Struktur sama mirip Bila diameter > 0,2 mm, Struktur mirip dengan
kapiler darah. dinding bisa dibedakan 3 vena besar.
Perbedaan: lapis seperti vena, tetapi Perbedaan:
• Lumen lebih lebar batas tak jelas. • Perkembangan otot
• Letak lebih profundus Selalu punya katup
• Ujungnya berakhir berpasangan. dalam tunika media
buntu lebih dominan.
• Lebih permiabel • Pembagian lapisan
dinding tidak jelas.
Contoh: Ductus
lymphaticus dextra
JARINGAN LIMFATIK
STROMA SEL BEBAS
Merupakan kerangka jaringan limfatik Mengisi mata anyaman
Susunan seperti busa Terdiri:
Terdiri: • free makrophage,
• Sabut retikuler • limfosit (kecil, sedang, besar)
• Sel retikulum • sel plasma
Pengecatan khusus: Ag impregnasi, PAS.
PERBANDINGAN STROMA DAN SEL BEBAS TIDAK SAMA
CORTEX KGB:
1. Kapsul
2. Sinus Subcapsular
3. Trabekula
4. Limfoid Nodule
5. Sinus Peri-Trabecular (Parafollicular)
Vasa Afferent
Vasa efferent
TONSILLA
• Merupakan akumulasi
jaringan limfatik (folikel
I+II)
• Mempunyai kapsul dan
diliputi oleh jaringan
epitel
• Terdapat tiga struktur
tonsil:
1.Tonsilla palatina
2.Tonsilla lingualis
3.Tonsilla pharyngica
TONSILLA PALATINA
Lokasi: di antara arcus
glosso-palatinus dan
arcus pharyngo-palatinus
Dilapisi: Epitel berlapis
pipih tanpa tanduk
membentuk lekukan
(krypte) yang dalam &
bercabang
Mempunyai kapsul
Tidak mempunyai vasa
afferent
Crypt
TONSILLA LINGUALIS
Lokasi: radix linguae
Dilapisi: Epitel berlapis
pipih tanpa tanduk
Krypte sedikit, dangkal
Dibawahnya terdapat
kelenjar weber
(mucous murni) pada
lidah
Tidak mempunyai vasa
afferen
TONSILLA PHARYNGICA
Lokasi: dinding
belakang nasopharynx
Dilapisi: Epitel berderet
silindris berkinosilia
dengan sel goblet
Tidak mempunyai
krypte
Tidak mempunyai vasa
afferent
LIMPA / LIEN
Organ limfatik terbesar
Dibungkus kapsula jaringan ikat padat yg
membentuk lipatan ke dalam parenchym lien
(trabekule)
Mempunyai permukaan medial yang cekung(
hillus) tempat keluar masuknya pembuluh
darah, saraf dan keluarnya vasa efferen
Vasa afferen (-)
MAKROSKOPIS
TERDIRI DARI:
1. Bentukan-bentukan bulat / lonjong pulpa
putih / white pulp / Malphigian corpuscle,
berdiameter 0,2 - 0,7 mm
2. Daerah gelap kemerahan pulpa merah /
red pulp
MIKROSKOPIS
• PULPA PUTIH • PULPA MERAH
Merupakan jar. limfatik Terdiri anyaman sinusoid
padat yang bercabang dan
Membentuk selubung beranastomose
mengelilingi arteria Jaringan pulpa merah
centralis/arteria diantara sinusoid billroth
folikularis cord/ pulp cord/splenic
Terdiri dari 2 bagian: cord berisi makrofag,
a) Splenic nodule eritrosit, trombosit dan
plasmosit
b) Peri-arterial lymphoid
sheath
A A. PULPA PUTIH
B
B. PULPA MERAH
1 1. Arteri centralis
2. Sinusoid
3. Billroth cord /
3
Splenic cord
2
LIEN:
1.Trabekula
2. Pulpa merah
3. Zona marginalis
4. Pulpa putih
PULPA PUTIH
PULPA MERAH
1
Splenic nodule
• Merupakan
pemadatan limfosit
mengelilingi arteria
centralis
• Bentuknya
memanjang, karena
mengikuti perjalanan
arteria centralis
• Tersusun dari limfosit
T
ZONA MARGINALIS
b. Sheathed-arteri:
Merupakan kapiler, tetapi mempunyai selubung SCHWEIGGER-SEIDEL
sheath yg terdiri dari sabut retikuler dan sel retikulum tersusun
konsentris tampak jelas pd kucing/anjing.
c. Terminal-arteri:
Berupa kapiler yang langsung berhubungan dengan venous-sinusoid atau
venule di dalam pulpa merah .
Pulp artery
Sheated artery
THYMUS
• Organ limfatik yg terbentuk
paling awal (kehamilan
minggu ke-6 ) dan terus
membesar sampai pubertas
mengalami kemunduran
(aged involution), dan
diinfiltrasi oleh jaringan lemak
dan jaringan ikat
• Lokasi: Mediastinum
proximal, di depan pembuluh
darah besar.
• MAKROSKOPIS :
Bentuk pipih, warna abu-abu
dan terdiri dari 2 gelambir.
MIKROSKOPIS
Terdiri dari 2 lobus
Tiap lobul dibungkus kapsula tipis jaringan
ikat kendor
Kapsul penetrasi ke parenkim sehingga
membentuk lobulus yang tidak sempurna
Tidak mempunyai vasa afferent
Tiap lobulus terbagi menjadi:
1. Korteks (gelap)
2. Medulla (terang)
THYMUS
• Memproduksi prekursor limfosit T
• Tidak mempunyai lymphoid nodules
• Sel retikuler berasal dari endoderm tidak
memproduksi sabut retikuler, tetapi mensekresi
thymosin & zat lain
• untuk produksi, proliferasi & maturasi limfosit T
• mengatur fungsi dan interaksi limfosit T di
jaringan limfatik sekunder
• Medulla mengandung HASSAL’S CORPUSCLE
KORTEKS
• Tampak lebih gelap
• Tersusun dari:
• Sel retikulum,
• Limfosit besar (ditepi),
• Limfosit sedang (ditengah),
• Limfosit kecil (dekat medulla),
• Makrofag (tersebar dalam korteks dan jumlahnya
meningkat pada batas korteks dan medulla)
• Sel plasma (pada thymus yg involusi)
• Mast sel pada ekstra lobuler
• Sel retikuler lebih sedikit dibanding di medulla
• Merupakan tempat proliferasi prekursor
limfosit T (thymosit)
• Mengandung 3 tipe dari epithelial reticular
cells:
1. Tipe I: di sekitar pembuluh darah, memisahkan
cortex dari kapsul dan trabekula
2. Tipe II: terletak di midcortex
3. Tipe III: terletak di bagian cortex yang lebih
dalam dan di batas cortex dan medulla
(corticomedullary junction)
MEDULLA
• Tersusun dari
Sel retikulum
Limfosit kecil (Thymocyte), yang jumlahnya
sedikit, bentuk tidak teratur, sitoplasma lebih
banyak
Makrofag (jarang)
Eosinofil (sedikit)
Tidak mengandung sel plasma
• 3 tipe dari epithelial reticular cells:
1. Tipe IV: terletak di corticomedullary junction
2. Tipe V: membentuk cytoreticulum dari medulla
3. Tipe VI: besar,pucat, pipih, bergabung satu
dengan yang lain dan tersusun konsentris
whorl-shaped thymic corpuscle (HASSAL’S
CORPUSCLES)
• Jumlah corpuscle ini meningkat dengan usia
HASSAL’S CORPUSCLE :
• Ukuran 100 mikron.
Tersusun dari sel
retikulum pipih
- punya desmosome
- tersusun konsentris A
- punya butir
keratohyalin
- punya tonjolan filamen
sitoplasma
- bagian pusatnya
mengalami degenerasi
hyalin / pengapuran
A. Keratohyalin granules
Fungsi thymus:
• Merupakan tempat perkembangan dan
pematangan limfosit T
• Memproduksi hormon
VASKULARISASI
Berasal dari arteria thoraxica interna
BLOOD THYMUS BARRIER
Terdiri dari 3 komponen:
1. Endotel kapiler dan
membrana basalis
2. Ruang perivaskuler
yang berisi makrofag
dan cairan jaringan
3. Sel retikulum pada
permukaan cortex
Fungsi: menghambat
masuknya antigen dan
benda asing ke dalam
cortex
PERBANDINGAN ORGAN LIMFATIK
KORELASI KLINIK
Reaksi inflamasi
Adanya jejas dari luar tubuh (mekanik, thermal,
mikroorganisme,dsb) akan menimbulkan respon
perlindungan dari sistem kekebalan tubuh (sistem
imun) melalui reaksi inflamasi, baik akut maupun
kronis
Pada inflamasi kronis melibatkan sel-sel pada
sistem limfatik yaitu limfosit, makrofag dan sel
plasma, dan mediator radang (sitokin)
KORELASI KLINIK
• Reaksi hipersensitivitas
– Antigen yang masuk direspon secara berlebihan
oleh sistem imun sehingga mengakibatkan
kerusakan pada jaringan tubuh dan terjadilah apa
yang disebut sebagai reaksi alergi. Mast cell
mengeluarkan histamin ke jaringan dan tissue
eosinophil akan menetralisisr histamin tersebut
sehingga terlihat banyak tissue eosinophil pada
jaringan yang mengalami reaksi alergi
KORELASI KLINIK
Penyakit autoimun
Sel-sel imun dapat menyerang sel-sel lain dalam
tubuhnya sendiri
Sistemik Lupus Erimatosus (SLE), Hashimoto thyroiditis
KORELASI KLINIK
Imunodefisiensi
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
disebabkan oleh RNA retrovirus yang disebut
Human Immunodeficiency Virus (HIV) suatu
penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan sistem
imun sehingga terjadi infeksi yang berulang
TERIMA KASIH