Kesehatan Mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurosis) dan dari
gejala-gejala penyakit jiwa (psikosis).
Kesehatan Mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan
orang lain dan Masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup.
TUJUAN MEMPELAJARI KESEHATAN MENTAL
1. Memahami makna Kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan Kesehatan
mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan Kesehatan mental
Masyarakat.
4. Memiliki sikap proaktif dam mampu memanfaatkan berbagai sumber daya dalam Upaya
penanganan Kesehatan mental Masyarakat.
5. Meningkatkan Kesehatan mental Masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan
mental Masyarakat.
SASARAN DALAM KESEHATAN MENTAL
1. Masyarakat umum
2. Masyarakat dalam kelompok resiko sakit
3. Kelompok Masyarakat yang mengalami gangguan
4. Kelompok Masyarakat yang mengalami kecacatan agar mereka dapat berfungsi secara
normal dalam Masyarakat.
RUANG LINGKUP KESMEN
1. Promosi kesmen, usaha-usaha peningkatana kesmen
2. Prevensi primer, adalah usaha kesehatan mental untuk mencegah timbulnya gangguan
dan sakit mental.
3. Prevensi sekunder, adalah usaha kesehatan mental menemukan kasus dini dan
penyembuhan secara tepat.
4. Prevensi tersier, usaha rehabilitasi awal terhadap orang yang mengalami gangguan dan
kesehatan mental
MODEL-MODEL KESMEN
1. Komunikasi dapat mengubah sikap dan perilaku secara langsung. Perubahan pengetahuan
dan sikap merupakan pra kondisi dalam perubahan perilaku kesehatan.
2. Teori Pemahaman Sosial ( Bandura, 1977 ) Menekankan pada hubungan antara
“orang “, “perilaku” dan “lingkungan” dalam suatu proses kehidupan.
Kalau lingkungan menentukan atau menyebabkan terjadinya perilaku kebanyakan maka
individu menggunakan kognisinya untuk menginterpretasikan lingkungan maupun
perilaku yang dijalankan, serta memberikan reaksi dengan cara merubah lingkungan dan
menerima hasil perilakuyang lebih baik.
3. Model Kesehatan Barat, yaitu Model Biomedis, Model Psikiatris, dan Model
Psikosomatis
a. Model biomedis: memandang penyakit dan kesehatan semata-mata hanya
dihubungkan dengan tubuh saja. Berbagai upaya dilakukan untuk menjadikan tubuh
agar tetap sehat.
b. Model psikiatris: Model ini pada dasarnya masih mencari bukti-bukti fisik dari suatu
penyakit dan penggunaan treatmen fisik (obat-obatan atau pembedahan) untuk
mengoreksi abnormalitas.
Para Psikiater menggunakan beberapa model dalam menjelaskan gangguan Psikosis
yaitu: model organik, model psikodinamik, dan model behavioral.
c. Model Psikosomatik: menyatakan bahwa tidak ada penyakit somatik yang tanpa
disebabkan oleh antesenden emosional dan atau sosial. Sebaliknya tidak ada penyakit
psikis yang tidak disertai oleh simtom-simtom somatik. Penyakit berkembang
melalui saling terkait antara faktor fisik dan mental.