Anda di halaman 1dari 15

[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

SOAL SOAL OBGYN


Seftiana Saftari OBSGYN 1-30, mohon koreksinya ya, nuwun.
1. Seorang wanita 32 tahun hamil G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke IGD
karena nyeri perut. Dari pemeriksaan fisik, TD 80/60, nadi 130x/menit, akral dingin.
Riwayat pasien pernah menjalani operasi SC dengan insisi transversal. Diagnosis
untuk pasien tersebut adalah ?
a. Ruptur uteri
b. Solusio plasenta
c. Plasenta previa  perdarahan
d. Vasa previa  perdarahan
e. KET  PPV < 20mg
Pembahasan :
Faktor yang berpengaruh
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan persalinan pada bekas seksio sesarea
telah diteliti selama bertahun-tahun.Ada banyak factor yang dihubungkan dengan tingkat
keberhasilan persalinan pervaginam pada bekas seksio sesarea
Teknik operasi sebelumnya :
Pasien bekas seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim transversal merupakan salah
satu syarat dalam melakukan persalinan pervaginam, dimana pasien dengan tipe insisi ini
mempunayi resiko ruptura yang lebih rendah dari pada tipe insisi lainnya.
Bekas seksio sesarea klasik, insisi T pada uterus dan komplikasi yang terjadi pada seksio
sesarea yang lalu misalnya laserasi serviks yang luas merupakan kontra indikasi melakukan
persalinan pervaginam.
Perkiraan resiko ruptura uteri berdasarkan tipe insisi :
 Klasik 4 – 9 %
 Insisi T 4 – 9 %
 Vertikal pada SBR 1 – 7 %
 Transversal pada SBR 0,2 – 1,5 %

Jumlah seksio sesaria sebelumnya


Resiko ruptura uteri meningkat dengan meningkatnya jumlah seksio sesarea
sebelumnya.Pasien dengan seksio sesarea lebih dari satu kali mempunyai resiko yang lebih
tinggi untuk terjadinya ruptura uteri.
Ruptura uteri pada bekas seksio sesarea 3 kali adalah sebesar 1,8 – 3,7%.
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

Caughey dan kawan-kawan mendapatkan bahwa pasien dengan bekas seksio sesarea 2 kali
mempunyai resiko ruptura uteri lima kali lebih besar dari bekas seksio sesarea satu kali.
Penyembuhan luka pada seksio sesarea sebelumnya
Insisi uterus pada segmen bawah rahim yang disebut “Low Transverse Cesarean Section”.
Insisi ini dijahit yang akan sembuh dalam 2-6 hari. Insisi uterus juga dapat dibuat dengan
potongan vertikal yang dikenal dengan seksio sesarea klasik, irisan ini dilakukan pada otot
uterus. Luka pada uterus dengan cara ini mungkin tidak dapat pulih seperti semula dan dapat
terbuka lagi sepanjang kehamilan atau persalinan berikutnya.

2. Wanita 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 5
bulan yang lalu setelah melahirkan anak pertama nya di dukun. TD 100/70, nadi
98x/m, RR 23x/m. Dari pemeriksaan fisik, uterus teraba setinggi umbilikus, vulva
vagina banyak darah dan gumpalan. Apakah diagnosis yang mungkin?
a. Retensio plasenta
b. Atonia uteri
c. Endometritis
d. Inversio uteri
e. Ruptur uteri
Pembahasan :
Pada kasus ini masuk dalam perdarahan post partum sekunder karena perdarahan lebih dari
24 jam . Beberapa etiologi perdarahan postpartum antara lain :
Atonia uterus
Perdarahan obstetri sering disebabkan oleh kegagalan uterus untuk berkontraksi secara
memadai setelah pelahiran.
Faktor resiko mencakup overdistensi uterus (akibat polihidramnion, kehamilan kembar,
makrosomia janin), paritas tinggi, persalinan cepat atau memanjang, infeksi, atonia uterus
sebelumnya dan pemakaian obat perelaksasi uterus.
Uterus yang mengalami overdistensi besar kemungkinan besar mengalami hipotonia setelah
persalinan. Dengan demikian, wanita dengan janin besar, janin multipel atau hidramnion
rentan terhadap perdarahan akibat atonia uteri.
Tanda dan gejala dari atoni uterus antara lain : kontraksi uterus lemah, perdarahan
pervaginam berwarna merah tua dan diikuti tanda-tanda shock.

3. Wanita 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir, riwayat
persalinan spontan pervaginam di bidan 12 hari yang lalu. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan uterus kontraksi kurang. Apakah kira-kira penyebab perdarahan?
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta
c. Gangguan thrombin
d. Inversio uteri
e. Ruptur uteri
Pembahasan : SDA
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

4. Wanita 19 tahun diantar ibu nya ke klinik karena keluhan belum pernah haid. Setiap
bulan pasien mengeluh nyeri perut dan 3 bulan terakhir nyeri bertambah berat. Pada
pemeriksaan fisik, payudara dan panggul dalam batas normal. Kemungkinan yang
terjadi pada pasien tersebut adalah gangguan pada?
a. Sistem hipofisis
b. Gangguan hormone estrogen-progesteron
c. Ovarium
d. Endometrium
e. Anatomi hymen
Pembahasan :
Pada kasus ini termasuk dalam Amenore primer, dikarenakan perempuan hingga usia 19
tahun belum pernah sama sekali haid. Sedangkan penyebab terseringnya adalah :
Penyebab tersering terjadinya Amenorea primer adalah
- Pubertas terlambat
- Kegagalan dari fungsi indung telur
- Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
- Gangguan pada susunan saraf pusat
- Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah
menstruasi dapatdipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

5. Seorang wanita 25 tahun G1P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan keluar darah duh
berwarna putih dan berbau busuk. Pada pemeriksaan hapusan duh didapatkan clue cell.
Apakah penyebab dari penyakit tersebut?
a. Thricomonas vaginalis  NaCl motil flagela
b. Gardnerela vaginalis  gram
c. Neiserria gonorrhoe  gram diplococcus
d. Clamydia
e. E.coli
Pembahasan :
Gardnerella adalah salah satu genus dari bakteri gram-variabel yang mana merupakan suatu
spesies. Gardnerella vaginalis dapat menyebabkan bacterial vaginosis pada wanita. Salah
satu dari spesies Haemophilus, tumbuh, berukuran kecil, sirkuler, koloni abu-abu, di bawah
mikroskop terlihat gram negative, namun sebenarnya memiiki dinding sel gram positive,
dengan sel clue, sel epitel yang menyelimuti bakteri. Mengandung banyak sel darah putih
(leukosit) dan warnanya agak kekuning-kuningan hingga hijau. Umumnya kental dan berbau.
Organ perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga
rahim. Penyebab infeksi dapat dari kuman/bakteri, jamur, parasit, dan virus.

6. Seorang ibu 28 tahun datang ke puskesmas, dia ingin konsultasi masalah kontrasepsi.
Siklus haid nya 30 hari dengan lama haid 6 hari. Haid biasanya tanggal 3-8 Juli.
Kapankah masa subur pasien?
a. 10 Agustus
b. 17 Agustus
c. 24 Agustus
d. 28 Agustus
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

e. 30 Agustus

Pembahasan :
Masa Puncak Subur Wanita adalah 13 hari sesudah hari terakhir Haid (Hari Terakhir
Menstruasi + 13 hari). Sedangkan masa Subur Biasa pada wanita adalah; Masa Puncak Subur
-3 hari sampai dengan Masa Puncak Subur + 3 hari.
Sehingga : 8 juli + 13 hari : 21 agustus , masa puncak subur +3 hari, sehingga 24 Agustus
Tabel berikut Perhitungan Masa Subur Wanita

Sirkulasi Menstruasi Ovulasi Periode Masa Subur

22 Hari ke - 8 Hari ke - 7 to 9

23 Hari ke - 9 Hari ke - 8 to 10

24 Hari ke - 10 Hari ke - 9 to 11

25 Hari ke - 11 Hari ke - 10 to 12

26 Hari ke - 12 Hari ke - 11 to 13

27 Hari ke - 13 Hari ke - 12 to 14

28 Hari ke - 14 Hari ke - 13 to 15

29 Hari ke - 15 Hari ke - 14 to 16

30 Hari ke - 16 Hari ke - 15 to 17

31 Hari ke - 17 Hari ke - 16 to 18

32 Hari ke - 18 Hari ke - 17 to 19

33 Hari ke - 19 Hari ke - 18 to 20

34 Hari ke - 20 Hari ke - 19 to 21

35 Hari ke - 21 Hari ke - 20 to 22

36 Hari ke - 22 Hari ke - 21 to 23

7. Pasien perempuan, G3P2 datang dengan mulas-mulas sejak 20jam yang lalu. Pasien
riwayat SC pada persalinan terakhir. Setelah 3 jam dipimpin oleh bidan, pasien tidak
segera melahirkan. dari pemeriksaan didapatkan bardl normal, st 5/5, presentasi kepala,
gawat janin (+). Tindakan yang harus dilakukan ?
a. SC  gawat janin?
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

b. ekstraksi Forceps
c. ekstraksi vakum
d. Embrioktomi
e. Dimpimpin persalinan
Pembahasan : pada kasus ini dapat dilahirkan secara normal dan dipimpin persalinan
dikarenakan bardl normal dan st 5/5

8. Wanita 33 tahundatang dengan keluhan tidak kunjung hamil setelah 2 tahun menikah.
Dokter ahli kandungan menyarankan untuk mencatat suhu tubuh dan cairan servik.
Kondisi apa yang diharapkan untuk terjadinya fase ovulasi?
a. Lendir serviks encer, suhu tubuh naik
b. Lendir servisk encer, suhu tubuh turun
c. Lendir serviks kental, suhu tubuh naik
d. Lendir serviks kental, suhu tubuh turun
e. Lendir servisk encer, suhu tubuh tetap
Pembahasan :
Pada kasus ini kita dapat menggunakan metode billings.
Billings membedakan tahap-tahap perubahan konsistensi lendir sebagai berikut:
Tahap 1 : segera setelah menstruasi, vagina kering karena tingkat estrogen yang rendah.
Tahap 2 : sebelum ovulasi, lendir semakin banyak dan kental
Tahap 3 : ovulasi, vagina paling basah. Lendir serviks kental, cerah dan. Fase ini
berlangsung 2-3 hari dan merupakan masa paling subur.
Tahap 4 : setelah ovulasi, jumlah lendir berkurang
Tahap 5 : sebelum perdarahan berikutnya, vagina akan kering lagi. Lendir akan lebih encer,
seperti air.

9. Wanita 28 th G1P0A0 di rawat di puskesmas saat melahirkan. Setelah dalam kondisi


inpartu dan pembukaan lengkap pasien dipimpin untuk melakukan persalinan.
Selanjutnya bayi lahir dengan adanya sedikit robekan pada perineum. Pasien diberikan
pemberia oksitosin IM pertama untuk melahirkan plasenta. Setelah plasenta lahir,
masih terdapat darah yang mengalir keluar dari jalan lahir pasien. Penanganan selanjutnya
yang dilakukan adalah:
a. memberikan oksitosisin IM kedua
b. eksplorasi uterus dan jalan lahir
c. masase uterus
d. langsung dilakukan penjahitan luka robek? sedikit robekan?
Pembahasan :
Pada saat plasenta lahir segera dilakukan masase uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi dengan baik dan kuat, masase uterus masuk pada KALA III
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

10. Wanita 30 th hamil akan ditugaskan ke luar pulau untuk keperluan kerjanya. Pulau yang
dituju merupakan daerah endemis malaria. Dari data menunjukkan bahwa jenis
plasmodium pada daerah tersebut resisten terhadap obat klorokuin. Pasien ingin
mendapatkan pengobatan agar ia tak tertular malaria saat bertugas. Obat yang diberikan
pada wanita tersebut adalah: Profilaksis
a. primakuin
b. klorokuin
c. kina
d. doksisiklin
e.piperakuin
Pembahasan :
Menurut WHO Guideline on Malaria Treatment (WHP 2006), obat antimalaria
yang aman untuk trimester pertama kehamilan adalah kina. Klindamisin juga
aman, tetapi harus dikombinasikan. Kina juga merupakan obat pilihan karena
paling efektif dan dapat digunakan di semua masa kehamilan. Sedangkan
artemisinin-based combination therapy (ACT) diberikan pada trimester 2 dan 3.
ACT yang digunakan di Indonesia adalah dihidroartemisinin-piperakuin (DHP)
dan kombinasi artesunat-amodiakuin. Klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin
(SP) saat ini tidak efektif untuk pengobatan malaria karena adanya peningkatan
resistensi. Sedangkan obat antimalaria yang tidak boleh digunakan selama
kehamilan adalah tetrasiklin, doksisiklin, dan primakuin.
Tapi aku bingung yang kata dktr upik kemarin yg paling sedikit mudhorotnya
primakuin

11. Wanita 23th g1p0a0, 1 jam setelah melahirkan mengalami perdarahan dari jalan
lahir. Bayi dan plasenta lahir secara normal. Terlihat darah mengalir dari jalan
lahir. Tensi 70/50 mmhg, N 120x/m, rr 28x/m, akral dingin. Tfu teraba 1 cm di
atas pusar. Apa diagnosis pasien yang tepat?
a. Atonia uteri
b. Sisa plasenta
c. Laserasi jalan lahir

12. Seorang wanita hamil datang dengan keluhan kepala pusing, mata kabur. Usia
kehamilah 34-36 minggu. Pada periksaan fisik TD : 170/100. Protein urin +++.
Pasien akan di rujuk ke RS. Terapi apa yang tepat?
a. Injeksi MGSO4
b. Infus RL
c. Terapi Oksigen
d. Tansfuse darah
Pembahasan :
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

Pada kasus merupakan kasus preeklamsia berat dan dapat berlanjut ke keadaan
yang lebih berat yaitu eklamsia, dimana eklamsia adalah keadaan preeklamsia
yang disertai kejang. Untuk mencegah hal ini terjadi maka MgSO4 berfungsi
sebagai antikonvulsi pada ibu hamil dengan resiko eklamsia

13. Wanita 30 tahun G2P1001Ab0 dengan usia kehamilan 4 bulan mengeluh


pendarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Sebelumnya pasien sudah
dikonfirmasi kehamilan oleh dokter menggunakan USG 2 bulan sebelumnya.
Pada pemeriksaan didapatkan TFU sesuai dengan umur kehamilan, spekulum
porsio tertutup, perdarahan (+). Plano test negatif. Apakah diagnosis pasien
tersebut ?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Mola hydatidosa
d. Missed abortion
e. Abortus incomplete
Pembahasan :
Pada kasus ini janin sudah 4 bulan dan sudah di usg 2 bulan sebelumnya, porsio
masih tertutup dan plano test negatif. Abortus tertunda (Missed abortion).
Abortus tertunda (Missed abortion) adalah janin sudah mati, masih di dalam
uterus dan tidak keluar 2 bulan atau lebih. Pada fetus yang mati dapat keluar
sendiri, atau diresorbsi, mengering dan menipis, atau menjadi mola karnosa.
Tanda: amenore, perdarahan sedikit berulang warna cokelat gelap, fundus tidak
bertambah tinggi, reaksi kehamilan negatif, servik tertutup dan ada sedikit darah,
perut terasa dingin / kosong. Terapi: pemberian uterotonika, dilatasi dan kuretase,
antibiotik

14. Wanita 30 tahun G2P1001Ab0 dengan usia kehamilan 4 bulan mengeluh


pendarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Sebelumnya pasien sudah dikonfirmasi
kehamilan oleh dokter menggunakan USG 2 bulan sebelumnya. Pada
pemeriksaan didapatkan TFU sesuai dengan umur kehamilan, spekulum porsio
tertutup, perdarahan (+). Plano test negatif. Terapi pasien ?
a. Sectio caecaria
b. Dilatasi dan curretage
c. Suction curretage
d. Dipulangkan karena tidak apa-apa
e. Konfirmasi hasil plano test
Pembahasan :
pada kasus ini terjadi missed abortion dikarenakan janin sudah mati, masih di
dalam uterus dan tidak keluar 2 bulan atau lebih dan plano test negatif sehingga
dapat dilakukan kuretase, akan tetapi dikarenakan portio masih tertutup perlu
dilakukan dilatasi, dikarenakan pada missed abortion janin dapat keluar sendiri
maupun diresorbsi.
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

15. Pasien perempuan datang dibawa dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir.
Riwayat 12 hari sebelumnya pasien operasi seksio caesaria a/i partus lama dengan
ketubah kehijauan. Saat di inspekulo didapatkan lokhia berbau, kuman patogen
penyebabnya adalah ?
a. E. Coli
b. Trichomonas vaginalis PMS
c. Treponema pallidum PMS
d. Gardnerella vaginitis
e. Chlamydia trachomatis PMS
Pembahasan :
Pada kasus ini pasien mengalami Endometritis. Endometritis adalah suatu
peradangan endometrium yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada
jaringan.
Endometritis sering ditemukan pada wanita setelah seksio sesarea terutama bila
sebelumnya ada riwayat koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban yang lama.
Penyebab lainnya dari endometritis adalah adanya tanda jaringan plasenta yang
tertahan setelah abortus dan melahirkan.
Menurut Varney, H. (2001), hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi pada wanita
adalah:
1. Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban.
2. Pecahnya ketuban berlangsung lama.
3. Adanya pemeriksaan vagina selama persalinan dan disertai pecahnya ketuban.
4. Teknik aseptik tidak dipatuhi.
5. Manipulasi intrauterus (pengangkatan plasenta secara manual).
6. Trauma jaringan yang luas/luka terbuka.
7. Kelahiran secara bedah.
8. Retensi fragmen plasenta/membran amnion.
Macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan seperti eksogen (kuman
datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan
endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50%
adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni
normal jalan lahir. Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain
adalah :
A. Streptococcus haemoliticus anaerobic
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya
eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan
penolong, infeksi tenggorokan orang lain).
B. Staphylococcus aureus
Masuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai
penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-orang yang
nampaknya sehat. Kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walaupun
kadang-kadang menjadi sebab infeksi umum.
C. Escherichia Coli
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas
pada perineum, vulva, dan endometrium. Kuman inimerupakan sebab penting dari
infeksi traktus urinarius.
D. Clostridium Welchii
Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya.
Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong
oleh dukun dari luar rumah sakit.
D. Penyebab Endometritis
Endometritis paling sering ditemukan setelah seksio sesarea, terutama bila
sebelumnya pasien menderita korioamnionitis, partus lama atau pecah ketuban
yang lama. Penyebab-penyebab lainnya endometritis adalah jaringan plasenta
yang tertahan setelah abortus atau melahirkan. Infeksi endometrium dapat terjadi
sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda
asing dalam rahim. Infeksi endometrium dapat dalam bentuk akut.
Endometritis bisa juga disebabkan oleh golongan streptococcus, staphylococcus,
adakalanya basil tuberculosis dan gonococcus.
Endometritis adalah penyakit yang melibatkan polymicrobial, rata-rata, 2-3
organisme. Dalam banyak kasus, hal itu timbul dari infeksi menaik dari organisme
yang ditemukan di vagina normal flora asli. Biasanya terisolasi organisme
termasuk Ureaplasma urealyticum, Peptostreptococcus, Gardnerella vaginalis,
Bacteroides bivius, dan kelompok B Streptococcus. Chlamydia telah dikaitkan
dengan onset terlambat endometritis postpartum. Enterococcus diidentifikasi
dalam sampai dengan 25% dari perempuan yang telah menerima profilaksis
cephalosporin.
Vaginosis bakteri merupakan maldistribusi flora normal vagina.Jumlah
Lactobacillus menurun, dan spesies yang jumlahnya berlebihan adalah bakteri
anaerob termasuk Gardnerellavaginalis, Mobiluncus, dan beberapa spesies
Bacteroides.Hampir 30% wanita yang tidak hamil memiliki vaginosis.Pada
kehamilan keadaan ini berkaitan dengan kelahiran prematur (kurang bulan).
Terapi di rencanakan untuk wanita yang datang dengan keluhan keputihan berbau
amis.
Protozoa Trichomonas vaginalis, sebuah organisme yang motile dengan 4
flagella, adalah penyebab ke tiga terbanyak dari vaginitis. Penyakit ini mengenai
180 juta perempuan di seluruh dunia dan merupakan 10 sampai 25% dari infeksi
vagina. Saat ini, angka insidensi vaginitis trichomonal terus meningkat di
kebanyakan negara-negara industri. Trichomonas vaginalis menular melalui
hubungan seksual dan ditemukan pada 30 sampai 80 persen laki-laki pasangan
seksual dari perempuan yang terinfeksi. Trikomoniasis berhubungan dan
mungkin berperan sebagai vektor untuk penyakit kelamin lain. Berbagai
penelitian membuktikan bahwa penyakit ini meningkatkan angka penularan HIV.
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

Faktor risiko untuk trikomoniasis termasuk penggunaan IUD, merokok dan


pasangan seksual lebih dari satu. Sekitar 20%-50% dari perempuan dengan
trichomoniasis tidak mengalami gejala apapaun. Trikomoniasis mungkin
berhubungan dengan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.

16. Seorang perempuan usia 24 tahun gipa0 hamil 32 minggu, mengeluh keluar darah dari
jalan lahir. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik ttv normal, his negative,
djj 12 kali/ menit. Apakah diagnosisnya…
a. Ruptur uteri
b. Solusio plasenta
c. Plasenta previa
Pembahasan :
Pada kasus ini pasien hamil 32 minggu mengeluh keluar darah dari jalan lahur dan tidak ada
riwayat trauma, his negative, ini merupakan beberapa tanda dan gejala plasenta previa,
sedangkan pada ruptur uteri his kuat, dan pada solusio placenta bisa terdapat riwayat trauma.

17. Seorang perempuan 28 tahun gip0a0 hamil 38 minggu, mengeluah keluar cairan disertai
darah dan lender dari jalan lahir. Setelah diperiksa, didapatkan posisi normal janin.
Ang dimaksud posisi tersebut adalah….
a. Posisi kepala
b. Posisi bokong
c. Posisi ubun-ubun besar
d. Posisi belakang kepala
Pembahasan : pada kasus ini janin sudah masuk dalam panggul ibu, maka posisi kepala bayi
yang akan tampak

18. Wanita, 31 tahun, datang dengan keluhan takut tulangnya keropos. Pasien mempunyai
riwayat sle. Pasien mendapat terapi prednison 1 tahun terakhir ini untuk lupus nefritis
nya. Pasien tidak mengkonsumsi obat lain, hanya minum pil kb. Saat ini pasien sudah
mendapat terapi calsium. Obat apalagi yang bisa diberikan pada pasien ini?
a. Vitamin D
b. –
c. –

19. Wanita 21 tahun, melakukan hubungan seksual dengan suaminya tiap masa subur nya.
Suatu hari pasangan ini lupa memakai kondom. Pasangan ini datang ke dokter karena
khawatir terjadi kehamilan, saat ini pasangan belum merencanakan hamil. Kontrasepsi
apa yang diberikan oleh dokter?
a. Implan
b. IUD
c. Spermiside
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

d. Pil progresteron
e. Pil estrogen
Pembahasan :
Minipil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis
rendah. Minipil atau pil progestin disebut juga pil menyusui. Dosis progestin
yang digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.
CARA KERJA MINIPIL
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau minipil dalam mencegah kehamilan
antara lain dengan cara:
1. Menghambat ovulasi.
2. Mencegah implantasi.
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.
EFEKTIFITAS MINIPIL
Pil progestin atau minipil sangat efektif (98,5%). Penggunaan yang benar dan
konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan
minipil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin),
carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).
Adapun cara untuk menjaga kehandalan minipil antara lain:
1. Minum pil setiap hari pada saat yang sama.
2. Penggunaan minipil jangan sampai ada yang lupa.
3. Senggama dilakukan 3-20 jam setelah minum minipil.
4. Dari bukti penelitian kehandalan minipil lebih pada wanita yang berusia tua
dibandingkan dengan yang berusia muda.

20. Apa yang terjadi pada masa subur wanita tersebut?


a. Lendir serviks kental, suhu basal tubuh meningkat
b. Lendir serviks kental, suhu basal tubuh menurun
c. Lendir serviks encer, suhu basal tubuh meningkat
d. Lendir serviks encer, suhu basal tubuh menurun
e. Lendir serviks kental, suhu basal tubuh normal
Pembahasan : SDA No. 8

21. Seorang wanita g1p0 datang untuk anc. Pada pemeriksaan didapatkan td 150/90 mmhg
dan proteinuria +2. Obat anti hipertensi yang kontraindikasi diberikan pada pasien
adalah...
a. ACEi
b. Reserpin
c. Hidralazin
d. Diuretik
e. Propanolol
Pembahasan :
Pada kasus ini diagnosis ibu preeklamsia, terapinya : Terapi farmakologis dapat dilakukan
dengan penggunaan obat-obatan antihipertensi golongan α2-agonis sentral (metildopa), β-
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

bloker (labetalol), vasodilator (hidralazin), dan diuretik (tiazid). Obat antihipertensi golongan
Angiotensin-Converting Enzym Inhibitor (ACE Inhibitor) dan Angiotensin II Receptor
Blockers (ARBs) mutlak dikontraindikasikan pada ibu hamil dengan hipertensi.

22. Seorang wanita G3P2A0 datang dengan keluhan kenceng-kenceng. Beberapa saat
kemudian wanita tersebut melahirkan bayi lucu dengan apgar 8-9. Tali pusat sudah
terpotong. Tindakan selanjutnya yang dilakukan kepada ibu adalah...
a. Injeksi oksitosin??
b. Meminta bidan untuk membantu masase uterus
c. Melahirkan plasenta
d. Menyuruh ibu untuk mengejan
e. Membersihkan seluruh badan ibu
Pembahasan :
pada kasus ini termasuk pada kala III yakni melahirkan plasenta dikarenakan bayi sudah
keluar, dan melahirkan plasenta serta mengecek apakah kotiledon plasenta telah lengkap.

23. Seorang wanita g2p1a0 datang ke dokter dengan membawa hasil lab toksoplasma +.
Pemngobatan yang aman bagi wanita ini...
a. Sulfadiazin
b. Pirimetamin
c. Spiramicin
d. Pirimetamin + sulfadiazin (kontraindikasi)
e. Pirimetamin + clindamicyn
Pembahasan :
Pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan
kemungkinan janin terinfeksi toksoplasma. Obat-obat yang sering diberikan pada
toxoplasmosis antara lain adalah:
1. Kombinasi Sulfadiazine dengan Pyrimethamine.
Kedua obat dapat menembus sawar otak. Pyrimethamine dan sulfadiazine dapat menghambat
sintesa asam folat yang diperlukan untuk replikasi parasit. Kombinasi kedua obat dapat
secara efektif membunuh parasit dan dapat menyembuhkan sampai 80% penderita.
Kelemahan dari kedua obat tersebut adalah kemungkinan terjadinya efek teratogenik
(berbahaya bagi janin) sehingga tidak diberikan pada wanita hamil
2. Spiramisin
Merupakan antibiotika golongan makrolid yang aman diberikan pada wanita hamil sehingga
obat ini dapat direkomendasikan untuk diberikan pada wanita hamil dengan
toxoplasmosis.Obat-obat lain yang dapat dipakai pada toxoplasmosis adalah : Clindamycin,
Azithromycin, Clarithromycin yang dilaporkan efektif untuk pencegahan reaktivasi.

24. Seorang wanita 16 tahun ternyata diketahui dengan mengandung dengan status obstetric
g1p0a0. Pasien tidak pernah memeriksakan diri karena takut ketahuan orang
tuanya. Pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan dan cairan berwarna hijau
yang berbau sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan pada awalnya pasien hendak
menggugurkan kandungan di dukun, oleh dukun kemaluan pasien dimasukkan sejenis
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

tanaman. Sekarang pasien merasa badannya demam. Diagnosis yang mungkin pada
pasien ini adalah?
a. Abortus komplit
b. Abortus inkomplit
c. Abortus insipiens
d. Abortus septic
e. Abortus imminens
Pembahasan :
Pada kasus ini pasien ke dukun untuk menggugurkan kandungannya, pasien mengalami
abortus provokatus.

25. Pasien perempuan datang dibawa dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir.
Riwayat 12 hari sebelumnya pasien operasi seksio caesaria a/i partus lama dengan
ketubah kehijauan. Saat di inspekulo didapatkan lokhia berbau, kuman patogen
penyebabnya adalah ?
a. E. Coli
b. Trichomonas vaginalis
c. Treponema pallidum
d. Gardnerella vaginitis
e. Chlamydia trachomatis
Pembahasan : SDA No. 15

26. Perempuan keputihan, riwayat berhubung an dengan suami 1 minggu yang lalu.
Inspekulo : pada ostium serviks didapatkan secret mukopurulen, mudah berdarah jika
digores. Diagnosisnya? Pemeriksaan penunjang didapatkan? Terapinya? Seorang wanita
35 tahun g2p1a0 datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan. Darah berwarna
merah segar. Dari pemeriksaan didapatkan fundus setinggi antara pusat dan simfisis. Pada
vt didapatkan ostium uteri menutup. Diagnosis pada pasien ini adalah?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus komplit
d. Abortus inkomplit
e. Abortus septic
Pembahasan :
Abortus Imminens (disebut juga abortus mengancam/threatened abortion)
Adalah:
Tanda dan Gejala Abortus Imminiens, meliputi:
- Perdarahan sedikit/bercak.
- Kadang disertai rasa mules/kontraksi.
- Periksa dalam belum ada pembukaan.
- Palpasi: tinggi fundus uteri sesui usia kehamilan.
- Hasil test kehamilan (+)/positif.
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

27. Seorang wanita 28 tahun datang dengan keluhan tidak menstruasi beberapa bulan ini.
Badan gemuk, moonface , t : 140/90 n: 82 rr : 24 penyebab tidak menstruasi?
a. Acth meningkat
b. Acth normal
c. Acth menurun
d. Gh meningkat
e. Gh menurun
Pembahasan :
Pasien dalam kasus ini memderita Cushing Syndrome akibat konsekuensi berlebihnya sekresi
glukokortikoid yang mempengaruhi sebagian besar proses metabolisme.
Gejala khusus penyakit Cushing adalah adanya mobilisasi lemak dari bagian bawah tubuh,
wajah membengkak, dan potensi androgenik dapat menimbulkan timbulnya jerawat dan
hirsutisme (penumbuhan bulu wajah yang berlebihan). Gambaran wajah tersebut sering
digambarkan seperti “moon face”. Kira-kira 80% pasien juga mengalami hipertensi ringan
akibat efek mineralokortikoid ringan dari kortisol. Selain itu juga terjadi kenaikan kadar gula
darah, lemahnya otot, dan timbulnya striae. Dari gejala-gejala yang telah dialami pasien, hal
tersebut menunjukkan bahwa terdapat efek yang berlebih dari kortisol. Selain gejala klinis,
perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan. Adanya desakan massa tumor di
hipofisis dalam sella tursika mengakibatkan pasien merasa pusing. Wajah “moon face”
diakibatkan adanya penumpukan lemak khas gejala Cushing syndrome. Striae dan lemah
yang dirasakan pasien terjadi akibat mobilisasi protein dari jaringan otot. Amenore dan
rambut yang tumbuh berlebih adalah konsekuensi dari berlebihnya sekresi adrenal.
Hiperpigmentasi terjadi karena meningkatnya sekresi ACTH yang juga menentukan
pembentukan melanin. Sifat retensi Na yang juga dimiliki oleh kortisol menyebabkan
terjadinya hipertensi pada kasus hiperkostisisme.

28. Seorang wanita yang telah melahirkan disuntik oksitosin kedua, plasenta lahir
lengkap. Namun masih terjadi perdarahan yang keluar dari jalan lahir. Langkah yang
paling tepat adalah..
a. Masase uterus
b. Eksplorasi jalan lahir
c. Injeksi oksitosin ketiga
d. Jahit perineum
Pembahasan :
Pada saat plasenta lahir segera dilakukan masase uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi dengan baik dan kuat, masase uterus masuk pada KALA III

29. Pasien wanita 16 tahun diantar ibunya ke dokter dengan keluhan belum pernah
menstruasi. Dan pasien mengeluh bahwa sering mengalami nyeri perut dan pinggang.
Pada pemeriksaan didapatkan pertumbuhan payudara dan rambut di tempat tertentu
dalam batas normal. Apa kemungkinan penyebab terjadinya keluhan pada pasien?
a. Gangguan aksis hipofisis-hipotalamus
b. Gangguan pada ovarium
[TRY OUT REGIONAL 5 OBSGYN] Batch 3 2014

c. Gangguan pada endometrium


d. Gangguan meningkatnya estrogen-progesteron
e. Gangguan bentuk hymen
Pembahasan :
Pada kasus ini termasuk dalam Amenore primer, dikarenakan perempuan hingga usia 19
tahun belum pernah sama sekali haid. Sedangkan penyebab terseringnya adalah :
Penyebab tersering terjadinya Amenorea primer adalah
- Pubertas terlambat
- Kegagalan dari fungsi indung telur
- Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
- Gangguan pada susunan saraf pusat
- Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi dapatdipikirkan
apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

30. Wanita 35 thn, g3p2a0 uk 38-40 minggu. Riwayat persalinan terakhir sc. Sudah 3 jam
disuruh mengejan oleh peraji, namun bayi tidak lahir. Lingkaran bndl rendah, st +5,
gawat janin (+). Penatalaksanaan?
a. SC
b. Vacum ekstraksi
c. Forceps
d. Dipimpin mengedan
e. Amniotomi
Pembahasan : pada kasus ini ditemukan linkaran bandl rendah, dan terdapat
gawat janin, dan sebelumnya riwayat persalinan dengan sc, maka untuk
persalinan saat ini tetap dilakukan sc

Anda mungkin juga menyukai