PENILAIAN OSCE
PRA KEPANITERAAN
MATA KULIAH:
1. KMB
2. KEPERAWATAN GADAR &
KRITIS
3. KEPERAWATAN DASAR
4. KEPERAWATAN MATERNITAS
5. KEPERAWATAN ANAK
6. KEPERAWATAN KOMUNITAS
& KELUARGA
7. KEPERAWATAN GERONTIK
8. KEPERAWATAN JIWA
9. MANAJEMEN KEPERAWATAN
Februari 2020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Pemberian Oksigen
2. Pemeriksaan TTV & Pengkajian Fisik
3. Pemberian Terapi Cairan Intravena
4. Pemberian Transfusi Darah
5. Pemasangan NGT
6. Perawatan Luka
7. Pemasangan Kateter Urin
8. Pemberian Obat
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PEMASANGAN INFUS
NAMA :
NIM :
KELAS :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
1. Cairan/larutan yang benar
2. IV Cath berbagai ukuran
3. Set infus
4. Alkohol swab
5. Torniket
6. Sarung tangan bersih
7. Kasa steril
8. Plester
9. Handuk/pengalas tangan/perlak kecil
10. Tiang penyangga IV
11. Bengkok (tempat pembuangan jarum)
12. Gunting
13. Baki dg alas
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi IV)
1.Beri salam dan perkenalkan nama perawat
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
3. Letakkan klien dalam posisi semifowler atau supine jika tidak memungkinkan
(buat klien senyaman mungkin)
FASE KERJA:
4. Cek alat-alat yang akan digunakan
5.Jaga privasi klien
6.Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
7.Cuci tangan
8. Buka set infus, pertahankan sterilitas kedua ujungnya
9. Letakkan klem yang dapat digeser tepat di bawah ruang drip dan gerakkan klem
pada posisi off
10. Lepaskan pembungkus lubang pada botol (kantung) larutan IV plastik tanpa
menyentuh ujung tempat masuknya alat set infuse
11. *)Tusukkan set infus ke dalam kantong atau botol cairan
Untuk Botol yg putaran, lepaskan penutup protector tanpa dilakukan swap, dan
tusukkan jarum ke lubang kantong.
Untuk botol yg tarikan, lepaskan penutup protector kemudian lakukan swap
alcohol dan tusukkan jarum ke kantung
12. **)Gantungkan botol infus yang telah dihubungkan dengan set infus pada
tempat yang telah disediakan (pertahankan kesterilan set infus)
13. **)Isi selang infus dengan cairan, pastikan tidak ada udara dalam selang
(terlebih dulu lakukan pengisian pada ruang tetesan/the drip chamber)
14. Pasang perlak kecil/pengalas di bawah lengan/tangan yang akan diinsersi
15. Kenakan sarung tangan
16. Identifikasi aksesibilitas vena untuk pemasangan kateter IV atau jarum
17. Pasang torniket mengitari lengan, di atas fossa antekubital atau 10-15 cm di
atas tempat insersi yang dipilih.
18. Pilih vena yang berdilatasi baik, dimulai dari bagian distal, minta klien untuk
mengepal dan membuka tangan (apabila belum menemukan vena yang cocok,
lepaskan dulu torniket, dan ulangi lagi setelah beberapa menit).
19. *)Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, kemudian ikuti dengan
gerakan:
Sirkuler dari tempat insersi ke daerah luar dengan alcohol swap, atau hapusan
satu arah
20. *)Lakukan pungsi vena, fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari tangan
yang tidak memegang alat infus di atas vena dengan cara meregangkan kulit.
Lakukan penusukan dengan sudut 20-30°, tusuk perlahan dengan pasti
21. Jika tampak aliran darah balik, mengindikasikan jarum telah masuk vena.
22. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan
plastik IV kateter ke dalam vena
23. Lepaskan torniket dengan tangan yang lain
24. Tekan dengan jari ujung plastik IV karteter, lalu tarik jarum infus keluar,
Sambungkan plastic IV kateter dengan ujung selang infus dengan gerakan
cepat, jangan menyentuh titik masuk selang infus
25. Buka klem untuk memulai aliran infus sampai cairan mengalir lancar
26. Fiksasi sambungan kateter infus (apabila sekitar area insersi kotor, bersihkan
terlebih dulu)
27. Atur tetesan infus sesuai ketentuan
28. Beri label pada temapt pungsi vena dengan tanggal, dan inisial perawat
29. Buka sarung tangan
30. Cuci tangan
FASE TERMINASI:
31. Berikan reinforcement positif
32. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
33. Akhiri kegiatan dengan baik
34. Mendokumentasikan hasil kegiatan
JUMLAH TOTAL
ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
Keterangan:
*) Penilaian hanya 0 dan 2
**) Cairan dan Set Infus dpt digunakan secara re-use
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PERAWATAN LUKA
NAMA :
NIM :
KELAS :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
1. Set balutan steril :
2. Gunting jaringan: 1
3. Pinset anatomis: 3
4. Pinset cirurgis: 1
5. Kom steril kecil: 2
6. Kasa steril
7. Korentang dengan duk steril: 1
8. Sarung tangan steril: 1
9. Sarung tangan bersih: 1
10. Salin normal/NaCl 0,9%
11. Larutan antiseptik jika diindikasikan
12. Salep antibiotik jika diindikasikan
13. Selimut mandi: 1
14. Perlak dan pengalasnya: 1
15. Masker wajah, pelindung mata, apron jika diperlukan: 1
16. Bengkok: 1
17. Kantong sampah kedap air: 1
18. Kapas alkohol
19. (Kalau perlu) Balutan modern sesuai kondisi luka: Hidrogel,
hidrokoloid, Ca alginate, dll
20. Plester, kasa gulung sesuai kebutuhan
21. Gunting plester
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status klien dan data klien untuk memastikan tindakan)
1. Beri salam dan perkenalkan nama perawat
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
3. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
FASE KERJA:
4. Dekatkan peralatan ke samping tempat tidur klien.
5. Pertahankan privacy (Tutup tirai) klien selama tindakan dilakukan
6. Atur posisi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan
selimut mandi. Beritahu klien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatan steril.
7. Pasang perlak dan pengalasnya di bawah area luka. Letakan bengkok
di atas perlak. Letakkan kantong sampah pada area yang mudah
dijangkau.
8. Buka korentang dari pembungkusnya. Buka set balutan steril. Kasa,
gunting dan pinset harus tetap pada area steril. Jika tidak ada kasa,
tambahkan kasa ke bak instrumen steril.
9. Tuangkan cairan NaCl 0,9% pada kom steril. Tuangkan larutan
antiseptik jika diindikasikan.
10. Kenakan masker muka, pelindung mata, apron jika diperlukan.
Sesuaikan kondisi luka.
11. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai
12. Lepaskan plester/balutan luar luka dengan perlahan. Gunakan
normal salin atau kapas alkohol jika sulit dilepas, sesuaikan dengan
kondisi luka. Observasi kulit klien untuk reaksi terhadap plester.
13. Lepaskan sarung tangan bersih, buang pada tempat yang tepat
14. Gunakan sarung tangan steril
15. Dengan menggunakan pinset steril angkat balutan kasa pada luka
secara hati-hati. Peringatkan klien tentang rasa tidak nyaman yang
mungkin timbul. Gunakan salin normal jika kasa menempel pada
luka dan sulit diangkat.
16. Observasi karakter, jumlah drainase pada balutan kasa. Buang
balutan yang kotor ke dalam bengkok atau kantong sampah
17. Kaji kondisi luka: proses penyembuhan luka, karakter drainase,
tanda-tanda infeksi.
Untuk luka yang memerlukan balutan kering seperti luka post
operasi:
18. Bersihkan luka dengan salin normal. Gunakan bagian kasa yang
berlainan untuk tiap usapan. Bersihkan dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi.
19. Gunakan kasa kering untuk mengeringkan luka atau garis insisi.
20. Pasang kasa yang lembab pada luka atau salep antibiotik Berikan
kasa steril kering di atas kasa basah atau salep antibiotik.
21. Tutup dengan memasang plester, sesuaikan luas luka.
22. Rapikan kembali peralatan
23. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat yang tepat
24. Kembalikan klien dalam posisi yang nyaman, buka tirai
25. Cuci tangan
FASE TERMINASI:
26. Berikan reinforcement positif
27. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
28. Akhiri kegiatan dengan baik
29. Mendokumentasikan hasil kegiatan
JUMLAH TOTAL
ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
FASE TERMINASI:
13. Berikan reinforcement positif
14. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
15. Akhiri kegiatan dengan baik
16. Mendokumentasikan hasil kegiatan
JUMLAH TOTAL
ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
NAMA :
NIM :
KELAS :
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak Jember, .................................. 2020
sempurna/dilakukan namun Penilai,
tidak berurutan pada tahap
kerja
2=dilakukan sempurna atau
bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena ( )
situasi yang tidak
memungkinkan (tidak
diperlukan dalam skenario yang
sedang dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/108) X 100 = …..
(Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMASANGAN KATETER
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas klien
(patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait masalah
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi masalah
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Tutup pintu dan jendela, pasang tirai/ sketsel
9 Anjurkan keluarga pasien untuk keluar ruangan
10 Posisikan tempat tidur senyaman mungkin
11 Pastikan alat-alat telah siap digunakan dan dalam keadaan steril.
(menyiapkan aquades ke dalam cucing, menyiapkan spuit 10 cc, jelly
di atas kassa, urine bag dan dower kateter sesuai ukuran di atas meja
steril)
12 Mencuci tangan
13 Lepaskan pakaian bawah klien dan beri selimut
14 Perlak dan alasnya, dipasang di bawah bokong
15 Meletakkan bengkok non steril diantara kedua tungkai
16 Pakai sarung tangan bersih
Pada Pasien Perempuan
17 Membuka, labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
18 Vulva dibersihkan dengan kapas savlon/antiseptic minimal 3 kali (dari
atas ke bawah, samping kanan dan kiri dan kapas kotor dibuang
dibengkok)
19 Melepaskan sarung tangan bersih dan kemudian menggunakan sarung
tangan steril
20 Memasang duk steril biasa diantara paha, duk steril lubang pada vulva
dan meletekkan bengkok steril di antara paha
21 Mengambil kateter, cek balon kateter dan menyambung urine bag pada
dower kateter.
22 Mengolesi ujung kateter dengan pelumas sekitar 2,5 – 5 cm
23 Membuka labia minora dengan tangan kiri dan memasukkan kateter
ke dalam uretra perlahan-lahan dan menganjurkan pasien untuk
menarik nafas panjang
24 Bila urine sudah tampak keluar ke urine bag (menandakan kateter
sudah masuk di kandung kemih) maka kateter dikunci memakai spuit
berisi aquades steril (mengisi balon) dengan ukuran 10-15 ml.
25 Jika dibutuhkan pengambilan specimen urine maka urine ditampung
dalam bengkok atau botol steril dengan cara; klem ujung kateter,
lepaskan urine bag dan masukkan ujung kateter ke dalam botol steril,
buka klem untuk mengisi botol dan klem kembali jika sudah cukup
kemudian sambungkan kembali dengan urine bag.
26 Fiksasi dower kateter menggunakan plester.
27 Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
28 Mencuci tangan
29 Dokumentasikan tindakan
Pada Pasien Pria
17 Tangan kiri perawat memegang penis menghadap ke atas
18 Glan penis dibersihkan secara sirkuler atas ke bawah, dengan kapas
savlon minimal 3 kali dan buang kapas kotor dalam bengkok
19 Melepaskan sarung tangan bersih dan menggunakan sarung tangan
steril
20 Memasang duk steril biasa diantara paha, duk steril lubang pada penis
dan meletekkan bengkok steril di antara paha.
21 Mengambil kateter, cek balon kateter dan menyambung urine bag pada
dower kateter.
22 Mengolesi ujung kateter dangan pelumas sekitar 2,5 — 5 cm
23 Penis agak ditarik supaya lurus dan kateter dimasukkan perlahan-lahan
dan menganjurkan pasien untuk nafas panjang
24 Bila urine sudah tampak keluar ke urine bag (menandakan kateter
sudah masuk di kandung kemih) maka kateter dikunci memakai spuit
berisi aquades steril (mengisi balon) dengan ukuran 10-15 ml.
25 Jika dibutuhkan pengambilan specimen urine maka urine ditampung
dalam bengkok atau botol steril dengan cara; klem ujung kateter,
lepaskan urine bag dan masukkan ujung kateter ke dalam botol steril,
buka klem untuk mengisi botol dan klem kembali jika sudah cukup
kemudian sambungkan kembali dengan urine bag.
26 Fiksasi dower kateter menggunakan plester.
27 Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
28 Mencuci tangan
29 Dokumentasikan tindakan
C FASE TERMINASI
30 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan tindakan
31 Melakukan evaluasi obyektif
32 Memberikan reinforcement positif
33 Memberikan kesempatan bertanya
34 Rencana tindak lanjut
35 Melakukan kontrak topik yang akan datang
36 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
37 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
38 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
39 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
40 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
41 Intonasi jelas
42 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
43 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
45 Peduli/sensitive
46 Kompeten
47 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan: Jember, 2020
0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
( )
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/108) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
15 LIMPA:
Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar.
Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah
interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam
kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada
orang dewasa normal tidak teraba
Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah
perut setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan. Untuk palpasi
ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta
kiri. Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba
adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.
Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan: Jember, ............................ 2020
0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan
namun tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek
tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
( )
situasi yang tidak memungkinkan (tidak
diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMERIKSAAN JANTUNG
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PENGUKURAN DENYUT NADI
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PENGUKURAN PERNAPASAN
Nama :
NIM :
Kelas :
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Atur posisi pasien: supinasi, semi fowler, fowler
11 Alihkan perhatian pasien agar tidak fokus ke pernafasannya
12 Identifikasi frekuensi napas per menit, keteraturan irama, dan
kedalaman pernapasan.
13 Catat hasil pemeriksaan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PENGUKURAN SUHU
Nama :
NIM :
Kelas :
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
PEMERIKSAAN SUHU ORAL
1. Memakai sarung tangan
2. Atur posisi pasien
3. Menentukan letak thermometer (sub-lingual)
4. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
5. Menginstruksikan pasien membuka mulut
6. Meletakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
7. Anjurkan menutup mulut selama 3-5 menit (tergantung jenis
thermometer)
8. Ambil thermometer dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien dengan posisi miring (lateral)
5. Pakaian ditutunkan sampai glutea
6. Atur thermometer pada nilai nol dan oleskan jelly / vaseline
7. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan
thermometer kedalam rektal, jangan sampai berubah tempatnya.
8. Ambil thermometer setelah 3-5 menit dan baca hasilnya
9. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
10. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
11. Lepaskan sarung tangan
12. Cuci tangan
PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Atur posisi pasien
5. Tentukan letak aksila dan bersihkan dengan tisu / kasa
6. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
7. Meletakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi ke dada
8. Ambil thermometer setelah 5-10 menit dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan: Jember, ............................ 2020
0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan
namun tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek
tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
( )
situasi yang tidak memungkinkan (tidak
diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi :
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
2-5 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (dewasa : 21-23 G, panjang 1-1½ inci; anak : 25-
27 G, panjang ½-1 inci)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
IM)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Jaga privasi klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
18. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi
19. Palpasi otot untuk menentukan kekerasan dan ukurannya. Apabila
a. Lengan atas (deltoid) : klien duduk atau berbaring dengan lengan
bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.
b. Dorsogluteal : klien diatur berbaring menghadap ke bawah dalam
posisi pronasi dengan kedua tangan diatas sisi tempat tidur dan kedua
kaki diputar kedalam, klien juga dapat diatur dalam posisi miring ke
samping dan kaki yang atas ditekuk pada pangkal paha dan lutut serta
diletakkan di depan kaki bawah yang diatur lurus.
c. Ventrogluteal : klien berbaring miring, terlentang, atau terlentang
dengan lutut dan panggul fleksi
d. Vastus lateralis (paha) : klien dapat diatur miring atau duduk, atau
berbaring terlentang dengan lutut agak fleksi.
21. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
22. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
25. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah), pegang dengan
telapak ke bawah pada sudut 90 derajat terhadap tempat injeksi
26. Tempatkan tangan non dominan pada tempat injeksi dan regangkan
kulit untuk membuatnya tegang.
27. Injeksikan jarum secara lembut dan cepat kedalam otot pada sudut 90
derajat.
Jika massa otot kecil, cubit bagian otot menggunakan ibu jari dan jari
lain.
Jika obat bersifat mengiritasi, gunakan metode Z-track
28. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi. Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan
(kecepatan 10 detik/ml). Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum,
buang obat dan spuit, dan ulangi prosedur.
29. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi, dengan tangan non dominan memegang
kassa kering/swab alkohol.Usapkan swab alkohol dengan perlahan di
tempat injeksi, lakukan penekanan perlahan. Jangan memasase kulit.
Bila tempat penusukan mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan
dengan kassa steril kering sampai perdarahan berhenti. Untuk tempat
injeksi ventrogluteal dan vastus lateralis, anjurkan klien menggerak-
gerakan kaki.
30. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
31. Ambil pengalas
32. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
33. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
34. Beri reinforcement positif.
35. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
36. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
JUMLAH TOTAL
NILAI:
(Skor Total)/74X 100
=..........................
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
1-3 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (25 sampai 27 G), panjang jarum 3/8 – 5/8 inci
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok, perlak dan alasnya
8. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
SC)
9. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
10. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
11. Jaga privasi klien.
12. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
13. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
14. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
17. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
18. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman dan merelaksasi area
sesuai tempat injeksi yang dipilih. Jika injeksi di lengan, posisi klien
duduk atau berdiri; jika di abdomen, klien duduk atau terlentang; jika
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah)
24. Tusukkan jarum spuit ke area injeksi. Masukkan jarum dengan cepat
dan mantap pada sudut 45 – 90 derajat.
25. Saat melakukan penusukan, untuk klien berukuran tubuh rata-rata,
gunakan tangan non dominan untuk meregangkan kulit pada tempat
injeksi atau pegang kulit sehingga tercipta suatu gulungan kulit setebal
½ inci. Untuk klien gemuk, cubit kulit di tempat injeksi dan masukkan
jarum dibawah lipatan kulit.
26. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi (meskipun penusukan
pembuluh darah pada injeksi subkutan jarang ditemukan). Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan.
Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum, buang obat dan spuit, dan
ulangi prosedur mulai penyiapan obat.
27. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi (dimasukkan) dengan tangan non
dominan memegang kassa kering/swab alkohol.
28. Usapkan swab alkohol dengan perlahan diatas atau di tempat injeksi
dan beri masase ringan di area injeksi. Bila tempat penusukan
mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan dengan kassa steril
kering sampai perdarahan berhenti.
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
30. Ambil pengalas
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
32. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
33. Beri reinforcement positif.
34. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
35. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
36. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL
NILAI:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHEKLIST UJIAN OSCE
INJEKSI DERMAL (ID)
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit berukuran 1 ml atau spuit tuberkulin
2. Jarum sesuai ukuran (26 sampai 27 G)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
ID)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
CARA BEKERJA :
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan obat sesuai yang diperlukan untuk satu klien dalam satu
waktu. Pilih obat yang tepat dari tempat persedian (laci, kotak obat, di
nurse station atau di laci klien). Cek label obat dengan catatan
pengobatan. Lakukan 3 kali pengecekan. Pada tes alergi, obat yang
akan dilakukan tes alergi perlu diencerkan terlebih dahulu dengan
pelarut (aquades) sesuai petunjuk pada label obat. Ambil 0,5 cc dari
obat yang telah diencerkan tersebut kemudian encerkan kembali
dengan aquades sampai menjadi 1 cc. Obat yang telah disiapkan
diletakkan dalam bak injeksi.
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Minta klien mengekstensikan siku lengan
22. Pilih tempat injeksi intradermal dengan lebar tiga atau empat jari
dibawah daerah antekubital dan dengan lebar tangan diatas
pergelangan tangan
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus.
Pertahankan bevel jarum menghadap ke atas.
25. Tegangkan (regangkan) area yang akan diinjeksi dengan
menggunakan tangan kiri (non dominan). Tangan dominan memegang
spuit.
26. Lakukan penusukan dengan perlahan. Sudut penusukan 5 sampai 15
derajat terhadap permukaan kulit. Masukkan terus jarum melalui
epidermis sampai kira-kira 3 mm dibawah permukaan kulit. Ujung
jarum dapat dilihat melalui kulit.
27. Dorong obat secara perlahan. Obat ini akan menimbulkan tonjolan
dibawah permukaan kulit seperti gigitan nyamuk dengan diameter
sekitar 6 mm. Pada saat memasukkan obat, akan terasa adanya
tahanan. Jika tidak, berarti jarum masuk terlalu dalam dan harus
ditarik.
28. Tarik spuit sambil mengusapkan swab alkohol dengan perlahan diatas
tempat injeksi tanpa memberikan masase (pijatan).
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah khusus
30. Ambil pengalas dibawah lengan
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
32. Bereskan peralatan dan lepas sarung tangan
33. Gambar lingkaran di sekeliling tepian tempat injeksi dengan bolpoin.
34. Tanya pada klien apakah merasa nyeri akut, sensasi terbakar, baal atau
kesemutan pada tempat injeksi. Observasi adanya reaksi alergi setelah
injeksi intradermal
35. Instruksikan klien dan keluarga untuk tidak menyentuh daerah injeksi
FASE TERMINASI:
36. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
37. Beri reinforcement positif.
38. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
39. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
40. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL
(..................................)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit dan jarum steril sesuai ukuran
2. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
5. Bak injeksi (bak spuit)
6. Bengkok
7. Perlak dan alasnya
8. Karet pembendung (torniket)
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Bila dalam tabung spuit masih ada udara, maka
udara harus dikeluarkan. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam
bak injeksi.
18. Tentukan vena yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area
yang mengalami jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
19. Pasang pengalas dibawah vena yang akan dilakukan injeksi
20. Pasang torniket pada bagian proksimal (bagian atas) dari area yang
akan dilakukan penusukan, hingga vena benar-benar dapat dilihat dan
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit pada tangan dominan. Lakukan penusukan dengan
lubang jarum (bevel) menghadap keatas, posisi jarum sejajar dengan
vena. Untuk mencegah agar vena tidak bergeser, maka tangan
nondominan menahan vena sampai jarum masuk vena
24. Lakukan aspirasi. Bila terhisap darah (tampak pada spuit), lepaskan
torniket dan dorong obat secara perlahan kedalam vena
25. Setelah obat masuk semua, tarik spuit dan jarum, lakukan penekanan
pada area injeksi dengan swab alkohol
26. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
27. Ambil pengalas
28. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
29. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
30. Beri reinforcement positif.
31. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
32. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
33. Dokumentasikan hasil kegiatan: Catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat
JUMLAH TOTAL
NILAI:
(Skor Total)/66X 100
=..........................
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Baki beralas berisi:
1. Kartu atau format catatan obat
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Mangkuk obat
4. Segelas air
5. Sedotan, alat penggerus obat (martil dan lumpang), tissue
Fase Persiapan Pasien
2. Memberikan salam dan perkenalkan diri
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
4. Mengidentifikasi program pengobatan minimal dengan 6 benar
5. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengkaji riwayat alergi, riwayat medikasi, dan riwayat diet pasien, kaji
kemampuan pasien untuk dapat minum obat oral atau kemungkinan
adanya kontraindikasi dalam menerima obat oral
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
8. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
9. Atur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman.
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Siapkan peralatan dan catatan/kartu obat di dalam ruang pengobatan atau
di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar.
12. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
13. Siapkan obat dan cek label obat dengan catatan pengobatan
Jika obat berupa tablet/kapsul/tablet berbentuk biji:
14. a) Tablet/kapsul dari botol. Tuang obat/kapsul sejumlah yang
dibutuhkan ke dalam tutup botol lalu pindahkan ke mangkuk obat.
Jangan sentuh obat dengan jari tangan. Tablet/kapsul yang lebih
dapat dikembalikan ke dalam botol.
b) Tablet/kapsul dalam unit-dosis (dikemas dalam pembungkus
plastik). Tempatkan tablet/kapsul yang dikemas langsung ke
dalam mangkuk obat. Jangan lepas pembungkus atau kemasan
obat.
c) Tablet berbentuk biji, dapat dibelah dengan tangan yang
dibungkus sarung tangan atau dipotong menggunakan alat
pemotong.
d) Jika pasien anak kecil/pasien sulit menelan obat besar/pasien
belum terlatih menelan obat, maka tablet dapat digerus
(dihaluskan) dalam lumping penggerus. Tempatkan obat di bagian
bawah martil, hancurkan obat hingga menjadi bubuk halus.
Campurkan obat yang telah hancur dengan sejumlah kecil
makanan seperti jus, puding, atau selai.
15. Tempatkan semua tablet atau kapsul yang akan diberikan pada waktu
yang sama, di dalam sebuah mangkuk obat
Jika obat berbentuk cairan:
14. Kocok botol cairan secara merata. Periksa obat dan buang jika warna
obat berubah.
15. Lepaskan penutup botol dari wadahnya dan tempatkan tutup botol
dalam kondisi terbalik.
16. Pegang botol dengan label pada telapak tangan ketika obat dituang.
17. Pegang cangkir obat sejajar mata. Isikan obat ke dalam cangkir sampai
skala dan tanda yang diinginkan. Skala harus rata dengan tingkat
permukaan cairan atau basis meniscus, bukan tepinya.
18. Jika cairan melebihi skala, buang cairan ke bak cuci piring atau
bengkok. Bersihkan bibir botol dengan tissue kemudian tutup botol
dengan penutupnya.
19. Bandingkan format, kartu obat, dan huruf cetak nama obat dengan
wadah serta obat yang tersedia.
20. Kembalikan kotak obat atau obat unit-dosis yang tidak digunakan ke
lemari atau laci obat dan kembali baca label.
21. Tempatkan obat dan kartu atau catatan obat bersama-sama di atas baki
16. Bantu pasien mengambil posisi duduk atau berbaring miring (lateral).
17. Berikan pasien pilihan air atau jus untuk menelan obat. Tawarkan pasien
apakah pasien ingin memegang obat padat ditangannya atau di
cangkir/mangkuk obat sebelum memasukkannya ke dalam mulut.
18. Bila pasien tidak dapat memegang obat, tempatkan cangkir berisi obat
pada bibir pasien dan tuangkan obat satu per satu ke dalam mulut perlahan.
19. Temani pasien sampai semua obat ditelan. Apabila perawat ragu apakah
obat ditelan, minta pasien membuka mulutnya
20. Rapikan klien ke posisi semula
21. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
22. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan melepas sarung tangan
23. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
24. Mengevaluasi respon pasien
25. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
26. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
27. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
28. Mencuci tangan
29. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
OBAT TABLET/KAPSUL OBAT CAIR
Total Skor Total Skor
NILAI AKHIR = x 100 NILAI AKHIR = x 100
62 74
Keterangan : Jember, ........... Februari 2020
Beri tanda centang “Ö” pada skor yang diperoleh Penguji,
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat ( )
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBLINGUAL
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Baki beralas berisi:
1. Kartu atau format catatan obat
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Mangkuk obat
4. Alat penggerus obat (martil dan lumpang)
5. Lap/tissue
Fase Persiapan Pasien
2. Memberikan salam dan perkenalkan diri
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
4. Mengidentifikasi program pengobatan minimal dengan 6 benar
5. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan, tekankan pada
pasien untuk tidak menelan obat tapi membiarkan sampai hancur.
6. Mengkaji riwayat alergi, riwayat medikasi, dan riwayat diet pasien
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
8. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
9. Atur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman.
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Siapkan peralatan dan catatan/kartu obat di dalam ruang pengobatan atau
di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar.
12. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
13. Siapkan obat dan cek label obat dengan catatan pengobatan
14. Tawarkan kepada pasien apakah akan meletakkan sendiri obatnya di
bawah lidah.
15. Beri tahu pasien untuk tidak menelan atau mengunyah obat, tapi dibiarkan
di bawah lidah hingga hancur
16. Rapikan klien ke posisi semula
17. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
18. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan melepas sarung tangan
19. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
20. Mengevaluasi respon pasien
21. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
22. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
23. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
24. Mencuci tangan
25. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
54
Jember, ...........Februari 2020
Keterangan :
Penguji,
Beri tanda centang “Ö” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat ( )
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTAL
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Baki beralas berisi:
1. Kartu atau format catatan obat
2. Obat suppositoria rektum
3. Jeli pelumas
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Tissue
6. Duk
Fase Persiapan Pasien
2. Memberikan salam dan perkenalkan diri
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
4. Mengidentifikasi program pengobatan minimal dengan 6 benar
5. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengkaji riwayat alergi, riwayat medikasi, dan riwayat diet pasien
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
8. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
9. Atur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman.
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Siapkan peralatan dan catatan/kartu obat di dalam ruang pengobatan atau
di kereta obat.
12. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
13. Bantu Klien dalam posisi miring/sims dengan kaki atas fleksi ke depan
14. Pertahankan Klien tertutup duk dengan hanya area anal yang terpapar
15. Periksa kondisi diluar anus dan palpasi dinding rektum. Apabila sarung
tangan kotor, buang dengan membaliknya dan tempatkan pada wadah
yang tepat
16. Kenakan sarung tangan baru (sekali pakai), jika sebelumnya telah dibuang
17. Keluarkan suppositorian dari bungkusnya, lumasi ujungnya dengan jeli
pelumas. Lumasi jari telunjuk tangan dominan dengan jeli pelumas
18. Minta pasien menarik nafas dalam perlahan melalui mulut dan relaksasi
spingter anus
19. Regangkan bokong dengan dengan menggunakan tangan non dominan.
Dengan menggunakan jari telunjuk yang dominan, masukkan suppositoria
dengan perlahan melalui anus, spingter interna dan ke arah dinding
rektum, 10 cm pada Klien dewasa, 5cm pada Klien anak
20. Tarik jari dan bersihkan area anus dengan tissue
21. Instruksikan Klien untuk tetap dalam posisi sims atau berbaring terlentang
selama 5 menit
22. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar dan buang
kedalam wadah yang tepat
23. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
24. Bereskan alat-alat yang telah digunakan
25. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
26. Mengevaluasi respon pasien
27. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
28. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
29. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
30. Mencuci tangan
31. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
66
Jember, ........... Februari 2020
Keterangan :
Penguji,
Beri tanda centang “Ö” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat ( )
UNIVERSITAS
JEMBER FAKULTAS
KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN
PRAKTIKUM
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
NAMA :
NIM :
KELAS :
NILAI
ASPEK YANG
DINILAI 0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
1. Cairan/larutan infus normal saline (NaCl 0,9%)
2. Produk darah yang tepat
3. IV Cath berbagai ukuran
4. Set infus
5. Set transfusi
6. Alkohol swab
7. Torniket
8. Sarung tangan bersih
9. Kasa steril
10. Plester
11. Handuk/pengalas tangan/perlak kecil
12. Tiang penyangga IV
13. Bengkok (tempat pembuangan jarum)
14. Gunting perban
15. Baki dg alas
16. Termometer
17. Set tensimeter
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan
program terapi IV) 1.Beri salam dan perkenalkan nama perawat
2.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
3.Letakkan klien dalam posisi semifowler atau supine jika tidak
memungkinkan (buat klien senyaman mungkin)
FASE KERJA:
4.Cek alat-alat yang
akan digunakan
5.Jaga privasi klien
6.Dekatkan alat-alat ke sisi tempat
tidur klien 7.Cuci tangan
8.Mengukur tanda-tanda vital 30 menit sebelum pemberian transfusi.
Laporkan jika ada peningkatan suhu tubuh.
9. Buka set infus dan transfusi, pertahankan sterilitas kedua ujungnya
10. Letakkan klem yang dapat digeser tepat di bawah ruang drip dan
gerakkan klem pada posisi off.
11. Lepaskan pembungkus lubang pada botol (kantung) transfusi
dan cairan infus IV normal saline (NaCl 0,9%) tanpa menyentuh
ujung tempat masuknya alat set transfusi.
12. *)Tusukkan set infus ke dalam kantong atau botol cairan:
Untuk Botol yg putaran, lepaskan penutup protector tanpa dilakukan
swap, dan tusukkan jarum ke lubang kantong.
Untuk botol yg tarikan, lepaskan penutup protector kemudian
lakukan swap alcohol dan tusukkan jarum ke kantung
13. **)Gantungkan botol infus yang telah dihubungkan dengan
set infus pada tempat yang telah disediakan (pertahankan
kesterilan set infus)
14. **)Isi selang infus dengan cairan, pastikan tidak ada udara
dalam selang (terlebih dulu lakukan pengisian pada ruang
tetesan/the drip chamber ½ penuh)
15. Pasang perlak kecil/pengalas di bawah lengan/tangan yang akan
diinsersi
15. Kenakan sarung tangan
16. Identifikasi aksesibilitas vena untuk pemasangan kateter IV atau
jarum
17. Pasang torniket mengitari lengan, di atas fossa antekubital atau 10-
15 cm di atas tempat insersi yang dipilih.
18. Pilih vena yang berdilatasi baik, dimulai dari bagian distal, minta
klien untuk mengepal dan membuka tangan (apabila belum
menemukan vena yang cocok, lepaskan dulu torniket, dan ulangi
lagi setelah beberapa menit).
19. *)Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, kemudian
ikuti dengan gerakan:
Sirkuler dari tempat insersi ke daerah luar dengan alcohol swap,
atau hapusan satu arah
20. *)Lakukan pungsi vena, fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari
tangan yang tidak memegang alat infus di atas vena dengan cara
meregangkan kulit. Lakukan penusukan dengan sudut 20-30°,
tusuk perlahan dengan pasti
21. Jika tampak aliran darah balik, mengindikasikan jarum telah masuk
vena.
22. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tarik jarum sedikit lalu
teruskan plastik IV kateter ke dalam vena
23. Lepaskan torniket dengan tangan yang lain
24. Tekan dengan jari ujung plastik IV karteter, lalu tarik jarum
infus keluar, Sambungkan plastic IV kateter dengan ujung
selang infus dengan gerakan cepat, jangan menyentuh titik
masuk selang infus
25. Buka klem untuk memulai aliran infus sampai cairan mengalir
lancar
26. Fiksasi sambungan kateter infus (apabila sekitar area insersi
kotor, bersihkan terlebih dulu).
27. Klem selang infus, lepaskan selang infus dari botol infus dan
memindahkan ke kantong transfusi.
28. Atur tetesan infus sesuai ketentuan
29. Beri label pada tempat pungsi vena dengan tanggal, dan inisial
perawat
30. Buka sarung tangan
31. Cuci tangan.
32. Mengobservasi tanda-tanda vital dan reaksi pasien terhadap alergi
setiap 5 menit selama 15 menit, dan kemudian setiap 15 menit.
FASE TERMINASI:
33. Berikan reinforcement positif
34. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
35. Akhiri kegiatan dengan baik
36. Mendokumentasikan hasil kegiatan
JUMLAH TOTAL
ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
NILAI AKHIR = x 100
72
Keterangan:
*) Penilaian hanya 0 dan 2
**) Cairan dan Set Infus dpt digunakan secara re-use
Keterangan :
Jember,
0 : tidak dilakukan sama sekali
Dosen penguji,
1 : dilakukan dengan tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
NAMA :........................................
NIM :........................................
KELAS :........................................
NO TINDAKAN 0 1 2 3 4
1 Tindakan sesuai guideline
a. Aman diri, korban, dan lingkungan
b. Cek respon
c. Panggil bantuan
d. Cek nadi & napas (head tilt-chin lift)
e. Pijat jantung : napas buatan = 30 : 2
f. Dilakukan berurutan
2 Pijat jantung
a. Di center of chest korban
b. Tangan lurus, siku terkunci
c. Kedalaman 5-6 cm
d. Arah pijatan 90⁰ terhadap dada korban
e. Rekoil sempurna
f. Frekuensi 100-120 X/ menit
g. Interupsi minimal
3 Napas buatan
a. Head tilt-chin lift
b. Mulut korban tersegel
c. Hidung korban ditutup
d. Ditiup sampai dada mengembang
secukupnya
e. Ditiup selama 1 detik
f. Interupsi minimal
JUMLAH SKOR
=.................
Skor:
4: Sangat baik NIP
3: Baik
2: Sedang
1: Kurang
0: Tidak dilakukan
KEPERAWATAN DASAR
1. Pengkajian Nyeri
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Hand hygiene
4. ROM Aktif dan Pasif
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
PENGKAJIAN NYERI
PASIEN DEWASA
NAMA :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Alat ukur nyeri:
a. NRS : the Numerical Rating Scale
b. VDS : the Verbal Descriptor Scale
c. FPS : the Faces Pain Scale
Fase Persiapan Pasien
1. Menentukan kesadaran pasien:
Sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik; tuna wicara; gangguan
mental / dimensia
Fase Tindakan
i. Memberikan salam dan perkenalkan diri
ii. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
iii. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
iv. Menanyakan apakah pasien merasakan nyeri
v. Mengobservasi perilaku / posisi tubuh pasien (menangis, menahan
nyeri, dll)
vi. Menanyakan lokasi nyeri
vii. Menanyakan penyebaran nyeri
viii. Menanyakan kapan terjadinya nyeri dan durasi nyeri yang dirasakan
ix. Menanyakan keparahan nyeri yang dirasakan
x. Menanyakan kondisi / posisi yang bagaimana rasa nyeri dirasakan
xi. Menanyakan riwayat nyeri yang dirasakan: obat yang digunakan,
operasi, penyakit yang pernah dialami, riwayat jatuh / kecelakaan
xii. Menanyakan tindakan yang pernah dilakukan pasien untuk mengatasi
nyeri: obat, suplemen, pijat, terapi alternatif lainnya
xiii. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
Fase Terminasi dan Dokumentasi
1. Mengevaluasi respon pasien
2. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
3. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
/0123 4506
NILAI AKHIR = x 100
78
Jember, …….. Februari 2020
Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “Ö” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
HAND HYGIENE
NAMA :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. a. Sabun cuci tangan (Handwash)
b. Alcohol-based handrub (Handrub)
c. Handscoon (Jika diperlukan)
d. Handuk kecil atau tisu
Fase Pra-Tindakan
2. • Melepas perhiasan: cincin, jam tangan, gelang
• Tidak menggunakan kuku pasangan (kuku palsu)
• Memastikan kuku tangan pendek
• Memastikan terdapat air mengalir
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
/0123 4506
NILAI AKHIR = x 100
77
/0123 4506
NILAI AKHIR = x 100
98
/0123 4506
NILAI AKHIR = x 100
98
Fase Tindakan
17 Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien
4. Paraf dan nama perawat
ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
NAMA :
NIM :
3. Persiapan pasien:
a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien (HPMT , HPL dan Usia kehamilan)
c. Jaga privacy pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan
e. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
2 Cuci tangan
ORIENTASI
3 Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 10
4 Panggil klien dengan nama kesukaan klien
5 Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien.
6 Berikan kesempatan klien untuk bertanya. Berikan petunjuk
alternatif komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan
prosedur yang dilakukan.
7 Jaga privasi klien.
8 Atur posisi klien sesuai dengan keinginan klien
TAHAP KERJA
Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Pimpinan 80
Meneran
1 Memberitahu ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik
• membantu ibu dalam posisi yang nyaman dan aman bagi janin
• Jelaskan pada keluarga bagaimana cara mendukung dan memberi
semangat pada ibu
6 Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas sympisis
untuk mendeteksi tangan lain menegangkan tali pusat
Skore Minimal : 70
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan dengan bantuan / tidak berurutan/tidak sempurna
2 : dilakukan dengan mandiri / sempurna/ tidak dilakukan karena situasi tertentu / tidak ada dalam kasus
Jember, .........................
Penilai
(_____________________________)
NIP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl.Kalimantan 37, Kampus Tegalboto, Jember
NAMA :
NIM :
2 Cuci tangan
ORIENTASI
3 Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 10
4 Panggil klien dengan nama kesukaan klien
5 Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien.
6 Berikan kesempatan klien untuk bertanya. Berikan petunjuk
alternatif komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan
prosedur yang dilakukan.
7 Jaga privasi klien.
8 Atur posisi klien: Supinasi/ litotomi
TAHAP KERJA
Menentukan TFU dan bagian janin yang terdapat 80
di fundus:
9 Perawat berdiri di sebelah kanan dan menghadap ke arah muka ibu
hamil
Perawat menentukan TFU dengan cara :
10 Gunakan kedua tangan untuk mengarahkan rahim ke tengah
11 Letakkan tangan tepat di bawah Prosesus Xiphoideus
12 Tekan tangan perlahan dan gerakkan tangan ke arah bawah
sampai merasakan batas lengkung fundus / simfisis pubis
13 Letakkan meteran (Midline) di bagian tengah abdomen
14 Arahkan letak ujung midline (yang menunjukkan angka 0) ditasa
simfisis pubis
15 Tarik ujung yang lain ke arah atas, sampai menyentuh batas fundus
uteri bagian atas
16 Letakkan tangan di samping kanan dan kiri uterus setinggi
umbilikalis
17 Tekan dengan tekanan ringan pada salah satu sisi tangan dan
gunakan tangan yang satunya untuk menahan
18 Tentukan punggung janin
19 Pastikan letak jantung di sudut kanan atas punggung janin.
20 Letakkan stetoskop monoaural di atas abdomen ibu. tepat di tempat
yang telah ditentukan
21 Dekatkan telinga pada ujung monoaural
22 Lepaskan tangan dari monoaural
23 Tangan yang lain memegang nadi ibu
24 Hitung denyutan selama satu menit .
25 Rapikan peralatan kembali
26 Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman
27 Cuci tangan
TAHAP TERMINASI/EVALUASI
28 Evaluasi hasl (subyektif dan obyektif) 10
29 Berikan Reinforcement positif
30 Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
31 Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
32 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
Penilaian Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL
Skore Minimal : 70
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan dengan bantuan / tidak berurutan/tidak sempurna
2 : dilakukan dengan mandiri / sempurna/ tidak dilakukan karena situasi tertentu / tidak ada dalam kasus
Nilai :
(skor total / 68)x100
Jember, .........................
Penilai
(_____________________________)
NIP
KEPERAWATAN ANAK
1. Stimulasi Tumbuh Kembang
2. Pemberian Imunisasi
3. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir & Perawatan Tali Pusat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas klien
(patient safety)
3 Evaluasi pengetahuan ibu tentang bayi
4 Validasi kondisi saat ini
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mencuci tangan
9 Minta klien untuk membuka bajunya dan jelaskan alasan tindakan
tersebut
10 Menghitung pernafasan:
Siapkan jam tangan, hitung pernafasan selama satu menit (setiap satu
kali inspirasi diikuti ekspirasi)
11 Menghitung suhu tubuh:
a. Periksa thermometer dan pastikan dalam kondisi yang baik
b. Bersihkan thermometer dengan alkohol 70%
c. Keringkan kasila dengan tisu
d. Letakkan thermometer di aksila tunggu 3-5 menit (alarm
berbunyi) thermometer diangkat dan dibaca hasilnya
12 Menghitung heart rate:
Siapkan jam tangan
Hitung heart rate selama satu menit dengan menggunakan stetoskop
di bagian dada sebelah kiri
13 Penampilan Umum
1. Wajah
2. Postur
3. Pergerakan tubuh
4. Kebersihan
5. Nutrisi
6. Perilaku
7. Perkembangan
8. Status kesadaran
14 Kulit
1. Warna: sianosis, pucat, eritema, equimosis, petekiae, jaundice
2. Tekstur: kelembaban, kelembutan, keutuhan integritas kulit
(macule, patch, papule, vesicle, bulla, crust, scar, excoriation,
erosion, plaque, wheal, nodule, pustule, cyst, scale,
lichenification, keliod, fissure, ulcer
3. Temperatur
4. Turgor
15 Rambut
Perhatikan warna, tekstur, kualitas, distribusi, elastisitas, dan
kebersihan
Kepala
1. Bentuk
2. Kesimetrisan
3. Kontrol gerak kepala
4. Pergerakan (range of motion): adanya resistensi dan nyeri
5. Palpasi tulang tengkorak yaitu kondisi fontanel (fontanel
posterior menutup usia 2 bulan dan fontanel anterior usia 12-
18 bulan), adanya nodul, atau pembengkakan lainnya
6. Kebersihan
7. Lesi
8. Trauma
9. Warna kulit yang tidak merata
16 Mata
1. Ukur jarak antar kantus mata
2. Observasi jatuhnya palpebra: kesimetrisan, dan edema
3. Observasi warna sklera, konjungtiva, bulu mata, iris, alis, dan
kejernihan kornea
4. Observasi pupil, refleks cahaya, ukuran, bentuk, dan
pergerakan
17 Telinga
1. Observasi kesejajaran dan posisi pinnae:
a. Ukur tingginya dari posisi sudut mata
b. Ukur sudutnya dengan garis imajiner vertikal bagian bawah
telinga dan horizontal bagian atas telinga
2. Observasi kebersihan telinga: bau, warna, adanya cairan atau zat
yang keluar dari telinga, dengan cara:tarik pinnae ke bawah lalu
ke belakang
18 Hidung
1. Observasi ukuran, tempat, kesejajaran (garis imajiner titik tengan
antara mata dengan ujung atas bibir atas)
2. Observasi kondisi anterior vestibular (dibantu senter/penlight
dengan posisi kelapa menengadah ke belakang)
3. Cek kepatenan jalan nafas
19 Mulut
1. Observasi warna, bentuk, dan kelembaban bibir
2. Minta anak untuk memuka mulut dengan berkata “Aah” dengan
bantuan cahaya senter/penlight lihat: kondisi membran mukosa,
jusi, gigi, lidah, palatum, uvula
20 Thoraks
Inspeksi: Bentuk thorak, simetris/tidak, ada jejas/tidak, pergerakan
thorak saat bernafas simetris/tidak, adakah retraksi otot bantu napas
(tarikan dinding dada ke dalam), hitung frekuensi nafas, amati bentuk
tulang belakang
Palpasi: adanya nyeri tekan, raba adanya tumor, kesimetrisan
ekspansi thorak, taktil vremitus. denyut apeks dan getaran (thrill),
nilai kekuatan (keras, lemah, tidak teraba dan penjalarannya), adakah
getaran jantung
Perkusi: suara normal resonan, adakah suara abnormal, batas paru,
ada tidaknya pelebaran daerah redup
Auskultasi dengan stetoskop: Suara nafas normal, suara abnormal,
suara normal S1 dan S2 terdengar tunggal, suara abnormal jantung
(gallop, bising jantung, suara tambahan S3 dan S4)
21 Abdomen
Inspeksi: bentuk permukaan perut, warna, ada/tidaknya luka, adanya
bayangan pembuluh vena, edema, massa, simetris/tidaknya bentuk,
pembesaran perut, tanda asites, adanya gerakan dinding perut yang
tampak
Auskultasi: peristaltik usus, adanya gerakan cairan, bising usus
Perkusi: suara timpani / hipertimpani, suara pekak, suara redup
Minta pasien untuk menekuk lututnya dan posisikan senyaman
mungkin
Palpasi: adanya nyeri tekan, tegang/distensi, pembesaran organ (hati
dan lien), massa (konsistensi, mobilitas, cairan bebas, nyeri titik Mc
Burney)
22 Genetalia
1. Laki-laki: inspeksi ukuran penis, palpasi posisi testis, dan lihat
apakah sudah sirkumsisi
2. Perempuan: inspeksi ukuran labia mayora dan minora, dan vagina
3. Inspeksi tanda pembengkakan, lesi, inflamasi, pertumbuhan
rambut,dan kebersihan
23 Tulang Punggung dan Ekstremitas
1. Observasi bentuk tulang belakang: kyphosis, lordosis, scoliosis
2. Observasi jarak antar malleoli (genu varum), posisi telapak kaki
(genu valgum), dan cara berjalan
3. Lakukan uji: refleks plantar, lengan, kaki, tangan, dan telapak
kaki
24 Perawatan Tali Pusat
Buka alcohol swab (alkohol 70%)
Bersihkan tali pusat dengan alkohol swab dari arah pangkal kea rah
ujung, lalu buang alkohol swab di bengkok
Setelah bersih, tali pusat tidak perlu dibungkus (biarkan terbuka)
Tempelkan tali pusat pada abdomen bayi lalu diplester
25 Buka sarung tangan
26 Mencuci tangan
C FASE TERMINASI
28 Melakukan evaluasi obyektif
29 Memberikan reinforcement positif
30 Melakukan kontrak intervensi akan datang
31 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
32 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
33 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
34 Intonasi jelas
35 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
36 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
37 Peduli/sensitive
38 Kompeten
39 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, ……………2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai : ( )
(Skor total/78) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas ibu dan
anak (patient safety)
3 Evaluasi: Menanyakan kondisi kesehatan anak saat ini
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis dan menanyakan
hasil penilaian perkembangan sebelumnya
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mencuci tangan
9 Mendekatkan alat
10 Tanyakan tanggal, bulan, dan tahun lahir untuk menghitung usia
11 Tentukan umur anak dengan menghitung melalui tanggal bulan dan
tahun anak lahir.
Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan bila
umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.
12 Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
13 KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu:
* Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh:
"Dapatkah bayi makan kue sendiri ?"
* Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas melaksanakan tugas
yang tertulis pada KPSP.
Contoh: "Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk''
14 Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab,
oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang
ditanyakan kepadanya
15 Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban
tersebut pada formulir.
16 Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
18 Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
19 1. Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
a. Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh menjawab: anak bisa atau
pemah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh menjawab: anak belum
pernah melakukan atau tidak pemah atau ibu/pengasuh anak
tidak tahu.
2. Jumlah jawaban 'Ya' = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangannya (S).
3. Jumlah jawaban 'Ya' = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan
(M).
4. Jumlah jawaban 'Ya' = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).
5. Untuk jawaban 'Tidak', perlu dirinci jumlah jawaban 'Tidak'
menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
20 Menyampaikan hasil simpulan penilaian perkembangan
1. Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan
berikut:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan
baik
b. Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
anak
c. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
d. lkutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan
kesehatan di posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap
ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah
memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak.
e. Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap
3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6
bulan pada anak umur 24 sampai 72 buIan.
2. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan
berikut:
a. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
b. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar
ketertinggalannya.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan
adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan
perkembangannya dan lakukan pengobatan.
d. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban 'Ya' tetap 7 atau 8 maka
kemungkinan ada penyimpangan (P).
3. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan
tindakan berikut: Merujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan
jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
21 Menyampaikan edukasi tentang stimulasi perkembangan motorik
halus
22 Menyampaikan edukasi tentang stimulasi perkembangan motorik
kasar
23 Menyampaikan edukasi tentang stimulasi perkembangan bahasa
24 Menyampaikan edukasi tentang stimulasi perkembangan adaptif sosial
C FASE TERMINASI
25 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan tindakan
26 Melakukan evaluasi obyektif
27 Memberikan reinforcement positif
28 Memberikan kesempatan bertanya
29 Rencana tindak lanjut
30 Melakukan kontrak topik yang akan datang
31 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
32 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
33 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
34 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
35 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
36 Intonasi jelas
37 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
38 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
39 Peduli/sensitive
40 Kompeten
41 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, ……………2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai : ( )
(Skor total/86) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas klien
(patient safety)
3 Evaluasi kondisi kesehatan anak saat ini dan jenis imunisasi yang telah
didapatkan
4 Validasi: kejadian ikutan pasca imunisasi sebelumnya
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mencuci tangan
9 Mendekatkan alat
10 Ambil vaksin dengan dosis 0,5 ml
11 Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, lengan kanan bayi dijepit di
ketiak ibunya. Ibu menopang kepala bayi, tangan kiri ibu memeganag
tangan kiri bayi)
12 Lakukan disinfeksi dan injeksi secara subkutan pada 1/3 bagian lengan
kiri atas, regangkan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan injeksi
secara subkutan
13 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
14 Edukasi penanganan bayi pasca imunisasi :
Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI).
• Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
• Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam).
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
• Jika reaksi memberat dan menetap bawa bayi ke dokter
C FASE TERMINASI
15 Melakukan evaluasi subyektif setelah dilakukan tindakan
16 Melakukan evaluasi obyektifsetelah dilakukan tindakan
17 Memberikan reinforcement positif
18 Memberikan kesempatan bertanya
19 Rencana tindak lanjut
20 Melakukan kontrak topik yang akan datang
21 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
22 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
23 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
24 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
25 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
26 Intonasi jelas
27 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
28 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
29 Peduli/sensitive
30 Kompeten
31 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, ……………2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai : ( )
(Skor total/…..) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMBERIAN IMUNISASI DPT
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas klien
(patient safety)
3 Evaluasi kondisi kesehatan anak saat ini dan jenis imunisasi yang telah
didapatkan
4 Validasi: kejadian ikutan pasca imunisasi sebelumnya
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mencuci tangan
9 Mendekatkan alat
10 Ambil vaksin dengan dosis 0,5 ml
11 Atur posisi bayi (dipangku ibu, tangan kiri ibu merangkul bayi,
menyangga kepala bahu, dan memegang sisil luar tangan kiri bayi.
Tangan kanan bayi melingkar ke belakang tubuh ibu dan tangan kanan
ibu memegang kaki bayi dengan kuat)
12 Lakukan disinfeksi dan lakukan injeksi secara intramuskular didaerah
anterolateral paha atas
13 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
14 Edukasi penanganan bayi pasca imunisasi :
Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI).
• Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
• Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam).
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
• Jika reaksi memberat dan menetap bawa bayi ke dokter
C FASE TERMINASI
15 Melakukan evaluasi subyektif setelah dilakukan tindakan
16 Melakukan evaluasi obyektifsetelah dilakukan tindakan
17 Memberikan reinforcement positif
18 Memberikan kesempatan bertanya
19 Rencana tindak lanjut
20 Melakukan kontrak topik yang akan datang
21 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
22 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
23 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
24 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
25 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
26 Intonasi jelas
27 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
28 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
29 Peduli/sensitive
30 Kompeten
31 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, ……………2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai : ( )
(Skor total/…..) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMBERIAN IMUNISASI BCG
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas klien
(patient safety)
3 Evaluasi kondisi kesehatan anak saat ini dan jenis imunisasi yang telah
didapatkan
4 Validasi: kejadian ikutan pasca imunisasi sebelumnya
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mencuci tangan
9 Mendekatkan alat
10 Larutkan vaksin dengan pelarut vaksin yang tersedia kurang lebih 4 cc
dengan menggunakan spuit 5 ml
11 Isi spuit dengan vaksin yang sudah dilarutkan dengan dosis 0,05 ml
12 Atur posisi bayi, desinfeksi 1/3 bagian lengan kanan atas dengan kapas
alkohol, tegangkan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan injeksi
secara intrakutan, vaksin dikatakan berhasil jika timbul benjolan
13 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
14 Informasikan bahwa daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula)
yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2-4
bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan
parut dengan diameter 2-10 mm
C FASE TERMINASI
15 Melakukan evaluasi subyektif setelah dilakukan tindakan
16 Melakukan evaluasi obyektif setelah dilakukan tindakan
17 Memberikan reinforcement positif
18 Memberikan kesempatan bertanya
19 Rencana tindak lanjut
20 Melakukan kontrak topik yang akan datang
21 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
22 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
23 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
24 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
25 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
26 Intonasi jelas
27 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
28 Menggunakan bahasa nonverbal yang terapeutik
29 Peduli/sensitive
30 Kompeten
31 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, ……………2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai : ( )
(Skor total/…..) X 100 = ….. (Lulus/Tidak Lulus)
KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
1. Pengkajian Kebutuhan Keluarga
2. Pendidikan Kesehatan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE PRA INTERAKSI
1 Kesiapan: media, alat, perencanaan
2 Kemampuan analisis masalah terhadap kunjungan dan pengkajian
yang akan dilakukan
3 Kesiapan data dasar sebelum pengkajian
B FASE ORIENTASI
1 Salam dan penghargaan
2 Kontrak: topik, waktu, tujuan kunjungan; hal-hal yang ingin dicapai
3 Memberi perhatian/minat saat ini (here and now)
4 Melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah saat
ini (jika diperlukan)
C FASE KERJA
I Kemampuan komunikasi:
1 Sikap yang menghargai
2 Mendengar aktif
3 Memfasilitasi respon klien dan keluarga
4 Menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti
5 Menanyakan jika ada pernyataan yang tidak jelas dan
memberikan contoh
II Kemampuan kolaboratif
1 Menyertakan klien dan keluarga pada pengkajian melalui
interaksi keluarga
2 Mendorong diskusi klien dan keluarga
3 Menghargai kemampuan klien dan keluarga
4 Menciptakan lingkungan terapeutik
III Kemampuan tehnikal
a. Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan terbuka berdasarkan
variabel dari Friedman: (tergantung dari apa variabel yang akan digali
dari permasalahan kasus keluarga):
1 Data umum (identitas keluarga, komposisi keluarga,/genogram
tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi, aktivitas
rekreasi keluarga)
2 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga (tahap perkembangan saat
ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, riwayat keluarga sebelumnya)
3 Lingkungan keluarga (karakteristik rumah, karakteristik tetangga
dan komunitas, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga
dan interaksi dengan masyarakat, sistem pendukung keluarga)
4 Struktur keluarga (pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan
keluarga, struktur peran keluarga, nilai dan norma budaya keluarga)
5 Fungsi keluarga (afektif, ekonomi, reproduksi, sosialisasi, perawatan
keluarga)
6 Stres koping keluarga (stressor jangka pendek, kemampuan
keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
strategi adaptasi disfungsional)
b. Tindakan dalam menurunkan dan menjabarkan pertanyaan umum
kedalam pertanyaan khusus dalam mengkaji permasalahan keluarga
sesuai kebutuhan keluarga
c. Kemampuan dalam memfokuskan pengkajian pada tipologi lima
tugas kesehatan keluarga
d. Menggunakan media, peralatan, dan perlengkapan dalam
pengkajian (nursing kit)
e. Kemampuan melibatkan semua anggota keluarga
dalam pengkajiankeluarga
D FASE TERMINASI
a Kemampuan evaluasi
1 Menilai respon keluarga
2 Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan disetujui
b Kemampuan penyusunan rencana tindak lanjut
1 Merumuskan hasil pengkajian keluarga
2 Membuat rencana yang akan datang (misalnya: jadual,
tujuan dan persiapan kunjungan berikutnya)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/64) X 100 = …….
(LULUS/TIDAK LULU
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Mempersiapkan kegiatan dengan baik (membuat LP, Media, Persiapan
tempat, orang, pembagian tugas dll)
2 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggung jawab dan peran diri
3 Memotivasi kader kesehatan dengan komunikasi persuasi
(menggunakan kata kita, ayo, bersama, dst)
4 Menyampaikan maksud, tujuan, proses kegiatan yang terukur (untuk
menjadi tahu-mau-terampil mengenai ....)
5 Melakukan kontrak tempat/posisi
6 Melakukan kontrak waktu
7 Mengajukan pertanyaan sebagai ukuran tingkat (pengetahuan-sikap-
keterampilan)
B FASE KERJA
8 Menyampaikan ajakan peran kader (motivator, edukator, role model,
koordinator, dokumentor) secara terukur (contoh: melakukan
kunjungan rumah sebulan sekali paska posyandu pada warga yang
tidak hadir posyandu dan memeriksa kesehatan serta memotivasi
perilaku sehat)
9 Menyampaikan materi perilaku kesehatan (contoh: makan nutrisi
seimbang sesuai kebutuhan) dengan memberikan demonstrasi
langsung penyajian satu kali makan)
10 Menanyakan kembali mengenai perilaku ajakan pada kader (tahu-
mau-terampil), sebagai hasil ukuran capaian kegiatan
11 Menanyakan pada kader rencana yang akan dilakukan (peran) untuk
perilaku sehat pada masyarakat (membentuk pola dan sistem)
C FASE TERMINASI
12 Melakukan evaluasi subyektif:
13 Melakukan evaluasi obyektif
14 Memberikan reinforcement positif
15 Memberikan kesempatan bertanya
16 Rencana tindak lanjut: Terminasi dan menyampaikan rencana tindak lanjut
17 Melakukan kontrak topik yang akan datang
18 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
19 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
20 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI DAN EVALUASI HASIL
21 Menyampaikan RTL sesuai dengan indikator germas
22 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
23 Menggunakan kalimat-kalimat ajakan
24 Ekspresi wajah dan gesture tubuh yang terbuka (tangan di samping
tubuh dan bergerak sesuai penyampaian pesan, tidak bersidekap)
25 Menyampaikan hasil implementasi pada kader
26 Menyampaikan materi sesuai
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun Jember,.................... 2020
tidak berurutan pada tahap kerja Penilai,
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut
tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
( )
Nilai :
(Skor total/56) X 100 = ……. (LULUS/TIDAK LULUS)
KEPERAWATAN GERONTIK
1. Pengkajian GDS (GERIARTIC DEPRESSION SCALE)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
GERIATRIC DEPRESSIONS SCALE (GDS)
Nama : ____________________________________________________
NIM : _____________________________
No Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan klien :
Perhatikan kondisi klien
Kaji setiap keterbatasan yang dimiliki oleh klien sesuai indikasi
2 Mempersiapkan lingkungan :
Perhatikan situasi lingkungan sekitar klien
Kaji situasi lingkungan di sekitar klien
3 Mempersiapkan alat :
Perhatikan kebutuhan alat bantu sesuai yang dibutuhkan klien
Kaji kebutuhan alat yang dibutuhkan klien
4 Cuci Tangan
Tahap Orientasi
5 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
6 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
7 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
8 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
9 Menanyakan kesediaan klien
10 Menjaga privacy klien
11 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
12 Nama klien : Tanggal :
Jenis kelamin : Umur : tahun
Agama : Suku :
Alamat :
Pewawancara :
13 A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
14 B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang
ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
15 C. Rasa kegagalan
3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya
lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
16 D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
17 E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah
18 F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
19 G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai
membahayakan diri sendiri
20 H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
21 I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
22 J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam
penampilan saya dan in membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada
sebelumnya
23 K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
24 L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.
25 M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
26 Hasil
Intepretasi hasil:
0 – 4 Depresi tidak ada atau minimal
5 – 7 Depresi ringan
8 – 15 Depresi sedang
16 dan selebihnya Depresi berat
Tahap Terminasi
27 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
28 Beri reinforcement positif pada klien
29 Kontrak pertemuan selanjutnya
30 Mengakhiri pertemuan dengan baik
31 Cuci tangan
32 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan: Jember, ____ Februari 2020
0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan
namun tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut
tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang
tidak memungkinkan (tidak diperlukan dalam ( )
skenario yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/68) X 100 = ____________
2.
KEPERAWATAN JIWA
1. Melatih Pengontrolan Perilaku Kekerasan
2. Melakukan Komunikasi Teraupetik Pada
Pasien Dengan Halusinasi
3. Manajemen Stres: Tekhnik Nafas Dalam
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP1: PERILAKU
KEKERASAN (INDIVIDU)
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri,
memperkenalkan tanggungjawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: , menanyakan nama panggilan dan identitas
klien (patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait
diagnosis
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Membantu pasien untuk mengidentifikasi Penyebab Perilaku
marah
9 membantu pasien mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku
kekerasan atau marah
10 memabantu pasien mengenal penyebab ansietas
11 membantu pasien melatih tarik nafas dalam untuk
mengontrol marah
12 Mengajarkan pasien teknik pukul bantal untuk mengontrol
marah
14 Menjelaskan rasional dari melakukan teknik tersebut
16 Membantu klien memasukkan kegiatan nafas dalam ke dalam
jadwal kegiatan rutin guna mengontrol PK
C FASE TERMINASI
17 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan
klien setelah dilakukan tindakan
18 Melakukan evaluasi obyektif: melakukan evaluasi
kemampuan klien (pengetahuan dan ketrampilan) setelah
dilakukan tindakan
19 Memberikan reinforcement positif
20 Memberikan kesempatan bertanya
21 Rencana tindak lanjut: membuat jadual pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih (memberikan PR untuk pasien:
dosis pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
diajarkan)
22 Melakukan kontrak topik yang akan datAng
23 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
24 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
25 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
26 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
27 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
28 Intonasi jelas
29 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
30 Menggunakan bahasa non verbal yang terapeutik
31 Peduli/sensitive
32 Kompeten
33 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, …………………..2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
( )
(Skor total/66)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
MANAJEMEN STRESS (NAPAS DALAM)
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggungjawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: , menanyakan nama panggilan dan identitas
klien (patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait
diagnosis
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
SESI I
8 Berbaring dengan tenang, bengkokkan/tekuk kedua lutut dengan
jarak antar lutut 8 inci dan jari kaki menapak tanah secara ringan.
Usahakan tulang punggung lurus
9 Letakkan tangan kanan di atas perut dan tangan kiri diatas dada
10 Tutup mata dan bebaskan segala beban atau stresor dalam diri
11 Lepaskan semua ketegangan dan pikiran yang membebani diri
12 Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung dan bayangkan udara yang
dihirup mengalir kedalam tubuh dan mengisi rongga perut. Bayangkan
rongga perut penuh berisi oksigen seperti balon
13 Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan sambil
mengempiskan atau mengencangkan otot perut dengan cara menekan
perut dengan tangan kanan, lepaskan semua ketegangan di dalam
tubuh
14 Jika pikiran berjalan kemana-mana, lepaskan pikiran pikiran itu
dengan tenang dan kembalilah membayangkan udara yang masuk dan
keluar melalui badan
15 Hirup kembali oksigen melalui hidung dan hembuskan melalui mulut
16 Lakukan beberapa kali hingga tubuh menjadi nyaman
SESI II
17 Duduk diatas kursi
18 Letakkan tangan kanan diatas perut dan tangan kiri diatas dada
19 Pejamkan mata, cobalah melepaskan semua ketegangan, kecemasan
dan pikiran yang membebani hidup
20 Hiruplah oksigen dalam-dalam dan hembuskan napas melalui mulut
secara perlahan sambil mengempeskan atau mengkencangkan otot
perut dengan cara menekan perut dengan tangan kanan, lepaskan
semua ketegangan di dalam tubuh
21 Biarkan oksigen mengisi paru-paru secara penuh, jika pikiran berjalan
kemana-mana, lepaskan pikiran-pikiran itu dengan tenang, dan
kembalilah membayangkan udara yang masuk dan keluar melalui
badan
22 Ulangi teknik tadi, hirup nafas dalam-dalam dan hembuskan melalui
mulut secara perlahan.
23 Lakukan beberapa kali hingga kecemasan yang dirasakan menjadi
berkurang.
SESI III
24 Berdiri dengan sempurna, letakkan kedua tangan pada samping tubuh
25 Pejamkan mata, lepaskan semua pikiran dan beban dalam hati
26 Dengan kaki menapak tanah, bayangkan kaki sebagai akar yang
panjang dan menghunjam ke dalam bumi
27 Mulailah mengirup nafas dan rasakan aliran udara yang masuk melalui
hidung perlahan dan nikmati udara tersebut mengisi setiap sel dalam
jaringan tubuh
28 Hembuskan kembali secara perlahan
29 Lakukan beberapa kali hingga tubuh terasa rileks
30 Lakukan kembali cara ini dengan bernafas di alam terbuka sebab
alam terbuka adalah sumber baik untuk penyembuhan
C FASE TERMINASI
31 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan tindakan
32 Melakukan evaluasi obyektif: melakukan evaluasi kemampuan
klien (pengetahuan dan ketrampilan) setelah dilakukan tindakan
33 Memberikan reinforcement positif
34 Memberikan kesempatan bertanya
35 Rencana tindak lanjut: membuat jadual pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih
36 Melakukan kontrak topik yang akan datAng
37 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
38 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
39 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
40 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
41 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
42 Intonasi jelas
43 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
44 Menggunakan bahasa non verbal yang terapeutik
45 Peduli/sensitive
46 Kompeten
47 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, …………………..2019
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
( )
(Skor total/66)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP1: ANSIETAS
(INDIVIDU)
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggungjawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: , menanyakan nama panggilan dan identitas
klien (patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait
diagnosis
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya
9 membantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
ansietas
10 memabantu pasien mengenal penyebab ansietas
11 membantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
12 Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi
14 Menjelaskan rasional melakukan teknik relaksasi
16 Membantu klien memasukkan kegiatan nafas dalam ke dalam
jadwal kegiatan rutin guna mengontrol ansietas
C FASE TERMINASI
17 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan tindakan
18 Melakukan evaluasi obyektif: melakukan evaluasi kemampuan
klien (pengetahuan dan ketrampilan) setelah dilakukan tindakan
19 Memberikan reinforcement positif
20 Memberikan kesempatan bertanya
21 Rencana tindak lanjut: membuat jadual pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih (memberikan PR untuk pasien: dosis
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah diajarkan)
22 Melakukan kontrak topik yang akan dating
23 Melakukan kontrak tempat yang akan dating
24 Melakukan kontrak waktu yang akan dating
25 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
26 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
27 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
28 Intonasi jelas
29 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
30 Menggunakan bahasa non verbal yang terapeutik
31 Peduli/sensitive
32 Kompeten
33 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja Jember, …………………..2020
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak Penilai,
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
( )
(Skor total/66)X100 = ………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SP2: HALUSINASI (INDIVIDU)
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik:Salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan
tanggungjawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: , menanyakan nama panggilan dan identitas
klien (patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait
diagnosis
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mengevaluasi jadual kegiatan latihan klien : menghardik
halusinasi, berikan pujian
9 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan obat: benar obat
(sebutkan warnanya)
10 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan obat: benar waktu
11 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan obat: benar dosis
12 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan obat: benar
indikasi
13 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan obat: benar efek
samping obat
14 Membantu klien memasukkan kegiatan latihan menghardik dan
minum obat sebagai salah satu kegiatan harian
C FASE TERMINASI
15 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan tindakan
16 Melakukan evaluasi obyektif: melakukan evaluasi kemampuan
(pengetahuan dan ketrampilan) klien setelah dilakukan tindakan
17 Memberikan reinforcement positif
18 Memberikan kesempatan bertanya
19 Rencana tindak lanjut: membuat jadual pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih (memberikan PR untuk pasien: dosis
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah diajarkan)
20 Melakukan kontrak topik yang akan datang
21 Melakukan kontrak tempat yang akan datang
22 Melakukan kontrak waktu yang akan datang
23 Salam penutup
D TEKNIK KOMUNIKASI
24 Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan baik
25 Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
26 Intonasi jelas
27 Menggunakan teknik komunikasi dengan benar
28 Menggunakan bahasa non verbal yang terapeutik
29 Peduli/sensitive
30 Kompeten
31 Percaya Diri
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Keterangan:
0=tidak dilakukan
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).
Nilai :
(Skor total/62)X100 = ………..
Jember, …………………..2019
Penilai,
( )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SP3: HALUSINASI (INDIVIDU)
NAMA :
NIM :
KELAS :
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A FASE ORIENTASI
1 Salam terapeutik: Salam, memperkenalkan diri,
memperkenalkan tanggungjawab dan peran diri
2 Salam terapeutik: menanyakan nama panggilan dan identitas
klien (patient safety)
3 Evaluasi diagnosis: Menggali keluhan utama dan data terkait
diagnosis
4 Validasi kemampuan klien: Menggali kemampuan klien pada
pertemuan sebelumnya untuk mengatasi diagnosis
5 Melakukan kontrak topik/tindakan
6 Melakukan kontrak tempat/posisi
7 Melakukan kontrak waktu
B FASE KERJA
8 Mengevaluasi jadual kegiatan latihan klien : menghardik
halusinasi dan minum obat, berikan pujian
9 Menjelaskan rasional bercakap-cakap untuk mengontrol
halusinasi
10 Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap
– cakap
11 Membantu klien memasukkan kegiatan bercakap – cakap
dalam jadwal kegiatan harian
C FASE TERMINASI
12 Melakukan evaluasi subyektif: Melakukan evaluasi perasaan
klien setelah dilakukan tindakan
13 Melakukan evaluasi obyektif: melakukan evaluasi
kemampuan (pengetahuan dan ketrampilan) klien setelah
dilakukan tindakan
14 Memberikan reinforcement positif
15 Memberikan kesempatan bertanya
16 Rencana tindak lanjut: membuat jadual pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih (memberikan PR untuk
pasien: dosis pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
diajarkan)
17 Melakukan kontrak topik yang akan dating
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
26
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
20
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
22
0 1 2 3 4
- Ada critical step / prosedur - Banyak prosedur tidak - Ada prosedur tindakan - Semua prosedur dilakukan - Skor 3 ditambah,
tindakan sangat penting yang dilakukan dengan benar, yang tidak dilakukan atau dengan lengkap dan benar. - Tampak percaya diri
tidak dilakukan tidak urut atau tidak dilakukan tapi tidak - Memperhitungkan waktu, dan memahami betul
sistematis sempurna atau dilakukan tidak terburu-buru atau apa yang sedang
- Sebagian besar prosedur tidak
secara tidak urut (terbalik-
dilakukan dengan benar, tidak - Terlihat terburu-buru terlalu lambat. dilakukan
urut atau tidak sistematis atau sebaliknya (terlalu balik). (keterampilan dan
- Seluruh prosedur dilakukan
- Terlihat bingung (tidak tahu lambat) - Terlihat kurang sistematis dengan urut dan sistematis. penalaran klinis
apa yang harus dikerjakan). - Melakukan tindakan yang dalam melakukan baik).
tindakan. - Tidak melakukan tindakan
- Melakukan tindakan yang membuat pasien tidak yang akan membahayakan
membahayakan pasien. nyaman (kasar, terburu- - Terkadang terlihat
pasien / membuat pasien
buru, kurang empati) bingung/ blocking dalam tidak nyaman.
melakukan tindakan.
- Belum cukup percaya diri,
terkadang belum memahami
apa yang sedang dilakukan
(penalaran klinis masih
kurang).