesuatu yang melindungi atau
1. Masa prenatal
Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan fisik dan otak, kapasitas sensori, ketrampilan
Ada lima tahapan perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu
masa toddler, masa anak awal, masa anak petengahan, masa remaja dan masa dewasa
awal.
Pada tahapan ini dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai
umur 3 tahun. Perkembangan fisik meliputi beroperasinya semua sistem rasa dan tubuh
dengan tingkatan yang bervariasi, perkembangan otak yang kompleks dan tingginya
dengan cepat. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan untuk belajar dan mengingat
peristiwa yang saat ini terjadi, penggunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan
masalah di akhir tahun ke-2, dan berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat.
tua, caregiver dan orang lain dengan kuat, berkembangnya sistem kewaspadaan diri,
Rentang umur dalam tahap ini adalah 3–6 tahun. Perkembangan fisik meliputi
mengalami pertumbuhan fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih ramping dan
proporsional seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya nafsu makan dan kurang
memiliki beberapa ide yang tidak logis mengenai dunia, berkembangnya memori dan
melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya sifat menolong, agresif dan ketakutan
Tahapan ini dialami individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun. Perkembangan
fisik meliputi pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan ketrampilan atletis,
berfikir secara logis, tapi nyata, menigkatkan kemampuan memori dan bahasa, memasuki
konsep diri lebih kompleks, yang mempengaruhi sistem perhargaan dirinya, kontrol yang
berubah dari orang tua ke anak (agak kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya
tahun. Perkembangan fisik meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya kematangan
alat reproduksi, meningkatnya gangguan makan (eating disorder) dan pengunaan narkoba
dan obat-obatan terlarang dalam rangka pencapaian identitas diri. Perkembangan kognitif
meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan berkembangnya pengunaan alasan yang ilmiah,
untuk persiapan ke pendidikan yang lebih tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial
meliputi pencarian identitas termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik,
pergaulan dengan teman sebaya berdampak positif atau negatif (Papalia et al, 2009).
Dewasa awal ini merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini
disebut dengan “masa muda”. Transisi ini ditunjukan dengan kemandirian ekonomi dan
kemandirian membuat keputusan (karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan
merupakan transisi dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini
dimulai ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun (Papalia et al, 2009).
6. Perkembangan Fisik
Di masa ini, pemuda berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan,
serta di puncak fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna,
ketajaman visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan akan
yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan (nutrisi), pola tidur, aktifitas fisik, kebiasaan
merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang). Faktor yang tidak langsung seperti
kondisi sosial-ekonomi, ras, gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi
kontribusi besar pada kesejahreaan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan
kesehatan mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional (Santrock,
2013).
7. Perkembangan Kognitif
Pikiran sehat menyatakan cara berfikir pemuda berbeda dengan anak-anak dan
remaja. Pemuda melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang
dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi
orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang bersifat relatif. Pemikiran
post-formal melihat bayangan abu-abu. Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai
tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan
atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan (Papalia et al, 2009).
dengan tujuan yang muncul ke permukaan dalam berbagai tahap usia. Tujuan ini bergeser
dari penguasaan informasi dan keterampilan (apa yang harus saya ketahui) kepada
intergrasi praktis pengetahuan dan keterampilan (bagaimana menggunakan apa yang saya
ketahui) untuk mencari makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu) (Papalia et al, 2009).
8. Perkembangan Moral
Dalam teori Kohlberg, masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih
mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut pengalaman
personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilema moral. Misalnya, orang-orang
yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan
lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit
sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Papalia et al.,
2009).
sudah dipegang sejak lama, dan mencoba cara baru memandang dunia. Memasuki dunia
kerja. Penyesuaian pertama adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat dan
faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit dipungkiri agar kesehatan mental dan
fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Penyesuaian kedua adalah pilihan jurusan
seseorang bergantung pada tiga faktor, yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi
terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.
kompleks. Perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah
memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Magnetic resonance
imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex
Pendidikan dan literasi orang dewasa. Banyak orang dewasa ini yang berusaha
untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat
informasi modern. Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan
informasi cetak dan tertulis untuk berativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka,
Tahap perkembangan psikososial Erikson, masa dewasa awal ini berada pada tahap
ke-6 yaitu “intimidasi vs isolasi”, Jika seorang dewasa awal tidak dapat membuat komitmen
personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan terisolasi dan terpaku pada
kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb). Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian
tuntutan saling berlawanan dari intimidasi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan
pemahaman etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan (Papalia et al., 2009).
mengembangkan kecemasan dan tanggung jawab akan masa depan anaknya (Papalia et
al., 2009).
PERKEMBANGAN FISIK
Walaupun semua individu berbeda, namun mereka mengikuti pola yang pasti dan
berlaku sama bagi setiap orang. Berikut ini merupakan periode perkembangan manusia,
pembagian berdasarkan usia dan ciri fisik serta ciri psikis yang muncul pada setiap periode.
1. Periode Pranatal
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai janin terbentuk dan lahir,
kira-kira 9 bulan lamanya. Yang terpenting di periode ini adalah ketika pengalihan
ciri-ciri genetis dari orang tua. Hal ini akan mempengaruhi ciri-ciri fisik maupun
2. Periode Bayi
a. Periode Infancy
Masa ini berlangsung sejak manusia lahir hingga usia 2 minggu. Manusia
mengalami masa-masa penyesuaian diri yang radikal, karena individu yang baru
lahir tersebut dihadapkan pada situasi yang jauh berbeda dari situasi di dalam
rahim ibunya. Pada periode ini juga manusia menunjukkan refleks terhadap
b. Periode babyhood
Masa ini berlangsung sejak manusia berusia 2 minggu hingga 2 tahun. Periode
dibentuk. Manusia juga mulai mengenal orang lain diluar orangtuanya dan harus
dan sudah lebih mandiri karena sudah lebih mengenal dan dapat mengatasi
lingkungannya tanpa bantuan orang lain. Manusia di periode ini juga cenderung
berkumpul dengan teman sebayanya yang berjenis kelamin sama dan dengan gaya
bahasa yang sama, dan manusia juga belajar tunduk pada kemauan kelompoknya.
Masa ini dimulai dari usia 6 tahun sampai sekitar usia 12 tahun. Periode ini ditandai
menjadi relatif.
5. Periode Pubertas
Masa ini dimulai dari sekitar usia 12 tahun sampai 15 tahun. Kriteria yang sering
digunakan untuk mengetahui periode ini adalah terjadinya haid yang pertama kali
pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Biasanya pada periode ini manusia
Masa remaja dibagi menjadi 2 bagian, masa remaja awal (sekitar usia 13-17 tahun)
dan masa remaja akhir (sekitar usia 17-18 tahun). Merupakan periode klimaks dari
periode-periode perkembangan sebelumnya. Dan pada periode ini salah satu cirinya
adalah perilaku sosial yang terlihat jelas, teman sebaya menjadi sangat penting, dan
identitas diri.
Masa ini berlangsung dari manusia berusia kira-kira 18-40 tahun. Secara umum
periode ini merupakan periode pemantapan diri terhadap pola hidup yang baru.
Manusia sudah memikirkan hal-hal penting seperti belajar demi karir, memilih
pasangan hidup dengan lebih serius, dan cita-cita menjadi lebih realistis, serta sudah
dapat menentukan hidup sendiri tanpa harus ikut dalam keputusan kelompok seperti
Masa dewasa madya ini berkisar antara usia 40-60 tahun. Pada umumnya manusia
pada periode ini sudah mapan , berkeluarga, dan memiliki anak. Untuk manusia
yang berkarir, periode ini merupakan periode puncak keberhasilan dimana manusia
seringkali penyakit fisik muncul. Pada wanita di periode ini (sekitar usia 50 tahun)
akan mengalami menopouse dan laki-laki (sekitar usia 60 tahun) akan mengalami
climacteric syndrome.
Periode ini merupakan periode terakhir dalam hidup manusia, yaitu usia 60 tahun
keatas. Fisik manusia pada periode ini sudah jauh menurun dan yang berkarir sudah
pensiun dari pekerjaan seringkali membuat manusia pada masa ini merasa dirinya
tidak lagi berguna (sense of unusefulness), dan kemudian mereka mulai memiliki
hobi dan mulai berkelompok lagi sama seperti waktu mereka remaja.
Papalia, Wendkos-Olds., & Duskin-Feldman. (2009). Human development (11th ed.). New
York: The McGraw-Hill Companies.