Anda di halaman 1dari 66

SISTEM LIMFATIK & ORGAN LIMFATIK

Dewi Ratna Sari, dr., Msi


Departemen Anatomi & Histologi FK UNAIR
SISTEM LIMFATIK
• Sekelompok sel, jaringan
dan organ, yang
memonitor permukaan
tubuh & kompartemen
cairan internal serta
bereaksi terhadap
substansi yang
membahayakan.
• Terdiri dari:
– Pembuluh limfa
– Organ limfatik:
• Kelenjar getah bening
• Tonsil
• Limpa/lien
• Thymus
PEMBULUH LIMFA

KAPILER PEMBULUH LIMFA PEMBULUH LIMFA BESAR


SEDANG

 Struktur sama mirip  Bila diameter > 0,2 mm,  Struktur mirip dengan
kapiler darah. dinding bisa dibedakan 3 vena besar.
 Perbedaan: lapis seperti vena, tetapi  Perbedaan:
• Lumen lebih lebar batas tak jelas. • Perkembangan otot
• Letak lebih profundus  Selalu punya katup
• Ujungnya berakhir berpasangan. dalam tunika media
buntu lebih dominan.
• Lebih permiabel • Pembagian lapisan
dinding tidak jelas.
Contoh: Ductus
lymphaticus dextra
JARINGAN LIMFATIK
STROMA SEL BEBAS
 Merupakan kerangka jaringan limfatik  Mengisi mata anyaman
 Susunan seperti busa  Terdiri:
 Terdiri: • free makrophage,
• Sabut retikuler • limfosit (kecil, sedang, besar)
• Sel retikulum • sel plasma
 Pengecatan khusus: Ag impregnasi, PAS.
PERBANDINGAN STROMA DAN SEL BEBAS TIDAK SAMA

JARINGAN LIMFATIK KENDOR/DIFUS JARINGAN LIMFATIK PADAT

 Anyaman sabut retikuler renggang,  Anyaman sabut retikuler padat, mata


mata anyaman lebar dan sel bebas anyaman kecil-kecil dan sel bebas
yang mengisi mata anyaman sedikit. lebih padat
 Mengisi sinus-sinus, ruangan diantara  Dibedakan 2 macam bentuk:
nodulus, stratum papilare dari o Lempengan (cord)
dermis, lamina propria (traktus, Terdapat di dalam medulla kelenjar
digestivus, respiratorius, getah bening  Medullary cord
genitourinalis).
o Bulatan (nodulus)  limfoid nodul
Terdapat di korteks kelenjar getah
bening (KGB), pulpa putih lien,
lamina propria (traktus digestivus,
respiratorius, genitourinalis),
tonsil, Payer’s patches ilium dan
appendix.
Mucosal associated lymphatic tissue
(MALT)
• Jaringan limfatik kendor & limfoid nodul.
• Tidak berkapsul
• Mengandung limfosit B dan T.
• Terletak di lamina propria:
– Tractus digestivus (GALT, tonsil, peyer patches,
appendix)
– Tractus respiratorius (BALT)
– Tractus urinalis
– Tractus genetalia
LIMFOID NODUL (NODULUS LYMPHATICUS)
• Jaringan limfatik padat, berbentuk
bulat/ovoid, batas yang jelas.
• Terdiri atas:
1. Primary nodule (folikel I)
- Bagian tepi
- Sudah ada sejak lahir
- Terdiri dari limfosit kecil-kecil 2
- Tampak lebih padat
2. Secondary nodule = Germinal center
(folikel II)
- Bagian tengah
- Muncul setelah lahir  terbentuk krn
adanya respon terhadap antigen
- Terdiri dari limfosit sedang & besar,
follicular dendritic cell, makrofag 1
SEL PADA SISTEM LIMFATIK
• Limfosit
• Monosit
• Makrofag
• Netrofil
• Basofil
• Eosinofil
• Sel plasma
• Sel retikulum
• Sel dendritic
• Follicular dendritic cell (FDC)
• Sel Langerhans
1. LIMFOSIT 4. SEL RETIKULUM
sel yang utama Berbentuk seperti bintang (stellate)
Mempunyai juluran sitoplasma
mempunyai kemampuan Inti ovoid, open face type
mengenali dan respon Fungsi: Sel fagositosis & penyangga
terhadap bahan atau sel 2 tipe:
dari luar tubuh a. Mesenchymal reticular cells:
2. MAKROFAG - berasal dari mesoderm
Derivat dari monosit - terdapat pada KGB, lien, tonsil dan
sumsum tulang
Mempunyai kemampuan b. Epithelial reticular cells:
memfagosit benda asing - berasal dari endoderm
3. SEL PLASMA - terdapat pada thymus
Diferensiasi dari limfosit B
Mempunyai inti besar, bulat
 “a clock faced
appearance”
Jarang ada di thymus 
hanya di medulla
(Mescher, 2013)
SEL RETIKULUM
6. FOLLICULAR DENDRITIC CELL
(FDC)
5. Sel Dendritic
• Memiliki juluran sitoplasma
• Merupakan antigen
tipis, banyak, bercabang
presenting cell (APC) yang seperti rambut, yang
berasal dari sumsum interdigitasi di antara
tulang. limfosit B di germinal
• Terletak di lien & KGB center.
• Fungsi: • Merupakan APC
– Memproses & • Bukan sel fagositosis
mempresentasikan Ag ke
limfosit T.
– Membantu aktivasi
limfosit T.
ORGAN LIMFATIK
• Organ limfatik primer
(central) 
bertanggungjawab untuk
perkembangan dan
maturasi limfosit
– Thymus & sumsum tulang.
• Organ limfatik sekunder
(perifer)  merupakan
tempat dari limfosit yang
imunokompeten.
– Lien, KGB, MALT.
ORGAN LIMFATIK
1. Kelenjar Getah Bening (KGB)
2. Tonsil
3. Limpa / lien
4. Thymus
KELENJAR GETAH BENING/KELENJAR LIMFA/
LYMPHE NODE
• Bentuk seperti ginjal,
uk. 10-25 mm.
• Terdapat di sepanjang
perjalanan pembuluh
getah bening.
• Mempunyai bagian
cekung (hillus), tempat
keluar-masuk
pembuluh darah, saraf
& tempat keluar
pembuluh limfa.
• Dibungkus kapsul jaringan ikat.
• Fungsi:
– Proliferasi limfosit
– Menyaring cairan getah bening
– Membentuk antibodi
• Terdiri dari: cortex dan medulla.
KERANGKA KGB
KERANGKA KOLAGEN KERANGKA RETIKULER
 Terdiri dari sabut kolagen  Terdiri dari sabut retikuler
 Membentuk kapsul dan sel retikulum
 Menebal pd daerah hilus  Membentuk anyaman dg
 Membentuk trabekula yg pemadatan yg sama, shg
masuk ke dalam cortex terbentuk jaringan limfatik
berupa sekat-sekat padat (limfoid nodul) &
jaringan limfatik kendor
(sinus subcapsularis,
trabekularis & medullaris)
CORTEX KGB MEDULLA KGB
• Bagian luar kelenjar, • Bagian dalam kelenjar
kecuali hilus • Terdiri dari:
• Jaringan limfatik padat
• Terdiri dari:  berupa lempengan-
• Jaringan limfatik padat lempengan 
limfoid nodul medullary cord
• Jaringan limfoid kendor
• Jaringan limfatik kendor  mengisi sinus
 mengisi sinus medullaris, lanjutan dari
subcapsularis dan sinus sinus subcapsularis dan
trabekularis (peri trabekularis
folikularis)
5
4

CORTEX KGB:
1. Kapsul
2. Sinus Subcapsular
3. Trabekula
4. Limfoid Nodule
5. Sinus Peri-Trabecular (Parafollicular)
Vasa Afferent

Vasa efferent
TONSILLA
• Merupakan akumulasi
jaringan limfatik (folikel
I+II)
• Mempunyai kapsul dan
diliputi oleh jaringan
epitel
• Terdapat tiga struktur
tonsil:
1.Tonsilla palatina
2.Tonsilla lingualis
3.Tonsilla pharyngica
TONSILLA PALATINA
Lokasi: di antara arcus
glosso-palatinus dan
arcus pharyngo-palatinus
Dilapisi: Epitel berlapis
pipih tanpa tanduk 
membentuk lekukan
(krypte) yang dalam &
bercabang
Mempunyai kapsul
Tidak mempunyai vasa
afferent
Crypt
TONSILLA LINGUALIS
Lokasi: radix linguae
Dilapisi: Epitel berlapis
pipih tanpa tanduk
Krypte sedikit, dangkal
Dibawahnya terdapat
kelenjar weber
(mucous murni) pada
lidah
Tidak mempunyai vasa
afferen
TONSILLA PHARYNGICA
Lokasi: dinding
belakang nasopharynx
Dilapisi: Epitel berderet
silindris berkinosilia
dengan sel goblet
Tidak mempunyai
krypte
Tidak mempunyai vasa
afferent
LIMPA / LIEN
Organ limfatik terbesar
Dibungkus kapsula jaringan ikat padat yg
membentuk lipatan ke dalam parenchym lien
(trabekule)
Mempunyai permukaan medial yang cekung(
hillus)  tempat keluar masuknya pembuluh
darah, saraf dan keluarnya vasa efferen
Vasa afferen (-)
MAKROSKOPIS

TERDIRI DARI:
1. Bentukan-bentukan bulat / lonjong  pulpa
putih / white pulp / Malphigian corpuscle,
berdiameter 0,2 - 0,7 mm
2. Daerah gelap kemerahan  pulpa merah /
red pulp
MIKROSKOPIS
• PULPA PUTIH • PULPA MERAH
 Merupakan jar. limfatik  Terdiri anyaman sinusoid
padat yang bercabang dan
 Membentuk selubung beranastomose
mengelilingi arteria  Jaringan pulpa merah
centralis/arteria diantara sinusoid billroth
folikularis cord/ pulp cord/splenic
 Terdiri dari 2 bagian: cord  berisi makrofag,
a) Splenic nodule eritrosit, trombosit dan
plasmosit
b) Peri-arterial lymphoid
sheath
A A. PULPA PUTIH

B
B. PULPA MERAH

1 1. Arteri centralis
2. Sinusoid
3. Billroth cord /
3
Splenic cord
2
LIEN:
1.Trabekula
2. Pulpa merah
3. Zona marginalis
4. Pulpa putih
PULPA PUTIH

PULPA MERAH

PALS: Periarterial Lymphatic Sheath

MZ: Marginal Zone


3
2

1
Splenic nodule

 Berupa bentukan bulat


 Terdiri dari:
• Primary nodule merupakan bagian tepi dan
tampak gelap
• Germinal center  letaknya eksentris, tampak
pucat
 Tersusun dari sel limfosit kecil dan sedang
dari jenis B-limfosit, sel monosit, sel plasma
PERI ARTERIAL LYMPHOID SHEATH (PALS):

• Merupakan
pemadatan limfosit
mengelilingi arteria
centralis
• Bentuknya
memanjang, karena
mengikuti perjalanan
arteria centralis
• Tersusun dari limfosit
T
ZONA MARGINALIS

 Batas antara pulpa putih dan pulpa merah


 Terdiri dari jaringan limfatik kendor
 Sinusoid lebih kecil dari pulpa merah
 Tempat pertama terjadi hubungan sel
darah/Ag dengan jaringan parenkim lien
 Terdiri dari sel makrofag dan limfosit B
KAPSULA DAN TRABEKULA

 Terdiri dari: sabut retikuler, kolagen dan otot


polos
 Permukaan diliputi mesotelium
 Trabekula banyak mengandung sabut elastis
dan didalamnya terdapat arteri dan vena
trabekularis serta pembuluh getah bening
ARTERI TRABEKULARIS
PENICILLAR ARTERI
Terdiri dari 3 komponen:
a. Pulp-arteri:
Relatif panjang, punya 1 lapis otot polos dan bbrp lapis jaringan limfatik.

b. Sheathed-arteri:
Merupakan kapiler, tetapi mempunyai selubung SCHWEIGGER-SEIDEL
sheath yg terdiri dari sabut retikuler dan sel retikulum tersusun
konsentris tampak jelas pd kucing/anjing.

c. Terminal-arteri:
Berupa kapiler yang langsung berhubungan dengan venous-sinusoid atau
venule di dalam pulpa merah .
Pulp artery

Sheated artery
THYMUS
• Organ limfatik yg terbentuk
paling awal (kehamilan
minggu ke-6 ) dan terus
membesar sampai pubertas
 mengalami kemunduran
(aged involution), dan
diinfiltrasi oleh jaringan lemak
dan jaringan ikat
• Lokasi: Mediastinum
proximal, di depan pembuluh
darah besar.
• MAKROSKOPIS :
Bentuk pipih, warna abu-abu
dan terdiri dari 2 gelambir.
MIKROSKOPIS
 Terdiri dari 2 lobus
 Tiap lobul dibungkus kapsula tipis jaringan
ikat kendor
 Kapsul penetrasi ke parenkim sehingga
membentuk lobulus yang tidak sempurna
 Tidak mempunyai vasa afferent
 Tiap lobulus terbagi menjadi:
1. Korteks (gelap)
2. Medulla (terang)
THYMUS
• Memproduksi prekursor limfosit T
• Tidak mempunyai lymphoid nodules
• Sel retikuler berasal dari endoderm  tidak
memproduksi sabut retikuler, tetapi mensekresi
thymosin & zat lain 
• untuk produksi, proliferasi & maturasi limfosit T
• mengatur fungsi dan interaksi limfosit T di
jaringan limfatik sekunder
• Medulla mengandung HASSAL’S CORPUSCLE
KORTEKS
• Tampak lebih gelap
• Tersusun dari:
• Sel retikulum,
• Limfosit besar (ditepi),
• Limfosit sedang (ditengah),
• Limfosit kecil (dekat medulla),
• Makrofag (tersebar dalam korteks dan jumlahnya
meningkat pada batas korteks dan medulla)
• Sel plasma (pada thymus yg involusi)
• Mast sel pada ekstra lobuler
• Sel retikuler lebih sedikit dibanding di medulla
• Merupakan tempat proliferasi prekursor
limfosit T (thymosit)
• Mengandung 3 tipe dari epithelial reticular
cells:
1. Tipe I: di sekitar pembuluh darah, memisahkan
cortex dari kapsul dan trabekula
2. Tipe II: terletak di midcortex
3. Tipe III: terletak di bagian cortex yang lebih
dalam dan di batas cortex dan medulla
(corticomedullary junction)
MEDULLA
• Tersusun dari
 Sel retikulum
 Limfosit kecil (Thymocyte), yang jumlahnya
sedikit, bentuk tidak teratur, sitoplasma lebih
banyak
 Makrofag (jarang)
 Eosinofil (sedikit)
 Tidak mengandung sel plasma
• 3 tipe dari epithelial reticular cells:
1. Tipe IV: terletak di corticomedullary junction
2. Tipe V: membentuk cytoreticulum dari medulla
3. Tipe VI: besar,pucat, pipih, bergabung satu
dengan yang lain dan tersusun konsentris 
whorl-shaped thymic corpuscle (HASSAL’S
CORPUSCLES)
• Jumlah corpuscle ini meningkat dengan usia
HASSAL’S CORPUSCLE :
• Ukuran 100 mikron.
Tersusun dari sel
retikulum pipih 
- punya desmosome
- tersusun konsentris A
- punya butir
keratohyalin
- punya tonjolan filamen
sitoplasma
- bagian pusatnya
mengalami degenerasi
hyalin / pengapuran
A. Keratohyalin granules
Fungsi thymus:
• Merupakan tempat perkembangan dan
pematangan limfosit T
• Memproduksi hormon

VASKULARISASI
Berasal dari arteria thoraxica interna
BLOOD THYMUS BARRIER
Terdiri dari 3 komponen:
1. Endotel kapiler dan
membrana basalis
2. Ruang perivaskuler
yang berisi makrofag
dan cairan jaringan
3. Sel retikulum pada
permukaan cortex
Fungsi: menghambat
masuknya antigen dan
benda asing ke dalam
cortex
PERBANDINGAN ORGAN LIMFATIK
KORELASI KLINIK
Reaksi inflamasi
Adanya jejas dari luar tubuh (mekanik, thermal,
mikroorganisme,dsb) akan menimbulkan respon
perlindungan dari sistem kekebalan tubuh (sistem
imun) melalui reaksi inflamasi, baik akut maupun
kronis
Pada inflamasi kronis melibatkan sel-sel pada
sistem limfatik yaitu limfosit, makrofag dan sel
plasma, dan mediator radang (sitokin)
KORELASI KLINIK

• Reaksi hipersensitivitas
– Antigen yang masuk direspon secara berlebihan
oleh sistem imun sehingga mengakibatkan
kerusakan pada jaringan tubuh dan terjadilah apa
yang disebut sebagai reaksi alergi. Mast cell
mengeluarkan histamin ke jaringan dan tissue
eosinophil akan menetralisisr histamin tersebut
sehingga terlihat banyak tissue eosinophil pada
jaringan yang mengalami reaksi alergi
KORELASI KLINIK

Penyakit autoimun
Sel-sel imun dapat menyerang sel-sel lain dalam
tubuhnya sendiri
Sistemik Lupus Erimatosus (SLE), Hashimoto thyroiditis
KORELASI KLINIK

Imunodefisiensi
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) 
disebabkan oleh RNA retrovirus yang disebut
Human Immunodeficiency Virus (HIV)  suatu
penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan sistem
imun sehingga terjadi infeksi yang berulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai