Disusun Oleh :
SABILIANTO GAGAH PRASETYA
NIM. 1910093
Sblm th 1860
perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif)
Th 1873
Linda Richards mengembangkan perawatan mental di RSJ & mengorganisasi
pelayanan & pendidikan keperawatan jiwa di RSJ
Th 1883
didirikan sekolah perawat yg berorientasi pd fisik & mental di Mclean Hospital
Th 1960
fokus keperawatan psikiatri yaitu prevensi primer, implementasi perawatan, &
konsultasi dlm komunitas
Th 1970
pengembangan kerangka kerja praktik keperawatan, yaitu proses keperawatan &
standar praktek keperawatan
Sampai sekarang telah berdiri 34 RSJ di Indonesia. Pd awal praktek keperawatan jiwa
dilakukan dgn cara costudial care, lalu berkembang terapi kejang listrik, dll
Dgn berkembannya ilmu, perawatan dgn costudial care berubah. Pasien mulai dilatih
bekerja sesuai kemampuan, walaupun ruangan masih dikunci & pasien tdk boleh
keluar ruangan.
Kesehatan adalah kondisi sehat fisik, mental, sosial dan spiritual, bukan hanya bebas
dari sakit dan cacat (Health is a state of complete psysical, mental, social and spiritual
wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity
Kesehatan:
Fisik (biologi)
Mental
Sosial
Spiritual
Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK adalah orang
yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan,
dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia
Area khusus dlm keperawatan yg menggunakan teori ilmiah ttg perilaku dan diri
sendiri scr terapeutik sesuai dgn kiat keperawatan
BER-TUJUAN
Menolong klien agar dpt kembali ke masyarakat sbg individu yg mandiri & berguna
RENTANG ASUHAN
Tatanan tradisional dr keperawatan jiwa mencakup fasilitas psikiatri, pusat kesehatan mental
masyarakat, unit psikiatri di RSU, fasilitas tempat tinggal dan praktek pribadi.
Dgn diprakarsainya bentuk baru pelayanan kesehatan, timbul suatu tatanan penanganan
alternatif.
Meliputi : pelayanan dirumah, pelayanan rawat inap, pusat-pusat penitipan, panti asuhan atau
rumah kelompok, asosiasi perawat kunjungan, unit kedaruratan, klinik pelayanan utama,
sekolah, penjara, industri, fasilitas pengelolaan perawatan, organisasi pemeliharaan kesehatan
Berasaskan :
a. keadilan;
b. perikemanusiaan;
c. manfaat;
d. transparansi;
e. akuntabilitas;
f. komprehensif;
g. pelindungan;
h. nondiskriminasi. (UU Keswa No 18 Tahun 2014 Pasal 2 Bagian Kesatu
Menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain
yang dapat mengganggu Kesehatan Jiwa;
menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan;
memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan Jiwa bagi ODMK dan
ODGJ berdasarkan hak asasi manusia;
memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi
ODMK dan ODGJ;
menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam Upaya Kesehatan
Jiwa;
meningkatkan mutu Upaya Kesehatan Jiwa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk dapat memperoleh haknya
sebagai Warga Negara Indonesia.
Upaya promotif
1. merupakan suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan Jiwa yang bersifat promosi Kesehatan Jiwa
2. Upaya promotif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa
masyarakat secara optimal
b. menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi
ODGJ sebagai bagian dari masyarakat;
c. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa;
d. meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa.
Upaya promotif dapat dilakukan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan dengan upaya promotif kesehatan lain.
Upaya promotif dilaksanakan di lingkungan:
a. keluarga; e. fasilitas pelayanan kesehatan
b. lembaga pendidikan; f. media massa;
c. tempat kerja; g. lembaga keagamaan dan tempat ibadah
d. Masyarakat h. lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan
Upaya preventif
merupakan suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan
gangguan jiwa.
Upaya preventif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. mencegah terjadinya masalah kejiwaan;
b. mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan jiwa;
c. mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau
perorangan; dan/atau
d. mencegah timbulnya dampak masalah psikososial.
Upaya preventif Kesehatan Jiwa dilaksanakan di lingkungan:
a. keluarga;
b. lembaga;
c. masyarakat.
3 KUNCI KOLABORASI
1. Kontribusi aktif dan asertif dr masing-masing individu
2. Menghargai dan menerima kontribusi orang lain
3. Negosiasi yang dibangun dari tiap anggota untuk membentuk suatu pemahaman baru
terhadap masalah
Hak dan Kewajiban ODMK
a. mendapatkan informasi yang tepat mengenai Kesehatan Jiwa;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau;
c. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan Kesehatan
Jiwa;
Hak dan Kewajiban ODGJ
a. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan Kesehatan
Jiwa mendapatkan jaminan atas ketersediaan obat psikofarmaka sesuai dengan
kebutuhannya