Mei 2017
1
Seorang laki-laki usia 17 tahun datang ke poliklinik RS
dengan keluhan pandangan kabur. Sejak 1 bulan yang
lalu. Pemeriksaan mata 1 tahun yang lalu menunjukkan
ODS plana C - 0,75 x 90. Pada saat ini didapatkan visus
20/20 dengan menggunakan kacamata yang lama.
Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
A. Emetropia
B. Miopia
C. Astigmatism
D. Astigmatism miopia
E. Hipermetropia
Pembahasan
Laki-laki usia 17 tahun
ODS plana C - 0,75 x 90
Lensa silindris (C) tanpa lensa sferis (S)
Saat ini visus 20/20 dengan kacamata lama
Koreksi tajam visus terbaik sudah tercapai
Diagnosis?
Pasti astigmat, tapi tipe yang mana?
Astigmat
Ada 2 jenis klasifikasi besar, Reguler dan ireguler.
Sebagian besar untungnya reguler.
Reguler ketika kornea berbentuk bola rugby
sehingga kedua meridien tegak lurus, ireguler
ketika bentuknya tidak beraturan.
Tipe astigmat reguler tergantung dari bagaimana
letak dua bayangan meridien ini jatuh terhadap
retina.
Ada 5 Tipe Astigmat Reguler
Pembahasan
Pada kasus ini, salah satu bayangan dari
meridien jatuh tepat di retina, sehingga yang
perlu dikoreksi hanya satu meridien (yang
bayangannya jatuh di depan retina sehingga
koreksinya dengan lensa negatif)
Jadi, yang terjadi adalah astigmat miopia
simpleks
A. Emetropia
B. Miopia
C. Astigmatism
D. Astigmatism miopia
E. Hipermetropia
2
Perempuan 25 tahun mengeluhkan mata merah sejak 2
minggu lalu. Keluhan disertai pandangan buram. Riwayat
keluhan sama 3 tahun lalu dan sering menggunakan tetes
mata steroid. Riwayat nyeri punggung dan suka meminum
obat anti nyeri. Pemeriksaan VOD 1/60, pinhole test tetap,
injeksi silier (+), sinekia posterior (+). VOS 6/6, injeksi silier (-),
sinekia posterior (+). Diagnosis pasien ini adalah
A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Uveitis anterior
E. Keratitis
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Mata merah sejak 2 minggu
Pandangan buram
Riwayat keluhan sama 3 tahun lalu dan sering
menggunakan tetes mata steroid
Riwayat nyeri punggung dan suka meminum obat anti
nyeri
VOD 1/60, pinhole test tetap, injeksi silier (+), sinekia
posterior (+)
VOS 6/6, injeksi silier (-), sinekia posterior (+)
Diagnosis?
Penyebab Uveitis Anterior
Unilateral, akut (<3bulan)
Idiopatik
HLA-B27
Behet's disease
Sarkoidosis
Trauma
Infections (herpes, CMV, syphilis, endophthalmitis)
Unilateral, kronik
Infeksi (Herpes, retinal necrosis, CMV, Syphilis, Rubella)
Sarkoidosis
Endophthalmitis Kronik
Bilateral
Sarcoidosis
Lyme disease
Fuchs heterochromic iridocyclitis (rare cause)
Juvenile idiopathic arthritis
Retinal necrosis
Tubulointerstitial nephritis and uveitis syndrome
Gejala Uveitis Anterior
Visus : biasanya tidak turun
Conjunctiva: injeksi perilimbal (ciliary flush)
Cornea: Keratic precipitates (KPs), keratopathy , stroma
Anterior chamber: Flare, cells, hipopion (jika ada,
berhubungan dengan HLA-B27), Behet disease
Iris: sinekia posterior, atrofi iris, heterokromia,
iridosiklitis
Lens dan vitreous: Posterior subcapsular cataracts (jika
sering iritis)
Posterior segment: edema saraf optik, vasculitis,
retinochoroiditis.
Pilihan Lain
Glaukoma akut: mata merah, visus turun, TIO
meningkat
Skleritis: mata merah, visus tidak turun, kapiler
tidak mengecil dengan phenilefrin (2,5%)
Episkleritis: mata merah, visus tidak turun,
menjadi pucat dengan phenilefrin (2,5%) karena
vasokonstriksi
Keratitis: mata merah, visus turun, nyeri, riwayat
penggunaan lensa kontak, sekret berlebihan
A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Uveitis anterior
E. Keratitis
3
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan mata merah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri,
gatal, berair, terbentuk keropeng di kelopak mata setiap bangun tidur
di pagi hari, serta banyak kotoran kental berwarna putih di mata.
Keluhan juga disertai pandangan buram dan silau. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan visus OD 5/6 OS 4/6, tampak sekret mukopurulen,
injeksi konjungtiva (+), dan injeksi silier (+). Apakah diagnosis dari kasus
ini?
A. Ulkus kornea
B. Abrasi kornea
C. Keratitis
D. Keratokonjungtivitis
E. Konjungtivitis
Pembahasan
Perempuan 35 tahun, mata merah sejak 2 hari yang
lalu
Nyeri, gatal, berair, terbentuk keropeng di kelopak
mata setiap bangun tidur di pagi hari, serta banyak
kotoran kental berwarna putih di mata
Infeksi
Keluhan juga disertai pandangan buram dan silau, visus
OD 5/6 OS 4/6
Gangguan pada aksis visual atau media refraksi
Injeksi konjungtiva (+), dan injeksi silier (+)
Ini kuncinya, apa arti injeksi silier?
Diagnosis?
Keratitis vs Konjungtivitis vs
Keratokonjungtivitis
Kornea Keratitis
Konjungtiva Konjungtivitis
Kornea dan konjungtiva Keratokonjuntivitis
Inflamasi karena mata kering
Keratokonjuntivitis sicca (dry eyes)
Paham injeksi silier
Apakah sudah terjadi inflamasi pada
kornea jika terlihat injeksi silier?
A. Ulkus kornea
B. Abrasi kornea
C. Keratitis
D. Keratokonjungtivitis
E. Konjungtivitis
4
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas
dengan kedua mata sering berair. Keluhan disertai dengan
mata pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pada
pemeriksaan fisik mata didapatkan segmen anterior tenang.
Hasil pemeriksaan visus didapatkan hasil sebagai berikut :
VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 menjadi 6/6 VOS 6/10
dengan koreksi S +0,50 menjadi 6/6. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
A. Hipermetropia
B. Anisometropia
C. Astigmatisme
D. Presbiopia
E. Miopia
Pembahasan
Laki-laki 50 tahun kedua mata sering berair
Mata pegal dan penglihatan kabur untuk
melihat jauh
Segmen anterior tenang
VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 jadi 6/6
VOS 6/10 dengan koreksi S +0,50 jadi 6/6
Diagnosis?
Pembahasan
Jangan langsung buru-buru menjawab hipermetropia
jika visus membaik dengan lensa sferis positif
Hipermetropia bisa terjadi pada semua usia karena
merupakan akibat dari panjang aksis bola mata
Presbiopia mulai pada usia 40 tahun ketika lensa mata
tidak lagi seelastis usia muda
Hipermetropia dan presbiopia bisa terjadi bersama-
sama dan gejalanya mirip (mata berair dan cepat lelah)
Presbiopia juga tidak selalu simetris, tapi kanan kiri
harusnya tidak beda jauh
Bagaimana membedakan Presbiopia dengan
Hipermetropia?
Membedakan Presbiopia dan
Hipermetropia
Hipermetropia butuh lensa sferis
positif untuk melihat jauh
-.-
Presbiopia butuh lensa sferis
positif untuk melihat dekat
-.-
Presbiopia
Mata tua akibat kelemahan daya akomodasi
Ditambahkan lensa sferis (+) sesuai usia untuk
membaca dekat
Kekuatan lensa tambahan berdasarkan usia (atau
penglihatan terbaik di Jaeger chart)
A. Retinopati hipertensi
Tidak ada riwayat HT
B. Retinal detachment
Visus turun mendadak tapi tidak ada faktor risiko maupun gejala RD
(floaters, flashes of light, tirai)
C. Optic neuritis
Mungkin
D. Hemianopsia unilateral
Gangguan pada salah satu chiasma optic (perifer kiri atau kanan)
E. Maculopathy degenerative
Usia pasien masih 35 tahun
Kita lihat gejala optic neuritis
1. Ada gejala penyakit viral sebelumnya
2. Visus turun mendadak, biasanya hanya pada satu mata
3. Dyschromatopsia: perubahan persepsi warna
4. Nyeri retro-orbital dan biasanya semakin para apabila mata
digerakkan
5. Afferent pupillary defect jika salah satu mata sehat
6. Skotoma sentral
7. FAutopsia
8. Papilitis, optic disc edema
9. Fenomena Uhthoff: visus semakin memburuk dengan aktivitas fisik
atau udara panas
10.Fenomena Pulfrich: benda yang bergerak lurus terlihat bergerak
melengkung (akibat konduksi asimetris antara nervus optikus)
Primer/sekunder:
primer tanpa ada penyebab lain
sekunder disebabkan trauma, katarak, dsb
Air mata
diproduksi di sini
(gland: kelenjar)
Jika terinfeksi:
dakrioadenitis Dan mengalir ke
sini (punctum-
ducts-sac)
Jika terinfeksi:
dakriosistitis
Dakriosistitis ATAU Dakrioadenitis?
Bagaimana membedakan?
Apa yang terinfeksi: Kelenjar
atau duktus?
Lokasi anatomis: supratemporal
atau inframedial
Pilihan lain
Dakrioadenitis: benjolan merah dan nyeri ada
di daerah supratemporal
Simblefaron: perlengkatan antara konjungtiva,
biasanya akibat sindrom Steven-Johnson atau
akibat penyakit inflamasi mukosa lainnya
Blepharitis: radang pada kelopak mata
Abses kulit: menonjol, berkapsul, nyeri,
eritema, tidak spesifik pada mata
A. Dakrioadenitis
B. Dakriosistitis
C. Simblefaron
D. Blepharitis
E. Abses kulit
9
Seorang pasien datang dengan keluhan susah melihat dekat, pada
pemeriksaan optometri, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dengan S +0,5 visus menjadi 6/7.5
Dengan S +1 visus menjadi 6/7.5
Dengan S +1,5 visus menjadi 6/6
Dengan S +2 visus menjadi 6/6
Dengan S +2,5 visus menjadi 6/7.5
Pemilihan lensa kacamata yang paling tepat adalah
A. S +0,5
B. S +1,0
C. S +1,5
D. S +2
E. S +2,5
Pembahasan
Dengan S +1,5 visus menjadi 6/6
Dengan S +2 visus menjadi 6/6
https://www.aao.org/detail/image.jpg?id=60a7ec99-8595-4fbb-a3d2-6eaeb8647ab0&t=635072501065430000
Tujuan tatalaksana Hifema
Melindungi mata dari trauma lebih lanjut
Mempercepat drainase darah dari bilik mata
depan
Mencegah terjadinya komplikasi
Misal: perdarahan sekunder, glaukoma, dll.
Tatalaksana Non-farmakologi
Pembatasan aktivitas fisik
Pelindung mata (protective shield)
Berbaring dengan elevasi kepala untuk
mempercepat drainase darah dari bilik depan
(posisi semi-fowler)
http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
PPK Fasyankes Primer
Posisi Semi Fowler
Tatalaksana Farmakologi
Siklopegik
Steroid sistemik atau topikal
Antifibrinolitik
Analgesik
Antiglaukoma
http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
Diskusi
Jawaban yang paling tepat dan aman adalah
steroid (atau NSAID menurut PPK Fasyankes
Primer), tapi karena tidak ada, tersisa dua
kemungkinan: siklopegik atau timolol
Timolol diberikan jika ada peningkatan TIO
yang menandakan adanya glaukoma sekunder
Jika belum ada peningkatan TIO, siklopegik
dulu
http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
A. Istirahat semi fowler + kloramfenikol
B. Istirahat semi fowler + siklopegik
C. Istirahat semi fowler + timolol
D. Istirahat tirah baring + kloramfenikol
E. Istirahat tirah baring + siklopegik
11
Perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar. Keluhan semakin memberat sejak 3 bulan ini.
Keluhan muncul 3-4 kali setahun selama 1-2 jam. Pasien
merasa telinga berdenging dan penurunan pendengaran.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos mentis TD 130/70
mmHg, nadi 80x/menit, nafas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Apa diagnosis
pasien diatas?
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere
D. Stroke
E. BPPV
Pembahasan
Perempuan, 45 tahun
Pusing berputar memberat 3 bulan ini
Keluhan 3-4 kali setahun selama 1-2 jam
Telinga berdenging tinitus
Penurunan pendengaran
PF dan pemeriksaan neurologis normal
Diagnosis?
Etiologi Vertigo
Pusing
Gejala Klinis
Keringat dingin
Rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
Nausea dan Vomiting
Otitis
Eksterna Akut
Otitis Otitis
Eksterna Eksterna
Sirkumskripta Difusa
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar Peradangan pada lapisan bawah
MAE (pars cartilagines) = tipe furunkel epitel/subepitel (2/3 dalam MAE)
Staphylococcus aureus Steptococcus
Gejala : Gejala :
Gatal Otalgia
Otalgia Tuli Konduksi
Trismus Tinnitus
Tuli konduksi Gejala umum : febris
Pemeriksaan fisik : edem pada MAE, Pemeriksaan fisik : MAE sempit, edem,
ditemukan furunkel hiperemis
Terapi : Terapi :
Abses aspirasi steril Antibiotik jika liang telinga sempit
Antibiotik topikal : Polimiksin B bisa memakai tampon Burowi
Analgesik Analgesik
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi :
Tersering : Pityrosporum, Aspergillus (80%)
Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces,
Penicillium
Lebih sering pada pasien diabetes melitus
atau immunocompromised
Otomikosis
Gejala Pemeriksaan Fisik
Pruritus Pada otoskopi ditemukan
Rasa penuh pada telinga mycelia, debris jamur
Otorea berwarna putih, abu-abu
atau hitam, kanal eritem
Otalgia
Penurunan pendengaran
(akibat akumulasi debris
mikotik)
Otomikosis
Rencana Diagnosis
Pemeriksaan sekret dengan KOH
Kultur fungi
Tatalaksana
Ear toilet larutan asam asetat 2% dalam
alkohol
Anti jamur topikal mengandung nistatin,
kotrimazol
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
11
Perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar. Keluhan semakin memberat sejak 3 bulan ini.
Keluhan muncul 3-4 kali setahun selama 1-2 jam. Pasien
merasa telinga berdenging dan penurunan pendengaran.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos mentis TD 130/70
mmHg, nadi 80x/menit, nafas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Apa diagnosis
pasien diatas?
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere
D. Stroke
E. BPPV
Pembahasan
Perempuan, 45 tahun
Pusing berputar memberat 3 bulan ini
Keluhan 3-4 kali setahun selama 1-2 jam
Telinga berdenging tinitus
Penurunan pendengaran
PF dan pemeriksaan neurologis normal
Diagnosis?
Etiologi Vertigo
Pusing
Gejala Klinis
Keringat dingin
Rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
Nausea dan Vomiting
Otitis
Eksterna Akut
Otitis Otitis
Eksterna Eksterna
Sirkumskripta Difusa
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar Peradangan pada lapisan bawah
MAE (pars cartilagines) = tipe furunkel epitel/subepitel (2/3 dalam MAE)
Staphylococcus aureus Steptococcus
Gejala : Gejala :
Gatal Otalgia
Otalgia Tuli Konduksi
Trismus Tinnitus
Tuli konduksi Gejala umum : febris
Pemeriksaan fisik : edem pada MAE, Pemeriksaan fisik : MAE sempit, edem,
ditemukan furunkel hiperemis
Terapi : Terapi :
Abses aspirasi steril Antibiotik jika liang telinga sempit
Antibiotik topikal : Polimiksin B bisa memakai tampon Burowi
Analgesik Analgesik
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi :
Tersering : Pityrosporum, Aspergillus (80%)
Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces,
Penicillium
Lebih sering pada pasien diabetes melitus
atau immunocompromised
Otomikosis
Gejala Pemeriksaan Fisik
Pruritus Pada otoskopi ditemukan
Rasa penuh pada telinga mycelia, debris jamur
Otorea berwarna putih, abu-abu
atau hitam, kanal eritem
Otalgia
Penurunan pendengaran
(akibat akumulasi debris
mikotik)
Otomikosis
Rencana Diagnosis
Pemeriksaan sekret dengan KOH
Kultur fungi
Tatalaksana
Ear toilet larutan asam asetat 2% dalam
alkohol
Anti jamur topikal mengandung nistatin,
kotrimazol
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
14
Seorang perempuan 15 tahun datang ditemani ibunya,
keluhan keluar sekret kehijauan dan penciuman
berkurang sejak 3 hari lalu. Menurut ibu pasien, dari
hidung pasien tercium bau busuk. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan lubang hidung lapang tetapi terlihat banyak
krusta. Apa diagnosa yang tepat menurut anda?
A. Rinitis alergi
B. Rinitis medika mentosa
C. Rinitis ozaena
D. Rinitis vasomotor
E. Rinosinositis kronik
Pembahasan
Perempuan 15 tahun keluar sekret kehijauan
dan penciuman berkurang sejak 3 hari lalu
Dari hidung pasien tercium bau busuk
Lubang hidung lapang tetapi terlihat banyak
krusta
Diagnosa?
Rinitis Atrofik
Ozaena
Kondisi kronik dengan penyebab yang belum diketahui
Tanda dan gejala:
Krusta kering dan tebal di rongga hidung
Atrofi mukosa hidung dan tulang di bawahnya
Bau yang sangat busuk (foetor)
Anosmia/cacosmia
Perdarahan hidung (epistaksis)
Obstruksi hidung
Infeksi sekunder (deformitas, faringitis, otitis media)
Tatalaksana:
Topikal sistemik pembedahan
Jenis Rinitis Lain
Rhinitis alergika
Alergen
Mukosa pucat
Allergic shinner-salute-crease, dermatitis atopi
Rhinitis medikamentosa
Riwayat vasokonstriktor topikal lama dan berlebihan
Hidung tersumbat terus menerus
Rhinoskopi: edema/hipertrofi konka
Stop vasokonstriktor. Kortikosteroid PO dosis tinggi, tapp-off. Dekongestan PO.
Rhinitis vasomotor
Keadaan idiopatik. Non-alergi/infeksi/hormonoal/obat-obatan
Pencetus: bau menyengat, alkohol, makanan pedas, udara dingin, stres/emosi
Hidung tersumbat bergantian sesuai posisi, sekret mukoid/serosa
Rhinitis akut (common cold, selesma)
Durasi < 12 minggu (>12 minggu=kronik), etiologi: viral
Hidung tersumbat, demam, bersin, sekret serosa
Rhinoskopi: kavum nasi edema dan eritema, dan sekret (+).
A. Rinitis alergi
B. Rinitis medika mentosa
C. Rinitis ozaena
D. Rinitis vasomotor
E. Rinosinositis kronik
15
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang dengan keluhan
nyeri tenggorokan sejak 5 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan eksudat pada tonsil dan limfadenopati
cervicalis anterior. Apakah mikroorganisme yang sering
menyebabkan kondisi ini?
A. Streptococcus grup A
B. Streptococcus grup B
C. H. Influenzae
D. Rhinovirus
E. Corynebacterium diphteriae
Pembahasan
Laki-laki 22 tahun nyeri tenggorokan.
Eksudat pada tonsil
Limfadenopati cervicalis anterior
Kasus ini merupakan tonsilitis akut pada dewasa,
biasanya lebih sering terjadi pada anak.
Etiologi biasanya akibat streptokokus (anak) atau
rhinovirus (bayi)
Mikroorganisme penyebab tersering?
Strep Throat
Etiologi: GAS (Group A Streptococcus)
Sakit tenggorokan/sakit HATI-HATI apabila
menelan mendapatkan pasien
Demam tinggi nyeri tenggorokan
Tidak batuk tanpa batuk!
Tonsil hiperemis dan Terutama anak-anak
bengkak, kadang detritus karena komplikasinya
Petekiae di palatum berbahaya
Nyeri kepala, mual, muntah Curiga etiologi
Pembesaran KGB leher Streptokokus Grup A!
Bintik kemerahan di tubuh CEK KGB servikalis
anterior!
Komplikasi
Otitis media/mastoiditis
Sinusitis
Demam rematik
Glomerulonefritis pasca streptokokus
Demam Skarlet
Abses peritonsil
A. Streptococcus grup A
B. Streptococcus grup B
C. H. Influenzae
D. Rhinovirus
E. Corynebacterium diphteriae
16
Seorang laki-laki berusia 68 tahun mengeluh penurunan
pendengaran sejak sebulan terakhir. Pada pemeriksaan
dengan otoskop, membran timpani intak. Pada
pemeriksaan telinga, Rinne (+) dan Swabach memendek.
Pada pemeriksaan audiometri, nilai ambang batas turun.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
A. Presbikusis
B. OMSK
C. OMSA
D. Otosklerosis
E. Noise-induced hearing loss (NIHL)
Pembahasan
Laki-laki 68 tahun
Penurunan pendengaran sebulan terakhir
Membran timpani intak
Rinne (+) dan Swabach memendek
Tuli sensorineural
Pemeriksaan audiometri: nilai ambang batas
turun
Diagnosis?
Presbikusis
Telinga tua
Tulis sensorineural frekuensi tinggi (>1000Hz)
Bilateral, kronis progresif, mulai di atas 65 tahun
Akibat degenerasi koklea dan N VIII
4 jenis: sensorik, neural, metabolik, mekanik
Keluhan: tinitus, cocktail party deafness, nyeri bila ada
suara intensitas tinggi.
Tatalaksana:
1. Alat bantu dengar
2. Speech reading
3. Auditory training
Hasil Audiometri
Penurunan tajam pendengaran setelah
frekuensi 2000 Hz, bilateral, simetris
Tuli akibat bising (NIHL)
Riwayat paparan bising jangka panjang
Tes penala tuli sensorineural
Mirip dengan presbikusis:
Sulit komunikasi jika latar belakang bising (Cocktail
party deafness)
Hasil Tes Pendengaran
RINNE WEBER SCHWABACH DIAGNOSIS
Tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis , eksudat. Beberapa hari kemudian: bercak petechiae pada
Bakterial palatum & faring. limfadenopati anterior, kenyal dan nyeri tekan
Kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan hiperplasia, mukosa dinding posterior tidak rata dan
Kronik bergranular
hiperplastik
Mukosa faring ditutupi lendir yang kental, bila diangkat tampak mukosa kering
Konik atrofi
Tanda:
Bising inspirasi
Bising meningkat
saat tidur
terlentang atau
menangis, setelah
minum, ISPA
Kadang ada
refluks
Tapi bayi biasanya
masih bertumbuh
dengan baik
Epiglotis
Epiglotitis
Panah: Vallecula sign + (airspace valekula berkurang)
Segitiga: Thumb sign + (penebalan radang epiglotis)
A. Laringotrakeobronkitis
B. Laringomalasia
C. Sumbatan benda asing
D. Laryngitis akut
E. Bronkhitis
21
Seorang pasien diketahui menderita diabetes
melitus dan mengkonsumsi obat glibenklamid 1 kali
sehari. Apa edukasi yang perlu dijelaskan pada
pasien terkait penggunaan obat ini?
A. Dikonsumsi sebelum makan
B. Dikonsumsi setelah makan
C. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
D. Dikonsumsi sebelum tidur
E. Dikonsumsi pada pagi hari
OHO berdasarkan cara kerja
ADA 5 golongan:
1. Peningkat sensitivitas terhadap insulin:
metformin dan tiazolidindion
2. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):
sulfonilurea dan glinid
3. Penghambat glukoneogenesis: metformin
4. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa
5. DPP-IV inhibitor
3D
Dermatitis
Demensia
Diare
Pilihan Lain
Vitamin B1 (Tiamin): Beriberi Dry: paralisis; Wet:
gagal jantung; Infantil: dispnea, sianosis, gagal
tumbuh
Vitamin B2 (Riboflavin): Keilosis, pinggiran bibir
pecah, lidah merah licin, kulit sisik
Vitamin B6 (Pyridoxine): anemia mikrositik, EEG
abnormal, keilosis (pinggir bibir pecah), glossitis
(swollen tongue), depresi, imun melemah
Vitamin B12 (Asam folat): Kesemutan, anemia,
kulit pucat, iritabel, lelah
A. Vitamin B1
B. Vitamin B2
C. Vitamin B3
D. Vitamin B6
E. Vitamin B12
23
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu, sebelumnya
mengeluh mual muntah, penurunan nafsu makan.
Didapatkan TD 80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan
laboratorium: hipoglikemia, kadar kortisol dan ACTH
rendah. Apa diagnosis yang tepat ?
A. Addison's disease
B. Krisis adrenal
C. Plummer's disease
D. DM tipe 2
E. Cushings syndrome
Pembahasan
Wanita, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 1 hari
Mual, muntah, penurunan nafsu makan
TD 80/60 mmHg
Syok
Laboratorium:
Hipoglikemia
Kortisol rendah
ACTH rendah
Diagnosis?
Insufisiensi Adrenal
Krisis Adrenal Akut
Kondisi gawat darurat!
Tidak cukup kortisol akibat: kelenjat adrenal
rusak (misal pada penyakit Addison) atau
kelenjat pituitari rusak (tidak bisa melepaskan
ACTH)
Gejala Krisis Adrenal
Penurunan kesadaran/pusing/lelah
Hipotensi (Syok)
Dehidrasi
Nyeri perut/nyeri kepala
Demam
Takikardia
Takipneu
Mual, muntah
PATOFISIOLOGI:
Pigmentasi kulit
ACTH berlebihan di melanosit
melanin
Perempuan: tidak ada rambut
aksila/pubis
androstenedione
Pilihan Lain
Addisons disease: pigmentasi coklat pada kulit, tidak
ada rambut aksila/pubis pada perempuan, hipotensi,
hipoglikemia, lemah, gangguan GI, BB turun
Krisis adrenal: bentuk parah dari penyakit Addison
(syok, gagal ginjal, Na turun, K naik, dehidrasi)
Plummer disease: goiter multinoduler toksik,
pembesaran tiroid, hipertiroid, jarang eksoftalmus
(beda dengan Graves)
DM tipe 2: Gejala klasik 3P
Cushing syndrome: hiperkortisol
Cushing disease: hiperkortisol sentral
A. Addison's disease
B. Krisis adrenal
C. Plummer's disease
D. DM tipe 2
E. Cushings syndrome
24
Anak laki-laki 9 tahun datang diantar ibunya karena
merasa tinggi badannya pendek dibandingkan teman
sebayanya. Keluhan serupa pada keluarga disangkal.
Perkembangan pasien sesuai usia dan pernah menjadi
juara kelas. Postur tubuh tampak gemuk. Hasil
laboratorium: Hiperkolesterolemia. Apa kondisi pada
pasien ini?
A. Tumor hipofisis
B. Hipotiroid sentral
C. Hipoparatiroid
D. Hipopituitarisme
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
Tumor Hipofisis
Bisa 3 jenis gejala yang berbeda
1. Produksi hormon berlebihan:
Hormon pertumbuhan: gigantisme
TSH: debar-debar, gangguan jantung, keringat, BB turun
Prolaktin: keluar air susu, osteoporosis, infertil
ACTH: BB naik, hiperglikemia, hipertensi
2. Kalau hipofisis tertekan, produksi hormon ini menurun:
Hormon pertumbuhan: pendek, lemah
TSH: gampang capek, tidak tahan dingin, konstipasi, BB naik
Prolaktin: tidak bisa mengeluarkan ASI
ACTH: hipotensi, hipoglikemia, kurang energi
3. Kalau nervus optik tertekan:
Defek lapang pandang atau diplopia
Hipotiroid Sentral
Insufisiensi stimulasi TSH pada tiroid yang normal
Pada anak paling sering disebabkan oleh kraniofaringioma atau
terapi radiasi
Sangat jarang, jauh lebih jarang daripada hipotiroid primer
Gejala:
Metabolisme tubuh lambat
Retensi lemak dan air dan garam
Hiperkolesterolemia
Perawakan pendek
Gejala lebih ringan daripada tipe primer
Bradikardia, hipotermia, lambat bicara
TSH normal/rendah, FT4 rendah
Pada kasus ini, tidak ada data TSH dan FT4
https://academic.oup.com/jcem/article-lookup/doi/10.1210/jc.2012-1616
Hipoparatiroid
Menyebabkan hipokalsemia
Gejala:
Paresthesias
Hyperirritability
Lelah dan cemas
Mood berubah-ubag
Kejang
Suara serak (laringsopasme)
Bersin dan dispnea
Keram, diaforesis
Hipomagnesemia, hipokalemia, alkalosis
Chvostek sign: kedutan di wajah jika saraf wajah ipsilateral diketuk
Trousseau sign: spasme karpal jika dibendung dengan cuff 20 mmHg
di atas hilangnya nadi selama 3-5 menit.
Hipopituitarisme
Biasanya salah satu hormon saja yang defisien
Pituitari anterior
TSH, FSH, GH, ACTH, Prolaktin
Pituitari posterior
ADH, Oksitosin
Gejala bergantung pada hormon apa yang
terganggu
Pada soal ini, pilihan ini terlalu umum
Defisiensi Hormon Pertumbuhan
Pertumbuhan terhambat
Biasanya baru terlihat melambat setelah usia 2
tahun
Tinggi badan tampak lebih pendek daripada
teman sebaya
Terlihat gemuk
Terlihat lebih muda dan lucu
Kognitif (kepintaran) normal
Kadar kolesterol biasanya normal (faktor perancu
soal)
Serum cholesterol and triglycerides in children with growth hormone deficiency.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/514086
A. Tumor hipofisis
B. Hipotiroid sentral
C. Hipoparatiroid
D. Hipopituitarisme
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
25
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke
RSUD dengan keluhan BB meningkat 10 kg dalam 3
bulan terakhir. Keluhan di sertai dengan tidak tahan
dingin, dan konstipasi. Manakah pemeriksaan
penunjang yang tepat?
A. TSH dan TT4
B. TSH, TT4, dan thyroid peroxidase (TPO)
C. TSH, FT3, dan FT4
D. FT4 dan TT4
E. FT3, FT4, dan TPO
Pembahasan
Perempuan 65 tahun
BB meningkat 10 kg dalam 3 bulan terakhir
Tidak tahan dingin
Konstipasi
Diagnosis kerja anda: Hipotiroid
Pemeriksaan penunjang?
Hipotiroidisme
Kurang hormon tiroid, metabolisme menurun
Tanda dan gejala yang muncul: (berlawanan dengan hipertiroidisme)
1. BB naik
2. Bicara dan gerak lambat
3. Kulit kering, pucat, kuning
4. Rambut gampang patah
5. Bengkak periorbita
6. Sistol turun, diastol naik
7. Bradikardia
8. Tidak tahan udara dingin
9. Edema pitting/non pitting
10. Goiter bisa difus atau nodular
Pemeriksaan Lab
Hipotiroid
TSH dan free T4
langsung dites secara
bersamaan!
TPO dites jika ada
kecurigaan Hashimoto
(hasilnya akan + jika
Hashimoto)
TT4 (total T4) kadang
terpengaruh dengan
kadar protein .
Free T4 adalah T4 yang
tidak terikat protein dan
merupakan bentuk aktif
sehingga lebih akurat.
http://www.aafp.org/afp/2012/0801/p244.html
Ingat Mekanisme Feedback Tiroid
Tiroiditis akut
Demam 38-40C
Akut
Nyeri pada leher
Kelenjar tiroid eritema, bengkak, dan nyeri
Limfadenopati regional
Tiroiditis Subakut
Demam
Tanda tirotoksikosis
Kelenjar tiroid membesar dan nyeri, semakin nyeri jika leher ekstensi
A. Tiroiditis
B. Karsinoma tiroid
C. Struma nodosa toksik
D. Struma difusa non toksik
E. Struma nodosa non toksik
27
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan keluhan
penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, dan
kencing terus menerus. Pada pemeriksaan fisik, berat
badan saat ini 75 kg, tinggi badan 160 cm, tanda-tanda
vital dalam batas normal, dan GDS 278 mg/dL. Terapi
yang diberikan adalah
A. Glibenklamid
B. Metformin
C. Glimipirit
D. Acarbose
E. Sitagliptin
Pembahasan
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan
keluhan penurunan berat badan, peningkatan
nafsu makan, dan kencing terus menerus
Gejala klasik DM
BB 75 kg, tinggi badan 160 cm
GDS 278 mg/dL
Diagnosis DMT2
Terapi?
Soal ini:
Dengan keluhan
klasik
GDS 278 mg/dL
Kriteria pengendalian DM
Untuk pasien berumur lebih dari 60 tahun, sasaran kadar glukosa darah lebih
tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl, dan sesudah makan < 200 mg/dl),
demikian pula kadar lipid, tekanan darah, dan lain-lain, mengacu pada batasan
kriteria pengendalian sedang. Hal ini dilakukan mengingat sifat-sifat khusus
pasien usia lanjut dan juga untuk mencegah kemungkinan timbulnya efek
samping dan interaksi obat.
OHO
OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
Cara Kerja:
A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
B. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis: metformin
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
E. DPP-IV inhibitor
Cara Pakai:
1. Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan. Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum
makan
2. Metformin : sebelum / pada saat / sesudah makan
3. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama suapan pertama
4. Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan
5. DPP-IV inhibitor: bersama makan dan atau sebelum makan
Efek Biguanida (Metformin)
Meningkatkan
sensitifitas insulin
Mengurangi
glukoneogenesis
Memperbaikin
pengambilan
glukosa di perifer
Menurunkan berat
badan
Pemilihan obat anti hiperglikemi
Pasien baru terdiagnosis DM tipe 2
Selain DM, ingat:
Berat badan 75 kg, tinggi badan 160 cm
Hampir obes (IMT 29an)
Obat antihiperglikemi dengan efek penurunan
berat badan: METFORMIN
JANGAN LUPA: tetap edukasi modifikasi gaya
hidup dan menurunkan BB dengan aktivitas fisik
yang teratur dan sesuai dengan berat badan
A. Glibenklamid
B. Metformin
C. Glimipirit
D. Acarbose
E. Sitagliptin
28
Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun
datang dengan keinginan untuk kurus. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hasil IMT 35. Apakah
diet yang tepat anda sarankan pada pasien ini?
A. Diet rendah lemak
B. Diet rendah gula
C. Diet rendah protein
D. Diet rendah kalori
E. Diet rendah kolesterol
IMT untuk Populasi Asia?
Cut-off IMT sebaiknya tetap diklasifikasi secara internasional
(tidak ada cut-off khusus populasi Asia)
IMT:
>25 kg/m2 : Overweight
>30 kg/m2 : Obese
Obese class 1 : 30-34.9 kg/m2
Obese class 2 : 35-39.9 kg/m2
Obese class 3 : >40 kg/m2
WHO Expert Consultation. Lancet. 2004 Jan 10;363(9403):157-63. Appropriate body-mass index for Asian
populations and its implications for policy and intervention strategies.
Baca
The Practical Guide Identification, Evaluation, and
Treatment of Overweight and Obesity in Adults
Target penurunan BB hanya 5-10% per 6 bulan
Pengurangan 500-1000 kalori per hari akan memenuhi
target penurunan BB yang direkomendasikan (0,5-1 kg
per minggu)
Perempuan amannya makan 1000-1200 kalori/hari
Laki-Laki amannya makan 1200-1600 kalori/hari
Ingat! Yang Penting adalah kalorinya, makanan
berlemak mungkin banyak kalori, tapi kalau hanya
berusaha mengurangi lemak dengan kalori tetap, BB
akan tetap naik!
https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/prctgd_c.pdf
Perubahan Gaya Hidup
Seperti matematika, berat badan tergantung
pada keseimbangan energi MASUK (kalori dari
makanan-minuman) dengan energi KELUAR
(aktivitas fisik)
Makanan sehat
Tinggi serat, rendah lemak jenuh,
Lingkungan harus mendukung perubahan
aktivitas dan pola makan
IMT >35 boleh pertimbangkan operasi
https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/obe/treatment
A. Diet rendah lemak
B. Diet rendah gula
C. Diet rendah protein
D. Diet rendah kalori
E. Diet rendah garam
29
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan
keluhan wajah membulat dan ditumbuhi rambut. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan obesitas sentral dengan
peripheral wasting. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan tes supresi dexametason tidak tersupresi.
Diagnosis yang tepat adalah
A. Penyakit Cushing
B. Cushing syndrome
C. Adenoma hipofisis pensekresi ACTH
D. Ectopic ACTH syndrome
E. Penyakit Addison
Pembahasan
Perempuan 27 tahun
Wajah membulat dan ditumbuhi rambut
Moon face: hiperkortisol
Obesitas sentral dengan peripheral wasting
Cushings!
Tes supresi dexametason tidak tersupresi
Apa artinya?
Diagnosis?
Cushings Syndrome
Kelebihan hormon kortisol
Tanda sering:
Moon face
Kata kunci: moon face, Pertumbuhan terhambar
penggunaan steroid jangka Obesitas sentral (ekstremitas kurus)
panjang. Depresi
Lesu
Cepat haus, cepat pipis
Tanda-tanda pada soal ini: Kulit sering terinfeksi
Striae
Gemuk Gampang memar
Menstruasi tidak teratur Buffalo hump
mudah lelah Perempuan:
cepat lupa Rambut halus di wajah, leher, dada,
abdomen, paha
TD 180/100 Menstruasi ireguler
Wajah moon face
Laki-laki:
stria-stria warna kemerahan di Gairah seks berkurang
abdomen Disfungsi ereksi
Sindrom Cushings
http://www.aafp.org/afp/2013/0301/p337.html
A. Pemberian oksigen
B. Resusitasi cairan
C. Resusitasi cairan dan pemberian insulin
D. Pemberian insulin
E. Pemberian kalium
31
Anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya karena cemas BB
anaknya tidak naik dalam 2 bulan terakhir, nafsu makan turun,
dan sehari-hari jarang makan makanan bergizi. Pada
pemeriksaan fisik, anak tampak kurus dengan BB di bawah
garis merah pada kurva berat badan WHO di buku KIA,
terdapat muscle wasting, lemak subkutan sedikit tapi tidak
tampak ada oedema. Apa diagnosa anak ini?
A. Marasmus
B. Kwasiorkor
C. Marasmus kwasiorkor
D. Stunting
E. Undernutrition
Pembahasan
Anak laki-laki berusia 2 tahun
BB anaknya tidak naik dalam 2 bulan terakhir
nafsu makan turun, dan sehari-hari jarang makan
makanan bergizi
Anak tampak kurus
BB di bawah garis merah pada kurva berat badan
WHO di buku KIA
Muscle wasting, lemak subkutan sedikit tapi tidak
tampak ada oedema
Diagnosa?
Kurang Energi Protein Berat
1. Marasmus
a.Tampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit
b.Wajah seperti orang tua
c.Cengeng rewel Soal:
d.Baggy pants appearance Anak tampak kurus
e.Perut cekung Muscle wasting
f.Iga gambang Lemak subkutan sedikit
2. Kwashiokor Tidak tampak ada oedema
a. Edema dan perut buncit
b. Wajah membulat dan sembab
c. Mata sayu
d. Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
e. Perubahan status mental, apatis dan rewel
f. Pembesaran hati
g. Hipotrofi otot
h. Kulit coklat kehitaman dan terkelupas
3. Marasmik- kwashiorkor
Campuran kwashiorkor dan marasmus, dengan BB/U< 60 % baku median WHO-
NCHS disertai oedema yang tidak mencolok.
Bedanya adalah
Anoreksia
Tidak mau makan, jadinya kurus
Bulimia
Masih mau makan (bahkan makan banyak) tapi
merasa bersalah dan dimuntahkan lagi, jadinya belum
tentu kurus
JADI, pada intinya adalah pertama menurunkan kolesterol LDL dan TD tinggi dan kedua baru
mencegah DM karena pada kasus ini belum ada HT dan DM, jadi lebih pada menurunkan input
kolesterol. Makanan yang paling banyak mengandung kolesterol pada pilihan adalah kuning
telur
https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/ms/treatment
A. Daging ayam
B. Roti gandum
C. Kuning telur
D. Nasi putih
E. Ikan laut
34
Wanita 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak yang
diawali batuk sebelumnya. Selain itu, sering berdebar-debar,
mudah berkeringat, dan penurunan BB juga dikeluhkan
pasien. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD 120/80 mmHg,
HR 88x/menit , RR 24x/menit, dan suhu 37,2C. Pada hasil
pemeriksaan laboratorium: T3=48 g/dl, T4=48 g/dl,
TSH=0,4 mIU/L. Terapi yang akan anda diberikan pada pasien
ini adalah...
A. Methimazole dan deksametason
B. Carbimazole dan betametason
C. PTU dan amoxicillin
D. PTU dan propanolol
E. Methimazole dan nifedipine
Pembahasan
Wanita 45 tahun
sesak yang diawali batuk sebelumnya
sering berdebar-debar, mudah berkeringat, dan
penurunan BB
TD 120/80 mmHg, HR 88x/menit , RR 24x/menit,
dan suhu 37,2C
T3=48 g/dl, T4=48 g/dl, TSH=0,4 mIU/L
Hipertiroidisme
Terapi?
Tirotoksikosis
Berdebar-debar
Tremor
Iritabilitas
Intoleran terhadap panas
Keringat berlebihan
Penurunan berat badan
Peningkatan rasa lapar
Diare
Gangguan reproduksi (oligomenore/amenore dan libido turun)
Mudah lelah
Pembesaran kelenjar tiroid
Sukar tidur
Rambut rontok
Diagnosis Banding
Pengaruh ASI:
bentuk early (breast feeding) dan
Sukadi A. Bb IX Hiperblirubiemia. Daam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Saroa GI, Usman A. Buku ajar nenatoloi. Jakarta:
Iktan Dokter Ana Indonesia; 2011.
Ikterus Neonatrum Patologis
1. Ikterus terjadi sebelum usia 24 jam
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan
fototerapi
3. Peningkatan kadar bilirubin total >0,5 mg/dL/jam
4. Terdapat manifestasi sakit, seperti: muntah, letargi, malas
menetek, apnea, takipnea, atau suhu yang tidak stabil
5. Ikterus menetap lebih dari 8 hari pada bayi cukup bulan dan
14 hari pada bayi kurang bulan
Sukadi A. Bb IX Hiperblirubiemia. Daam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Saroa GI, Usman A. Buku ajar nenatoloi. Jakarta:
Iktan Dokter Ana Indonesia; 2011.
http://www.aafp.org/afp/2002/0215/a
fp20020215p599-f1.gif
Gejala Atresia Bilier Kongenital
Ikterik, urin gelap, feses terang
PF:
Tidak ada hasil PF yang patognomonik
Hepatosplenomegali mungkin ada
Lab:
Hiperbilirubinemia direk
Hiperbilirubinemia indirek hanya fisiologis
hingga 2 minggu pertama sejak kelahiran.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hyperbilirubinemia direk (terkonjugasi) = bilirubin
direk > 2 mg/dL atau 20% bilirubin total, dan SELALU
ABNORMAL. Biasanya anak dengan atresia bilier
hanya mengalami kenaikan bilirubin total 6-12 mg/dL,
dengan proporsi direk sekitar 50-60%
Alkaline phosphatase (AP), 5' nucleotidase, gamma-
glutamyl transpeptidase (GGTP), serum
aminotransferases, serum bile acids bisa meningkatkan
sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan lab rutin tapi
masih belum bisa membedakan atresia bilier dengan
kolestasis neonatal yang lain
Pembahasan Atresia Bilier
Nilai SGOT dan SGPT yang tidak terlalu tinggi
(SGPT normal 0-35, SGOT normal 0-45)
mendukung diagnosis tersebut ke arah kolestasis
ekstrahepatik atresia bilier.
Atresia Bilier
Bentuk klinis:
Tipe fetal/embrionik: ada kelainan kongenital lain,
mis: defek KV, asplenia, situs inversus abdominal;
gejala kolestasis sejak lahir
Tipe perinatal: sebelum gejala kolestasis, ada
masa bebas kuning sesudah ikterus fisiologis
hilang
Pilihan Lain
Ikterus neonatorum berkelanjutan: ikterus
lebih dari 14 hari setelah lahir
Hepatitis neonatorum: hiperbilirubinemia
terkonjugasi, lebih dari 14 hari
Sepsis neonatorum: nonspesifik, distress
napas, kejadian trauma saat proses kelahiran,
tanda infeksi
A. Ikterus neonatorum berkelanjutan
B. Hepatitis neonatorum
C. Atresia bilier
D. Sepsis neonatorum
E. Ikterus neonatorum sedang
36
Wanita usia 45 tahun datang ke IGD dengan nyeri perut
kanan sejak 2 jam SMRS. Nyeri dirasakan setelah makan
siang rendang dan sudah terjadi berulang. Nyeri
berdenyut seolah naik ke bahu dan menembus punggung,
disertai mual dan muntah. Pemeriksaan fisik: TD 130/80
mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan
suhu 37,5C. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Kolik bilier karena kolesistitis akut
B. Kolik bilier karena kolelitiasis
C. Kolik bilier karena pankreatitis akut
D. Kolik abdomen karena perforasi duodenum
E. Kolik renal kanan
Pembahasan
Wanita 45 tahun
Female, forty
Nyeri perut kanan sejak 2 jam SMRS
Nyeri dirasakan setelah makan siang rendang dan
sudah terjadi berulang
Dipengaruhi makanan, kelenjar empedu atau
pankreas?
Nyeri berdenyut seolah naik ke bahu dan
menembus punggung, disertai mual dan muntah.
Nyeri kolik, ada nyeri alih
Diagnosis?
Kolesistitis vs Kolelitiasis
Walaupun 90 % kolesistitis disebabkan oleh batu
empedu, biasanya jika soal mengarah ke
kolelitiasis akan diberikan tambahan informasi
faktor risiko 4F:
KOLESISTITIS KOLELITIASIS
Ikterik Fat
BAB dempul Female
Demam Forty
Nyeri perut kanan Fertile
atas (setelah makan
berlemak)
Murphys sign +
Pilihan lain
Kolik bilier karena kolesistitis akut:
Murphys sign, demam
Kolik bilier karena pankreatitis akut:
Nyeri terus menerus, tumpul, dipicu oleh makan
yang banyak, demam, makin parah pada posisi
berbaring, makin berkurang jika duduk atau
meringkuk, amylase dan lipase akan meningkat!
Kolik abdomen karena perforasi duodenum:
Tanda peritonitis, udara subdiafragma pada ronsen
Kolik renal kanan:
Nyeri pinggang kanan
A. Kolik bilier karena kolesistitis akut
B. Kolik bilier karena kolelitiasis
C. Kolik bilier karena pankreatitis akut
D. Kolik abdomen karena perforasi duodenum
E. Kolik renal kanan
37
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke UGD dengan
penurunan kesadaran. Pasien tampak gelisah dan sulit diajak
bicara sejak 1 hari lalu. Sebelumnya pasien mengalami
demam selama 10 hari. Perut kembung tidak bisa BAB.
Pemeriksaan fisik: TD 100/60 mmHg, nafas 36 x/menit, suhu
39,6C. Abdomen tegang, pekak hati hilang. Widal 1/1600.
Apa gambaran yang mungkin terlihat pada abdomen 3 posisi?
A. Gambaran usus halus dengan gambaran fish bone
appearance
B. Gambaran usus halus dengan air fluid level
C. Gambaran bayangan lusen subdiafragma
D. Kolon terisi banyak feses
E. Gambaran garis psoas menghilang
Pembahasan
Seorang laki-laki berusia 35 tahun
penurunan kesadaran
Gelisah dan sulit diajak bicara sejak 1hari lalu
Riwayat demam selama 10 hari
Perut kembung tidak bisa BAB
Nafas 36 x/menit, suhu 39,6C
Abdomen tegang, pekak hati hilang
Defans muskular
Hati terdorong ke bawah karena udara akibat perforasi usus
Widal 1/1600
Diagnosis anda?
Gambaran X-ray abdomen 3 posisi?
Diskusi
Pada kasus ini, yang menonjol adalah keluhan
penurunan kesadaran karena terjadi akibat tifoid
Perforasi dapat terjadi (ditandai dari pekak hati
menghilang), kemungkinan disebabkan oleh
komplikasi tifoid berdasarkan clue bahwa ada
demam 10 hari dan ada hasil tes Widal
(walaupun 1x tes Widal tidak bersifat diagnostik)
Nah, apa gambaran perforasi usus pada foto
abdomen 3 posisi?
Perforasi Usus pada foto Abdomen 3
posisi
Pada dasarnya terjadi perforasi di usus akibat
tifoid, sehingga gambaran yang muncul
adalah:
kekaburan pada cavum abdomen,
udara bebas subdiafragma atau intraperitoneal
Pneumoperitoneum
(udara bebas di subdiafragma)
Pilihan Lain
Gambaran usus halus dengan gambaran fish
bone appearance: gambaran usus yang
teregang akibat obstruksi
Gambaran usus halus dengan air fluid level:
ileus obstruktif atau paralitik
Kolon terisi banyak feses: tidak spesifik,
mungkin obstruksi
Gambaran garis psoas menghilang: peritonitis
A. Gambaran usus halus dengan gambaran fish
bone appearance
B. Gambaran usus halus dengan air fluid level
C. Gambaran bayangan lusen subdiafragma
D. Kolon terisi banyak feses
E. Gambaran garis psoas menghilang
38
Seorang perempuan 24 tahun datang dengan
keluhan keluar darah merah segar saat BAB. Timbul
benjolan yang keluar dari anus saat BAB namun
dapat masuk kembali dengan sendirinya. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Hemoroid interna grade I
B. Hemoroid interna grade II
C. Hemoroid interna grade III
D. Hemoroid eksterna grade I
E. Hemoroid eksterna grade II
Pembahasan
Perempuan 24 tahun
keluar darah merah segar saat BAB
Benjolan keluar dari anus saat BAB
namun dapat masuk kembali dengan
sendirinya
Diagnosis?
Hemorrhoid
Internal hemorrhoids:
Di lower rectum
Berdarah tapi tidak nyeri
Bisa prolaps
External hemorrhoids:
Di anus
Nyeri karena iritasi dan erosi
Bekuan perdarahan akan menjadi skin tag
Hemorrhoid
Grading Hemoroid Interna
Korman, M. G.; Bolin, T. D.; Szabo, S.; Hunt, R. H.; Marks, I. N.; Glise, H. (1994-08-01). "Sucralfate: the Bangkok review". Journal of
Gastroenterology and Hepatology. 9 (4): 412415.
A. Metoklopramide
B. Omeprazole
C. Domperidon
D. Sucralfate
E. Ranitidine
45
Laki-laki 37 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam
dan pipis seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
mual dan penurunan nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 38C dan sklera ikterik. Pemeriksaan lab:
SGOT dan SGPT meningkat 10 kali dari hasil normal, bilirubin
total 7 mg/dL, bilirubin direk 6,2 mg/dL. Pemeriksaan serologi
didapatkan IgM anti-HAV (+), anti-HBV (-), anti-HCV (+), HCV
RNA (-). Apakah diagnosis pasien ini?
A. Hepatitis A akut
B. Hepatitis B akut
C. Hepatitis C akut
D. Hepatitis B kronis
E. Hepatitis C kronis
Pembahasan
Laki-laki 37 tahun
Demam dan pipis seperti teh sejak 2 hari
Mual dan penurunan nafsu makan
PF: Suhu 38C dan sklera ikterik
Lab: SGOT dan SGPT meningkat 10 kali normal, bilirubin
total 7 mg/dL, bilirubin direk 6,2 mg/dL
Serologi:
IgM anti-HAV (+)
anti-HBV (-)
anti-HCV (+)
HCV RNA (-)
Diagnosis?
Istilah penting
Antigen (dari virus) disingkat -Ag
Antibodi (dari bodi) disingkat anti-
Karena antigen ada, maka antibodi dibentuk
C kapital untuk jenis hepatitis C
c kecil untuk core
s kecil untuk surface
IgM untuk akut
HBeAg (Hepatitis B envelope antigen): virus
sedang replikasi, penderita sangat infeksius!
Hepatitis A
Jika ada gejala hepatitis akut, pikirkan
pertama HEPATITIS A!
Diagnosis banding: ikterus obstruktif, Hepatitis
B dan C akut, sirosis hepatis
Penularan fecal-oral,
Biasanya akan ada keterangan: Riwayat suka
jajan sembarangan atau keluhan serupa pada
teman
Pemeriksaan lanjutan Hep A
Serologi Hep A
IgM dan IgG VHA
Biokimia Hati
ALT >> AST
USG
Untuk eksklusi kolelitiasis
Pemeriksaan Serologi Hepatitis A
Diskusi
Pada kasus ini, anti HCV juga positif, ini
menandakan ada kemungkinan infeksi
hepatitis C tetapi tidak tahu apakah akut atau
infeksi lama. Untuk itu, perlu tes konfirmasi.
A. Hepatitis A
B. Hepatitis B
C. Hepatitis C
D. Hepatitis D
E. Hepatitis E
46
Pasien mengalami kecelakaan 1 jam yang lalu, hasil
pemeriksaan radiologis didapatkan udara
subdiafragma, bagaimana posisi pemeriksaan foto
polos abdomen?
A. RLD
B. Supine
C. Erect
D. RLD, supine, Erect
E. Prone
Soal To The POIN
Pasien mengalami kecelakaan 1 jam yang lalu,
Hasil pemeriksaan radiologis didapatkan udara
subdiafragma
Bagaimana posisi pemeriksaan foto polos
abdomen?
Untuk dapat mendapatkan hasil udara di bawah
subdiafragma dengan foto polos abdomen,
dilakukan foto pada posisi pasien berdiri (erect)
A. RLD
B. Supine
C. Erect
D. RLD, supine, Erect
E. Prone
47
Seorang perempuan berumur 40 tahun datang ke dokter
dengan keluhan nyeri perut bagian hipokondriak kanan.
Pada pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Demam
tidak dijumpai. Nyeri dirasakan bila pasien mengkonsumsi
makanan berlemak. Murphy sign (+). Apakah diagnosis
pasien tersebut diatas ?
A. Kolangitis
B. Kolesistitis
C. Kolelitiasis
D. Obstruksi jaundice
E. Koledokolitiasis
Pembahasan
Perempuan 40 tahun
Nyeri perut hipokondriak kanan
Tidak demam
Nyeri dirasakan bila pasien mengkonsumsi
makanan berlemak
Murphy sign (+)
Diagnosis?
Tiga langkah:
1. Minta pasien buang
napas
2. Letakkan tangan di
batas bawah hepar
3. Minta pasien tarik
napas
Positif jika nyeri atau
pasien berhenti menarik
napas (juga karena nyeri)
Murphys sign
Tanda Murphy adalah tanda dari kolesistitis
(inflamasi pada kandung empedu)
1.Omeprazole 20 mg 14 hari!
(2x1)
2.Clarithromycin 500
mg (2x1)
3.Amoxicillin 1000 mg
(2x1)
A. Aluminium hidroksida
B. Ranitidine
C. Omeprazole
D. Metoclopramide
E. Sucralfat
49
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah
dan disertai dengan demam. Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg,
nadi 90 x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 38C. Turgor kembali dengan
cepat, tidak ditemukan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan feses
ditemukan parasit dengan sitoplasma bergranul mengandung eritrosit,
inti di tengah dengan kariosom padat ditengahnya, kromatin tersebar
di sekitar inti, parasit bergerak dengan aktif. Apakah yang menjadi
penyebab diare pada anak ini?
A. Shigella
B. Giardia lamblia
C. Amoeba
D. Balantidiasis
E. Eschericia coli
Pembahasan
Anak laki-laki usia 15 tahun
Diare sejak 2 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah
dan disertai dengan demam
Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg, nadi 90
x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 38C. Turgor kembali
Tidak dehidrasi
Parasit: sitoplasma bergranul mengandung eritrosit,
inti di tengah dengan kariosom padat ditengahnya,
kromatin tersebar di sekitar inti, parasit bergerak
dengan aktif
Penyebab?
Diare berdarah
Single Triple
Atresia pylorus Atresia Jejunum
Tips:
Double Double buble-Atresia Duodenum
A. Atresia esophagus
B. Penyakit Hirschprung
C. Stenosis pylorus
D. Atresia duodenum
E. Atresia ani
51
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun, datang
dengan keluhan BAB cair, frekuensi 6x, berlendir, dan
berwarna putih seperti cucian air beras. Pemeriksaan
fisik: TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/menit, napas
20x/menit, suhu 39,1C. Pada pemeriksaan feses
ditemukan kuman batang gram negatif. Etiologi yang
menyebabkan keadaan tersebut adalah?
A. Escherichia coli
B. Shigella dysenteriae
C. Campylobacter jejuni
D. Vibrio cholera
E. Vibrio parahemolitikus
Pembahasan
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun,
datang dengan keluhan BAB cair, frekuensi 6x,
berlendir, dan berwarna putih seperti cucian
air beras. Pemeriksaan fisik: TD 120/80
mmHg, nadi 100 x/menit, napas 20x/menit,
suhu 39,1C. Pada pemeriksaan feses
ditemukan kuman batang gram negatif.
Etiologi yang menyebabkan keadaan tersebut
adalah?
Soal To The POIN
Terapi:
Penentuan status dehidrasi lalu rehidrasi
Antibiotik pilihan: doksisiklin, tetrasiklin, Trimethoprim
sulfamethoxazole, ciprofloxacin
Pilihan Lain
Escherichia coli: diare yang paling umum,
tidak berupa air cucian beras
Shigella dysenteriae: diare berdarah
Campylobacter jejuni: nyeri perut, diare,
demam, malaise
Vibrio parahemolitikus: diare disertai mual,
muntah, demam, keram perut
A. Escherichia coli
B. Shigella dysenteriae
C. Campylobacter jejuni
D. Vibrio cholera
E. Vibrio parahemolitikus
52
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan nyeri ulu hati yang berulang sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut kanan bawah,
mual, dan demam yang hilang timbul. keluhan nyeri perut
kanan bawah terutama dirasakan bila berjalan atau ketika
tungkai bawah ditekuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
psoas sign (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin
A. Ulkus peptikum
B. Appendisitis
C. Salfingitis
D. Gastritis
E. Kolitis
Pembahasan
Perempuan 20 tahun
Nyeri ulu hati yang berulang sejak 1 minggu yang
lalu
Keluhan disertai nyeri perut kanan bawah, mual,
dan demam yang hilang timbul
Keluhan nyeri perut kanan bawah terutama
dirasakan bila berjalan atau ketika tungkai bawah
ditekuk
Psoas sign (+)
Diagnosis?
Klasik, Apendisitis Akut
Nyeri epigastirum diikuti mual, muntah, tidak mau makan
Setelah itu nyeri pindah ke perut kanan bawah
Semakin nyeri bila batuk atau bergerak
Nyeri lepas pada titik McBurney
Nyeri di kanan ketika sisi perut kiri bawah ditekan (Rovsing
Sign)
Nyeri panggul kanan saat M illiopsoas diangkat ke belakang
(Psoas sign)
Nyeri saat rotasi internal paha yang sedang fleksi
(Obturator sign)
Demam ringan 37,7-38,3
Leukositosis (walaupun normal tidak bisa mengeksklusikan
apendisitis)
Kocher's
(Kosher's) sign:
Nyeri berpindah
dari umbilikal ke
perut kanan
bawah
Apendisitis: Tanda Obturator dan Psoas
(nyeri : positif)
HNP Lumbar
Nyeri radikuler dari punggung hingga tungkai bawah dan kaki
(tergantung topis)
Gerakan punggung terbatas
Nyeri diperberat oleh batuk, bersin, atau mengejan
Nyeri diperingan dengan fleksi lutut dan paha
Lesi LMN sesuai dermatom dan penurunan reflex patella dan
Achilles
Jawaban Lain
Tumor vertebrae : biasanya kelemahan
ekstrimitas tidak khas naik seperti GBS
Polineuropati : biasanya pada pasien DM dan
gejala klinis seperti baal pada kedua kaki
A.Multiple Sclerosis
B.Guillain Barre Syndrome
C. HNP
D.Tumor vertebrae
E. Polineuropati
58
Seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke dokter dengan
keluhan gemetaran yang sudah dialami sejak 4 bulan yang
lalu. Pasien sulit untuk memakai pakaian sendiri. Riwayat
hipertensi, diabetes melitus dan trauma disangkal. Obat
apa yang sebaiknya diberikan pada pasien tersebut?
A. Pramipeksol
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Levodopa
E. Fenitoin
Pembahasan
Laki-laki usia 62 tahun
Gemetaran sejak 4 bulan
Riwayat DM, HT, trauma (-)
Pengobatan yang cocok?
Parkinson
Penyakit degeneratif yang menyerang sistem motorik
pasien
Empat gejala
utama:
1. Tremor
2. Rigiditas
3. Bradikinesia
4. Postural
imbalance
Patofisiologi Parkinson
Kemungkinan Soal Lain
Kemungkinan soal lain akan bertanya
masalah diagnosis dan terapi
Untuk terapi, karena patofisiologi dari
Parkinson adalah kurangnya dopamin pada
substansia nigra, maka pengobatan adalah
menggunakan dopamin
Obat: Levodopa yang dapat dikombinasikan
dengan carbidopa dan benzaserid
Terapi
Levodopa (+karbidopa)
Levodopa adalah prekusor dopamin
Karbidopa adalah inhibitor dekarboksilase perifer, sehingga
levodopa tidak diubah menjadi dopamin di perifer
Dosis awal 3x25/100 mg
MAOI-inhibitor
Bisa sebagai monoterapi di awal atau kombinasi dengan
levodopa
Rasaglinin 1x0,5-1 mg
A. Pramipeksol
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Levodopa
E. Fenitoin
59
Seorang pria berusia 63 tahun datang dengan
gangguan bicara. Pasien dapat memahami, mengikuti,
dan menjalani pemeriksaan instruksi. Namun, pasien
tidak bisa mengekspresikan dalam bentuk kata atau
kalimat. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Afasia global
B. Afasia sensorik
C. Afasia motorik
D. Afasia transkortikal
E. Afasia konduksi
Pembahasan
Pasien gangguan bicara
Masih dapat memahami, mengikuti, dan
menjalani instruksi
TIDAK dapat mengekspresikan dalam
bentuk kata-kata atau kalimat
Diagnosis?
Afasia
Afasia : Pasien tidak dapat berbicara. Afasia
digolongkan menjadi afasia sensorik dan afasia
motorik.
Afasia sensorik dia bisa bicara dengan lancar tapi
tidak dapat mengerti dan tidak dapat mengulang
pembicaraan (motoric saja yang bisa)
Afasia motorik dia tidak bisa bicara dengan lancar
dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti
(sensorik saja yang bisa)
Afasia transkortikal jika diantara keduanya di
atas masih bisa mengulang
Afasia
Kemungkinan Soal Lain
Seringkali ditanyakan lokasi lesi yang
berpengaruh pada suatu Afasia
Afasia Sensorik Area Wernicke (Temporal)
Afasia Motorik Area Broca (Fronto Temporal)
Sering terbalik?
Anak motor itu biasanya cowok-cowok dan
selalu terkenal dengan sapaan Bro Bro..
Pilihan Lain
Afasia global : gabungan sensorik dan motorik
Afasia sensorik : tidak dapat mengikuti
perintah/ instruksi (sensoriknya yang gagal)
Afasia transkortikal : pasien masih dapat
mengulang dengan gangguan sensorik dan
motorik
Afasia konduksi : pasien tidak dapat
mengulang tanpa adanya gangguan sensorik
dan motorik
A. Afasia global
B. Afasia sensorik
C. Afasia motorik
D. Afasia transkortikal
E. Afasia konduksi
60
Seorang laki-laki korban kecelakaan lalu lintas
datang dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan CT-Scan didapatkan lesi hiperdens
berbentuk bulan sabit. Diagnosis dari kondisi
pasien tersebut adalah
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan subarachnoid
D. Perdarahan intraserebral
E. Stroke hemorrhage
Pembahasan
Pasien post kecelakaan lalu lintas
Terjadi penurunan kesadaran
Hasil CT-Scan: Hiperdens berbentuk bulan
sabit
EPI SUB
Atas dura Bawah dura
Arteri Vena penghubung
Lucid interval (Sadar-tidak sadar- sadar Sakit kepala semakin parah, bingung,
lagi dalam hitungan jam setelah kejadian) penurunan kesadaran dalam hitungan
hari-minggu
Bikonvex, tidak melewati sutura Bulan sabit, melewati sutura
Hasil CT-Scan
Subdural hematom
Semilunar bulan sabit
Bisa bedain?
Subdural
Epidural
Subarachnoid
Kontusio
Soal Pasca KLL
Hati-hati pada soal dengan pasien Pasca KLL
MEMANG paling banyak adalah epidural
hematoma, tetapi diBACA lagi soalnya
Lucid interval juga diperhatikan. Epidural
itu untuk lucid interval yang jangka
waktunya pendek.
Jika pasien kembali pingsan setelah minggu
lalu KLL apakah lucid interval? TIDAK!
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan subarachnoid
D. Perdarahan intraserebral
E. Stroke hemorrhage
61
Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan
ekstremitas kanan lumpuh sejak 1 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan mulut pasien tertarik
atau mencong ke kiri. Ketika dokter meminta untuk
mengangkat dahi, pasien tidak mampu melakukannya.
Dokter mendiagnosis pasien ini sebagai stroke. Nervus
kranial yang terkena adalah
A. N. V kanan sentral
B. N. VII kanan perifer
C. N. VII kanan sentral
D. N. VII kiri sentral
E. N. VII kiri perifer
Pembahasan
Pasien wanita 55 tahun dengan keluhan
utama kelumpuhan ekstrimitas.
Selain itu, terdapat wajah mencong ke kiri
wajah bagian kanan lumpuh.
Pasien tidak dapat mengangkat dahi
Nervus kranialis yang lumpuh?
Nervus Kranialis VII
Gemuk Kurus
Hipoksia Ortopneu
PHP TTP 6 6
Diskusi
Pasien dalam keadaan preterm (32 bulan)
dan sesak kurang dari 6 jam (4 jam) HMD
A. Hyaline membrane disease
B. Acute respiratory distress syndrome
C. Sindrom aspirasi meconium
D. Pneumonia neonatorum
E. Transient tachypneu of the newborn
71
Wanita berusia 43 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak
3 hari yang lalu. Keluhan sesak disertai batuk dan panas tinggi
serta dahak seperti karat besi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien tampak sesak, nafas dangkal, terdapat pernafasan cuping
hidung. Pemeriksaan toraks didapatkan bentuk simestris,
hemitoraks kanan pergerakannya tertinggal, vocal fremitus
meningkat, perkusi sonor memendek, ronki basah sedang nyaring.
Apakah kemungkinan diagnosisnya?
A. Bronkopnemonia
B. Bronkitis akut
C. Pnemonia Lobaris kanan
D. Abses paru kanan
E. TB paru kanan
Pembahasan
Sesak nafas sejak 3 hari disertai demam dan
batuk berdahak (berwarna karat besi)
PF: Sesak
Pemeriksaan Thoraks: bentuk simestris,
hemitoraks kanan pergerakannya tertinggal,
vocal fremitus meningkat, perkusi sonor
memendek, ronki basah sedang nyaring
Diagnosis?
Pneumonia
Infeksi yang
menyerang
parenkim
paru
Dewasa:
demam
sesak nafas
batuk
Pneumonia Bakterial
Warna sputum dan patogen penyebabnya
Streptococcus pneumoniae: Rust-colored (warna karat)
Pseudomonas, Haemophilus, and pneumococcal species: hijau
Klebsiella species pneumonia: Red currant-jelly
Infeksi anaerobik: bau dan rasa tidak enak
Kata Kunci
H5N1 : Avian flu
H1N1 : Swine flu
Coronavirus: Flu unta
Cara Ingat
5
H5N1
Jenis Soal Lain
Berpergian ke Timur Tengah Coronavirus
A. H1N1
B. H5N1
C. H1N5
D. Coronavirus
E. HIV
78
Laki-laki berusia 65 tahun datang ke IGD dengan sesak
nafas. Keluarga mengatakan pasien mengalami sesak
setelah disuapi makanan dan tersedak. Pemeriksaan tanda
vital pasien berupa tampak sesak, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 100 kali/menit, nafas 28 kali/menit, suhu
37oC. Auskultasi pada pasien didapatkan ronki di kedua
lapangan paru. Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Aspirasi benda asing
B. Pneumonia atipikal
C. Pneumonia aspirasi
D. Pneumonia komunitas
E. Pneumonia nosokomial
Pembahasan
Laki-laki 65 tahun sesak nafas
Riwayat tersedak saat disuapin
Tanda vital dalam batas normal
Terdapat ronkhi di kedua lapang paru
Diagnosis?
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia adalah
suatu inflamasi yang
terjadi pada parenkim
paru yang dapat
diakibatkan oleh
infeksi atau non infeksi
Contoh pneumonia non
infeksi adalah
pneumonia aspirasi
Soal lain biasanya pada
pasien yang stroke
dengan faktor risiko
mudah tersedak.
Pneumonia Aspirasi
Aspirasi adalah suatu kondisi dimana konten
dari GI tract masuk ke dalam saluran nafas
Pneumonia aspirasi disebabkan oleh bakteri
yang berada di orofaring yang masuk ke paru
bersama dengan makanan misalnya sehingga
menimbulkan inflamasi
Aspirasi tidak selalu menghasilkan pneumonia
aspirasi, contoh:
Mendelson syndrome : Tertelan asam lambung
Pneumonia lipoid: Tertelan minyak
Mengapa pada pasien ini bukan
aspirasi benda asing?
Aspirasi benda asing merupakan salah satu
etiologi terjadinya pneumonia aspirasi
Beberapa klinisi akan menggabungkan
pneumonia aspirasi akibat bakteri dengan
akibat aspirasi benda asing
Pada pasien ini sudah didapatkan ronkhi
sudah pasti ada inflamasi di dalam paru
A. Aspirasi benda asing
B. Pneumonia atipikal
C. Pneumonia aspirasi
D. Pneumonia komuniti
E. Pneumonia nosokomial
79
Laki-laki 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
sudah 3 bulan ini. Keluhan disertai penurunan berat badan drastis
dalam waktu 1 bulan terakhir. Pasien merokok sejak umur 25
tahun. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
110/70mmHg, nafas 28 kali/menit, nadi 100 kali/menit. Pada
perkusi ditemukan pekak pada basal paru kanan. Auskultasi ronkhi
basah kasar. Pemeriksaan radiologis dijumpai massa intermediate
paru kanan. Apakah pemeriksaan baku emas untuk menegakkan
diagnosa pasien tersebut?
A. PET-Scan
B. Bronkoskopi
C. Histopatologi
D. Tumor marker
E. Sitologi sputum
Pembahasan
Laki-laki, 56 tahun
Batuk 3 bulan
Penurunan berat badan drastis dalam 1
bulan terakhir
Perkusi: Pekak pada dasar paru
Auskultasi: ronkhi basah kasar
Rontgen: massa intermediate di paru kanan
Baku emas pemeriksaan?
Kanker Paru
Yang perlu diingat adalah
mengapa hasil pemeriksaan
fisik dapat demikian
Ketika ada massa padat di
paru penghantaran suara
oleh vocal fremitus menjadi
lebih baik (media padat)
Massa di paru juga
menghambat pengembangan
jaringan paru sendiri suara
nafas berkurang
Ingat lagi bahwa ada gejala
khas dari kanker paru
batuk darah atau sesak nafas
Lihat usia juga!
Apa Gold Standard?
Sebenarnya seluruh kanker memiliki gold
standard biopsi yang dinilai melalui
histopatologi.
Skrining dan metode diagnosis lainnya
menggantikan sementara biopsy karena
terlalu invasif.
Jadi gold standard yang digunakan
adalah histopatologi
A. PET-Scan
B. Bronkoskopi
C. Histopatologi
D. Tumor marker
E. Sitologi sputum
80
Wanita 53 tahun datang dengan keluhan sering berdebar-debar sejak 3 jam yang
lalu. Pasien memiliki riwayat sakit jantung sejak 4 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 90 x/menit ireguler,
nafas 20 x/menit, suhu 36.80C. Auskultasi terdengar murmur sistolik di apeks.
Pemeriksaan EKG menunjukkan gambaran sebagai berikut:
Diagnosis?
Fokuskan pada EKG pasien
Pulseless electrical
activity (PEA)
Nadi tidak teraba (pulseless), tapi kalau di EKG ada gelombang yang tidak spesifik
Supraventricular
tachycardia (SVT)
HR >100
Ritme reguler
QRS sempit (<0,12 detik/<3 kk)
Atrial flutter
Ventricular
tachycardia (VT)
P sulit terlihat
QRS lebar (>0,12 detik / 3 kk) namun teratur
Fokuskan pada EKG Pasien
AV blok II Mobitz
tipe 1
PR memanjang progresif
Gelombang P muncul konstan, dan ada P yang tidak diikuti gelombang QRS
AV blok II Mobitz
tipe 2
PR normal
Ada gelombang QRS yang hilang
AV blok III
HINT..!!!
Misalkan gelombang P adalah perempuan dan QRS adalah pacarnya
AV blok I : P dan QRS sedang pacaran jarak jauh (PR memanjang)
AV blok II tipe 1 : Jaraknya semakin jauh (PR memanjang progresif) dan kadang QRS
tidak datang saat kencan (ada gelombang QRS yang hilang)
AV blok II tipe 2 : Kemudian mereka pindah ke kota yang sama dan tidak LDR (PR
normal), tapi QRS tetap kadang tidak datang saat kencan (ada gelombang QRS
yang hilang)
AV blok III : Akhirnya mereka berpisah dan hidup sendiri-sendiri
Ventrikular Ekstrasistole
Ingat!
Ekstrasistol jadi ada cetusan listrik saat sistol yang bukan dari atrium
kanan melainkan dari ventrikel
Apa yang terjadi pada pasien ini?
A.Atrial fibrilasi
B.Ventrikular fibrilasi
C.Ventrikular takikardia
D.Ventrikular ekstrasistol
E.STEMI
81
Seorang laki-laki 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan
sesak. Sesak dirasakan terlebih saat pasien beraktivitas.
Pasien harus tidur dengan menggunakan 3 4 bantal dan
sering terbangun pada malam hari karena sesak. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya bising jantung
holosistolik di apeks. Kelainan yang mendasari keluhan
pasien ini adalah
A. Stenosis aorta
B. Stenosis mitral
C. Regurgitasi mitral
D. Stenosis trikuspid
E. Regurgitasi trikuspid
Pembahasan
Laki-laki 32 tahun dengan keluhan utama
sesak
DOE (+), PND (+), ortopnea (+)
Pemeriksaan fisik: bising jantung holosistolik
di apeks
Kelainan?
Secara Logika
Secara logika, soal seperti ini dapat dipikirkan
tanpa menghafal
Kunci utama adalah lihat PF pasien yaitu murmur
sistolik dengan punctum maksimum di apeks.
Lihat pertama apeks katup yang ada di sana
adalah mitral
Lihat kedua sistolik saat katup mitral
menutup dan katup aorta membuka jika ada
bising katup mitral tidak menutup sempurna
Jadi REGURGITASI mitral
Pingin cepet? Perhatikan Lokasi dan
Jenis Murmur ini!
Atas:
Sistolik Stenosis
Diastolik Regurtitasi
Bawah:
Sistolik Regurgitasi
Diastolik Stenosis
A. Stenosis aorta
B. Stenosis mitral
C. Regurgitasi mitral
D. Stenosis trikuspid
E. Regurgitasi trikuspid
82
Perempuan 42 tahun tiba-tiba pingsan sejak 5 jam yang lalu.
Pasien sering berdebar-debar, sesak saat aktifitas, lemas, dan
pusing. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lainnya.
Terdapat riwayat konsumsi kopi dan alkohol sejak usia 20
tahun. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda syok dan EKG
menunjukkan atrial fibrilasi rapid respons. Penatalaksanaan
selanjutnya yang diberikan adalah
A. Digoksin IV
B. Beta bloker
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Adenosin IV
Pembahasan
Perempuan 42 tahun pingsan kondisi tidak
stabil
Keluhan lain: sering berdebar, sesak, lemas, dan
pusing
Riwayat minum alkohol sejak usia 20 tahun
PF: tanda syok
EKG: AF rapid respons
Tatalaksana?
Tatalaksana Takikardi
A. Digoskin IV
B. Beta bloker
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Adenosin IV
83
Pasien laki laki 50 tahun datang ke IGD nyeri dada sejak 1 jam
yg lalu seperti tertindih beban berat. Pasien memiliki riwayat
diabetes dan hipertensi sejak 4 tahun yang lalu dan tidak
terkontrol. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
140/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, nafas 20 kali/menit, suhu
36,7 Celcius. Hasil EKG didapatkan ST elevasi pada lead V1
hingga V4. Diagnosis pasien ini adalah
A. AMI inferior
B. AMI anterior
C. AMI anteriorseptal
D. AMI anterior luas
E. AMI anterolateral
Pembahasan
Laki-laki 50 tahun nyeri dada seperti tertindih
benda berat
EKG ST elevasi di lead V1-V4
Diagnosis pasien?
Baca POINOLOGI!
Lead EKG pada ACS
A. AMI inferior
B. AMI anterior
C. AMI anteriorseptal
D. AMI anterior luas
E. AMI anterolateral
84
Seorang wanita datang dengan keluhan sesak 1 minggu yang
lalu. Keluhan tidak diperparah dengan istirahat dan aktivitas.
Pasien sering terkena demam berulang karena
radang tenggorokan dan nyeri sendi pindah-pindah.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Didapatkan
murmur diastolik pada apeks jantung. Pemeriksaan awal yang
tepat?
