Anda di halaman 1dari 11

INTERVENSI PEMULIHAN PSIKOSOSIAL UNTUK PASIEN

DENGAN GANGGUAN JIWA ATAU SKIZOFRENIA: STUDI


LITERATUR

Surya Efendi1, M.Akbar Nugraha2


1
Surya Efendi/ Universitas Indonesia, suryaefendi16@yahoo.com
2
M. Akbar Nugraha/ Universitas Indonesia, Nugraha_muhammadakbar@yahoo.co.id

ABSTRAK

Intervensi pemulihan yang diberikan harus berfokus pada pemulihan kepada orang-orang dengan
gangguan mental memiliki masalah yang kompleks, praktisi kesehatan mental harus terampil dalam
melibatkan pengguna layanan dan membangun hubungan saling percaya dari waktu ke waktu untuk
memungkinkan diskusi yang kolaboratif tentang pandangan serta tujuan pemulihan. Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk mengidentifikasi secara sistematis intervensi pemulihan psikososial untuk pasien
dengan gangguan jiwa atau skizofrenia. Artikel diidentifikasi dari tahun 2010-2019 dengan melakukan
pencarian literatur (berfokus pada psychosocial recovery interventions) dalam database elektronik
(scopus, sage publications, science direct, dan, Wiley Online (Medicine, Nursing, Dentistry & Health
Care)). Hasil pencarian 32 artikel jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Intervensi pemulihan
psikososial dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan intervensi dan tujuan intervensi yaitu intervensi
psikososial berfokus pada adaptasi, pemberdayaan pasien, kolaborasi tim kesehatan, merubah pikiran dan
perilaku, peningkatan pengetahuan, seni, rekreasi, merubah emosi, kognisi dan sosial, dan pemulihan
kesehatan. Intervensi psikososial memiliki manfaat sebagai perbaikan kognitif, mengurangi gejala negatif,
meningkatkan kepatuhan dan mengurangi kekambuhan, mengurangi intensitas atau kesulitan terkait
dengan gejala, peningkatan kepercayaan diri dan harapan, perasaan yang kurang yang didominasi oleh
gejala, fungsi psikososial, psikopatologi dan mengurangi kesulitan psikososial.

Kata kunci: Intervensi, Pemulihan, Skizofrenia.

ABSTRACT

Recovery interventions provided must be focus on recovery for people with mental disorders who have
complex problems, mental health practitioners must be competent in engaging service users and building
trusting relationships all the time to enable collaborative discussions about the views and goals recovery.
The purpose of this article is to systematically identify psychosocial recovery interventions for patients
with mental disorders or schizophrenia.Articles were identified from 2010-2019 by searching literature
(focusing on psychosocial recovery interventions) in electronic databases (scopus, sage publications,
science direct, and, Wiley Online (Medicine, Nursing, Dentistry & Health Care)). There are 32 journal
articles that suitable the inclusion criteria. Psychosocial recovery interventions are divided into several
categories based on interventions and the goals of intervention, namely psychosocial interventions
focusing on adaptation, patient empowerment, health team collaboration, changing cognitive and
behavior, increasing knowledge, art, recreation, changing emotions, cognition and social, and health
recovery. Psychosocial interventions have benefits as cognitive improvement, reduce negative symptoms,
increase adherence and reduce recurrence, reduce the intensity or difficulty associated with symptoms,
increase self-confidence and expectations, feelings that are less dominated by symptoms, psychosocial
functions, psychopathology and reduce psychosocial difficulties.

Keyword: Interventions, Recovery, Schizophrenia

Konas JIwa XVI Lampung 108


Pendahuluan
Peningkatan proporsi gangguan jiwa di Definisi pemulihan secara psikologis,
Indonesia berdasarkan pada hasil yang mengacu pada “pembentukan
Riskesdas tahun 2018 cukup signifikan kehidupan penuh dan bermakna serta
jika dibandingkan dengan Riskesdas identitas positif berdasarkan harapan dan
tahun 2013, naik dari 1,7% menjadi 7%, penentuan nasib sendiri” dan melibatkan
proporsi gangguan jiwa yang dipasung mempromosikan penerimaan apa yang
menurun dari tahun 2013 sebanyak 14,3% tidak dapat diubah, kemudian
turun menjadi 14%, Pravelensi depresi membangun proyek kehidupan. Ada
pada penduduk umur kurang dari 15 tahun empat komponen utama dalam proses ini:
rata-rata di Indonesia 6,1%, peningkatan menemukan harapan, mendefinisikan
proporsi gangguan mental emosional pada ulang identitas, menemukan makna dalam
penduduk yang berusia lebih dari 15 kehidupan seseorang dan mengambil
tahun naik dari 6% menjadi 9,8% tanggung jawab untuk pemulihan
(Kementrian Kesehatan, 2018). (Andresen et al., 2003).. Seiring dengan
semakin pentingnya, perbedaan budaya
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa dalam nilai-nilai dasar untuk konsep
berat yang ditandai dengan penurunan pemulihan harus dipertimbangkan karena
atau ketidakmampuan berkomunikasi, tujuan utama perawatan berorientasi
gangguan realitas (halusinasi atau pemulihan adalah untuk memberikan
waham), afek tidak wajar, gangguan orang dengan penyakit mental yang serius
kognitif (tidak mampu berpikir abstrak) dengan berbagai intervensi yang efektif
serta kesulitan melakukan aktivitas sehari- dan relevan secara budaya (Izabela
hari. Perkembangan perjalanan gangguan Nowak, Waszkiewicz, Świtaj, Sokół-
skizoprenia sangat tergantung pada Szawłowska, & Anczewska, 2017).
penyebab dari skizoprenia (Keliat,
Akemat, Daulima, & Nurhaeni, 2011). Dalam memberikan perawatan yang
Skizoprenia dapat disebabkan oleh lima berorientasi pemulihan kepada orang-
penyebab yaitu secara biologis, orang dengan gangguan mental yang
psikogenik, stress, keterampilan koping parah dan kompleks, praktisi kesehatan
dan dukungan sosial (Townsend & mental harus terampil dalam melibatkan
Morgan, 2017). Berdasarkan studi pengguna layanan dan membangun
heritabilitas memperkirakan bahwa faktor hubungan saling percaya dari waktu ke
genetik menjelaskan sekitar 50% dari waktu untuk memungkinkan diskusi yang
genetik atau keturunan sebagai etiologi kolaboratif tentang pandangan orang
dari skizofrenia sisanya yaitu dari faktor tersebut dan tujuan pemulihan. Alat dan
psikososial (Barrantes-Vidal, Grant, & intervensi khusus perlu dirancang untuk
Kwapil, 2015). mengatasi masalah khusus individu yang
mengalami gangguan mental, karena
Skizofrenia sering dipandang pesimistis sebagian besar pengguna layanan akan
sebagai kondisi degeneratif dengan memiliki banyak masalah, intervensi
prognosis yang buruk, tetapi individu kompleks yang diperlukan sering
dengan skizofrenia dapat pulih sampai disampaikan dalam program rehabilitasi,
batasan tertentu dari kondisi yang parah menyediakan kerangka kerja penting
(Andresen, Oades, & Caputi, 2003; Vidal untuk membimbing praktisi dan
& Huguelet, 2019). Orang-orang dengan membantu mereka untuk mengatur dan
skizofrenia, sering kali menderita untuk memfokuskan pendekatan (Van Der Meer
mengatasi keterbatasan parah dalam & Wunderink, 2019).
fungsi untuk menjalankan kehidupan yang
berhubungan dengan penyakit (Revier et Berdasarkan latar belakang tersebut
al., 2015). penulis tertarik untuk mengidentifikasi
secara sistematis intervensi pemulihan

