PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sehat jiwa adalah suatu kestabilan emosional yang diperoleh dari kemampuan
seseorang dalam mengendalikan diri dengan selalu berpikir positif dalam menghadapi
stresor lingkungan tanpa adanya tekanan fisik, psikologis baik secara internal maupun
Menurut UU RI Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa adalah
kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
Dampak dari tingginya gangguan jiwa menyebabkan peran sosial yang terhambat dan
menimbulkan penderitaan pada klien karena perilaku yang buruk. Dengan meningkatkan
Menurut Muhith (2015) tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan jiwa
subjektif terhadap dirinya: perasaan sadar dan tidak sadar, presepsi terhadap fungsi, peran
dan tubuh. Pandangan atau penilaian terhadap diri meliputi: ketertarikan talenta dan
dunia mengalami gangguan mental. Terdapat sekitar 10% orang dewasa mengalami
gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan akan mengalami gangguan jiwa
Prevelensi gangguan jiwa berat di Indonesia sebesar 1,7 per mil. Prevelensi gangguan jiwa
berat berdasarkan tempat tinggal dan kuintil indeks kepemilikan dipaparkan pada buku
Riskesdas 2018, Di Indonesia dengan penderita gangguan jiwa sekitar 35 juta orang
terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 47,5 juta terkena dimensia serta 21 juta
orang terkena skizofrenia (Kemenkes, 2018). Di Maluku jumlah gangguan jiwa sebanyak
Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap dirinya sendiri menyebabkan
kehilangan rasa percaya diri, pesimis, dan tidak berharga dikehidupan (Dermawan, R &
Rusdi, 2013). Harga diri rendah didefenisikan sebagai evaluasi diri yang berkembang
sebagai respon diri terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan pada seseorang yang
efektif adalah pengembangan hubungan antara perawat dan pasien secara efektif dalam
kontak sosial yang berlangsung secara baik, menghargai kemampuan dan keunikan
yang dilandasi keterbukaan, kejujuran, saling menghargai, serta memahami kebutuhan dan
memberikan keterangan yang benar dan lengkap berkaitan dengan kondisinya, sehingga
dapat membantu penyakit pasien secara baik dan memberi terapi yang tepat bagi pasien
(Yusuf A, 2015).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah
“Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah Dalam Penerapan
Komunikasi ?”.
TUJUAN UMUM
Melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah Dalam Penerapan
Nasir, Abdul dan Abdul, Muhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan jiwa, Pengantar dan Teori.
Kemenkes RI. (2012). Buku Pedoman Penghapusan Stigma & Diskriminasi bagi Pengelola Program,
Petugas Layanan Kesehatan dan Kader. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan