PERNYATAAN PERSETUJUAN
i
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
DAFTAR ISI
Fasilitas .............................................................................................................. 39
ii
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Skills Lab 1
Keterampilan Komunikasi Interpersonal Berbasis
Beda Karakter
Dr.dr. Surilena, Sp.KJ(K)
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa & Perilaku – FKIK Unika Atma Jaya
1. Latar Belakang
Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini memiliki dua hakekat. Pertama manusia
merupakan makhluk individu dan yang kedua manusia merupakan makhluk sosial. Manusia
sebagai makhluk individu, memiliki kehidupan pribadi yang dapat dibangun, diatur, dan
dikendalikan oleh manusia itu sendiri tanpa adanya peran dan pengaruh dari manusia lain, tetapi
manusia tidak bisa selamanya hidup sendiri dan hanya mengandalkan kemampuannya sendiri.
Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya, oleh karenanya manusia disebut juga
sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial harus dapat berinteraksi dengan orang
lain yang ada di sekitarnya, dengan adanya suatu interaksi yang baik diharapkan dapat tercipta
suatu hubungan interpersonal yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi menjadi
sangat penting dalam berinteraksi karena komunikasi merupakan dasar dari semua interaksi
sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi adalah proses pengiriman pesan dari pengirim kepada penerima pesan
sehingga terjadi pemahaman yang sama dan seimbang. Bila tidak terjadi pemahaman yang sama
maka tidak terjadi komunikasi atau komunikasi gagal. Agar supaya komunikasi berhasil maka
perlu proses pembelajaran atau pelatihan ketrampilan berkomunikasi. Komunikasi merupakan
suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang dalam berinteraksi sehingga dapat
menjalin suatu hubungan yang baik dengan orang lain. Komunikasi yang baik, menghasilkan
pesan-pesan verbal maupun non-verbal yang diharapkan dapat disampaikan oleh individu
sebagai sumber informasi dan diterima oleh individu lain sebagai penerima pesan. Dalam
komunikasi sehari-hari, kita juga berhadapan dengan individu-individu yang memilki
kepribadian, karakter yang berbeda-beda, serta memiliki permasalahan yang berbeda-beda
pula, sehingga kemampuan komunikasi yang kita miliki harus juga dilengkapi dengan
kemampuan berempati. Tujuannya agar tercipta suatu kenyamanan dan keterbukaan dalam
suatu komunikasi. Bila hal ini bisa tercapai, maka hubungan yang baik akan mudah terbina,
sehingga kita dapat memberikan respon yang sesuai dengan isi pembicaraan, dan yang lebih
penting, respon yang sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh lawan bicara kita.
2. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir Blok, Mahasiswa mampu:
a) Melakukan komunikasi interpersonal berbeda karakter
b) Memiliki ketrampilan dasar komunikasi interpersonal yaitu ketrampilan komunikasi verbal
maupun komunikasi non-verbal
c) Melakukan sikap empati dalam komunikasi interpersonal berbeda karakter
1
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
3. Metode Pembelajaran
a) Kuliah dan Diskusi Interaktif (1x2x50 menit)
b) Role Play (45 menit)
c) Skills Lab (2x100 menit)
4. Materi Pembelajaran
Terdapat 2 Skenario Komunikasi Interpersonal Berbeda Karakter.
Skenario 1:
Penerima pesan : Mahasiswa
Pembawa pesan : Probandus
Pesan (topik) : Biaya berobat dan beli obat makin mahal
Setting : Ruang tunggu apotik
Waktu : 10 menit
Prosedur:
Mahasiswa sedang duduk di apotik, bertemu dengan seseorang yang sedang menunggu
antrian mengambil obat
Yang memulai percakapan/komunikasi adalah probandus
Probandus aktif dan meminta pendapat/bertanya pada mahasiswa tentang topik tersebut
Yang mengakhiri percakapan/komunikasi adalah mahasiswa
Skenario 2
Penerima pesan : Mahasiswa
Pembawa pesan : Probandus
Pesan (topik) : Maraknya makanan berbahaya untuk kesehatan
Setting : Kantin kampus
Waktu : 10 menit
Prosedur:
Mahasiswa sedang duduk di kantin kampus, bertemu dengan petugas administrasi
kampus
Yang memulai percakapan/komunikasi adalah probandus
Probandus meminta pendapat / bertanya pada mahasiswa tentang topik tersebut
Yang mengakhiri percakapan/komunikasi adalah mahasiswa
2
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
0= tidak dilakukan
1= dilakukan tapi tidak sempurna
2= dilakukan dengan sempurna
Nilai maksimal = 12. Nilai minimal kelulusan = 80% X 12 = 10
CATATAN: langkah komunikasi tidak harus dilakukan secara berurutan
3
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
4
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Kompetensi 0 1 2
Melakukan Tidak Mampu Mampu melakukan komunikasi verbal
Komunikasi melakukan melakukan dengan baik dan benar selama proses
Verbal komunikasi komunikasi komunikasi berlangsung secara
verbal verbal dengan lengkap dan benar:
dengan baik baik dan benar 1. Berbicara dengan bahasa jelas, tidak
dan benar selama proses cepat-cepat, tidak banyak singkatan
komunikasi dan tidak diulang-ulang sehingga
berlangsung pesan yang dibawah mampu
namun hanya menjelaskan atau memberi informasi
1-2 item yang yang benar, sinkron, tidak
benar membingungkan, mudah dipahami
oleh penerima pesan
2. Lebih banyak dengan pertanyaan
terbuka dibanding pertanyaan
tertutup; seperti apakah, bagaimana,
mengapa kondisi tersebut terjadi ?
3. Tanggapan positif terhadap pesan
yang disampaikan dengan
menggunakan kata-kata singkat yang
menunjukkan bahwa kita mengerti
pembicaraan lawan bicara kita
sepertii “oh, lalu, terus, begitu, dll.
4. Ajukan pertanyaan untuk
memperjelas pernyataan. Jika merasa
tidak yakin mengerti arti
pembicaraan lawan bicara
Melakukan Tidak Mampu Mampu melakukan komunikasi non
Komunikasi melakukan melakukan verbal dengan baik dan benar selama
Non-Verbal komunikasi komunikasi proses komunikasi berlangsung secara
non verbal non verbal lengkap dan benar:
dengan baik dengan baik 1. Jaga kontak mata selama
dan benar dan benar mendengarkan lawan bicara
selama proses 2. Menunjukkan ekspresi wajah yang
komunikasi sesuai dengan pesan yang
berlangsung disampaikan atau menerima pesan
namun hanya dalam komunikasi seperti tersenyum
1-2 yang bila senang, mengerutkan dahi bila
benar: kesal, dll
3. Merespons secara tepat & sesuai
dengan pesan yang disampaikan
lawan bicara seperti
mengganggukan kepala,
5
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Kompetensi 0 1 2
mencondongkan posisi tubuh,
gerakan tangan tertentu yang sesuai,
tersenyum, dll
Menilai atau Tidak Mampu Mampu menyebutkan penilaiannya
observasi menyebutkan menyebutkan tentang komunikasi non verbal lawan
komunikasi penilaiannya penilaiannya bicaranya secara lengkap dan benar
non verbal tentang tentang 1. Ekspresi Wajah
lawan bicara komunikasi komunikasi 2. Gerakan Ekstremitas
non verbal non verbal 3. Postur Tubuh
lawan lawan 4. Intonasi Suara
bicaranya bicaranya
namun hanya
1-2 item yang
benar
Mengakhiri Tidak Mampu Mampu mengakhiri komunikasi
Komunikasi mengakhiri mengakhiri interpersonal dengan baik, benar dan
komunikasi komunikasi lengkap, meliputi:
interpersonal interpersonal 1. Mengakhiri dengan ramah dan
dengan baik dengan baik bersahabat
dan benar dan benar, 2. Tidak terkesan terburu-buru
namun hanya 3. Memberi salam dan atau
1-2 item mengucapkan terima kasih .
Misalnya: Senang bertemu/
berkenalan/ berbicara dengan
bapak/ibu. Terima kasih
NIM : …………………………………………………………….
6
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
7
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
8
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
6. Komponen Kompetensi
9
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
10
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
11
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
8. Referensi
a) Kapplan Saddock. Synopsis of Psychiatry. Behavioural Sciences Clinical Psychiarty. 2013.
b) Adamson G. and Prentice J. Communication Skills in Practice, Nelson Wallsworth,
Melbourne, Australia, 2009.
c) Lloyd M, Bord R. Communication skill for medicine. 2nd ed. Edinburgh: Churchill
Livingstone; 2011.
d) Rancangan pengajaran modul empati dan bioetik untuk pengembangan pribadi dan profesi
kedokteran dalam konteks humaniora (EBP3KH). Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006-
2007.
e) Ferguson WJ, Candib LM. Modern culture and physician-patient communication: culture,
language and doctor patient relationship. Fam Med 2012;34(5):353-61.
12
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
MODUL PRAKTIKUM
Pedoman Praktikum Mikroskop
Dra. Ana Lucia Ekowati, M.Kes dan dr. Francisca Tjhay, M.Biomed, Ph.D
Departemen Biologi Kedokteran – FKIK Unika Atma Jaya
1. Latar Belakang
Mikroskop adalah alat yang dapat memperbesar ukuran benda yang sangat kecil dan tidak
tampak oleh mata seperti kuman bakteri, virus, jamur serta sel dan jaringan sehingga dapat
dilihat dengan jelas dan detail. Mikroskop merupakan salah satu alat yang berperan penting
dalam pemeliharaan kesehatan termasuk dalam diagnosis dan penyembuhan penyakit. Sebagai
contoh mikroskop berperan dalam diagnosis penyakit infeksi seperti malaria, tuberkulosis,
cacingan, diagnosis penyakit akibat kelainan sel dan jaringan tubuh serta kelainan genetik
(kromosom).
Mikroskop yang handal dan penggunaan yang baik dan benar dapat mendukung dalam
menegakkan diagnosis berbagai penyakit dan penanganan serta penyembuhannya. Mahasiswa
Fakultas Kedokteran harus mengetahui teori dan penggunaan mikroskop untuk mendukung
dalam memahami materi kuliah maupun dalam menjalankan tugasnya sebagai dokter pada
masa yang akan datang.
2. Tujuan
2.1. Tujuan Umum
a) Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan mikroskop dengan baik dan benar.
b) Mahasiswa mampu merawat dan membersihkan mikroskop.
13
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Perhatikan bahwa sumber cahaya dari mikroskop yang dipakai merupakan lampu jenis
halogen yang mempunyai sinar berwarna kekuningan. Untuk menetralisir warna kekuningan
ini, perhatikan bahwa pada kondensor terpasang filter berwarna biru dengan tujuan menyaring
warna kuning sehingga didapatkan cahaya yang netral (putih).
Pengaturan cahaya yang akan diteruskan ke objek dilakukan dengan dua cara:
a. Menaikkan atau menurunkan kondensor.
Dengan menaikkan atau menurunkan kondensor, cahaya dapat difokuskan kepada objek atau
disebarkan sesuai dengan titik fokus lensa yang terdapat pada perangkat kondensor.
14
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Pemakaian mikroskop sesuai dengan objek atau preparat yang akan dilihat. Untuk melihat
preparat yang tidak diwarnai, maka pengaturan cahaya masuk harus dengan cara menurunkan
kondensor dan mengecilkan diafragma sehingga diperoleh cahaya minimal. Sedangkan untuk
melihat preparat yang diwarnai, pengaturan cahaya dengan cara menaikkan kondensor dan
memperbesar diafragma sehingga diperoleh cahaya maksimal.
Makin kecil nilai daya pisah berarti makin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua
buah titik yang berdekatan supaya dapat dilihat dengan jelas.
Pada umumnya daya pisah yang dapat dilihat dengan jelas oleh suatu mikroskop adalah:
0.6/(2A). Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesar indeks bias dan atau dengan
menggunakan cahaya yang mempunyai pendek. Indeks bias dapat diperbesar dengan
menggunakan minyak imersi (indeks bias minyak imersi lebih tinggi dibandingkan dengan
udara). Sinar yang mempunyai pendek dan banyak digunakan adalah sinar ultra violet dan
sinar elektron. Lensa-lensa objektif yang banyak digunakan di dalam laboratorium adalah:
15
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Dalam praktik, pembesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali pembesaran objektif
dengan pembesaran okuler yang dapat dibaca pada masing-masing objektif dan okuler.
Catatan: Untuk perawatan rutin membersihkan lensa mikroskop yang terkena minyak
imersi pada praktikum penggunaan mikroskop menggunakan cairan Eter : Etanol (7 : 3).
16
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
6. Cara Kerja
6.1. Masing-masing mahasiswa mengeluarkan mikroskop dan mengidentifikasi bagian-bagian
dari mikroskop. Pastikan posisi mahasiswa sebagai pengamat berhadapan langsung
dengan meja objek / stage mikroskop. Mahasiswa mengamati masing-masing bagian
mikroskop dan kegunaannya. Mahasiswa mengamati perbedaan besarnya diameter pada
beberapa lensa objektif. Semakin kecil diameter lensa objektif menghasilkan pembesaran
yang semakin besar, dengan demikian semakin besar pembesaran lensa objektif yang
digunakan maka diafragma kondensor harus dibuka semakin besar atau intensitas cahaya
diperkuat melalui dimmer. Diafragma dapat diputar sesuai kebutuhan cahaya yan
diperlukan pada skala untuk pemakaian untuk pemakaian objektif 4X, 10X, 40X, dan
100X. Letakkan lensa okuler pada tempatnya (apabila belum terpasang pada tempatnya)
17
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
e) Perhatikan bahwa dengan intensitas cahaya yang sama, gambar yang didapat akan lebih
gelap, hal ini disebabkan aperture lensa objektif yang semakin kecil dengan tujuan
mengurangi aberasi.
f) Putar lensa objektif ke 40X untuk melihat objek supaya lebih jelas.
7. Referensi
a) Davidson M W and Abramowitz M, 2008. Optical Microscopy. Olympus America, Inc., 2
Corporate Center Dr., Melville, New York 11747
b) Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Republik Indonesia 2013.
c) Departemen Kesehatan RI. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar (Good
Laboratory Practice).2008
d) Karthi S, Devadasan SR, Murugesh R. Integration of lean six-sigma with ISO 9001: 2008
standard. International Journal of Lean Six Sigma. 2011 Nov 22;2(4):309-31.
18
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
1. Latar Belakang
Pembangunan di bidang kesehatan sangat penting untuk suatu bangsa dikarenakan dengan
dibangunnya kesehatan di suatu negara, maka angka produktivitas dari penduduk negara
tersebut akan makin bertambah. Pemerintah Indonesia membuat suatu rancangan sistem
kesehatan nasional yang digunakan sebagai panduan untuk mencapai masyarakat Indonesia
yang sehat, adapun perkembangan dari sistem kesehatan nasional yang telah dilakukan sampai
saat ini, yaitu :
a. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
1997 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007);
b. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 318 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007);
c. Peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5
tahun pada tahun 2007;
d. Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29,5% pada akhir tahun 1997
menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas 2007) dan 17,9 % (Riskesdas 2010);
e. Terjadinya peningkatan contraceptive prevalence rate (CPR) dari 60,4% (SDKI 2003)
menjadi 61,4% (SDKI 2007) sehingga total fertility rate (TFR) stagnan dalam posisi 2,6
(SDKI 2007).
19
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
2. Tujuan Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu mengidentifikasi sub-sub sistem kesehatan pada tingkat layanan
primer.
b) Mahasiswa mampu mengidenfikasi upaya-upaya pencegahan penyakit yang dilakukan
pada tingkat layanan primer.
c) Mahasiswa mampu menggambarkan hubungan antar profesi, antar program atau antar
fasilitas layanan pada tingkat layanan primer.
d) Mahasiswa mampu memperhatikan nilai-nilai etika dan kesopanan pada saat kunjungan
lapangan.
3. Metode Pembelajaran
a) Kunjungan Lapangan
b) Laporan kunjungan lapangan
4. Materi/Bahan Ajar
DKI Jakarta memiliki total puskesmas sebanyak 340 puskesmas, dengan 44 buah
puskesmas kecamatan. Kunjungan dilakukan pada Puskesmas Kecamatan di wilayah DKI
Jakarta.
b) Bagilah kelompok dalam grup-grup kecil sebanyak 2-4 orang, diusahakan agar setiap grup
kecil ada mahasiswa laki-lakinya. Setiap grup kecil mengunjungi puskesmas pada jam
yang berbeda-beda, yaitu saat pagi dan siang sehingga dapat mengobservasi keadaan yang
berbeda ( jadi mahasiswa dilarang datang secara bersama-sama dalam kelompok besar
pada jam yang sama karena dapat mengganggu layanan puskesmas).
c) FKUAJ akan mengeluarkan surat ijin kunjungan atau penelitian untuk kegiatan ini. Tetapi
karena kunjungan ke Puskesmas dilakukan oleh mahasiswa sebagai anggota masyarakat
dan bukan karena membutuhkan layanan kesehatan ( berobat ataupun konsultasi ke tenaga
kesehatan) dan bukan pula sebagai pengambil data atau mahasiswa maka dilarang
mewawancarai petugas atau pasien lain secara formal, maupun mengambil gambar atau
data lainnya tanpa ijin.
20
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
21
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
6. Komponen Penilaian
No Keterangan 0 1 2
1. Laporan dikumpulkan tepat waktu
2. Susunan laporan sesuai format yang ditentukan
Isi Laporan memuat antara lain:
3. Lokasi puskesmas, bagaimana aksesnya, mudah dicapai atau tidak dan
sebagainya (berikan pendapatmu atau pendapat para pengunjung)
4. Hasil kunjungan: perkiraan jumlah pasien saat itu, Kapan saat
kunjungan terbanyak
22
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
No Keterangan 0 1 2
9 Upaya kesehatan apa saja yang ada dalam puskesmas tersebut (apakah
hanya promotif, preventif, kuratif, dan lainnya).
Nilai :
0 : Bila tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 : Dilakukan serta sudah sempurna
23
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Basic Review
24
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Ujung tombak penyelenggara UKM strata pertama adalah Puskesmas yang didukung
secara lintas sektor dan di dirikan sekurang-kurangnya satu di setiap kecamatan.
Puskesmasbertanggungjawab atas masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan UKM strata pertama
diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan
upaya kesehatan bersama yang bersumber masyarakat (UKBM). Saat ini telah berhasil
dikembangkan berbagai bentuk UKBM, seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Pos Upaya
Kesehatan Kerja, Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah.
25
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
pembangunan lainnya. Contoh pusat unggulan adalah Institut Gizi Nasional, Institut Penyakit
Infeksi Nasional, dll.Pusat unggulan ini disamping menyelenggarakan pelayanan langsung juga
membantu Dinkes dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan.
26
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
pelayanan tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu sarana UKP
strata pertama dalam bentuk pelayanan rujukan medik.
27
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
28
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
3.3. Pembelanjaan
a) UKM : Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public private partnership.
b) UKM dan UKP : Pembiayaan dari Dana Sehat dan Dana Sosial.
c) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Wajib : Pembelanjaan untuk pemeliharaan kesmas
rentan dan gakin. Untuk keluarga mampu melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Wajib
dan atau sukarela.
29
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
30
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Puskesmas
1. Sejarah Puskesmas
Awal mula puskesmas dimulai dengan suatu ide yang dikenal dengan sebutan Bandung
Plann, dicetuskan oleh Dr. Johanes Leimena, ia mencetuskan gagasan sistem pelayanan
kesehatan dasar di tingkat primer yang dikenal dengan Bandung Plann (1951), konsep ini
kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah yang kemudian dirumuskan
sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk
unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai
dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, Dr. J. Leimena berperan dalam dimulainya
prinsip pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat primer berbasis masyarakat yang
terintegrasi secara horizontal (antar program-program kesehatan di tingkat primer) dan vertikal
(antara Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas Kecamatan).
31
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
32
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Rujukan di atas merupakan rujukan dari sudut perorangan dan masyarakat, yang berada
di sebelah kiri merupakan rujukan perorangan sedangkan yang berada di sebelah kanan
merupakan rujukan masyarakat.
Perbedaan diantara keduanya adalah terletak pada rujukan perorangan lebih banyak
menangani kasus kuratif dan rehabiliatif secara individu sedangkan pada rujukan kesehatan
masyarakat lebih banyak bertumpu pada program pemerintah.contohnya pada rujukan
perorangan adalah jika seseorang yang menderita penyakit tertentu dapat dirujuk dari starta
pertama sampai pada strata ketiga, contoh untuk rujukan masyarakat adalah foging yang
33
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
dilakukan puskesmas, dimana dalam pelaksanaan foging tersebut tentunya akan memberikan
laporan kepada suku dinas kesehatan sebagai bahan rujukan, dan kemudian disampaikan
kepada kementerian kesehatan sebagai bahan laporan untuk memberikan dana bagi pelaksanaan
foging selanjutnya.
4.2. Organisasi
a) Stuktur organisasi puskesmas tergantung kepada beban dan kegiatan dari setiap puskesmas.
Penyusunan struktur organisasi puskesmas di suatu kabupaten atau kota dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi sebagai berikut :
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan kepegawaian
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
Upaya kesehatan perorangan
4. Jaringan pelayanan puskesmas
Unit puskesmas pembantu
Unit puskesmas keliling
Unit bidan di desa/komunitas
b) Kriteria personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas
c) Eselon kepala puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan, dan setara dengan golonganeselon III-B.
5. Pembiayaan Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan yang ada di puskesmas, diperlukan
biaya yang sangat besar, maka ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas, yaitu:
5.1. Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan puskesmas berasal dari
pemerintah kabupaten atau kota, selain itu puskesmas dapat juga memperoleh dana dari
pemerintah propinsi dan pemerintah pusat, dana yang disediakan oleh pemerintah, dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan
peralatan serta pengadaan obat
34
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan,
pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
6. Program Puskesmas
Upaya kesehatan yang dijalankan oleh puskesmas dapat dibagi menjadi 2 macam :
6.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat dimana upaya
kesehatan ini wajib dilakukan oleh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya kesehatan wajib
adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya Pengobatan
35
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
DKI Jakarta memiliki total puskesmas sebanyak 340 puskesmas dengan pembagian 44
buah puskesmas kecamatan, dan masing-masing puskesmas kecamatan akan dibantu oleh
puskesmas kelurahan yang jumlahnya tergantung dari luas wilayah yang harus dilayani
puskesmas tersebut. Puskesmas yang ada tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan
pemeriksaan kesehatan warga DKI Jakarta, puskemas mempunyai program baik di dalam
gedung maupun diluar gedung. Untuk kegiatan di dalam gedung misalnya pelayanan
pengobatan yang dilayani oleh dokter di poli umum, pelayanan KIA(Kesehatan Ibu dan Anak),
KB (keluarga Berencana), Promosi kesehatan dan lainnya, sedangkan pelayanan di luar gedung
seperti pembinaan wilayah dengan pemantauan pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) yang dilakukan setiap jumat, Pelayanan Posyandu untuk balita maupun posbindu
untuk lansia, dan berbagai program lainnya. Salah satu upaya promosi kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas untuk masyarakat di wilayahnya bisa mengacu dengan yang dikenal
5 tingkat pencegahan, yang dibagi ke dalam beberapa tingkatan, yaitu Primary prevention,
Secondary prevention dan Tertiary prevention.
36
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
37
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
7. Referensi
a. Ackerknecht EH. Therapeutics: From the Primitives to the 20th. Century. Hafner Press;
1973.
b. Indonesia PR. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun. 2012(193).
c. No KM. 128/Menkes/sk/II/2004 tgl 10 Februari 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
d. Profil Kesehatan DKI Jakarta 2016. Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/prfil/PFIL_KES_PROVINSI_2016
/11_DKI_Jakarta_2016.pdf diakses tanggal 20 Juli 2018.
38
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
Fasilitas
Kegiatan skills lab akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(FKIK) Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2 Jakarta 14440. Skills lab akan
dilaksanakan di ruang-ruang skills lab gedung Lukas lantai 3. Akses pustaka dapat
dilakukan di perpustakaan FKIK Unika Atma Jaya.
39
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
MEMO
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
40
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
MEMO
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
41
MEC 101 Blok Pengetahuan Dasar Kedokteran Buku Skills Lab Mahasiswa
MEMO
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
42