LONG CASE
DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI
SUSPEK INFEKSI AMOEBA
Disusun Oleh
Go Ferra Marcheela G
G4A014069
Pembimbing :
Perseptor Lapangan : dr. Tri Lestari K
Perseptor Fakultas : dr. Diah Krisnansari, M.Si
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Go Ferra Marcheela G G4A014069
ii
3
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
BAB I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA .................................. 1
BAB II. STATUS PENDERITA ............................................................................ 2
A. Pendahuluan .............................................................................................. 2
B. Identitas Pasien.......................................................................................... 2
C. Anamnesis ................................................................................................. 2
D. Pemeriksaan Fisik ..................................................................................... 6
E. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................ 7
F. Resume ...................................................................................................... 8
G. Diagnostik Holistik ................................................................................... 8
H. Penatalaksanaan ........................................................................................ 10
I. Follow Sheet ............................................................................................ 11
BAB III. IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA ............................................... 12
A. Fungsi Holistik .......................................................................................... 12
B. Fungsi Fisiologis ....................................................................................... 13
C. Fungsi Patologis ........................................................................................ 15
D. Genogram .................................................................................................. 17
E. Formasi Pola Interaksi Keluarga ............................................................... 18
BAB IV. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN ....................................................................................................... 19
A. Faktor Perilaku dan Non Perilaku ............................................................. 19
B. Lingkungan Rumah .................................................................................. 20
BAB V. DAFTAR MASALAH DAN PEMBINAAN KELUARGA ................... 22
A. Masalah Medis ......................................................................................... 22
B. Masalah Non Medis .................................................................................. 22
C. Diagram Permasalahan Pasien .................................................................. 22
D. Matrikulasi Masalah .................................................................................. 23
E. Prioritas Masalah ....................................................................................... 24
F. Rencana Pembinaan Keluarga ................................................................... 24
BAB VII. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 26
BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 35
A. Kesimpulan ............................................................................................... 35
B. Saran ......................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37
LAMPIRAN .......................................................................................................... 38
4
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
BAB II
STATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
Laporan Longcase ini didapat dari kasus yang diambil dari seorang anak
bernama An. B berusia 2 tahun 9 bulan yang sedang melakukan pengobatan
rawat inap di Puskesmas Kebasen selama 2 hari. Penyakit yang diderita An. B
tersebut adalah diare. Penulis ingin mengetahui aspek yang mempengaruhi
penyakit pasien mulai dari aspek biologis, aspek psikologis, sosial, ekonomi
pasien sehingga dapat mendiagnosis secara holistik dan melakukan
penatalaksanaan secara komprehensif.
B. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. B
Umur : 2 tahun 9 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Desa Kalisalak RT 02/ RW 09, Kec.
Kebasen, Kab.Banyumas, Jawa Tengah
Tanggal Periksa : 11 September 2015
Pengantar : Tn. R
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
C. ANAMNESIS
Anamnesis diambil secara alloanamnesis
1. Keluhan utama
BAB cair disertai lendir kurang lebih 8 kali sehari
2. Riwayat Penyakit Sekarang
8
dan kedua kakaknya, pasien sering bermain dengan kakak nya ketika
ayahnya bekerja. Dalam kehidupan sehari-harinya pasien sering
berinteraksi dengan tetangganya, setiap sore hari pasien selalu bermain
keluar rumah bersama teman-teman sebayanya.
Ayah pasien bekerja sebagai penderes kelapa dan membuat gula
kelapa. Ayah pasien bekerja dari pagi sampai sore. Penghasilan keluarga
selama 1 bulan yaitu sekitar Rp 1.000.000,- dan cukup untuk memenuhi
kebutuhan pangan seadanya saja.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : compos mentis
2. Tanda Vital
a. Tekanan darah :-
b. Nadi : 100x /menit, regular, isi dan tegangan cukup
c. RR : 24x /menit
d. Suhu : 38,30 C
3. Status gizi
BB : 13,4 kg
PB : 95 cm
Z score WAZ : normal
HAZ : normal
WHZ : normal
4. Kulit :Sianosis (-), turgor baik(<1 detik)
5. Kepala :Bentuk kepala normal, mesocephal, rambut tidak
mudah dicabut
6. Wajah :simetris
7. Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (-/-), cekung: (-/-), air mata (+/+)
8. Telinga :Bentuk normal, sekret (-/-)
9. Hidung : deviasi septum (-), discharge (-/-)
10. Mulut :Bibir sianosis (-), lidah kotor (-), mukosa basah
12
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan tinja makroskopis dan mikroskopis
13
F. RESUME
Anamnesis
Keluhan utama : Buang air besar kurang lebih 8 kali sehari
Keluhan tambahan : sakit perut, demam, rewel, mual, dan lemas
Riwayat Sosial :
Pasien An. B usia 2 tahun 9 bulan, tinggal bersama ayah dan kakak
kandungnya. Kondisi psikologi keluarga pasien cukup baik, dimana ada
perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pasien untuk mendapatkan
kesembuhan namun selama 5 bulan terakhir ini pasien tidak dirawat oleh ibu
kandungnya karena sedang bekerja di luar nbegeri. Status ekonomi pasien
termasuk dalam kelas rendah, dimana ayahnya bekerja sebagai penderes
kelapa.
Pasien memiliki bentuk keluarga Nuclear Family tinggal bersama
keluarga inti. Dari hasil anamnesis secara alloanamnesis dari ayah pasien,
didapatkan bahwa pasien mengeluhkan BAB cair kurang lebih 8 kali sehari
disertai lendir dan darah. Faktor risiko dari pasien sehingga menderita diare
adalah karena lingkungan rumahnya yang begitu padat penghuni dan kotor.
Pasien juga memiliki kebiasaan jarang mencuci tangan dan sering jajan di
luar. Rumah pasien tidak memenuhi syarat rumah sehat.
G. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek Personal
Pasien mengeluh buang air besar kurang lebih 8 kali sehari yang sudah
berlangsung sejak 1 hari sebelum masuk ke Puskesmas Kebasen.
Idea : Ayah pasien berharap buang air besarnya bisa normal
kembali dan anaknya bisa sembuh.
Concern :Akibat penyakitnya aktifitas pasien terganggu mulai dari
berkurangnya aktifitas sehari-hari dan rewel.
14
H. PENATALAKSANAAN
1. Personal Care
Initial Plan : pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Feses
b. Pemeriksaan darah lengkap
Medikamentosa
A. IVFD RL 16 tpm
B. Metronidazole 3x1/3 tab
C. Paracetamol syr 2x1 1/2cth
D. Domperidon syr 2x1 1/2cth
E. Zink 1x1 tab
Non medikamentosa
a. Diet lunak
b. Istirahat yang cukup
c. Pemberian makanan bergizi
d. Menjaga kebutuhan cairan anak (banyak minum)
e. Meningkatkan kebersihan diri dengan cara mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan.
f. Meningkatkan kebersihan lingkungan rumah dengan mencuci alat
makan dengan air bersih.
g. Jangan jajan sembarangan
16
I. FOLLOW SHEET
Nama : An. B
Diagnosis : Diare Akut Tanpa Dehidrasi suspek Infeksi Amoeba
Tabel 3. Hasil Follow Up Pasien
No Tanggal Problem Suhu N RR Planning
0
C x/m x/m
1 Jumat Buang air besar 8 37,3 100 24 IVFD RL 16 tpm
. 11/9 kali sehari disertai Metronidazole 3x1/3 tab
lender dan darah, Paracetamol syr 2x1 1/2cth
demam, rewel, Domperidon syr 2x1 1/2cth
perut sakit, mual Zink 1x1 tab
BAB III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI HOLISTIK
1. Fungsi Biologis
Keluarga An. B merupakan keluarga dengan bentuk nuclear family
karena An. B tinggal satu rumah bersama orang tuanya yaitu Tn. R (44
tahun) dan Ny. S (37 tahun), dan kedua kakaknya yaitu An. S (16 tahun),
dan An. T (9 tahun). Namun selama 5 bulan terakhir ini pasien hanya
tinggal bersama ayah dan kedua kakaknya karena ibunya bekerja di luar
negeri.
2. Fungsi Psikologis
Hubungan kekeluargaan pada keluarga An. B terjalin cukup baik,
walaupun ada beberapa kekurangan. Hubungan pasien dengan ayahnya
cukup baik terlihat dari ayah pasien yang memberikan perhatian besar
kepada pasien baik di rumah maupun di puskesmas selama perawatan.
Pasien juga terlihat dekat dengan ayahnya dan kedua kakaknya, pasien
sering bermain dengan kakak nya ketika ayahnya bekerja. Permasalahan
dalam keluarga dianggap dapat teratasi secara kekeluargaan dan antar
anggota keluarga saling memberi perhatian satu dengan yang lain. Namun
sudah 5 bulan terakhir pasien tidak dirawat dan tidak mendapat perhatian
khusus dari ibunya karena ibunya sedang bekerja di luar negeri.
3. Fungsi Sosial
Fungsi sosial dalam keluarga An. B cukup baik. Sebelum ibunya
kerja ke luar negeri, ibunya sering mengikuti acara RT ataupun pengajian
bersama tetangga. Hubungan keluarga dengan tetangganya cukup baik.
An. B juga sering bermain ke rumah tetangga dan sering bermain bersama
dengan teman-teman sebayanya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Kepala keluarga dalam rumah yaitu Tn. R (44 tahun). Tn R
merupakan ayah kandung pasien An. B, beliau bekerja untuk menghidupi
18
keluarga sebagai penderes kelapa dan pembuat gula kepala. Ny. S (37
tahun) juga bekerja sebagai TKW di luar negeri. Penghasilan keluarga per
bulan menurut pengakuan Tn. R yaitu Rp 1.000.000,- dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok saja.
D. GENOGRAM
Tn. R, 44 th Ny. S, 37 th
An. B, 2 th 9 bln
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
Tn. R Ny. S
An. B
An. S An. T
BAB IV
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
Pengetahuan :
Pengetahuan tentang Lingkungan :
kesehatan, penyakit Lingkungan rumah dan sekitarnya
menular dan PHBS tidak memenuhi syarat rumah
masih kurang. sehat.
Keluarga Keturunan :
An. B Tidak ada
rumah yang sangat sedikit karena jendela hanya terdapat di ruang tamu
saja sehingga pencahayaan sangat kurang.
Rumah An. B tersebut dihuni oleh 4 orang anggota keluarga yaitu
An. B beserta ayah dan kedua kakak kandungnya. Mereka setiap hari
kebanyakan melakukan aktivitas di ruang makan untuk bersantai dan
mengobrol.
Kesan : rumah pasien tidakmemenuhi kriteria rumah sehat.
2. Denah Rumah :
WC
Ruang
Keluarga
Kamar
Tempat tidur
memasak
gula jawa
BAB V
DAFTAR MASALAH DAN PEMBINAAN KELUARGA
A. MASALAH MEDIS
Diare Akut Tanpa Dehidrasi suspek Infeksi Amoeba
Ekonomi
rendah Pengetahuam
tentang
Kondisi penyakit
lingkungan diare rendah
rumah tidak An. B
memenuhi syarat
kesehatan Pengetahuam
tentang
Perilaku tidak PHBS rendah
sehat
D. MATRIKULASI MASALAH
Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks :
Tabel 8. Matriks Prioritas Masalah
No Daftar Masalah I T R Jumlah
P S SB Mn Mo Ma IxTxR
1 Ekonomi rendah 5 3 3 3 3 5 3 363
2 Pengetahuan tentang PHBS 5 5 4 3 4 4 4 504
kurang memadai
3 Lingkungan rumah kurang 4 4 3 3 4 4 5 429
memenuhi syarat kesehatan
4 Pengetahuan tentang 5 4 4 4 3 4 5 624
penyakit diare masih
rendah
5 Perilaku tidak sehat 5 5 4 3 4 4 4 504
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (teknologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
Kriteria penilaian :
1 : tidak penting
2 : agak penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
29
E. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan kriteria matriks diatas, maka urutan prioritas masalah keluarga
An. B adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang penyakit diare masih rendah
2. Pengetahuan PHBS kurang memadai
3. Perilaku tidak sehat
4. Lingkungan rumah tidak memenuhi syarat kesehatan
5. Ekonomi rendah
F. RENCANA PEMBINAAN KELUARGA
1. Tujuan
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pasien dan
keluarga mengenai pola hidup bersih dan sehat serta mengenai
penyakitnya, yaitu diare.
2. Materi
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai diare meliputi pengertian,
penyebab, penularan, penatalaksanaan, pencegahan, dan komplikasi yang
dapat terjadi apabila tidak ditangani.
3. Cara Pembinaan
Pembinaan dilakukan di rumah pasien dalam waktu yang telah ditentukan
bersama. Pembinaan dilakukan dengan cara memberikan konseling dan
edukasi kepada pasien dan keluarga dengan materi yang dapat diterima
dan bahasa yang mudah dipahami, serta memotivasi keluarga pasien
untuk berperilaku sehat.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang
materi konseling kepada pasien dan anggota keluarga lain yang hadir.
Apabila setiap anggota keluarga dapat menjawab lebih dari 50% jumlah
pertanyan yang diajukan, maka dikategorikan sudah mengetahui dan
memahami materi konseling.
6. Sasaran
Sasaran dari pembinaan keluarga ini adalah pasien dan keluarganya yang
berjumlah 4 orang.
30
7. Target Waktu
Hari / Tanggal : Selasa, 22 September 2015
Waktu : 15.00 WIB - selesai
Tempat : rumah pasien
31
BAB VII
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam (UKK Gastro-Hepatologi IDAI,
2009). Menurut WHO (2008), diare adalah peningkatan pengeluaran tinja
dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi lebih
sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan onsetnya, yaitu diare akut
dan kronik. Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Menurut World Gastroenterology
Organization global guidelines (2005), diare akut didefinisikan sebagai
pasase tinja yang cair/ lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,
berlangsung kurang dari 14 hari. Sedang diare kronik adalah diare yang
terjadi selama lebih dari 4 minggu dimana berat tinja dalam sehari lebih dari
200 gram atau lebih dari 3 gerakan kolon per hari dalam 3 minggu (Arinton,
2009).
B. Penyebab
Faktor-faktor yang berperan pada terjadinya diare akut karena infeksi
yaitu faktor kausal (agent) dan faktor pejamu (host). Faktor pejamu adalah
kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap organisme yang
dapat menimbulkan diare akut, terdiri dari faktor-faktor daya tangkis atau
lingkungan internal saluran cerna, antara lain: keasaman lambung, motilitas
usus, imunitas dan juga lingkungan mikroflora usus. Faktor kausal yaitu
daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi
toksin yang mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.
Penyebab diare multifaktorial, namun sebagian besar disebabkan oleh
infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme diantaranya
(Siregar, 2004):
32
1. Bakteri
Escherichia coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A/B/C,
Salmonella spp, Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Vibrio cholerae 01
dan 0139, Vibrio cholera non 01, Vibrio parachemolyticus, Clostridium
perfringens, Campylobacter (Helicobacter) jejuni, Staphlyllococcus spp,
Streptococcus spp, Yersinia intestinalis, Coccidosis.
2. Parasit
Protozoa: Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis,
Isospora sp. Cacing: A. lumbricoides, A. duodenale, N. americanus, T.
trichiura, O. vermicularis, T. saginata, T. sollium.
3. Virus
Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus.
C. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare berdasarkan patofisiologi terbagi menjadi 2
mekanisme,yaitu:
a. Diare osmotik adalah diare yang disebabkan meningkatnya tekanan
osmotik intralumen dari usus halus.
b. Diare sekretorik adalah diare yang disebabkan oleh meningkatnya sekresi
air dan elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi.
Klasifikasi diare berdasarkan etiologi,yaitu:
a. Diare infektif adalah bila penyebabnya infeksi.
b. Diare noninfektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyebab pada
kasus tersebut. Penyebab diare non infektif meliputi gizi buruk, defisiensi
zat imunologis, defisiensi enzim laktase, alergi makanan, penghentian
ASI dan makanan, dan penggunaan obat-obatan antimotilitas.
D. Manifestasi Klinis
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis
menjadi diare non inflamasi dan diare inflamasi. Diare Inflamasi disebabkan
invasi bakteri dan sitotoksin di kolon dengan manifestasi sindroma disentri
dengan diare yang disertai lendir dan darah. Gejala klinis yang menyertai
33
keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah,
demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja
rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, serta mikroskopis
didapati sel leukosit polimorfonuklear.
Pada diare non inflamasi, diare disebabkan oleh enterotoksin yang
mengakibatkan diare cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah.
Keluhan abdomen biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala
dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak mendapat
cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan
leukosit.
E. Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
Diare akut karena infeksi dapat ditegakkan diagnostik etiologi bila
anamnesis, manifestasi klinis dan pemeriksaan penunjang. Pasien biasa
datang ke dokter dengan keluhan BAB lembek atau cair dapat bercampur
lendir atau darah, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam
(Permenkes No. 5, 2014). Beberapa petunjuk anamnesis yang mungkin
dapat membantu diagnosis:
a. Bentuk feses (watery diarrhea atau inflammatory diare)
b. Makanan dan minuman 6-24 jam terakhir yang dimakan/minum oleh
penderita.
c. Adakah orang lain sekitarnya menderita hal serupa, yang mungkin
oleh karena keracunan makanan atau pencemaran sumber air.
d. Dimana tempat tinggal penderita.
2. Pemeriksaan Fisik
Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan
sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya
cairan tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan
dehidrasi yang dapat berakibat kematian (Masri, 2004). Untuk
mendiagnosis dehidrasi pada anak yang diare dapat dilakukan dengan
gejala dan pemeriksaan fisik, yaitu:
34
F. Penatalaksanaan
WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare akut
yaitu:
1. Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral untuk mencegah maupun
mengobati dehidrasi.
2. Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI, selama
diare dan dalam masa penyembuhan.
3. Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun antimikroba
hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis
atau amubiasis.
4. Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta keluarganya
tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda untuk merujuk dan
cara mencegah diare di masa yang akan datang.
35
G. Komplikasi
Diare dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain :
37
H. Pencegahan
Menurut Pedoman Tatalaksana Diare Depkes RI (2006), pencegahan
diare adalah sebagai berikut:
1. Pemberian ASI
a) ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya
antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI turut memberikan
perlindungan terhadap diare pada bayi yang baru lahir. Pemberian
ASI eksklusif mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap
diare daripada pemberian ASI yang disertai dengan susu botol. Flora
38
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Diagnosis Holistik
Aspek Personal
Idea : Ayah pasien berharap buang air besarnya bisa normal
kembali dan anaknya bisa sembuh.
Concern :Akibat penyakitnya aktifitas pasien terganggu mulai dari
berkurangnya aktifitas sehari-hari dan rewel.
Expectacy : Ayah pasien berharap buang air besarnya dapat normal
kembali dan berharap pasien dapat kembali melakukan
aktivitas seperti biasa.
Anxiety :Ayah pasien takut apabila kondisi anaknya semakin
memburuk dan diarena tidak kunjung sembuh.
Aspek Klinis
Diagnosa : diare akut dengan dehidrasi ringan suspek infeksi amoeba
2. Saran
- Memperbaiki perilaku yang kurang sehat, serta menjaga kebersihan diri
dan lingkungan.
- Segera pergi ke pelayanan kesehetan apabila merasakan kondisi
memburuk.
- Pemberian makanan bergizi
- Menjaga kebutuhan cairan anak (banyak minum)
- Meningkatkan kebersihan lingkungan rumah dengan mencuci alat makan
dengan air bersih
- Jangan jajan sembarangan
42
DAFTAR PUSTAKA
Arinton, I. Gede. Diare. (2009). Diklat Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Pertama.
Behrman, et. al. 1999. Ilmu Kesehatan Anak.Vol. 1. Edisi 15. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI, 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare.
Available at: https://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/buku-saku-
lintas-diare-edisi-2011.pdf (Diakses 19 September 2015)
Masri, S. 2004. Diare Penyebab Kematian 4 Juta Balita per Tahun. Artikel
Olyfta, A. 2010. Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung
Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010. Skripsi: Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014. Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Available at:
http://peraturan.bkpm.go.id/jdih/lampiran/Permenkes_5_2014.pdf (Diakses
pada 20 September 2015)
Setiawan, Budi. 2007. Diare Akut Karena Infeksi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: EGC, Jilid III: 1772-1776
Lampiran 1. Dokumentasi