DISUSUN OLEH:
NUR IKA
NIM. 2212B1036
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan jiwa psikososial dengan
masalah utamaansietas melalui pendekatan proses keperawatan klien dan
keluarga.
b. Menegakkan diagnosa keperawatan jiwa psikososial dengan
masalah utamaansietas melalui pendekatan proses keperawatan klien dan
keluarga.
c. Merencanakan tindakan keperawatan jiwa psikososial dengan
masalah utama ansietas melalui pendekatan proses keperawatan klien dan
keluarga.
d. Melaksanakan evaluasi keperawatan jiwa psikososial dengan
masalah utamaansietas melalui pendekatan proses keperawatan klien dan
keluarga
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP
mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani
paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap stres dan
Perawat CMHN sebagai tenaga kesehatan yang bekerja dimasyarakat dan bersama
terutama tokoh masyarakat dengan cara melatih para tokoh masyarakat untuk menjadi
2006).
Aktivitas Kelompok).
yang ada di Pasuruan. Pabrik rokok tersebut setiap 3-5 bulan sekali
Nursing).
mereka dalam kerja bakti dan pengajian. Keluarga juga ikut dalam
LAPORAN PENDAHULUAN
A. MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
Asuhan keperawatan terlaksanan dalam proses keperawatan berbentuk
pelayanan biologis, psikologis,sosiologis dan spiritual yang tersusun berurutan dan
holistik yang ditujuakn kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik dalam
keadaan sehat atau sakit yang mencakup seluruh aspekkehisupan manusia yang
mengacu pada standar profesional keperawtan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntunan utama. Diagnosa keperawatan merupakan keutusan atau kesimpulan
masalahyang dirumuskan dari analisis datayang diperoleh pada pengkajian, diagnosa
keperawtan merupakan gambaran dan panduan bagi perawat dalam menentukan
intervensi keperawatan dalam menyelesaikan masalah yang dialami klien.
Masalah keperawatan utama yang akan dibahas pada kasus ini adalah
Ansietas pada klien dengan Diabetes Melitus. Dimana Diabetes melitus merupakan
ganguan kesehatan dan kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar
gula darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin, serta adanya komplikasi yang
bersifat akut dan kronik (Bustan, 2007 dalam Mustaqim, 2016). Perlu disadari bahwa
hidup dengan DM dapatmemberikan beban psikososial bagi penderita maupun
anggota keluarganya maka dari itu diperlukan dukungan keluarga. Dukungan keluarga
adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota
keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan
keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan jika di perlukan (Friedman, 2010 dalam
Sri Redjeki, G., & Tambunan,
2019). Respon psikologis yang negatif terhadap diagnosis bahwa seseorang mengidap
penyakit DM dapat berupa penolakan atau tidak mau mengakui kenyataan, marah,
merasa berdosa, cemas dan depresi (Novitasari, 2012)
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor biologis.
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini membantu
mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin
disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stresor.
b. Faktor psikologis
dorongan belajar
berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Individu
c. Sosial budaya
3. Faktor Presipitasi
(Stuart&Laraia,
2005).
Norepineprin
menurun
ANSIETAS
Waspada TD naik
curiga Nadi naik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH
Ukuran Satuan Nilai Rujukan
Eritrosit (sel darah
merah) juta/µl 4,0 – 5,0 (P)4,5 – 5,5 (L)
12,0 – 14,0 (P)14,0 –
Hemoglobin (Hb) g/dL 18,0 (L)
10,0 – 16,0 (A)
12,0 – 24,0 (B)
Hematokrit % 40 – 50 (P)45 – 55 (L)
Hitung Jenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Laju endap darah
(LED) mm/jam < 15 (P)< 10 (L)
Leukosit (sel darah putih)
103/µl 5,0 – 10,0 (D)
9,0 – 12,0 (A)
9,0 – 30,0 (B)
MCH/HER pg 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µl 150 – 400
b. Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal.
Stressor pencetusdapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
1) Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan
fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan
aktifitas hidup sehari- hari.
2) Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diridan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
3) Perilaku
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologi
dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping dalam upaya melawan kecemasan. Intensitas perilaku akan
meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat kecemasan.
Sistem Respons
Perilaku
Gelisah.
Ketegangan fisik.
Tremor.
Gugup.
Bicara cepat.
Tidak ada koordinasi.
Kecenderungan untuk
celaka. Menarik diri.
Menghindar.
Terhambat melakukan aktifitas.
Kognitif
Gangguan perhatian.
Konsentrasi hilang.
Pelupa.
Salah tafsir.
Adanya bloking pada pikiran.
Menurunnya lahan persepsi.
Kreatif dan produktif
menurun. Bingung.
c. Sumber Koping
Individu dapat mengalami stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber koping
tersebut di lingkungan. Sumber koping tersebut sebagai modal ekonomok,
kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial dan keyakinan budaya dapat
membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan
mengadopsi strategi koping yang berhasil.
d. Mekanisme Koping
Ketika mengalami ansietas individu menggunakan berbagai mekanisme koping
untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara
konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Ansietas
tingkat ringan sering ditanggulangi tanpa yang serius.
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan 2 jenis mekanisme koping
:
1) Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang disadari dan berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realitis tuntutan situasi stress.
2) Mekanisme pertahanan ego, membantu mengatasi ansietas ringan dan
sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat sadar dan melibatkan penipuan diri
dan distorsi realitas,maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptif
terhadap stress.
2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang biasanya muncul adalah (Stuart, Keliat & Pasaribu (2016) :
• Koping Individu Tidak
Efektif
• Kecemasan
• Ketidakberdayaan
• Isolasi
Sosial
• Perubahan Proses
Berfikir
3. Intervensi Keperawatan
Kecemasan
Tujuan :
Klien mampu mengenal pengertian penyebab tanda gejala dan akibat
Klien mampu mengetahui cara mengatasi ansietas
Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan latihan relaksasi
tarik nafas dalam
Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan latihan distraksi
Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan hipnotis lima jari
Klien mampu merasakan manfaat dari latihan yang dilakukan
Klien mampu membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan
Tindakan :
• Kaji tanda dan gejala ansietas dan kemampuan klien mengurangi kecemasan
• Jelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari kecemasan
• Latihan cara mengatasi kecemasan :
• Teknik relaksasi napas dalam
• Distraksi : bercakap-cakap hal positif
• Hipnotis 5 jari fokus padahal-hal yang positif
• Bantu klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal kegiatan
Tindakan :
a. Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan koping
b. Jelaskan proses terjadinya ketidakefektifan koping
c. Diskusikan koping (upaya atau cara) mengatasi masalah pada masa
lalu d. Koping (upaya) yang berhasil dan tidak berhasil. Berikan pujian
e. Pemanfaatan sumber daya atau sistem pendukung dalam mengatasi masalah
f. Latihan menggunakan upaya menyelesaikan masalah saat ini
dengan menggunakan cara lama yang berhasil atau cara baru.
1. Buat daftar masalah yang dihadapi
2. Buat daftar cara (lama dan baru) yang akan digunakan
3. Pilih, latih, dan jadwalkan cara yang akan digunakan untuk masalah
yang dihadapi
4. Evaluasi hasil jika berhasil dibudidayakan jika kurang berhasil dipilih
cara lain pada daftar cara nomor kedua.
g. Latih menggunakan sistem pendukung yang teratur
h. Beri motivasi dan pujian atas keberhasilan klien mengatasi masalah
4. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien (Stuart, Keliat & Pasaribu, 2016).
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut
:
Tahap 1 : persiapan tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap 2 : intervensi focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan:
independen, dependen, dan interdependen.
Tahap 3 : dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan
antaraproses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
di rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut :
• Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah
disusun.
• Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di
rumuskan dalam rencana evaluasi.
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. A................................................................................................................
2. Umur : 58 thn ...............................................................................................................
3. Jenis kelamin : perempuan........................................................................................................
4. Status : menikah............................................................................................................
5. Agama : isalam...............................................................................................................
6. Suku/bangsa : Buol / Indonesia................................................................................................
7. Bahasa : Indonesia ..........................................................................................................
8. Pendidikan : SLTA ...............................................................................................................
9. Pekerjaan : IRT...................................................................................................................
10. Alamat dan no. telp : kelurahan Tuweley............................................................................................
11. Penanggung jawab : Tn. S.................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
3. Lamanya keluhan
1 bulan ...................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
4. Faktor yang Memperberat
Kurang mendapat dukungan dari keluarga ..............................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
5. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Keluhan
Klien biasanya langsung beristirahat jika timbul rasa cemas dan khawatir
..............................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
6. Riwayat penyakit dahulu :
Klien juga mengalami Hipertensi ...........................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
7. Persepsi klien tentang status kesehatan dan kesejahteraan
Sejak Ny. A sakit kegiatan diluar rumah menjadi terhambat ...................................................................
..............................................................................................................................................................
8. Riwayat kesehatan keluarga :
Orang tua ny. A juga menderita DM .......................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
9. Susunan keluarga (genogram) :
Keterangan :
2. Pola minum
Di rumah Minuman disukai : .........................
Frekuensi : setiap merasa Di rumah sakit
√haus
Frekuensi : ..................................
Jenis : air putih.
Jenis : ..................................
Jumlah : 1-2 liter
Jumlah : ..................................
Pantangan : .........................
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : ( ) tidak ( ) ya
2. Buang air kecil
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : ................................. Frekuensi : ..................................
. Jumlah : Jumlah : ..................................
.................................. Warna : ..................................
Warna : ..................................
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinen
Kateter : ( ) tidak ( ) ya, kateter ........................... produksi : .................. cc/hari
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Eliminasi/toileting √
Berpindah √
Berjalan √
Naik tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
2. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : ..2................... /hr Mandi : ........................ /hr
Gosok gigi : ..2.................... /hr Gosok gigi : ........................ /hr
Keramas : ...2.............. /mgg Keramas : .................... /mgg
Potong kuku : ....1.............. /mgg Potong kuku : .................... /mgg
3. Aktivitas sehari-hari
..............................................................................................................................................................
4. Rekreasi
Jarang dilakukan
5. Olahraga : ( ) tidak ( √ ) ya
..............................................................................................................................................................
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri ( ) meningkatnya kesadaran klien
( ) marah pada orang lain pada realita
Jelaskan :
............................................................................................................................
......................................................................................................................................
Diagnosa keperawatan : ................................................................................................................
3. Kemampuan adaptasi
Klien mudah beradaptasi dengan situasinya saat ini ...............................................................................
..............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.
.............................................................................................................................................................
.
Diagnosa keperawatan : .........................................................................................................................
8. Sistem Integumen
normal....................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Diagnosa keperawatan : .........................................................................................................................
9. Sistem Penginderaan
Mata
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Hidung
.............................................................................................................................................................
.
.............................................................................................................................................................
.
Telinga
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Diagnosa keperawatan : .........................................................................................................................
2. Photo
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
3. Lain-lain
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
XV. TERAPI
Insulin 20 iu pagi dan malam
Vitamin B1 50 mg /hari
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
XVI. Pathway
Norepineprin
menurun
ANSIETAS
Waspada TD naik
curiga Nadi naik
(Nur Ika)
ANALISA DATA
Ansietas
PRIORITAS MASALAH
Tanggal Paraf
No. Diagnosa keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama perawat)
RENCANA KEPERAWATAN
Jumat, 19 Memasukan kejadwal kegiatan harian klien Jumat, 19 S : Ny. A mengatakan akan melakukan tarik
Mei 2023 Mei 2023 napas dalam tiap waktu kosong dan saat
dirinyamerasa khawatir
15.00 15.15
O : Nampak Ny. A menulis
jadwal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB 3
PEMBAHASAN
Dari hasil pelaksanaan praktek profesi berupa asuhan keperawatan jiwa pada Ny. A
dengan kasus Ansietas dengan Diagnosa medis Diabetes melitus, akan dibahas salah satu
intervensi keperawatan yang diberikan yaitu mengajarkan klien Teknik relaksasi napas dalam,
setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 2 hari dari tanggal 18 Mei 2023 sampai
dengan tanggal 19 Mei 2023, didapatkan hasil evaluasi Ny. A mengatakan merasa lega setelah
melakukan teknik relaksasi napas dalam, dan akan melakukan teknik relaksasi napas dalam
setiap kali Ny. A merasa Cemas dan Khawatir. Tampak ekspresi muka ceria dan Ny. A
memasukkan teknik relaksasi napas dalam sebagai jadwal hariannya
Pelaksanaan intervensi teknik napas dalam sejalan dengan tinjauan pustaka yaitu
Penetalaksanaan kecemasan menurut Putri Anugrah (2007) dalam (Jannah,2018) dibagi
menjadi dua yaitu penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi, teknik relaksasi napas
dalam masuk dalam penatalaksanaan nonfarmakologi. Menurut Kozier et all (2010) Terapi
relaksasi memiliki berbagai macam yaitu latihan napas dalam,masase, relksasi progresif,
imajinasi, biofeedback, yoga, meditasi, sentuhan terapeutik, terapi musik, serta humor dan tawa.
Menurut Nusantoro dan Listyaningsih (2018) dalam penelitiannya hasil pengukuran
variabel tingkat kecemasan pada kelompok intervensi didapatkan perbedaaan yang signifikan
yaitu terjadi penurunan nilai mean tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah diberikan
pelatihan SBD (slow deep breathing) dnegan nilai p-value(0,000) peneliti berasumsi bahwa
penurunan tingkat kecemasan pada responden kelompok intervensi disebabkan karena latihan
relaksasi SDB secara rutin.
Menurut Yulanda (2021) terdapat penurunan skor ansietas 1 dan 2 disebabkan
beberapa faktor pada pasien 1 saat diberika terapi pasien merasakan ansietas berkurang, merasa
lebih nyaman setelah diberikan terapi relaksasi napas dalam dengan menggunakan alat ukur
kecemasan zung self-rating anxiety scale (ZSAS) dengan skor 72 sedangkan pasien 2 saat
diberikan terapi merasa ansietas berkurang, merasa lebih nyaman dengan mengunakan alat ukur
kecemasan zung self-rating anxiety scale (ZSAS) skor 65. Walaupun ada perubahan skor pada
klien tetapi terapi relaksasi napas dalam menurunkan derajat ansietas pasien di desa Lebuawu
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan dari tujuan pada bab 1.
A. Simpulan
1. Pengkajian pada klien dengan diagnosa medis diabetes mellitus dan
kesehatan jiwa ansietas akan mengalami masalah baik fisik, psikolgis maupun
sosial. Data yang ditemukan klien mengeluh mudah haus dan kaki sering kebas,
klien juga mengatakan cemas dan khawatir akan kondisi penyakitnya yang
mempengaruhi perannya sebagai seorang ibu rumah tangga, dikarenakan
kondisi klien yang mudah lelah juga klien sudah jarang bahkan hampir
tidak pernah mengikuti kegiatan diluar rumah
2. Pada klien dengan diagnosa medis diabetes mellitus dan kesehatan jiwa
ansietas akan muncul diagnosa keperawatan ansietas
3. Intervensi pada klien dengan diagnosa medis diabetes mellitus dankesehatan
jiwa ansietas melibatkan klien dan keluarga. Untuk ansietas klien akan diajarkan
teknik relaksasi napas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri.
4. Implementasi pada klien dengan diagnosa medis diabetes mellitus dan
kesehatan jiwa ansietas yaitu SP 1 : BHSP, SP 2 : bantu klien mengenal
ansietas, SP 3 : ajarkan klien teknik relaksasi (napas dalam) untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri, dan SP 4 : Memasukan kejadwal
kegiatan harian klien.
5. Evaluasi yang telah dilakukan ansietas teratasi pada hari ke 2 dengan Ny.
A mengatakan akan melakukan relaksasi napas dalam tiap waktu kosong dan
saat dirinya merasa khawatir
B. Saran
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang telah diuraikan diatas,
selanjutnya penulis akan mengemukakan beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan antara lain :
1. Bagi klien
Klien yang mengalami ansietas dianjurkan untuk rutin melakukan
teknis napas dalam seuai SOP yang diberikan oleh penulis.
2. Bagi profesi keperawatan
Laporan pelaksanaan praktek profesi jiwa ini dapat dijadikan salah satu
referensi pengobatan non farmakologi dalam hal menurunkan kecemasan pada
klien dengan diagnosa medis diabetes mellitus. Selain itu sebagai perawat kita
berperan penting dalam memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
menjaga pola gaya hidup sehat dan menyadarkan agar pentingnya rutin
memeriksakan status kesehatannya.
3. Bagi penulis selanjutnya
Proram studi Ners spesialis keperawatan jiwa fakultas ilmu keperawatan UI(2016) Standar
Asuhan
Keperawatan Jiwa, Depok, Universitas indonesia
Azizah, LM. Zainuri, I. Akbar, A. (2016) buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Sleman,
Yogyakarta. Indomedia Pustaka.
Sari, OAP. (2021) asuhan keperawatan jiwa pada Ny. M masalah utama ansietas dengan
diagnosa medis diabetes melitus di sidoarjo. Diakses 20-05-2023. Stikes Hang Tuah
Surabaya
Sholekhah, NA. (2021) asuhan keperawatan jiwa pada Ny. N dengan masalah ansietas didesa
Batu RT 03 RW 01 karang tengah Demak. Diakses 25-5-2023. Universitas islam sultan
agung Semarang
Yulanda. (2021). Penerapan terapi relaksasi napas dalam kecemasan pada pasiendiabetes
melitus.
Diakses 24-05-2023. Universitas widya husada semarang
https://eprints.umm.ac.id/42098/3/jiptummpp -gdl-imeldasulf-49052-3-bab2.pdf
http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/P17210193069/BAB_II_TINAJUAN_TEORI.pdf