NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
OLEH:
dr. Garry Grimaldy
PENDAMPING:
dr. Kartika R. Wardhani
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah ke dokter untuk mencari pengobatan.
Riwayat Alergi
Alergi terhadap obat-obatan atau makanan disangkal oleh pasien.
Status Generalis
Kepala : Normocephali
Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-, Refleks Pupil +/+ isokor
THT
Telinga: Hiperemi -/-, edema -/-, sekret -/-, nyeri tarik -/-
Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret -/-
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
Leher : JVP dalam batas normal, Pembesaran KGB (-)
Thorax
Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS IV, kuat angkat (-)
thrill (-)
Perkusi : Batas atas ICS II, batas bawah ICS V, batas kanan PSL
dekstra ICS IV, batas kiri MCL sinistra ICS V
Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo Inspeksi :Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : Vocal fremitus Normal / Normal
Perkusi : Sonor / Sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-), jejas (-), Massa (+) bila mengejan
Auskultasi : Bising Usus (+)
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (+) minimal, Hepar dan Lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani
Punggung : Nyeri ketok CVA -/-
Kelamin
Tidak diperiksa
Ekstremitas : CRT <2s, Hangat + / +, Edema - / -
Pemeriksaan Dermatologik
o Regio/Letak Lesi:
Tungkai dan punggung kaki
o Efloresensi:
Primer: Plak
hiperpigementasi
Sekunder: skuama,
likenifikasi
o Sifat UKK:
Ukuran: Plakat
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi:
Sirkumskrip, regional
2.6 Diagnosis
Diagnosis Kerja
o Neurodermatitis
Diagnosis Banding
o Dermatitis atopik
o Psoriasis vulgaris
2.7 Manajemen Pasien
Tatalaksana umum
o Menjelaskan pada pasien untuk tidak menggaruk area yang gatal.
o Menganjurkan pasien untuk selalu menjaga kuku tetap pendek untuk
menghindari komplikasi kulit saat menggaruk
o Mengedukasi pasien untuk menjaga kelembaban kulit dengan
menggunakan sabun yang mengandung pelembab dan secara berkala
menggunakan pelembab
o Memberi edukasi pasien untuk menghindari stress
Tatalaksana khusus
Sistemik:
Loratadine tabs 1x10 mg (malam)
2.8 Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
2.9 Resume
Perempuan, usia 47 tahun datang ke IGD dengan keluhan pruritus yang
memberat 1 bulan SMRS dengan efloresensi primer plak hiperpigmentasi dan
papul, efloresensi sekunder likenifikasi dan skuama pada tungkai bawah dextra
dan sinistra. Keluhan memburuk saat stress dan terutama malam. Keluhan
membaik bila digaruk dan mandi air hangat.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sinonim
Neurodermatitis atau yang lebih lengkapnya disebut neurodermatitis
sirkumskripta memiliki nama lain yaitu liken simpleks kronikus. Selain itu, juga
disebut liken Vidal karena istilah ini pertama kali dipakai oleh Vidal
3.2 Definisi
3.3 Epidemiologi
3.4 Etiologi
Penyebab belum diketahui secara pasti tetapi ada berbagai faktor penyebab
dari neurodermatitis ini, antara lain:
1. Faktor Eksterna
1.1 Lingkungan
2. Faktor interna
2.2 Psikologis
Prevalensi tertinggi penyebab neurodermatitis ini merupakan
anxietas. Neurotransmitter yang berpengaruh terhadap perasaan antara lain
dopamine, serotonin atau peptide opioid, memodulasikan persepsi gatal
melalui penurunan jalur spinal
3.5 Etiopatogenesis
Gatal yang dirasakan penderita sangat gatal walaupun rasa gatal tidak
muncul terus menerus.Biasanya muncul dalam keadaan pasien istirahat atau tidak
sibuk. Apabila muncul malam hari maka penderita akan mengalami kesulitan tidur
karna gatal yang sangat. Rasa gatal ini akan terasa lebih enak apabila digaruk.
Namun apabila garukan dan gosokan yang terjadi terlalu keras sehingga melukai
kulit akan timbul rasa nyeri yang menggantikan rasa gatal. Stress psikologis,
mudah berkeringat, pengaruh suhu dan iritasi pakaian akan menambah rasa gatal
penderita
a. Zona perifer selebar 2-3 cm yang tidak menebal dan terdapat papul.
b. Zona media dapat berisi papul lentikular yang mengalami
ekskoriasi.
Garukan dan gosokan berulang pada daerah lesi dapat menimbulkan variasi
klinis seperti prurigo nodularis. Lesi yang terlihat seperti nodus kubah, permukaan
yang mengalami erosi tertutup krusta dan skuama. Lama kelamaan akan keras dan
hiperpigmentasi menjadi lebih gelap. Lesi multipel dimana ekstremitas menjadi
lokasi tersering dengan ukuran beberapa milimeter sampai 2 cm.
3.7 Histopatologi
3.8 Diagnosis
b) Timbul plak
a) Plak eritema
b) Batas tegas
c) Likenifikasi
d) Hiperpigmentasi
c) Hipergranulosis
3.9 Penatalaksanaan
Daerah lesi dapat dilindungi dengan menggunakan sabun atau losion yang
mengandung tar batu bara dengan atau tanpa krem medikasi. Dibutuhkan waktu
seminggu atau lebih untuk perbaikan.
Gatal dan stres dapat dikurangi dengan pemberian anti histamin, sedatif atau
obat antidepresan. Selain itu, untuk mengurangi gatal dan peradangan dapat
disuntikkan steroid langsung ke dalam lesi. Pada pasien neurodermatitis yang
mempunyai komponen emosional membutuhkan anti depresan dan obat
penenang.
Terapi pilihan untuk mengurangi inflamasi, gatal, dan hiperkeratosis dapat
diberikan terapi steroid topikal seperti salep klobetasol 0,05% selama 2 minggu.
Jika terapi topikal tidak berespon, dapat digunakan terapi sistemik steroid
seperti prednison oral 40 mg selama 5 hari, kemudian 20 mg selama 10 hari. Pada
neurodermatitis yang luas, berat, dan sangat gatal diberikan
Triamsinolonintramuscular 1 mg/kg (maksimal 80 mg).
Seiring dengan pemberian terapi medikamentosa, perlu diperhatikan terapi
non medikamentosa.Edukasi memegang peranan yang penting dalam terapi non
medikamentosa. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam edukasi meliputi
pengetahuan mengenai cara perawatan penyakitnya, cara perawatan untuk
mengurangi keluhan dan pengetahuan tentang komplikasi yang dapat terjadi. Luka
perlu dirawat dan dibersihkan dengan kain dan air bersih yang dikompres pada
daerah luka atau yang terasa gatal.Setelah itu, oleskan salep yang sudah diberikan.
Pasien perlu ditegaskan untuk tidak menggaruk daerah yang gatal baik
menggunakan alat bantu seperti sisir maupun dengan jari tangan karena hal ini
dapat memperparah keadaan luka. Apabila gatal, maka sarankan kepada pasien
untuk menepuk-nepuk daerah yang gatal.
Komplikasi dapat terjadi infeksi sekunder dan karsinoma sel skuamosa
akibat luka baru yang timbul karna garukan yang berlebihan. Apabila infeksi
sekunder sudah terjadi maka diberikan cefadroksil kapsul 500 mg 2xsehari selama
7 hari, flukonazole kapsul 150 mg 2xsehari selama 2 minggu. Gatal pada malam
hari dapat diberikan antihistamin sedatif seperti doksepin atau hidroksizin 10-
75 mg.
3.10 Prognosis
- Psoriasis vulgaris
Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik
yang kuat. Diinduksi berbagai faktor pencetus, misalnya trauma, infeksi, obat-
obatan maupun factor psikologik, dapat timbul fenotip psoriasis pada individu
dengan faktor predisposisi. Penyebab dari penyakit ini masih tidak diketahui
dengan pasti namun berkaitan dengan stimulasi keratinosit oleh sistem imun
Gambaran klasik psoriasis adalah plak eritem berbatas tegas yang ditutupi
oleh skuama kasar berlapis berwarna keperakan yang bila dilepaskan didapatkan
bintik-bintik perdarahan. Ukuran lesi bervariasi dari seujung jarum hingga plakat,
umumnya bilateral simetris. Diagnosis umumnya ditegakkan dari evaluasi klinis
dimana keluhan utama pasien 70% berupa gatal disertai rasa terbakar dan nyeri.
Umumnya didapatkan distribusi lesi pada kulit kepala, sisi ekstensor dari siku dan
lutut, sacrum, bokong, dan genital.
BAB V
PENUTUP
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K.
Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. New York: McGraw-Hill
medical; 2012.
2. James WD, Berger T, Elston D. Andrews’ Diseases of the Skin: Clinical
Dermatology. Elsevier Health Sciences; 2015.
3. Kartowigno HS. Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit. 2nd ed. Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya; 2012.
4. Menaldi SLS. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.
5. Lichen Simplex Chronicus: Background, Pathophysiology, Epidemiology.
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1123423-overview
6. Psoriasis: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1943419-overview
7. Atopic Dermatitis: Practice Essentials, Background, Pathophysiology.
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1049085-overview