Anda di halaman 1dari 187

Diagnosis dan Terapi

Gangguan Jiwa
Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
L_kembaren@yahoo.com
dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
 Dokter Puskesmas Sibande Kabupaten Pak
 SD Negeri Bangka 3 Bogor
Pak Bharat Sumatera Utara
 SMP Negeri 4 Bogor
 Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS.
 SMA Negeri 1 Bogor
Jiwa Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Kepala Bidang Medik RS. Jiwa Dr.H.Marzoeki
(Dokter Umum)
Mahdi Bogor
 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Staf Pengajar S2 Keperawatan Jiwa FIK
(Psikiater)
Universitas Indonesia
 Yongin Mental Hospital Korea, WHO
 Staf Pengajar Akper Cikini, Akper RSPAD
collaborating centre for Psychosocial
Gatot Soebroto
Rehabilitation and Community Mental
 Kolumnis Koran Jurnal Bogor, Bogor Today
Health (Fellowship)

 Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia


 Pengurus Ikatan Dokter Indonesia cabang Bogor
 SekJen Perhimpunan Gerontologi Medik cabang Bogor
 Anggota Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Bogor
 Anggota World Association for Psychosocial Rehabilitation chapter Indonesia
Pendahuluan
• Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana
seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif,
dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014: Tentang Kesehatan Jiwa)
kesehatan jiwa
there is no health
without mental health

Tidak ada kesehatan tanpa


kesehatan jiwa
Mens sana in corpore sano

Di dalam tubuh yang sehat


Terdapat jiwa yang kuat
lagu Indonesia raya:
"Bangunlah jiwanya, bangunlah
badannya . . . . "
Definisi Kesehatan Jiwa (WHO 2001)

Orang yang sehat jiwanya :

• Merasa sehat dan bahagia


• Dapat menghadapi tantangan kehidupan
• Dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya
• Bersikap positif kepada diri sendiri dan
orang lain
Faktor faktor yang mempengaruhi
kesehatan jiwa

Biologi Psikologis Sosiokultural


• Prenatal, perinatal, • Interaksi sosial • Stabilitas keluarga
neonatal • Intelegensia • Suku dan budaya
• Kondisi kesehatan fisik • Konsep diri • Situasi tempat tinggal
• Nutrisi • “skills” • Pola asuh saat masa
• Riwayat trauma • Kreativitas kanak
• Neuroanatomi • Tingkat perkembangan • Tingkat ekonomi
• Fisiologi emosi • Agama
• Nilai dan kepercayaan
Faktor Faktor
Biologi Psikologis

Ability/skill
Trait / genetic Faktor
behaviour
behaviour Sosial kultural

Character/moral
behaviour

KEPRIBADIAN

Terjadi
interaksi

LINGKUNGAN

ADAPTIF MAL-ADAPTIF
Dapat hidup Distress, tidak
dengan baik dan produktif, perilaku
produktif abnormal,
gangguan jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa
• Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan
untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa
yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
dan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang diselenggarakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau
masyarakat.
Upaya Kesehatan Jiwa

Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif

Mencegah mencegah atau


Meningkatkan penyembuhan atau mengendalikan
timbulnya masalah
derajat keswa pemulihan disabilitas
kejiwaan
masyarakat

Mencegah memulihkan fungsi


pengurangan
kambuhnya sosial
penderitaan
gangguan jiwa
Hilangkan stigma
dan diskriminasi
memulihkan fungsi
Mengurangi faktor pengendalian
okupasional
risiko disabilitas
Meningkatkan
pemahaman, peran mempersiapkan dan
serta, dan Mencegah dampak pengendalian gejala memberi kemampuan
penerimaan ODGJ agar mandiri di
masalah psikososial penyakit masvarakat
masyarakat
ODMK
• Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang
selanjutnya disingkat ODMK adalah orang
yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial,
pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau
kualitas hidup sehingga memiliki risiko
mengalami gangguan jiwa.
ODGJ
• Orang Dengan Gangguan Jiwa yang
selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku,
dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau
perubahan perilaku yang bermakna, serta
dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia
Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ)...dahulu
Target Terapi
Orang dengan Gangguan Jiwa

Masa depan :
fokus pada
fungsi dan
Masa kini : kualitas hidup
mengontrol gejala yang baik
(+) dan (-),
agitasi,perilaku
berbahaya,
Masa lalu : mempertahankan
mengontrol remisi dan
gejala (+), agitasi, mencegah relaps
perilaku
berbahaya
Masalah kejiwaan dan intervensinya

Masalah/gangguan
Masalah Stres
kejiwaan

Problem solving – konseling – manajemen stres – psikoterapi – psikofarmaka – rehabilitasi


psikososial - dll
Stres ???
Apakah Stres itu ?

Biasa ditemukan
dalam kehidupan
sehari-hari
Jenis Stres

Eustress Distress
Memotivasi orang untuk Menyebabkan
berbuat lebih baik munculnya berbagai
Mengantisipasi bila masalah psikologis yang
menghadapi stres menyebabkan
berikutnya. terganggunya fungsi dan
produktivitas
Apa gejala-gejala dari stres ?
Gejala
kognitif

Gejala
fisik

Gejala
emosi

Gejala
perilaku
Gejala kognitif

Masalah memori

Sulit berkonsentrasi

Membuat keputusan yang buruk

Hanya melihat dari sudut pandang yang negatif

Rasa cemas terhadap berbagai hal yang terus menerus muncul


Gejala Fisik

Gatal/nyeri di berbagai bagian tubuh

Diare / sulit buang air besar

Mual dan pusing

Nyeri dada dan jantung berdebar

Hasrat seksual yang menurun

Terasa dingin di ujung jari


Gejala emosi

Mood yang labil

Mudah emosi/marah/tersinggung

Gelisah, tidak bisa tenang

Merasa sendirian dan terisolasi

Depresi, sedih, perasaan tidak gembira


Gejala perilaku
Nafsu makan meningkat / menurun

Sulit tidur / terlalu banyak tidur

Tidak mau bersosialisasi/bergaul

Menunda-nunda pekerjaan dan tanggung jawab

Menggunakan alkohol, merokok, narkoba untuk mencoba rileks

Perilaku cemas: menggigit kuku, mondar mandir, melirik kiri kanan


Respon Psikologis Saat STRES
1. Shock and Denial
• Kaget dan perasaan tidak terima.
• Menolak / belum bisa terima dengan keadaan
disabilitas yang dialaminya saat ini
• Bingung dengan keadaan saat ini
2. Anger
• Kemarahan.
• Muncul kemarahan dan menyalahkan
berbagai hal yang dianggap sebagai penyebab
dari keadaan yang dialaminya saat ini
3. Bargaining
• Tawar menawar
• Berusaha kembali ke masa sebelumnya dan
diakhiri dengan penyesalan
• “Seandainya dulu ....”
4. Depression
• Mood yang sedih, tidak bersemangat, tidak
berdaya
• Kehilangan yang amat sangat dirasakan,
frustasi, merasa tidak ada gunanya lagi hidup
5. Acceptence
• Penerimaan
• Yang bersangkutan sudah bisa menerima
keadaan yang dialaminya dan berusaha
beradaptasi dengan disabilitas yg saat ini
disandangnya
Manajemen stres
Apa itu gangguan jiwa ?
• Adanya perubahan pada :
– Pikiran
– Sikap
– Perilaku
– Emosi

Dari seseorang yang sudah menimbulkan gangguan pada


orang itu
dan masyarakat.
• A.

• B

• C
• A

• B

• C
• A

• B

• C
Disabilitas psikiatri

• Disabilitas psikiatri adalah adanya satu atau


lebih fungsi abnormal yang mengganggu
otonomi seseorang dalam pekerjaan,
pendidikan, keluarga dan relasi sosial,
rekreasi dan kehidupan yang mandiri.
Recovery
• Pemulihan gangguan jiwa adalah
perjalanan penyembuhan dan
transformasi yang memungkinkan orang
dengan gangguan jiwa menjalani hidup
yang bermakna dalam komunitas dengan
cara mengoptimalkan potensinya.

• (Consensus statement, Substance Abuse & MH Service Administration US Federal


Government Dept. Health& Human Services)
Faktor – faktor
yang Menentukan Pemulihan

Harapan dan Tanggung


Pemberdayaan
optimisme jawab pribadi

Recovery/
Disabilitas
pulih/
Psikiatri
sembuh

Kekuatan Dukungan
Pemahaman dan
spiritual keluarga dan
determinasi
sosial
Tes Kesehatan Jiwa
(Self Rating Questioner/SRQ)
Y T
1. Apakah Anda sering merasa sakit kepala?
2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
3 Apakah tidur Anda tidak nyenyak?
4 Apakah Anda mudah merasa takut?
5 Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?
6 Apakah tangan Anda gemetar?
7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?
8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah Anda lebih sering menangis?
11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-
hari?
12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?

13 Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai?

14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan


ini?
15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal?

16 Apakah Anda merasa tidak berharga?

17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda?

18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?

19 Apakah Anda merasa tidak enak di perut?

20 Apakah Anda mudah lelah?


21 Apakah Anda minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau Apakah
Anda menggunakan narkoba?

22 Apakah Anda yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai Anda dengan


cara tertentu?
23 Apakah ada yang mengganggu atau hal yang tidak biasa dalam pikiran
Anda?
24 Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau yang
orang lain tidak dapat mendengar?
25 Apakah Anda mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu
bencana/musibah atau adakah saat-saat Anda seolah mengalami kembali
kejadian bencana itu?
26 Apakah Anda menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang
mengingatkan Anda akan bencana tersebut?

27 Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan
berkurang?
28 Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang
mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda berpikir tentang bencana
itu?
29 Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda?
Interpretasi
• Bila ada 5 sampai 7 jawaban YA pada no 1-20
(gejala neurosis) mengindikasikan adanya
masalah psikologis
• Bila jawaban YA pada No. 21 mengindikasikan
adanya penggunaan zat psikoaktif
• Satu jawaban YA dari no. 22-24 (gejala psikotik)
mengindikasikan adanya masalah serius dan
perlu penanganan lebih lanjut
• Satu jawaban YA dari no. 25-29 mengindikasikan
adanya gejala-gejala PTSD (Post Traumatic Stress
Disorder/ gangguan stres pasca trauma)
Penilaian Perilaku Kekerasan
Oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa
• PANSS EC
• Positive and Negative Syndrome Scale Excited
Component
• Instrumen untuk menilai skala gaduh gelisah,
perilaku kekerasan, perilaku berisiko pada
orang dengan gangguan jiwa
Komponen PANSS EC

Gaduh gelisah Permusuhan Ketegangan

Pengendalian
Ketidakkooperatifan
Impuls yang Buruk
Gaduh Gelisah
• Tidak ditemukan ada gangguan gaduh gelisah
1

• Minimal – patologis diragukan


2

• Ringan – Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan, atau sedikit mudah terangsang (overaroused) selama
wawancara, tetapi tanpa episode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam perasaan yang mencolok.
3 Pembicaraan mungkin sedikit mendesak.

• Sedang – Agitasi atau mudah terangsang yang jelas terbukti selama wawancara, mempengaruhi pembicaraan
4 dan mobilitas umum atau ledakan-ledakan episodik yang terjadi secara sporadik

• Agak berat – Tampak hiperaktivitas yang bermakna, atau sering terjadi ledakan-ledakan atau aktivitas motorik,
yang menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dalam
5 setiap kesempatan

• Berat – Gaduh gelisah yang mencolok mendominasi wawancara, membatasi perhatian, demikian rupa sehingga
6 mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur.

• Sangat berat – Gaduh gelisah yang mencolok, secara serius mempengaruhi kegiatan makan dan tidur, serta jelas
tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan pembicaraan dan aktivitas motorik dapat
7 menimbulkan inkoherensi dan kelelahan.
Permusuhan
• Tidak ditemukan ada nya permusuhan
1

• Minimal – patologis diragukan


2

• Ringan – melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan, seperti sarkasme, sikap tidak sopan,
3 ekspresi bermusuhan, dan kadang-kadang iritabilitas

• Sedang – Adanya sikap bermusuhan yang nyata, sering memperlihatkan iritabilitas dan ekspresi kemarahan atau
4 kebencian yang langsung

• Agak berat – pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata kasar atau mengancam
5

• Berat – Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam khususnya mempengaruhi
wawancara, dan berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasen dapat beringas dan merusak tetapi tidak
6 menyerang orang lain secara fisik

• Sangat berat – kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif, menghalangi interaksi, atau secara
7 episodik melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain.
Ketegangan
• Tidak ditemukan ada nya ketegangan
1

• Minimal – patologis diragukan


2

• Ringan – Postur dan gerakan-gerakan menunjukkan kekhawatiran ringan, ketidak tenangan yang sekali-sekali,
3 perubahan posisi, atau tremor tangan yang halus dan cepat.

• Sedang – Suatu penampilan yang nyata-nyata gelisah yang terbukti dari adanya pelbagai manifestasi, seperti
4 perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebihan, atau manerisme karena gugup

• Agak berat – Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai manifestasi seperti gemetar karena gugup,
keringat sangat berlebihan dan ketidak tenangan, tetapi perilaku selama wawancara tidak terpengaruh secara
5 bermakna

• Berat – Ketegangan berat sedemikian rupa sehingga taraf interaksi interpersonal terganggu. Misalnya, pasien
mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan, tidak dapat tetap duduk unuk waktu lama, atau
6 menunjukkan hiperventilasi

• Sangat berat – Ketegangan sangat mencolok yang dimanifestasikan oleh tanda-tanda panik atau percepatan
gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih
7 lama dari semenit, yang menyebabkan percakapan tidak mungkin diteruskan.
Ketidakkooperatifan
• Tidak ditemukan ada nya ketidakkooperatifan
1

• Minimal – patologis diragukan


2

• Ringan – Patuh tapi disertai sikap marah tidak sabar atau sarcasme, mungkin ada penolakan yang tidak
mengganggu terhadap penyelidikan yang sesnistif selama wawancara
3
• Sedang- kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh terhadap tuntutan sosial yang normal seperti
merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang dijadwalkan dsb. Pasien mungkin memproyeksikan
hostilitas,defensif atau bersifat negatif tetapi biasanya masih dapat diatasi
4

• Agak berat- pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin dijuluki orang sebagai
”orang buangan” atau “orang yang memiliki problem sikap yang serius. Ketidak kooperatifan tercermin dengan
5 jelas dalam bentuk defensif atau iritabilitas terhadap pewawancara dan mungkin tidak bersedia menghadapi
banyak pertanyaan
• Berat-pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang. Menolak untuk patuh
terhadap sebagian besar tuntuntan sosial dan mungkin tidak mau memulai atau mengikuti wawancara
6 sepenuhnya.

• Sangat berat- resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap hampir seluruh bidang fungsi utama. Pasien
mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun, mengurus keberishan diri, bercakap-cakap dengan
7 keluarga atau staf dan bahkan untuk berpartisipasi dalam wawancara singkat sekalipun.
Pengendalian Impuls yang Buruk
• Tidak ditemukan ada nya Pengendalian Impuls yang Buruk
1

• Minimal – patologis diragukan


2

• Ringan- pasien cenderung mudah marah dan frustrasi bila menghadapi stres atau pemuasannnya ditolak tetapi
jarang bertindak impulsive
3
• Sedang-dengan provokasi yang minimal, pasien menjadi marah dan mencaci maki. Mungkin sekali-kali
mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan
ringan
4

• Agak berat- pasien memperlihatkan episode impulsif yang berulang-ulang termasuk mencaci maki, merusak
harta benda atau anacaman fisik. Mungkin ada satu atau dua episode yang melibatkan serangan serius
5 sehinggaa pasien perlu diisolasi, difiksasi dan bila perlu diberikan sedasi

• Berat-pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa pertimbangan yang
nyata terhadap konsekuensinya. Menunjukkan perilaku menyerang dan mungkin juga serangan seksual dan
6 kemungkinan berperilaku yang merupakan respons terhadap perintah yang bersifat halusinasi

• Sangat berat-pasien memperlihatkan serangan yang dapat membunuh orang, penyerangan seksual, kebrutalan
yang berulang atau perilaku merusak diri sendiri. Membutuhkan pengawasan langsung yang terus menerus atau
7 fiksasi karena ketidakmampuan mengendalikan impuls yang berbahaya
Penanganan Gaduh Gelisah
Skor 2-3 Skor 4-5 Skor 6-7

• Persuasi • Persuasi • Persuasi


• Pemberian dalam 2-5 dalam 2-5
obat oral menit menit
• Pemberian • Fiksasi
obat suntik • Pemberian
tunggal obat suntik
• Fiksasi hanya kombinasi
untuk
membantu
Persuasi
• Tempatkan pasien di ruang yang tenang
• Ajak pasien berbicara dengan empati dan
jangan melakukan konfrontasi
• Sediakan diri untuk lebih banyak mendengar
• Ajak pasien untuk membuat kontrak agar tidak
gelisah
Pemberian Obat Oral
• Obat anti psikotik
– Generasi 2 : Risperidone, olanzapine, quetiapine,
clozapine
– Generasi 1 : Haloperidol, Chlorpromazine,
Trifluoperazine
• Obat anti ansietas
– Lorazepam, diazepam, alprazolam, clobazam
Pemberian Obat Suntik
Haloperidol 5 mg IM 30 menit
Perhatian Khusus : Dapat diulangi setiap 30 menit sampai dosis
- Riwayat hipersensitif maksimal 30 mg
- Distres pernafasan
Atau
Olanzapine 10 mg IM 2 jam
Perhatian Khusus : Dapat diulangi setiap 2 jam sampai dosis
- Riwayat hipersensitif maksimal 30 mg
- Distres pernafasan
- Tidak diberikan pada anak, usia lanjut, dan
sebab organik
Atau

Aripiprazole 9.75 mg IM 2 jam


Perhatian Khusus : Dapat diulangi setiap 2 jam sampai dosis
- Riwayat hipersensitif maksimal 30 mg
- Tidak diberikan pada anak, usia lanjut, dan
sebab organik
Pemberian Obat Suntik
Kombinasi :
Haloperidol 5 mg IM Dapat diulang
+ sampai dosis
Diazepam 10 mg IV disuntikkan perlahan dalam waktu 2 menit atau per-rektal Diazepam
Perhatian Khusus : maksimal 20 mg
- Penurunan kesadaran
- Riwayat hipersensitif
- Distres pernafasan
Atau

Kombinasi :
Aripiprazole 9.75 mg IM Dapat diulang
+ sampai dosis
Diazepam 10 mg IV disuntikkan perlahan dalam waktu 2 menit atau per-rektal Diazepam
Perhatian Khusus : maksimal 20 mg
- Penurunan kesadaran
- Riwayat hipersensitif
- Distres pernafasan
- Tidak diberikan pada anak, usia lanjut, dan sebab organik
Gangguan Jiwa

• World Health Organization (WHO) menemukan


bahwa 24% pasien yang berobat ke pelayanan
kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan
jiwa (World Health Report, 2001).

• 1 dari 4 orang menderita gangguan jiwa


• Gangguan jiwa mulai dari sangat ringan – sangat
berat
Film : Mengenal gangguan-gangguan
kejiwaan
Gangguan Cemas / Ansietas
• Kecemasan/ansietas adalah perasaan khawatir,
was was, tidak tenang
• Cemas normal: Kecemasan yg menyertai
pertumbuhan, perubahan dan pengalaman baru.
Contoh: mau ujian, pertama masuk sekolah,
persiapan pernikahan dll
• Cemas patologis:
– Respon yg tidak sesuai terhadap stimulus yg diberikan
dilihat dari intensitas dan durasinya.
– Merupakan respon terhadap ancaman yg sumbernya
tidak diketahui, internal, samar2, atau konfliktual
Gejala umum cemas / ansietas

Psikologis Fisik
• Perasaan tdk nyata • Jantung berdebar
• Takut menjadi gila • Seperti melayang
• Takut mati • Sakit kepala
• Takut hilang kontrol • Mati rasa
• Takut tdk dapat • Sensasi gatal
menyelamatkan diri • Ketegangan otot
• Panik • Nafas sesak/pendek
• Tegang • Pusing
• Khawatir • Sakit lambung
Jenis – jenis
gangguan cemas / ansietas
Gangguan
Panik

Gangguan
PTSD Ansietas
Menyeluruh
Ansietas

Gangguan
Obsesif Fobia
Kompulsif
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
• Gangguan cemas menyeluruh (Generalized
Anxiety Disorder, GAD) merupakan kondisi
gangguan yang ditandai dengan kecemasan
dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak
rasional bahkan terkadang tidak realistik
terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-
hari.
• Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari,
berlangsung sekurangnya selama 6 bulan.
• Kecemasan yang dirasakan sulit untuk
dikendalikan dan berhubungan dengan gejala-
gejala somatik seperti ketegangan otot,
iritabilitas (mudah tersinggung), kesulitan
tidur, dan kegelisahan sehingga menyebabkan
penderitaan yang jelas dan gangguan yang
bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan
Gangguan Panik
• Merupakan gangguan cemas yang paling berat
serangannya
• Gangguan panik terutama ditandai dengan serangan
panik. Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak
terduga, disertai dengan gejala otonomik yang kuat,
terutama sistem kardiovaskular dan sistem pernafasan.
• Gejala: palpitasi, nyeri dada, perasaan tercekik, pusing
disertai rasa takut mati, takut jadi gila
• Saat serangan,ketakutan meningkat disertai gejala
otonomik (buru2 meninggalkan tempat ia berada)
• Sering diartikan sebagai serangan jantung meski tidak
ditemukan adanya gangguan
Fobia
• Fobia adalah suatu ketakutan irasional yang
jelas, menetap dan berlebihan terhadap suatu
objek spesifik, keadaan atau situasi.
• Berasal dari bahasa Junani, yaitu Fobos yang
berarti ketakutan.
• Terdapat tiga jenis berdasarkan jenis objek
atau situasi ketakutan yaitu Agorafobia, Fobia
Spesifik dan Fobia Sosial.
• Agorafobia : takut di luar rumah sendirian;
berada ditempat ramai atau berdiri di sebuah
barisan, berada di atas jembatan atau
bepergian dengan bis,kereta atau mobil.
• Fobia sosial : Ketakutan irasional yang jelas
dan menetap terhadap satu atau lebih situasi
sosial atau tampil di depan orang – orang yang
belum dikenal atau dengan kemungkinan
dinilai oleh orang lain yang tak dikenal.
• Fobia spesifik : Ketakutan yang jelas dan
menetap yang berlebihan atau tanpa alasan ,
ditunjukkan dengan keberadaan atau
antisipasi suatu objek yang spesifik atau
situasi tertentu (misalnya .naik pesawat
terbang, ketinggian, hewan, mendapat injeksi,
melihat darah)
Gangguan Obsesif Kompulsif
• Gangguan Obsesif-kompulsif digambarkan sebagai
pikiran dan tindakan yang berulang yang menghabiskan
waktu atau menyebabkan distress dan hendaya yang
bermakna.
• Obsesi adalah aktivitas mental seperti pikiran,
perasaan, idea, impuls yang berulang dan intrusif.
Contoh : pikiran bahwa rumah tidak aman, pikiran
bahwa tangannya kotor dan bisa menularan penyakit
• Kompulsi adalah pola perilaku tertentu yang berulang
dan disadari seperti menghitung, mencuci, memeriksa
dan menghindar.
Gangguan Stres Pasca Trauma
• Disebut juga PTSD (Post Traumatic Stress
Disorder) adalah gangguan stres akibat dari
pengalaman trauma yang luar biasa
mengerikan.
• Pengalaman traumatik yang luar biasa yang
bisa membuat kebanyakan orang merasa
tertekan
• Berlangsung > 4 minggu
Peristiwa
traumatis
 Tiba-tiba
 Mengerikan
 Mengancam
keutuhan fisik dan
mental

Menimbulkan
dampak fisik dan
psikologis yang luas.
Bencana Alam
Bom
Perang
Tawuran
Perkosaan
Perampokan
Kecelakaan lalu lintas
Kekerasan rumah tangga
• Gejala-gejala Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) antara lain
adalah :
1. Re-experiencing (seperti mengalami kembali)
– Terbayang bayang selalu akan pengalaman traumatisnya
– Terganggu mimpi buruk akan pengalaman traumatisnya
– Seperti mengalami kembali peristiwa traumatisnya(flash
back)
– Merasakan ketegangan psikologis yang terus menerus bila
terapar kejadian yang mengingatkan akan pengalaman
traumatisnya
2. Avoidance (penghindaran)
• Senantiasa berusaha untuk menghindari
hal hal yang mengingatkannya pada
pengalaman traumatisnya
• Amnesia psikogenik
• Hilang minat terhadap berbagai aktivitas
• Perilaku menarik diri
• Afek/kehidupan emosi menumpul
• Takut memikirkan masa depan
3. Hyper-arousal (keterjagaan)
• Gangguan tidur
• Mudah marah dan tersinggung
• Sulit berkonsentrasi
• Gampang kaget
• Kewaspadaan berlebihan
Film : Panik dan Fobia
Gangguan Depresi
• Depresi adalah perasaan yang sedih dan
kehilangan minat terhadap segala sesuatu.
• Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka
merasa murung, tidak ada harapan, terbuang dan
tidak berharga.
• Pasien sering mengaku bahwa perasaannya sakit
sekali, dan kadang-kadang sampai tidak bisa
menangis.
• Bahkan pasien bisa melakukan tindakan bunuh
diri saat depresinya mencapai titik yang terendah
Depresi

• Gejala utama :
- afek depresif
- kehilangan minat dan kegembiraan
- berkurangnya energi yg menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah dan
menurunnya aktivitas
• Gejala lainnya :
− Konsentrasi dan perhatian berkurang
− Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
− Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
− Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
− Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
− Tidur terganggu
− Nafsu makan berkurang
• Berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Depresi ringan

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama


depresi
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala yg berat
• Lamanya sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
yg biasa dilakukan
Depresi sedang

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejal


a utama depresi
• Ditambah sekurang-kurangnya 3-4 dari gejal
a lainnya
• Tidak boleh ada gejala yg berat
• Lamanya minimum 2 minggu
• Menghadapi kesulitan nyata untuk menerus
kan kegiatan, pekerjaan dan urusan rumah
tangga
Depresi berat

• Semua 3 gejala utama depresi harus ada


• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya
dan beberapa
harus ada gejala yg berat
• Lamanya sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu, bila
gejalanya berat maka bisa kurang dari 2 minggu
• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu
meneruskan kegiatan,pekerjaan atau urusan rumah
tangga
Gangguan psikotik
• Gangguan psikotik adalah gangguan kejiwaan
dimana pasien sulit membedakan mana yang
nyata dan tidak nyata (khayalan).
Gejala Psikotik
1. Gangguan Proses Pikir
– Pembicaraan tidak nyambung
– Banyak kata/bahasa baru
– Membicarakan hal yang sama berulang-
ulang
2. Gangguan Isi Pikir
– Adanya WAHAM : suatu kepercayaan yang
salah yang menetap yang tidak sesuai
dengan fakta dan tidak bisa dikoreksi
– Waham Kejar : merasa ada yg mengejar-
ngejar dan bermaksud jahat
– Waham rujukan : merasa segala sesuatu
mengarah pada dirinya
– Waham cemburu, waham kebesaran, dll
3. Gangguan Persepsi
– Adanya halusinasi :
• Halusinasi visual : melihat bayangan
• Halusinasi auditorik : mendengar suara-suara
• Halusinasi taktil : merasa di kulitnya ada
sesuatu
• Halusinasi olfaktorius : mencium bau bau an
• Halusinasi gustatorik : merasa di lidah ada rasa
rasa

• Semuanya tanpa ada stimulus yang


menyebabkannya
4. Gangguan Emosi
– Emosi menjadi tumpul, tidak ada ekspresi,
seperti bengong
– Emosi labil, mudah marah, sensitif
5. Gangguan Perilaku
– Banyak perilaku yang aneh, tidak wajar
– Gerakan – gerakan tubuh yang tidak biasa
– Perilaku seksual yang tidak sewajarnya
6. Gangguan Motivasi
– Kehilangan minat akan hal yang disukai
– Mengurung diri di kamar
– Tidak mau bersosialisasi
– Aktivitas sangat menurun
7. Gangguan Neurokognitif
– Sulit konsentrasi dan fokus
– Perhatian kurang
– Sulit mengerjakan suatu tugas/pekerjaan
– Sulit membuat suatu keputusan
– Memori menurun
• Apabila gejala di atas menetap selama lebih
dari 1 bulan maka ini disebut gangguan
Skizofrenia
Film : “Skizofrenia”
Retardasi Mental
Definisi
Fungsi intelektual secara keseluruhan di bawah
rata-rata, yang menyebabkan atau
berhubungan dengan gangguan perilaku
adaptif dan bermanifestasi selama periode
perkembangan, yaitu sebelum usia 18 tahun.
Istilah-Istilah
Retardasi mental
Defisiensi mental
Kelemahan pikiran (feeble-minded-ness)
Kecacatan mental (mental handicap)
Oligofrenia
amentia
Klasifikasi (derajat keparahan)
RM ringan
RM sedang
RM berat
RM sangat berat
RM Ringan
 IQ 50-55 sampai 70
 85 % dari populasi pasien dengan RM
 Keterampilan & komunikasi adekuat dlm tahun2 pra sekolah
 Baru tampak ketika memasuki sekolah
 Bisa mencapai sekolah kelas VI dan dpt dibimbing utk
menyesuaikan diri dgn sosial
• Dewasa : bekerja, menikah, berkeluarga.
• Tampak lambat dan butuh bantuan dalam menyelesaikan
masalah hidup dan tugas-tugas.
RM Sedang
 IQ 35-40 sampai 50-55
 10 % dari populasi pasien dengan RM
 Sudah dapat didiagnosis  pada usia pra sekolah -
>ketrampilan komunikasi berkembang lambat & isolasi sosial
 Memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus.
 Kemampuan akademis nya mencapai kelas II- kelas III.
 Memerlukan dukungan pelayanan sepanjang hidupnya .
RM Berat
 IQ 20-25 sampai 35-40
 3 – 4% dari populasi dengan retardasi mental
 Sudah jelas pada tahun2 pra sekolah
 Memiliki lebih dari 1 gangguan organik yang menyebabkan
keterlambatannya: pembicaraan terbatas, motorik buruk,
sedikit atau tdk punya keterampilan komunikasi.
 Memerlukan supervisi yang ketat & pelayanan khusus
sepanjang hidup.
RM Sangat Berat

 IQ < 20-25
 1 – 2 % dari populasi dengan RM
 Terdapat  gangguan fungsi kognitif, motorik dan komunikasi
yang pervasif.
 Mengalami gangguan fungsi motorik dan sensorik sejak awal
masa kanak.
 Individu memerlukan latihan yang ekstensif  untuk
melakukan “ self care” yang sangat mendasar ( makan, BAB
dan BAK ).
 Memerlukan supervisi total dan perawatan sepanjang
hidupnya.
Fungsi Intelektual Borderline
IQ 71 - 84
Tidak termasuk kategori RM
Autisme
• Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks
yang gejalanya harus sudah muncul sebelum anak
berusia 3 tahun.
• Gangguan neurologi / saraf pervasif ini terjadi pada
aspek neurobiologis otak dan mempengaruhi proses
perkembangan anak.
• Akibat gangguan ini sang anak tidak dapat secara
otomatis belajar untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya,
sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya
sendiri.
Gangguan
komunikasi

Gangguan
GANGGUAN Gangguan
interaksi
AUTISME perilaku
sosial

Gangguan
emosi
• Komunikasi
– Keterlambatan perkembangan bicara & tak ada usaha
untuk berkomunikasi nonverbal (bahasa tubuh/
isyarat)
– Yg dpt berbicara: sulit utk memulai atau
mempertahankan percakapan dgn orang lain
– Bahasa strereotipik, pengulangan, aneh: mis meracau,
echolalia (membeo)
– Tak memahami pembicaraan orang lain
– Kurang variasi & spontanitas dlm bermain pura2/
permainan imitasi sosial
• Interaksi sosial
– Hendaya perilaku nonverbal:
• Tidak berespons saat dipanggil.
• Tidak mau mengadakan kontak mata.
• Ekspresi wajah dan postur tubuh kaku
– Gagal membangun relasi dgn sebaya, lebih suka
asyik sendiri.
– Tak ada keinginan utk berbagi kesenangan dgn
orang lain.
– Tak ingin mengadakan hubungan emosional & sosial
timbal balik.
– Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang
lain.
• Perilaku
– Acuh tak acuh terhadap lingkungan.
– Preokupasi dg 1 pola perilaku ttt atau minat
strereotipik: terpukau oleh benda bergerak atau
berputar, kelekatan thd benda tertentu
– Manerisme motorik yg strereotipik & repetitif,
mis: mondar-mandir, lari2 lompat2, manjat2,
mengepak-ngepak, teriak2
– Agresif atau menyakiti diri sendiri.
– Melamun atau bengong.
• Emosi
– Tertawa-tawa, menangis, marah-marah tanpa
sebab.
– Emosi tak terkendali: temper tantrum
– Rasa takut yang tidak wajar
Epilepsi
Definisi:
• “ suatu keadaan yg ditandai oleh bangkitan
(seizure) berulang sebagai
akibat dari adanya ggn fungsi otak
scr intermiten yg disebabkan oleh lepas muatan
listrik abnormal dan berlebihan di neuron2 secara
paroksismal, didasarkan oleh berbagai faktor
etiologi”
(Perdossi 2006)
• “Suatu kelainan otak yg ditandai oleh adanya faktor
predisposisi yg dpt mencetuskan bangkitan
epileptogenik
perubahan neurobiologis,kognitif, psikologis dan
adanya konsekuensi sosial yg diakibatkannya” (ILAE &
IBE 2005)

114
• Kondisi yg dpt menyebabkan epileptic Seizure/ transient epileptic
disorder:
-kejang demam pd early childhood
-sleep deprivation
-Hipoglekemi
-Hiponatremi
-Encephalopati metabolik
-Inf SSP
-Alkohol or drug withdrawal
-Drug abuse (e.g amfetamin, cocaine)
-acut traumatic seizure

115
Penanganan Gangguan Jiwa
Rehabilitasi

Psikoterapi

Farmakoterapi
Anti
psikotik

Mood Anti
Farmakoterapi
stabilizer depresan

Anti
ansietas
Obat Anti Psikotik Tipikal

GENERASI PERTAMA
Haloperidol
• Haloperidol – Haldol, Serenace, Lodomer,
Dores
• Sediaan: 0,5 mg; 1,5 mg; 5 mg
• Tetes: 15 tetes = 1 mg
• Suntik depo
Trifluoperazin
• Stelazine, Stelosi
• Sediaan: 5 mg; 10 mg
Klorpromazine
• CPZ, Largaktil, Promaktil, Meprosetil
• Sediaan: 25 mg; 50 mg; 100 mg
• Efek Samping: mengantuk, hipotensi
ortostatik, gangguan menstruasi
Efek samping
• Tremor / gemetar
• Kekakuan otot
• Hipersalivasi / banyaknya ludah
• Tidak bisa diam
• Gangguan keseimbangan
• Gerakan-gerakan yang tidak bisa dikendalikan
Triheksifenidil
• THP, THF, Artane, Arkine, Hexymer
• Sediaan: 2 mg
• Diminum: 2-3 kali sehari 1-2 tablet
• Untuk mengatasi gejala EPS, tremor, kaku
• Menimbulkan efek rasa senang
• Keluhan: mulut kering, mata pedih, sulit BAB
• Jangka panjang  mudah lupa
Anti Psikotik Atipikal

GENERASI KEDUA
Risperidone
• Risperidone, Risperdal, Neripros, Zofredal,
Persidal, Rizodal
• Sediaan: 1 mg; 2 mg; 3 mg
• Risperdal/Neripros Oral Solution
• Suntik depo (jangka panjang) – Risperdal
Consta
Quetiapine
• Seroquel
• Sediaan: 100 mg, 200 mg, 300, mg
• Kerja cepat
• Kerja lambat (Seroquel XR)
Olanzapine
• Zyprexa, Olandoz, Remital
• Sediaan: 5mg, 10 mg
Clozapine
• Clozaril, Clopine, Luften, Sizoril, Clorilex
• Sediaan: 25 mg, 100 mg
• Obat anti psikotik untuk kasus skizofrenia
refrakter
Efek Samping Paling Dikuatirkan
GENERASI KETIGA
Aripiprazole
• Abilify
• Sediaan: 5mg, 10 mg, 15 mg
• Oral solution
• Suntik segera
Obat antipsikotik tersedia dalam berbagai sediaan:

• Obat antipsikotik tersedia dalam berbagai sediaan


yaitu : tablet, kapsul, cairan yang diminum,
zydis/discmelt (ditaruh di lidah)
• Juga ada sediaan jangka panjang dapat diberikan
secara suntikan intramuskular, biasanya 2-4 minggu
sekali.
Bagaimana obat itu bekerja?
• Obat antipsikotik dapat:
– Menghilangkan gejala-gejala seperti halusinasi
dan waham.
– Menolong pasien agar lebih teratur dalam
berpikir dan berbicara.
– Menghilangkan gejala-gejala negatif seperti
menarik diri dan kesulitan membuat
keputusan.
– Mencegah kekambuhan gejala saat dosis yang
sesuai dipertahankan setelah episode akut
teratasi.
Jenis Obat Antidepresan
Nama Obat Dosis harian (mg)

SSRI
Escitalopram 20-60
Fluoksetin 10-40
Sertralin 50-150
Fluvoksamin 150-300
Trisiklik/Tetrasiklik
Amitriptilin 75-300
Maprotilin 100-225
Imipramin 75-300
SNRI
Duloksetin 40-60
Venlafaksin 150-375

RIMA
Moklobemid 150-300

NaSSA
Mirtazapin 15 - 45

SSRE
Tianeptin 12.5 – 37.5

Melatonin Agonis
Agomelatin 25 - 50
• Jenis obat anti ansietas
– diazepam (valium, valisanbe, valdimex)

– bromazepam (lexotan)
– lorazepam (ativan, merlopam)
– alprazolam (xanax, alganax, alvis, calmlet)
– clobazam (frisium, proclozam)
Penggunaan Obat Psikofarmaka
• Start low go slow, mulai dengan dosis rendah
dan dinaikkan perlahan sesuai kebutuhan
• Perhatikan dan tangani efek samping yang
muncul
• Hati – hati pada pemberian benzodiazepine,
apabila gejala sudah membaik segera
turunkan dosisnya (tappering off) karena risiko
ketergantungannya besar
PTSD (gangguan stres pasca trauma)
• Bila cemas:
Benzodiazepine, Bila depresif:
misalnya : SSRI (Selective Serotonin Reuptake
– Klobazam 2 x (5-10 Inhibitor), a.l:
mg) Sertralin, dosis awal 1 x 12,5 - 25
– Lorazepam 1-2 x (0,5- mg/hari, dapat dinaikkan 1x50mg
1 mg) Fluoksetin, dosis awal 1 x 5-10mg/hari,
dapat dinaikan menjadi 1 x 20-40mg/hari
Fluvoksamin, dosis awal 1 x 25mg, dapat
Bila ada gejala psikotik, berikan
dinaikkan menjadi 1x 50-100mg/hari
antipsikotik, contohnya:
Escitalopram, dosis awal 1x 5-10 mg/hari,
Haloperidol, dosis 2 x 1-
dapat dinaikkan menjadi 1x20 mg/hari
5mg atau
Risperidon, dosis 2 x 1-
Derivat trisiklik:
2mg atau
Amitriptilin: 2x (10-25) mg
Olanzapin, 1-2 x 2,5-
Imipramin: 1-2 x (10-25) mg
10mg
Quetiapin, 50-100mg
Anti Psikotik
Rentang Dosis
Anjuran
Bentuk Sediaan
(mg/hari)
Penatalaksanaan efek samping obat
anti psikotik

• Bila terjadi efek samping,


misalnya sindrom
ekstrapiramidal (distonia
akut atau
parkinsonisme), langkah
pertama yaitu
menurunkan dosis
antipsikotika.
• Bila tidak dapat
ditanggulangi, berikan
obat-obat antikolinergik,
misalnya triheksilfenidil,
benztropin, sulfas atropin
atau difenhidramin injeksi
IM atau IV.
Teknik psikoterapi
Film : “Negotiation”
PENDAHULUAN

Percakapan / pembicaraan dapat mengubah


pandangan, keyakinan, perilaku seseorang
secara mendalam.
Hal apa yang dapat mengubah?  persuasi
atau pembujukan
Caranya: nasihat, contoh,memberi pengertian,
melatih, memacu imajinasi, dsb.
Apakah PSIKOTERAPI?

• Adalah terapi atau pengobatan yang


menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan
oleh seorang yang terlatih khusus, yang
menjalin hubungan profesional dengan
pasien, dengan tujuan menghilangkan,
mengubah atau menghambat gejala dan
penderitaan akibat penyakit.
Psikoterapi Suportif
Tujuan :
• Menguatkan daya tahan mental yang telah
dimilikinya
• Mengembangkan mekanisme daya tahan
mental yang baru dan yang lebih baik untuk
mempertahankan fungsi pengontrolan diri
• Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan
Ventilasi
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk
mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia
akan merasa lega serta keluhannya akan
berkurang
• Sikap terapis : menjadi pendengar yang baik dan
penuh pengertian
• Topik pembicaraan : permasalahan yang menjadi
stres yang utama
Persuasi
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan
menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala
penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan
sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
• Sikap terapis :
– terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan
impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang
mengganggu secara masuk akal dan sesuai dengan hati nurani
– Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal
bahwa gejalanya akan hilang
• Topik pembicaraan : ide dan kebiasaan pasien yang
mengarah pada terjadinya gejala
Reassurance
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha
meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa
ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
• Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan
menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien
• Topik pembicaraan : pengalaman pasien yang
berhasil nyata
Sugestif
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha
menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa
gejala-gejala gangguannya akan hilang
• Sikap terapis : meyakinkan dengan tegas bahwa
gejala pasien pasti hilang
• Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena
kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-
gejala tersebut adalah tidak logis
Bimbingan
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
memberi nasihat dengan penuh wibawa dan
pengertian
• Sikap terapis : menyampaikan nasihat dengan
penuh wibawa dan pengertian
• Topik pembicaraan : cara hubungan antar
manusia, cara berkomunikasi, dan cara
bekerja serta belajar yang baik
Penyuluhan
• Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi
suportif yang membantu pasien mengerti dirinya
sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi
permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri
• Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan
penuh kearifan
• Topik pembicaraan : masalah pendidikan,
pekerjaan, pernikahan, dan pribadi
Terapi Kognitif dan Perilaku
• Setiap orang bisa mengalami berbagai
perasaan yang berbeda-beda dalam setiap
waktu.

• Apa yang kita rasakan seringkali adalah


akibat dari apa yang kita pikirkan
Pikiran
• Segala hal yang kita percayai, pikirkan,
persepsi dari suatu kejadian yang terjadi.

• Pikiran ini bisa hal yang positif bisa juga


hal yang negatif
• Masalah / situasi yang sama bisa dilihat dari
berbagai sudut pandang yang berbeda.

Pikiran Perasaan
Negatif Negatif

Pikiran Perasaan
Positif Positif
Gelas ini … setengah kosong atau
setengah penuh ?
Semua yang kita rasakan
tergantung dari apa yang kita
pikirkan
Pola berpikir

Kejadian / Situasi

Pikiran / Persepsi

Akibat
(perasaan / perilaku )
Contoh
Kejadian / Situasi
Pada suatu hari ada seorang teman yang lewat di depan saya tanpa
menyapa saya sama sekali

Pikiran / Persepsi
Saya yakin dia membenci saya
Saya mungkin berbuat salah padanya
Dia tidak mau lagi bertemu dengan saya

Akibat
(perasaan / perilaku )
Sedih, kecewa, marah, takut
Perilaku : jadi takut bila bertemu dengan orang tsb
Ubah cara berpikirnya !
Kejadian / Situasi
Pada suatu hari ada seorang teman yang lewat di depan saya tanpa
menyapa saya sama sekali

Pikiran / Persepsi
Mungkin dia saat itu sedang sibuk
Mungkin dia tidak memakai kacamata sehingga tdk melihat
Mungkin dia ada tugas yang mendadak dan terburu-buru

Akibat
(perasaan / perilaku )
Lebih tenang, nyaman, perilaku jadi lebih terarah
Contoh
Kejadian / Situasi
Ada orang melihat ke arah saya terus, seperti memperhatikan diri
saya

Pikiran / Persepsi
Dia pasti punya rencana yang tidak baik pada saya
Dia pasti ingin mencelakakan saya

Akibat
(perasaan / perilaku )
Perasaan : Takut, marah, khawatir, cemas
Perilaku : lari, bersembunyi, memukul orang itu
Ubah cara berpikirnya
Kejadian / Situasi
Ada orang melihat ke arah saya terus, seperti memperhatikan diri
saya

Pikiran / Persepsi
Mungkin dia sedang melihat ke arah lain
Mungkin dia sedang melamun, banyak pikiran
Mungkin dia senang melihat baju yang saya pakai

Akibat
(perasaan / perilaku )
Lebih tenang, nyaman, perilaku jadi lebih terarah
Tema/pola pikir yang Irasional
• Overgeneralization. Membuat kesimpulan berdasarkan
satu kejadian atau satu bukti kecil. Melebih-lebihkan
frekuensi suatu masalah dan menggunakan label negatif
secara menyeluruh
• Mind Reading, jump to conclusion. Mengetahui perasaan
atau pendapat orang lain tentang dirinya tanpa orang itu
mengatakannya
• Personalization. Mengasumsikan bahwa semua perkataan
atau perilaku orang merupakan suatu reaksi terhadap
dirinya.
• Human worth. Dapat mengenai diri sendiri atau orang lain,
yang memberi kesan bahwa sebagian orang tidak berharga
atau kurang nilainya dibanding orang lain.
Tema/pola pikir
• Shoulds. Tuntutan yang berlebihan/ tidak realistis kepada
kejadian atau individu. Marah kalau orang melanggar
peraturan, merasa bersalah kalau melanggar peraturan.
• Awfulizing/magnifying. Melebih-lebihkan konsekuensi
negatif suatu situasi/masalah.
• Need. Keyakinan bahwa seseorang harus memiliki hal
tertentu agar dapat hidup atau bahagia
• Polarized thinking, B/W, good or bad, all or none, harus
sempurna, kalau tidak, berarti gagal.
• Filtering. Hanya memperhatikan hal-hal yang negatif dari
suatu situasi dan mengabaikan hal-hal positifnya.
REHABILITASI PSIKOSOSIAL
Suatu proses yang memfasilitasi
kesempatan bagi orang-orang yang
mengalami kelemahan, ketidakmampuan,
dan keterbatasan akibat gangguan jiwa,
untuk mencapai fungsi yang optimal di
dalam komunitas.

-WAPR (World Association for Psychosocial Rehabilitation) &


WHO (World Health Organization) ,1996-
PRINSIP-PRINSIP DASAR
REHABILITASI PSIKOSOSIAL... (1)

“best practice”

intervensi farmakologi dan psikososial yang


didukung oleh kebijakan pemerintah.

Terapi secara individual

pasien dan keluarga berperan secara aktif mulai


dari perencanaan dan pelaksanaan terapi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
REHABILITASI PSIKOSOSIAL ...(2)

Integrasi dan koordinasi dari berbagai multidisiplin


lintas profesi, program dan sektor

Membangun kekuatan, minat, dan kapabilitas dari


pasien

Rehabilitasi memerlukan waktu, berlangsung


bertahap, membutuhkan ketahanan, kesabaran, dan
ketekunan dari pasien, keluarga dan pemberi layanan.
STRATEGI DARI REHABILITASI
PSIKOSOSIAL

Pada tingkat
Pada tingkat
pelayanan
individu
kesehatan jiwa

Pada tingkat
masyarakat
STRATEGI REHABILITASI PSIKOSOSIAL
PADA TINGKAT INDIVIDUAL

Latihan Dukungan
keterampilan hidup psikologis pada
Terapi farmakologi
mandiri dan latihan pasien dan
keterampilan sosial keluarga

Rehabilitasi
Jaringan dukungan
Tempat tinggal vokasional dan
sosial
pekerjaan

Waktu luang
STRATEGI REHABILITASI PSIKOSOSIAL
PADA TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN MENTAL

Kebijakan Perbaikan situasi


pelayanan tempat perawatan
kesehatan mental dan tempat
dan alokasi dana tinggal

Pelatihan bagi Jaminan kualitas


staf pelayanan
STRATEGI REHABILITASI PSIKOSOSIAL
PADA TINGKAT MASYARAKAT

Perbaikan legislasi
yang mengatur hak- Pemberdayaan
hak pasien konsumen
gangguan jiwa

Peningkatan
pemahaman, sikap
dan opini publik
terkait gangguan
jiwa
MODEL TERAPI DALAM REHABILITASI
PSIKIATRI DAN PSIKOSOSIAL

Upaya rehabilitasi psikososial terdiri dari


berbagai macam kegiatan yang ditujukan
untuk meningkatkan fungsi psikologis,
sosial, dan okupasi pasien.
PROGRAM REHABILITASI PSIKOSOSIAL

Latihan Latihan
Psikoedukasi keterampilan keterampilan
hidup sosial

Therapeutic
Remediasi Latihan
community atau
kognitif vokasional
Millieu Therapy

Assertive
Case
Community
Management
Treatment
• 4 dasar
keterampilan sosial
• Mendengarkan
Latihan orang lain
Keterampilan • Mengajukan
permintaan
Sosial • Mengekspresikan
(LKS) perasaan positif
• Mengekspresikan
perasaan yang
tidak nyaman
• Latihan
memori
Remediasi • Latihan
Kognitif kelancaran
verbal
• Latihan
atensi,
konsentrasi
• Mengenal penyakit
skizofrenia
• Mengetahui
Psiko pengobatan penyakit
skizofrenia

Edukasi • Bagaimana mencegah


kekambuhan
• Pola hidup yang sehat
• Manajemen stres
• Membuat perencanaan
hidup
• Pertanian - pertamanan
• Tata Boga ( juice, telor
asin, tahu, singkong,
roti, dll)
Latihan • Kerajinan tangan flanel
• Sulaman
vokasional • Gerabah
• Art Therapy
• Kafetaria
• Steam
• Acara
kerohanian,
Spiritual doa,
pengajian,
kebaktian
• Perayaan
keagamaan
• Senam, Yoga, BL
Olah •

Tenis meja
Sepakbola
raga •

Volley
Bulutangkis
dan • Band (Mentallica
band)
• Karaoke
Musik • Angklung
REFERENSI

Liberman RP. Recovery from disability. Manual of psychiatry


rehabilitation, 2008
Manual of Fellowship program WHO Collaborating Center for
Psychosocial Rehabilitation and Community Mental Health
Yongin Mental Hospital, Korea, 2013
King R, Lloyd C, Meehan T. Handbook of Psychosocial
Rehabilitation. 2008
King R, Lloyd C, Meehan T. Deane FP, Kavanagh DJ. Manual of
Psychosocial Rehabilitation. 2012
Corrigan PW, Mueser KT, Bond GR. Principles and Practice of
Psychiatric Rehabilitation, an empirical approach. 2009
TERIMA KASIH !

dr.Lahargo Kembaren, SpKJ


08126536219
L_kembaren@yahoo.com
@Lahargokembaren
www.Lahargokembaren.com

Anda mungkin juga menyukai