Konas JIwa XVI Lampung 109


psikososial untuk pasien dengan Hasil dan Pembahasan
gangguan jiwa atau skizofrenia.
Pencarian literatur terdapat 1231 artikel jurnal
Metode Penelitian yang terdapat pada scopus, sage publications,
science direct, dan, Wiley Online (Medicine,
Pada langkah pertama artikel yang cocok Nursing, Dentistry & Health Care)
dalam bahasa Inggris diidentifikasi dari berdasarkan kata kunci, hasil pencarian
tahun 2010-2019 dengan melakukan kemudian diseleksi menjadi 32 artikel jurnal
pencarian literatur (berfokus pada sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
psychosocial recovery interventions) Intervensi pemulihan yang terdapat pada
jurnal yang dianalisis diantaranya adalah
dalam database elektronik (scopus, sage cognitive behavioural therapy (CBT), terapi
publications, science direct, dan, Wiley perawatan kolaboratif, terapi seni, terapi
Online (Medicine, Nursing, Dentistry & hortikultura, Quality of Life Enhancement
Health Care)) melalui Remote LIB UI. Programme, terapi pemulihan sosial, treating
Istilah pencarian berikut digunakan: depression downhill, terapi musik kelompok,
(“psychosocial” dan “recovery” dan intervensi hospitalitY, pelatihan olahraga,
“recovery interventions” dan “mental manajemen penyakit dan pemulihan,
illness” atau “schizophrenia”). Proses intervensi pemberdayaan, intervensi
kemandirian melalui akses masyarakat dan
seleksi artikel dapat dilihat pada navigasi, program intervensi penyelesaian
gambar 1. pemulihan, wellness recovery action planning
Artikel dengan kata kunci (WRAP), the illness management and
recovery (IMR), the health and recovery peer
“psychosocial” dan “recovery” dan
(HARP), guided self-determination (GSD),
“recovery interventions” dan “mental the mindfulness intervention for rehabilitation
illness” atau “schizophrenia” pada and recovery in schizophrenia (MIRRORS),
tahun 2010-2019. social cognition and interaction training
Scopus : 607 artikel jurnal (SCIT), terapi kelompok psikoedukasi,
Wiley Online : 133 artikel jurnal cognitive adaptation training (CAT), dan
sage publications : 228 artikel jurnal yongin‐emotion management training
science direct : 263 artikel jurnal (Y‐EMT).

Seleksi berdasarkan judul, abstrak, dan Intervensi pemulihan yang melatih adaptasi
kriteria inklusi didapatkan hasil pasien dalam suatu kegiatan sehari hari agar
Scopus : 17 artikel jurnal terbiasa yaitu intervensi hospitalitY merupakan
Wiley Online : 1 artikel jurnal intervensi terstruktur sekitar klub makan.
sage publications : 2 artikel jurnal Penelitian intervensi ini dilakukan di Belanda
science direct : 12 artikel jurnal dengan jumlah sampl 9 orang didapatkan hasil
peserta menjadi lebih mandiri selama
Gambar 1. Deskripsi pemilihan artikel intervensi. Pengaturan dan pengorganisasian
makan malam menawarkan banyak kesempatan
Pada langkah kedua dan ketiga, judul yang terjadi secara alami untuk bekerja pada
diikuti oleh abstrak disaring untuk keterampilan hidup sosial dan masyarakat di
lingkungan pribadi peserta (Vogel et al., 2019).
relevansi. Artikel yang tersisa diperiksa di Intervensi hospitalitY merupakan salah satu
detail mengenai kriteria inklusi dan intervensi dari cognitive adaptation training.
eksklusi. Kriteria inklusi meliputi (a) Studi Penelitian intervensi ini dilakukan di Belanda
menggunakan bahasa Inggris, (b) Intervensi dengan sampel sebanyak 100 orang Teknik
psikososial yang meneliti efek, (c) adaptasi digunakan untuk mengkompensasi
intervensi psikososial yang berfokus pada defisit kognitif, diketahui hadir pada orang
skizofrenia, (d) Intervensi atau penelitian dengan gangguan psikotik. Hasil dari penelitian
diterbitkan pada jurnal dalam rentang tahun ini adalah Peningkatan pemulihan
2010 sampai tahun 2019, (e) Jurnal fungsional pasien dengan perawatan
penelitian dapat diakses secara terbuka. jangka panjang (Stiekema et al., 2015).
Menerapkan intervensi pemulihan berbasis

