Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Psikologi Kognitif, Inovatif,


dan Kreatif

Mind dan Filsafat, Psikologi


Eksperimen, Behaviorisme

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Psikologi Psikologi W611700033 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog

Abstrak Kompetensi
Memahami dasar-dasar teori dari Mampu menjelaskan dan
perspektif psikologi perkembangan mengkomunikasikan materi terkait
Perspektif Teori Perkembangan

1. Pengertian Perkembangan Manusia

Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009), definisi perkembangan manusia adalah

proses perubahan dan kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan

seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya.

Perubahan dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang meliputi

pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, keterampilan, dan kesehatan. Perkembangan kognitif

yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berpikir, berargumen dan kreativitas.

Perkembangan psikososial  yang meliputi emosi, kepribadian dan hubungan sosial. Tapi

tidak ada definisi yang baku dalam tahapan perkembangan ini, tergantung pada konstruk

sosial yang dianut di masing-masing negara atau budaya.

Segala hal yang terjadi atau sedang berkembang di sekitar kita berhubungan dengan

manusia. Ilmu pengetahuan yang berkembang juga dimaksudkan untuk menunjang hidup

manusia. Sehingga banyak cara yang ditempuh untuk mempermudah memahami manusia.

Mulai dari pendefinisian manusia sampai sejumlah riset yang dikembangkan menjadi teori

dengan tujuan mempermudah memahami manusia. Diantara sekian banyak cara untuk

memahami manusia, memahami pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan

salah satu cara yang dapat ditempuh.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang sering muncul

bersamaan dan mungkin ada kerancuan arti antara keduanya. Dalam hal pertumbuhan dan

perkembangan manusia, dua kata ini sama–sama mengandung arti perubahan, namun ada

perbedaan makna antar keduanya. Pertumbuhan mengacu pada bertambahnya ukuran dan

jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh

sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat

(Rusmil, 2008). Sedangkan perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif

yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 2003).

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


2 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

Perkembangan bersifat kompleks, setiap individu dalam tahapan perkembangan

yang sama menunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, inteligensi, dan

sebagainya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut Papalia et. al.

(2009), yaitu : (a) Keturunan (nature), yaitu sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya

kecerdasan dan watak; (b) Lingkungan (nurture), yaitu tempat dan kondisi sosial di mana

individu tumbuh dan berkembang; (c) Kematangan, kesiapan individu untuk menguasai

keterampilan baru, misalnya kematangan otak dan tubuh pada fase anak-anak awal,

sehinggga mempunyai kemampuan untuk berjalan dan berbicara.

Karakteristik diri dan pengalaman sangat berperan dalam beradaptasi dengan

lingkungan internal dan eksternal; (d) Keluarga (cara mendidik, memberikan perhatian dan

memperlakukan anak); (e) Status sosial dan ekonomi (penghasilan, pendidikan, pekerjaan,

dan kemiskinan); (f) Budaya (adat, tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku

modeling dari orang tua); (g) Ras/suku (leluhur, bangsa, agama, bahasa yang membentuk

identitas diri).

2. Pengaruh Normatif dan Non-normatif

Untuk mengerti kesamaan dan perbedaan di masa perkembangan, kita harus

melihat apakah tahap perkembangan tersebut dialami oleh sebagian besar individu atau

hanya individu tertentu. Pengaruh normatif adalah pengalaman yang dialami oleh hampir

semua individu sepanjang rentang kehidupannya. Jadi mereka mengalami pengalaman

yang sama sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengalaman normatif seperti

kematangan seksual yaitu pubertas dan menopause, peran sosial yaitu dalam pendidikan,

menikah, menjadi orang tua dan pensiun. Pengaruh non-normatif adalah peristiwa yang

tidak biasa yang dialami individu yang berdampak dalam kehidupan individu. Suatu peristiwa

yang terjadi pada suatu waktu di rentang kehidupan. Peristiwa non-normatif seperti menikah

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


3 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
di usia remaja, meninggal sewaktu kecil, mengalami kecelakaan pesawat, memenangkan

lotre (Papalia et al, 2009).

3. Risk Factors dan Protective Factors

Dalam rentang kehidupan manusia terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau

malah sebaiknya menggangu proses perkembangan sesuai dengan tahapannya. Hal ini

yang disebut risk factors dan protective factors. Risk factors adalah kondisi-kondisi yang

meningkatkan kemungkinan perkembangan yang negatif, misalnya kurangnya akses

jaminan kesehatan, keluarga yang berantakan, dan tekanan dari orang lain serta kemiskinan

(Papalia et al., 2009). Protective factors adalah segala sesuatu yang melindungi atau

mengurangi kemungkinan gangguan perkembangan, misalnya dukungan keluarga dan

sosial, strategi coping.

4. Tahap-Tahap Perkembangan Manusia

Tahapan-tahapan perkembangan manusia menurut Papalia et al., (2009) yaitu:

1. Masa prenatal

2. Masa bayi & toddler (sejak lahir – 3 tahun)

3. Anak-anak awal (3 – 6 tahun)

4. Anak-anak pertengahan (6 – 11 tahun)

5. Remaja/adolescence (11 – 20 tahun)

6. Young adulthood (20 – 40 tahun)

7. Middle adulthood (40 – 65 tahun)

8. Late adulthood (65 tahun ke atas)

5. Tugas-Tugas Perkembangan Manusia

Tahapan perkembangan manusia  mempunyai 3 dimensi tahapan perkembangan,

yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognisi dan perkembangan psikososial.

Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan fisik dan otak, kapasitas sensori, ketrampilan

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


4 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
motorik dan perkembangan kesehatan. Sedangkan untuk perkembangan kognisi adalah

berupa perubahan dalam kemampuan mental, contohya pembelajaran, perhatian, memori,

bahasa, pemikiran, penalaran dan kreativitas. Untuk perkembangan psikososial perubahan

dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial.

Ada lima tahapan perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu

masa toddler, masa anak awal, masa anak petengahan, masa remaja dan masa dewasa

awal.

5.1 Bayi dan Toodler

Pada tahapan ini dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai

umur 3 tahun. Perkembangan fisik meliputi  beroperasinya semua sistem rasa dan tubuh

dengan tingkatan yang bervariasi, perkembangan otak yang kompleks dan tingginya

pengaruh lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan fisik (keterampilan) berlangsung

dengan cepat. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan untuk belajar dan mengingat

peristiwa yang saat ini terjadi, penggunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan

masalah di akhir tahun ke-2, dan berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat.

Perkembangan psikososial meliputi terbentuk hubungan kelekatan dengan orang

tua, caregiver dan orang lain dengan kuat, berkembangnya sistem kewaspadaan diri,

adanya perubahan dari ketergantungan menjadi mandiri. Meningkatkan ketertarikan dengan

anak-anak yang lain yang seumuran (Papalia et al., 2009).

6.2 Anak-Anak Awal (Early Childhood)

Rentang umur dalam tahap ini adalah 3–6 tahun. Perkembangan fisik meliputi

mengalami pertumbuhan fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih ramping dan

proporsional seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya nafsu makan dan kurang

tidur, meningkatnya ketrampilan dan kekuatan gerakan. Perkembangan kognitif meliputi

pemahaman mengenai perspektif orang lain berkembang, ketidakmatangan kognitif karena

memiliki beberapa ide yang tidak logis mengenai dunia, berkembangnya memori dan

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


5 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahasa, kecerdasan dapat di prediksi, mempunyai pengalaman belajar di preschool dan

kindergarten. Perkembangan psikososial meliputi  konsep diri dan pemahaman emosi

menjadi lebih kompleks, meningkatnya kemandirian, inisiatif, dan kontrol diri,

berkembangnya identitas gender, permainan menjadi lebih imajinatif, elaboratif dan

melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya sifat menolong, agresif dan ketakutan

(Papalia et al, 2009).

6.3 Anak-Anak Pertengahan (Middle Childhood)

Tahapan ini dialami individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun. Perkembangan

fisik meliputi pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan ketrampilan atletis,

mengalami masalah pada sistem pernafasan,tetapi umumnya kesehatan lebih baik di

rentang kehidupan. Perkembangan kognitif meliputi menurunnya egosentris, anak mulai

berfikir secara logis, tapi nyata, menigkatkan kemampuan memori dan bahasa, memasuki

sekolah dasar, karena secara kognitif mengizinkan. Perkembangan psikososial meliputi

konsep diri lebih kompleks, yang mempengaruhi sistem perhargaan dirinya, kontrol yang

berubah dari orang tua ke anak (agak kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya

hubungan dengan teman sebaya (Papalia et al., 2009).

6.4 Remaja (Adolescence)

Tahapan perkembangan ini dimulai sejak individu berumur 11 tahun sampai 20

tahun. Perkembangan fisik meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya kematangan

alat reproduksi, meningkatnya gangguan makan (eating disorder) dan pengunaan narkoba

dan obat-obatan terlarang dalam rangka pencapaian identitas diri. Perkembangan kognitif

meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan berkembangnya pengunaan alasan yang ilmiah,

ketidakdewasaan berfikir dalam beberapa perilaku dan kebiasaan, pendidikan difokuskan

untuk persiapan ke pendidikan yang lebih tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial

meliputi pencarian identitas termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik,

pergaulan dengan teman sebaya berdampak positif atau negatif (Papalia et al, 2009).

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


6 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6.5 Dewasa Awal (Young Adulthood)

Dewasa awal ini merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini

disebut dengan “masa muda”. Transisi ini ditunjukan dengan  kemandirian ekonomi dan

kemandirian membuat keputusan (karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan

merupakan transisi dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini

dimulai ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun (Papalia et al, 2009).

6. Perkembangan Fisik

Di masa ini, pemuda berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan,

serta di puncak fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna,

ketajaman visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan akan

mengalami penurunan pada usia 45 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan (nutrisi), pola tidur, aktifitas fisik, kebiasaan

merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang). Faktor yang tidak langsung seperti

kondisi sosial-ekonomi, ras, gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi

kontribusi besar pada kesejahreaan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan

kesehatan mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional (Santrock,

2013).

7. Perkembangan Kognitif

Pikiran sehat menyatakan cara berfikir pemuda berbeda dengan anak-anak dan

remaja. Pemuda melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang

lebih rumit, mengunakan pengalaman untuk memecahkan masalah.

Piaget : Pemuda mengalami pergeseran ke pemikiran post-formal. Pemikiran pada masa

dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi

orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang bersifat relatif. Pemikiran

post-formal melihat bayangan abu-abu. Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


7 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
respon terhadap peristiwa dan interaksi membuka cara pandang tidak biasa terhadap

sesuatu dan menantang pandanan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran

tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan

atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan (Papalia et al, 2009).

Schaie: Model Rentang Kehidupan Perkembangan Kognitif. Model Schaie melihat

perkembangan penggunaan inteletual dalam konteks sosial. Tujuh tahapnya berkaitan

dengan tujuan yang muncul ke permukaan dalam berbagai tahap usia. Tujuan ini bergeser

dari penguasaan informasi dan keterampilan (apa yang harus saya ketahui) kepada

intergrasi praktis pengetahuan dan keterampilan (bagaimana menggunakan apa yang saya

ketahui) untuk mencari makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu) (Papalia et al, 2009).

8. Perkembangan Moral

Dalam teori Kohlberg, masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih

kompleks. Pengalaman mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali kriteria

mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut pengalaman

personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilema moral. Misalnya, orang-orang

yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan

lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit

sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Papalia et al.,

2009).

9. Pendidikan dan Pekerjaan

Bagi pemuda, keterbukaannya terhadap pendidikan atau lingkungan kerja baru

menawarkan peluang untuk mengasah kemampuannya, mempertanyakan asumsi yang

sudah dipegang sejak lama, dan mencoba cara baru memandang dunia. Memasuki dunia

kerja. Penyesuaian pertama adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat dan

faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit dipungkiri agar kesehatan mental dan

fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Penyesuaian kedua adalah pilihan jurusan

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


8 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi

seseorang bergantung pada tiga faktor, yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi

terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.

Riset otak memberikan penjelasan bagaimana orang menghadapi pekerjaan yang

kompleks. Perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah

memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Magnetic resonance

imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex

(FPPC) memiliki fungsi khusus dalam memecahkan masalah dan perencanaan.

Pendidikan dan literasi orang dewasa. Banyak orang dewasa ini yang berusaha

meningkatkan keterampilan kerja mereka. Literasi merupakan persyaratan fundamental

untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat

informasi modern. Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan

informasi cetak dan tertulis untuk berativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka,

dan mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka (Papalia et al., 2009).

10. Perkembangan Psikososial

Tahap perkembangan psikososial Erikson, masa dewasa awal ini berada pada tahap

ke-6 yaitu “intimidasi vs isolasi”, Jika seorang dewasa awal tidak dapat membuat komitmen

personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan terisolasi dan terpaku pada

kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb). Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian

sebagai upaya merefleksikan kehidupan mereka. Ketika mereka berusaha menyelesaikan

tuntutan saling berlawanan dari intimidasi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan

pemahaman etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan (Papalia et al., 2009).

11. Pernikahan & Menjadi Orang Tua

Pernikahan dianggap cara terbaik menjamin keteraturan dalam membesarkan anak.

Pernikahan memungkinkan pembagian dalam hal konsumsi dan pekerjaan. Pernikahan

menawarkan intimasi, komitmen, persahabatan, kasih sayang, pemuasan seksual,

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


9 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pendampingan dan peluang bagi pertumbuhan emosional, serta sumber identitas dan

kepercayaan diri.  Kehadiran seorang anak merupakan kebahagiaan tersendiri dan

mengembangkan kecemasan dan tanggung jawab akan masa depan anaknya (Papalia et

al., 2009).

PERKEMBANGAN FISIK

Walaupun semua individu berbeda, namun mereka mengikuti pola yang pasti dan

berlaku sama bagi setiap orang. Berikut ini merupakan periode perkembangan manusia,

pembagian berdasarkan usia dan ciri fisik serta ciri psikis yang muncul pada setiap periode.

1. Periode Pranatal

Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai janin terbentuk dan lahir,

kira-kira 9 bulan lamanya. Yang terpenting di periode ini adalah ketika pengalihan

ciri-ciri genetis dari orang tua. Hal ini akan mempengaruhi ciri-ciri fisik maupun

psikologis janin di masa mendatang, termasuk jenis kelamin.

2. Periode Bayi

a. Periode Infancy

Masa ini berlangsung sejak manusia lahir hingga usia 2 minggu. Manusia

mengalami masa-masa penyesuaian diri yang radikal, karena individu yang baru

lahir tersebut dihadapkan pada situasi yang jauh berbeda dari situasi di dalam

rahim ibunya. Pada periode ini juga manusia menunjukkan refleks terhadap

rangsangan dari dunia luar.

b. Periode babyhood

Masa ini berlangsung sejak manusia berusia 2 minggu hingga 2 tahun. Periode

ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian manusia

karena di periode inilah dasar-dasar kepribadian manusia dalam jangka panjang

dibentuk. Manusia juga mulai mengenal orang lain diluar orangtuanya dan harus

menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya.

3. Periode Kanak-kanak Awal (Early Childhood)

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


10 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Masa ini dihitung sejak anak berusia 2 tahun sampai 6 tahun. Pada periode ini

manusia sudah mulai dapat mengkoordinasikan organ-organ tubuhnya dengan baik

dan sudah lebih mandiri karena sudah lebih mengenal dan dapat mengatasi

lingkungannya tanpa bantuan orang lain. Manusia di periode ini juga cenderung

berkumpul dengan teman sebayanya yang berjenis kelamin sama dan dengan gaya

bahasa yang sama, dan manusia juga belajar tunduk pada kemauan kelompoknya.

4. Periode Kanak-kanak Akhir (Late Childhood)

Masa ini dimulai dari usia 6 tahun sampai sekitar usia 12 tahun. Periode ini ditandai

dengan matangnya organ-organ seksual. Manusia pada masa ini mulai

membanding-bandingkan segala sesuatu di lingkungan rumahnya dengan

lingkungan di luar rumahnya. Norma-norma keluarga yang awalnya absolut kini

menjadi relatif.

5. Periode Pubertas

Masa ini dimulai dari sekitar usia 12 tahun sampai 15 tahun. Kriteria yang sering

digunakan untuk mengetahui periode ini adalah terjadinya haid yang pertama kali

pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Biasanya pada periode ini manusia

sering mengalami kesulitan-kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

sosialnya. Perubahan proporsi tubuh, pertumbuhan ciri-ciri seksual primer dan

sekunder dialami juga pada masa ini.

6. Periode Remaja ( Adolescence)

Masa remaja dibagi menjadi 2 bagian, masa remaja awal (sekitar usia 13-17 tahun)

dan masa remaja akhir (sekitar usia 17-18 tahun). Merupakan periode klimaks dari

periode-periode perkembangan sebelumnya. Dan pada periode ini salah satu cirinya

adalah perilaku sosial yang terlihat jelas, teman sebaya menjadi sangat penting, dan

manusia membentuk kelompok-kelompok dan di dalam kelompok tersebut manusia

saling mempengaruhi. Periode remaja disebut juga dengan periode pemantapan

identitas diri.

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


11 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Periode Dewasa Awal (Early Adulthood)

Masa ini berlangsung dari manusia berusia kira-kira 18-40 tahun. Secara umum

periode ini merupakan periode pemantapan diri terhadap pola hidup yang baru.

Manusia sudah memikirkan hal-hal penting seperti belajar demi karir, memilih

pasangan hidup dengan lebih serius, dan cita-cita menjadi lebih realistis, serta sudah

dapat menentukan hidup sendiri tanpa harus ikut dalam keputusan kelompok seperti

pada periode remaja.

8. Periode Dewasa Madya (Middle Age / Middle Adulthood)

Masa dewasa madya ini berkisar antara usia 40-60 tahun. Pada umumnya manusia

pada periode ini sudah mapan , berkeluarga, dan memiliki anak. Untuk manusia

yang berkarir, periode ini merupakan periode puncak keberhasilan dimana manusia

dapat mempengaruhi Fisiknya sudah tidak sekuat periode sebelumnya dan

seringkali penyakit fisik muncul. Pada wanita di periode ini (sekitar usia 50 tahun)

akan mengalami menopouse dan laki-laki (sekitar usia 60 tahun) akan mengalami

climacteric syndrome.

9. Periode Usia Lanjut (Old Age / Late Adulthood)

Periode ini merupakan periode terakhir dalam hidup manusia, yaitu usia 60 tahun

keatas. Fisik manusia pada periode ini sudah jauh menurun dan yang berkarir sudah

berhenti bekerja. Seringkali masalah-masalah kesejahteraan ekonomi, status sosial,

pensiun dari pekerjaan seringkali membuat manusia pada masa ini merasa dirinya

tidak lagi berguna (sense of unusefulness), dan kemudian mereka mulai memiliki

hobi dan mulai berkelompok lagi sama seperti waktu mereka remaja.

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


12 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hurlock, Elizabeth B (5th eds). (2003). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Papalia, Wendkos-Olds., & Duskin-Feldman. (2009). Human development (11th ed.). New
York: The McGraw-Hill Companies.

Santrock, John W. (2010). Psychology. New York: McGraw-Hill.

2018 Psikologi Kognitif, Inovatif, dan Kreatif


13 Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai