Anda di halaman 1dari 7

RESUME TUGAS KEP JIWA 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh :
SABILIANTO GAGAH PRASETYA

NIM. 1910093

PRODI STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TA. 2021/2022
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI

 Sblm th 1860
perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif)
 Th 1873
Linda Richards mengembangkan perawatan mental di RSJ & mengorganisasi
pelayanan & pendidikan keperawatan jiwa di RSJ
 Th 1883
didirikan sekolah perawat yg berorientasi pd fisik & mental di Mclean Hospital
 Th 1960
fokus keperawatan psikiatri yaitu prevensi primer, implementasi perawatan, &
konsultasi dlm komunitas
 Th 1970
pengembangan kerangka kerja praktik keperawatan, yaitu proses keperawatan &
standar praktek keperawatan

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA DI INDONESIA

Th 1882 dibuka RSJ pertama di Indonesia yaitu di Bogor

Sampai sekarang telah berdiri 34 RSJ di Indonesia. Pd awal praktek keperawatan jiwa
dilakukan dgn cara costudial care, lalu berkembang terapi kejang listrik, dll

Dgn berkembannya ilmu, perawatan dgn costudial care berubah. Pasien mulai dilatih
bekerja sesuai kemampuan, walaupun ruangan masih dikunci & pasien tdk boleh
keluar ruangan.

KESEHATAN MENURUT WHO (NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH)

 Kesehatan adalah kondisi sehat fisik, mental, sosial dan spiritual, bukan hanya bebas
dari sakit dan cacat (Health is a state of complete psysical, mental, social and spiritual
wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity

 Kesehatan:

 Fisik (biologi)

 Mental

 Sosial

 Spiritual

 Tidak hanya tidak sakit dan tidak cacat

Menurut UU no.18 th 2014 ttg Kesehatan Jiwa pasal 1

 Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

 Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK adalah orang
yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan,
dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.

 Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia

PENGERTIAN SECARA GARIS BESAR

 Keperawatan jiwa adl proses interpersonal yg berusaha utk meningkatkan dan


mempertahankan perilaku shg klien dpt berfungsi utuh sbg manusia.

 Area khusus dlm keperawatan yg menggunakan teori ilmiah ttg perilaku dan diri
sendiri scr terapeutik sesuai dgn kiat keperawatan

 Memperhatikan dlm meningkatkan kesehatan mental optimal masyarakat dan individu


yg hidup didalamnya

BER-TUJUAN

 Menolong klien agar dpt kembali ke masyarakat sbg individu yg mandiri & berguna

 Pencegahan mrpk tujuan utama yg terdiri dr 3 tingkat pencegahan, yaitu : primer,


sekunder dan tertier

 Perawatan umum → titik berat pd fisik, tp tdk mengabaikan psikososial/mentalnya

 Perawatan kesehatan mental → titik berat pd mental/psikiatri, tdk mengabaikan


masalah fisik

KE-DERAJAT TAN KESEHATAN JIWA

Sangat Sehat Cukup Kurang Sakit


sehat sehat sehat

Sehat jiwa Sakit jiwa

DASAR-DASAR KESEHATAN JIWA

1. Kesehatan jiwa tdk dpt dipisahkan dr masalah kepribadian manusia


2. Kesehatan jiwa ditentukan oleh faktor intrinsik (organo-biologik, keturunan) &
ekstrinsik (keluarga, masyarakat, & lingkungan)
3. Kesehatan jiwa tdk terjadi dgn sendirinya, perlu usaha/waktu utk mengembangkan &
membinanya
4. Dasar-dasar pembinaan jiwa yg sehat diletakkan di lingkungan keluarga
5. Komunikasi yg sehat, suasana keluarga yg harmonis & bahagia mrpk syarat
berkembangnya jiwa anak yg sehat
6. Keluarga yg sehat jiwa berawal dr orang tua atau perkawinan yg sehat jiwa pula
7. Keluarga yg sehat jiwa berawal dr orang tua atau perkawinan yg sehat jiwa pula

PERAN PERAWAT KESEHATAN JIWA

1. Pelaksana asuhan keperawatan


bertanggung jawab melaksanakan asuhan keperawatan scr komprehensif
2. Pengelola keperawatan
bertanggung jawab dlm administrasi keperawatan, seperti menerapkan teori
manajemen dan kepemimpinan dlm mengelola askep, mengorganisasi pelaksanaan
terapi modalitas, dll
3. Pendidik keperawatan
bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,
komunitas shg mampu merawat diri sendiri
4. Peneliti
bertanggung jawab dlm penelitian utk meningkatkan praktek keperawatan jiwa

FUNGSI PERAWAT KESEHATAN JIWA

1. Memberikan lingkungan terapeutik


2. Bekerja utk mengatasi masalah klien “here and now”
3. Sebagai model peran
4. Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan klien
5. Memberikan pendidikan kesehatan
6. Sebagai perantara sosial
7. Kolaborasi dgn tim lain
8. Memimpin dan membantu tenaga perawatan
9. Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dgn kesehatan mental

RENTANG ASUHAN

Tatanan tradisional dr keperawatan jiwa mencakup fasilitas psikiatri, pusat kesehatan mental
masyarakat, unit psikiatri di RSU, fasilitas tempat tinggal dan praktek pribadi.
Dgn diprakarsainya bentuk baru pelayanan kesehatan, timbul suatu tatanan penanganan
alternatif.
Meliputi : pelayanan dirumah, pelayanan rawat inap, pusat-pusat penitipan, panti asuhan atau
rumah kelompok, asosiasi perawat kunjungan, unit kedaruratan, klinik pelayanan utama,
sekolah, penjara, industri, fasilitas pengelolaan perawatan, organisasi pemeliharaan kesehatan

UPAYA KESEHATAN JIWA


Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang
optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat

Berasaskan :

a. keadilan;
b. perikemanusiaan;
c. manfaat;
d. transparansi;
e. akuntabilitas;
f. komprehensif;
g. pelindungan;
h. nondiskriminasi. (UU Keswa No 18 Tahun 2014 Pasal 2 Bagian Kesatu

Tujuan Upaya Kesehatan Jiwa

 Menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain
yang dapat mengganggu Kesehatan Jiwa;
 menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan;
 memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan Jiwa bagi ODMK dan
ODGJ berdasarkan hak asasi manusia;
 memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi
ODMK dan ODGJ;
 menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam Upaya Kesehatan
Jiwa;
 meningkatkan mutu Upaya Kesehatan Jiwa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
 memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk dapat memperoleh haknya
sebagai Warga Negara Indonesia.

Upaya promotif
1. merupakan suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan Jiwa yang bersifat promosi Kesehatan Jiwa
2. Upaya promotif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa
masyarakat secara optimal
b. menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi
ODGJ sebagai bagian dari masyarakat;
c. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa;
d. meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa.
Upaya promotif dapat dilakukan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan dengan upaya promotif kesehatan lain.
Upaya promotif dilaksanakan di lingkungan:
a. keluarga; e. fasilitas pelayanan kesehatan
b. lembaga pendidikan; f. media massa;
c. tempat kerja; g. lembaga keagamaan dan tempat ibadah
d. Masyarakat h. lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan

Upaya preventif
 merupakan suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan
gangguan jiwa.
 Upaya preventif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. mencegah terjadinya masalah kejiwaan;
b. mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan jiwa;
c. mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau
perorangan; dan/atau
d. mencegah timbulnya dampak masalah psikososial.
 Upaya preventif Kesehatan Jiwa dilaksanakan di lingkungan:
a. keluarga;
b. lembaga;
c. masyarakat.
3 KUNCI KOLABORASI
1. Kontribusi aktif dan asertif dr masing-masing individu
2. Menghargai dan menerima kontribusi orang lain
3. Negosiasi yang dibangun dari tiap anggota untuk membentuk suatu pemahaman baru
terhadap masalah
Hak dan Kewajiban ODMK
a. mendapatkan informasi yang tepat mengenai Kesehatan Jiwa;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau;
c. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan Kesehatan
Jiwa;
Hak dan Kewajiban ODGJ
a. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan Kesehatan
Jiwa mendapatkan jaminan atas ketersediaan obat psikofarmaka sesuai dengan
kebutuhannya

Anda mungkin juga menyukai