Konas JIwa XVI Lampung 110


olahraga secara kelompok yang diawasi juga kognitif dan perilaku lainnya adalah Treating
dapat menimbulkan lingkungan yang nyaman Depression Downhill (TDD). Terapi ini
serta dapat menimbulkan kepedulian. Penelitian merupakan Intervensi yang dirancang sebagai
intervensi ini dilakukan di Denmark dengan terapi spesifik untuk pasien depresi dengan
sampel sebanyak 25 orang (Larsen et al., 2019). cara memfasilitasi dan mempercepat proses
Intervensi adaptasi yang sederhana dan mudah depresi secara terkendali. Penelitian intervensi
dapat meningkatkan independensi fungsional ini dilakukan di US dengan sampel sebanyak
pada peserta yang mengalami kesulitan 13 orang. Terapi dilaksanakan sebanyak 12
kognitif. sesi dan dilakukan sebanyak 2 siklus. TDD
terdiri dari empat fase, yaitu : fase eksplorasi,
Intervensi pemulihan yang berbasis rekreasi fase penerimaan, fase mengaktifkan perilaku,
adalah Kemandirian melalui Akses Masyarakat dan fase penilaian kembali kognitif. Terapi ini
dan Navigasi (I-CAN) merupakan terapi menggabungkan tiga metodologi sekaligus,
rekreasi (RT). Penelitian intervensi ini yaitu: psikodinamik, kesadaran, dan kognitif
dilakukan di US dengan sampel sebanyak 10 perilaku (Krupnik, 2014).
orang. Intervensi dimodelkan setelah
penempatan individual dan model dukungan Intervensi pemulihan yang berkolaborasi
sehingga orang dengan gangguan jiwa dapat antara tim kesehatan jiwa yaitu IMR dengan
mandiri, peningkatan keterlibatan masyarakat, 11 sesi diantaranya strategi pemulihan, fakta-
pengembangan keterampilan perencanaan, dan fakta praktis tentang penyakit mental, model
pengembangan keterampilan koping dapat serta stres-kerentanan, membangun dukungan
beradaptasi dengan lingkungan (Snethen, sosial, menggunakan obat-obatan secara
McCormick, & Van Puymbroeck, 2012). efektif, penggunaan obat-obatan dan alkohol,
Intervensi pemulihan pelatihan khusus yang mengurangi kambuh, mengatasi stres dan
dipandu dilakukan di spanyol dengan jumlah masalah umum, mengatasi gejala, mengatasi
sampel sebanyak 48 orang.Setelah menonton kebutuhan anda dalam kesehatan mental
setiap episode serial televisi, kemudian diskusi sistem, dan gaya hidup sehat. Penelitian
kelompok terjadi jenis bimbingan standar dari intervensi ini dilakukan di Denmark dengan
terapis. Hasil dari intervensi ini adalah gejala sampel sebanyak 198 orang (Jensen et al.,
klinis positif dan negatif membaik secara 2019). Intervensi pemulihan yang
signifikan (Peña et al., 2015). berkolaborasi antara tim kesehatan kesehatan
jiwa selanjutnya adalah Graduated Recovery
Intervensi pemulihan yang merubah pikiran Intervention Program (GRIP). Penelitian
dan perilaku dikenal dengan terapi perilaku intervensi ini dilakukan di US dengan sampel
kognitif atau cognitive behavioural therapy sebanyak 46 orang dimana terdapat 4 fase: (1)
(CBT). Instrumen utama perubahan CBT keterlibatan dan manajemen kesehatan; (2)
melibatkan membingkai ulang penilaian dan penggunaan narkoba; (3) gejala persisten; dan
memodifikasi perilaku yang terkait dengan (4) fungsional pemulihan. Intervensi
psikotik gejala, untuk mengurangi tekanan pemulihan GRIP memiliki manfaat
dan meningkatkan fungsi dan kesejahteraan meningkatkan hasil fungsional pada pasien
(Brabban, Byrne, Longden, & Morrison, dengan skizofrenia (D. L. Penn et al., 2011).
2017). Terapi CBT berbagai macam yaitu
terapi perilaku kognitif keterlibatan kelompok Intervensi pemulihan yang berkolaborasi
sebaya (GCBT), terapi perilaku kognitif antara tim kesehatan jiwa lainnya adalah
keterlibatan orang tua (PCBT), internet- intervensi model perawatan kolaboratif yang
delivered CBT, CBT self-help book, dan dipimpin oleh perawat dilakukan dengan
Person-based CBT. Terapi CBT memiliki metode manajemen kasus dan teknik
manfaat CBT menurunkan gejala depresi, konseling. Penelitian intervensi ini dilakukan
mendukung perubahan perilaku, di Jerman dengan sampel sebanyak 325 orang.
meningkatkan kemampuan mengontrol Hasil dari penelitian ini adalah mampu
halusinasi, meningkatkan regulasi stres dan meningkatkan efikasi diri pada klien
menurunkan tekanan akibat gejala psikotik
serta mendukung pemulihan pasien dengan
dengan gejala ansietas, depresi dan
skizofrenia (I. Nowak, Świtaj, Sabariego, somatisasi. Intervensi dimulai perawat
Oberhauser, & Anczewska, 2019; Silverman melakukan asesmen awal, memeriksa
et al., 2019; Smith et al., 2017). perspektif pasien, sumber daya pribadi dan
motivasi untuk berubah. Kemudian bersama
Intervensi pemulihan berbasis perubahan pasien mengembangkan tujuan yang ingin

