Disusun oleh :
NIM. 2110095
Sebelum th 1860
perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif)
Th 1873
Linda Richards mengembangkan perawatan mental di RSJ & mengorganisasi
pelayanan & pendidikan keperawatan jiwa di RSJ
Th 1883
didirikan sekolah perawat yg berorientasi pd fisik & mental di Mclean Hospital
Th 1913
John Hopkins mendirikan sekolah perawat & memasukkan keperawatan psikiatri dlm
kurikulum. Muncul berbagai hal, antara lain terapi somatik & ECT
Th 1950
peran perawat psikiatri mulai berkembang
Th 1951
Mellow mengembangkan hubungan perawat-klien mrpk proses terapeutik
Th 1952
Peplau mengembangkan hubungan interpersonal dlm keperawatan
Th 1960
fokus keperawatan psikiatri yaitu prevensi primer, implementasi perawatan, &
konsultasi dlm komunitas
Th 1970
pengembangan kerangka kerja praktik keperawatan, yaitu proses keperawatan &
standar praktek keperawatan
KESEHATAN
(WHO)
Kesehatan adalah kondisi sehat fisik, mental, sosial dan spiritual, bukan hanya bebas
dari sakit dan cacat (Health is a state of complete psysical, mental, social and spiritual
wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity
Kesehatan:
Fisik (biologi)
Mental
Sosial
Spiritual
Tidak hanya tidak sakit dan tidak cacat
TIDAK ADA KESEHATAN TANPA KESEHATAN JIWA
(NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH)
KESEHATAN JIWA
(MENTAL HEALTH)
Kesehatan jiwa merupakan komponen penting pada definisi sehat WHO
Sehat jiwa memampukan individu :
Menyadari potensinya
Mengatasi stres dalam kehidupannya
Bekerja produktif
Berkontribusi pada masyarakat
Upaya preventif
merupakan suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan
gangguan jiwa.
Upaya preventif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. mencegah terjadinya masalah kejiwaan;
b. mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan jiwa;
c. mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau
perorangan; dan/atau
d. mencegah timbulnya dampak masalah psikososial.
Upaya preventif Kesehatan Jiwa dilaksanakan di lingkungan:
a. keluarga;
b. lembaga;
c. masyarakat.
Upaya Kuratif
merupakan kegiatan pemberian pelayanan kesehatan terhadap ODGJ yang mencakup
proses diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat sehingga ODGJ dapat berfungsi
kembali secara wajar di lingkungan keluarga, lembaga, dan masyarakat.
Upaya kuratif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. penyembuhan atau pemulihan;
b. pengurangan penderitaan;
c. pengendalian disabilitas;
d. pengendalian gejala penyakit.
Proses penegakan diagnosis terhadap orang yang diduga ODGJ dilakukan untuk
menentukan:
a. kondisi kejiwaan;
b. tindak lanjut penatalaksanaan.
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan kriteria diagnostik oleh:
a. dokter umum;
b. psikolog;
c. dokter spesialis kedokteran jiwa.
Upaya Rehabilitatif
merupakan kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan Kesehatan Jiwa yang
ditujukan untuk:
a. mencegah atau mengendalikan disabilitas;
b. memulihkan fungsi sosial;
c. memulihkan fungsi okupasional;
d. mempersiapkan dan memberi kemampuan ODGJ agar mandiri di masyarakat.
Upaya rehabilitatif ODGJ meliputi:
a. rehabilitasi psikiatrik dan/atau psikososial;
b. rehabilitasi sosial.
Rehabilitasi psikiatrik dan/atau psikososial dan rehabilitasi sosial ODGJ merupakan
upaya yang tidak terpisahkan satu sama lain dan berkesinambungan.
Upaya rehabilitasi psikiatrik dan/atau psikososial dilaksanakan sejak dimulainya
pemberian pelayanan Kesehatan Jiwa terhadap ODGJ.
KOLABORASI
Perawat jiwa berkolaborasi dgn pasien, keluarga, tim kesehatan lainnya
Kolaborasi mrpk perencanaan, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah,
penetapan tujuan, dan kewajiban individu yg bekerjasama dalam komunikasi terbuka
3 KUNCI KOLABORASI
1. Kontribusi aktif dan asertif dr masing-masing individu
2. Menghargai dan menerima kontribusi orang lain
3. Negosiasi yang dibangun dari tiap anggota untuk membentuk suatu pemahaman baru
terhadap masalah
http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/09/
Buku_Ajar_Keperawatan_Kesehatan_Jiwa_Teori-dan-Aplikasi-Praktik-Klinik-1.pdf