Anda di halaman 1dari 18

1

KESEHATAN
MENTAL

NAWA RAHAYU | ARIEF NUGROHO


HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL
1
DENGAN BIDANG ILMU LAIN

2 KONSEP PENYESUAIAN DIRI

3 KONSEP KESEHATAN MENTAL


HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL
1
DENGAN BIDANG ILMU LAIN

Ilmu kedokteran mempelajari


tentang penyakit dan cara
pengobatannya
a. Psikiatri dan Neurologi
b. Ilmu kedokteranPsikosomatik
c. Klinik Psikiatri

Ilmu Kedokteran
HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL
1
DENGAN BIDANG ILMU LAIN

Psikologi merupakan
disiplin ilmu di
bidang perilaku
manusia, yang
diantaranya
mempelajari demensi
PSYCHOLOGY
psikis manusia dengan
segenap dinamikanya.
HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL
1
DENGAN BIDANG ILMU LAIN

Prilaku dan sistem


masyarakat termasuk
nilai sosial budayanya
menjadi pokok
perhatian dalam
sosio-antropologi. SOSIO - ANTROPOLOGI
HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL
1
DENGAN BIDANG ILMU LAIN

Ilmu pendidikan
mempelajari
perubahan perilaku
manusia secara lebih
normatif.

PENDIDIKAN
KONSEP PENYESUAIAN DIRI Pengertian Penyesuaian Diri

 Penyesuaian mengacu pada Penyesuaian diri merupakan proses dimana


seberapa jauhnya kepribadian individu mampu menyeimbangkan kesehatan
individu berfungsi secara efisien mentalnya dan mampu berinteraksi dengan
orang lain atau relasi sosial. Dalam hal ini
dalam masyarakat (Hurlock, 2005).
terkait Kemampuan individu dalam
 Penyesuaian adalah usaha menusia
menyeimbangkan diri sendiri dengan situasi yg
untuk mencapai keharmonisan pada dihadapi di lingkungan sekitar.
diri sendiri dan pada lingkungannya Penyesuaian diri juga meliputi proses individu
(Sunarto dan Hartono, 2008). mampu berinteraksi dgn orang lain dan mampu
 Penyesuaian merupakan suatu proses mengatasi konflik, kecemasan, tuntutan,
untuk mencari titik temu antara frustasi yang dihadapi. Penyesuaian diri terkait
kondisi diri sendiri dan tuntutan konstruksi psikologi yang luas yang melibatkan
lingkungan (Mu’tadin, 2005). semua reaksi individu terhadap lingkungan,
tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari
dalam diri individu itu sendiri (Yustinus, 2006)
Kriteria Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri berlangsung secara terus-menerus dalam diri
individu dan lingkungan. Schneiders (1991) memberikan kriteria
individu dengan penyesuaian diri yang baik, yaitu sebagai berikut :

a) Pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan dirinya.


b) Objektivitas diri dan penerimaan diri
c) Kontrol dan perkembangan diri
d) Integrasi pribadi yang baik
e) Adanya tujuan dan arah yang jelas dari perbuatannya
f) Adanya perspektif, skala nilai, filsafat hidup yang adekuat
g) Mempunyai rasa humor h) Mempunyai rasa tanggung jawab
h) Menunjukkan kematangan respon
i) Adanya perkembangan kebiasaan yang baik
j) Adanya adaptabilitas
k) Bebas dari respon-respon yang simtomatis atau cacat
l) Memiliki kemampuan bekerjasama dan menaruh minat terhadap
orang lain
m) Memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain
n) Adanya kepuasan dalam bekerja dan bermain
o) Memiliki orientasi yang adekuat terhadap realita .
KONSEP PENYESUAIAN DIRI

PENYESUAIAN DIRI POSITIF PENYESUAIAN DIRI NEGATIVE

 Kesehatan fisik yang baiK : Kesehatan fisik  Defense Reaction, dalam hal ini individu sedang
yang baik berarti individu bebas dari gangguan berusaha bahwa dirinya tidak terlihat mengalami
kesehatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan
dan masalah selera makan ataupun masalah fisik yang
kegagalan. Bentuk-bentuk reaksi yaitu rasionalisasi,
disebabkan faktor psikologis. represi, proyeksi.
 Kenyamanan psikologis : Individu yang  Aggresive Reaction, individu dengan penyesuaian
merasakan kenyamanan psikologis berarti terbebas dari diri yang salah.Individu dapat menunjukkan tingkah
gejala psikologis seperti obsesif-kompulsif, kecemasan laku yang bersifat menyerang. Ia tidak mau
dan depresi.
menyadari kegagalannya. Reaksi yang muncul
 Efisiensi kerja : Efisiensi kerja dapat dicapai
yaitu: menggertak dengan ucapan, balas dendam,
bila individu mampu memanfaatkan kapasitas kerja
maupun sosialnya mengancam, keras kepala.
 Penerimaan sosial : Penerimaan sosial terjadi  Escape Reaction, berupa penyesuaian diri yang
bila individu diterima dan dapat berinteraksi dengan salah dapat melarikan diri melalui dari situasi
individu lain. Individu dapat diterima dan berinteraksi yang menimbulkan kegagalan. Cth:Minum-minuman
dengan individu lain jika individu mematuhi norma dan
nilai yang berlaku.
keras, narkotika.
Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Penyesuaian Diri

FISIK

Keadaan lingkungan Keadaan psikologis

Perkembangan dan kematangan Tingkat religiusitas dan kebudayaan


Konsep Kesehatan Mental
• “Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan
menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk
mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia
dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan
menyesuaikan diri” – (Schneiders, 1965).

• “Ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi-fungsi


mental yang sehat dan mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri
atau kegiatan-kegiatan mental yang kalut” – (Samson, Sin, & Hofilena,
1963).

• “Ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan


meningkatkan kesehatan mental” – (Klein, 1955).

• “Ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk


mencapai dan memelihara kesehatan mental” – (Thorpe, 1960).

Definisi ilmu kesehatan mental


Konsep Kesehatan Mental
• Pendekatan preventif
dan yang dapat menimbulkan psikosis-psikosis yang sebenarnya.
• Pendekatan dilakukan dengan mengadakan pembinaan hubungan orang tua-
anak yang sehat, pengadaan lingkungan sekolah yang sehat dll.
• Pendekatan terapeutik
• Perbaikan ketidakmampuan menyesuaikan diri yang ringan dalam tingkah laku
sehingga tidak berkembang menjadi hambatan yang berat.
• Pendekatan kuratif
• Praktek-praktek yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki
ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat dan tidak memerlukan perawatan
di rumah sakit.
psikolog klinis diperlukan pada tahap penyimpangan kepribadian yang berat ini.

SEGI-SEGI ILMU
KESEHATAN MENTAL
(3 PENDEKATAN)
CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL

• Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui


• Mampu mengelola emosi
• Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
• Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
• Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut
digunakan untuk menuntun tingkah lakunya
• Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang
• Mampu belajar dari pengalaman
• Biasanya gembira
CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL
• Sikap terhadap diri sendiri  mampu menerima diri sendiri apa adanya,
memiliki identitas diri yang jelas, mampu menilai kelebihan dan kekurangan
diri sendiri secara realistis.
• Persepsi terhadap realita  pandangan yang realistis terhadap diri sendiri

• Integrasi  kepribadian yang menyatu dan harmonis, bebs dari konflik-


konflik batik yang mengakibatkan ketidakmampuan dan memiliki toleransi
yang baik terhadap stress.
• Kompetensi  mengembangkan keterampilan mendasar berkaitan dengan
aspek fisik, intelektual, emosional dan sosial untuk dapat melakukan koping
terhadap masalah-masalah kehidupan.
CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL

• Otonomi  memiliki ketetapan diri yang kuat, bertanggung jawab, dan


penentuan diri dan memiliki kebebasan yang cukup terhadap pengaruh
sosial.
• Pertumbuhan dan aktualisasi diri  mengambangkan kecenderungan ke
arah peningkatan kematangan, pengembangan potensi dan pemenuhan
diri sebagai seorang pribadi.
• Relasi interpersonal  kemampuan untuk membentuk dan memelihara

• Tujuan hidup  tidak terlalu kaku untuk mencapai kesempurnaan, tetapi


PENDEKATAN BERKAITAN DENGAN NORMAL - ABNORMAL

• Pendekatan statistic
• Orang sehat secara mental/normal adalah orang yang melakukan tingkah laku
yang umumnya dilakukan oleh banyak orang lainnya.
• Pendekatan normative
• Orang sehat secara mental dilihat dari apakah tingkah laku orang tersebut
menyimpang dari norma sosial yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. Tolok
ukur yang digunakan dalam pendekatan ini adalah norma-norma yang berlaku
di masyarakat.
• Pendekatan distress subjektif
• Orang dianggap normal atau sehat bila ia merasa sehat atau tidak ada
persoalan dan tekanan yang mengganggunya.
PENDEKATAN BERKAITAN DENGAN NORMAL - ABNORMAL

• Pendekatan fungsi atau peranan sosial


• Normal atau sehatnya seseorang dilihat berdasarkan mampu atau tidaknya
orang tersebut menjalankan kegiatan hariannya. Orang dianggap sehat atau
normal bila ia mampu menjalankan fungsi dan peranannya dalam masyarakat
dan tidak mengalami gangguan dalam menjalankan tugas0tugas hariannya.
• Pendekatan Interpersonal
• Normal atau sehatnya seseorang dilihat dari kemampuan seseorang untuk
menjalin hubungan yang interpersonal dengan orang lain. Orang dikatakan
sehat dan mampu menyesuaikan diri dengan baik bila dia mampu menjalin
relasi dengan orang lain dan tidak menarik diri dari orang lain.
1

A H
TK ??
A . . ?
E H A
S IT
H K
D A AL
SU E N T
M

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

NAWA RAHAYU | ARIEF NUGROHO

Anda mungkin juga menyukai