Konas JIwa XVI Lampung 111


dicapai yang disetujui dan dicatat dalam Terapi diberikan selama 7 minggu. Kegiatan
bentuk tertulis. Perencanaan tindakan dan pada tahap pemanasan berupa menyanyikan
dukungan manajemen diri juga diberikan saat lagu sambutan dan aktivitas fisik kelompok
konsultasi dengan dokter. Setelah mencapai untuk meningkatkan interaksi dan relaksasi.
kesepakatan pada sesi pertama, kemudian Kegiatan inti terdiri dari bermain dan
dijadwalkan janji selanjutnya. Proses mendengarkan yang bertujuan untuk
konseling diakhiri dengan wawancara untuk memberikan pelatihan stimulasi kognitif dan
mendapatkan umpan balik klien, memeriksa untuk mendukung relaksasi serta mendukung
pencapaian tujuan, dan meninjau relaksasi fisiologis dan psikologis melalui
perkembangan lebih lanjut. Proses konsultasi musik kelompok. Tahap penutup terdiri dari
juga dilengkapi dengan kegiatan konferensi penutupan kegiatan pada hari itu serta
kasus dengan dokter umum, perawat secara aktivitas komunikasi dan ekspresi (Kwon,
rutin bertemu dengan dokter dan psikoterapis Gang, & Oh, 2013).
untuk diskusi bersama (Zimmermann et al.,
2016). Intervensi pemulihan yang mengatur perasaan
dan emosi adalah Yongin‐Emotion
Intervensi pemulihan yang berkolaborasi Management Training (Y‐EMT) yang
dengan tim kesehatan yang dilaksanakan di memiliki 4 komposisi yaitu kesadaran dan
komunitas adalah perawatan kolaboratif persepsi emosional, ekspresi emosional,
berbasis komunitas. Penelitian intervensi ini penggunaan emosi, dan regulasi emosional.
dilakukan di India dengan sampel sebanyak Penelitian intervensi ini dilakukan di Korea
282 orang. Intervensi diberikan dalam 3 fase: Selatan dengan sampel sebanyak 55 orang.
a) fase keterlibatan intensif (0-3 bulan), 6-8 Manfaat setelah mengikuti program
kali kunjungan rumah oleh pekerja kesehatan manajemen emosi, pengakuan emosi, ekspresi
masyarakat, b) fase stabilisasi (4-7 bulan), sesi emosi, dan skor kualitas hidup kelompok
disampaikan setiap 15 hari sekali, dan 3) fase eksperimen ditemukan telah meningkat secara
pemeliharaan (8-12 bulan), sesi dilakukan satu signifikan (Cho & Jang, 2019). Intervensi The
kali dalam satu bulan. (Chatterjee et al., 2014). Mindfulness Intervention for Rehabilitation
and Recovery in Schizophrenia (MIRRORS)
Intervensi pemulihan yang berbasis pada seni merupakan praktik meditasi mindfulness;
adalah intervensi seperti biasa yang latihan pengalaman untuk menyampaikan
ditambahkan dengan terapi seni. Penelitian poin pengajaran; diskusi tentang pengalaman
intervensi ini dilakukan di Inggris dengan meditasi; dan meliput topik-topik seperti
sampel sebanyak 8 orang. Hasil dari respon stres dan efek meditasi dalam
wawancara pada pasien didapatkan tema kehidupan sehari-hari (Louanne W Davis,
Suasana tidak tertekan, Kesenangan dan Strasburger, & Brown, 2007). Penelitian
keterlibatan dalam pembuatan seni, Ekspresi intervensi ini dilakukan di US dengan sampel
dan komunikasi, Terhubung dengan orang sebanyak 34 orang. Fase kerja intervensi ini
lain, Mengubah pengalaman emosional dan yaitu peserta mendapatkan wawasan tentang
pengalaman diri, Mendukung pemulihan dan bagaimana menerapkan perhatian di tempat
kelanjutan seni, dan Merasa tidak begitu kerja melalui pengalaman mereka sendiri,
cocok (Lynch, Holttum, & Huet, 2019). ketika para peserta secara alami
mengemukakan situasi kerja yang penuh
Terapi musik kelompok sebagai intervensi tekanan yang mereka temui, mereka diminta
pada klien skizofrenia juga merupakan untuk berbagi tentang cara-cara, jika ada,
intervensi berbasis seni. Penelitian intervensi bahwa mereka menggunakan keterampilan
ini dilakukan di Korea Selatan dengan sampel perhatian dan apa yang mereka alami. Hasil
sebanyak 55 orang. Intervensi ini dari MIRRORS yaitu tingkat kinerja kerja
menggunakan 3 unsur musik, yaitu: yang lebih tinggi dan kegigihan pada orang
bernyanyi, bermain, dan mendengarkan. dengan skizofrenia (L. W. Davis et al., 2015).
Instrumen bernyanyi dan musik dipilih dengan
mempertimbangkan preferensi peserta. Terapi Intervensi pemulihan dengan melakukan
mencakup kombinasi pelatihan stimulasi pemberdayaan pada pasien dengan gangguan
kognitif, interaksi, dan aktivitas fisik melalui jiwa adalah pemberdayaan pasien dengan
aktivitas musik. Terapi diberikan dalam 13 skizofrenia terdapat 6 fase yaitu: (1) Alam dan
sesi dengan durasi 50 menit masing-masing perjalanan penyakit skizofrenia: stigma; (2)
sesi yang terdiri dari 10 menit pemanasan, 30 Kelemahan dan kekuatan kemampuan untuk
menit kegiatan inti dan 10 menit penutup. mengejar pemulihan; (3) Tantangan bagi

Konas JIwa XVI Lampung 112


kehidupan seseorang dan hal yang harus orang lain), teori pikiran (kemampuan untuk
dilakukan dengan anggota keluarga; (4) memahami niat orang lain), dan penjelasan
Meningkatkan keterampilan komunikasi dan yang dibentuk seseorang untuk menjelaskan
manajemen perawatan diri; (5) Pengobatan penyebab situasi positif dan negatif (D. Penn
narkoba untuk meningkatkan hasil jangka et al., 2005). SCIT juga menargetkan proses
panjang dan meningkatkan kepatuhan obat yang mendasari seperti fleksibilitas kognitif,
dan mencegah memburuknya penyakit dan (6) melompat ke kesimpulan, dan intoleransi
Manajemen krisis. Penelitian intervensi ini ambiguitas yang biasanya diamati pada orang
dilakukan di Yordania dengan sampel dengan skizofrenia yang mungkin sulit
sebanyak 112 orang. Hasil dari intervensi ini diakses menggunakan intervensi perilaku
adalah pasien mengalami peningkatan dalam (David L Penn, Roberts, Combs, & Sterne,
pemulihan ketidakberdayaan (Hasan & 2007; Taylor et al., 2016).
Musleh, 2017). Intervensi yang
memberdayakan pasien selanjutnya yaitu the Selanjutnya, intervensi yang fokus dalam
health and recovery peer (HARP), Penelitian meningkatkan kognitif dan hubungan sosial
intervensi ini dilakukan di US dengan sampel adalah Quality of Life Enhancement
sebanyak 80 orang. Unsur-unsur intervensi Programme (QOLEP). Intervensi ini
termasuk perencanaan aksi reguler dan umpan dirancang sebagai pendekatan perawatan
balik, pemodelan perilaku dan pemecahan komprehensif untuk individu dengan
masalah oleh peserta, interpretasi ulang gejala, gangguan mood yang hidup di komunitas yaitu
dan pelatihan dalam manajemen penyakit QOLEP dan dirancang sebagai intervensi
tertentu teknik. Dalam beberapa penelitian, berbasis kelompok. intervensi QOLEP
CDSMP telah menunjukkan meningkatkan diberikan selama 4 minggu dan terdiri dari 8
manajemen diri penyakit, penggunaan layanan sesi, masing-masing sesi berlangsung selama
kesehatan, dan hasil klinis (Druss et al., 2010). satu jam. Penelitian intervensi ini dilakukan di
Taiwan dengan sampel sebanyak 21 orang.
Intervensi Perencanaan Tindakan Pemulihan Topik program terdiri dari empat sesi yang
Kesehatan atau Wellness Recovery Action berkaitan tentang kehidupan kerja dan
Planning (WRAP). Penelitian intervensi ini berfokus pada membangun kembali gaya
dilakukan di Irlandia dengan sampel sebanyak hidup sehat dan seimbang. Empat sesi
36 orang. Intervensi ini menyediakan berikutnya mendiskusikan tentang
kerangka kerja pemulihan yang dapat keterampilan koping yang berfokus pada
membantu seseorang untuk mengambil peningkatan kapasitas mengatasi masalah yang
kepemilikan atas kesejahteraan mereka dan disebabkan oleh stres atau emosi (Hans &
mengintegrasikan manajemen diri ke dalam Hiller, 2013; Cruwys et al., 2013; Chen, Pan,
kehidupan sehari-hari mereka. WRAP Hsiung, & Chung, 2015).
menyediakan daftar strategi untuk menjaga
kesehatan, sistem pemantauan dan respons Intervensi pemulihan berbasis sosial pada
terstruktur yang membantu melacak perasaan klien spektrum skizofrenia dapat diberikan
dan perilaku menyusahkan untuk mengurangi, terapi hortikultura. Intervensi ini bertujuan
mengubah, atau menghilangkannya dengan untuk meningkatkan fungsi sosial dan efikasi
mengaktifkan respons yang direncanakan, dan diri pada pasien gangguan jiwa yang
rencana krisis dan pascakrisis, yang menunjukkan gejala khas seperti keterbatasan
memungkinkan pengguna layanan untuk isi pikir, emosi, dan perhatian (Son, Um, Kim,
mengajari orang lain tentang cara memberi Song, & Kwack, 2004). Penelitian intervensi
mereka perhatian dan dukungan (O’Keeffe et ini dilakukan di Hongkong dengan sampel
al., 2016). sebanyak 22 orang Terapi dilaksanakan dalam
10 sesi yang diberikan secara berturut-turut
Intervensi pemulihan untuk menargetkan selama 2 minggu. Terapi terdiri dari pelatihan
gangguan kognitif sosial adalah Social ilmu dan keahlian hortikultura, berbagi
Cognition and Interaction Training (SCIT). pengalaman ringan dan strategi koping, belajar
Penelitian intervensi ini dilakukan di US saling berbagi dan dukungan sosial diantara
dengan sampel sebanyak 46 orang. SCIT peserta (Kam & Siu, 2010)
terdiri dari terapi perilaku kognitif dan
pelatihan keterampilan sosial untuk Intervensi pemulihan sosial merupakan
meningkatkan fungsi sosial dengan intervensi yang bertujuan untuk menarik
meningkatkan kognisi sosial. Kognisi sosial kembali klien ke dalam lingkungan sosial.
meliputi persepsi emosi (mengenali emosi Penelitian intervensi ini dilakukan di Inggris

Konas JIwa XVI Lampung 113


dengan sampel sebanyak 155 orang Intervensi
terdiri dari manajemen kasus yang No Kategori Nama Intervensi
berorientasi pemulihan intensif dan asertif, Intervensi
dukungan pekerjaan, dukungan teman sebaya, 1. Melatih HospitalitY
intervensi kelompok, keluarga bekerja, dan Adaptasi Terapi olahraga
CBT untuk psikosis, serta obat psikatrik dan
pemantauan medis. Intervensi terdiri dari 3 Cognitive adaptation
tahap. Tahap pertama, pembentukan Training (CAT)
hubungan terapi kerja untuk memfasilitasi 2. Rekreasi Kemandirian melalui
keterlibatan dan mengidentifikasi daftar Akses Masyarakat dan
masalah. Tahap dua, melibatkan untuk Navigasi (I-CAN)
aktifitas baru dimana terapis dan klien bekerja Intervensi pemulihan
bersama-sama untuk mengidentifikasi jalur pelatihan khusus yang
kegiatan baru yang bermakna, seperti rujukan dipandu sesuai
ke lembaga kejuruan yang bermakna, analisis sistematis dari
penyedia pendidikan, dan penyedia komunitas seri
kegiatan sosial dan olahraga. Tahap tiga, 3. Merubah Cognitive Behavioural
melibatkan kegiatan baru yang melibatkan Pikiran dan Therapy (CBT)
promosi aktif kegiatan sosial menggunakan Perilaku
eksperimen perilaku dan menumbuhkan Treating Depression
perasaan penguasaan dan agensi (Fowler et Downhill (TDD)
al., 2018). 4. Seni Terapi seni
Terapi musik
Intervensi pemulihan untuk meningkatkan kelompok
pengetahuan pada pasien dengan skizofrenia
adalah Guided Self-Determination (GSD). 5. Kolaborasi Illness Management
GSD merupakan untuk meningkatkan tim kesehatan and Recovery (IMR)
pengetahuan dan pemahaman pasien dengan jiwa Graduated Recovery
skizofrenia. Wawasan membantu mereka Intervention Program
untuk memahami tantangan sehari-hari, (GRIP)
memahami penyakit, membuat keputusan dan Model perawatan
mengelola tantangan yang terlibat dalam hidup kolaboratif yang
dengan skizofrenia. Penelitian intervensi ini dipimpin oleh perawat
dilakukan di Denmark dengan sampel Perawatan kolaboratif
sebanyak 101 orang Hasil dari penelitian ini berbasis komunitas
adalah pasien dengan skizofrenia akan The Health and
mencapai tingkat yang lebih tinggi dari Recovery Peer
pemulihan subjektif, harga diri, fungsi sosial
6. Mengatur Yongin‐Emotion
dan pengurangan yang signifikan dalam gejala
perasaan dan Management Training
relatif (Jørgensen et al., 2015). Intervensi
emosi (Y‐EMT)
psikoedukasi merupakan intervensi pemulihan
pada pasien dengan skizofrenia dengan prinsip Intervensi The
pemulihan dan pemberdayaan dengan tujuan Mindfulness
pencegahan kambuh, peningkatan wawasan ke Intervention for
penyakit, pengurangan dari stigma diri dan Rehabilitation and
promosi dari lebih baik strategi untuk Recovery in
mengatasi dengan sosial stigma dan Schizophrenia
diskriminasi. (Ivezi, Sesar, & Muẑ ini, 2017). (MIRRORS)
7. Pemberdayaan Intervensi
Dampak intervensi pemulihan psikososial pada pasien pemberdayaan pasien
hasil fungsional tampaknya mempunyai The health and
pengaruh yang baik pada kesehatan pasien, recovery peer (HARP)
kemandirian pasien serta adaptasi dan 8. Pemulihan Wellness Recovery
kenyamanan pasien dalam menjalani kesehatan Action Planning
kehidupan sehari-harinya (Morin & Franck, (WRAP)
2017). Secara singkat intervensi sesuai dengan 9. Kognitif dan Social Cognition and
kategori intervensi yang sudah diklasifikasikan social Interaction Training
dapat dilihat pada tabel 1 berikut: (SCIT)

Konas JIwa XVI Lampung 114


Quality of Life diri dan harapan, perasaan yang kurang
Enhancement yang didominasi oleh gejala, fungsi
Programme (QOLEP) psikososial, psikopatologi dan mengurangi
Terapi hortikultura kesulitan psikososial.
Intervensi pemulihan
social Penting untuk dilakukan studi lanjutan
10. Peningkatan Guided Self- mengenai intervensi pemulihan psikososial
pengetahuan Determination (GSD)
pada pasien dengan gangguan jiwa atau
Intervensi
skizofrenia baik intervensi yang berfokus
psikoedukasi
kepada pasien agar memperbaiki keadaan
Tabel 1. Kategori dan nama intervensi
pasien sehingga dapat pulih, gabungan
pemulihan pada pasien dengan gangguan
intervensi untuk pemulihan pasien atau
jiwa atau skizofrenia.
membandingkan efektivitas antar intervensi
pemulihan psikososial.
Intervensi pemulihan psikososial dapat
dipilih sesuai dengan keadaan pasien dan
tujuan dari intervensi. Intervensi juga
memungkinkan untuk digabungkan karena
intervensi-intervensi ini bisa saling Daftar Pustaka
melengkapi seperti psikoedukasi dengan Andresen, R., Oades, L., & Caputi, P.
CBT memungkinkan pasien untuk (2003). The experience of recovery
mendapatkan pengetahuan tentang penyakit from schizophrenia: towards an
mereka dan memainkan peran aktif dalam empirically validated stage model.
proses pemulihan serta pelatihan Australian & New Zealand Journal
keterampilan sosial dan perbaikan kognitif of Psychiatry, 37(5), 586-594.
dapat meningkatkan keterampilan adaptif. Barrantes-Vidal, N., Grant, P., & Kwapil,
T. R. (2015). The role of
Intervensi pemulihan psikososial pada schizotypy in the study of the
pasien dengan skizofrenia harus ada etiology of schizophrenia spectrum
kerjasama serta peran aktif, baik dari disorders. Schizophrenia Bulletin,
pemangku kesehatan mental seperti 41(suppl_2), S408-S416.
pemerintah, pasien, keluarganya serta Brabban, A., Byrne, R., Longden, E., &
masyarakat dan kolaborasi antar tenaga Morrison, A. P. (2017). The
kesehatan. Perlu dilakukan penelitian lebih importance of human relationships,
lanjut dalam intervensi pemulihan pasien ethics and recovery-orientated
skizofrenia untuk pasien agar dapat kembali values in the delivery of CBT for
pulih dan dapat bekerja atau melakukan people with psychosis. psychosis,
kegiatan sehari-hari. Intervensi pemulihan 9(2), 157-166.
psikosial juga diperlukan untuk keluarga, Cho, M., & Jang, S. J. (2019). Effect of an
dan masyarakat dalam mendukung pasien emotion management programme
dalam perawatan pasien dengan gangguan for patients with schizophrenia: A
jiwa atau skizofrenia. quasi-experimental design.
International Journal of Mental
Kesimpulan Health Nursing, 28(2), 592-604.
doi:10.1111/inm.12565
Berdasarkan analisis artikel intervensi Davis, L. W., Lysaker, P. H., Kristeller, J.
pemulihan psikososial pada pasien dengan L., Salyers, M. P., Kovach, A. C.,
gangguan jiwa atau skizofrenia memiliki & Woller, S. (2015). Effect of
manfaat sebagai perbaikan kognitif, mindfulness on vocational
mengurangi gejala negatif, meningkatkan rehabilitation outcomes in stable
kepatuhan dan mengurangi kekambuhan, phase schizophrenia. Psychological
mengurangi intensitas atau kesulitan terkait Services, 12(3), 303-312.
dengan gejala, peningkatan kepercayaan doi:10.1037/ser0000028

Konas JIwa XVI Lampung 115


Davis, L. W., Strasburger, A. M., & Brown, Keliat, B., Akemat, Daulima, N., &
L. F. (2007). Mindfulness: an Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan
intervention for anxiety in Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN
schizophrenia. Journal of (Basic Course). Jakarta: EGC.
psychosocial nursing and mental Kementrian Kesehatan, K. (2018). Laporan
health services, 45(11), 22-29. Nasional Riset Kesehatan Dasar
Druss, B. G., Zhao, L., von Esenwein, S. (RISKESDAS) 2018. Jakarta:
A., Bona, J. R., Fricks, L., Jenkins- Balitbang Kemenkes RI.
Tucker, S., . . . Lorig, K. (2010). Larsen, L. Q., Schnor, H., Tersbøl, B. P.,
The Health and Recovery Peer Ebdrup, B. H., Nordsborg, N. B., &
(HARP) Program: A peer-led Midtgaard, J. (2019). The impact of
intervention to improve medical exercise training complementary to
self-management for persons with early intervention in patients with
serious mental illness. first-episode psychosis: A
Schizophrenia Research, 118(1-3), qualitative sub-study from a
264-270. randomized controlled feasibility
doi:10.1016/j.schres.2010.01.026 trial. BMC Psychiatry, 19(1).
Hasan, A., & Musleh, M. (2017). The doi:10.1186/s12888-019-2179-3
impact of an empowerment Lynch, S., Holttum, S., & Huet, V. (2019).
intervention on people with The experience of art therapy for
schizophrenia: Results of a individuals following a first
randomized controlled trial. diagnosis of a psychotic disorder: a
International Journal of Social grounded theory study.
Psychiatry, 63(3), 212-223. International Journal of Art
doi:10.1177/0020764017693652 Therapy: Inscape, 24(1), 1-11.
Ivezi, S. Ŝ., Sesar, M. A., & Muẑ ini, L. doi:10.1080/17454832.2018.14754
(2017). Effects of a group 98
psychoeducation program on self- Morin, L., & Franck, N. (2017).
stigma, empowerment and Rehabilitation interventions to
perceived discrimination of persons promote recovery from
with schizophrenia. Psychiatria schizophrenia: a systematic review.
Danubina, 29(1), 66-73. Frontiers in Psychiatry, 8, 100.
Jensen, S. B., Dalum, H. S., Korsbek, L., Nowak, I., Świtaj, P., Sabariego, C.,
Hjorthøj, C., Mikkelsen, J. H., Oberhauser, C., & Anczewska, M.
Thomsen, K., . . . Eplov, L. F. (2019). Development and
(2019). Illness management and evaluation of a recovery-oriented
recovery: One-year follow-up of a cognitive behavioural workshop for
randomized controlled trial in people diagnosed with
Danish community mental health Schizophrenia. Behavioural and
centers: Long-term effects on Cognitive Psychotherapy, 47(3),
clinical and personal recovery. 400-406.
BMC Psychiatry, 19(1). doi:10.1017/S1352465818000607
doi:10.1186/s12888-019-2048-0 Nowak, I., Waszkiewicz, J., Świtaj, P.,
Jørgensen, R., Licht, R. W., Lysaker, P. H., Sokół-Szawłowska, M., &
Munk-Jørgensen, P., Buck, K. D., Anczewska, M. (2017). A
Jensen, S. O. W., . . . Zoffmann, V. qualitative study of the subjective
(2015). Effects on cognitive and appraisal of recovery among people
clinical insight with the use of with lived experience of
Guided Self-Determination in schizophrenia in Poland.
outpatients with schizophrenia: A Psychiatric Quarterly, 88(3), 435-
randomized open trial. European 446.
Psychiatry, 30(5), 655-663. O’Keeffe, D., Hickey, D., Lane, A.,
doi:10.1016/j.eurpsy.2014.12.007 McCormack, M., Lawlor, E.,

Konas JIwa XVI Lampung 116


Kinsella, A., . . . Clarke, M. (2016). Psychological Science,
Mental illness Self-Management: A 2167702619830404.
randomised controlled trial of the Smith, J., Newby, J. M., Burston, N.,
wellness recovery action planning Murphy, M. J., Michael, S.,
intervention for inpatients and Mackenzie, A., . . . Allard, B. J.
outpatients with psychiatric illness. (2017). Help from home for
Irish Journal of Psychological depression: A randomised
Medicine, 33(2), 81-92. controlled trial comparing internet-
doi:10.1017/ipm.2015.18 delivered cognitive behaviour
Peña, J., Sánchez, P., Elizagárate, E., therapy with bibliotherapy for
Ibarretxe-Bilbao, N., Ezcurra, J., depression. Internet interventions,
Caballero, L., . . . Ojeda, N. (2015). 9, 25-37.
Clinical (but not cognitive) Snethen, G., McCormick, B. P., & Van
recovery in schizophrenia through Puymbroeck, M. (2012).
the experience of fictional cinema. Community involvement, planning
Schizophrenia Research: and coping skills: Pilot outcomes of
Cognition, 2(4), 189-194. a recreational-therapy intervention
doi:10.1016/j.scog.2015.10.003 for adults with schizophrenia.
Penn, D., Roberts, D. L., Munt, E. D., Disability and Rehabilitation,
Silverstein, E., Jones, N., & 34(18), 1575-1584.
Sheitman, B. (2005). A pilot study doi:10.3109/09638288.2011.65031
of social cognition and interaction 5
training (SCIT) for schizophrenia. Stiekema, A. P. M., Quee, P. J., Dethmers,
Penn, D. L., Roberts, D. L., Combs, D., & M., van den Heuvel, E. R.,
Sterne, A. (2007). Best practices: Redmeijer, J. E., Rietberg, K., . . .
the development of the social van der Meer, L. (2015).
cognition and interaction training Effectiveness and cost-
program for schizophrenia effectiveness of cognitive
spectrum disorders. Psychiatric adaptation training as a nursing
Services, 58(4), 449-451. intervention in long-term
Penn, D. L., Uzenoff, S. R., Perkins, D., residential patients with severe
Mueser, K. T., Hamer, R., mental illness: Study protocol for a
Waldheter, E., . . . Cook, L. (2011). randomized controlled trial. Trials,
A pilot investigation of the 16(1). doi:10.1186/s13063-015-
Graduated Recovery Intervention 0566-8
Program (GRIP) for first episode Taylor, R., Cella, M., Csipke, E., Heriot-
psychosis. Schizophrenia Research, Maitland, C., Gibbs, C., & Wykes,
125(2-3), 247-256. T. (2016). Tackling Social
doi:10.1016/j.schres.2010.08.006 Cognition in Schizophrenia: A
Revier, C. J., Reininghaus, U., Dutta, R., Randomized Feasibility Trial.
Fearon, P., Murray, R. M., Doody, Behavioural and Cognitive
G. A., . . . Onyejiaka, A. (2015). Psychotherapy, 44(3), 306-317.
Ten-year outcomes of first-episode doi:10.1017/S1352465815000284
psychoses in the MRC ÆSOP-10 Townsend, M. C., & Morgan, K. I. (2017).
study. The Journal of nervous and Psychiatric mental health nursing:
mental disease, 203(5), 379. Concepts of care in evidence-based
Silverman, W. K., Marin, C. E., Rey, Y., practice: FA Davis.
Kurtines, W. M., Jaccard, J., & Van Der Meer, L., & Wunderink, C.
Pettit, J. W. (2019). Group-Versus (2019). Contemporary approaches
Parent-Involvement CBT for in mental health rehabilitation.
Childhood Anxiety Disorders: Epidemiology and Psychiatric
Treatment Specificity and Long- Sciences, 28(1), 9-14.
Term Recovery Mediation. Clinical doi:10.1017/S2045796018000343

Konas JIwa XVI Lampung 117


Vidal, S., & Huguelet, P. (2019). Recovery psychiatry, 64, 80-86.
Oriented Cognitive Therapy for doi:10.1016/j.jbtep.2019.02.007
schizophrenia: A case report.
Journal de Therapie
Comportementale et Cognitive,
29(2), 57-66.
doi:10.1016/j.jtcc.2018.11.001
Vogel, J. S., Swart, M., Slade, M., Bruins,
J., van der Gaag, M., & Castelein,
S. (2019). Peer support and skills
training through an eating club for
people with psychotic disorders: A
feasibility study. Journal of
behavior therapy and experimental

Konas JIwa XVI Lampung 118

Anda mungkin juga menyukai