A. EKG
B. Ekhokardiografi
C. Kultur darah
D. ASTO
E. Rontgen thorax
Pembahasan
Wanita keluhan sesak
Keluhan lain: sering demam berulang dengan
radang tenggorokan
Nyeri sendi berpindah-pindah
PF: murmur diastolic apeks jantung
VF
EKG
SVT
Atrial flutter
AF
A. Ventrikel takikardi
B. Ventrikel fibrilasi
C. Atrial fibrilasi
D. Atrial flutter
E. Torsade de Point
89
Seorang wanita membawa bayi berusia 9 bulan untuk
konsultasi kelainan jantung. Melalui anamnesis, diketahui
bahwa bibir bayi sering kebiruan saat menangis.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya murmur, lain-lain
dalam batas normal. Hasil foto rontgen ditemukan
gambaran seperti di bawah ini. Kelainan kongenital yang
mungkin pada pasien ini adalah...
A. Patent ductus arteriosus
B. Tetralogi of Fallot
C. Atrial septal defect
D. Ventricular septal defect
E. Transposisi arteri besar
Pembahasan
Bayi 9 bulan konsultasi kelainan jantung
Biru saat menangis
Rontgen berbentuk sepatu boot
Diagnosis?
Baca POINOLOGI
Pembahasan
Dengan melihat grafik POINOLOGI di atas
pasien ToF
Pasien ToF memiliki gambaran jantung
pada foto rontgen seperti sepatu boot
karena ada hipertrofi ventrikel kanan
A. Patent ductus arteriosus
B. Tetralogi of Fallot
C. Atrial septal defect
D. Ventricular septal defect
E. Transposisi arteri besar
90
Seorang pria 47 tahun dating dengan keluhan jantung
berdebar disertai keringat dingin. Riwayat hipertensi
tidak ada. Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
140/80 dan pemeriksaan lain-lain dalam batas normal.
Pemeriksaan EKG di gambar bawah. Apa diagnosisnya?
A. AV Block derajat 2 mobitz 1
B. AV Block derajat 1
C. AV Block derajat 2 mobitz 2
D. AV Block derajat 3
E. Ventrikel ekstrasistol
Derajat AV Block
1 jarak PR memanjang dan regular
2 mobitz 1 jarak PR semakin lama semakin
memanjang hingga P tidak lagi diikuti oleh QRS
2 mobitz 2 jarak PR masih regular dan
sesekali P tidak lagi diikuti oleh QRS
3 P dan QRS tidak bekerja berkesinambungan
dan sesuka hati keluar yang mana dulu
A. AV Block derajat 2 mobitz 1
B. AV Block derajat 1
C. AV Block derajat 2 mobitz 2
D. AV Block derajat 3
E. Ventrikel ekstrasistol
91
Seorang pria 65 tahun dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri, nyeri menjalar sampai ke bahu dan lengan. Keluhan
memberat jika beraktivitas dan membaik jika istirahat.
Pasien mempunyai penyakit hipertensi dan DM sejak 8
tahun yang lalu dan tidak teratur minum obat. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus per hari.
Pemeriksaan tanda vital dan EKG dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan?
A. Enzim jantung
B. Foto rontgen thoraks
C. Ekhokardiogram
D. Treadmill test
E. EKG saat istirahat
Pembahasan
Pasien nyeri dada kiri menjalar hingga bahu
dan lengan
Membaik saat istirahat
Terdapat riwayat HT dan DM, tidak teratur
Riwayat merokok
EKG normal
Pemeriksaan penunjang?
Baca POINOLOGI!
Jadi gimana?
Ketika kita mendapatkan soal tentang nyeri dada
lihat dulu apakah khas kardiak atau tidak. Pada soal
ini sangat khas kardiak nyeri di dada kiri yang
menjalar hingga ke lengan.
Angina pektoris akan menandakan ACS atau stable
angina pektors
Pada soal ini nyeri yang dirasakan hanya saat
aktivitas fisik dan berkurang saat istirahat stable
Stable angina diperiksa lanjutan dengan treadmill
test atau stressed EKG
A. Enzim jantung
B. Foto rontgen thoraks
C. Ekhokardiogram
D. Treadmill test
E. EKG saat istirahat
92
Laki-laki berusia 35 tahun dengan riwayat penyakit ginjal
terminal datang dalam kondisi sinkop. Pasien tidak
mengeluhkan nyeri dada atau sesak. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan simino di lengan kiri. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan kreatinin 14 mg/dL, nitrogen
urea 88 mg/dL dan kalium 8,8 mEq/L. Pada pemeriskaan
EKG didapatkan adanya ST depresi. Tatalaksana yang
sesuai untuk pasien ini adalah
A. Kalsium glukonat intravena
B. Dekstrosa dan insulin intravena
C. Furosemide intravena
D. Natrium bikarbonat intravena
E. Kayexalat rektal
Pembahasan
Laki-laki 35 tahun dating dengan sinkop
Memiliki CKD stage V dan ditandai adanya
simino
Didapatkan pemeriksaan lab kalium 8,8
mEq/L
Tatalaksana?
Tatalaksana
Hyperkalaemia
Gampangnya untuk Hiperkalemi!
Jika Kalium antara 5 hingga 6, masukkin
Calcium 4 x 15 gram/hari per oral
Jika kalium lebih dari 6 dan ada EKG seperti
T tinggi, QRS lebar, bradikardi, VT, dan ST
depresi kalsium glukonat 10% 30 mL IV
atau kalsium klorida 10% 10 mL IV
Jika kalium lebih dari 6 dan tidak ada hasil
EKG seperti di atas glukosa 50% 50mL
ditambah dengan insulin 10 unit
A. Kalsium glukonat intravena
B. Dekstrosa dan insulin intravena
C. Furosemide intravena
D. Natrium bikarbonat intravena
E. Kayexalat rektal
93
Pasien perempuan, 33 tahun, datang dengan keluhan berdebar-debar. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 159 kali/menit dan hasil EKG seperti
berikut:
Apa penanganan awal yang tepat?
A. Injeksi amiodaron
B. Injeksi sulfas atropine
C. Injeksi adenosine
D. Manuver vagal
E. Injeksi epinefrin
Pembahasan
Perempuan 33 tahun datang dengan
berdebar-debar
Nadi 159 kali/menit
EKG tergambar
Tatalaksana?
Tachycardia Algorithm.
Lini 2
Kina 3x10 mg/kgBB (7 hari) + Doksisiklin 2x1,1-1,625
mg/kgBB (7 hari) ATAU
Tetrasiklin 4x1 mg/kgBB (7 hari) + Primakuin (1 hari)
Pada ibu hamil dan anak kecil, doksisiklin atan tetrasiklin
diganti dengan klindamisin 2x5 mg/kgBB
Terapi Vivaks dan Ovale
Lini 1
ACT (3 hari) + Primakuin 0,25 mg/kgBB (14 hari) ATAU
Klorokuin 25 mg/kgBB (3 hari) + Primakuin
Lini 2
Kina 3x10 mg/kgBB (7 hari) + Primakuin (14 hari)
Terapi Malariae
Lini 1
ACT (3 hari) ATAU
Klorokuin 25 mg/kgBB (3 hari)
Terapi Malaria Berat
Artesunat IV 2,4 mg/kgBB pada jam ke- 0, 12,
24, kemudian tiap 24 jam
Untuk ibu hamil trimester 1 = kina (IV)
A. ACT (3 hari) + primakuin (14 hari)
B. ACT (3 hari) + primakuin (1 hari)
C. Kina (7 hari) + doksisiklin (7 hari)
D. Klorokuin (3 hari)
E. ACT (3 hari) + primakuin (3 hari)
96
Anak laki-laki, 8 tahun mengeluh gusi sering berdarah.
Pasien juga merasa semakin lemas dan malas
beraktivitas. Pada pemeriksaan, konjungtiva anemis dan
perut buncit. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 6,1,
leukosit 40.000, trombosit 80.000. Pemeriksaan
penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
adalah...
A. Kadar faktor VIII
B. Kadar faktor von willebrand
C. Elektroforesis Hb
D. Apusan darah tebal dan tipis
E. Biopsi sumsum tulang
Pembahasan
Anak laki-laki, 8 tahun
Gusi sering berdarah
Semakin lemas dan malas beraktivitas
Konjungtiva anemis dan perut buncit. Hasil
Hb 6,1, leukosit 40.000, trombosit 80.000
Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis?
Gejala Leukimia
Klasifikasi Berdasarkan Diferensiasi
http://saripediatri.idai.or.id/abstrak.asp?q=727
A. Trombosit 10 pack
B. Koloid
C. Kristaloid
D. Vasopresor
E. Whole blood
98
Laki-laki, 18 tahun mengeluh nyeri dan bengkak pada lutut sejak 3 hari
lalu. Sebelumnya pasien terjatuh saat main basket. Sejak kecil, pasien
sering mengalami nyeri di sendi lutut dan muncul lebam-lebam jika
kena benturan. Riwayat serupa juga dialami adik kandung. Pada
pemeriksaan, tampak sendi lutut kanan hiperemis , edema, dan
terdapat nyeri tekan. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
jumlah trombosit normal, bleeding time normal, clothing time normal,
PPT normal, namun aPTT memanjang. Diagnosis kasus ini adalah ...
A. ITP
B. DIC
C. Hemofilia
D. Anemia defisiensi besi
E. Talasemia
Pembahasan
Laki-laki, 18 tahun
Nyeri dan bengkak pada lutut sejak 3 hari
Sebelumnya pasien terjatuh saat main basket
Sejak kecil, sering nyeri sendi lutut dan lebam-lebam
jika kena benturan
Riwayat serupa pada adik kandung
Sendi lutut kanan hiperemis , edema, dan terdapat
nyeri tekan
Lab: jumlah trombosit normal, bleeding time normal,
clothing time normal, PPT normal aPTT memanjang.
Diagnosis?
Gejala Hemofilia
Pada anak laki-laki (X-linked)
Perdarahan yang sempat berhenti, kemudian berdarah
lagi
Memar akibat trauma minor (memar di lutut saat
merangkak)
Riwayat serupa di keluarga
Laboratorium
HANYA aPTT yang memanjang
Klasifikasi
Hemofilia A (def. Faktor VIII) prevalensi lebih sering
Konsentrat faktor VIII (pilihan1)
Cryopresipitat (pilihan 2)
FFP (pilihan 3)
DIC
Kegagalan pengontrolan koagulasi sehingga terjadi
trombus dan perdarahan secara bersamaan dan
Pilihan Lain
Anemia defisiensi besi
SI , TIBC , Feritin
Koilonikia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, pica
Sel pensil
Talasemia
Elektroforesis: HbA2
Organomegali, ikterik, facies cooley
Sel target
A. ITP
B. DIC
C. Hemofilia
D. Anemia defisiensi besi
E. Talasemia
99
Seorang perempuan, usia 27 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan pusing dan badan lemas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam
batas normal dan konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan hasil Hb 8 mg/dl, LED 24 mm/jam,
MCV 78 fl, MCHC normal. Jika dilakukan pemeriksaan
hapusan darah tepi, gambaran apa yang ditemukan?
A. Anemia normokrom normositer
B. Anemia hipokrom hipositer
C. Anemia normokrom hipositer
D. Anemia hiperkrom makrositer
E. Anemia normokrom makrositer
Pembahasan
Perempuan, 27 tahun
Pusing dan badan lemas
Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis
Pemeriksaan penunjang
Hb 8 mg/dl
LED 24 mm/jam
MCV 78 fl turun
MCHC normal.
Pemeriksaan hapusan darah tepi?
Pengukuran Eritrosit
Kadar Hemoglobin
Metoda cyanmethemoglobin dengan teknik kolorimetri dan spektrofotometri
Dewasa :
Pria : 13 18 gr/dl
Wanita : 12 16 gr/dl
Jumlah Sel Eritrosit
Hitung manual atau automatik, automatik > teliti
Dewasa :
Pria : 4,4 5,9 juta/cmm
Wanita : 3,8 5,2 juta/cmm
Pengukuran Eritrosit
Hematokrit
Proporsi volume sel darah yang mengendap setelah disentrifus dengan
kecepatan tertentu dalam tabung Wintrobe
Dewasa :
Pria : 40 48%
wanita : 37-43%
Indeks Eritrosit
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Volume rata-rata eritrosit
= 10 (fl)
()
Nilai normal : 80 94 fl
MATURATION
Acute Chronic
Sel blast dan Auer rod pada AML CML pasar malam
Sel blast pada ALL Sel matur dan Smudge cell pada CLL
A. Acute lymphocytic leukemia
B. Acute nonlymphocytic leukemia
C. Acute myelogenous leukemia
D. Chronic myelogenous Leukemia
E. Chronic lymphocytic Leukemia
102
Seorang laki-laki, umur 34 tahun datang dengan
keluhan utama: gatal pada punggung kaki kanan.
Awalnya keluhan berupa panas dan bruntus-bruntus
kecil. Kemudian bruntus-bruntus tersebut menjadi
berkelok-kelok. Pasien merupakan seorang pekerja
kebun dan tak memakai alas kaki. Apa terapi yang
tepat untuk pasien ini?
A. Albendazole 400mg 1x1 selama 3 hari
B. Tiobendazole 500mg 2x1 selama 5 hari
C. Dexametason 5mg 3x1 selama 3 hari
D. Metronidazole 500mg 3x1 selama 4 hari
E. Flukonazole 200mg 3x1 selama 3 hari
Pembahasan
Laki-laki, 34 tahun
Gatal pada punggung kaki kanan
Awal panas dan bruntus-bruntus kecil berkelok-kelok
Pasien pekerja kebun dan tak memakai alas kaki
Terapi?
Creeping Eruption
Sinonim :
Kutaneous larva migrans
Definisi :
Keradangan pada kulit
berbentuk linier/berkelok-
kelok karena invasi cacing
tambang yang berasal dari
kucing/anjing
Creeping Eruption
Epidemiologi :
Anak-anak, petani, tukang kebun, tentara
Etiologi :
Larva cacing tambang pada hewan anjing dan kucing yaitu :
Ancylostoma brazilienze
Ancylostoma caninum
Gambaran klinis :
Lokasi : kaki, tungkai bawah, pantat, paha
Panas & gatal
Lesi meninggi, linear/berkelok-kelok, serpiginosa, papul/vesikel di
atasnya
Larva bergerak beberapa milimeter / hari
Tatalaksana
Tiabendazol 50mg/KgBB/hr 2 hari
Cryotherapy
Nitrogen cair
Kloretil spray
A. Albendazole 400mg 1x1 selama 3 hari
B. Tiobendazole 500mg 2x1 selama 5 hari
C. Dexametason 5mg 3x1 selama 3 hari
D. Metronidazole 500mg 3x1 selama 4 hari
E. Flukonazole 200mg 3x1 selama 3 hari
103
Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang ke IGD Rumah Sakit
dengan keluhan demam menggigil sejak 5 hari yg lalu.
Sebelumnya pasien berpergian ke Nusa Tenggara. Pada
pemeriksaan lab dijumpai Hb 8mg/dl. Dari hapusan darah
tepi dijumpai tropozoit dengan ukuran lebih besar dari
eritrosit normal dan didapatkan bentukan cincin dan
pisang (crescent) di dalam eritrosit. Apakah
mikroorganisme penyebab penyakit pasien diatas?
A. Plasmodium malariae
B. Plasmodium vivax
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium falciparum
E. Virus dengue
Pembahasan
Laki-laki, 25 tahun
Demam menggigil sejak 5 hari yang lalu
Riwayat berpergian ke Nusa Tenggara
Pemeriksaan lab Hb 8mg/dl, tropozoit dengan ukuran
lebih besar dari eritrosit normal, bentukan cincin dan
pisang (crescent) di dalam eritrosit
Mikroorganisme penyebab?
Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi akut hingga
kronik yang disebabkan oleh satu atau lebih spesies
plasmodium, ditandai dengan panas tinggi bersifat
intermitten, anemia dan hepato-splenomegali.
Etiologi :
Plasmodium parasit (protozoa)
Hidup dalam organ dan pembuluh darah manusia
Empat spesies :
Plasmodium vivax malaria tertiana
Plasmodium falciparum malaria tropikana
Plasmodium malariae malaria kuartana
Plasmodium ovale malaria ovale
Malaria
Penularan :
1. Alamiah (natural infection) gigitan nyamuk
Anophelles
2. Non alamiah :
Malaria bawaan (kongenital)
Secara mekanik transfusi darah, jarum suntik
Diagnosis :
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Hapusan darah tepi :
Tetes tebal ada/tidaknya plasmodium
Tetes tipis identifikasi spesies plasmodium, tingkat parasitemia
Kurva Suhu Pada
Penderita
Malaria
Tertiana
Quartana
Tropika /
subtertiana
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax
Oxyuris
Taenia
vermicularis
Enterobius
vermicularis
Bulat, dinding
tebal, radial, Asimetris,
berisi embrio dinding pipih di
salah satu sisi
A. T. Trichura
B. Ascaris lumbricoides
C. Necator americanus
D. Vermicularis
E. T. saginata
105
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan diare. Keluhan disertai sakit perut dan kembung, penurunan
nafsu makan serta gatal-gatal di kulit. Dari pemeriksaan fisik dijumpai
anak tampak pucat, konjungtiva palpebra pucat. Dari pemeriksaan lab
dijumpai Hb 9,8 mg/dl, leukosit 5.400/mm3 (eosinofil 7%, basofil 0%,
segmen 64%, limfosit 13%, monosit 16%), trombosit 234.000/mm3. Dari
hasil pemerikssan tinja dan didapatkan gambaran
Quartana
Tropika /
subtertiana
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax
MD SOAP BRAIN
Lupus symptoms
Tatalaksana
NSAIDs
Antimalarials (Hydroxychloroquine)
Corticosteroids
Immunosuppressive agents
(Cyclophoshamide, Methotrexate,
Azathioprene, Mycophenolate)
Antimalarials
(Hydroxychloroquine)
Skin manifestations
Musculoskeletal complaints
Reduce the risk of disease flares
Prevent major damage to the kidneys and central
nervous system
Not the drugs of choice for renal and CNS
The most common adverse reactions are related to
the GI, skin, and CNS
Ophthalmologic examination
Tatalaksana
Dermatitis Arthritis
Minimize exposure to UV NSAIDS
Topical glucocorticoids Antimalarial
Antimalarial Corticosteroids
Retinoic acid IL-1 receptor antagonist,
Methotrexate and anakinara
Azathioprene Methotrexate
Topical tacrolimus/
Dapsone/Thalidomide
A. Sulfasalazine
B. Vitamin A
C. Eritomisin
D. Metilprednisolon
E. Piroxicam NSAID
111
Anak perempuan berumur 9 tahun datang bersama ibunya ke IGD
Rumah Sakit dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
disertai mual dan muntah. Mimisan disangkal. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum anak tampak lemah, tekanan darah
110/90 mmHg, nadi 82 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit,
dan saat dilakukan rumple leed didapatkan hasil positif.
Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan leukosit 6200/mm3,
trombosit 68000/mm3, hematokrit meningkat. Apa diagnosis anak
tersebut?
A. Demam dengue
B. DBD
C. DBD derajat 1
D. DBD derajat 2
E. DBD derajat 3
Pembahasan
Anak perempuan, 9 tahun
Demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
Mual dan muntah
Mimisan disangkal
Pemeriksaan fisik rumple leed (+)
Pemeriksaan lab trombosit 68000/mm3, hematokrit
meningkat
Diagnosis?
Patofisiologi Infeksi Dengue
Derajat Keparahan Dengue
A. Demam dengue
B. DBD
C. DBD derajat 1
D. DBD derajat 2
E. DBD derajat 3
112
Laki-laki, usia 36 tahun, datang dengan keluhan diare sejak
1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh berat badan turun
drastis. Awalnya berat badan pasien 80 kg namun saat ini
hanya tinggal 45 kg. pasien mengatakan hal itu karena
nafsu makannya berkurang sejak 4 bulan terakhir. Pasien
menjalani pergaulan bebas dan menggunakan narkoba
suntik. Apa pemeriksaan penunjang untuk menentukan
rencana terapi untuk pasien?
A. HbA1c
B. Anti HIV
C. CD4
D. Sputum SPS
E. VDRL
Pembahasan
Laki-laki, usia 36 tahun
Diare sejak 1 bulan yang lalu
Berat badan turun drastis
Awalnya BB 80 kg, saat ini BB 45 kg 4 bulan
Pergaulan bebas dan menggunakan narkoba suntik
Pemeriksaan penunjang untuk menentukan rencana terapi
untuk pasien?
Susp. HIV Stadium 3
HIV/AIDS
HIV
Diagnosis mengarahkan pada infeksi HIV
Pemeriksaan pertama kali : Rapid test (uji cepat untuk mengetahui
antibodi terhadap HIV) lebih superior dibanding ELISA u/
pemeriksaan pertama karena lebih feasible di berbagai layanan
kesehatan
Pemeriksaan CD4 dilakukan saat sudah terdiagnosis HIV dan
persiapan terapi ART untuk mengetahui respons pengobatan dan
gagal terapi
Immunoassay merujuk pada prinsip umum pemeriksaan yang
menggunakan uji biokimia untuk memeriksa keberadaan
makromolekul dalam suatu larutan melalui prinsip antibodi/Ig.
Contoh: ELISA, radioimmunoassay (RIA), RTqPCR, dll
A. HbA1c
B. Anti HIV
C. CD4
D. Sputum SPS
E. VDRL
113
Seorang laki-laki, 45 tahun datang ke prakter dokter umum
dengan keluhan muncul gelembung-gelembung kecil berisi
cairan di sekitar mata kiri sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan adanya gejala pilek dan demam 5 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan rasa panas dan nyeri. Pada
pemeriksaan dermatologi juga ditemukan adanya vesikel-
vesikel dengan dasar eritem di sepanjang dada kiri. Apa terapi
yang paling tepat diberikan?
A. Acyclovir 4 x 200mg
B. Acyclovir 5 x200mg
C. Acyclovir 4 x 400mg
D. Acyclovir 5 x 400mg
E. Acyclovir 5 x 800mg
Pembahasan
Laki-laki, 45 tahun
Muncul gelembung-gelembung kecil berisi cairan di
sekitar dada kiri sejak 2 hari
Gejala pilek dan demam 5 hari yll
Keluhan disertai dengan rasa panas dan nyeri
Pemeriksaan dermatologi: vesikel-vesikel dengan dasar
eritem di sepanjang dada kiri
Diagnosis: herpes zooster
Apa terapi yang paling tepat diberikan?
Apa komplikasi tersering dari keluhan pasien untuk kasus
di atas?
Herpes Zoster
Herpes Zoster
Infeksi virus varicela zoster yang
menyerang kulit dan mukosa
Reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mendapat
varisela
Sebelum timbul gejala kulit,
timbul gejala prodormal.
Lokasi unilateral dan dermatomal
Penunjang :
Tzanck test sel datia berinti
banyak
Tatalaksana :
Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari
Valasiklovir 3x1000 mg
A. Acyclovir 4 x 200mg
B. Acyclovir 5 x200mg
C. Acyclovir 4 x 400mg
D. Acyclovir 5 x 400mg
E. Acyclovir 5 x 800mg
114
An. Laki-laki, usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
timbul bercak merah pada tubuh sejak 2 hari yang lalu. Sejak 10
hari yang lalu, pasien sempat demam disertai batuk pilek. Pada
pemeriksaan fisik terdapat petekie pada trunkus dan ekstremitas;
splenomegali (-). Pada pemeriksaan laboratorium ditermukan
hemoglobin 13 g/dL, leukosit 8000/uL, dan hitung jenis normal.
Kadar trombosit 15.000/uL. Kemungkinan diagnosis pada pasien
ini adalah?
A. Von Willebrand Disease
B. Anemia aplastik
C. DIC
D. Hemofilia
E. Idiopatic Trombositopenia Purpura
Pembahasan
Anak laki-laki, usia 5 tahun
Timbul bercak merah pada tubuh sejak 2 hari yang lalu
Riwayat demam disertai batuk pilek
Petekie pada trunkus dan ekstremitas; splenomegali (-)
Kadar trombosit 15.000/uL
Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah?
Idiopatic Trombositopenia Purpura
ITP akut sering mengikuti infeksi akut dan akan
mengalami resolusi spontan dalam dua bulan walau
pada 5-10% kasus menjadi kronik (>6 bulan).
Pada 75% kasus terjadi sesudah vaksinasi atau infeksi
Pemeriksaan Fisik :
Nonpalpable petechiae
Purpura
Perdarahan
Limpa tidak teraba
Pemeriksaan Laboratorium ITP
Trombositopenia
Faktor risiko
Penggunaan kateter
Penyakit menular seksual
Komplikasi:
Infertilitas
Ascending infection pielonefritis
Gejala Prostatitis Akut
Demam
Nyeri di daerah perineum
Disuria
Frekuensi
Retensi urin
Nyeri tidak lampias
Colok dubur: nyeri tekan prostat, fluktuasi
(jika terbentuk abses), hangat
Klasifikasi
Prostatitis akut bakterial
Prostatitis kronik bakterial
Riwayat ISK berulang disertai gejala mirip prostatitis
akut dengan durasi yang lebih lama (3 bulan) atau
hilang timbul
Chronic pelvic pain syndrome (CPSS)
Nyeri di daerah pelvis disertai gangguan berkemih (3
bulan)
Prostatitis asimptomatik
Tidak ada gejala klinis, namun ada tanda-tanda
inflamasi dari hasil biopsi. Dapat disertai atau tidak
disertai leukosit pada cairan semen
Tatalaksana Prostatitis Akut dan Kronik
Antibiotik diberikan 14-28 hari
Siprofloksasin 2 x 500 mg ATAU
Ko-trimoksazol 2 x 160/800 mg
Pilihan Lain
BPH
Pembesaran zona transisi prostat
F risk: usia
Gejala dibagi menjadi
VOIDING (Hesistancy, Weak stream, Straining,
Incomplete, Retention)
STORAGE (Frekuensi, Urgensi, Nokturia,
Inkontinensia)
Pilihan Lain
Nefrolitiasis
Nyeri kolik di pinggang, nyeri ketok CVA (+)
Hematuria
Striktur uretra
Pasien kesulitan BAK dan saat akan dipasang kateter
tidak bisa
Sebelumnya riwayat pemakaian kateter berulang
A. Prostatitis akut
B. Prostatitis kronik
C. BPH
D. Nefrolitiasis
E. Striktur uretra
120
Wanita 30 tahun dirawat dengan bengkak seluruh tubuh. Pada
pemeriksaan ditemukan malar rash. Tensi 160/90 mmHg, nadi
90x/menit, napas 25x/menit, suhu 38oC, konjungtiva anemis
+/+, edema anasarka +. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 7
mg/dl, leukosit 12.000/mm3, ureum 150 mg/dl, kreatinin 10
mg/dl, ANA (+), dsDNA (+), C3-C4 menurun, Protein +++,
leukosit 15/lpb. Diagnosis yang paling tepat adalah...
A. Nefritis lupus
B. IgA nefropati
C. Sindrom nefritik
D. CKD
E. Sindrom nefrotik
Pembahasan
Wanita 30 tahun
Bengkak seluruh tubuh
Malar rash, konjungtiva anemis +/+, edema
anasarka +
Tensi 160/90 mmHg, nadi 90x/menit, napas
25x/menit, suhu 38oC
Lab: Hb 7 mg/dl, leukosit 12.000/mm3, ureum
150 mg/dl, kreatinin 10 mg/dl, ANA (+), dsDNA
(+), C3-C4 menurun, Protein +++, leukosit 15/lpb
Diagnosis?
Tanda-tanda SLE
Kepala dan wajah Dada
Pleuritis, pericarditis
Buterfly/malar rash
Lain-lain
Gangguan mental (kejang,
Gangguan ginjal
psikosis) Arthritis
Ulkus mulut yang tidak Pansitopenia
nyeri ANA dan ds-DNA (+)
Kulit
Discoid
Fotosensitif
Ada berbagai macam cara menghafal
Sistitis
Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri tekan
suprapubik, hematuria, demam (-)
Uretritis
Disuria, frekuensi, nyeri tekan (-), suprapubik,
demam (-)
PATOGENESIS
Low-
Penis kaku dan nyeri
Iskemik pada badan penis (darah gelap di area
tersebut)
Tidak ada riwayat trauma
Flow
Tatalaksana aspirasi
High-
Tidak nyeri, gejala episodik
Aliran darah cukup
Badan penis teroksigenasi dengan baik
Terdapat riwayat trauma pada penis atau
Flow
perineum (straddle injury paling sering)
Tatalaksana observasi, embolisasi arteri bila
perlu
Pilihan Lainnya
Testis retraktil testis hypermobile (bisa naik-turun)
Torsio testis Torsio dari korda spermatikus
penurunan suplai darah iskemia testis ipsilateral
Canchroid Infeksi H. Ducreyi ulkus mole, nyeri dan
ulkus kotor
Phimosis prepusium tidak bisa ditarik ke belakang
A. Testis retraktil
B. Torsio testis
C. Canchroid
D. Priapismus
E. Phimosis
123
Laki-laki, 40 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan
nyeri pinggang sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Nyeri tidak
menjalar, namun keluhan disertai BAK berwarna kemerahan.
Pasien merupakan supir truk angkutan barang, pasien memiliki
kebiasaan kurang minum karena malas berhenti saat perjalanan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal
dan nyeri ketok CVA kanan (+). Dokter mencurigai pasien
menderita batu saluran kencing. Jika batu memberikan gambaran
radioopaque pada foto rontgen, maka apakah jenis batu tersebut?
A. Asam urat
B. Cystine
C. Kalsium oksalat
D. Silikat
E. Struvit
Pembahasan
Laki-laki, 40 tahun
Nyeri pinggang kanan, 2 jam yang lalu
Nyeri tidak menjalar
Hematuria
Kebiasaan kurang minum
Pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA kanan (+)
Diagnosis : batu saluran kencing (Nefrolitiasis)
Gambaran radioopaque jenis batu??
Batu Saluran Kencing
Jenis BSK Keluhan
Nefrolithiasis Nyeri kolik terutama di daerah
pinggang, hematuria
Ureterolithiasis Nyeri kolik dari pinggang menjalar
sampai ke kemaluan
Vesicolithiasis BAK dipengaruhi perubahan posisi
gejala kencing terputus-putus
(interupted)
Uretrolithiasis Nyeri di penis saat kencing, retensi urin
Batu Saluran Kemih
Batu Staghorn Batu Ureter Batu Buli-buli
Jenis Batu
Batu kalsium
Radioopaque oksalat
Batu kalsium fosfat
Anterior Posterior
Butterfly Floating
hematoma prostate
Ruptur Uretra
Posterior Anterior
Gambaran khas Gambaran khas
Perdarahan per uretra Perdarahan per uretra
Retensi urin Butterfly hematom
DRE: Floating prostate Kadang retensi urin
Uretrografi
Uretrografi
Kontusio: (-)
Ekstravasi kontras pada uretra pars Ruptur: Eksravasasi (+) bulbosa
prostato-membranasea
Tindakan
Tindakan Kontusio : observasi 4-6bln,
Akut : Sitostomi uretrografi ulang
Ruptur :
Stabil :
Sistostomi 1 bln
Primary endoscopic realignment, 1mgg Uroflometri, setelah 3 bln, uretrogram.
pasca ruptur Striktura, lakukan sachse
Urteroplasti, 3 bulan pasca ruptur
Komplikasi
Rail roding catheter
Striktur uretra
Komplikasi
Striktur uretra
Disfungsi ereksi
Inkontinensia urin
A. Ruptur buli
B. Ruptur uretra posterior colapinto 1
C. Ruptur uretra posterior colapinto 2
D. Ruptur uretra anterior
E. Ruptur ureter
125
Laki-laki, usia 58 tahun, datang ke praktik dokter dengan keluhan
sulit buang air kecil sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku
kencing keluar sedikit-sedikit dan terkadang harus mengedan.
Nyeri disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
pasien 120/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, nafas 18 kali/menit,
suhu 36.50C. Pemeriksaan umum dalam batas normal. Pada colok
dubur didapatkan prostat teraba kenyal, tidak ada nyeri tekan, pool
atas tidak teraba. Secara anatomi, daerah apakah yang paling sering
mengalami kelainan pada kasus ini?
A. Zona transisi
B. Zona sentral
C. Zona perifer
D. Zona uretra
E. Area fibromuskular
Pembahasan
Laki-laki, 58 tahun
Sulit BAK, kencing keluar sedikit-sedikit dan
terkadang harus mengedan
Nyeri disangkal
Pemeriksaan colok dubur prostat teraba
kenyal, tidak ada nyeri tekan, pool atas tidak
teraba
Diagnosis : BPH
Zona yang terkena?
BPH
LUTS sering didapatkan
pada batu buli, ISK
bawah (sistitis), atau
BPH.
Gejala LUTS
Gejala Obstruktif
Pancaran miksi lemah
Miksi tidak lampias
Gejala Iritatif
Frekuensi
Nokturia Hormon paling bertanggung jawab pada
Urgensi BPH adalah dihidrotestosteron (DHT).
Smith's General Urology 17th ed. Halaman
348
Kelainan Prostat
BPH Ca Prostat
Gejala Klinis Gejala Klinis
Gejala obstruktif Gejala obstuktif dan iritatif
Gejala iritatif Gejala metastasis (tulang)
Pemeriksaan RT Pemeriksaan RT
Pembesaran prostat,
Pembesaran prostat, berdungkul-dungkul, nyeri
konsistensi kenyal, tidak
nyeri, pool atas tidak teraba Zona Prostat
Zona perifer
Zona Prostat
Pemeriksaan Lab
Zona transisional PSA <4 ng/ml
Pemeriksaan Lab TRUS
USG Bone scan
Skor IPSS Biopsi
Gambaran Prostat
Periurethral zone
Urethra
Transitional zone
Peripheral zone
A. Zona transisi
B. Zona sentral
C. Zona perifer
D. Zona uretra
E. Area fibromuskular
126
Balita laki-laki, usia 1 tahun dibawa ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan ujung penis
menggelembung setiap kali BAK. Keluhan demam dan
nyeri disangkal. Saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan preputium menempel pada gland penis
dan sulit ditarik ke belakang. Apa diagnosis balita
tersebut?
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Hematoma penis
D. Hipospadia
E. Balanitis
Pembahasan
Balita laki-laki, 1 tahun
Ujung penis menggelembung setiap kali BAK
Pemeriksaan fisik preputium menempel pada
gland penis dan sulit ditarik ke belakang
Diagnosis?
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis
Dorsumsisi!
KECIL KEJEPIT
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis
Bukan emergensi Emergensi
Prepusium yang ditarik ke belakang
Prepusium tidak bisa ditarik tidak bisa ditarik kembali terjepit
dan edema
ke belakang Gejala umum :
Gejala umum : Kulit prepusium edema
Terdapat cincin menjepit penis
Ujung penis menggembung bisa iskemia
Tatalaksana:
Tatalaksana : Manual reduksi
Sirkumsisi Cairan hipertonik kompres
Pungsi
Rujuk ke urologi Aspirasi
Insisi vertikal
Dorsumsisi urologi
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Hematoma penis
D. Hipospadia
E. Balanitis
127
Anak perempuan, usia 8 tahun datang ke Poliklinik Rumah Sakit
bersama ibunya dengan keluhan kencing berwarna kemerahan.
Selain itu, ibu mengeluhkan wajah anak tampak bengkak. Demam
disangkal. Dua minggu sebelumnya anak sempat sakit tenggorokan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu 37,20C,
edem palpebra dan asites minimal. Hasil pemeriksaan penunjang
apakah yang menunjang diagnosis anak tersebut?
A. Kolesterol total 350 mg/dl
B. Albumin 1,5
C. Proteinuria +4
D. Asto menurun
E. C3 menurun
Pembahasan
Anak perempuan, 8 tahun
Hematuria
Wajah anak tampak bengkak edem palpebra
Riwayat sakit tenggorokan (+)
Pemeriksaan fisik Hipertensi (130/80 mmHg),
edem palpebra dan asites minimal
Hasil pemeriksaan penunjang?
Glomerulonefritis Akut Post
Streptococcus
Glomerulonefritis akut ditandai dengan
Edema
Hematuria
Hipertensi
Penurunan fungsi ginjal (azotemia)
GNA pasca streptokokus terjadi setelah infeksi
GABHS nefritogenik deposit kompleks imun
di glomerulus
Glomerulonefritis Akut Post
Streptococcus
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat ISPA atau infeksi kulit 1-2 minggu sebelumnya, hematuri
nyata, kejang atau penurunan kesadaran, oliguri/anuri
Pemeriksaan Fisik :
Edema di kedua kelopak mata dan tungkai, hipertensi, lesi bekas
infeksi, gejala hipervolemia seperti gagal jantung atau edema paru
Penunjang
Fungsi ginjal BUN/kreatinin serum
Komplemen C3 menurun
Urinalisis proteinuri, hematuri
ASTO meningkat
Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus pada Anak
Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003: 58 - 63
Nephritic Syndrome vs Nephrotic Syndrome
Tatalaksana
Diuretik
A. Kolesterol total 350 mg/dl
B. Albumin 1,5
C. Proteinuria +4
D. Asto menurun
E. C3 menurun
128
Wanita, usia 27 tahun, G2P1A0 UK 32-33 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan nyeri saat berkemih. Pasien
juga mengatakan menjadi sering BAK dan perut bagian
bawah terasa sakit. Kencing berwarna merah disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 90 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit,
suhu 37,20C, dan nyeri tekan suprapubis. Apakah terapi
yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Ciprofloxacin
B. Kotrimoksazol
C. Amoxicillin
D. Ceftriaxon
E. Kortikosteroid
Pembahasan
Wanita, 27 tahun
G2P1A0 UK 32-33 minggu
Nyeri saat berkemih (disuria)
Frekuensi
Pemeriksaan fisik nyeri tekan suprapubis
Terapi?
Diagnosis : Sistitis
Infeksi Saluran Kencing
ISK Atas : pielonefritis, prostatitis
ISK Bawah : sistitis, uretritis
Anatomis
Reponible - Ireponible
Reponible : hilang timbul
Ireponible : tidak dapat kembali ke posisi normal
Medial - Lateral
Medial/direct : di medial a. epigastrik inferior, merobek kanalis
inguinalis
Lateral/indirect : di lateral a. epigastrik inferior, masuk melalui
internal inguinal ring, dapat mencapai skrotum
Hernia berdasarkan letak
DIREK = MEDIAL
INDIREK = LATERAL
(SELALU DI DEWASA)
Hernia Berdasarkan Sifatnya
Reponiblis : KELUAR MASUK
Ireponiblis : KELUAR TIDAK BISA MASUK
Inkarserata: GANGGUAN PASASE USUS
Strangulata: GANGGUAN VASKULARISASI
SIIR
A. Hernia scrotalis
B. Hernia inguinalis lateral
C. Hernia inguinalis medialis
D. Torsio testis
E. Epididimitis
132
Pasien laki-laki, usia 56 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan benjolan pada buah zakar, tidak disertai rasa nyeri
dan hanya dirasakan semakin membesar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam
batas normal, pemeriksaan genetalia eksterna tidak
didapatkan massa, skrotum membesar bilateral dan
pemeriksaan transiluminasi (+). Apa diagnosis pasien
diatas?
A. Filariasis
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Hidrokel
E. Orchitis
Pembahasan
Laki-laki, 56 tahun
Benjolan pada buah zakar, tidak nyeri, semakin
membesar
Pemeriksaan fisik tidak didapatkan massa,
skrotum membesar bilateral, transiluminasi (+)
Diagnosis?
Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang
berlebihan di antara lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis, yang dalam keadaan
normal cairan ini berada dalam keseimbangan
antara produksi dan resorbsi oleh sistem limfatik
disekitarnya
Etiologi
Pada bayi baru lahir
Penutupan prosesus vaginalis belum sempurna
Sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan resorbsi cairan hidrokel belum
sempurna
Pada dewasa
Idiopatik(primer)
Sekunder kelainan pada testis atau
epididimis tumor, infeksi, trauma
Hidrokel
GEJALA KLINIS
Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.
Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya benjolan dikantong
skrotum tidak berubah sepanjang hari, sedangkan pada hidrokel
komunikan besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar pada
saat anak menangis.
Hidrokel
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Tampak benjolan di skrotum dengan konsistensi kistus dan pada
penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, hidrokel dapat
dibedakan menjadi:
hidrokel testis bila kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi
testis sehingga testis tidak dapat diraba
hidrokel funikulus bila kantong hidrokel berada di kranial dari
testis dan hidrokel komunikan bila terdapat hubungan antara
prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum (pada palpasi
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke
dalam rongga abdomen)
A. Filariasis
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Hidrokel
E. Orchitis
133
Anak perempuan umur 4 tahun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan perut membesar dan nyeri.
Pada pemeriksaan fisik teraba massa pada perut kanan
atas. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, didapatkan hasil
massa soliter, berbatas tegas, ukuran 12 cm pada ginjal.
Dilakukan nefrotomi pada anak, massa dibelah dua
berwana keabu-abuan, tampak jaringan nekrosis dengan
bercak perdarahan. Apa diagnosis pasien diatas?
A. Wilms tumor
B. Fibrokistik renal
C. Adenoma renal
D. Carcinoma renal
E. Adenocarsinoma renal
Pembahasan
Anak perempuan, 4 tahun
Perut membesar dan nyeri
Pemeriksaan fisik teraba massa pada perut kanan atas
USG massa soliter, berbatas tegas, ukuran 12 cm pada
ginjal
Nefrotomi massa dibelah dua berwana keabu-abuan,
tampak jaringan nekrosis dengan bercak perdarahan
Diagnosis?
Tumor Wilms
Nefroblastoma, keganasan area abdomen tersering pada
anak-anak
Gejala utama :
Massa asimptomatik di abdomen
Nyeri
Hematuria
Etiologi : mutasi pada gen WT1
Prognosis cukup baik 80-90% survival
Pemeriksaan imaging awal dapat digunakan USG ginjal
Hasil biopsi klasik :
Trifasik : epitelial, blasternal, dan stromal
Tumor Wilms
Makroskopis Mikroskopis
Massa bentuk bulat, Khas :
sangat besar Glomerulus primitif/abortif
Irisan : Capsula bowman tidak
terbentuk
Daerah miksomatik, lunak
seperti daging ikan Tubulus primitif
terkurung stroma sel
Jaringan hialin abu-abu
spindle
padat seperti tulang rawan
(+) jaring mesoderm : otot
Necrotik yang hemorrhagik
lurik (>>), otot polos, tulang
rawan, dll
Tumor Wilms
Makroskopis Mikroskopis
A. Wilms tumor
B. Fibrokistik renal
C. Adenoma renal
D. Carcinoma renal
E. Adenocarsinoma renal
134
Laki-laki, usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
saat berkemih dan keluar cairan keruh dari ujung saluran kemih.
Pasien berkerja sebagai supir truk, riwayat 7 hari yang lalu
berhubungan dengan PSK. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan genetalia eksterna
tampak OUE hiperemis dan edema. Pada pemeriksaan gram tidak
ditemukan coccus gram negatif, namun ditemukan bakteri sferis
gram negatif. Apa diagnosis dari pasien diatas?
A. Sistitis
B. Pielonefritis
C. Uretritis gonore
D. Uretritis non spesifik
E. Prostatitis
Pembahasan
Laki-laki, 32 tahun
Nyeri saat berkemih
Keluar cairan keruh dari OUE
Pasien supir truk, riwayat 7 hari yang lalu
berhubungan dengan PSK
Pemeriksaan fisik OUE hiperemis dan edema
Pemeriksaan gram bakteri sferis gram negatif
Diagnosis?
Infeksi Genital Non Spesifik
Etiologi : Chlamydia trachomatis sferis, gram
negatif
Masa ikubasi : 1-3 minggu
Gejala Klinis :
Disuria
Duh tubuh
Duh tubuh serupulen
Discharge pagi hari morning drop
Bercak kekuningan di celana dalam
Tatalaksana
Doksisiklin 2 x 100 mg p.o./hari 7 hari
Azitromisin 1000 mg p.o. dosis tunggal
Tetrasiklin 4 x 500 mg p.o./hari 7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg p.o./hari 7 hari
Jenis fraktur?
Fraktur Kompresi
Fraktur inkomplit, di
mana sisi tulang yang
utuh menjadi
bengkok
Pada anak-anak
Pilihan lain
A. Fraktur transversal
B. Fraktur oblik
C. Fraktur kompresi
D. Fraktur longitudinal
E. Fraktur kominutif
138
Perempuan berusia 50 tahun mengeluh lengan kiri
tidak bisa digerakkan setelah jatuh. Dari hasil rontgen
foto antebrachii sinistra, didapatkan adanya fraktur
distal radius dengan fragmen distal bergeser ke arah
dorsal dan proksimal dan deformitas dinner fork.
Diagnosis yang paling tepat adalah...
A. Fraktur Boxer
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Colles
Pembahasan
Lengan kiri tidak bisa digerakkan setelah
jatuh.
Xray antebrachii sinistra: fraktur distal
radius dengan fragmen distal bergeser ke
arah dorsal dan proksimal
Deformitas dinner fork
Jenis Fraktur?
Berbagai macam fraktur antebrachii
Galeazzi
Montegia
Colles
Smith
Colles Vs Smith
Colles
Terjatuh dengan tangan
ekstensi
Fragmen distal yang
mengalami fraktur, terletak
pada bagian
palm/punggung tangan
mirip fork/garpu
Smith SMITH
Galeazzi
Dislokasi
radioulnar
Fraktur 1/3
distal radius
Montegia
Dislokasi head
radius
Fraktur
proksimal ulna
GFR-MU
Galeazzi Fraktur Radius
Montegia fraktur Ulna
A. Fraktur Boxer
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Colles
139
Anak laki-laki berusia 14 tahun datang dengan keluhan
bahu kanan lebih tinggi dari pada bahu kiri. Kadang
pasien mengeluhkan nyeri punggung, namun tidak
sampai menjalar ke kaki. Dari foto polos, didapatkan
hasil bahwa pasien menderita skoliosis. Menurut
derajat sudut cobb, berapakah batasan untuk diagnosis
skoliosis?
A. >10 derajat
B. <10 derajat
C. antara 40-50 derajat
D. >50 derajat
E. 90 derajat
Pembahasan
Tatalaksana
10-20o = tidak perlu
20-40o = brace
>40o = pembedahan
A. >10 derajat
B. <10 derajat
C. Antara 40-50 derajat
D. >50 derajat
E. 90 derajat
140
Perempuan berusia 70 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada kedua lutut sejak 6 bulan lalu. Nyeri
dirasakan terutama pada saat beraktivitas. Dari
pemeriksaan lutut, tidak ditemukan tanda radang,
namun ada krepitasi. Hasil foto polos lutut
menunjukkan adanya osteofit dan penyempitan celah
sendi. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Osteoatritis
B. SLE
C. Reumatoid Atritis
D. Gout Atritis
E. Atritis septik
Pembahasan
Nyeri pada kedua lutut sejak 6 bulan lalu.
Nyeri dirasakan terutama pada saat
beraktivitas.
PF lutut: tidak ditemukan tanda radang,
namun ada krepitasi.
X-ray lutut: osteofit dan penyempitan celah
sendi
Diagnosis?
Osteoartritis
Penyakit sendi degeneratif
Faktor risiko
Laki-laki >60 tahun
Wanita >50 tahun atau sudah menopause
Obesitas
Gejala
Nyeri sendi yang progresif
Nyeri muncul saat beraktivitas dan menghilang saat
istirahat ROM berkurang
Kaku di pagi hari <1 jam
Perubahan gaya berjalan
PF: krepitasi
Gambaran Xray pada OA
Kellgren-Lawrence
20
Pre-eklampsia Berat
160/90
Proteinuria atau Organ
minggu +2 atau lebih Mata
6g/24 jam atau Hepar
lebih Ginjal
Paru
Ginjal
KEJANG atau
KOMA Eklampsia
Obat hipertensi pada kehamilan
A. Propanolol
B. Tiazid
C. Losartan
D. Nifedipine
E. Atenolol
147
Perempuan berusia 18 tahun P1A0 datang dengan
keluhan tidak dapat menahan kemih. Pasien baru
melahirkan anak seminggu yang lalu dan persalinan
ditolong bidan. Pada saat melahirkan, robekan perineum
cukup luas dan sudah dijahit oleh bidan. Apakah
diagnosis untuk kasus ini?
A. Prolaps uteri
B. Inkontinensia uri
C. Inkontinensia alvi
D. Sistokel
E. Rectokel
Pembahasan
Perempuan berusia 18 tahun P1A0
Tidak dapat menahan kemih
Baru melahirkan anak seminggu yang lalu
Robekan perineum cukup luas dan sudah
dijahit oleh bidan
Diagnosis?
Inkontinensia uri post-partum
Etiologi
Sobekan perineum luas melemahkan otot
dasar pelvis
Anestesi lokal atau epidural
Pilihan lain
Prolaps uteri
F.risiko: Melahirkan pervaginam berkali-kali, usia tua
Gejala: keluar benjolan dari vagina terutama setelah
mengedan, inkontinensia uri
Terapi: senam kegel, pesari
Sistokel
Prolaps kandung kemih
Rectokel
Prolaps rektum
Inkontinensia alvi = tidak bisa BAB
A. Prolaps uteri
B. Inkontinensia uri
C. Inkontinensia alvi
D. Sistokel
E. Rectokel
148
Perempuan berusia 21 tahun datang untuk meminta surat
keterangan pap smear. Dari anamnesis diketahui pasien
sudah menikah selama 2 tahun, namun belum
mempunyai keturunan. Dari pemeriksaan inspekulo
didapatkan mukosa serviks tampak benjolan warna putih
bertangkai. Apakah diagnosis pasien di atas?
A. Kista bartholini
B. Mioma uteri
C. Kista nabothi
D. Ca serviks
E. Polip serviks
Pembahasan
Perempuan berusia 21 tahun datang untuk
meminta surat keterangan pap smear
Pasien sudah menikah selama 2 tahun, namun
belum mempunyai keturunan infertilitas
Inspekulo: mukosa serviks tampak benjolan
warna putih bertangkai
Diagnosis?
Polip Serviks
Massa cherry-red, reddish purple, grayish
white
Asimptomatik, namun kadang dapat
menimbulkan gejala seperti:
Discharge
Perdarahan abnormal
Infertilitas
Pilihan lain
Kista bartholini
Pembengkakan kista bartolin
akibat duktus tersumbat
Asimptomatik kecuali sangat besar
Bedakan dengan abses bartolin
(nyeri + gejala inflamasi)
Kista nabothi
Massa kistik berwarna putih
dengan permukaan rata di seviks
Asimptomatik, kecuali sangat besar
Ca serviks
Discharge, perdarahan abnormal
HPV 16 dan 18
Mioma
Mioma = tumor otot polos
Gejala
Biasanya asimptomatik
Durasi menstruasi panjang
Menstruasi banyak
Dismenorea
Infertilitas
Klasifikasi
Submukosa dapat tubuh hingga keluar rahim yang
disebut mioma geburt
Intramural biasnya menyebabkan dismenorea
Subserosa dapat berbentuk seperti bertangkai yang
disebut mioma pedunculated
Lokasi
A. Kista bartholini
B. Mioma uteri
C. Kista nabothi
D. Ca serviks
E. Polip serviks
149
Perempuan berusia 69 tahun datang dengan keluhan
terasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Keluhan
disertai benjolan yang keluar dari kemaluannya. Dari
anamnesis diketahui pasien menikah pada usia 15 tahun.
Pasien mempunyai 8 orang anak dan lahir pervaginam.
Organ apakah yang mengalami prolaps?
A. Uterus
B. Ovarium
C. Tuba Fallopi
D. Serviks
E. Vagina
Pembahasan
Perempuan berusia 69 tahun
Keluhan terasa tidak nyaman di perut bagian
bawah.
Benjolan yang keluar dari kemaluannya
Anamnesis: menikah pada usia 15 tahun,
mempunyai 8 orang anak dan lahir
pervaginam
Organ yang prolaps?
Prolaps Uteri
F. risiko
Usia tua
Riwayat melahirkan banyak anak pervaginam
Gejala
Rasa tidak enak atau menggajal
Muncul benjolan dari introitus vagina
Derajat
0 : tidak ada prolaps
1 : >1cm di atas himen
2 : <1cm di atas himen
3 : >1 cm di bawah himen
4 : uterus seluruhnya
berada di luar introitus
vagina
A. Uterus
B. Ovarium
C. Tuba Fallopi
D. Serviks
E. Vagina
150
Perempuan 22 tahun G1P0A0 hamil 18 minggu, datang
dengan keluhan perdarahan bercak dari jalan lahir. Rasa
nyeri dan riwayat keluar jaringan disangkal pasien. Tinggi
fundus sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bukaan
serviks ataupun jaringan di jalan lahir. Apakah tindakan
yang sebaiknya dilakukan?
A. Tirah baring
B. Transfusi PRC
C. Kuretase
D. Terminasi kehamilan
E. Rujuk
Pembahasan
Perempuan 22 tahun G1P0A0 hamil 18
minggu
Perdarahan bercak dari jalan lahir. Rasa nyeri
disangkal pasien
Tinggi fundus sesuai dengan usia kehamilan,
tidak ada bukaan serviks ataupun jaringan di
jalan lahir
Tatalaksana?
Jenis Perdarahan Nyeri Serviks Jaringan Uterus
Iminens/ Sedikit Sedang Tertutup Tidak ada Sesuai usia
ancaman ekspulsi kehamilan
Insipiens Banyak Hebat Terbuka Tidak ada Sesuai usia
ekspulsi kehamilan
Inkomplit Banyak Hebat Terbuka Ekspulsi Sesuai usia
sebagian kehamilan
jaringan
Komplit Sedikit Sedikit Terbuka/ Ekspulsi Lebih kecil
tertutup seluruh dari usia
jaringan kehamilan
Missed Tidak Tidak Tertutup Janin mati Lebih kecil
abortion tapi tidak dari usia
diekspulsi kehamilan
Tatalaksana
Jenis Tatalaksana
Iminens/ Pertahankan kehamilan: tirah baring
ancaman
Insipiens Mengeluarkan hasil konsepsi: ergometrin atau
oksitosin
Inkomplit <16 minggu: forsep cincin atau jari
<16 minggu + perdarahan hebat: AVM
>16 minggu: oksitosin
Komplit Konseling
Missed <12 minggu: AVM atau kuret
12-16 minggu: kuret
>16 minggu: oksitosin
A. Tirah baring
B. Transfusi PRC
C. Kuretase
D. Terminasi kehamilan
E. Rujuk
151
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi KB. Saat ini
suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun. Istri baru hamil
dan melahirkan 1 kali, setahun yang lalu. Apakah yang
sebaiknya dilakukan dokter?
A. Segera langsung memberikan KB yang paling sesuai
untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi mantap karena
bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
Pembahasan
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi
KB.
Suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun.
Istri baru hamil dan melahirkan 1 kali, setahun
yang lalu.
Tindakan dokter yang tepat?
Jenis KB KB
Sementara Permanen
Barier
Alami Hormonal IUD Tubektomi
mekanik
Metode Kondom
Implan IUD saja Vasektomi
kalender pria
Pil
kombinasi
ALAMI
Metode kalender
Cara hitung masa subur
Siklus menstruasi terpanjang 11
Siklus menstruasi terpendek 18
Mengukur suhu tubuh setiap pagi
menjelang ovulasi, suhu basal
turun dan akan naik <24 jam
sebelum ovulasi
Koitus interuptus
Amenorea laktasi
Laktasi prolaktin GnRh
Hanya sampai 6 bulan setelah
melahirkan atau saat menstruasi
pertama
Keberhasilan: 2%
KB Hormonal
Kekurangan Kekurangan
Retensi cairan BB, sakit Nafsu makan BB
kepala Haid semakin pendek dan
Hipertensi, mual, nyeri sedikit, spotting
payudara Kebotakan, jerawat, sakit
Risiko trombo-emboli kepala
Memperburuk keadaan Depresi dan suasana
kanker payudara dan perasaan cepat berubah
penyakit hati Kelebihan
Kelebihan Tidak mengganggu laktasi
Mengurangi risiko kanker
endometrium, kanker
ovarium, kista ovarium, PID,
dan gejala PCOS
Metode KB Kelebihan Kekurangan
Implan Bisa dipakai 3-7 tahun Invasif
(etonogestrel) (tergantung jenisnya) +kekurangan progesteron
+kelebihan progesteron
Pil kombinasi Haid menjadi teratur Harus diminum setiap hari
(etinil-estradiol + Dismenorea berkurang risiko lupa
levo-norgestrel) Tdk mengganggu hub seksual +Kekurangan estrogen &
Tidak perlu kontrol progesteron
+Kelebihan estrogen
Suntik kombinasi Penelitian masih terbatas, Penelitian masih terbatas,
(1x/bulan) namun diduga mirip pil namun diduga mirip pil
kombinasi + kontrol tiap bulan kombinasi
Mini pil/Progestin Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
only Tidak perlu kontrol amenorea
+Kelebihan progesteron Harus diminum tiap hari
risiko lupa
+Kekurangan progesteron
Suntik DMPA Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
(1x/3bulan) Harus kontrol tiap 3 bulan amenorea
+Kelebihan progesteron +Kekurangan progesteron
IUD
Cara kerja
Memicu reaksi inflamasi menghalangi fertilisasi
IUD jenis tertentu (MIRENA) ditambahkan progesteron
untuk mengentalkan lendir dan mengganggu pergerakan
tuba
Pemasangan
Postpartum
Langsung setelah plasenta lahir (<20 menit) atau dalam 48 jam
postpartum
> 4 minggu setelah melahirkan
Saat haid pasien pasti tidak hamil, pemasangan lebih
mudah, nyeri berkurang
Follow up: 1 minggu dan 3 bulan setelah pemasanga,
kemudian tiap 6 bulan
IUD
Komplikasi: infeksi, perforasi, jika terjadi kehamilan
bayi berisiko cacat
Efek samping:
Perdarahan setelah pemasangan hilang setelah 1
minggu
Nyeri dan kram perut bawah
Gangguan pada suami saat berhubungan benang IUD
dipotong atau diselipkan
Kontraindikasi
Sedang hamil
Infeksi di daerah genital, PID, paska abortus septik
Kanker endometrium, kanker serviks
Pemilihan kontrasepsi rasional
A. Segera langsung memberikan KB yang paling
sesuai untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi
mantap karena bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode
KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
152
Perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat nyeri
pada perut bagian bawah. Keluhan disertai dengan perdarahan dan
keluarnya jaringan berupa gelembung. Pasien sebelumnya telat haid
2 bulan disertai keluhan mual dan muntah. Pada pemeriksaan,
ditemukan tinggi fundus uteri setinggi umbilikus. Pada pemeriksaan
USG tidak ditemukan lagi jaringan di dalam abdomen. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
Pembahasan
Perempuan berusia 17 tahun
Nyeri perut bagian bawah
Perdarahan dan keluarnya jaringan berupa
gelembung
Telat haid 2 bulan disertai keluhan mual dan
muntah
PF: tinggi fundus uteri setinggi umbilikus
USG: tidak ditemukan jaringan di dalam
abdomen
Diagnosis?
Mola Hidatidosa / hamil anggur
Gejala
Mual dan muntah hebat
Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
Perdarahan pervaginam
Nyeri perut
Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
Klasifikasi
Parsial: ada sisa jaringan
Komplit: tidak ada sisa jaringan
Pilihan lain
Abortus inkomplit
Nyeri hebat + perdarahan banyak + ekspulsi
sebagian jaringan + OUE terbuka + TFU sesuai usia
kehamilan
Abortus komplit
Nyeri ringan + perdarahan sedikit + ekspulsi seluruh
jaringan + OUE tertutup/terbuka + TFU < usia
kehamilan
Abortus insipiens
Nyeri hebat + perdarahan banyak + tidak ada
ekspulsi + OUE terbuka + TFU sesuai usia kehamilan
Mola hidatidosa parsial
Masih ada sisa jaringan di abdomen
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
153
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang untuk
memeriksa kandungannya. Anak pertama pasien
mengalami bibir sumbing. Vitamin apa yang
sebaiknya diberikan untuk mencegah bibir
sumbing?
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
Pembahasan
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang
untuk memeriksa kandungannya
Anak pertama pasien mengalami bibir
sumbing
Vitamin untuk profilaksis?
Suplementasi pada kehamilan
Zat besi
Setelah ibu tidak mengalami mual muntah, karena
suplemen besi memiliki efek samping mual dan
muntah
1x300 mg sulfat ferosus (60 mg zat besi elemental)
Asam folat
Sejak 2 bulan sebelum kehamilan
0,4 mg/hari
4 mg/hari riwayat melahirkan bayi dengan
neural tube defect (NTD)
Pencegahan kelahiran bayi
anencephaly dan neural tube deffect
Untuk pencegahan, normalnya
Wanita yang ingin hamil perlu suplemen 0.4
mg (400 microgram) asam folat setiap hari
Mulai konsumsi: 1 bulan sebelum hamil
Selama: 3 bulan pertama kehamilan
Tapi dengan riwayat anencephaly dan NTD
Dosisnya 10x lipat!
Jadi 1 hari = 10 tablet 400g (total 4000g)
Dosis dan Sediaan Asam Folat
Asam Folat = AF = 4F =
4 gram untuk Frefention
dengan riwayat NTD
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
154
Perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan keluar
banyak darah disertai gumpalan-gumpalan seperti gelembung dari
kemaluan. Keluhan disertai rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
Sebelumnya sudah tes kehamilan dan hasilnya positif. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
124x/menit, pernapasan 24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus
uteri lebih besar dari usia kehamilan. Selain resusitasi, tindakan apa
yang harus segera dilakukan pada pasien ini?
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
Pembahasan
Gejala
Mual dan muntah hebat
Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
Perdarahan pervaginam
Nyeri perut
Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
Klasifikasi
Parsial: ada sisa jaringan
Komplit: tidak ada sisa jaringan
Tatalaksana
Fasyankes primer
Resusitasi + rujuk
Fasyankes sekunder
AVM + Oksitosin
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
155
Perempuan berusia 46 tahun mengeluhkan perdarahan
sebanyak 1 pembalut setiap hari selama 6 bulan. Setiap
bersenggama, pasien juga mengalami perdarahan. Pasien
mengeluhkan lemas dan pucat. Pada pemeriksaan
spekulum terdapat massa padat berbenjol-benjol ,
immobile dan labia minor tampak kemerahan. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
Pembahasan
Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain
Gangguan Deskripsi
Somatisasi Kombinasi gejala (nyeri, gastrointestinal, seksual, dan
pseudoneurologis)
Konversi Gejala fungsi motorik atau sensoris (neurologis)
Hipokondriasis Mempercayai bahwa sedang mengalami penyakit serius
hanya berdasarkan gejala ringan saja.
Factitious Sengaja atau membuat gejala fisik atau psikologis
agar terlihat sakit (contoh: sengaja minum
antikoagulan agar mengalami hematuria).
Malingering Seperti factitious, tetapi ada tujuan khusus di baliknya
(contoh: berpura-pura sakit karena mau menghindari
panggilan sidang pengadilan).
A. Skizoafektif lir skizofren
B. Gangguan waham menetap
C. Skizoafektif
D. Skizofrenia paranoid
E. Gangguan penyesuaian
166
Laki-laki berusia 75 tahun dibawa keluarganya
karena tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu. Pasien juga tampak
lemas, sedih, dan tidak mau makan. Terapi
apakah yang sesuai untuk kasus ini?
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
Pembahasan
Tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu.
Pasien juga tampak lemas, sedih, dan tidak
mau makan
Terapi?
Psikoterapi
Ada berbagai macam jenis psikoterapi, berikut adalah
jenis psikoterapi yang sering diterapkan:
Terapi suportif
Memperkuat defense mechanism yang matur pada pasien
Terapi kognitif
Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) pasien
Terapi behavior/tingkah laku
Bertujuan untuk mengubah tingkah laku (behavior)
pasien
Cognitive behavioral therapy
Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) dan
perilaku (behavior) pasien
Pada kasus ini, pasien berubah sikap dan
perilakunya setelah terserang stroke 1
bulan lalu (termasuk gangguan pasca
trauma)
Diperlukan terapi suportif untuk
menguatkan defense mechanism pasien
dalam menghadapi stres (dalam kasus ini
adalah stroke)
Pilihan lain
Konseling
Kadang konseling dan psikoterapi memiliki area yang
overlap
Konseling diartikan sebagai panutan/acuan yang
diberikan bagi pasien untuk menyelesaikan masalah di
bidang tertentu.
Contoh: konseling KB
Terapi kognitif
Contoh: membangun percaya diri pada pasien body
dismorphic
Terapi behavior/tingkah laku
Contoh: membantu pecandu narkoba untuk berhenti
Cognitive behavioral therapy
Contoh: digunakan untuk pasien depresi, skizofrenia, dll
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
167
Laki-laki berusia 23 tahun datang diantar ibunya
dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Pasien menjadi suka marah-marah dan mondar-
mandir di depan kamar pasien sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya. Diagnosis kasus
ini adalah..
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala psikotik
E. Psikotik akut
Pembahasan
Sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu
Suka marah-marah dan mondar-mandir di
depan kamar
Merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya
Diagnosis?
Psikotik akut
Minimal terdapat 1 gejala psikosis
(waham/halusinasi/gangguan bicara) dengan
durasi < 1bulan
SPEKTRUM SKIZOFRENIA
Gejala psikosis Gejala lainnya
Delusi/waham Katatonia
Halusinasi Gejala negatif
Gangguan bicara
Deskripsi Waktu
Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain
Gangguan waham
Adanya waham sebagai ciri khas, berlangsung <3
bulan
Dapat diikuti gejala psikotik (halusinasi), tetapi
tidak dominan
Pitiriasis
Tinea Kandida
versikolor
Hifa panjang Pseudohifa Hifa pendek
bersekat Ragi/yeast Ragi/yeast bulat
Artospora = Blastospora bergerombol
spora berderet Spagetti &
meatball
Pemeriksaan Lampu wood
Pitiriasis
Tinea Eritrasma
versikolor
Kuning Kuning Merah / coral
keemasan kehijauan red
Pilihan lain
Hifa sejati panjang tinea
Hifa pendek bersekat pitiriasis versikolor
Balstospora candida, tapi jawabannya
kurang lengkap
Spora bergerombol pitiriasis versikolor
A. Hifa sejati panjang
B. Hifa pendek bersekat
C. Blastospora
D. Hifa pendek tidak bersekat dengan
spora
E. Spora bergerombol
176
Perempuan berusia 18 tahun mengeluh jempol kuku
kaki berwarna kuning. Keluhan awalnya terjadi pada
satu kuku jempol kaki, kemudian menyebar ke kuku
yang lain. Kuku menjadi mudah patah dan kasar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan.
Penatalaksanaan yang sesuai adalah...
A. Salep kortikosteroid
B. Griseofulvin peroral
C. Salep griseofulvin
D. Antibiotik peroral
E. Salep antibiotik
Pembahasan
Jempol kuku kaki berwarna kuning.
Awalnya terjadi pada satu kuku jempol kaki,
kemudian menyebar ke kuku yang lain.
Kuku menjadi mudah patah dan kasar.
PF: nyeri tekan
Diagnosis tinea unguium/onkomikosis
Tatalaksana?
Tinea Unguium
Infeksi kuku oleh dermatofita. Ada 5 bentuk, yaitu:
Onkomikosis subungual distalis
Leukonikia trikofita (leukonikia mikotika)
Onkomikosis subungual proksimal
Onkomikosis endonyx
Onkomikosis candida
Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik
Herpes
Candida Chancroid
genitalis
Moluskum
BV LGV
contagiosum
Trikomonas
Trikomoniasis
Etiologi: Trichomonas vaginalis
Vagina: bau ikan busuk, gatal, eritema, edema
Discharge kuning kehijauan dan berbusa
Serviks strawberi
BV (Bakterial Vaginosis)
Etiologi: Gardnerella vagginallis
Kriteria Amsel
Discharge putih keabuan
pH >4,5
Whiff test/tes amin (KOH10%): Discharge bau amis
Mikroskopik: ditemukan clue cell
Candida
Gatal, bau asam
Discharge putih, kental, bergumpal seperti
susu
KOH 10%: pseudohifa dan ragi
Uretritis
Laki-laki
Disuri, polikisuria
Duh tubuh kental, warna putih atau kuning
kehijauan, kadang disertai darah
Nyeri saat ereksi
Perempuan
Biasanya asimptomatik
Duh tubuh kental, warna putih atau kuning
kehijauan
Uretritis gonorea vs Uretritis non-spesifik
Gonorea Neisseria gonorhea
Non-spesifik C. Trachomatis, Ureaplasma
urealyticum
Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik
Herpes
Candida Chancroid
genitalis
Moluskum
BV LGV
contagiosum
Trikomonas
Chancroid
Awalnya papul yang
berkembang jadi ulkus
mole
Ulkus mole/kotor
Nyeri
Ulkus multipel, tepi tidak
rata dan bergaung
Mikroskopik: school of
fish (berderet seperti
ikan berenang)
Jangan terbalik..!!
Sifilis: ulkus durum Chancroid/ulkus mole
Dasar bersih Dasar kotor
Tidak nyeri Nyeri
Tepi rata Rata
Impetigo Bulosa
Staphylococcus aureus: bergerombol
Predileksi: aksila, dada, punggung
Lesi eritema dengan bula
Bedakan.!
Impetigo Krustosa
Jika krusta diangkat, nampak EROSI
Ektima
Jika krusta diangkat, nampak ULKUS
Pilihan lain
Eritrasma
Lampu wood: coral red
Steven Johnson syndrome
Riwayat minum obat sebelumnya
Lepuh di kulit dan mukosa
Selulitis
Infeksi epidermis dan dermis
Nyeri, bengkak, merah, berbatas tegas
Gejala sistemik: demam
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven johnson syndrome
E. Selulitis
185
Perempuan 20 tahun diantar kakaknya ke IGD. Pasien
sedang hamil 20 minggu dan mengalami perdarahan dari
kemaluan. Saat ini, pasien dalam kondisi tidak sadar.
Suami pasien sedang berada di luar kota. Apa yang
sebaiknya dilakukan oleh dokter?
A. Meminta informed consent kepada kakak pasien
B. Menunggu suami datang
C. Menunggu orang tua datang
D. Langsung melakukan tindakan aborsi
E. Meminta persetujuan pasien
Pembahasan
Perempuan 20 tahun, di IGD, hamil 20 minggu
dan mengalami perdarahan dari kemaluan.
Saat ini, kondisi tidak sadar
Suami sedang tidak ada
Kakak pasien ada
Permintaan informed consent?
Siapa yang kompeten memberikan
informed consent?
Pasien yang:
Dewasa (> 21 tahun) atau telah menikah
Dalam keadaan sadar (compos mentis dan tidak
ada gangguan kejiwaan)
Jika tidak memenuhi syarat di atas, keluarga
atau wali dari pasien yang belum dewasa
dapat memberikan informed consent
Proxy Consent
Consent yang tidak diberikan oleh pasien
sendiri, dengan syarat pasien tidak dapat
memberikan consent secara pribadi.
Urutan proxy consent:
Suami/istri (kalau sudah menikah)
Ayah/ibu kandung (ayah/ibu adopsi jika tidak ada
kandung)
Anak-anak kandung
Saudara-saudara kandung
Pembahasan Jawaban
Pasien tidak sadar sehingga tidak dapat
dimintakan informed consent
Masih ada kakak pasien, sehingga bisa
dimintakan proxy consent
Jawaban Lain
Menunggu suami datang
Tidak tepat, karena membahayakan nyawa pasien dengan tidak
menangani segera (bertentangan dengan prinsip non-
maleficent).
Menunggu orang tua datang
Tidak tepat, karena membahayakan nyawa pasien dengan tidak
menangani segera (bertentangan dengan prinsip non-
maleficent).
Langsung melakukan tindakan aborsi
Tidak tepat, karena masih ada kakak pasien yang bisa
memberikan proxy consent. Namun, bisa dilakukan bila tidak
ada pihak yang bisa dimintai informed consent (pasien tidak
ditemani keluarga atau wali).
Meminta persetujuan pasien
Tidak tepat, karena pasien tidak kompeten untuk memberikan
informed consent (sedang dalam kondisi tidak sadar).
A.Meminta informed consent kepada kakak
pasien
B. Menunggu suami datang
C. Menunggu orang tua datang
D.Langsung melakukan tindakan aborsi
E. Meminta persetujuan pasien
186
Pada tahun 1924, seorang dokter di Amerika melakukan penelitian
tentang penyakit sifilis yang terjadi pada masyarakat kalangan
bawah. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat
efektivitas antibiotik terhadap penyakit sifilis. Ketika penelitian
tersebut sedang berjalan, muncul obat untuk penderita sifilis, yaitu
penisilin. Namun, peneliti tetap meneruskan penelitiannya sampai
tahun 1972. Apa kaidah dasar bioetik yang dilanggar oleh dokter
tersebut?
A. Autonomy
B. Interference
C. Beneficence
D. Justice
E. Non-maleficence
Pembahasan
Pada tahun 1924, seorang dokter di Amerika
melakukan penelitian tentang penyakit sifilis
yang terjadi pada masyarakat kalangan
bawah. Tujuan dilakukannya penelitian ini
untuk melihat efektivitas antibiotik terhadap
penyakit sifilis. Ketika penelitian tersebut
sedang berjalan, muncul obat untuk
penderita sifilis, yaitu penisilin. Namun,
peneliti tetap meneruskan penelitiannya
sampai tahun 1972.
Kaidah bioetik yang dilanggar?
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
Beneficence (beneficence = benefit)
Memberikan yang terbaik kepada pasien.
Jika dokter tidak melakukan beneficence, pasien
tidak celaka, tetapi pasien tidak mendapat yang
terbaik.
Pasien tidak
Near miss
cedera
Medical Error
Pasien cedera Adverse event
MALPRAKTEK
Perawatan
Pasien cedera
sesuai standar
Medical Error
Malpraktik medis dapat berupa:
Tindakan disengaja (intentional/misconduct)
Tindakan kelalaian (negligence)
Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik
Tempel 15 cm 30 cm 60 cm >60 cm
Kesat
Pistol Api Jelaga Tatto
Lecet
A. Jarak tempel
B. Jarak kontak
C. Jarak sangat dekat
D. Jarak dekat
E. Jarak jauh
190
Seorang jenazah laki-laki, usia 19 tahun dibawa ke
Instalansi Forensik Rumah Sakit akibat terkena
sengatan listrik. Luka apa yang ditemukan pada pasien
tersebut?
A. Arborescent Mark, metalisasi dan magnetisasi
B. Arborescent Mark, metalisasi dan meninggal akibat
ventrikel fibrilasi
C. Ditemuka luka yang tengahnya pucat dan
dikelilingi jaringan hiperemis
D. Baju yang hangus terbakar
E. Luka masuk dan keluar
Pembahasan
Jenazah laki-laki, 19 tahun
Terkena sengatan listrik
Luka yang ditemukan?
Trauma Listrik
Sebab Kematian :
Cardiac arrest
Ventrikuler fibrilasi
Respiratory paralysis
Paralisis pusat pernapasan
sumber listrik (1)
(3) paralisis pusat
pernapasan di SSP
current mark
masuk
current mark
keluar
earth
Pemeriksaan Korban Trauma Listrik
TKP
Pemeriksaan Current mark (electric mark = stroomerk van jellineck = joule
burn)
Bentuk oval (sesuai konduktor), cekung warna kuning atau
Luar coklat keputihan atau coklat kehitaman atau abu-abu
kekuningan, dikelilingi daerah kemerahan dan edema
Tambahan
A. Arborescent Mark, metalisasi dan
magnetisasi
B. Arborescent Mark, metalisasi dan
meninggal akibat ventrikel fibrilasi
C. Ditemukan luka yang tengahnya pucat
dan dikelilingi jaringan hiperemis
D. Baju yang hangus terbakar
E. Luka masuk dan keluar
191
Seorang anak laki-laki, usia 12 tauun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri saat BAB selama seminggu
terakhir. Ibu mengatakan anaknya juga tampak murung dan tidak
mau bersekolah. Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual oleh
oknum guru disekolahnya. Apa keterangan luka yang ditulis dalam
Visum et repertum?
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah pembuangan arah jam 12
ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada daerah
pembuangan ukuran 1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan
tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
Pembahasan
Anak laki-laki, 12 tahun
Nyeri saat BAB seminggu terakhir
Tampak murung dan tidak mau bersekolah
Ibu pasien curiga pelecehan seksual
Keterangan luka?
VeR
Visum et Repertum adalah Laporan (jawaban) tertulis
dokter yang berdasarkan sumpah jabatan dan
keilmuannya, tentang obyek medik-forensik yang dilihat
dan diperiksa atas permintaan tertulis penyidik
berwenang, untuk kepentingan peradilan.
Jenis VeR
VeR Hidup
Definitif seketika, pasien tidak memerlukan
rawat inap atau tindakan lain
Sementara pasien memerlukan rawat inap dan
pemeriksaan lanjutan
Lanjutan dibuat setelah pasien sembuh/pindah
RS/pindah dokter/pulang paksa
VeR Jenazah
Terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab,
mekanisme dan cara kematian jenazah
Deskripsi Luka Oleh Dokter
Tidak boleh menggunakan istilah hukum, contoh :
diperkosa, dipukul, dianiaya
Dalam membuat kesimpulan Visum et Repertum, hanya
dapat menggunakan istilah seperti persetubuhan
maupun kekerasan tumpul
Tidak boleh pula seorang dokter menggunakan kata
seperti tersangka
Luka Akibat Benda Tumpul
Sebagian atau seluruh epitel kulit hilang
Permukaan tertutup oleh eksudat krusta
Luka Lecet Reaksi radang (+)
Tidak meninggalkan jaringan parut