Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB I
IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 00.11.XX


Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Mei 2011
Pukul : 16.30 WIB
Kelas Perawatan : III
Dokter yang merawat : dr. R, SpKJ
Riwayat Perawatan : Perawatan ke XX

Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :


I. Tanggal 15 Agustus 1986 4 September 1986
II. Tanggal 23 Desember 1986 17 Januari 1987
III. Tanggal 24 Februari 1988 9 Maret 1988
IV. Tanggal 26 Maret 1988 8 April 1988
V. Tanggal 22 April 1989 10 Mei 1989
VI. Tanggal 25 Desember 1996 5 Februari 1997
VII. Tanggal 14 Juli 1997 6 Agustus 1997
VIII. Tanggal 20 Juli 1998 21 Agustus 1998
IX. Tanggal 5 Mei 1999 14 Mei 1999
X. Tanggal 5 Agustus 1999 1 September 1999
XI. Tanggal 1 Desember 1999 5 Januari 2000
XII. Tanggal 26 Agustus 2000 13 Oktober 2000
XIII. Tanggal 3 September 2001 31 Oktober 2001
XIV. Tanggal 21 Agustus 2002 14 September 2002
XV. Tanggal 7 November 2002 5 Desember 2002
XVI. Tanggal 9 November 2003 12 Desember 2003
XVII. Tanggal 3 Januari 2004 21 Februari 2005
XVIII. Tanggal 29 Maret 2009 29 Maret 2010
XIX. Tanggal 1 September 2010 24 November 2010
XX. Tanggal 4 Mei 2011 sekarang

Universitas Tarumanagara 1
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 58 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 7 November 1958
Bangsa / Suku : Indonesia/ Jawa
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : Sarjana Sastra Perancis (S1)
Pekerjaan : Guru bahasa Perancis
Status Pernikahan : Cerai
Alamat : Jl. Bukit Cinere Kav. A13, Jakarta Selatan

Universitas Tarumanagara 2
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB II
STATUS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh melalui alloanamnesis dan autoanamnesis:


I. AUTOANAMNESIS
Hari/ tanggal : Sabtu, 8 Juli 2017
Waktu : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

Hari/ tanggal : Senin, 10 Juli 2017


Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

Hari/ tanggal : Selasa, 11 Juli 2017


Waktu : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

II. ALLOANAMNESIS
Didapat dari : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 33 tahun
Bangsa/Suku : Indonesia
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari/tanggal wawancara : Senin, 10 Juli 2017
Waktu/tempat wawancara : 11.30 WIB / Ruang Perawat

Universitas Tarumanagara 3
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Keluhan Utama
Pasien suka mengamuk, berteriak-teriak dan mengurung diri di
kamar selama tiga hari.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien sedang bermain kartu di ruang makan bangsal perawatan
wanita kelas III Sanatorium Dharmawangsa dengan Bu Maya (teman
sekamar pasien). Sambil bermain, pasien bercerita tentang cerita hidupnya.
Pasien mengatakan ia tidak tahu mengapa ia dibawa ke Sanatorium
Dharmawangsa. Pasien sudah beberapa kali masuk keluar Sanatorium
Dharmawangsa.
Awalnya, pasien mengatakan saat ia sedang di kamar tidurnya di
rumah orang tuanya, ia dihampiri oleh Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Pasien mengaku melihat Tuhan Yesus berjubah putih bercahaya, berambut
sepundak dan berikal dengan wajah bercahaya sehingga ia tidak dapat
melihat wajah Yesus secara langsung. Pasien mengaku, Tuhan Yesus
melindungi pasien dari Dewa Zeus yang suka menganggu pasien.
Semenjak saat itu, pasien dibawa berobat ke Sanatorium
Dharmawangsa dan dirawat inap. Setelah keluar dari rawat inap
pertamanya, pasien mengaku mengalami amnesia dan lupa segalanya.
Pasien mengaku ada seorang laki-laki Jepang bernama Akiyo
menyukainya. Pasien mengaku Akiyo adalah ahli waris perusahaan Toyota.
Pasien dan Akiyo menikah di Jepang dengan upacara agama Kristen sesuai
dengan suaminya. Namun beberapa tahun setelah itu, ia kembali ke
Indonesia karena Gusdur harus lengser dan ia dipanggil oleh partai Golkar
untuk mengurusi urusan partai. Saat pasien kembali ke rumah orang tuanya,
tetangga-tetangganya mengatakan dia sudah meninggal karena dicekik.
Saat di Indonesia, pasien bertemu dengan seorang laki-laki bernama
Brandon, mereka berpacaran dan memiliki seorang anak laki-laki bernama
Nathaniel. Namun saat pasien harus kembali ke Sanatorium
Dharmawangsa, Brandon dan Nathaniel pindah ke Belanda. Akiyo yang

Universitas Tarumanagara 4
Laporan Kasus | Vini Fortunata

mengetahui bahwa pasien mempunyai anak dengan laki-laki lain marah dan
ingin cerai.
Pasien mengaku tidak cerai dengan Akiyo, hanya berpisah saja, lalu
Akiyo pindah ke Los Angeles untuk membuat lagu dengan Katy Perry
namun belum selesai karena Katy Perry masih harus menyelesaikan
projectnya dengan Ariana Grande yang gagal karena kejadian pemboman
saat konser di Manchester kemarin. Pasien mengaku berhubungan dengan
Akiyo melalui televisi.
Pasien mengaku telah mengarang dua buah buku, yaitu Ya
Inspirasiku pada tahun 2010, dan Human Condition pada tahun 2006.
Buku Human Condition laku keras dan telah dialih bahasa ke Bahasa
Mandarin, terjual 5 juta buku di Korea, dan jutaan lainnya di Vietnam,
Singapore dan negara Asia lainnya. Pasien mengaku, Pangeran Charles
mengirim email untuk dirinya yang berisikan pujian tentang buku yang ia
terbitkan.
Saat ini pasien juga tengah mengarang buku dengan seorang
temannya yaitu orang Filipina bernama Edward dan akan menerbitkan
bukunya segera setelah keluar dari Dharmawangsa. Ia juga mengatakan
bahwa ia dan Edward akan menikah setelah ia keluar dari Sanatorium
Dharmawangsa karena menurut pasien, semua orang filipina baik hati dan
ramah.
Sejak 1,5 bulan sebelum dirawat, pasien tidak mau minum obat
karena capek dan pasien merasa obatnya tidak manjur. Pasien juga tidak
mau ke dokter dan hanya mengurung diri seharian di kamar, tidak mau
makan, minum, serta mandi.
Pasien mengatakan banyak tetangganya yang mengincar rumah
pasien di daerah Cinere semenjak ayah pasien meninggal. Pasien juga
mengatakan bahwa para tetangganya dapat mengetahui isi pikiran atau
aktivitas pasien, walau pasien tidak mengetahui bagaimana caranya.
Sejak menjalani perawatan di Sanatorium Dharmawangsa, pasien
sudah bisa merawat kebersihannya. Pasien juga mau minum obat teratur.
Keseharian pasien selama di Sanatorium Dharmawangsa yaitu menonton

Universitas Tarumanagara 5
Laporan Kasus | Vini Fortunata

televisi, membaca koran, bermain kartu dan berbincang-bincang bersama


pasien lain serta koas.

Riwayat Penyakit Sebelumnya


1. Riwayat Penyakit Psikiatri
Tahun 1986, keluarga pasien menyadari bahwa sifat pasien aneh.
Keluhan ini muncul karena skripsinya kerap ditolak. Pasien juga merasa
tersaingi dan pasien menjadi sering marah-marah di rumah tanpa sebab
yang jelas, mudah curiga, melempar-lempar barang jika sedang marah,
dan sering tidak mau mandi. Pada tanggal 15 Agustus 1986 pasien di
bawa ke Sanatorium Dharmawangsa untuk dirawat.
Hampir setiap tahun sampai saat ini pasien dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa karena alasan yang sama, yaitu pasien tidak mau makan,
tidak mau minum obat, tidak mau kontrol ke dokter, tidak mau mandi,
tidak mau merawat diri dan mengurung diri di kamar serta berhalusinasi
mengenai Zeus, Yesus dan Bunda Maria.
2. Riwayat Kondisi Medik Umum
Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma
kepala maupun riwayat perawatan di rumah sakit. Namun, pada tahun
2004 pasien mengidap diabetes melitus. Saat ini pasien mengkonsumsi
obat-obatan psikotropika dan obat anti diabetes oral.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)
Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun
mengkonsumsi rokok dan alkohol.

Riwayat Keluarga
Ayah pasien bernama Tn. S adalah seorang Kolonel Angkatan Darat
(purnawirawan) berasal dari Jawa Timur dan sudah meninggal pada bulan
Mei 2004 dikarenakan usia yang sudah tua dan sering sakit-sakitan terutama
gangguan pencernaan. Sedangkan ibu pasien yang bernama Ny. R adalah
ibu rumah tangga, berasal dari Solo dan sudah meninggal pada bulan April
1993 karena penyakit diabetes mellitus yang dideritanya.

Universitas Tarumanagara 6
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Pasien sangat dimanja oleh keluarganya. Pasien dibesarkan dalam


keluarga yang berekonomi cukup mapan sehingga pasien juga seringkali
bepergian ke luar negeri bersama orang tuanya. Hubungan pasien dengan
orang tua cukup baik, dan anggota keluarga yang lain juga memperhatikan
pasien.
Pada tahun 2002 pasien menikah dengan Tn. I, namun tidak
memiliki anak. Selama pernikahannya, hubungan pasien dengan suaminya
kurang harmonis dan suami pasien lebih sering memanfaatkan harta
kekayaan pasien dan keluarganya. Kemudian suami pasien meninggalkan
pasien karena merasa malu atas kondisi pasien. Akhirnya berdasarkan saran
Tn. W (saudara sepupu pasien), pasien bercerai dengan Tn. I. Sampai saat
ini tidak diketahui keberadaan mantan suami pasien.
Sejak kedua orangtuanya meninggal, pasien hidup sendiri dan
tinggal bersama pembantunya. Walaupun saudara sepupu pasien, Tn. W
terkadang menjenguk pasien, namun pasien merasa sendirian dan tidak ada
yang memperhatikan. Diketahui bahwa nenek pasien dari pihak ibu
kandung pasien pernah mengalami gangguan jiwa, namun tidak pernah
mendapatkan perawatan.

Pohon Keluarga Kandung Pasien :

Keterangan :
: Wanita (pasien)

: Wanita meninggal dan pernah menderita gangguan jiwa (nenek


pasien)

: Laki-laki meninggal (kakek dan ayah pasien)

Universitas Tarumanagara 7
Laporan Kasus | Vini Fortunata

: Wanita meninggal (ibu pasien)

: Laki-laki (mantan suami pasien)

: Bercerai

Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien :


1. Nama : Tn. S (Alm.)
Pekerjaan : Kolonel AD (Purnawirawan)
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Nama : Ny. R (Alm.)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

3. Nama : Ny. A (Alm.)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Nenek pasien

4. Nama : Tn. T (Alm.)


Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakek pasien

5. Nama : Tn. I

Universitas Tarumanagara 8
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Bercerai
Hubungan dengan pasien : Mantan suami pasien

Riwayat Kehidupan Pribadi :


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Berdasarkan alloanamnesis, pasien lahir cukup bulan dalam keadaan
normal. Selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien lahir
secara spontan pervaginam atas pertolongan dokter di Rumah Sakit.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)


Waktu bayi, pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan usianya.
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain baik. Tidak ada riwayat
sakit yang cukup berat.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul
dengan baik dengan teman seusianya.

4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja


Pasien sukar berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Pasien
lebih suka membaca dan menyendiri di kamar. Pasien adalah anak yang
dimanja oleh orang tuanya sehingga segala keinginannya selalu
dipenuhi. Hal ini menyebabkan pasien selalu ingin menang sendiri.
Pasien jarang bergaul dan tidak punya teman dekat.

5. Riwayat Masa Dewasa


a. Riwayat Pendidikan
Dari TK sampai SD, pasien bersekolah di Budi Asih. Pasien sudah
belajar membaca sejak usia 3 tahun. Saat SMP, pasien bersekolah
di Trisula dan pasien senang belajar. Ketika SMA, pasien

Universitas Tarumanagara 9
Laporan Kasus | Vini Fortunata

bersekolah di Sumbangsih. Dari SD sampai dengan SMA, pasien


tidak pernah tinggal kelas dan prestasinya tergolong baik sehingga
pasien lulus tepat waktu. Pasien juga menyelesaikan kuliahnya di
Universitas Indonesia jurusan sastra Perancis, walaupun ada
kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, pasien mampu
menyelesaikan kuliahnya.

b. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai penerjemah di salah satu kantor
swasta di Jakarta dan pernah bekerja sebagai guru bahasa Perancis
di Jakarta. Pasien sering merasa disaingi rekan rekan kerjanya.

c. Riwayat Psikoseksual / Pernikahan


Pasien sudah pernah menikah kurang lebih 4 bulan dan kemudian
bercerai. Sekarang keberadaan mantan suaminya tidak diketahui.
Pasien juga mengaku pernah menjalin hubungan namun tidak
menikah saat dirinya di Jepang dengan seorang laki-laki yang
dikenalkan oleh temannya.

d. Riwayat Kehidupan Beragama


Pasien adalah penganut agama Katolik dan pasien rajin beribadah.
Pasien mengaku pindah agama saat dirinya berusia 17 tahun
dimana sebelumnya memeluk agama Islam. Pasien pindah agama
karena merasa Bunda Maria sangat baik kepada dirinya.

e. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.

f. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang :


Sejak orang tua pasien meninggal, pasien tinggal hanya bersama
pembantunya. Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium

Universitas Tarumanagara 10
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Dharmawangsa berasal dari deposito almarhum ayahnya yang


sampai saat ini masih dikelola oleh Tn. W (saudara sepupu pasien).

Universitas Tarumanagara 11
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB III
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 58 tahun, penampilan tampak sesuai
dengan usianya, tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan 70 kg, dengan
perut buncit, kulit kecoklatan. Potongan rambut pendek dan berantakan,
tampak sebagian rambut sudah memutih. Tampak beberapa gigi hitam dan
sudah tanggal. Pasien menggunakan baju kaos berwarna merah, celana
panjang jeans serta sandal jepit. Cara berpakaian kurang rapi dan kebersihan
diri cukup baik.

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Sebelum wawancara:
Sebelum wawancara pasien sedang duduk di sofa bangsal wanita
Sanatorium Dharmawangsa. Pasien sedang membaca koran, dan pasien
juga mau mengobrol apabila diajak bicara oleh pasien lain.
Selama wawancara:
Pasien cukup kooperatif, tenang dan santai selama wawancara. Pasien
dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan. Terdapat kontak mata saat
berbicara, bicara baik dan dapat dimengerti. Selama wawancara, pasien
cukup terbuka dan bersemangat untuk menceritakan pengalaman
hidupnya.
Setelah wawancara:
Setelah wawancara pasien biasanya kembali melakukan aktivitas
seperti menonton televisi, membaca koran, atau mengobrol dengan
pasien lain.

3. Sikap terhadap Pemeriksa


Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.

Universitas Tarumanagara 12
Laporan Kasus | Vini Fortunata

4. Pembicaraan
Wawancara berlangsung lancar dan kontak mata baik selama wawancara.

5. Karakteristik dalam Berbicara


Kuantitas pembicaraan pasien cukup banyak, arus bicara normal, volume
suara sedang, dan artikulasi jelas. Secara garis besar, jawaban pasien masih
sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

B. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Sesuai
3. Keserasian : Serasi

C. Fungsi Intelektual
1. Sensorium / Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Compos Mentis
2. Fungsi Kognitif
a. Intelegensi dan kemampuan Informasi
Cukup, sesuai dengan tingkat pendidikannya
b. Orientasi
Waktu : Baik, pasien mengenal tanggal dan hari pemeriksaan
Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana dia tinggal
sekarang
Orang : Baik, pasien mengenal dokter muda yang
mewawancarainya dan mengenal teman-teman di lingkungannya
saat ini
3. Daya Ingat
a. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata yang baru saja
diucapkan
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan pada pagi hari

Universitas Tarumanagara 13
Laporan Kasus | Vini Fortunata

c. Daya ingat jangka panjang


Baik, pasien dapat mengingat nama tempat pasien bersekolah mulai dari
SD hingga SMA
4. Konsentrasi dan perhatian
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan lancar
5. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung
Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dan dapat menuliskan dengan
baik namanya sendiri. Pasien juga dapat berhitung dengan benar
6. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan waktu dengan tepat
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti peribahasa besar pasak daripada tiang
8. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat pergi ke kamar mandi sendiri, makan sendiri, membaca
koran, dan mengambil barang-barang keperluannya sendiri. Pasien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
9. Intelegensia
Baik, karena pasien sering menonton TV dan membaca koran sehingga
mengetahui informasi dan berita-berita terbaru. Intelegensia pasien sesuai
dengan tingkat pendidikannya.

D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
a. Halusinasi Auditorik :
Zeus mengancam pasien.
Pasien mendengar suara Bunda Maria yang memperingati dirinya
untuk berserah pada-Nya.
b. Halusinasi Visual :
Pasien melihat Yesus sebagai pria tampan, berambut panjang
sebahu dan memakai baju putih.
Pasien melihat Zeus dalam berbagai bentuk seperti laki-laki tua
yang buruk rupa atau dewa tinggi berbadan besar.

Universitas Tarumanagara 14
Laporan Kasus | Vini Fortunata

2. Ilusi : Tidak ada


3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

E. Pikiran
1. Bentuk Pikir
a. Produktivitas : Cukup, spontan dan lancar
b. Kontinuitas : Cukup
c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
d. Asosiasi Longgar : Ada
e. Flight of ideas : Tidak ada
f. Inkoherensi : Tidak ada
g. Verbigerasi : Tidak ada
h. Perseverasi : Tidak ada
i. Ambivalensi : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Waham : Ada
Waham Bizzare
Pasien mengeluh bahwa Zeus berniat untuk menyandera
pasien dan marik- narik kaki pasien ketika tidur
Pasien merasa suaminya orang Jepang adalah pewaris
perusahaan Toyota yang sedang membuat lagu dengan Katy
Perry
Waham Kejar
Pasien merasa bahwa rumahnya di Cinere diincar para
tetangganya dan tetangga sering membicarakan pasien
Waham Kebesaran
Pasien mengatakan buku karangan pasien laris terjual jutaan
kopi di Asia.

Universitas Tarumanagara 15
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Karena larisnya buku tersebut pasien akan di undang untuk


mendapatkan award di Taiwan dan pasien di email Pangeran
Charles atas suksesnya buku tersebut.
Pasien merasa dirinya berpengaruh terhadap lengsernya
Gusdur
e. Thought insertion : Tidak ada
f. Thought withdrawal : Tidak ada
g. Thought broadcasting : Ada

F. Pengendalian Impuls
Selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan impuls pada pasien.
Pasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien dapat berlaku
sopan.

G. Uji Daya Nilai


a) Kemampuan menilai realita (RTA) : Terganggu
b) Discriminative insight : Terganggu (tilikan derajat 4)
c) Discriminative judgement : Tidak terganggu
d) Social judgement : Tidak terganggu

H. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari


Pasien cukup dapat bergaul dengan pasien lain, pasien juga mau menjalin
komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain. Pasien juga terlihat duduk
bersama dengan pasien lain di sofa, menonton TV, membaca koran, main kartu
ataupun karaoke dan bersama dengan pasien

I. Kelainan Dorongan Instingual dan Perbuatan


1. Hipobulia : Tidak ada
2. Stupor : Tidak ada
3. Echopraxia : Tidak ada
4. Echolalia : Tidak ada
5. Piromania : Tidak ada

Universitas Tarumanagara 16
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB IV
PEMERIKSAAN UMUM

A. STATUS INTERNIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,8 C

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak terlihat rontok
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang
terjaga, caries dentis (+), beberapa gigi terlihat tanggal
f. Jantung :
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : BJ I & II murni, gallop (-), murmur (-)
g. Paru-paru :
- Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan bergerak
- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronchi (-), wheezing (-)
h. Abdomen :
- Inspeksi : Tampak membuncit
- Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba

Universitas Tarumanagara 17
Laporan Kasus | Vini Fortunata

- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas atas dan bawah (kanan / kiri) : akral hangat (+/+), edema (-
/-), deformitas (-/-), nyeri (-/-)
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

B. STATUS NEUROLOGIK
Rangsang meningeal : (-)
Peningkatan TIK : (-)
Nn. Cranialis : Baik
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
Sensibilitas : Baik
Motorik : Baik
Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
Fungsi luhur : Baik
Refleks fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologik.

Universitas Tarumanagara 18
Laporan Kasus | Vini Fortunata

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 13 Maret 2015 yang dilakukan oleh
Sanatorium Dharmawangsa adalah sebagai berikut:
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 11.1* g/dl 12 14
Jumlah leukosit 8 ribu/ul 5 10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 2 % 13
Batang 2 % 26
Segmen 60 % 50 70
Limfosit 34 % 20 40
Monosit 3 % 28
Laju endap darah 20 mm/jam < 20
Jumlah eritrosit 4,3 juta/ul 45
Jumlah hematokrit 38 % 37 45
Jumlah trombosit 251 ribu/ul 150 400
Lemak
Trigliserida 198 mg/dl <200
Cholesterol total 190 mg/dl <200
HDL-cholesterol 49 mg/dl 45-65
LDL-cholesterol 112 g/dl <130
Karbohidrat
Glukosa puasa 88 mg/dl 70-110
Glukosa 2 Jam PP 108 mg/dl <140

Kesan : Tidak ditemukan kelainan dari pemeriksaan laboratorium

Universitas Tarumanagara 19
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB V
IKHTISAR

Pasien seorang perempuan berusia 58 tahun, penampakan sesuai dengan


wanita seusianya. Berpakaian kaos agak lusuh, celana jeans panjang, rambut
berantakan dan menggunakan sandal jepit. Dari anamnesa didapatkan mood
eutimik, afek sesuai, halusinasi auditorik dan tought broadcasting. Selain itu,
terdapat pula waham bizzare, waham kejar, waham kebesaran dan erotomania
sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami gejala psikosis. Dengan
diagnosis multiaxial didapatkan diagnosa axis 1 yaitu skizofrenia paranoid,
diagnosa axis 2 yaitu kepribadian skizoid, diagnosa axis 3 yaitu diabetes mellitus
yang terkontrol, diagnosa axis 4 yaitu pasien merasa tidak ada keluarga yang
peduli dan memperhatikan pasien, dan diagnosa axis 5 berdasarkan skala GAF
yaitu dalam rentang 90 - 81. Pasien diberi terapi antipsikotik; Abilify
(Aripiprazole) 1x15 mg P.O (pagi), Seroquel (Quetiapine) 1x400mg P.O
(malam), Lodomer (Haloperidol) 3x5mg P.O, Heximer (Trihexyphenidyl)
3x2mg P.O, Sikzonoate (Fluphenazine decanoate) 1amp / 2minggu inj. Selain
itu pasien juga diberi terapi anti Diabetes; Glimepiride 1x2mg P.O (pagi), dan
obat lainnya; Forneuro 2x1tab P.O, Vitalong C 1x500mg P.O. Prognosis pada
pasien ini untuk ad vitam yaitu bonam, ad functionam yaitu dubia ad bonam, dan
ad sanactionam yaitu dubia ad malam.

Universitas Tarumanagara 20
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB VI
DIAGNOSIS

AXIS I :
1. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu:
A. Adanya hendaya dalam daya nilai:
RTA : Terganggu
Discriminative insight : Terganggu
Discriminative judgement : Tidak terganggu
Social judgement : Tidak terganggu
B. Lingkungan mengeluh
C. Aktivitas sehari-hari terganggu
D. Kebersihan diri terganggu
E. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
2. Berdasarkan :
a) Kesadaran : Compos mentis
b) Orientasi : Baik
c) Daya ingat : Baik
d) Kemunduran intelektual : Tidak ada
e) Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan
jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
f) Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL ORGANIK serta TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT
ZAT PSIKOAKTIF.
3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesis,
didapatkan :
A. Waham bizzare, waham kebesaran, waham kejar, halusinasi auditorik,
erotomania dan tought broadcasting

Universitas Tarumanagara 21
Laporan Kasus | Vini Fortunata

B. Berlangsung lebih dari 1 bulan.


Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
4. Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia.
Waham bizzare, waham kebesaran, dan waham kejar yang menonjol.
Halusinasi auditorik yang menonjol.
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala
katatonik tidak menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE
PARANOID (F20.0).

AXIS II :
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis diketahui bahwa pasien tidak
memiliki Retardasi Mental.
Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa :
Sejak remaja pasien lebih senang menyendiri dan pasien tidak memiliki teman
dekat.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki CIRI KEPRIBADIAN
SKIZOID.

AXIS III :
Pasien menderita Diabetes Mellitus Tipe II dan sekarang ini dalam keadaan
terkontrol.

AXIS IV :
Dari autoanamnesis ditemukan adanya stresor psikososial, yaitu : pasien merasa
dirinya hidup sendiri dan tidak ada keluarga yang peduli dan memperhatikan
pasien.

Universitas Tarumanagara 22
Laporan Kasus | Vini Fortunata

AXIS V :
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.
80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
pekerjaan, sosial, sekolah dll.
70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik
60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
40- 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat
berat dalam komunikasi dan mengurus diri
10- 01 = Seperti diatas persisten dan lebih serius
0 = Informasi tidak adekuat

Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini


yang dinilai pada masa saat ini (current) berada dalam rentang 90 - 81, yaitu gejala
minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa.
(Sekarang pasien bersosialisasi baik dengan penghuni dan perawat, juga aktif dalam
mengikuti kegiatan).

Universitas Tarumanagara 23
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB VII
DIAGNOSIS MULTI AXIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid.


Aksis II : Memiliki ciri kepribadian skizoid.
Aksis III : Diabetes Melitus tipe II terkontrol.
Aksis IV : Adanya stresor psikososial yaitu pasien merasa tidak ada yang
peduli dengan pasien
Aksis V : Current 90-81

Universitas Tarumanagara 24
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB VIII
FORMULASI TERAPI

A. Rawat Inap
B. Psikofarmaka
Antipsikotik
Abilify (Aripiprazole) 1x15 mg P.O (pagi)
Seroquel (Quetiapine) 1x400mg P.O (malam)
Lodomer (Haloperidol) 3x5mg P.O
Heximer (Trihexyphenidyl) 3x2mg P.O
Sikzonoate (Fluphenazine decanoate) 1amp / 2minggu inj.
Obat untuk Diabetes: Glimepiride 1x2mg P.O (pagi)
Obat lainnya
Forneuro 2x1tab P.O
Vitalong C 1x500mg P.O
C. Non farmakologi
Psikoterapi (Supportive Therapy)
Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang.
Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur.
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat
beraktivitas seoptimal mungkin.
Terapi Psikososial
Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien
tentang penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan
serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.
Occupational Therapy: mengikutsertakan pasien dalam kegiatan
melatih keterampilan berupa kerajinan tangan.
Art/ music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
kesenian berupa melukis dan bernyanyi.

Universitas Tarumanagara 25
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)


Memperdengarkan musik, bernyanyi, dan mengembangkan hobi
pasien, tujuannya untuk menghilangkan beban pikiran pasien.
Pasien diingatkan untuk rajin beribadah.
Pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
termasuk mandi.
Mendorong pasien untuk mengikuti kegiatan aerobic mingguan di
Sanatorium Dharmawangsa.
Menjaga asupan makanan/ mengatur diet pasien.

Universitas Tarumanagara 26
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB IX
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

Universitas Tarumanagara 27
Laporan Kasus | Vini Fortunata

BAB X
LAMPIRAN

WAWANCARA I
Hari/ tanggal : Sabtu, 27 Mei 2017
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa
Penampilan : Pasien tampak serius menonton acara berita di televisi.
Penampilan pasien cukup baik dan bersih.
Pasien memakai baju kaos berwarna merah, celana panjang
jeans dan sendal.
Aktivitas : Menonton televisi
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien

A : Selamat pagi Bu E
B : Pagi dokter
A : Perkenalkan bu nama saya V
B : Halo dokter V
A : Ibu sudah sarapan?
B : Sudah dok
A : Sarapan apa tadi pagi bu?
B : Tadi makan nasi goreng dok. Minumnya teh tawar. (Memori
jangka pendek baik).
A : Ohh iya bener tuh bu, ibu mesti dibatasi manisnya supaya gulanya
jangan terlalu tinggi.
B : Iya juga sih dok, aku harus kurangin makan yang manis-manis dok.
A : Ibu tau ga sekarang ibu dimana?
B : Tau dokter, namanya Sanatorium Dharmawangsa kan dok.
(Orientasi tempat baik). Saya sudah beberapa kali dirawat disini dok.
Dokter dari universitas mana?

Universitas Tarumanagara 28
Laporan Kasus | Vini Fortunata

A : Saya dari Universitas Tarumanagara bu. Dulu ibu kuliah dimana?


B : Oh dari Untar ya dok. Aku dulu kuliah di Universitas Indonesia
jurusan sastra Perancis. Terus aku kuliah lagi dapat gelar Master of
Business Administration di Prasetya Mulya.
A : Wah hebat ya bu, sudah lancar donk bu ngomong bahasa
Perancisnya?
B : Ah enggak juga dok, kan udah lama banget.
A : Kalau bahasa Perancis halo apa bu?
B : Bonjour. (Sesuai intelektual)
A : Bonjour?
B : Bukan dok, Bounjour (memonyongkan bibir). Aku dulu ngajar
bahasa Prancis dok.
A : Oh dulu ibu pernah ngajar juga, hebat ya ibu. Ibu udah berapa lama
disini?
B : Gak tau, pokoknya udah lama banget disini.
A : Ngomong-ngomong tadi ibu bilang ibu dibawa kesini karena ga
mau minum obat. Memangnya ibu kenapa gamau minum obat bu?
B : Iya dok aku males minum obat, aku ngerasa sudah sembuh, lagian
ga ada lagi yang merhatiin aku jadi buat apa minum obat.
A : Keluarga ibu dimana memangnya?
B : Orangtua saya sudah meninggal dok (wajah sedih). Saya anak
tunggal. (Afek appropriate)
A : Maaf ibu, saya turut sedih. Terus ibu dibawa kesini kenapa?
B : Gaktau. Ya, aku marah-marah terus dok. Ribut terus. Aku ini takut
dok karena Zeus selalu mau nyakitiin aku terus?
A : Memangnya kenapa Zeus mau nyakitin ibu?
B : Jadi dia mau jahat sama saya karena saya ikut Tuhan Yesus
(Waham bizzare)
A : Wah Zeus jahat ya bu. Memangnya Zeus seperti apa bu?
B : Zeus itu laki-laki tua, bertanduk, mukanya jelek banget deh dok.
(Halusinasi visual)
A : Sekarang ibu masih melihat Zeus?

Universitas Tarumanagara 29
Laporan Kasus | Vini Fortunata

B : Sekarang udah ngga dok. Zeus takut sama Tuhan Yesus


A : Oh begitu ya bu. Ibu tahu darimana Zeus takut sama Tuhan?
B : Yesus kasih tahu saya dok. Dia pernah datang menemui saya,
kemudian saya melihat Yesus, terus Yesus bilang deh. (Halusinasi
visual)
A : Ibu bisa melihat Yesus?
B : Bisa dok, Yesus itu ganteng, rambutnya sebahu, yaa kayak yang
sering di gambar gereja, dia juga bercahaya dan memakai baju putih.
(Halusinasi visual). Selain itu Bunda Maria juga suka
mengingatkan saya untuk rajin berdoa (Halusinasi auditorik)
A : Ibu seneng tinggal disini?
B : Pengennya sih pulang dok, namun saya nyaman aja disini. Dirumah
suka diisengin tetangga (waham kejar)
A : Diganggu gimana ibu?
B : Sejak ayah saya meninggal, banyak yang mengincar rumah saya.
Saya jadi pusing urusinnya. Terus tetangga suka ngomongin saya
udah mati gitu. Mereka kayak bisa tau isi pikiran saya deh dok
(thought broadcasting)
A : Kok bisa gitu? Gimana mereka bisa tau pikiran ibu?
B : Gak tau tuh gimana caranya.
A : Oh begitu ya bu, kalau begitu saya tinggal dulu ya bu, besok kita
ngobrol lagi. Makasih ya bu.
B : Iya dok.

Kesan Wawancara I :
Kesadaran : Compos mentis
Kontak mata : Baik
Higiene pribadi : Baik
Mood : Eutimik
Afek : Appropriate
Asosiasi longgar : Tidak ada
Ambivalensi : Tidak ada

Universitas Tarumanagara 30
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Orientasi orang : Baik


Orientasi tempat : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Waham : Kejar, bizzare
Halusinasi visual : Auditorik
Depersonalisasi : Tidak ada
Tilikan : Derajat 4
Intelektual : Baik

WAWANCARA II
Hari/ tanggal : Senin, 10 Juli 2017
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di meja makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien cukup baik
Aktivitas : Bermain kartu
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien
A : Selamat siang Bu E.
B : Siang dok.
A : Ibu masih ingat saya ga bu?
B : Ingat dong dok. Dokter V kan?
A : Iya bener bu. Oh iya Ibu tau ga sekarang jam berapa?
B : Jam 9 lewat dok (Orientasi waktu baik)
A : Nah sekarang coba ibu gambarin jam di sini bu. Bisa ga bu?
B : Bisa dong dok, sini aku gambarin.
A : Nah ini coba ya bu ya.
B : (pasien menggambarkan gambar jam saat ini). (Kemampuan
visuospasial baik)
A : Coba nanti dibawahnya ibu tulis nama lengkapnya ibu. Saya mau
lihat tulisannya ibu.
B : (pasien menulis dengan huruf nama lengkapnya) (Kemampuan
menulis baik)

Universitas Tarumanagara 31
Laporan Kasus | Vini Fortunata

A : Wah bagus ya tulisan ibu. Ngomong-ngomong dulu ibu sekolah


dimana?
B : Saya SD di Budi Asih, SMP di Trisula terus SMA di Sumbangsih
dok. (Memori jangka panjang baik)
A : Wah sekolahnya beda-beda semua ya bu. Teman-teman sekolah
baik-baik ga bu?
B : Temenku dikit, aku ga suka rame-rame gitu. Kalau sama temen
paling ya saya bertemen sama beberapa orang aja, ga banyak juga
dok. (Ciri kepribadian skizoid)
A : Ibu dulu pas sekolah pernah denger lebih besar pasak daripada
tiang ga bu?
B : Tau dong, tapi saya ga gitu dok, kan ga punya duit sekarang
(Berpikir abstrak baik)
A : Bu kalo ada makanan di meja makan sini nih, ibu langsung makan
aja gak?
B : Gak lah dok, nanti kalo punya orang gimana, ga boleh
sembarangan dong (Social judgement baik)
A : Nah iya betul bu. Kalau gitu coba ibu eja nama ibu sendiri tapi dari
belakang, bisa ga bu?
B : Bisa lah. G-n-a-d-n-e (Konsentrasi baik)
A : Betul ibu. Ibu biasa sukanya makan apa?
B : Saya suka banget dok sama soto.
A : Ibu suka jalan-jalan ga?
B : Suka. Aku sukanya ke mall dok.
A : Mall apa bu?
B : Mall pondok indah dok.
A : Oh iya bu kalo di mall ada yang mau nyuri tas ibu, ibu gimana?
B : Ya teriak lah dok, tolong tolong (Discrminative Judgement
baik)
A : Oh begitu ya bu. Ibu hobinya apa?
B : Aku suka banget menulis dok, ngomong-ngomong aku sudah
terbitin dua buku loh dok

Universitas Tarumanagara 32
Laporan Kasus | Vini Fortunata

A : Wow, buku apa saja bu?


B : sudah ada dua dok, yang pertama judulnya Ya Inspirasiku dan
Human Condition
A : Wah keren banget bu.
B : Terimakasih dok. Ini saya lagi senang, buku saya yang Human
Condition itu sudah laku terjual lima juta di Korea, berapa juta juga
di Vietnam, Malaysia, China dan lainnya. Di translate jadi Bahasa
mandarin juga.
A : Wah, hebat ya bu.
B : Iya dok, bahkan pangeran Charles sampai email saya dok. Ngasih
pujian ke saya (Waham Kebesaran)
A : Beneran bu?
B : Iya dok, ini saya mau terbitin buku ke3 saya. Tapi belum selesai,
kemarin lagi ngerjain sama temenku orang filipin. Nanti kalo aku
keluar aku mau lanjutin terus terbitin deh.
A : Wah, keren banget ya bu. Ibu saya permisi dulu ya bu, besok kita
ngobrol-ngobrol lagi. Permisi ya bu.
B : Oh iya dokter.

Kesan Wawancara II :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Orientasi orang : Baik
Orientasi waktu : Baik
Waham : Kebesaran
Daya ingat segera : Baik
Daya ingat jangka panjang : Baik
Masalah keluarga (Aksis IV) : Ada
Kemampuan visuospasial : Baik
Kemampuan menulis : Baik
Konsentrasi dan kalkulasi : Baik
Kemampuan berpikir abstrak : Baik

Universitas Tarumanagara 33
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Discriminative judgement : Baik

WAWANCARA III
Hari/ tanggal : Selasa, 11 Juli 2017
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Di meja makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien cukup baik
Aktivitas : Bermain kartu, mengobrol
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien

A : Selamat siang Bu E.
B : Siang dok.
A : Bu lanjutin cerita kemaren dong.
B : Cerita apa dok?
A : Kemarin katanya ibu punya temen dari Filipin
B : Oh iya dok, aku mau nikah sama dia nih nanti kalo udah keluar dari
sini
A : Hah nikah bu?
B : Iya dok, abis dia orangnya baik banget dok. Orang Filipin itu baik-
baik tau dok.
A : Emang ibu belum punya suami?
B : Punya sih tapi udah lama
A : Loh suaminya kemana bu?
B : Suami ku tuh ceritanya orang Jepang. Dia dulu suka sama aku
namanya Akiyo. Dia pewarisnya itu Toyota tau kan dok?
A : Iya tau bu. Keren dong. Sekarang suaminya di Jepang?
B : Engga dok, dia sekarang di Los Angeles lagi mau bikin lagu sama
Katy Perry
A : Lagunya judulnya apa bu?
B : Belum keluar dok lagunya, kemarin Katy Perry nya kan pergi ke
Manchester tu sama Ariana Grande konser, terus di bom, jadinya dia

Universitas Tarumanagara 34
Laporan Kasus | Vini Fortunata

masih ngurus sama Ariana Grande dulu, yang sama suamiku di


cancel
A : Terus ibu masih kontak sama suaminya bu?
B : Masih dong dok, kan lewat TV
A : Oh gitu bu. Tapi sekarang ibu udah cerai sama orang Jepang apa
gimana?
B : Belom dok, tapi dia marah soalnya aku punya anak sama cowok
lain
A : Ibu udah punya anak?
B : Iya dok, sekarang tinggal di Belanda
A : Anaknya umur berapa bu?
B : Umur 6 tahun namanya Nathaniel
A : Terus papanya dimana bu?
B : Ada si Brandon. Tapi dia udah nikah sama orang lain
A : Loh ibu nikah sama dia?
B : Engga, dia mantan pacar saya dok
A : Terus yang orang filipin itu siapa?
B : Oh itu dikenalin sama temen aku orang Filipin. Orangnya baik
banget dok. Terus kita mau nikah nanti kalo aku keluar.
A : Oh gitu bu. Yaudah bu saya ke depan dulu ya bu, lain kali kita
ngobrol lagi bu.
B : Iya dokter, dadah.

Kesan Wawancara III :


Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Orientasi orang : Baik
Orientasi waktu : Baik
Waham : Kebesaran
Daya ingat segera : Baik
Daya ingat jangka panjang : Baik
Masalah keluarga (Aksis IV) : Ada

Universitas Tarumanagara 35
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Kemampuan visuospasial : Baik


Kemampuan menulis : Baik
Konsentrasi dan kalkulasi : Baik
Kemampuan berpikir abstrak : Baik
Discriminative judgement : Baik

Universitas Tarumanagara 36
Laporan Kasus | Vini Fortunata

Grafik Ny. E

Chart Title
2500

2000

1500

1000

500

0
198619871988198919901993
-500

Column1 1988 #REF! #REF! #REF! #REF!


#REF! 1989 1990 1996 #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!

Universitas Tarumanagara 37

Anda mungkin juga menyukai