Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL

A. ABSTRAK
Dalam proses pemulihan perlu adanya Intervensi pada psikososial dan dukungan dari
orang orang sekitar pasien. Ada beberapa kategori berdasarkan intervensi dan tujuan
intervensi yaitu intervensi psikososial berfokus pada adaptasi, pemberdayaan pasien,
kolaborasi tim kesehatan, merubah pikiran dan perilaku, peningkatan pengetahuan, seni,
rekreasi, merubah emosi, kognisi dan sosial, dan pemulihan kesehatan.Intervensi
psikososial memiliki manfaat sebagai perbaikan kognitif, mengurangi gejala negatif,
meningkatkan kepatuhan dan mengurangi kekambuhan, mengurangi intensitas atau
kesulitan terkait dengan gejala, peningkatan kepercayaan diri dan harapan, perasaan
yang kurang yang didominasi oleh gejala, fungsi psikososial, psikopatologi dan
mengurangi kesulitan psikososial. Masa recovery merupakan fase yang rawan bagi
pasien untuk melakukan bunuh diri. Dalam hal ini sangat di perlukan dukungan dari
berbagai pihak yang ada di lingkungan pasien, apalagi Kajian mengenai kebutuhan
pasien untuk bisa mencapai recovery, belum banyak ditemukan. Dari dua jurnal yang di
analisis peneliti mendapatkan gambaran tentang kebutuhan pasien skizofrenia untuk
mencapai tahap recovery di komunitas.

B. PENDAHULUAN
Hasil Riskesdas 2018, angka gangguan jiwa berat di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah 3,5 per 1000 melebihi dari angka nasional yaitu 1,8 per 1000
(Kemenkes RI, 2019). Menurut Stuart (2013), recovery di definisikan sebagai proses
ketika orang mampu hidup, bekerja, belajar dan berpartisipasi secara penuh di
masyarakat. Penulis lain membuat definisi recovery yang mencakup empat hal, yaitu
(Buckland, Schepp et al., 2013): pemenuhan dan pertahanan harapan, pembangunan
identitas yang positif, penemuan arti hidup dan pengambilan tanggung jawab
terhadapkehidupan orang lain. Melihat beberapa pengertian tersebut,dapat disimpulkan
bahwa pengertian recovery adalah proses yang dialami pasien untuk mencapai harapan
disertai kemampuan untuk memikul tanggung jawab,sehinggabisa hidup bermasyarakat.
Undang-undang Kesehatan Jiwa sudah mengatur jenis pelayanan yang bisa diberikan
kepada pasien gangguan jiwa, meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif,
akan tetapi dalam pelaksanaannya belum ada sinergi antar pelayanan kesehatan untuk
membantu pasien mencapai recovery. Penelitian tentang kebutuhan pernah dilakukan
oleh Amaresha et al., (2015).
Definisi pemulihan secara psikologis, yang mengacu pada “pembentukan kehidupan
penuh dan bermakna serta identitas positif berdasarkan harapan dan penentuan nasib
sendiri” dan melibatkan mempromosikan penerimaan apa yang tidak dapat diubah,
kemudian membangun proyek kehidupan. Ada empat komponen utama dalam proses
ini: menemukan harapan, mendefinisikan ulang identitas, menemukan makna dalam
kehidupan seseorang dan mengambil tanggung jawab untuk pemulihan (Andresen et al.,
2003). Seiring dengan semakin pentingnya, perbedaan budaya dalam nilai-nilai dasar
untuk konsep pemulihan harus dipertimbangkan karena tujuan utama perawatan
berorientasi pemulihan adalah untuk memberikan orang dengan penyakit mental yang
serius dengan berbagai intervensi yang efektif dan relevan secara budaya (Izabela
Nowak,et al., 2017).

C. ANALISA DUA JURNAL


1. NTERVENSI PEMULIHAN PSIKOSOSIAL UNTUK PASIEN DENGAN
GANGGUAN JIWA ATAU SKIZOFRENIA: STUDI LITERATUR
Efendi, S. (2020). INTERVENSI PEMULIHAN PSIKOSOSIAL UNTUK PASIEN
DENGAN GANGGUAN JIWA ATAU SKIZOFRENIA: STUDI LITERATUR.
Konferensi Nasional (Konas) Keperawatan Kesehatan Jiwa, 4(1), 108-118.
Kata kunci : Intervensi, Pemulihan, Skizofrenia.

METODE
Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil artikel yang
cocok dalam bahasa Inggris diidentifikasi dari tahun 2010-2019 dengan melakukan
pencarian literatur (berfokus pada psychosocial recovery interventions) dalam
database elektronik (scopus, sagepublications, science direct, dan, Wiley Online
(Medicine, Nursing, Dentistry & Health Care) melalui Remote LIB UI. Istilah
pencarian berikut digunakan: (“psychosocial” dan “recovery” dan“recovery
interventions” dan “mental illness”atau “schizophrenia”). Pada langkah kedua dan
ketiga, judul diikuti oleh abstrak disaring untuk relevansi. Artikel yang tersisa
diperiksa di detail mengenai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi meliputi
Studi menggunakan bahasa Inggris, Intervensi psikososial yang meneliti efek,
intervensi psikososial yang berfokus pada skizofrenia, Intervensi atau penelitian
diterbitkan pada jurnal dalam rentang tahun 2010 sampai tahun 2019, Jurnal
penelitian dapat diakses secara terbuka.

PEMBAHASAN
Pada jurnal ini Pencarian literatur terdapat 1231 artikel jurnal yang terdapat pada
scopus, sagepublications, science direct, dan, Wiley Online (Medicine, Nursing,
Dentistry & Health Care) berdasarkan kata kunci, hasil pencarian kemudian
diseleksi menjadi 32 artikel jurnal sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Pada jurnal ini Menerapkan beberapa intervensi pemulihan yaitu :
 Intervensi berbasis olahraga secara kelompok yang diawasi juga dapat
menimbulkan lingkungan yang nyaman serta dapat menimbulkan kepedulian.
Yang mana penelitian intervensi ini pernah dilakukan di Denmark dengan
sampel sebanyak 25 orang.
 Intervensi adaptasi yang sederhana dan mudah dapat meningkatkan
independensi fungsional pada peserta yang mengalami kesulitan kognitif.
Intervensi dimodelkan setelah penempatan individual dan model dukungan
sehingga orang dengan gangguan jiwa dapat mandiri, peningkatan keterlibatan
masyarakat, pengembangan keterampilan perencanaan, dan pengembangan
keterampilan koping dapat serta beradaptasi dengan lingkungan.
 Intervensi pemulihan yang merubah pikiran dan perilaku dikenal dengan terapi
perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT). Instrumen utama
perubahan CBT melibatkanmembingkai ulang penilaian dan memodifikasi
perilaku yang terkait dengan psikotik gejala, untuk mengurangi tekanan dan
meningkatkan fungsi dan terapi CBT memiliki manfaat CBT menurunkan
gejala depresi, mendukung perubahan perilaku, meningkatkan kemampuan
mengontrol halusinasi, meningkatkan regulasi stres dan menurunkan tekanan
akibat gejala psikotik serta mendukung pemulihan pasien.
 Intervensi pemulihan yang berkolaborasi antara tim kesehatan jiwa lainnya adalah
intervensi model perawatan kolaboratif yang dipimpin oleh perawat dilakukan
dengan metode manajemen kasus dan teknik konseling.
 Intervensi pemulihan yang berkolaborasi dengan tim kesehatan yang dilaksanakan
di komunitas adalah perawatankolaboratif berbasis komunitas.
 Intervensi pemulihan yang berbasis pada seni adalah intervensi seperti biasa yang
ditambahkan dengan terapi seni.
 Intervensi pemulihan yang mengatur perasaan dan emosi adalah Yongin‐Emotion
Management Training(Y‐EMT) yang memiliki 4 komposisi yaitu kesadaran dan
persepsi emosional, ekspresi emosional, penggunaan emosi, dan regulasi
emosional.
 Intervensi pemulihan dengan melakukan pemberdayaan pada pasien dengan
gangguan jiwa adalah pemberdayaan pasien dengan skizofrenia terdapat 6 fase
yaitu:
a) Alam dan perjalanan penyakit skizofrenia: stigma
b) Kelemahan dan kekuatan kemampuan untuk mengejar pemulihan
c) Tantangan bagi kehidupan seseorang dan hal yang harus dilakukan dengan
anggota keluarga
d) Meningkatkan keterampilan komunikasi dan manajemen perawatan diri
e) Pengobatan narkoba untuk meningkatkan hasil jangka panjang dan
meningkatkan kepatuhan obat dan mencegah memburuknya penyakit
f) Manajemen krisis. Penelitian intervensi ini dilakukan di Yordania dengan
sampel sebanyak 112 orang.Hasil dari intervensi ini adalah pasien
mengalami peningkatan dalam pemulihan ketidakberdayaan.
2. KEBUTUHAN PASIEN SKIZOFRENIA UNTUK MENCAPAI RECOVERY
DI KOMUNITAS
Mamnuah, M., & Nurjannah, I. (2020). Kebutuhan Pasien Skizofrenia Untuk
Mencapai Recovery Di Komunitas. Konferensi Nasional (Konas) Keperawatan
Kesehatan Jiwa, 4(1), 57-64.
kunci: kebutuhan, skizofrenia, pemulihan, komunitas, pasien.

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kualitatif dengantehnik
pengambilan sampel purposive sampling.Jumlah sampelsebanyak 43 partisipan,
terdiri dari: 10 pasien skizofrenia, 10 keluarga, 11 tokoh masyarakat, dan 12 tenaga
profesional. Peneliti juga membuat catatan lapangan (field notes) untuk
menggambarkan situasiyang tidak terekam oleh alat perekam dalam proses
wawancara. Wawancara direkam berdasarkan persetujuan partisipan. Validasi data
dilakukan dengan triangulasi sumber data, triangulasi analisis, dan validasi dengan
partisipan. Analisis data dilakukan dengan cara membuat transkrip,membaca
berulang-ulang hasil transkrip wawancara dan catatan lapangan, mengidentifikasi
kutipan kata dan pernyataan yang bermakna, membuat kategori-kategori,
menentukan sub tema dan tema utama.

PEMBAHASAN
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 43orang. Usia partisipan bervariasi,
dengan usia termuda 25tahun dan usia tertua 75 tahun. Partisipan terdiri dari 16
orang laki-laki dan 27 orang perempuan. Tingkat pendidikan partisipan dari tidak
sekolah sampai S2. Agama partisipan beragama Islam sebanyak 39 orang, dua
orang Katholik, dan dua orang Kristen Protestan. Dalam penelitian ini terdapat
beberapa dukungan yang sangat penting dalam kebutuhan pasien skizofrenia untuk
mencapai recovery di komunitas, yaitu sebagai berikut :
1. Dukungan keluarga pasien skizofrenia membutuhkan dukungan keluarga dalam
bentuk pendampingan dan penerimaan keluarga. Pendampingan yang diperlukan
pasien skizofrenia untuk mencapai recovery berupa manajemen obat, sosialisasi,
jadwal harian, dan advokasi. Sedangkan penerimaan keluarga yang dibutuhkan
pasien skizofrenia adalah berupa kepedulian keluarga, tidak banyak tuntutan, diberi
kepercayaan, kasih sayang, tidak dimarahi, motivasi dan komunikasi yang halus.
2. Dukungan masyarakat pasien skizofrenia membutuhkan dukungan masyarakat
untuk bisa mencapai recovery. Kebutuhan tersebut berupa penerimaan dan
pendampingan oleh masyarakat. Penerimaan masyarakat berupa bisa diterima
dengan baik, sikap yang baik dari masyarakat, tidak mengucilkan dan adanya
pengakuan dari masyarakat terhadap pasien. Sedangkan pendampingan dari
masyarakat yang dibutuhkan pasien adalah pendampingan saat melakukan aktifitas
di masyarakat, sosialisasi, berupa ajakan, dan terapi kerja
3. Dukungan aparat dukungan aparat dibutuhkan oleh pasien skizofrenia untuk bisa
mencapai recovery. Dukungan tersebut berupa adanya program terintegrasi,
program setelah opname, perhatian, lapangan pekerjaan, dan bantuan dinas terkait,
bantuan modal, wadah perkumpulan, dan birokrasi recovery
4. Dukungan tenaga professional dukungan tenaga profesional dibutuhkan oleh pasien
skizofrenia untuk mencapai recovery dalam bentuk penatalaksanaan pasien,
peningkatan SDM, dan kerja sama. Penatalaksanaan pasien meliputi: manajemen
obat, home care, family gathering, bantuan ambulan, dan adanyapanti terpadu.
Peningkatan SDM berupa pelatihan SDM, pembentukan kader kesehatan jiwa
(KKJ), dan surveilen. Sedangkan kerja sama dengan dinas terkait juga dibutuhkan
oleh pasien.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan sistematis literature dari dua jurnal yang di analisis yaitu mengenai
program pemulihan komunitas pada penderita skizofrenia, Perlu dilakukan intervensi dan
diberikan berbagai dukungan dalam pemulihan psikososial yang memiliki manfaat
signifikan untuk memperbaiki kognitif, mengurangi gejala negatif, meningkatkan
kepatuhan dan mengurangi kekambuhan, mengurangi intensitas atau kesulitan terkait
dengan gejala, serta meningkatkan fungsi psikososial dan psikopatologi. Studi lanjutan
perlu dilakukan untuk membandingkan efektivitas antar intervensi pemulihan psikososial,
baik yang berfokus pada pasien maupun gabungan intervensi. Dukungan keluarga,
masyarakat, aparat, dan tenaga profesional juga diperlukan dalam penatalaksanaan pasien
skizofrenia. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan penguatan sistem pemulihan
komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup pasien skizofrenia dan memperbaiki
prognosis mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Amaresha, A. C., Joseph, B., Agarwal, S. M., Narayanaswamy, J. C., Venkatasubramanian,
G., Muralidhar, D. & Subbakrishna, D. K. 2015. Assessing the needs of siblings of
persons with schizophrenia: A qualitative study from India. Asian journal of
psychiatry,17,16-23
Andresen, R., Oades, L., & Caputi, P. (2003). The experience of recovery from
schizophrenia: towards an empirically validated stage model. Australian & New
Zealand Journal of Psychiatry, 37(5), 586-594.
Buckland, H. T., Schepp, K. G. &Crusoe, K. 2013. Defining happiness for young adults
with schizophrenia: a building block for recovery. Archives of psychiatric
nursing,27,235-40.
Cho, M., & Jang, S. J. (2019). Effect of an emotion management programme for patients
with schizophrenia: A quasi-experimental design. International Journal of Mental
Health Nursing, 28(2), 592-604. doi:10.1111/inm.12565
Hasan, A., & Musleh, M. (2017). The impact of an empowerment intervention on people
with schizophrenia: Results of a randomized controlled trial. International Journal
of Social Psychiatry, 63(3), 212-223. doi:10.1177/0020764017693652
Kemenkes RI. 2019. Data prevalensi skizofrenia/psikosis. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Larsen, L. Q., Schnor, H., Tersbøl, B. P., Ebdrup, B. H., Nordsborg, N. B., & Midtgaard, J.
(2019). The impact of exercise training complementary to early intervention in
patients with first-episode psychosis: A qualitative sub-study from a randomized
controlled feasibility trial. BMC Psychiatry, 19(1). doi:10.1186/s12888-019-2179-3
Lynch, S., Holttum, S., & Huet, V. (2019). The experience of art therapy for individuals
following a first diagnosis of a psychotic disorder: a grounded theory study.
International Journal of Art Therapy: Inscape, 24(1), 1-11.
doi:10.1080/17454832.2018.1475498
Nowak, I., Świtaj, P., Sabariego, C., Oberhauser, C., & Anczewska, M. (2019).
Development and evaluation of a recovery-oriented cognitive behavioural
workshop for people diagnosed with Schizophrenia. Behavioural and Cognitive
Psychotherapy, 47(3), 400-406
Smith, J., Newby, J. M., Burston, N., Murphy, M. J., Michael, S., Mackenzie, A., . . .
Allard, B. J. (2017). Help from home for depression: A randomised controlled trial
comparing internet-delivered cognitive behaviour therapy with bibliotherapy for
depression. Internet interventions, 9, 25-37.
Snethen, G., McCormick, B. P., & Van Puymbroeck, M. (2012). Community involvement,
planning and coping skills: Pilot outcomes of a recreational-therapy intervention for
adults with schizophrenia. Disability and Rehabilitation, 34(18), 1575-1584.
doi:10.3109/09638288.2011.650315
Stuart, G. W. 2013. Principles and practice of psychiatric nursing Canada, Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai