Ginjal
Ginjal berbentuk spt kacang merah, licin,
padat, tegas, ukuran panjang 12 13 cm,
lebar 6 cm, tebal 3,5 cm berat 120 150
gr, Ginjal orang dewasa Indonesia umumnya
berukuran : lebar 4,5 cm, tinggi 5 7,6 cm,
bagian dalamnya 2 3 cm dan tebalnya 2,5
cm. Letak di belakang peritoneum (retro
peritoneal), unit fungsional ginjal (nefron)
sebanyak 1 1,5 juta nefron.
Histologi ginjal
Masing masing mengandung 1 1,5 juta
nephron
Ada 2 tipe nephron:
Cortical nephron
glomerulusnya pada kortek ginjal
loop of Henle pendek
Juxtamedullary nephron
glomerulusnya pada juxtamedullary
loop of Henle panjang sampai pyramida
renalis
NEPHRON
Unit fungsional ginjal sel-2 yg membentuk urine.
Lebih dari 1 1,5 juta neprhon pd tiap ginjal. (+
2.400.000 pd kedua ginjal.
Ujung neprhon kapiler-2 yg berkelompok
(Glomerulus) yg dibungkus oleh Capsula
Bowman)
Darah dg sampah metabolisme, elektrolit &
nutrient masuk ke glomerulus melalui arteriole
Afferent disaring dlm glomerulus.
Air sampah-2, glukosa, elektrolit dptt melalui
dinding tipis glomerulus & masuk Capsula
Bowman.
Nephron
Satu unit fungsional
dari ginjal yang terdiri
dari :
Glomerulus +
capsula bowman
Tubulus proksimalis
Lengkungan Henle (
Loop of Henle )
Tubulus distalis
Ductus koligentes
Glomerulus
Dibentuk oleh invaginasi
sekelompok kapiler ke
dalam ujung buntu dari
tubulus yang melebar
sehingga terbentuk kapsula
bowmen.
Kapsula bowman terdiri
dari:
Pars parietalis : lapisan
luar
Pars visceralis : lapisan
dalam
Kapsula Bowman
Darah dalam kapiler glomerulus
dipisahkan dari cairan filtrat glomeruli
dalam kapsula bowman oleh sistem filter
yang terdiri dari :
Endothelium kapiler
Lamina basalis
Epithelium pars viseralis kapsula bowman
Tubulus proksimal
Panjang 15 mm diameter 55 m.
Dinding terbentuk dari satu lapis sel
dengan ikatan tight junction.
Pada permukaan yang menghadap ke
lumen terdapat brush border.
Disekitar sel terdapat ruangan ekstrasel
yang disebut lateral interseluler spaces.
Loop of Henle
Terdiri dari pars ascendent dan descendent
Pars descendent dilapisi sel epitel pipih
Pars ascendent dilapisi sel kuboid dan
mengandung banyak mitokondria
Segmen tebal pars ascendent mencapai
glomerulus dan berdampingan dengan vas
afferent. Daerah ini epitel tubuli mengalami
perubahan histologi yang namakan makula
densa.
Tubulus Distalis
Mempunyai panjang 5 mm
Dilapisi sel epitelium yang lebih pipih dari
pada epitel tubulus proksimal.
Tidak dijumpai brush border
Bermuara pada duktus koligentes yang
mempunyai ukuran panjang 20 mm dari
kortek ke medula menuju papila renalis.
Memelihara keseimbangan pH
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral,
dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium
dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan
dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada
pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.
Fungsi
B. Mengatur tekanan darah
(Prostaglandin)
(converting enz)
Fungsi
C. Pemprosesan Waste Product
Membentuk urine
Menyimpan urine
FILTRASI (PENYARINGAN)
Filtrasi dilakukan oleh :
1. Membran Glomerulus
2. Dinding dalam Capsula Bowman
Zat yang difiltrasi antara lain :
H2O
Molekul dengan diameter :
< 4 nm ==> lewat
4-8 nm ==> sebagian lewat
> 8 nm ( al. Protein plasma, eritrosit,
leukosit) ==> tidak dapat lewat
Filtrasi Glomerulus
Filtrasi glomerulus terjadi oleh karena
adanya :
Tek hidrostatik kapiler (PB)= 70 mmHg
Tek hidrostatik cairan ultrafiltrat (PC)=20
mmHg
Tek koloid osmotik protein plasma (PCO)=
32 mmHg
Tek Filtrasi efektif (EFP) adalah netto
resultante dari ketiga gaya tersebut
EFP = PB PC PCO = 18 mmHg
GFR =
Ux . V
Px
V = Volume urine
Ux = Konsentrasi zat X dalam urine
Px = Konsentrasi zat X diplasma
Regulasi GFR
1.Autoregulasi renal
a. Mekanisme myogenik
b. Umpan balik tubuloglomerular
2.Regulasi saraf simpatis
3.Regulasi hormonal
a. Angiotensin II
b. Atrial natriuretic peptide (ANP)
1. Autoregulasi renal
1. Mekanisme myogenik:
BP RBF GFR regangan arteriola
afferent kontraksi otot arteriola afferent
lumen menyempit GFR ke tingkat semula
2. Umpan balik tubuloglomerular:
BP GFR cairan lewat cepat di tubulus
rebasorbsi Na, Cl, air di PCT & loop of Henle
deteksi oleh macula densa inhibisi sekresi
NO arteriola afferen konstriksi RBF
GFR ke normal
BP = blood presure, RPF = renal blood flow
sel juxtaglomerular
renin
converting enzyme
REABSORBSI
Penyerapan kembali filtrat : air
maupun zat-zat didalam filtrat
SEKRESI
Pengeluaran zat-zat kedalam filtrat
Susbtansi
Air
Protein
Na+
ClHCO3Glukosa
Urea
K+
Asam urat
Kreatinin
Terfiltrasi*
180 L
2,0 g
Reabsorpsi
178 179 L
1,9 g
Urine
12L
0.1 g
579 g
640 g
275 g
162 g
54 g
29,6 g
8,5 g
1,6 g
575 g
633,7 g
274,97 g
162 g
24 g
29,6 g
7,7 g
0g
4g
6,3 g
0,03 g
0g
30 g**
2,0 g***
0,8 g
1,6 g
* Dengan asumsi GFR = 180 l/ hari; **Selain difiltrasi & direabsorpsi, urea
disekresi; ***K+ difiltrasi & semua direabsorpsi oleh tubulus kontortus & ansa Henle,
& disekresi oleh sel principal duktus kolektivus
http://people.eku.edu/ritchisong/554images/proximal_tubule.jpg
http://www.mscd.edu/~biology/2320course/2320images/nephron.jpg
http://www.varimed.hu/hypertension/pha/img/pha_577.gif
http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/N/nephron.gif
REABSORBSI ELEKTROLIT
( Kation ) perlu dikendalikan cermat, bila berubah
kegagalan faal tubuh
Contoh : (Ca
NATRIUM :
* 65 % DIREABSORBSI di Tubulus proximal + H2O isotonis
* Segmen tipis Henle : reabsorbsi ( -)
* Segmen tebal henle : reabsorbsi aktif bersama Cl tanpa
H2O hipotonis
* Bagian proximal tubulus distalis : reabsorbsi (+)
* Bagian distal tubulus distalis : ion exchange dikendalikan
aldosteron
KALIUM :
Reabsorbsi lengkap di Tubulus Proximalis
Sekresi di Tubulus Distal : ion exchange
KALSIUM DAN FOSFAT :
Reabsorbsi di Tubulus Proximalis
Dikendalikan Parathormon :
* Reabsorbsi Ca
* Reabsorbsi Fosfat
CHLORIDA :
Reabsorbsi pasif, kecuali di Segmen tebal henle
AMONIUM :
Dibentuk melalui NH3 : H + NH3 NH4
Fungsi
D. Eliminasi
Membuang sampah protein,
elektrolit yg berlebihan & bahanbahan toxic
Ureter
Panjang ureter Orang dewasa 25 30
cm dg penampang kosong 0,5 cm,
terdiri dari 3 lapisan : lapisan mucosa,
otot polos dan jaringan fibrous,
dinding ureter menimbulkan kontraksi
setiap 5 menit sekali.
http://academic.kellogg.cc.mi.us/herbrandsonc/bio201_McKinley/f27-9a_urinary_bladder_c.jpg
Inervasi:
1. Parasimpatis (S2 S3 nervus pelvicus plexus sacralis); sensoris &
motoris
2. Simpatis (L2 nervus hypogastricus): pembuluh darah
3. Somatis (nervus pudendus m. sphincter externus)
Uretra