PENDAHULUAN Presiden RI Mencanangkan Hari Kesehatan Dunia di Indonesia pada Tanggal 9 Oktober 1993. Bertujuan : 1. Mengupayakan agar hak yang mengalami Ggn.Jiwa dihormati 2. Memperluas Program Pencegahan ----> Kelompok Resiko 3. Mendorong penyediaan Yan. Pengobatan yang perlu & sesuai 4. Meningkatkan taraf kesehatan jiwa seoptimal bagi seluruh pendd. Elbahar , 1995 Angka kesakitan Ggn.Jiwa dari 20 daerah di Indonesia sebesar 185 per 1000 penduduk ------> Tiap Keluarga memiliki 1 orang yang mengalami Ggn. Jiwa mulai ringan sampai berat.
Bagaimana Saat ini ?
Dengan kondisi Krisis ekonomi dan sosial ? KESEHATAN JIWA Kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan lingkungan ( Masyarakat dan orang lain) Terwujudnya Keharmonisan fungsi jiwa : Sanggup menghadapi masalah yang biasa Merasa bahagia Mampu diri
ILMU KESEHATAN JIWA
Ilmu kedokteran spesialis yang memperhatikan perilaku manusia dalam kondisi SEHAT, SEHAT- SAKIT, SAKIT. PSIKO BIO
SOS
PERILAKU
Sehat -------Sehat- Sakit -----Sakit
Kesehatan Jiwa Dapat Dinilai Dari : Efektifitas / Keharmonisan -----> Perilaku * Prestasi Kerja * Hubungan Interpersonal * Penggunaan Waktu Senggang
Ciri Sehat Jiwa ( Maslow )
1. Memiliki persepsi realitas yg.efektif 2. Menerima diri, org lain,lingkungan 3. Spontan 4. Sederhana dan Wajar Ciri Sehat Jiwa ( WHO ) 1. Menyesuaikan diri scr kontruktif pd kenyataan 2. Memperoleh kepuasan dari usahanya 3. Merasa lebih puas memberi dari menerima 4. H A M ----> Saling menolong dan puas 5. Menerima kegagalan sebagai pelajaran untuk YAD 6. Mengarahkan rasa bermusuhan pd. Pemecahan masalah. 7. Mempunyai rasa kasih sayang. Ciri Sehat Jiwa Oleh Yahoda 1. Sikap positif terhadap diri - Menerima - Objektif - Sadar - Merasa berarti 2. Tumbuh, Kembang, Aktualisasi - Berfungsi optimal - Adaftif 3. Integrasi - Ekspresi dari represi - Ego yang kuat (stress dan koping) 4. Otonomi - Interdepensi - Menghargai orang lain - Tanggung jawab pada diri 5. Persepsi realita - Mau berubah - Empat 6. Menguasi lingkungan - Sukses - Atasi stress -Adaptif Pengertian Kesehatan
UU No 23 th 1992, UU No.38 th 2014
Sehat didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara, jiwa dan sosial dan tidak hanya sekedar keadaan bebas dari cacat dan kelemahan.
UU Kes. Wa No. 3 / th. 1966, No.18/th/
2014 Sehat jiwa : Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optomal dan seseorang dan perkembangan itu sejalan selaras dengan keadaan orang lain UU Kes.No.23 th. 1992 ,No.36 Thn
2009,UU Kes No.38 Thn 2014
Kesehatan jiwa sebagai bagian dari kesehatan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan yang optimal secara fisik, intelektual dan emosional dari seseorang yang selaras dengan orang lain. Pememeliharaan Kesehatan Jiwa Diri Sendiri 1. Asertif Meminta sesuatu tanpa menyakiti / tetapi respek 2. Solitude - Perlu waktu untuk diri sendiri - Self evaluasi - rencanakan tindak lanjut 4. Kesehatan diri sendiri ( bio fisik ) -Makanan sehat -latihan fisik terahir Istirahat 5. Penanganan stress - Sertiap orang pernah stress - Identifikasi respon dan tanda stress - Belajar cara menangani stess -- > coping Motivasi Untuk Merawat Klien Dengan Masalah Kesehatan Jiwa Motivasi Untuk Merawat Klien Dengan Masalah Kesehatan Jiwa 1. Gangguan jiwa tidak pernah merusak seluruh kepribadian dan perilaku manusia 2. Perilaku manusia selalu dapat diarahkan padarespon yang baru 3. Perilaku manusia selalu dipengaruhi faktor yang menimbuljkan tekanan sosial ----> dapat dikuatkan atau dilemahkan. Keperawatan jiwa
Keperawatan Jiwa sebagai bagian dari
kesehatan jiwa merupakan bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara terapeutik sebagai kiatnya. Pengertian Keperawatan Jiwa
Menurut ANA. Keperawatan kesehatan jiwa
adalah suatu bidang spesialistik praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya. Dengan pengertian tersebut maka setiap perawat jiwa selain harus menguasai bidangnya menjadi spesialis juga harus bisa berupaya sedemikian rupa sehingga dirinya dapat menjadi alat yang efektif dalam merawat klien. Peran dan Fungsi Perawat Jiwa
Dalam memberikan asuhan dan pelayanan
perawatan jiwa, perawat jiwa dapat daprt melakukan aktivitas pada setiap area utama : Aktivitas memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien. Aktivitas komunikasi Aktivitas dalam pengelolaan ( manajemen keperawatan) Peran Keperawatan Jiwa
1. Advokasi klien keluarga
2. Kompetensi klinik 3. Tanggung jawab fiskal ( keuangan ) 4. Kerja sama antara disiplin ilmu di bidang perawatan dan pengobatan klien 5. Tanggung gugat sosial 6. Parameter etik legal PERAN PERAWAT DALAM MASING- MASING TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN JIWA A, Peran dalam prevensi Primer 1. Memberi penyuluhan tentang prinsip- prinsip sehat jiwa 2 Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan, dan pendidikan 3 Melakukan rujukan yang sesuai sebelum gangguan jiwa terjadi, berdasarkan pada stresor dan dan perubahan kehidupan yang potensial 4. Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah psikiatri dimasa mendatang 5. Bersam-sama keluarga memberi dukungan pada anggota keluarga dan meningkatkan fungsi kelompok B. Peran perawat dalam Prevensi Sekunder 1. Melakukan skrining dan evaluasi pelayanan kesehatan jiwa 2. Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan dirumah 3. Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri diRSU. 4. Menciptakan lingkungan terapeutik 5. Melakukan supervisi kien yang mendapatkan pengobatan 6. Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri 7. Memberikan konsultasi 8. Melaksanakan intervensi krisis 9. Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai tingkat usia 10. Memberikan intervensi pada komunitas dan organisai yang telah teridentifikasi masalah yang dialaminya C. Peran Perawat dalam Prevensi Tersier 1. Melaksanakan latihan vokasional dan rehabilitasi 2. Mengorganisasi after care untuk klien yang telah pulang dan fasilitas kesehatan jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas 3. Memberikan pilihan partial hospitalization ( perawatan rawat siang) pada klien d. Falsafah Keperawatan Jiwa Beberapa keyakinan mendasar dalam keperawatan jiwa meliputi 1. Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu perlu dihargai 2. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi diri 3. Masing-masing individu berpotensi untuk berubah 4. Manusia adalah mahluk holistik yang berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia yang utuh 5. Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar yang sama 6. Semua perilaku individu bermakna 7. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran perasaan,dan tindakan 8. Individu mempunyai kapasitas koping yang bervariasi, dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan, kondisi stres, dan sumber yang tersedia 9. Sakit dapat menumbuhkan dan mengembangkan psikologis bagi individu 10.Setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan yan kes yang sama. 11. Kesehatan mental adalah komponen kritikal dan penting dari pelayanan kesehatan yang komprehensif 12. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan untukmkesehatan fisik dan mentalnya 13.Individu mempunyai kapasitas koping yang bervariasi, dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan, kondisi stres, dan sumber yang tersedia
14.Sakit dapat menumbuhkan dan
mengembangkan psikologis bagi individu Usaha-usaha Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri TRI UPAYA BINA JIWA 1.Pencegahan primer (preventif) Merupakan upaya dalam kesehatan jiwa dalam untuk menghindari faktor penyebab gangguan jiwa,baik pada individu, keluarga maupun masyarakat.
Perawat berusaha mencegah permasalahan
atau respon maladaptif klien yang berupa : a. Perilaku khusus, seperti cenderung manyalahkan diri sendiri /orang lain selalu menunda pekerjaan,selalu menghindar dari tanggung jawab,banyak makan overacting mengelak dan dll. b. Kegagalan peran misalnya sebagai mahasiswa,ibu, istri ayah. apabila individu sadar akan perannya maka tidak akan terjadi konflik c. Hubungan yang rusak antara suam- istri, anak, orang tua,atasan bawahan, guru-murid. d. Ketidak mampuan psikologis, seperti penyimpangan sosial, proses kesehatan yang patologis 2. Pencegahan sekunder (kuratif) Merupakan upaya untuk memberikan pengobatan pada gangguan jiwa, agar klien sembuh dari sakitnya,upaya kuratif yang dapat dilakukan perawat adalah : a. Menyediakan lingkungan yang terapeutik b. Menyelesaikan masalah klien saat ini juga c. Menjadi pengganti para orang tua d. Mencegah usaha bunuh diri e. Intervensi krisis 3. Pencegahan tersier ( rehabilitasi) Merupakan penggunaan tindakan medik, sosial pendidikan yang terpadu dan teroganisir untuk melatih dan melatih kembali individu ketingkart fungsi yang seoptimal mungkin
Tahap reabilitasi klien jiwa adalah :
a. Tahap persiapan Usaha mempersiapkan klien dengan menjalankan seleksi evaluasi dan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuan klien b. Tahap penyaluran penempatan Upaya pemulangan klien pada keluarganya tempat kerja atau masyarakat dan instansi lain yang berfungsi sebagai pengganti keluarga c. Tahap pengawasan Merupakan tindak lanjut setelah klien dikembalikan kemasyarakat dengan mengadakan kunjungan rumah, kunjungan keerja dan menyelenggarakan perwatan lanjutan Thank You
&
Good Luck Psychiatric Nursing Team Nursing Programme Study Medical Faculty Hasanuddin University Makassar 2005