Gangguan Jiwa
Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
L_kembaren@yahoo.com
dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Dokter Puskesmas Sibande Kabupaten Pak
SD Negeri Bangka 3 Bogor
Pak Bharat Sumatera Utara
SMP Negeri 4 Bogor
Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS.
SMA Negeri 1 Bogor
Jiwa Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kepala Bidang Medik RS. Jiwa Dr.H.Marzoeki
(Dokter Umum)
Mahdi Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Staf Pengajar S2 Keperawatan Jiwa FIK
(Psikiater)
Universitas Indonesia
Yongin Mental Hospital Korea, WHO
Staf Pengajar Akper Cikini, Akper RSPAD
collaborating centre for Psychosocial
Gatot Soebroto
Rehabilitation and Community Mental
Kolumnis Koran Jurnal Bogor, Bogor Today
Health (Fellowship)
Ability/skill
Trait / genetic Faktor
behaviour
behaviour Sosial kultural
Character/moral
behaviour
KEPRIBADIAN
Terjadi
interaksi
LINGKUNGAN
ADAPTIF MAL-ADAPTIF
Dapat hidup Distress, tidak
dengan baik dan produktif, perilaku
produktif abnormal,
gangguan jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa
• Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan
untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa
yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
dan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang diselenggarakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau
masyarakat.
Upaya Kesehatan Jiwa
Masa depan :
fokus pada
fungsi dan
Masa kini : kualitas hidup
mengontrol gejala yang baik
(+) dan (-),
agitasi,perilaku
berbahaya,
Masa lalu : mempertahankan
mengontrol remisi dan
gejala (+), agitasi, mencegah relaps
perilaku
berbahaya
Masalah kejiwaan dan intervensinya
Masalah/gangguan
Masalah Stres
kejiwaan
Biasa ditemukan
dalam kehidupan
sehari-hari
Jenis Stres
Eustress Distress
Memotivasi orang untuk Menyebabkan
berbuat lebih baik munculnya berbagai
Mengantisipasi bila masalah psikologis yang
menghadapi stres menyebabkan
berikutnya. terganggunya fungsi dan
produktivitas
Apa gejala-gejala dari stres ?
Gejala
kognitif
Gejala
fisik
Gejala
emosi
Gejala
perilaku
Gejala kognitif
Masalah memori
Sulit berkonsentrasi
Mudah emosi/marah/tersinggung
• B
• C
• A
• B
• C
• A
• B
• C
Disabilitas psikiatri
Recovery/
Disabilitas
pulih/
Psikiatri
sembuh
Kekuatan Dukungan
Pemahaman dan
spiritual keluarga dan
determinasi
sosial
Tes Kesehatan Jiwa
(Self Rating Questioner/SRQ)
Y T
1. Apakah Anda sering merasa sakit kepala?
2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
3 Apakah tidur Anda tidak nyenyak?
4 Apakah Anda mudah merasa takut?
5 Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?
6 Apakah tangan Anda gemetar?
7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?
8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah Anda lebih sering menangis?
11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-
hari?
12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?
27 Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan
berkurang?
28 Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang
mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda berpikir tentang bencana
itu?
29 Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda?
Interpretasi
• Bila ada 5 sampai 7 jawaban YA pada no 1-20
(gejala neurosis) mengindikasikan adanya
masalah psikologis
• Bila jawaban YA pada No. 21 mengindikasikan
adanya penggunaan zat psikoaktif
• Satu jawaban YA dari no. 22-24 (gejala psikotik)
mengindikasikan adanya masalah serius dan
perlu penanganan lebih lanjut
• Satu jawaban YA dari no. 25-29 mengindikasikan
adanya gejala-gejala PTSD (Post Traumatic Stress
Disorder/ gangguan stres pasca trauma)
Penilaian Perilaku Kekerasan
Oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa
• PANSS EC
• Positive and Negative Syndrome Scale Excited
Component
• Instrumen untuk menilai skala gaduh gelisah,
perilaku kekerasan, perilaku berisiko pada
orang dengan gangguan jiwa
Komponen PANSS EC
Pengendalian
Ketidakkooperatifan
Impuls yang Buruk
Gaduh Gelisah
• Tidak ditemukan ada gangguan gaduh gelisah
1
• Ringan – Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan, atau sedikit mudah terangsang (overaroused) selama
wawancara, tetapi tanpa episode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam perasaan yang mencolok.
3 Pembicaraan mungkin sedikit mendesak.
• Sedang – Agitasi atau mudah terangsang yang jelas terbukti selama wawancara, mempengaruhi pembicaraan
4 dan mobilitas umum atau ledakan-ledakan episodik yang terjadi secara sporadik
• Agak berat – Tampak hiperaktivitas yang bermakna, atau sering terjadi ledakan-ledakan atau aktivitas motorik,
yang menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dalam
5 setiap kesempatan
• Berat – Gaduh gelisah yang mencolok mendominasi wawancara, membatasi perhatian, demikian rupa sehingga
6 mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur.
• Sangat berat – Gaduh gelisah yang mencolok, secara serius mempengaruhi kegiatan makan dan tidur, serta jelas
tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan pembicaraan dan aktivitas motorik dapat
7 menimbulkan inkoherensi dan kelelahan.
Permusuhan
• Tidak ditemukan ada nya permusuhan
1
• Ringan – melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan, seperti sarkasme, sikap tidak sopan,
3 ekspresi bermusuhan, dan kadang-kadang iritabilitas
• Sedang – Adanya sikap bermusuhan yang nyata, sering memperlihatkan iritabilitas dan ekspresi kemarahan atau
4 kebencian yang langsung
• Agak berat – pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata kasar atau mengancam
5
• Berat – Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam khususnya mempengaruhi
wawancara, dan berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasen dapat beringas dan merusak tetapi tidak
6 menyerang orang lain secara fisik
• Sangat berat – kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif, menghalangi interaksi, atau secara
7 episodik melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain.
Ketegangan
• Tidak ditemukan ada nya ketegangan
1
• Ringan – Postur dan gerakan-gerakan menunjukkan kekhawatiran ringan, ketidak tenangan yang sekali-sekali,
3 perubahan posisi, atau tremor tangan yang halus dan cepat.
• Sedang – Suatu penampilan yang nyata-nyata gelisah yang terbukti dari adanya pelbagai manifestasi, seperti
4 perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebihan, atau manerisme karena gugup
• Agak berat – Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai manifestasi seperti gemetar karena gugup,
keringat sangat berlebihan dan ketidak tenangan, tetapi perilaku selama wawancara tidak terpengaruh secara
5 bermakna
• Berat – Ketegangan berat sedemikian rupa sehingga taraf interaksi interpersonal terganggu. Misalnya, pasien
mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan, tidak dapat tetap duduk unuk waktu lama, atau
6 menunjukkan hiperventilasi
• Sangat berat – Ketegangan sangat mencolok yang dimanifestasikan oleh tanda-tanda panik atau percepatan
gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih
7 lama dari semenit, yang menyebabkan percakapan tidak mungkin diteruskan.
Ketidakkooperatifan
• Tidak ditemukan ada nya ketidakkooperatifan
1
• Ringan – Patuh tapi disertai sikap marah tidak sabar atau sarcasme, mungkin ada penolakan yang tidak
mengganggu terhadap penyelidikan yang sesnistif selama wawancara
3
• Sedang- kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh terhadap tuntutan sosial yang normal seperti
merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang dijadwalkan dsb. Pasien mungkin memproyeksikan
hostilitas,defensif atau bersifat negatif tetapi biasanya masih dapat diatasi
4
• Agak berat- pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin dijuluki orang sebagai
”orang buangan” atau “orang yang memiliki problem sikap yang serius. Ketidak kooperatifan tercermin dengan
5 jelas dalam bentuk defensif atau iritabilitas terhadap pewawancara dan mungkin tidak bersedia menghadapi
banyak pertanyaan
• Berat-pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang. Menolak untuk patuh
terhadap sebagian besar tuntuntan sosial dan mungkin tidak mau memulai atau mengikuti wawancara
6 sepenuhnya.
• Sangat berat- resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap hampir seluruh bidang fungsi utama. Pasien
mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun, mengurus keberishan diri, bercakap-cakap dengan
7 keluarga atau staf dan bahkan untuk berpartisipasi dalam wawancara singkat sekalipun.
Pengendalian Impuls yang Buruk
• Tidak ditemukan ada nya Pengendalian Impuls yang Buruk
1
• Ringan- pasien cenderung mudah marah dan frustrasi bila menghadapi stres atau pemuasannnya ditolak tetapi
jarang bertindak impulsive
3
• Sedang-dengan provokasi yang minimal, pasien menjadi marah dan mencaci maki. Mungkin sekali-kali
mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan
ringan
4
• Agak berat- pasien memperlihatkan episode impulsif yang berulang-ulang termasuk mencaci maki, merusak
harta benda atau anacaman fisik. Mungkin ada satu atau dua episode yang melibatkan serangan serius
5 sehinggaa pasien perlu diisolasi, difiksasi dan bila perlu diberikan sedasi
• Berat-pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa pertimbangan yang
nyata terhadap konsekuensinya. Menunjukkan perilaku menyerang dan mungkin juga serangan seksual dan
6 kemungkinan berperilaku yang merupakan respons terhadap perintah yang bersifat halusinasi
• Sangat berat-pasien memperlihatkan serangan yang dapat membunuh orang, penyerangan seksual, kebrutalan
yang berulang atau perilaku merusak diri sendiri. Membutuhkan pengawasan langsung yang terus menerus atau
7 fiksasi karena ketidakmampuan mengendalikan impuls yang berbahaya
Penanganan Gaduh Gelisah
Skor 2-3 Skor 4-5 Skor 6-7
Kombinasi :
Aripiprazole 9.75 mg IM Dapat diulang
+ sampai dosis
Diazepam 10 mg IV disuntikkan perlahan dalam waktu 2 menit atau per-rektal Diazepam
Perhatian Khusus : maksimal 20 mg
- Penurunan kesadaran
- Riwayat hipersensitif
- Distres pernafasan
- Tidak diberikan pada anak, usia lanjut, dan sebab organik
Gangguan Jiwa
Psikologis Fisik
• Perasaan tdk nyata • Jantung berdebar
• Takut menjadi gila • Seperti melayang
• Takut mati • Sakit kepala
• Takut hilang kontrol • Mati rasa
• Takut tdk dapat • Sensasi gatal
menyelamatkan diri • Ketegangan otot
• Panik • Nafas sesak/pendek
• Tegang • Pusing
• Khawatir • Sakit lambung
Jenis – jenis
gangguan cemas / ansietas
Gangguan
Panik
Gangguan
PTSD Ansietas
Menyeluruh
Ansietas
Gangguan
Obsesif Fobia
Kompulsif
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
• Gangguan cemas menyeluruh (Generalized
Anxiety Disorder, GAD) merupakan kondisi
gangguan yang ditandai dengan kecemasan
dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak
rasional bahkan terkadang tidak realistik
terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-
hari.
• Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari,
berlangsung sekurangnya selama 6 bulan.
• Kecemasan yang dirasakan sulit untuk
dikendalikan dan berhubungan dengan gejala-
gejala somatik seperti ketegangan otot,
iritabilitas (mudah tersinggung), kesulitan
tidur, dan kegelisahan sehingga menyebabkan
penderitaan yang jelas dan gangguan yang
bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan
Gangguan Panik
• Merupakan gangguan cemas yang paling berat
serangannya
• Gangguan panik terutama ditandai dengan serangan
panik. Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak
terduga, disertai dengan gejala otonomik yang kuat,
terutama sistem kardiovaskular dan sistem pernafasan.
• Gejala: palpitasi, nyeri dada, perasaan tercekik, pusing
disertai rasa takut mati, takut jadi gila
• Saat serangan,ketakutan meningkat disertai gejala
otonomik (buru2 meninggalkan tempat ia berada)
• Sering diartikan sebagai serangan jantung meski tidak
ditemukan adanya gangguan
Fobia
• Fobia adalah suatu ketakutan irasional yang
jelas, menetap dan berlebihan terhadap suatu
objek spesifik, keadaan atau situasi.
• Berasal dari bahasa Junani, yaitu Fobos yang
berarti ketakutan.
• Terdapat tiga jenis berdasarkan jenis objek
atau situasi ketakutan yaitu Agorafobia, Fobia
Spesifik dan Fobia Sosial.
• Agorafobia : takut di luar rumah sendirian;
berada ditempat ramai atau berdiri di sebuah
barisan, berada di atas jembatan atau
bepergian dengan bis,kereta atau mobil.
• Fobia sosial : Ketakutan irasional yang jelas
dan menetap terhadap satu atau lebih situasi
sosial atau tampil di depan orang – orang yang
belum dikenal atau dengan kemungkinan
dinilai oleh orang lain yang tak dikenal.
• Fobia spesifik : Ketakutan yang jelas dan
menetap yang berlebihan atau tanpa alasan ,
ditunjukkan dengan keberadaan atau
antisipasi suatu objek yang spesifik atau
situasi tertentu (misalnya .naik pesawat
terbang, ketinggian, hewan, mendapat injeksi,
melihat darah)
Gangguan Obsesif Kompulsif
• Gangguan Obsesif-kompulsif digambarkan sebagai
pikiran dan tindakan yang berulang yang menghabiskan
waktu atau menyebabkan distress dan hendaya yang
bermakna.
• Obsesi adalah aktivitas mental seperti pikiran,
perasaan, idea, impuls yang berulang dan intrusif.
Contoh : pikiran bahwa rumah tidak aman, pikiran
bahwa tangannya kotor dan bisa menularan penyakit
• Kompulsi adalah pola perilaku tertentu yang berulang
dan disadari seperti menghitung, mencuci, memeriksa
dan menghindar.
Gangguan Stres Pasca Trauma
• Disebut juga PTSD (Post Traumatic Stress
Disorder) adalah gangguan stres akibat dari
pengalaman trauma yang luar biasa
mengerikan.
• Pengalaman traumatik yang luar biasa yang
bisa membuat kebanyakan orang merasa
tertekan
• Berlangsung > 4 minggu
Peristiwa
traumatis
Tiba-tiba
Mengerikan
Mengancam
keutuhan fisik dan
mental
Menimbulkan
dampak fisik dan
psikologis yang luas.
Bencana Alam
Bom
Perang
Tawuran
Perkosaan
Perampokan
Kecelakaan lalu lintas
Kekerasan rumah tangga
• Gejala-gejala Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) antara lain
adalah :
1. Re-experiencing (seperti mengalami kembali)
– Terbayang bayang selalu akan pengalaman traumatisnya
– Terganggu mimpi buruk akan pengalaman traumatisnya
– Seperti mengalami kembali peristiwa traumatisnya(flash
back)
– Merasakan ketegangan psikologis yang terus menerus bila
terapar kejadian yang mengingatkan akan pengalaman
traumatisnya
2. Avoidance (penghindaran)
• Senantiasa berusaha untuk menghindari
hal hal yang mengingatkannya pada
pengalaman traumatisnya
• Amnesia psikogenik
• Hilang minat terhadap berbagai aktivitas
• Perilaku menarik diri
• Afek/kehidupan emosi menumpul
• Takut memikirkan masa depan
3. Hyper-arousal (keterjagaan)
• Gangguan tidur
• Mudah marah dan tersinggung
• Sulit berkonsentrasi
• Gampang kaget
• Kewaspadaan berlebihan
Film : Panik dan Fobia
Gangguan Depresi
• Depresi adalah perasaan yang sedih dan
kehilangan minat terhadap segala sesuatu.
• Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka
merasa murung, tidak ada harapan, terbuang dan
tidak berharga.
• Pasien sering mengaku bahwa perasaannya sakit
sekali, dan kadang-kadang sampai tidak bisa
menangis.
• Bahkan pasien bisa melakukan tindakan bunuh
diri saat depresinya mencapai titik yang terendah
Depresi
• Gejala utama :
- afek depresif
- kehilangan minat dan kegembiraan
- berkurangnya energi yg menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah dan
menurunnya aktivitas
• Gejala lainnya :
− Konsentrasi dan perhatian berkurang
− Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
− Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
− Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
− Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
− Tidur terganggu
− Nafsu makan berkurang
• Berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Depresi ringan
IQ < 20-25
1 – 2 % dari populasi dengan RM
Terdapat gangguan fungsi kognitif, motorik dan komunikasi
yang pervasif.
Mengalami gangguan fungsi motorik dan sensorik sejak awal
masa kanak.
Individu memerlukan latihan yang ekstensif untuk
melakukan “ self care” yang sangat mendasar ( makan, BAB
dan BAK ).
Memerlukan supervisi total dan perawatan sepanjang
hidupnya.
Fungsi Intelektual Borderline
IQ 71 - 84
Tidak termasuk kategori RM
Autisme
• Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks
yang gejalanya harus sudah muncul sebelum anak
berusia 3 tahun.
• Gangguan neurologi / saraf pervasif ini terjadi pada
aspek neurobiologis otak dan mempengaruhi proses
perkembangan anak.
• Akibat gangguan ini sang anak tidak dapat secara
otomatis belajar untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya,
sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya
sendiri.
Gangguan
komunikasi
Gangguan
GANGGUAN Gangguan
interaksi
AUTISME perilaku
sosial
Gangguan
emosi
• Komunikasi
– Keterlambatan perkembangan bicara & tak ada usaha
untuk berkomunikasi nonverbal (bahasa tubuh/
isyarat)
– Yg dpt berbicara: sulit utk memulai atau
mempertahankan percakapan dgn orang lain
– Bahasa strereotipik, pengulangan, aneh: mis meracau,
echolalia (membeo)
– Tak memahami pembicaraan orang lain
– Kurang variasi & spontanitas dlm bermain pura2/
permainan imitasi sosial
• Interaksi sosial
– Hendaya perilaku nonverbal:
• Tidak berespons saat dipanggil.
• Tidak mau mengadakan kontak mata.
• Ekspresi wajah dan postur tubuh kaku
– Gagal membangun relasi dgn sebaya, lebih suka
asyik sendiri.
– Tak ada keinginan utk berbagi kesenangan dgn
orang lain.
– Tak ingin mengadakan hubungan emosional & sosial
timbal balik.
– Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang
lain.
• Perilaku
– Acuh tak acuh terhadap lingkungan.
– Preokupasi dg 1 pola perilaku ttt atau minat
strereotipik: terpukau oleh benda bergerak atau
berputar, kelekatan thd benda tertentu
– Manerisme motorik yg strereotipik & repetitif,
mis: mondar-mandir, lari2 lompat2, manjat2,
mengepak-ngepak, teriak2
– Agresif atau menyakiti diri sendiri.
– Melamun atau bengong.
• Emosi
– Tertawa-tawa, menangis, marah-marah tanpa
sebab.
– Emosi tak terkendali: temper tantrum
– Rasa takut yang tidak wajar
Epilepsi
Definisi:
• “ suatu keadaan yg ditandai oleh bangkitan
(seizure) berulang sebagai
akibat dari adanya ggn fungsi otak
scr intermiten yg disebabkan oleh lepas muatan
listrik abnormal dan berlebihan di neuron2 secara
paroksismal, didasarkan oleh berbagai faktor
etiologi”
(Perdossi 2006)
• “Suatu kelainan otak yg ditandai oleh adanya faktor
predisposisi yg dpt mencetuskan bangkitan
epileptogenik
perubahan neurobiologis,kognitif, psikologis dan
adanya konsekuensi sosial yg diakibatkannya” (ILAE &
IBE 2005)
114
• Kondisi yg dpt menyebabkan epileptic Seizure/ transient epileptic
disorder:
-kejang demam pd early childhood
-sleep deprivation
-Hipoglekemi
-Hiponatremi
-Encephalopati metabolik
-Inf SSP
-Alkohol or drug withdrawal
-Drug abuse (e.g amfetamin, cocaine)
-acut traumatic seizure
115
Penanganan Gangguan Jiwa
Rehabilitasi
Psikoterapi
Farmakoterapi
Anti
psikotik
Mood Anti
Farmakoterapi
stabilizer depresan
Anti
ansietas
Obat Anti Psikotik Tipikal
GENERASI PERTAMA
Haloperidol
• Haloperidol – Haldol, Serenace, Lodomer,
Dores
• Sediaan: 0,5 mg; 1,5 mg; 5 mg
• Tetes: 15 tetes = 1 mg
• Suntik depo
Trifluoperazin
• Stelazine, Stelosi
• Sediaan: 5 mg; 10 mg
Klorpromazine
• CPZ, Largaktil, Promaktil, Meprosetil
• Sediaan: 25 mg; 50 mg; 100 mg
• Efek Samping: mengantuk, hipotensi
ortostatik, gangguan menstruasi
Efek samping
• Tremor / gemetar
• Kekakuan otot
• Hipersalivasi / banyaknya ludah
• Tidak bisa diam
• Gangguan keseimbangan
• Gerakan-gerakan yang tidak bisa dikendalikan
Triheksifenidil
• THP, THF, Artane, Arkine, Hexymer
• Sediaan: 2 mg
• Diminum: 2-3 kali sehari 1-2 tablet
• Untuk mengatasi gejala EPS, tremor, kaku
• Menimbulkan efek rasa senang
• Keluhan: mulut kering, mata pedih, sulit BAB
• Jangka panjang mudah lupa
Anti Psikotik Atipikal
GENERASI KEDUA
Risperidone
• Risperidone, Risperdal, Neripros, Zofredal,
Persidal, Rizodal
• Sediaan: 1 mg; 2 mg; 3 mg
• Risperdal/Neripros Oral Solution
• Suntik depo (jangka panjang) – Risperdal
Consta
Quetiapine
• Seroquel
• Sediaan: 100 mg, 200 mg, 300, mg
• Kerja cepat
• Kerja lambat (Seroquel XR)
Olanzapine
• Zyprexa, Olandoz, Remital
• Sediaan: 5mg, 10 mg
Clozapine
• Clozaril, Clopine, Luften, Sizoril, Clorilex
• Sediaan: 25 mg, 100 mg
• Obat anti psikotik untuk kasus skizofrenia
refrakter
Efek Samping Paling Dikuatirkan
GENERASI KETIGA
Aripiprazole
• Abilify
• Sediaan: 5mg, 10 mg, 15 mg
• Oral solution
• Suntik segera
Obat antipsikotik tersedia dalam berbagai sediaan:
SSRI
Escitalopram 20-60
Fluoksetin 10-40
Sertralin 50-150
Fluvoksamin 150-300
Trisiklik/Tetrasiklik
Amitriptilin 75-300
Maprotilin 100-225
Imipramin 75-300
SNRI
Duloksetin 40-60
Venlafaksin 150-375
RIMA
Moklobemid 150-300
NaSSA
Mirtazapin 15 - 45
SSRE
Tianeptin 12.5 – 37.5
Melatonin Agonis
Agomelatin 25 - 50
• Jenis obat anti ansietas
– diazepam (valium, valisanbe, valdimex)
– bromazepam (lexotan)
– lorazepam (ativan, merlopam)
– alprazolam (xanax, alganax, alvis, calmlet)
– clobazam (frisium, proclozam)
Penggunaan Obat Psikofarmaka
• Start low go slow, mulai dengan dosis rendah
dan dinaikkan perlahan sesuai kebutuhan
• Perhatikan dan tangani efek samping yang
muncul
• Hati – hati pada pemberian benzodiazepine,
apabila gejala sudah membaik segera
turunkan dosisnya (tappering off) karena risiko
ketergantungannya besar
PTSD (gangguan stres pasca trauma)
• Bila cemas:
Benzodiazepine, Bila depresif:
misalnya : SSRI (Selective Serotonin Reuptake
– Klobazam 2 x (5-10 Inhibitor), a.l:
mg) Sertralin, dosis awal 1 x 12,5 - 25
– Lorazepam 1-2 x (0,5- mg/hari, dapat dinaikkan 1x50mg
1 mg) Fluoksetin, dosis awal 1 x 5-10mg/hari,
dapat dinaikan menjadi 1 x 20-40mg/hari
Fluvoksamin, dosis awal 1 x 25mg, dapat
Bila ada gejala psikotik, berikan
dinaikkan menjadi 1x 50-100mg/hari
antipsikotik, contohnya:
Escitalopram, dosis awal 1x 5-10 mg/hari,
Haloperidol, dosis 2 x 1-
dapat dinaikkan menjadi 1x20 mg/hari
5mg atau
Risperidon, dosis 2 x 1-
Derivat trisiklik:
2mg atau
Amitriptilin: 2x (10-25) mg
Olanzapin, 1-2 x 2,5-
Imipramin: 1-2 x (10-25) mg
10mg
Quetiapin, 50-100mg
Anti Psikotik
Rentang Dosis
Anjuran
Bentuk Sediaan
(mg/hari)
Penatalaksanaan efek samping obat
anti psikotik
Pikiran Perasaan
Negatif Negatif
Pikiran Perasaan
Positif Positif
Gelas ini … setengah kosong atau
setengah penuh ?
Semua yang kita rasakan
tergantung dari apa yang kita
pikirkan
Pola berpikir
Kejadian / Situasi
Pikiran / Persepsi
Akibat
(perasaan / perilaku )
Contoh
Kejadian / Situasi
Pada suatu hari ada seorang teman yang lewat di depan saya tanpa
menyapa saya sama sekali
Pikiran / Persepsi
Saya yakin dia membenci saya
Saya mungkin berbuat salah padanya
Dia tidak mau lagi bertemu dengan saya
Akibat
(perasaan / perilaku )
Sedih, kecewa, marah, takut
Perilaku : jadi takut bila bertemu dengan orang tsb
Ubah cara berpikirnya !
Kejadian / Situasi
Pada suatu hari ada seorang teman yang lewat di depan saya tanpa
menyapa saya sama sekali
Pikiran / Persepsi
Mungkin dia saat itu sedang sibuk
Mungkin dia tidak memakai kacamata sehingga tdk melihat
Mungkin dia ada tugas yang mendadak dan terburu-buru
Akibat
(perasaan / perilaku )
Lebih tenang, nyaman, perilaku jadi lebih terarah
Contoh
Kejadian / Situasi
Ada orang melihat ke arah saya terus, seperti memperhatikan diri
saya
Pikiran / Persepsi
Dia pasti punya rencana yang tidak baik pada saya
Dia pasti ingin mencelakakan saya
Akibat
(perasaan / perilaku )
Perasaan : Takut, marah, khawatir, cemas
Perilaku : lari, bersembunyi, memukul orang itu
Ubah cara berpikirnya
Kejadian / Situasi
Ada orang melihat ke arah saya terus, seperti memperhatikan diri
saya
Pikiran / Persepsi
Mungkin dia sedang melihat ke arah lain
Mungkin dia sedang melamun, banyak pikiran
Mungkin dia senang melihat baju yang saya pakai
Akibat
(perasaan / perilaku )
Lebih tenang, nyaman, perilaku jadi lebih terarah
Tema/pola pikir yang Irasional
• Overgeneralization. Membuat kesimpulan berdasarkan
satu kejadian atau satu bukti kecil. Melebih-lebihkan
frekuensi suatu masalah dan menggunakan label negatif
secara menyeluruh
• Mind Reading, jump to conclusion. Mengetahui perasaan
atau pendapat orang lain tentang dirinya tanpa orang itu
mengatakannya
• Personalization. Mengasumsikan bahwa semua perkataan
atau perilaku orang merupakan suatu reaksi terhadap
dirinya.
• Human worth. Dapat mengenai diri sendiri atau orang lain,
yang memberi kesan bahwa sebagian orang tidak berharga
atau kurang nilainya dibanding orang lain.
Tema/pola pikir
• Shoulds. Tuntutan yang berlebihan/ tidak realistis kepada
kejadian atau individu. Marah kalau orang melanggar
peraturan, merasa bersalah kalau melanggar peraturan.
• Awfulizing/magnifying. Melebih-lebihkan konsekuensi
negatif suatu situasi/masalah.
• Need. Keyakinan bahwa seseorang harus memiliki hal
tertentu agar dapat hidup atau bahagia
• Polarized thinking, B/W, good or bad, all or none, harus
sempurna, kalau tidak, berarti gagal.
• Filtering. Hanya memperhatikan hal-hal yang negatif dari
suatu situasi dan mengabaikan hal-hal positifnya.
REHABILITASI PSIKOSOSIAL
Suatu proses yang memfasilitasi
kesempatan bagi orang-orang yang
mengalami kelemahan, ketidakmampuan,
dan keterbatasan akibat gangguan jiwa,
untuk mencapai fungsi yang optimal di
dalam komunitas.
“best practice”
Pada tingkat
Pada tingkat
pelayanan
individu
kesehatan jiwa
Pada tingkat
masyarakat
STRATEGI REHABILITASI PSIKOSOSIAL
PADA TINGKAT INDIVIDUAL
Latihan Dukungan
keterampilan hidup psikologis pada
Terapi farmakologi
mandiri dan latihan pasien dan
keterampilan sosial keluarga
Rehabilitasi
Jaringan dukungan
Tempat tinggal vokasional dan
sosial
pekerjaan
Waktu luang
STRATEGI REHABILITASI PSIKOSOSIAL
PADA TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN MENTAL
Perbaikan legislasi
yang mengatur hak- Pemberdayaan
hak pasien konsumen
gangguan jiwa
Peningkatan
pemahaman, sikap
dan opini publik
terkait gangguan
jiwa
MODEL TERAPI DALAM REHABILITASI
PSIKIATRI DAN PSIKOSOSIAL
Latihan Latihan
Psikoedukasi keterampilan keterampilan
hidup sosial
Therapeutic
Remediasi Latihan
community atau
kognitif vokasional
Millieu Therapy
Assertive
Case
Community
Management
Treatment
• 4 dasar
keterampilan sosial
• Mendengarkan
Latihan orang lain
Keterampilan • Mengajukan
permintaan
Sosial • Mengekspresikan
(LKS) perasaan positif
• Mengekspresikan
perasaan yang
tidak nyaman
• Latihan
memori
Remediasi • Latihan
Kognitif kelancaran
verbal
• Latihan
atensi,
konsentrasi
• Mengenal penyakit
skizofrenia
• Mengetahui
Psiko pengobatan penyakit
skizofrenia