Anda di halaman 1dari 5

REFERAT

KOMBINASI TERAPI PADA GLAUKOMA

Pembimbing:
Prof. DR. Dr. H.H.B Mailangkay, Sp. M (K)

Disusun oleh:

Adi Jaya

2015-061-016

Virly Isella

2015-061-017

Lie Monica Sherine L

2015-061-018

Garry Grimaldy

2015-061-073

Florencia Putri Syaaf

2015-061-074

Darvin Febrian

2015-061-076

Erlilis

2015-061-081

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA
PERIODE 30 MEI 2016 2 JULI 2016

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Kombinasi Terapi
pada Glaukoma. Referat ini dibuat sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Mata di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.
Dengan rasa hormat sedalam-dalamnya penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
dari semua pihak atas segala bantuan sehingga referat ini terselesaikan, terutama kepada Prof.
DR. Dr. H.H.B Mailangkay, Sp. M (K) selaku pembimbing tugas referat yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari referat ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan dari referat ini. Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan atau perkataan yang tidak berkenan kepada
pembaca.
Akhir kata, penulis berharap semoga isi referat ini dapat diambil hikmahnya dan
bermanfaat bagi pembaca sehingga dapat menginspirasi berbagai pihak.

Jakarta, 18 Juni 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan satu-satunya indera manusia yang memberikan informasi visual, dan
glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua tertinggi di dunia. Pada tahun 2010, 60.5 juta
orang di dunia terkena penyakit glaucoma, dan pada tahun 2020, diperkirakan akan meningkat
hingga 79.6 juta orang dan diperkirakan 74% penyakit glaucoma adalah glaucoma sudut terbuka.
Glaukoma merupakan penyakit yang ditandai dengan manifestasi gejala meningkatanya tekanan
bola mata, atrofi papil saraf optic dan menciutnya lapang pandang.
Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler atau bola mata ini,
tergantung pada keseimbangan antara produksi dan sekresi cairan mata yang disebut aquos
humor. Aquos humor ini diproduksikan oleh badan siliar dan di sekresi di daerah sudut bilik mata
depan atau di celah pupil.
Sehingga inti terapi utama dari glaucoma adalah dengan menurunkan tekanan intraokuler
dengan cara memperlancar pengeluaran cairan mata atau dengan usaha mengurangi produksi
cairan mata. Target dari penurunan tekanan intraokuler adalah antara 20%-30% dan bahkan dapat
mencapai 30%-40% pada kasus glaucoma tertentu yang lebih serius.
Berbagai jenis tatalaksana sekarang ini dapat digunakan untuk menurunkan tekanan
intraokuler ini seperti tatalaksana dengan penggunaan obat atau medikamentosa hingga
pembedahan.
Pada beberapa decade terakhir ini, banyak obat untuk menurunkan tekanan intraokuler
telah tersedia dan sekarang lebih banyak lagi pilihan obat yang tersedia untuk terapi
medikamentosa dari glaucoma. Beberapa penelitian juga menyebutkan efektifitas penggunaan
obat monoterapi pada glaucoma dapat mencapai hingga 33% dari tekanan intraokuler awal.
Namun hampir dari kebanyakan pasien memerlukan lebih dari satu obat untuk mencapai
penurunan tekanan intraokuler yang adekuat.
Sehingga untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengbatan dan peningkatan kualitas
kehidupan, beberapa kombinasi terapi dari obat penurun tekanan intraokuler yang biasa
digunakan telah di kembangkan. Berbagai penelitian dan analisa telah diterbitkan untuk
mengevaluasi dari efikasi kombinasi terapi dari pilihan-pilihan obat ini. Namun hasil yang tidak

konsisten dari berbagai hasil penelitian membuat suatu kesulitan dalam mengambil kesimpulan
dari penggunaan kombinasi terapi obat ini. Penulis berusaha menyimpulkan dari berbagai hasil
penelitian yang relevan tentang kombinasi terapi dan efikasinya.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan referat ini dapat menjelaskan kombinasi terapi pada penyakit glaucoma sehingga
dapat memberikan terapi yang adekuat dan lebih baik.
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan referat ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan maupun
masyarakat mengenai efikasi kombinasi terapi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai