Anda di halaman 1dari 10

MODUL

ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS

MENGENAI RESPON SPESIFIK, BIOLOGIS, ADAPTIF PSIKOLOGIS,


SOSIAL, DAN SPIRITUAL

KELOMPOK 8

DISUSUN OLEH :

NUR ANNISA (PO.71.4.261.20.2.015)

NUR CHAERANI PUTRI (PO.71.4.261.20.2.016)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN TERAPIS GIGI
PROGRAM STUDI D-IV
2020
MODUL

“ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS

MENGENAI RESPON SPESIFIK, BIOLOGIS, ADAPTIF PSIKOLOGIS,


SOSIAL, DAN SPIRITUAL”

I. PENDAHULUAN

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV secara drastis dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri,
virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh manusia. AIDS adalah kondisi yang
paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan munculnya penyakit lain,
seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan melemahnya
sistem kekebalan tubuh Anda.

Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999) adalah Suatu proses atau


rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM,
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan. (Apriyani Puji Hastuti. Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan. Diakses 9 Juli 2012)

II. KOMPETENSI DASAR


Memahami tentang asuhan keperawatan terhadap penderita HIV/AIDS

III. DESKRIPSI MODUL


Modul ini akan memberikan pengetahuan tentang:
1. Penjelasan Pengertian Asuhan Keperawatan
2. Penjelasan Tentang Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Mengenai Respon
Spesifik, Biologis, Adaptif Psikologis, Sosial dan Spiritual
3. Pentingnya dilakukan Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Kepada Pasien yang
Terinfeksi
IV. TUJUAN AKHIR

Setelah membaca modul ini, diharapkan kepada para pembaca untuk dapat
memahami tentang Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Mengenai Respon Spesifik,
Biologis, Adaptif Psikologis, Sosial dan Spiritual
KEGIATAN BELAJAR
A. Pengertian Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999) adalah Suatu proses atau


rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan
kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya
pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan. (Apriyani Puji Hastuti. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.
Diakses 9 Juli 2012)
B. Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Mengenai Respon Spesifik, Biologis,
Adaptif Psikologis, Sosial dan Spiritual
1. Asuhan Keperawatan Respon Spesifik
a. Respon Biologis (Imunitas)
Secara imunologis, sel T yang terdiri dari limfosit T-helper,
disebut limfosit CD4+ akan mengalami perubahan baik secara kuantitas
maupun kualitas. HIV menyerang CD4+ baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung, sampul HIV yang mempunyai efek toksik akan
menghambat fungsi sel T (toxic HIV). Secara tidak langsung, lapisan luar
protein HIV yang disebut sampul gp 120 dan anti p24 berinteraksi dengan
CD4+ yang kemudian menghambat aktivasi sel yang mempresentasikan
antigen (APC).
b. Respon Adaptif Psikososial-Spiritual
Terdiri dari Respons Adaptif Psikologis (Penerimaan Diri), Respons Adaptif
Spiritual dan Respons Adaptif Sosial.
1. Respon Adaptif Psikologis (Penerimaan Diri)

Kubler ‘Ross (1974) menguraikan lima tahap reaksi emosi seseorang


terhadap penyakit, yaitu.

1) Pengingkaran (denial)
2) Kemarahan (anger)
3) Sikap Tawar Menawar (bargaining)
4) Depresi (depression)
5) Penerimaan (acceptance)
2. Respons Adaptif Spiritual
Respons Adaptif spiritual dikembangkan dari konsep Ronaldson
(2000) dan Kauman & Nipan (2003). Respons adaptif spiritual, meliputi:
1. harapan yang realistis;
2. tabah dan sabar;
3. pandai mengambil hikmah.
3. Respons Adaptif Sosial
Aspek psikosial menurut Stewart (1997) dibedakan menjadi 3 aspek,
yaitu:
1. Stigma sosial memperparah depresi dan pandangan yang negatif
tentang harga diri pasien.
2. Diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV, misalnya penolakan
bekerja dan hidup serumah juga akan berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan. Bagi pasien homoseksual, penggunaan obat-obat narkotika
akan berakibat terhadap kurangnya dukungan sosial. Hal ini akan
memperparah stress pasien.
3. Terjadinya waktu yang lama terhadap respons psikologis mulai
penolakan, marah-marah, tawar menawar, dan depresi berakibat terhadap
keterlambatan upaya pencegahan dan pengobatan. Pasien akhirnya
mengkonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan stres yang dialami.
Respons adaptif sosial dikembangkan peneliti berdasrkan konsep dari
Pearlin & Aneshense (1986).
1. Emosi
2. Cemas
3. Interaksi Sosial
2. Asuhan Keperawatan Respon Biologis (Aspek Fisik)
Asuhan fisik pada PHIV adalah pemenuhan kebutuhan fisik sebagai akibat
dari tanda dan gejala yang terjadi. Aspek perawatan fisik meliputi
(a). Universal precautions;
(b). Pengobatan infeksi sekunder dan pemberian ARV;
(c). Pemberian nutrisi;
(d). aktifitas dan istirahat.
(Nursalam & Kurniawati, 2013).
3. Asuhan Keperawatan Respon Adaptif Psikologis (Strategi Koping)
Strategi koping adalah upaya-upaya yang dilakukan individu dalam
menggunakan sumber daya yang ada untuk mengurangi tingkat stres atau
tekanan yang dialami.
Lazarus dan Folkman menjelaskan terdapat 2 strategi dalam melakukan
coping, yaitu:
a. Emosional focused coping
b. Problem focused coping
(Khoiroh, Qimmatul. Hubungan strategi coping dengan tingkat premenstrual
syndrome pada mahasisiwi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses 7 September 2015).
Nursalam menyebutkan tiga koping positif yang bisa dilakukan dalam
mengatasi stress.

1. Pemberdayaan Sumber Daya Psikologis (Potensi Diri)

2. Rasionalisasi (Terapi Kognitif)

3. Teknik Perilaku

(Ema Hidayanti. Strategi Coping Stress Perempuan dengan HIV/AIDS.

4. Asuhan Keperawatan Respon Sosial (Keluarga dan PEER GROUP)

House membedakan empat jenis atau dimensi dukungan sosial.

1. Dukungan Emosional

2. Dukungan Penghargaan
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informatif

Mencakup pemberian nasehat, petunjuk, sarana. Dimensi dukungan sosial


meliputi 3 hal (Jacobson, 1986);

1. emotional support, meliputi perasaan nyaman, dihargai, dicintai, dan


diperhatikan.
2. cognitive support, meliputi informasi, pengetahuan dan nasehat.
3. materials support, meliputi bantuan atau pelayanan berupa sesuatu barang
dalam mengatasi suatu masalah.
5. Asuhan Keperawatan Respon Spiritual
Asuhan keperawatan yang dapat diberikan sebagai berikut.
1. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan.
2. Pandai mengambil hikmah.
3. Ketabahan Hati
C. Pentingnya Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Kepada PHIV
Selain metode asuhan yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya
maka ada proses asuhan yang dianggap perlu diberikan kepada penderita HIV
yang menjadi salah satu alasan mengapa asuhan keperawatan HIV/AIDS
kepada penderita HIV itu penting, seperti:

1. Rehabilitasi

Rehabilitas ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga


atau orang terdekat, dengan melakukan konseling yang bertujuan untuk :

1. Memberikan dukungan mental-psikologis

2. Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang tidak berisiko


tinggi menjadi perilaku yang tidak berisiko atau kurang berisiko.
3. Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa
mempertahankan kondisi tubuh yang baik.
4. Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang
berkaitan dengan penyakitnya, antara lain bagaimana mengutarakan
masalah-masalah pribadi dan sensitif kepada keluarga dan orang terdekat.
2. Edukasi

Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk mendidik pasien


dan keluarganya tentang bagaimana menghadapi hidup bersama AIDS,
kemungkinan diskriminasi masyaratak sekitar, bagaimana tanggung jawab
keluarga, teman dekat atau masyarakat lain. Pendidikan juga diberikan
tentang hidup sehat, mengatur diet, menghindari kebiasaan yang dapat
merugikan kesehatan, antara lain: rokok, minuman keras. Narkotik, dsb.

Jadi berdasarkan hal tersebut maka penyuluhan ataupun pelayanan


mengenai penyakit HIV/AIDS tidak hanya penting diberikan kepada
penderita HIV itu sendiri melainkan juga penting diberikan kepada keluarga
penderita HIV yang berguna sebagai sarana atau proses pencegahan dari
penularan penyakit . Sedangkan untuk penderita HIV sendiri sangat penting
sebagai proses pencegahan perkembanagan virus (tidak bertambah parah).
RANGKUMAN
 Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999) adalah Suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM, dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.
 Asuhan Keperawatan Respon Spesifik terdiri dari
1. Respon Biologis (Imunitas )
2. Respon Adaptif Psikososial-Spiritual
 Asuhan Keperawatan Respon Biologis (Aspek Fisik)
Aspek perawatan fisik meliputi
(a). Universal precautions;
(b). Pengobatan infeksi sekunder dan pemberian ARV;
(c). Pemberian nutrisi;
(d). aktifitas dan istirahat.
 House membedakan empat jenis atau dimensi dukungan sosial.
1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Penghargaan
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informatif
 Nursalam menyebutkan tiga koping positif yang bisa dilakukan dalam
mengatasi stress.
1. Pemberdayaan Sumber Daya Psikologis (Potensi Diri)
2. Rasionalisasi (Terapi Kognitif)
3. Teknik Perilaku
 Dimensi dukungan sosial meliputi 3 hal (Jacobson, 1986);
1. emotional support, meliputi perasaan nyaman, dihargai, dicintai, dan
diperhatikan.
2. cognitive support, meliputi informasi, pengetahuan dan nasehat.
3. materials support, meliputi bantuan atau pelayanan berupa sesuatu barang
dalam mengatasi suatu masalah.
 Asuhan keperawatan berdasarkan respon spiritual yang dapat diberikan sebagai
berikut.
1. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan.
2. Pandai mengambil hikmah.
3. Ketabahan Hati

Anda mungkin juga menyukai