Anda di halaman 1dari 1340

Prediksi UKMPPD

Mei 2017
1
Seorang laki-laki usia 17 tahun datang ke poliklinik RS
dengan keluhan pandangan kabur. Sejak 1 bulan yang
lalu. Pemeriksaan mata 1 tahun yang lalu menunjukkan
ODS plana C - 0,75 x 90. Pada saat ini didapatkan visus
20/20 dengan menggunakan kacamata yang lama.
Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
A. Emetropia
B. Miopia
C. Astigmatism
D. Astigmatism miopia
E. Hipermetropia
Pembahasan
Laki-laki usia 17 tahun
ODS plana C - 0,75 x 90
Lensa silindris (C) tanpa lensa sferis (S)
Saat ini visus 20/20 dengan kacamata lama
Koreksi tajam visus terbaik sudah tercapai
Diagnosis?
Pasti astigmat, tapi tipe yang mana?
Astigmat
Ada 2 jenis klasifikasi besar, Reguler dan ireguler.
Sebagian besar untungnya reguler.
Reguler ketika kornea berbentuk bola rugby
sehingga kedua meridien tegak lurus, ireguler
ketika bentuknya tidak beraturan.
Tipe astigmat reguler tergantung dari bagaimana
letak dua bayangan meridien ini jatuh terhadap
retina.
Ada 5 Tipe Astigmat Reguler
Pembahasan
Pada kasus ini, salah satu bayangan dari
meridien jatuh tepat di retina, sehingga yang
perlu dikoreksi hanya satu meridien (yang
bayangannya jatuh di depan retina sehingga
koreksinya dengan lensa negatif)
Jadi, yang terjadi adalah astigmat miopia
simpleks
A. Emetropia
B. Miopia
C. Astigmatism
D. Astigmatism miopia
E. Hipermetropia
2
Perempuan 25 tahun mengeluhkan mata merah sejak 2
minggu lalu. Keluhan disertai pandangan buram. Riwayat
keluhan sama 3 tahun lalu dan sering menggunakan tetes
mata steroid. Riwayat nyeri punggung dan suka meminum
obat anti nyeri. Pemeriksaan VOD 1/60, pinhole test tetap,
injeksi silier (+), sinekia posterior (+). VOS 6/6, injeksi silier (-),
sinekia posterior (+). Diagnosis pasien ini adalah
A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Uveitis anterior
E. Keratitis
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Mata merah sejak 2 minggu
Pandangan buram
Riwayat keluhan sama 3 tahun lalu dan sering
menggunakan tetes mata steroid
Riwayat nyeri punggung dan suka meminum obat anti
nyeri
VOD 1/60, pinhole test tetap, injeksi silier (+), sinekia
posterior (+)
VOS 6/6, injeksi silier (-), sinekia posterior (+)
Diagnosis?
Penyebab Uveitis Anterior
Unilateral, akut (<3bulan)
Idiopatik
HLA-B27
Behet's disease
Sarkoidosis
Trauma
Infections (herpes, CMV, syphilis, endophthalmitis)
Unilateral, kronik
Infeksi (Herpes, retinal necrosis, CMV, Syphilis, Rubella)
Sarkoidosis
Endophthalmitis Kronik
Bilateral
Sarcoidosis
Lyme disease
Fuchs heterochromic iridocyclitis (rare cause)
Juvenile idiopathic arthritis
Retinal necrosis
Tubulointerstitial nephritis and uveitis syndrome
Gejala Uveitis Anterior
Visus : biasanya tidak turun
Conjunctiva: injeksi perilimbal (ciliary flush)
Cornea: Keratic precipitates (KPs), keratopathy , stroma
Anterior chamber: Flare, cells, hipopion (jika ada,
berhubungan dengan HLA-B27), Behet disease
Iris: sinekia posterior, atrofi iris, heterokromia,
iridosiklitis
Lens dan vitreous: Posterior subcapsular cataracts (jika
sering iritis)
Posterior segment: edema saraf optik, vasculitis,
retinochoroiditis.
Pilihan Lain
Glaukoma akut: mata merah, visus turun, TIO
meningkat
Skleritis: mata merah, visus tidak turun, kapiler
tidak mengecil dengan phenilefrin (2,5%)
Episkleritis: mata merah, visus tidak turun,
menjadi pucat dengan phenilefrin (2,5%) karena
vasokonstriksi
Keratitis: mata merah, visus turun, nyeri, riwayat
penggunaan lensa kontak, sekret berlebihan
A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Uveitis anterior
E. Keratitis
3
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan mata merah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri,
gatal, berair, terbentuk keropeng di kelopak mata setiap bangun tidur
di pagi hari, serta banyak kotoran kental berwarna putih di mata.
Keluhan juga disertai pandangan buram dan silau. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan visus OD 5/6 OS 4/6, tampak sekret mukopurulen,
injeksi konjungtiva (+), dan injeksi silier (+). Apakah diagnosis dari kasus
ini?
A. Ulkus kornea
B. Abrasi kornea
C. Keratitis
D. Keratokonjungtivitis
E. Konjungtivitis
Pembahasan
Perempuan 35 tahun, mata merah sejak 2 hari yang
lalu
Nyeri, gatal, berair, terbentuk keropeng di kelopak
mata setiap bangun tidur di pagi hari, serta banyak
kotoran kental berwarna putih di mata
Infeksi
Keluhan juga disertai pandangan buram dan silau, visus
OD 5/6 OS 4/6
Gangguan pada aksis visual atau media refraksi
Injeksi konjungtiva (+), dan injeksi silier (+)
Ini kuncinya, apa arti injeksi silier?
Diagnosis?
Keratitis vs Konjungtivitis vs
Keratokonjungtivitis
Kornea Keratitis
Konjungtiva Konjungtivitis
Kornea dan konjungtiva Keratokonjuntivitis
Inflamasi karena mata kering
Keratokonjuntivitis sicca (dry eyes)
Paham injeksi silier
Apakah sudah terjadi inflamasi pada
kornea jika terlihat injeksi silier?
A. Ulkus kornea
B. Abrasi kornea
C. Keratitis
D. Keratokonjungtivitis
E. Konjungtivitis
4
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas
dengan kedua mata sering berair. Keluhan disertai dengan
mata pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pada
pemeriksaan fisik mata didapatkan segmen anterior tenang.
Hasil pemeriksaan visus didapatkan hasil sebagai berikut :
VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 menjadi 6/6 VOS 6/10
dengan koreksi S +0,50 menjadi 6/6. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
A. Hipermetropia
B. Anisometropia
C. Astigmatisme
D. Presbiopia
E. Miopia
Pembahasan
Laki-laki 50 tahun kedua mata sering berair
Mata pegal dan penglihatan kabur untuk
melihat jauh
Segmen anterior tenang
VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 jadi 6/6
VOS 6/10 dengan koreksi S +0,50 jadi 6/6
Diagnosis?
Pembahasan
Jangan langsung buru-buru menjawab hipermetropia
jika visus membaik dengan lensa sferis positif
Hipermetropia bisa terjadi pada semua usia karena
merupakan akibat dari panjang aksis bola mata
Presbiopia mulai pada usia 40 tahun ketika lensa mata
tidak lagi seelastis usia muda
Hipermetropia dan presbiopia bisa terjadi bersama-
sama dan gejalanya mirip (mata berair dan cepat lelah)
Presbiopia juga tidak selalu simetris, tapi kanan kiri
harusnya tidak beda jauh
Bagaimana membedakan Presbiopia dengan
Hipermetropia?
Membedakan Presbiopia dan
Hipermetropia
Hipermetropia butuh lensa sferis
positif untuk melihat jauh
-.-
Presbiopia butuh lensa sferis
positif untuk melihat dekat
-.-
Presbiopia
Mata tua akibat kelemahan daya akomodasi
Ditambahkan lensa sferis (+) sesuai usia untuk
membaca dekat
Kekuatan lensa tambahan berdasarkan usia (atau
penglihatan terbaik di Jaeger chart)

+1 40-44 tahun +1D Mulai


sejak usia
+1,5 45-49 tahun 40 tahun!
Setiap +5
tahun,
+2 50-54 tahun
tambah
juga +0,5 D
(+0,5) Setiap +5 tahun
A. Hipermetropia
B. Anisometropia
C. Astigmatisme
D. Presbiopia
E. Miopia
5
Seorang perempuan umur 35 tahun berobat ke Puskesmas
dengan keluhan pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri saat mata
bergerak. Hasil pemeriksaan mata : visus mata kanan 20/80,
afferent papillary defect pada pupil OD, terdapat gangguan
pada penglihatan warna, dan defek pada lapang pandang
sentral. Apa diagnosis pasien ini?
A. Retinopati hipertensi
B. Retinal detachment
C. Optic neuritis
D. Hemianopsia unilateral
E. Maculopathy degenerative
Pembahasan
Perempuan umur 35 tahun
Pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba
sejak 3 hari yang lalu.
Rasa nyeri saat mata bergerak
Visus mata kanan 20/80
Afferent papillary defect pada pupil OD,
Gangguan penglihatan warna
Defek lapang pandang sentral
Apa diagnosis?
Pembahasan
Sebagian besar pasti akan bingung dengan gejala soal ini
Lakukan pendekatan eksklusi

A. Retinopati hipertensi
Tidak ada riwayat HT
B. Retinal detachment
Visus turun mendadak tapi tidak ada faktor risiko maupun gejala RD
(floaters, flashes of light, tirai)
C. Optic neuritis
Mungkin
D. Hemianopsia unilateral
Gangguan pada salah satu chiasma optic (perifer kiri atau kanan)
E. Maculopathy degenerative
Usia pasien masih 35 tahun
Kita lihat gejala optic neuritis
1. Ada gejala penyakit viral sebelumnya
2. Visus turun mendadak, biasanya hanya pada satu mata
3. Dyschromatopsia: perubahan persepsi warna
4. Nyeri retro-orbital dan biasanya semakin para apabila mata
digerakkan
5. Afferent pupillary defect jika salah satu mata sehat
6. Skotoma sentral
7. FAutopsia
8. Papilitis, optic disc edema
9. Fenomena Uhthoff: visus semakin memburuk dengan aktivitas fisik
atau udara panas
10.Fenomena Pulfrich: benda yang bergerak lurus terlihat bergerak
melengkung (akibat konduksi asimetris antara nervus optikus)

Dan ternyata cocok!


A. Retinopati hipertensi
B. Retinal detachment
C. Optic neuritis
D. Hemianopsia unilateral
E. Maculopathy degenerative
6
Laki-laki 52 tahun, mengeluhkan mata kiri merah dan
nyeri, keluhan disertai pandangan kabur, mual muntah,
dan nyeri kepala. Pemeriksaan visus, OD 6/6, OS 1/60,
bilik mata depan dangkal, edema kornea +, injeksi
konjungtiva dan injeksi silier +. Diagnosis kasus ini
adalah
A. Glaukoma akut
B. Uveitis anterior
C. Ulkus kornea
D. Keratitis
E. Endoftalmitis
Glaukoma
Definisi: sekelompok penyakit dengan
karakteristik neuropati saraf
penglihatan yang disertai
kehilangan fungsi penglihatan (misal:
penurunan lapang pandang).
Walaupun peningkatan tekanan intraokular
(TIO) memainkan peranan penting, tidak
harus ada peningkatan TIO.
Jenis Glaukoma
Dibedakan berdasarkan:
Open/closed angle, dan

Primer/sekunder:
primer tanpa ada penyebab lain
sekunder disebabkan trauma, katarak, dsb

90 persenan adalah primary open angle glaucoma (POAG)


Ini yang harus ada di glaukoma!
Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut
Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut
Minimal 2 dari gejala:
Nyeri mata
mual/muntah
Riwayat penglihatan kabur intermiten dengan halo
Dan setidaknya 3 dari tanda:
IOP > 21 mmHg
Injeksi konjungtiva
Edema kornea
Pupil mid-dilatasi nonreaktif dan bilik mata depan
dangkal
Tatalaksana Akut PACG
Kompetensi 3B

1. Posisi tidur terlentang


2. Acetazolamide IV 500 mg, dilanjutkan 4 x 250 mg/hari
3. Betablocker (timolol 0,5%) 2 x 1 tetes/hari.
4. Kortikosteroid topikal 4-6 x 1 tetes/hari
5. KCl 0,5 gr 3 x 1/hari (PPK Fasyankes Primer)
6. Anagesik untuk nyeri, antiemetik untuk muntah
7. 1 jam setelah mulai tatalaksana Pilokarpin 2 tetes
tiap 15 menit (tidak efektif kalau langsung diberikan
dari awal)

Definitif: Iridotomi perifer dengan laser: 24-48 jam


setelah TIO terkontrol
Pilihan Lain
Uveitis anterior: diagnosis berdasarkan eksklusi,
biasanya visus normal, injeksi perilimbal (ciliary
flush), ada gejala pada hampir semua bagian
anatomi mata
Ulkus kornea: riwayat trauma, penggunaan lensa
kontak, tes flouresen positif
Keratitis: penggunaan lensa kontak, visus turun,
injeksi, sensitif cahaya, sekret berlebih
Endoftalmitis: visus turun, mata merah, sekret
berlebih, riwayat trauma intraokuler, post operasi
mata, fotofobia, sakit kepala
A. Glaukoma akut
B. Uveitis anterior
C. Ulkus kornea
D. Keratitis
E. Endoftalmitis
7
Laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada
mata kiri yang muncul tiba-tiba. Disertai nyeri pada
belakang kepala. Pada pemeriksaan dijumpai visus mata
kiri 2/60, oedem kornea, dan TIO 38 mmHg. Apakah
tatalaksana awal yang perlu dilakukan?
A. Timolol maleat
B. Manitol
C. Diuretik
D. Pilokarpin
E. Acetazolamide
Pembahasan
Laki-laki 27 tahun
Nyeri pada mata kiri yang muncul tiba-tiba
Nyeri pada belakang kepala
Visus mata kiri 2/60
Oedem kornea
TIO 38 mmHg
Tatalaksana awal?
Sudut Tertutup atau Terbuka pada
Glaukoma Primer Akut
Tatalaksana Akut Glaukoma Primer
Kompetensi 3B

1. Posisi tidur terlentang


2. Acetazolamide IV 500 mg, dilanjutkan 4 x 250 mg/hari
3. Betablocker (timolol 0,5%) 2 x 1 tetes/hari.
4. Kortikosteroid topikal 4-6 x 1 tetes/hari
5. KCl 0,5 gr 3 x 1/hari (PPK Fasyankes Primer)
6. Anagesik untuk nyeri, antiemetik untuk muntah
7. 1 jam setelah mulai tatalaksana Pilokarpin 2 tetes
tiap 15 menit (tidak efektif kalau langsung diberikan
dari awal)

Definitif: Iridotomi perifer dengan laser: 24-48 jam


setelah TIO terkontrol
Pilihan Lain
Timolol maleat: onset lebih lambat, untuk terapi
maintenance
Manitol: agen hiperosmostik, menurunkan TIO
dengan cepat, tidak untuk jangka panjang karena
banyak efek samping berbahaya, hanya untuk
yang benar-benar akut dan TIO sangat tinggi
misal > 50
Diuretik: tidak akan secara cepat mengurangi TIO
Pilokarpin: tidak efektif jika diberikan pada awal
gejala, diberikan 1 jam setelah onset
https://www.aao.org/munnerlyn-laser-surgery-center/angleclosure-glaucoma-19
Diskusi
Walaupun sebenarnya manitol bisa untuk
tatalaksana akut berdasarkan AAO, guideline
Indonesia dan AAO lebih menyarankan
menggunakan carbonic anhydrase inhibitor
(acetazolamide IV) sebagai lini pertama untuk
mengurangi produksi cairan mata yang
dikombinasikan dengan beta blocker (timolol)
atau alpha-2-agonist.
A. Timolol maleat
B. Manitol
C. Diuretik
D. Pilokarpin
E. Acetazolamide
8
Seorang anak laki-laki, usia 10 tahun dibawa ibunya
ke klinik dokter karena ada benjolan di kelopak
mata bagian nasal, terasa nyeri. Keluhan di sertai
mata yang terus berair dan nyeri tekan. Apakah
diagnosis pasien di atas?
A. Dakrioadenitis
B. Dakriosistitis
C. Simblefaron
D. Blepharitis
E. Abses kulit
Pembahasan
Seorang anak laki-laki, usia 10 tahun
Benjolan di kelopak mata bagian nasal
Nyeri
Mata yang terus berair (epiphora) dan nyeri
tekan
Kemungkinan ada masalah pada drainase air mata
Diagnosis?
Soal Anatomi

Air mata
diproduksi di sini
(gland: kelenjar)
Jika terinfeksi:
dakrioadenitis Dan mengalir ke
sini (punctum-
ducts-sac)
Jika terinfeksi:
dakriosistitis
Dakriosistitis ATAU Dakrioadenitis?
Bagaimana membedakan?
Apa yang terinfeksi: Kelenjar
atau duktus?
Lokasi anatomis: supratemporal
atau inframedial
Pilihan lain
Dakrioadenitis: benjolan merah dan nyeri ada
di daerah supratemporal
Simblefaron: perlengkatan antara konjungtiva,
biasanya akibat sindrom Steven-Johnson atau
akibat penyakit inflamasi mukosa lainnya
Blepharitis: radang pada kelopak mata
Abses kulit: menonjol, berkapsul, nyeri,
eritema, tidak spesifik pada mata
A. Dakrioadenitis
B. Dakriosistitis
C. Simblefaron
D. Blepharitis
E. Abses kulit
9
Seorang pasien datang dengan keluhan susah melihat dekat, pada
pemeriksaan optometri, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dengan S +0,5 visus menjadi 6/7.5
Dengan S +1 visus menjadi 6/7.5
Dengan S +1,5 visus menjadi 6/6
Dengan S +2 visus menjadi 6/6
Dengan S +2,5 visus menjadi 6/7.5
Pemilihan lensa kacamata yang paling tepat adalah
A. S +0,5
B. S +1,0
C. S +1,5
D. S +2
E. S +2,5
Pembahasan
Dengan S +1,5 visus menjadi 6/6
Dengan S +2 visus menjadi 6/6

Lensa kacamata yang paling tepat?


Koreksi Hipermetropia
Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang
menghasilkan tajam penglihatan terbaik

Kalau untuk miopia:


Koreksi dengan lensa sferis negatif terlemah
yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik
A. S +0,5
B. S +1,0
C. S +1,5
D. S +2
E. S +2,5
10
Seorang anak perempuan usia 14 tahun datang dengan
keluhan mata kiri terbentur meja saat terjatuh. Tampak
kelopak mata kiri bengkak kebiruan dan kemerahan pada
mata kiri. Dari pemeriksaan, didapatkan hematom
palpebra kiri, perdarahan subkonjungtiva kiri, dan kornea
keruh, terdapat hifema kurang dari 1 mm. Apa
penatalaksanaan yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Istirahat semi fowler + kloramfenikol
B. Istirahat semi fowler + siklopegik
C. Istirahat semi fowler + timolol
D. Istirahat tirah baring + kloramfenikol
E. Istirahat tirah baring + siklopegik
Pembahasan
Anak perempuan 14 tahun
Mata kiri terbentur meja
Hematom palpebra kiri, perdarahan
subkonjungtiva kiri, dan kornea keruh
Hifema kurang dari 1 mm
Tatalaksana yang tepat?
Hifema
Derajat Hifema
Cara mudah hafal!
Hafalkan batas atas
setiap derajatnya
saja (I II III - 321)
I seperTIGA
II seperDUA
III seperSATU
IV full darah

https://www.aao.org/detail/image.jpg?id=60a7ec99-8595-4fbb-a3d2-6eaeb8647ab0&t=635072501065430000
Tujuan tatalaksana Hifema
Melindungi mata dari trauma lebih lanjut
Mempercepat drainase darah dari bilik mata
depan
Mencegah terjadinya komplikasi
Misal: perdarahan sekunder, glaukoma, dll.
Tatalaksana Non-farmakologi
Pembatasan aktivitas fisik
Pelindung mata (protective shield)
Berbaring dengan elevasi kepala untuk
mempercepat drainase darah dari bilik depan
(posisi semi-fowler)

http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
PPK Fasyankes Primer
Posisi Semi Fowler
Tatalaksana Farmakologi
Siklopegik
Steroid sistemik atau topikal
Antifibrinolitik
Analgesik
Antiglaukoma

http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
Diskusi
Jawaban yang paling tepat dan aman adalah
steroid (atau NSAID menurut PPK Fasyankes
Primer), tapi karena tidak ada, tersisa dua
kemungkinan: siklopegik atau timolol
Timolol diberikan jika ada peningkatan TIO
yang menandakan adanya glaukoma sekunder
Jika belum ada peningkatan TIO, siklopegik
dulu

http://www.surveyophthalmol.com/article/S0039-6257(02)00317-X/fulltext
A. Istirahat semi fowler + kloramfenikol
B. Istirahat semi fowler + siklopegik
C. Istirahat semi fowler + timolol
D. Istirahat tirah baring + kloramfenikol
E. Istirahat tirah baring + siklopegik
11
Perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar. Keluhan semakin memberat sejak 3 bulan ini.
Keluhan muncul 3-4 kali setahun selama 1-2 jam. Pasien
merasa telinga berdenging dan penurunan pendengaran.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos mentis TD 130/70
mmHg, nadi 80x/menit, nafas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Apa diagnosis
pasien diatas?
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere
D. Stroke
E. BPPV
Pembahasan
Perempuan, 45 tahun
Pusing berputar memberat 3 bulan ini
Keluhan 3-4 kali setahun selama 1-2 jam
Telinga berdenging tinitus
Penurunan pendengaran
PF dan pemeriksaan neurologis normal
Diagnosis?
Etiologi Vertigo

Vertigo Tinitus SNHL


BPPV + - -
Meniere + + +
Labirintitis + - +
Neuritis + + -
vestibularis
Vertigo vestibular vs non-vestibular

Gejala Vestibular Non-vestibular


Sifat Berputar Melayang
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/muntah + -
Gangguan pendengaran +/- -
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual
Situasi pencetus - Keramaian visual
Vertigo vestibular perifer vs sentral

Karakteristik Perifer Sentral


Bangkitan Mendadak Bertahap
Derajat Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala ++ +/-
Gejala otonom ++ +
Gangguan pendengaran + -
Defisit neurologi - +
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere Disease
D. Stroke
E. BPPV
12
Seorang wanita merasakan mual dan muntah setiap naik
kereta api, tanda vital dalam batas normal, namun dia
tidak mau merasakan hal yang sama karena setiap hari
dia harus menggunakan kereta api untuk berangkat. Apa
terapi yang akan anda berikan?
A. Difenhidramin
B. Dimenhidrinat
C. Omeprazole
D. Lansoprazol
E. Ondansetron
Pembahasan
Wanita, 30 tahun
Mual dan muntah setiap naik kereta api
Tanda vital dalam batas normal
Terapi?
Motion Sickness
Sindrom klinis akut yang muncul saat melakukan
perjalanan secara pasif (mobil, kapal laut, pesawat,
Definisi kereta) yang hilang secara spontan dalam hitungan
jam hingga 1 hari setelah stimulus hilang

Pusing

Gejala Klinis


Keringat dingin
Rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
Nausea dan Vomiting

Antihistamin Dimenhidrinat 50 mg, diberikan 30


menit sebelum bepergian, dapat diulang setiap 4
Tatalaksana jam
Ekstrak Belladonna Scopolamine 0,5 mg
A. Difenhidramin
B. Dimenhidrinat
C. Omeprazole
D. Lansoprazol
E. Ondansetron
13
Perempuan, usia 25 tahun datang dengan keluhan gatal di telinga
kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan pernah dialami sebelumnya sejak
1 tahun yang lalu. Pernah diobati dengan obat tetes telinga dari
warung namun tidak membaik dan membuat telinga terasa penuh,
perdengaran berkurang dan berdenging. PF: liang telinga kanan
hiperemis, edema ringan dengan debris putih kehitaman sampai MT.
Oleh dokter diobati dengan H2O2 3% namun tidak membaik. Apa
pemeriksaan penunjang yang tepat?
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Gatal telinga kanan, 3 hari
Riwayat penyakit sama 1 tahun yang lalu
Obat tetes telinga telinga terasa penuh,
kurang perdengaran dan berdenging
Pemeriksaan telinga hiperemis liang telinga
kanan, edema ringan dengan debris putih
kehitaman sampai MT Otitis Eksterna
H2O2 3% tidak membaik
Pemeriksaan penunjang?
Otitis Eksterna

Radang liang telinga akut maupun kronis yang


Definisi disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus

Perubahab pH liang telinga normal : pH


Faktor asam
Peningkatan suhu dan kelembaban hangat
Predisposisi dan lembab bakteri dan jamur mudah tumbuh
Trauma ringan mengorek telinga
Otitis Eksterna

Otitis
Eksterna Akut

Otitis Otitis
Eksterna Eksterna
Sirkumskripta Difusa
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar Peradangan pada lapisan bawah
MAE (pars cartilagines) = tipe furunkel epitel/subepitel (2/3 dalam MAE)
Staphylococcus aureus Steptococcus
Gejala : Gejala :
Gatal Otalgia
Otalgia Tuli Konduksi
Trismus Tinnitus
Tuli konduksi Gejala umum : febris
Pemeriksaan fisik : edem pada MAE, Pemeriksaan fisik : MAE sempit, edem,
ditemukan furunkel hiperemis
Terapi : Terapi :
Abses aspirasi steril Antibiotik jika liang telinga sempit
Antibiotik topikal : Polimiksin B bisa memakai tampon Burowi
Analgesik Analgesik
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi :
Tersering : Pityrosporum, Aspergillus (80%)
Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces,
Penicillium
Lebih sering pada pasien diabetes melitus
atau immunocompromised
Otomikosis
Gejala Pemeriksaan Fisik
Pruritus Pada otoskopi ditemukan
Rasa penuh pada telinga mycelia, debris jamur
Otorea berwarna putih, abu-abu
atau hitam, kanal eritem
Otalgia
Penurunan pendengaran
(akibat akumulasi debris
mikotik)
Otomikosis
Rencana Diagnosis
Pemeriksaan sekret dengan KOH
Kultur fungi
Tatalaksana
Ear toilet larutan asam asetat 2% dalam
alkohol
Anti jamur topikal mengandung nistatin,
kotrimazol
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
11
Perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar. Keluhan semakin memberat sejak 3 bulan ini.
Keluhan muncul 3-4 kali setahun selama 1-2 jam. Pasien
merasa telinga berdenging dan penurunan pendengaran.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos mentis TD 130/70
mmHg, nadi 80x/menit, nafas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Apa diagnosis
pasien diatas?
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere
D. Stroke
E. BPPV
Pembahasan
Perempuan, 45 tahun
Pusing berputar memberat 3 bulan ini
Keluhan 3-4 kali setahun selama 1-2 jam
Telinga berdenging tinitus
Penurunan pendengaran
PF dan pemeriksaan neurologis normal
Diagnosis?
Etiologi Vertigo

Vertigo Tinitus SNHL


BPPV + - -
Meniere + + +
Labirintitis + - +
Neuritis + + -
vestibularis
Vertigo vestibular vs non-vestibular

Gejala Vestibular Non-vestibular


Sifat Berputar Melayang
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/muntah + -
Gangguan pendengaran +/- -
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual
Situasi pencetus - Keramaian visual
Vertigo vestibular perifer vs sentral

Karakteristik Perifer Sentral


Bangkitan Mendadak Bertahap
Derajat Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala ++ +/-
Gejala otonom ++ +
Gangguan pendengaran + -
Defisit neurologi - +
A. Labirinitis
B. Tumor otak
C. Meniere Disease
D. Stroke
E. BPPV
12
Seorang wanita merasakan mual dan muntah setiap naik
kereta api, tanda vital dalam batas normal, namun dia
tidak mau merasakan hal yang sama karena setiap hari
dia harus menggunakan kereta api untuk berangkat. Apa
terapi yang akan anda berikan?
A. Difenhidramin
B. Dimenhidrinat
C. Omeprazole
D. Lansoprazol
E. Ondansetron
Pembahasan
Wanita, 30 tahun
Mual dan muntah setiap naik kereta api
Tanda vital dalam batas normal
Terapi?
Motion Sickness
Sindrom klinis akut yang muncul saat melakukan
perjalanan secara pasif (mobil, kapal laut, pesawat,
Definisi kereta) yang hilang secara spontan dalam hitungan
jam hingga 1 hari setelah stimulus hilang

Pusing

Gejala Klinis


Keringat dingin
Rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
Nausea dan Vomiting

Antihistamin Dimenhidrinat 50 mg, diberikan 30


menit sebelum bepergian, dapat diulang setiap 4
Tatalaksana jam
Ekstrak Belladonna Scopolamine 0,5 mg
A. Difenhidramin
B. Dimenhidrinat
C. Omeprazole
D. Lansoprazol
E. Ondansetron
13
Perempuan, usia 25 tahun datang dengan keluhan gatal di telinga
kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan pernah dialami sebelumnya sejak
1 tahun yang lalu. Pernah diobati dengan obat tetes telinga dari
warung namun tidak membaik dan membuat telinga terasa penuh,
perdengaran berkurang dan berdenging. PF: liang telinga kanan
hiperemis, edema ringan dengan debris putih kehitaman sampai MT.
Oleh dokter diobati dengan H2O2 3% namun tidak membaik. Apa
pemeriksaan penunjang yang tepat?
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Gatal telinga kanan, 3 hari
Riwayat penyakit sama 1 tahun yang lalu
Obat tetes telinga telinga terasa penuh,
kurang perdengaran dan berdenging
Pemeriksaan telinga hiperemis liang telinga
kanan, edema ringan dengan debris putih
kehitaman sampai MT Otitis Eksterna
H2O2 3% tidak membaik
Pemeriksaan penunjang?
Otitis Eksterna

Radang liang telinga akut maupun kronis yang


Definisi disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus

Perubahab pH liang telinga normal : pH


Faktor asam
Peningkatan suhu dan kelembaban hangat
Predisposisi dan lembab bakteri dan jamur mudah tumbuh
Trauma ringan mengorek telinga
Otitis Eksterna

Otitis
Eksterna Akut

Otitis Otitis
Eksterna Eksterna
Sirkumskripta Difusa
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar Peradangan pada lapisan bawah
MAE (pars cartilagines) = tipe furunkel epitel/subepitel (2/3 dalam MAE)
Staphylococcus aureus Steptococcus
Gejala : Gejala :
Gatal Otalgia
Otalgia Tuli Konduksi
Trismus Tinnitus
Tuli konduksi Gejala umum : febris
Pemeriksaan fisik : edem pada MAE, Pemeriksaan fisik : MAE sempit, edem,
ditemukan furunkel hiperemis
Terapi : Terapi :
Abses aspirasi steril Antibiotik jika liang telinga sempit
Antibiotik topikal : Polimiksin B bisa memakai tampon Burowi
Analgesik Analgesik
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi :
Tersering : Pityrosporum, Aspergillus (80%)
Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces,
Penicillium
Lebih sering pada pasien diabetes melitus
atau immunocompromised
Otomikosis
Gejala Pemeriksaan Fisik
Pruritus Pada otoskopi ditemukan
Rasa penuh pada telinga mycelia, debris jamur
Otorea berwarna putih, abu-abu
atau hitam, kanal eritem
Otalgia
Penurunan pendengaran
(akibat akumulasi debris
mikotik)
Otomikosis
Rencana Diagnosis
Pemeriksaan sekret dengan KOH
Kultur fungi
Tatalaksana
Ear toilet larutan asam asetat 2% dalam
alkohol
Anti jamur topikal mengandung nistatin,
kotrimazol
A. Rontgen mastoid
B. Swab dan kultur
C. Swab dan pemeriksaan KOH
D. Kerok liang telinga
E. Kultur darah lengkap
14
Seorang perempuan 15 tahun datang ditemani ibunya,
keluhan keluar sekret kehijauan dan penciuman
berkurang sejak 3 hari lalu. Menurut ibu pasien, dari
hidung pasien tercium bau busuk. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan lubang hidung lapang tetapi terlihat banyak
krusta. Apa diagnosa yang tepat menurut anda?
A. Rinitis alergi
B. Rinitis medika mentosa
C. Rinitis ozaena
D. Rinitis vasomotor
E. Rinosinositis kronik
Pembahasan
Perempuan 15 tahun keluar sekret kehijauan
dan penciuman berkurang sejak 3 hari lalu
Dari hidung pasien tercium bau busuk
Lubang hidung lapang tetapi terlihat banyak
krusta
Diagnosa?
Rinitis Atrofik
Ozaena
Kondisi kronik dengan penyebab yang belum diketahui
Tanda dan gejala:
Krusta kering dan tebal di rongga hidung
Atrofi mukosa hidung dan tulang di bawahnya
Bau yang sangat busuk (foetor)
Anosmia/cacosmia
Perdarahan hidung (epistaksis)
Obstruksi hidung
Infeksi sekunder (deformitas, faringitis, otitis media)
Tatalaksana:
Topikal sistemik pembedahan
Jenis Rinitis Lain
Rhinitis alergika
Alergen
Mukosa pucat
Allergic shinner-salute-crease, dermatitis atopi
Rhinitis medikamentosa
Riwayat vasokonstriktor topikal lama dan berlebihan
Hidung tersumbat terus menerus
Rhinoskopi: edema/hipertrofi konka
Stop vasokonstriktor. Kortikosteroid PO dosis tinggi, tapp-off. Dekongestan PO.
Rhinitis vasomotor
Keadaan idiopatik. Non-alergi/infeksi/hormonoal/obat-obatan
Pencetus: bau menyengat, alkohol, makanan pedas, udara dingin, stres/emosi
Hidung tersumbat bergantian sesuai posisi, sekret mukoid/serosa
Rhinitis akut (common cold, selesma)
Durasi < 12 minggu (>12 minggu=kronik), etiologi: viral
Hidung tersumbat, demam, bersin, sekret serosa
Rhinoskopi: kavum nasi edema dan eritema, dan sekret (+).
A. Rinitis alergi
B. Rinitis medika mentosa
C. Rinitis ozaena
D. Rinitis vasomotor
E. Rinosinositis kronik
15
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang dengan keluhan
nyeri tenggorokan sejak 5 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan eksudat pada tonsil dan limfadenopati
cervicalis anterior. Apakah mikroorganisme yang sering
menyebabkan kondisi ini?
A. Streptococcus grup A
B. Streptococcus grup B
C. H. Influenzae
D. Rhinovirus
E. Corynebacterium diphteriae
Pembahasan
Laki-laki 22 tahun nyeri tenggorokan.
Eksudat pada tonsil
Limfadenopati cervicalis anterior
Kasus ini merupakan tonsilitis akut pada dewasa,
biasanya lebih sering terjadi pada anak.
Etiologi biasanya akibat streptokokus (anak) atau
rhinovirus (bayi)
Mikroorganisme penyebab tersering?
Strep Throat
Etiologi: GAS (Group A Streptococcus)
Sakit tenggorokan/sakit HATI-HATI apabila
menelan mendapatkan pasien
Demam tinggi nyeri tenggorokan
Tidak batuk tanpa batuk!
Tonsil hiperemis dan Terutama anak-anak
bengkak, kadang detritus karena komplikasinya
Petekiae di palatum berbahaya
Nyeri kepala, mual, muntah Curiga etiologi
Pembesaran KGB leher Streptokokus Grup A!
Bintik kemerahan di tubuh CEK KGB servikalis
anterior!
Komplikasi
Otitis media/mastoiditis
Sinusitis
Demam rematik
Glomerulonefritis pasca streptokokus
Demam Skarlet
Abses peritonsil
A. Streptococcus grup A
B. Streptococcus grup B
C. H. Influenzae
D. Rhinovirus
E. Corynebacterium diphteriae
16
Seorang laki-laki berusia 68 tahun mengeluh penurunan
pendengaran sejak sebulan terakhir. Pada pemeriksaan
dengan otoskop, membran timpani intak. Pada
pemeriksaan telinga, Rinne (+) dan Swabach memendek.
Pada pemeriksaan audiometri, nilai ambang batas turun.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
A. Presbikusis
B. OMSK
C. OMSA
D. Otosklerosis
E. Noise-induced hearing loss (NIHL)
Pembahasan
Laki-laki 68 tahun
Penurunan pendengaran sebulan terakhir
Membran timpani intak
Rinne (+) dan Swabach memendek
Tuli sensorineural
Pemeriksaan audiometri: nilai ambang batas
turun
Diagnosis?
Presbikusis
Telinga tua
Tulis sensorineural frekuensi tinggi (>1000Hz)
Bilateral, kronis progresif, mulai di atas 65 tahun
Akibat degenerasi koklea dan N VIII
4 jenis: sensorik, neural, metabolik, mekanik
Keluhan: tinitus, cocktail party deafness, nyeri bila ada
suara intensitas tinggi.
Tatalaksana:
1. Alat bantu dengar
2. Speech reading
3. Auditory training
Hasil Audiometri
Penurunan tajam pendengaran setelah
frekuensi 2000 Hz, bilateral, simetris
Tuli akibat bising (NIHL)
Riwayat paparan bising jangka panjang
Tes penala tuli sensorineural
Mirip dengan presbikusis:
Sulit komunikasi jika latar belakang bising (Cocktail
party deafness)
Hasil Tes Pendengaran
RINNE WEBER SCHWABACH DIAGNOSIS

Positif Tidak ada Sama Normal


lateralisasi
Negatif Lateralisasi Memanjang Tuli
ke telinga Konduktif
yang sakit
Positif Lateralisasi Memendek Tuli
ke telinga Sensori-
yang sehat neural
A. Presbikusis
B. OMSK
C. OMSA
D. Otosklerosis
E. Noise-induced hearing loss (NIHL)
17
Laki- laki usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri
menelan sejak 4 hari lalu. Keluhan ini didahului batuk
pilek 1 minggu sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik:
tekanan darah, frekuensi nadi, dan frekuensi napas dalam
batas normal, tetapi suhu 38C, tonsil hiperemis, T2/T2,
kripta melebar, detritus +, dan faring hiperemis. Apa
diagnosis pasien ini?
A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis kronis
C. Tonsillofaringitis
D. Faringitis akut
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
Pembahasan
Laki- laki 58 tahun
nyeri menelan sejak 4 hari, didahului batuk
pilek 1 minggu sebelumnya
Suhu 38C
Tonsil hiperemis, T2/T2, kripta melebar,
detritus +, dan faring hiperemis
Diagnosis?
Tonsilitis Akut vs Kronik
Tonsillitis Akut (GABHS,
pneumococcus, S. viridan, Tonsilitis Kronik Tonsilitis difteri:
S. pyogenes):
Tonsil T2. Tonsil membesar, Tonsil membengkak
Detritus. permukaan yang tidak ditutupi bercak putih kotor
Detritus saja Tonsilitis rata, kriptus melebar dan yang makin lama makin
folikularis berisi detritus. meluas
Detritus bergabung, Pembesaran kelenjar limfe Pseudomembran yang
membentuk alur submandibula dan tonsil berdarah jika diangkat
Tonsillitis lakunaris yang mengalami
perlengketan.
Palatum mole, arkus
anterior dan arkus Halitosis, terasa kering
posterior udem dan
hiperemis.
Kelenjar limfe leher dapat
membesar
Nyeri tekan, odinofagia,
otalgia
Demam, malaise
Tonsilitis
Faringitis
Faring dan tonsil hiperemis, eksudat (virus influenza, coxsackievirus, cytomegalovirus tidak menghasilkan
Viral eksudat). Coxsachievirus: lesi vesikular di orofaring + lesi kulit berupa maculopapular rash

Tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis , eksudat. Beberapa hari kemudian: bercak petechiae pada
Bakterial palatum & faring. limfadenopati anterior, kenyal dan nyeri tekan

Plak putih di orofaring dan pangkal lidah, mukosa faring hiperemis


Fungal

Kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan hiperplasia, mukosa dinding posterior tidak rata dan
Kronik bergranular
hiperplastik

Mukosa faring ditutupi lendir yang kental, bila diangkat tampak mukosa kering
Konik atrofi

Granuloma perkejuan pada mukosa faring dan laring


Tuberkulosa
A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis kronis
C. Tonsillofaringitis
D. Faringitis akut
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
18
Seorang anak laki-laki datang diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan bengkak pada pipi sebelah kanan, awalnya
keluhan nya hanya sebelah saja, keluhan disertai demam 2
hari. Anak juga tidak mau buka mulut, berbicara, atau makan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bengkak di daerah
submandibula dekstra dengan diameter 4-5 cm, bentuk oval,
merah, dan tidak ada nyeri. Komplikasi yang mungkin terjadi
pada anak setelah dewasa adalah
A. Nefritis
B. Orkitis
C. Ketulian
D. Sistitis
E. Defek tulang wajah
Pembahasan
Anak laki-laki
Bengkak pada pipi sebelah kanan, awalnya
keluhan nya hanya sebelah saja, keluhan
disertai demam 2 hari
Tidak mau buka mulut, berbicara, atau makan.
Bengkak di daerah submandibula dekstra,
diameter 4-5 cm, bentuk oval, merah, dan
tidak ada nyeri
Komplikasi saat dewasa?
Mumps (Gondongan)
Infeksi akibat virus pada kelenjar parotis (air liur), dapat
dicegah dngan vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella)
Tanda dan gejala:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot
4. Lelah
5. Hilang nafsu makan
6. Kelenjar air liur bengkak dan nyeri pada salah satu
atau keduanya (parotis)
Komplikasi Mumps
Orchitis (komplikasi paling sering pada laki-
laki yang sudah puber 20-30%, 10-30%
bilateral,muncul 1-2 minggu setelah parotitis)
Encephalitis
Meningitis
Oophoritis (inflamasi ovarium) dan/atau
mastitis
Tuli (pada soal ini juga ada komplikasi ini, tapi
lebih sering terjadi orkitis)
A. Nefritis
B. Orkitis
C. Ketulian
D. Sistitis
E. Defek tulang wajah
19
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan
keluhan suara hilang sejak 2 hari SMRS. Satu minggu lalu
pasien memiliki riwayat batuk pilek dan demam tidak
terlalu tinggi. Pasien juga mengeluhkan nyeri di
tenggorokan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan faring
tidak hiperemis, tonsil T1/T1 dan tidak hiperemis.
Diagnosisnya yang tepat pada pasieni ini adalah
A. Tonsilitis akut
B. Faringitis akut
C. Epiglotis akut
D. Bronkitis akut
E. Laringitis akut
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Suara hilang sejak 2 hari SMRS
Riwayat batuk pilek dan demam tidak terlalu
tinggi
Nyeri di tenggorokan
Faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1 dan tidak
hiperemis
Bukan faringitis, bukan tonsilitis
Diagnosis?
Pembahasan
Inflamasi yang berhubungan dengan
pengeluaran suara: Laringitis, karena pita
suara ada di laring.
A. Tonsilitis akut
B. Faringitis akut
C. Epiglotitis akut
D. Bronkitis akut
E. Laringitis akut
20
Seorang bayi laki-laki berusia 7 minggu dibawa
ibunya karena terkesan sesak dan nafasnya
berbunyi. Keluhan bertambah hebat apabila pasien
terlentang dan menangis. Apakah diagnosa pasien
ini?
A. Laringotrakeobronkitis
B. Laringomalasia
C. Sumbatan benda asing
D. Laryngitis akut
E. Bronkhitis
Pembahasan
Seorang bayi laki-laki berusia 7 minggu dibawa
ibunya karena terkesan sesak dan nafasnya
berbunyi. Keluhan bertambah hebat apabila
pasien terlentang dan menangis. Apakah
diagnosa pasien ini?
Laringomalasia
Kelainan kongenital laring tersering penyebab stridor

Tanda:
Bising inspirasi
Bising meningkat
saat tidur
terlentang atau
menangis, setelah
minum, ISPA
Kadang ada
refluks
Tapi bayi biasanya
masih bertumbuh
dengan baik
Epiglotis

90% sembuh dengan sendirinya setelah usia 2 tahun


menggulung
(Omega sign)
Pilihan lain
Laringotrakeobronkitis (croup)
Sesak, batuk menggonggong, steeple sign
Benda asing
Distres nafas akut
Laringitis
Serak, akut, laring hiperemis
Bronkhitis
Sesak, mukus kental, wheezing
Epiglotitis
Sesak , thumb print sign
Steeple Sign

Steeple : menara gereja


Steeple sign disebut juga pencil-point sign
Gambaran trakea menyempit di subglotis dan hipofaring membalon
Disebabkan oleh penyakit Krup (batuk menggonggong/laringotrakeobronkitis)
Vallecula dan Thumb Sign

Epiglotitis
Panah: Vallecula sign + (airspace valekula berkurang)
Segitiga: Thumb sign + (penebalan radang epiglotis)
A. Laringotrakeobronkitis
B. Laringomalasia
C. Sumbatan benda asing
D. Laryngitis akut
E. Bronkhitis
21
Seorang pasien diketahui menderita diabetes
melitus dan mengkonsumsi obat glibenklamid 1 kali
sehari. Apa edukasi yang perlu dijelaskan pada
pasien terkait penggunaan obat ini?
A. Dikonsumsi sebelum makan
B. Dikonsumsi setelah makan
C. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
D. Dikonsumsi sebelum tidur
E. Dikonsumsi pada pagi hari
OHO berdasarkan cara kerja
ADA 5 golongan:
1. Peningkat sensitivitas terhadap insulin:
metformin dan tiazolidindion
2. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):
sulfonilurea dan glinid
3. Penghambat glukoneogenesis: metformin
4. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa
5. DPP-IV inhibitor

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia (2011)


Pemicu Sekresi Insulin
(insulin secretagogue)
Sulfonilurea (e.g.: Glibenklamid)
Meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas,
pilihan utama untuk pasien dengan berat badan
normal dan kurang. Namun masih boleh diberikan
kepada pasien dengan berat badan lebih. Tidak
dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja panjang
untuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada
orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, kurang nutrisi,
penyakit kardiovaskular
Glinid
Cara kerja sama dengan sulfonilurea, dapat mengatasi
hiperglikemia post prandial

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia (2011)


Cara Pemberian OHO
Dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respons kadar glukosa darah

Metformin: sebelum / pada saat / sesudah makan


Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan
Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan
Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan
suapan pertama
Tiazolidindion: tidak bergantung jadwal makan
DPP-IV inhibitor: bersama makan dan/atau sebelum
makan

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia (2011)


A. Dikonsumsi sebelum makan
B. Dikonsumsi setelah makan
C. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
D. Dikonsumsi sebelum tidur
E. Dikonsumsi pada pagi hari
22
Seorang laki-laki 68 tahun datang dibawa anaknya dengan
keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Anaknya
mengeluhkan ayahnya sulit mendapatkan informasi baru
dan mengeluh kedua siku gatal dan kering. Ayahnya
mengonsumsi nasi dan jagung tetapi jarang mengonsumsi
lauk pauk. Defisiensi vitamin apa yang terjadi pada kasus
di atas?
A. Vitamin B1
B. Vitamin B2
C. Vitamin B3
D. Vitamin B6
E. Vitamin B12
Pembahasan
Laki-laki 68 tahun
Diare sejak 2 hari
Sulit mendapatkan informasi baru dan
mengeluh kedua siku gatal dan kering
Mengonsumsi nasi dan jagung tetapi jarang
mengonsumsi lauk pauk
Defisiensi vitamin apa?
Vitamin B3 (Niasin)
Sangat penting untuk sel saraf, kulit, dan
pencernaan yang sehat!
Defisiensi Vitamin B3
Atau Defisiensi Niasin
Disebut juga Pellagra

3D
Dermatitis
Demensia
Diare
Pilihan Lain
Vitamin B1 (Tiamin): Beriberi Dry: paralisis; Wet:
gagal jantung; Infantil: dispnea, sianosis, gagal
tumbuh
Vitamin B2 (Riboflavin): Keilosis, pinggiran bibir
pecah, lidah merah licin, kulit sisik
Vitamin B6 (Pyridoxine): anemia mikrositik, EEG
abnormal, keilosis (pinggir bibir pecah), glossitis
(swollen tongue), depresi, imun melemah
Vitamin B12 (Asam folat): Kesemutan, anemia,
kulit pucat, iritabel, lelah
A. Vitamin B1
B. Vitamin B2
C. Vitamin B3
D. Vitamin B6
E. Vitamin B12
23
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu, sebelumnya
mengeluh mual muntah, penurunan nafsu makan.
Didapatkan TD 80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan
laboratorium: hipoglikemia, kadar kortisol dan ACTH
rendah. Apa diagnosis yang tepat ?
A. Addison's disease
B. Krisis adrenal
C. Plummer's disease
D. DM tipe 2
E. Cushings syndrome
Pembahasan
Wanita, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 1 hari
Mual, muntah, penurunan nafsu makan
TD 80/60 mmHg
Syok
Laboratorium:
Hipoglikemia
Kortisol rendah
ACTH rendah
Diagnosis?
Insufisiensi Adrenal
Krisis Adrenal Akut
Kondisi gawat darurat!
Tidak cukup kortisol akibat: kelenjat adrenal
rusak (misal pada penyakit Addison) atau
kelenjat pituitari rusak (tidak bisa melepaskan
ACTH)
Gejala Krisis Adrenal
Penurunan kesadaran/pusing/lelah
Hipotensi (Syok)
Dehidrasi
Nyeri perut/nyeri kepala
Demam
Takikardia
Takipneu
Mual, muntah

Intinya gejala yang lebih parah daripada penyakit


Addison!
Tatalaksana Awal Krisis Adrenal
Segera! Injeksi hidrokortison IV atau IM
Monitor TTV
Rujuk segera setelah stabil
Membedakan dengan Penyakit Addison
Addison: Insufisiensi adrenokortikal autoimun akibat
Korteks adrenal rusak

PATOFISIOLOGI:
Pigmentasi kulit
ACTH berlebihan di melanosit
melanin
Perempuan: tidak ada rambut
aksila/pubis
androstenedione
Pilihan Lain
Addisons disease: pigmentasi coklat pada kulit, tidak
ada rambut aksila/pubis pada perempuan, hipotensi,
hipoglikemia, lemah, gangguan GI, BB turun
Krisis adrenal: bentuk parah dari penyakit Addison
(syok, gagal ginjal, Na turun, K naik, dehidrasi)
Plummer disease: goiter multinoduler toksik,
pembesaran tiroid, hipertiroid, jarang eksoftalmus
(beda dengan Graves)
DM tipe 2: Gejala klasik 3P
Cushing syndrome: hiperkortisol
Cushing disease: hiperkortisol sentral
A. Addison's disease
B. Krisis adrenal
C. Plummer's disease
D. DM tipe 2
E. Cushings syndrome
24
Anak laki-laki 9 tahun datang diantar ibunya karena
merasa tinggi badannya pendek dibandingkan teman
sebayanya. Keluhan serupa pada keluarga disangkal.
Perkembangan pasien sesuai usia dan pernah menjadi
juara kelas. Postur tubuh tampak gemuk. Hasil
laboratorium: Hiperkolesterolemia. Apa kondisi pada
pasien ini?
A. Tumor hipofisis
B. Hipotiroid sentral
C. Hipoparatiroid
D. Hipopituitarisme
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
Tumor Hipofisis
Bisa 3 jenis gejala yang berbeda
1. Produksi hormon berlebihan:
Hormon pertumbuhan: gigantisme
TSH: debar-debar, gangguan jantung, keringat, BB turun
Prolaktin: keluar air susu, osteoporosis, infertil
ACTH: BB naik, hiperglikemia, hipertensi
2. Kalau hipofisis tertekan, produksi hormon ini menurun:
Hormon pertumbuhan: pendek, lemah
TSH: gampang capek, tidak tahan dingin, konstipasi, BB naik
Prolaktin: tidak bisa mengeluarkan ASI
ACTH: hipotensi, hipoglikemia, kurang energi
3. Kalau nervus optik tertekan:
Defek lapang pandang atau diplopia
Hipotiroid Sentral
Insufisiensi stimulasi TSH pada tiroid yang normal
Pada anak paling sering disebabkan oleh kraniofaringioma atau
terapi radiasi
Sangat jarang, jauh lebih jarang daripada hipotiroid primer

Gejala:
Metabolisme tubuh lambat
Retensi lemak dan air dan garam
Hiperkolesterolemia
Perawakan pendek
Gejala lebih ringan daripada tipe primer
Bradikardia, hipotermia, lambat bicara
TSH normal/rendah, FT4 rendah
Pada kasus ini, tidak ada data TSH dan FT4

https://academic.oup.com/jcem/article-lookup/doi/10.1210/jc.2012-1616
Hipoparatiroid
Menyebabkan hipokalsemia
Gejala:
Paresthesias
Hyperirritability
Lelah dan cemas
Mood berubah-ubag
Kejang
Suara serak (laringsopasme)
Bersin dan dispnea
Keram, diaforesis
Hipomagnesemia, hipokalemia, alkalosis
Chvostek sign: kedutan di wajah jika saraf wajah ipsilateral diketuk
Trousseau sign: spasme karpal jika dibendung dengan cuff 20 mmHg
di atas hilangnya nadi selama 3-5 menit.
Hipopituitarisme
Biasanya salah satu hormon saja yang defisien
Pituitari anterior
TSH, FSH, GH, ACTH, Prolaktin
Pituitari posterior
ADH, Oksitosin
Gejala bergantung pada hormon apa yang
terganggu
Pada soal ini, pilihan ini terlalu umum
Defisiensi Hormon Pertumbuhan
Pertumbuhan terhambat
Biasanya baru terlihat melambat setelah usia 2
tahun
Tinggi badan tampak lebih pendek daripada
teman sebaya
Terlihat gemuk
Terlihat lebih muda dan lucu
Kognitif (kepintaran) normal
Kadar kolesterol biasanya normal (faktor perancu
soal)
Serum cholesterol and triglycerides in children with growth hormone deficiency.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/514086
A. Tumor hipofisis
B. Hipotiroid sentral
C. Hipoparatiroid
D. Hipopituitarisme
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
25
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke
RSUD dengan keluhan BB meningkat 10 kg dalam 3
bulan terakhir. Keluhan di sertai dengan tidak tahan
dingin, dan konstipasi. Manakah pemeriksaan
penunjang yang tepat?
A. TSH dan TT4
B. TSH, TT4, dan thyroid peroxidase (TPO)
C. TSH, FT3, dan FT4
D. FT4 dan TT4
E. FT3, FT4, dan TPO
Pembahasan
Perempuan 65 tahun
BB meningkat 10 kg dalam 3 bulan terakhir
Tidak tahan dingin
Konstipasi
Diagnosis kerja anda: Hipotiroid
Pemeriksaan penunjang?
Hipotiroidisme
Kurang hormon tiroid, metabolisme menurun
Tanda dan gejala yang muncul: (berlawanan dengan hipertiroidisme)
1. BB naik
2. Bicara dan gerak lambat
3. Kulit kering, pucat, kuning
4. Rambut gampang patah
5. Bengkak periorbita
6. Sistol turun, diastol naik
7. Bradikardia
8. Tidak tahan udara dingin
9. Edema pitting/non pitting
10. Goiter bisa difus atau nodular
Pemeriksaan Lab
Hipotiroid
TSH dan free T4
langsung dites secara
bersamaan!
TPO dites jika ada
kecurigaan Hashimoto
(hasilnya akan + jika
Hashimoto)
TT4 (total T4) kadang
terpengaruh dengan
kadar protein .
Free T4 adalah T4 yang
tidak terikat protein dan
merupakan bentuk aktif
sehingga lebih akurat.

http://www.aafp.org/afp/2012/0801/p244.html
Ingat Mekanisme Feedback Tiroid

TSH: Thyroid Stimulating Hormone Tugasnya


menstimulasi pituitary jika T4 (tiroid) sedikit
sehingga akan diproduksi lagi. Jadi kalau sudah
banyak tiroid, TSH akan rendah
A. TSH dan TT4
B. TSH, TT4, dan thyroid peroxidase (TPO)
C. TSH, FT3, dan FT4
D. FT4 dan TT4
E. FT3, FT4, dan TPO
26
Perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan benjolan di
leher yang terasa nyeri sejak 4 hari yang lalu. Keluhan ini
disertai demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil:
tanda vital dalam batas normal kecuali suhu 38C, pada
pemeriksaan leher teraba massa lunak difus, mudah
digerakkan, dan ikut bergerak ketika menelan. Hasil
pemeriksaan lab: leukosit 13000, TSH turun, T3 dan T4 naik.
Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Tiroiditis
B. Karsinoma tiroid
C. Struma nodosa toksik
D. Struma difusa non toksik
E. Struma nodosa non toksik
Pembahasan
Perempuan 20 tahun
Benjolan di leher yang terasa nyeri sejak 4 hari
yang lalu disertai demam (suhu 38C)
Tanda inflamasi akut
Massa lunak difus, mudah digerakkan, dan ikut
bergerak ketika menelan
Massa hampir pasti adalah kelenjar tiroid
Leukositosis, TSH turun, T3 dan T4 naik
Menunjang terjadinya infeksi pada tiroid
Diagnosis?
Tiroiditis
Adanya nyeri pada kelenjar tiroid membedakan tiroiditis dengan pilihan
jawaban lain yang kebetulan etiologinya buka penyakit inflamasi

Tiroiditis akut
Demam 38-40C
Akut
Nyeri pada leher
Kelenjar tiroid eritema, bengkak, dan nyeri
Limfadenopati regional

Tiroiditis Subakut
Demam
Tanda tirotoksikosis
Kelenjar tiroid membesar dan nyeri, semakin nyeri jika leher ekstensi
A. Tiroiditis
B. Karsinoma tiroid
C. Struma nodosa toksik
D. Struma difusa non toksik
E. Struma nodosa non toksik
27
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan keluhan
penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, dan
kencing terus menerus. Pada pemeriksaan fisik, berat
badan saat ini 75 kg, tinggi badan 160 cm, tanda-tanda
vital dalam batas normal, dan GDS 278 mg/dL. Terapi
yang diberikan adalah
A. Glibenklamid
B. Metformin
C. Glimipirit
D. Acarbose
E. Sitagliptin
Pembahasan
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan
keluhan penurunan berat badan, peningkatan
nafsu makan, dan kencing terus menerus
Gejala klasik DM
BB 75 kg, tinggi badan 160 cm
GDS 278 mg/dL
Diagnosis DMT2
Terapi?
Soal ini:
Dengan keluhan
klasik
GDS 278 mg/dL
Kriteria pengendalian DM

Untuk pasien berumur lebih dari 60 tahun, sasaran kadar glukosa darah lebih
tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl, dan sesudah makan < 200 mg/dl),
demikian pula kadar lipid, tekanan darah, dan lain-lain, mengacu pada batasan
kriteria pengendalian sedang. Hal ini dilakukan mengingat sifat-sifat khusus
pasien usia lanjut dan juga untuk mencegah kemungkinan timbulnya efek
samping dan interaksi obat.
OHO
OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.

Cara Kerja:
A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
B. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis: metformin
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
E. DPP-IV inhibitor

Cara Pakai:
1. Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan. Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum
makan
2. Metformin : sebelum / pada saat / sesudah makan
3. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama suapan pertama
4. Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan
5. DPP-IV inhibitor: bersama makan dan atau sebelum makan
Efek Biguanida (Metformin)
Meningkatkan
sensitifitas insulin
Mengurangi
glukoneogenesis
Memperbaikin
pengambilan
glukosa di perifer
Menurunkan berat
badan
Pemilihan obat anti hiperglikemi
Pasien baru terdiagnosis DM tipe 2
Selain DM, ingat:
Berat badan 75 kg, tinggi badan 160 cm
Hampir obes (IMT 29an)
Obat antihiperglikemi dengan efek penurunan
berat badan: METFORMIN
JANGAN LUPA: tetap edukasi modifikasi gaya
hidup dan menurunkan BB dengan aktivitas fisik
yang teratur dan sesuai dengan berat badan
A. Glibenklamid
B. Metformin
C. Glimipirit
D. Acarbose
E. Sitagliptin
28
Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun
datang dengan keinginan untuk kurus. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hasil IMT 35. Apakah
diet yang tepat anda sarankan pada pasien ini?
A. Diet rendah lemak
B. Diet rendah gula
C. Diet rendah protein
D. Diet rendah kalori
E. Diet rendah kolesterol
IMT untuk Populasi Asia?
Cut-off IMT sebaiknya tetap diklasifikasi secara internasional
(tidak ada cut-off khusus populasi Asia)

IMT:
>25 kg/m2 : Overweight
>30 kg/m2 : Obese
Obese class 1 : 30-34.9 kg/m2
Obese class 2 : 35-39.9 kg/m2
Obese class 3 : >40 kg/m2

Tapi Pada populasi Asia, IMT 22 sudah berisiko dan 27,5


berisiko tinggi untuk DM dan penyakit kardiovaskular

WHO Expert Consultation. Lancet. 2004 Jan 10;363(9403):157-63. Appropriate body-mass index for Asian
populations and its implications for policy and intervention strategies.
Baca
The Practical Guide Identification, Evaluation, and
Treatment of Overweight and Obesity in Adults
Target penurunan BB hanya 5-10% per 6 bulan
Pengurangan 500-1000 kalori per hari akan memenuhi
target penurunan BB yang direkomendasikan (0,5-1 kg
per minggu)
Perempuan amannya makan 1000-1200 kalori/hari
Laki-Laki amannya makan 1200-1600 kalori/hari
Ingat! Yang Penting adalah kalorinya, makanan
berlemak mungkin banyak kalori, tapi kalau hanya
berusaha mengurangi lemak dengan kalori tetap, BB
akan tetap naik!

https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/prctgd_c.pdf
Perubahan Gaya Hidup
Seperti matematika, berat badan tergantung
pada keseimbangan energi MASUK (kalori dari
makanan-minuman) dengan energi KELUAR
(aktivitas fisik)
Makanan sehat
Tinggi serat, rendah lemak jenuh,
Lingkungan harus mendukung perubahan
aktivitas dan pola makan
IMT >35 boleh pertimbangkan operasi

https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/obe/treatment
A. Diet rendah lemak
B. Diet rendah gula
C. Diet rendah protein
D. Diet rendah kalori
E. Diet rendah garam
29
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan
keluhan wajah membulat dan ditumbuhi rambut. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan obesitas sentral dengan
peripheral wasting. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan tes supresi dexametason tidak tersupresi.
Diagnosis yang tepat adalah
A. Penyakit Cushing
B. Cushing syndrome
C. Adenoma hipofisis pensekresi ACTH
D. Ectopic ACTH syndrome
E. Penyakit Addison
Pembahasan
Perempuan 27 tahun
Wajah membulat dan ditumbuhi rambut
Moon face: hiperkortisol
Obesitas sentral dengan peripheral wasting
Cushings!
Tes supresi dexametason tidak tersupresi
Apa artinya?
Diagnosis?
Cushings Syndrome
Kelebihan hormon kortisol
Tanda sering:
Moon face
Kata kunci: moon face, Pertumbuhan terhambar
penggunaan steroid jangka Obesitas sentral (ekstremitas kurus)
panjang. Depresi
Lesu
Cepat haus, cepat pipis
Tanda-tanda pada soal ini: Kulit sering terinfeksi
Striae
Gemuk Gampang memar
Menstruasi tidak teratur Buffalo hump
mudah lelah Perempuan:
cepat lupa Rambut halus di wajah, leher, dada,
abdomen, paha
TD 180/100 Menstruasi ireguler
Wajah moon face
Laki-laki:
stria-stria warna kemerahan di Gairah seks berkurang
abdomen Disfungsi ereksi
Sindrom Cushings

Ingat selalu patofisiologinya adalah kelebihan kortisol!


Regulasi
Kortisol
Apa penyebab hiperkortisolnya?
Walaupun gejalanya mirip (hiperkortisol), Cushing
Syndrome dan Cushing Disease TIDAK SAMA!
Cushing syndrome:
Hiperkortisolis oleh sebab apapun
ACTH dependent atau independent
Lebih sering terjadi
Cushing disease:
Hiperkortisol spesifik oleh sebab tumor pitiutari
Tumor pitiutari menyebabkan kelenjar ini
mengeluarkan ACTH terlalu banyak, ACTH ini
membuat kelenjar adrenal memproduksi kortisol
terlalu banyak juga
Lebih jarang terjadi
Pendekatan Diagnostik Cushings
Sesuai algoritma,
yang harus
dipastikan dahulu
adalah: apakah
kadar kortisolnya
memang tinggi!
Lalu ACTH, kalau
tinggi artinya ACTH
dependen.
Pada kasus ini
langsung ada hasil
tes supresi
dexametason
negatif artinya
Ectopic Cushing
Apa Arti Dexamethasone Suppresion
Test Tidak Tersupresi
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah
sekresi ACTH dari pituitari dapat disupresi
(ada yang low dose, ada yang high dose).
Tujuan: untuk mengetahui
sindrom Cushing akibat apa
Normalnya, kortisol akan turun setelah diberi
Dex.
Tapi, jika naik artinya ada TIGA:
TIGA penyebab Cushing Syndrome
berdasarkan hasil Dex suppression test
1. Akibat tumor adrenal
Low-dose: kortisol darah tidak turun
ACTH level: rendah (ACTH independen)
In most cases, the high-dose test is not needed
2. Akibat tumor pituitary tumor (Cushing disease)
Low-dose test: kortisol darah tidak turun
High-dose test: kortisol darah turun
3. Akibat tumor yang memproduksi ACTH ektopik
Low-dose: kortisol darah tidak turun
ACTH level: tinggi (ACTH dependen)
High-dose test: kortisol darah tidak turun (tes dex negatif)
Pembahasan
Jadi pada kasus ini, terjadi sindrom Cushing
yang penyebabnya adalah tumor ektopik yang
memproduksi ACTH
A. Penyakit Cushing
B. Cushing syndrome
C. Adenoma hipofisis pensekresi ACTH
D. Ectopic ACTH syndrome
E. Penyakit Addison
30
Perempuan berusia 40 tahun dibawa ke UGD RS dengan
keadaan tidak sadar sejak 5 jam yang lalu. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan turgor kulit menurun, mata cekung, dan akral
dingin. Pasien sudah menderita DM sejak 3 tahun terakhir
namun tidak terkontrol. Pada pemeriksaan lab: GDS 400
mg/dL, AGD pH <7,35, HCO3 <19 mEq/L, PaCO2 45 mmHg,
anion gap 20 mEq/L, dan keton +++. Apa penanganan awal
yang tepat pada pasien tersebut?
A. Pemberian oksigen
B. Resusitasi cairan
C. Resusitasi cairan dan pemberian insulin
D. Pemberian insulin
E. Pemberian kalium
Pembahasan
Perempuan 40 tahun
Tidak sadar sejak 5jam yang lalu
Turgor kulit menurun, mata cekung, dan akral dingin
Hipo atau hiperglikemia
Pasien sudah menderita DM sejak 3 tahun terakhir
namun tidak terkontrol
Hipo atau hiperglikemia
GDS 400 mg/dL, AGD pH <7,35, HCO3 <19 mEq/L,
PaCO2 45 mmHg, anion gap 20 mEq/L, dan keton +++
Ketoasidosis diabetik
Penanganan awal?
Kriteria Diagnostik KAD
GD > 250 mg/dL
pH <7.3
Bikarbonat: < 15 mEq/L
Keton urin: 3+
Ketone serum: +
Osmolalitas: variabel
http://www.aafp.org/afp/2013/0301/afp20130301p337-f1.pdf
Rangkuman Tatalaksana KAD
Nomer satu pastikan diagnosis KAD sudah benar
Langsung resusitasi cairan 1L NaCL dalam 1 jam
Cek kadar K dulu sebelum masuk insulin
Cek kadar Na dan GDS untuk maintenance cairan
NaCl
Insulin sesuai kebutuhan
Cek pH untuk tahu kebutuhan koreksi bikarbonat

http://www.aafp.org/afp/2013/0301/p337.html
A. Pemberian oksigen
B. Resusitasi cairan
C. Resusitasi cairan dan pemberian insulin
D. Pemberian insulin
E. Pemberian kalium
31
Anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya karena cemas BB
anaknya tidak naik dalam 2 bulan terakhir, nafsu makan turun,
dan sehari-hari jarang makan makanan bergizi. Pada
pemeriksaan fisik, anak tampak kurus dengan BB di bawah
garis merah pada kurva berat badan WHO di buku KIA,
terdapat muscle wasting, lemak subkutan sedikit tapi tidak
tampak ada oedema. Apa diagnosa anak ini?
A. Marasmus
B. Kwasiorkor
C. Marasmus kwasiorkor
D. Stunting
E. Undernutrition
Pembahasan
Anak laki-laki berusia 2 tahun
BB anaknya tidak naik dalam 2 bulan terakhir
nafsu makan turun, dan sehari-hari jarang makan
makanan bergizi
Anak tampak kurus
BB di bawah garis merah pada kurva berat badan
WHO di buku KIA
Muscle wasting, lemak subkutan sedikit tapi tidak
tampak ada oedema
Diagnosa?
Kurang Energi Protein Berat
1. Marasmus
a.Tampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit
b.Wajah seperti orang tua
c.Cengeng rewel Soal:
d.Baggy pants appearance Anak tampak kurus
e.Perut cekung Muscle wasting
f.Iga gambang Lemak subkutan sedikit
2. Kwashiokor Tidak tampak ada oedema
a. Edema dan perut buncit
b. Wajah membulat dan sembab
c. Mata sayu
d. Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
e. Perubahan status mental, apatis dan rewel
f. Pembesaran hati
g. Hipotrofi otot
h. Kulit coklat kehitaman dan terkelupas
3. Marasmik- kwashiorkor
Campuran kwashiorkor dan marasmus, dengan BB/U< 60 % baku median WHO-
NCHS disertai oedema yang tidak mencolok.

(DEPKES RI. 1999)


Cara Ingat
A. Marasmus
B. Kwasiorkor
C. Marasmus kwasiorkor
D. Stunting
E. Undernutrition
32
Seorang perempuan berusia 15 tahun, datang ke
puskesmas dibawa ibunya karena tidak mau
makan, karena takut gendut. Diagnosis?
A. Binge-eating disorder
B. Anorexia nervosa
C. Bulimia nervosa
D. Hipoglikemia
E. Body dysmorphic disorder
Pembahasan
Perempuan berusia 15 tahun
Tidak mau makan, karena takut gendut
Diagnosis?
Gangguan Makan
Ada dua yang sering tertukar
Anoreksia dan Bulimia

Bedanya adalah
Anoreksia
Tidak mau makan, jadinya kurus
Bulimia
Masih mau makan (bahkan makan banyak) tapi
merasa bersalah dan dimuntahkan lagi, jadinya belum
tentu kurus

CARA INGAT: BUlimia ada BUwek (bunyi seperti mau muntah)


Anoreksi dan Bulimia
Anoreksia
Bulimia
Pilihan Lain
Binge-eating disorder: suka makan porsi
besar dalam waktu singkat DAN sulit berhenti
makan
Hipoglikemia: kondisi dimana kadar GDS < 60
mg/dl atau < 80 mg/dl + gejala klinis
Body dysmorphic disorder: selalu tidak puas
dengan bentuk tubuh (misalnya sering belanja
dokter operasi plastik)
A. Binge-eating disorder
B. Anorexia nervosa
C. Bulimia nervosa
D. Hipoglikemia
E. Body dysmorphic disorder
33
Laki-laki 53 tahun datang ke poliklinik untuk pemeriksaan
kesehatan. Pada pemeriksaan fisik BB: 92kg TB: 162cm.
Status generalisata dalam batas normal. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan GDP: 120 mg/dL
Kolesterol total: 240 mg/dL HDL: 42 mg/dL LDL: 196
mg/dL Trigliserida: 210 mg/dL. Apa makanan yang perlu
dibatasi pasien tersebut?
A. Daging ayam
B. Roti gandum
C. Kuning telur
D. Nasi putih
E. Ikan laut
Pembahasan
Laki-laki 53 tahun datang ke poliklinik untuk pemeriksaan kesehatan
BB: 92kg TB: 162cm
Obesitas
GDP: 120 mg/dL
Prediabetes (TGT atau GDPT)
Kolesterol total: 240 mg/dL
HDL: 42 mg/dL
LDL: 196 mg/dL
Trigliserida: 210 mg/dL
Dislipidemia
Makanan yang perlu dibatasi?
Diagnosis pasien ini adalah: Sindrom metabolik
Bagaimana Tatalaksana Sindrom Metabolik?
Goals of Treatment
The major goal of treating metabolic syndrome is to reduce the risk of coronary heart disease.
Treatment is directed first at lowering LDL cholesterol and high blood pressure and managing
diabetes (if these conditions are present).
The second goal of treatment is to prevent the onset of type 2 diabetes, if it hasnt already
developed. Long-term complications of diabetes often include heart and kidney disease, vision loss,
and foot or leg amputation. If diabetes is present, the goal of treatment is to reduce your risk for
heart disease by controlling all of your risk factors.
Heart-Healthy Lifestyle Changes
Heart-healthy lifestyle changes include heart-healthy eating, aiming for a healthy weight, managing
stress, physical activity, and quitting smoking.
Medicines
Sometimes lifestyle changes arent enough to control your risk factors for metabolic syndrome. For
example, you may need statin medications to control or lower your cholesterol. By lowering your
blood cholesterol level, you can decrease your chance of having a heart attack or stroke. Doctors
usually prescribe statins for people who have:
Diabetes
Heart disease or had a prior stroke
High LDL cholesterol levels

JADI, pada intinya adalah pertama menurunkan kolesterol LDL dan TD tinggi dan kedua baru
mencegah DM karena pada kasus ini belum ada HT dan DM, jadi lebih pada menurunkan input
kolesterol. Makanan yang paling banyak mengandung kolesterol pada pilihan adalah kuning
telur
https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/ms/treatment
A. Daging ayam
B. Roti gandum
C. Kuning telur
D. Nasi putih
E. Ikan laut
34
Wanita 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak yang
diawali batuk sebelumnya. Selain itu, sering berdebar-debar,
mudah berkeringat, dan penurunan BB juga dikeluhkan
pasien. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD 120/80 mmHg,
HR 88x/menit , RR 24x/menit, dan suhu 37,2C. Pada hasil
pemeriksaan laboratorium: T3=48 g/dl, T4=48 g/dl,
TSH=0,4 mIU/L. Terapi yang akan anda diberikan pada pasien
ini adalah...
A. Methimazole dan deksametason
B. Carbimazole dan betametason
C. PTU dan amoxicillin
D. PTU dan propanolol
E. Methimazole dan nifedipine
Pembahasan
Wanita 45 tahun
sesak yang diawali batuk sebelumnya
sering berdebar-debar, mudah berkeringat, dan
penurunan BB
TD 120/80 mmHg, HR 88x/menit , RR 24x/menit,
dan suhu 37,2C
T3=48 g/dl, T4=48 g/dl, TSH=0,4 mIU/L
Hipertiroidisme
Terapi?
Tirotoksikosis
Berdebar-debar
Tremor
Iritabilitas
Intoleran terhadap panas
Keringat berlebihan
Penurunan berat badan
Peningkatan rasa lapar
Diare
Gangguan reproduksi (oligomenore/amenore dan libido turun)
Mudah lelah
Pembesaran kelenjar tiroid
Sukar tidur
Rambut rontok
Diagnosis Banding

1. Hipertiroidisme primer: penyakit Graves, struma


multinudosa toksik, adenoma toksik, metastase karsinoma
tiroid fungsional, struma ovari,mutasi reseptor TSH,
kelebihan iodium (fenomena Jod Basedow).
2. Tirotoksikosis tanpa hipotiroidisme: tiroiditis sub akut,
tiroiditis silent, destruksi tiroid, (karena aminoidarone,
radiasi, infark adenoma) asupan hormon tiroid berlebihan
(tirotoksikosis faktisia)
3. Hipertiroidisme sekunder: adenoma hipofisis yang
mensekresi TSH, sindrom resistensi hormon tiroid, tumor
yang mensekresi HCG, tirotoksikosis gestasional.
4. Ansietas
Penatalaksanaan Komprehensif
Tirotoksikosis
Penatalaksanaan
1. Pemberian obat simptomatis
2. Propanolol dosis 40-80 mg dalam 2-4 dosis.
3. PTU 300-600 mg dalam 3 dosis bila klinis Graves jelas

Rencana Tindak Lanjut


Diagnosis pasti dan penatalaksanaan awal pasien tirotoksikosis
dilakukan pada pelayanan kesehatan sekunder
Bila kondisi stabil, di pelayanan primer

Konseling dan Edukasi


Pengenalan tanda dan gejala krisis tiroid
Kontrol dan minum obat teratur
A. Methimazole dan deksametason
B. Carbimazole dan betametason
C. PTU dan amoxicillin
D. PTU dan propanolol
E. Methimazole dan nifedipine
35
Seorang bayi laki-laki berusia 7 hari dibawa oleh
ibunya dengan keluhan kuning. Hasil laboratorium:
bilirubin total 14 mg/dL, bilirubin indirek 12 mg/dL,
SGPT 38 mg/dL, SGOT 40 mg/dL. BAB dempul. Apa
diagnosis pasien ini?
A. Ikterus neonatorum berkelanjutan
B. Hepatitis neonatorum
C. Atresia bilier
D. Sepsis neonatorum
E. Ikterus neonatorum sedang
Pembahasan
Bayi laki-laki 7 hari, keluhan kuning
Bilirubin total 14 mg/dL
Bilirubin indirek 12 mg/dL
SGPT 38 mg/dL, SGOT 40 mg/dL
BAB dempul
Obstruksi bilier
Diagnosis pasien ini?
Ikterus Neonatrum Fisiologis
Umumnya pada bayi baru lahir

Kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu pertama >2 mg/dl

Bayi cukup bulan & mendapatkan ASI, mengalami peningkatan


kadar bilirubin yang lebih tinggi dan menurun lebih lambat
dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula.

Pengaruh ASI:
bentuk early (breast feeding) dan

bentuk late (behubungan dengan ASI)

Sukadi A. Bb IX Hiperblirubiemia. Daam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Saroa GI, Usman A. Buku ajar nenatoloi. Jakarta:
Iktan Dokter Ana Indonesia; 2011.
Ikterus Neonatrum Patologis
1. Ikterus terjadi sebelum usia 24 jam
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan
fototerapi
3. Peningkatan kadar bilirubin total >0,5 mg/dL/jam
4. Terdapat manifestasi sakit, seperti: muntah, letargi, malas
menetek, apnea, takipnea, atau suhu yang tidak stabil
5. Ikterus menetap lebih dari 8 hari pada bayi cukup bulan dan
14 hari pada bayi kurang bulan

Sukadi A. Bb IX Hiperblirubiemia. Daam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Saroa GI, Usman A. Buku ajar nenatoloi. Jakarta:
Iktan Dokter Ana Indonesia; 2011.
http://www.aafp.org/afp/2002/0215/a
fp20020215p599-f1.gif
Gejala Atresia Bilier Kongenital
Ikterik, urin gelap, feses terang
PF:
Tidak ada hasil PF yang patognomonik
Hepatosplenomegali mungkin ada
Lab:
Hiperbilirubinemia direk
Hiperbilirubinemia indirek hanya fisiologis
hingga 2 minggu pertama sejak kelahiran.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hyperbilirubinemia direk (terkonjugasi) = bilirubin
direk > 2 mg/dL atau 20% bilirubin total, dan SELALU
ABNORMAL. Biasanya anak dengan atresia bilier
hanya mengalami kenaikan bilirubin total 6-12 mg/dL,
dengan proporsi direk sekitar 50-60%
Alkaline phosphatase (AP), 5' nucleotidase, gamma-
glutamyl transpeptidase (GGTP), serum
aminotransferases, serum bile acids bisa meningkatkan
sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan lab rutin tapi
masih belum bisa membedakan atresia bilier dengan
kolestasis neonatal yang lain
Pembahasan Atresia Bilier
Nilai SGOT dan SGPT yang tidak terlalu tinggi
(SGPT normal 0-35, SGOT normal 0-45)
mendukung diagnosis tersebut ke arah kolestasis
ekstrahepatik atresia bilier.
Atresia Bilier
Bentuk klinis:
Tipe fetal/embrionik: ada kelainan kongenital lain,
mis: defek KV, asplenia, situs inversus abdominal;
gejala kolestasis sejak lahir
Tipe perinatal: sebelum gejala kolestasis, ada
masa bebas kuning sesudah ikterus fisiologis
hilang
Pilihan Lain
Ikterus neonatorum berkelanjutan: ikterus
lebih dari 14 hari setelah lahir
Hepatitis neonatorum: hiperbilirubinemia
terkonjugasi, lebih dari 14 hari
Sepsis neonatorum: nonspesifik, distress
napas, kejadian trauma saat proses kelahiran,
tanda infeksi
A. Ikterus neonatorum berkelanjutan
B. Hepatitis neonatorum
C. Atresia bilier
D. Sepsis neonatorum
E. Ikterus neonatorum sedang
36
Wanita usia 45 tahun datang ke IGD dengan nyeri perut
kanan sejak 2 jam SMRS. Nyeri dirasakan setelah makan
siang rendang dan sudah terjadi berulang. Nyeri
berdenyut seolah naik ke bahu dan menembus punggung,
disertai mual dan muntah. Pemeriksaan fisik: TD 130/80
mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan
suhu 37,5C. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Kolik bilier karena kolesistitis akut
B. Kolik bilier karena kolelitiasis
C. Kolik bilier karena pankreatitis akut
D. Kolik abdomen karena perforasi duodenum
E. Kolik renal kanan
Pembahasan
Wanita 45 tahun
Female, forty
Nyeri perut kanan sejak 2 jam SMRS
Nyeri dirasakan setelah makan siang rendang dan
sudah terjadi berulang
Dipengaruhi makanan, kelenjar empedu atau
pankreas?
Nyeri berdenyut seolah naik ke bahu dan
menembus punggung, disertai mual dan muntah.
Nyeri kolik, ada nyeri alih
Diagnosis?
Kolesistitis vs Kolelitiasis
Walaupun 90 % kolesistitis disebabkan oleh batu
empedu, biasanya jika soal mengarah ke
kolelitiasis akan diberikan tambahan informasi
faktor risiko 4F:
KOLESISTITIS KOLELITIASIS
Ikterik Fat
BAB dempul Female
Demam Forty
Nyeri perut kanan Fertile
atas (setelah makan
berlemak)
Murphys sign +
Pilihan lain
Kolik bilier karena kolesistitis akut:
Murphys sign, demam
Kolik bilier karena pankreatitis akut:
Nyeri terus menerus, tumpul, dipicu oleh makan
yang banyak, demam, makin parah pada posisi
berbaring, makin berkurang jika duduk atau
meringkuk, amylase dan lipase akan meningkat!
Kolik abdomen karena perforasi duodenum:
Tanda peritonitis, udara subdiafragma pada ronsen
Kolik renal kanan:
Nyeri pinggang kanan
A. Kolik bilier karena kolesistitis akut
B. Kolik bilier karena kolelitiasis
C. Kolik bilier karena pankreatitis akut
D. Kolik abdomen karena perforasi duodenum
E. Kolik renal kanan
37
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke UGD dengan
penurunan kesadaran. Pasien tampak gelisah dan sulit diajak
bicara sejak 1 hari lalu. Sebelumnya pasien mengalami
demam selama 10 hari. Perut kembung tidak bisa BAB.
Pemeriksaan fisik: TD 100/60 mmHg, nafas 36 x/menit, suhu
39,6C. Abdomen tegang, pekak hati hilang. Widal 1/1600.
Apa gambaran yang mungkin terlihat pada abdomen 3 posisi?
A. Gambaran usus halus dengan gambaran fish bone
appearance
B. Gambaran usus halus dengan air fluid level
C. Gambaran bayangan lusen subdiafragma
D. Kolon terisi banyak feses
E. Gambaran garis psoas menghilang
Pembahasan
Seorang laki-laki berusia 35 tahun
penurunan kesadaran
Gelisah dan sulit diajak bicara sejak 1hari lalu
Riwayat demam selama 10 hari
Perut kembung tidak bisa BAB
Nafas 36 x/menit, suhu 39,6C
Abdomen tegang, pekak hati hilang
Defans muskular
Hati terdorong ke bawah karena udara akibat perforasi usus
Widal 1/1600
Diagnosis anda?
Gambaran X-ray abdomen 3 posisi?
Diskusi
Pada kasus ini, yang menonjol adalah keluhan
penurunan kesadaran karena terjadi akibat tifoid
Perforasi dapat terjadi (ditandai dari pekak hati
menghilang), kemungkinan disebabkan oleh
komplikasi tifoid berdasarkan clue bahwa ada
demam 10 hari dan ada hasil tes Widal
(walaupun 1x tes Widal tidak bersifat diagnostik)
Nah, apa gambaran perforasi usus pada foto
abdomen 3 posisi?
Perforasi Usus pada foto Abdomen 3
posisi
Pada dasarnya terjadi perforasi di usus akibat
tifoid, sehingga gambaran yang muncul
adalah:
kekaburan pada cavum abdomen,
udara bebas subdiafragma atau intraperitoneal
Pneumoperitoneum
(udara bebas di subdiafragma)
Pilihan Lain
Gambaran usus halus dengan gambaran fish
bone appearance: gambaran usus yang
teregang akibat obstruksi
Gambaran usus halus dengan air fluid level:
ileus obstruktif atau paralitik
Kolon terisi banyak feses: tidak spesifik,
mungkin obstruksi
Gambaran garis psoas menghilang: peritonitis
A. Gambaran usus halus dengan gambaran fish
bone appearance
B. Gambaran usus halus dengan air fluid level
C. Gambaran bayangan lusen subdiafragma
D. Kolon terisi banyak feses
E. Gambaran garis psoas menghilang
38
Seorang perempuan 24 tahun datang dengan
keluhan keluar darah merah segar saat BAB. Timbul
benjolan yang keluar dari anus saat BAB namun
dapat masuk kembali dengan sendirinya. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Hemoroid interna grade I
B. Hemoroid interna grade II
C. Hemoroid interna grade III
D. Hemoroid eksterna grade I
E. Hemoroid eksterna grade II
Pembahasan
Perempuan 24 tahun
keluar darah merah segar saat BAB
Benjolan keluar dari anus saat BAB
namun dapat masuk kembali dengan
sendirinya
Diagnosis?
Hemorrhoid
Internal hemorrhoids:
Di lower rectum
Berdarah tapi tidak nyeri
Bisa prolaps
External hemorrhoids:
Di anus
Nyeri karena iritasi dan erosi
Bekuan perdarahan akan menjadi skin tag
Hemorrhoid
Grading Hemoroid Interna

Hemoroid Interna grade 1: berdarah saja


Hemoroid Interna grade 2: berdarah, keluar tapi bisa masuk sendiri
Hemoroid Interna grade 3: berdarah, keluar tapi bisa masuk jika didorong
Hemoroid Interna grade 4: berdarah, tidak bisa masuk walaupun didorong
Gambaran Klinis
A. Hemoroid interna grade I
B. Hemoroid interna grade II
C. Hemoroid interna grade III
D. Hemoroid eksterna grade I
E. Hemoroid eksterna grade II
39
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut yang dirasakan sejak 6 bulan disertai
mual muntah. Pada periksaan fisis, TD 120/90 mmHg,
nadi 92x/menit, nafas 21x/menit. Terdapat asites, spider
nevi, palmar eritema. Diagnosa pada pasien?
A. Sirosis hepatis
B. Hepatitis B
C. Abses hepar
D. Hepatoma
E. Hepatitis A
Pembahasan
Laki-laki usia 48 tahun
Nyeri perut yang dirasakan sejak 6 bulan disertai
mual muntah
Nyeri kronis
TD 120/90 mmHg, nadi 92x/menit, nafas
21x/menit
Asites, spider nevi, palmar eritema
Sirosis hati, tapi aneh ada nyeri kronis (sirosis saja
biasanya tidak nyeri)
Diagnosa pada pasien?
Hepatitis kronik
Tidak mungkin mendiagnosis tipe hepatitis dan
penyebab virus lain dengan klinis saja, diperlukan
pemeriksaan laboratorium.
Tetapi gejala klinis di soal mengarah pada komplikasi
hepatitis B kronis yaitu sirosis.
Sirosis hati adalah diagnosis histopatologis,
asimtomatis awalnya, tetapi jika sudah dekompensata,
akan ditemukan salah satu dari: ASITES, IKTERUS,
EDEMA PERIFER, HEMATEMESIS MELENA, atau
ENSELOPATI
Sirosis biasanya tidak nyeri, nyeri menandakan ada
peregangan kapsul hepar mengarah pada hepatoma
walaupun tidak ada data massa hepar
Stigma Sirosis Hati
1. Tanda gangguan endokrin
a. Spider angioma
b. Eritema palmar
c. Atrofi testis
d. Ginekomastia
e. Alopesia dada dan aksila
f. Hiperpigmentasi kulit
2. Pita putih horizontal pada kuku (kuku Muchrche)
3. Bau napas fetor hepatikum
4. Atrofi otot
5. Petekiae
6. Hepato-Splenomegali
Diagnosis Hepatitis Akut vs Kronis
Diagnosis hepatitis B difokuskan pada deteksi
HBsAg (surface Antigen)
HBV akut: HBsAg +, IgM HBcAg + (c=core),
kalau HBeAg + artinya sedang sangat
kontagius
HBV kronik: HBsAg + yang menetap 6 bulan!!!
A. Sirosis hepatis
B. Hepatitis B
C. Abses hepar
D. Hepatoma
E. Hepatitis A
40
Seorang laki-laki berusia 38 tahun mengeluh rasa tidak nyaman pada
perut atas kanan sejak 2 hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh
letih dan tidak enak badan. Pasien merupakan seorang peminum
alkohol sejak usia 20 tahun. 2 minggu belakangan, pasien minum 3
botol bir hampir setiap malam karena mengaku ada masalah dengan
pacarnya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, hepar teraba agak membesar dan nyeri tekan pada abdomen
region kuadran kanan atas (+), ikterus (-), palmar eritema (-), asites (+).
Dari pemeriksaan USG didapatkan gambaran ekogenik difus pada
hepar. Diagnosis yang paling mungkin adalah.
A. Non Alcoholic Fatty Liver Disease
B. Sirosis hepatis
C. Kolangitis
D. Kolesistitis
E. Alcoholic Fatty Liver Disease
Pembahasan
Usia 38 tahun, tidak nyaman pada perut atas kanan sejak 2 hari yang lalu
Gangguan hepar? Kelenjar empedu? Usus? Lambung?
Letih dan tidak enak badan
Malaise
Peminum alkohol sejak usia 20 tahun
Minum 3 botol bir hampir setiap malam karena masalah dengan pacar
Alkohol sebagai etiologi gangguan hepar
Hepatomegali, nyeri tekan kuadran kanan atas
Asites
TIDAK ADA ikterus, eritema palmar
Belum sirosis dekompensata
USG: ekogenik difus pada hepar
Tetapi sepertinya sudah ada perubahan struktur hepar
Diagnosis?
Fatty Liver Disease
Alcoholic jika ada riwayat konsumsi rutin
Non alcoholic jika tidak
Progresi:
Fatty liver alcoholic hepatitis sirosis
Yang membedakan adalah fatty liver bisa kembali
lagi (reversibel)
Namun jika sudah sirosis, maka ireversibel
Pilihan lain
NAFLD: fatty liver bukan akibat konsumsi
alkohol, karena lemak
Sirosis hepatis: stigmata sirosis
Kolangitis: ikterus
Kolesistitis: ikterus, BAB dempul, Murphys
sign, demam
A. Non Alcoholic Fatty Liver Disease
B. Sirosis hepatis
C. Kolangitis
D. Kolesistitis
E. Alcoholic Fatty Liver Disease
41
Anak laki laki usia 4 bulan datang dengan perut kembung,
muntah disertai lendir darah sejak 2 hari yang lalu. Empat
hari yang lalu, pasien diare dan sudah minum obat
antidiare. Pada pemeriksaan fisik: anak rewel kesakitan,
perut kembung. Hasil rontgen: dance sign (+) dan sausage
sign (+). Pada pemeriksaan RT: portio sign (+). Diagnosis
pasien ini adalah
A. Penyakit Hirschprung
B. Invaginasi
C. Hernia inkaserata
D. Hernia strangulata
E. Appendisitis
Pembahasan
Laki laki usia 4 bulan
Perut kembung, muntah disertai lendir darah
sejak 2 hari yang lalu
Empat hari yang lalu, pasien diare dan sudah
minum obat antidiare
Pada pemeriksaan fisik: anak rewel kesakitan,
perut kembung
Dance sign (+), Sausage sign (+), Portio sign (+)
Diagnosis?
Dance Sign
Massa pada Quadran Kanan Atas, tapi
kosong pada Quadran Kanan Bawah
Sausage Sign
Intususepsi
BAB selai jelly (currant jelly stool)
Pilihan Lain
Penyakit Hirschprung: tidak BAB dalam 24 jam
pertama, perut buncit progresif, muntah kuning
kehijauan, BAB menyemprot
Hernia inkaserata: benjolan yang nyeri dan tidak
dapat masuk kembali dengan nekrosis jaringan
Hernia strangulata: benjolan yang nyeri dan tidak
dapat masuk kembali
Appendisitis: Nyeri perut kanan bawah, demam,
leukositosis, Nyeri lepas Mcburney
A. Penyakit Hirschprung
B. Invaginasi
C. Hernia inkaserata
D. Hernia strangulata
E. Appendisitis
42
Perempuan 80 tahun datang dengan nyeri perut tiba-tiba.
Riwayat pasca kecelakaan lalu lintas sekitar 1 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik: TD 90/60 mmHg. Terdapat
jejas di abdomen kiri. Rangsang peritoneal +.
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan
adalah
A. BNO 3 posisi
B. CT scan
C. MRI
D. USG
E. X-ray abdomen
Pembahasan
Perempuan 80 tahun
Nyeri perut tiba-tiba
Riwayat pasca kecelakaan lalu lintas sekitar 1 jam yang lalu
Trauma tumpul
TD 90/60 mmHg
Hemodinamik tidak stabil! Kondisi syok!
Terdapat jejas di abdomen kiri
Rangsang peritoneal +
Kecurigaan perdarahan internal semakin tinggi
Sering terjadi ruptur spleen
Pemeriksaan penunjang?
Pemilihan Modalitas Pencitraan pada
Trauma Tumpul
Konsep penting!

Dibagi menjadi dua saja:


1. Pasien hemodinamik stabil
Pilih CT scan!
2. Pasien hemodinamik tidak stabil
Jangan CT scan, terlalu lama dan malah
membahayakan!
Harus cepat (FAST) Focused Assessment with
Sonography in Trauma
Pilih USG!
American Institute of Ultrasound in Medicine, American College of Emergency Physicians. AIUM practice guideline for the performance of the focused
assessment with sonography for trauma (FAST) examination. J Ultrasound Med. 2014 Nov. 33 (11):2047-56. [Medline].
A. BNO 3 posisi
B. CT scan
C. MRI
D. USG
E. X-ray abdomen
43
Laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan muntah darah.
Pada pemeriksaan fisik perut terlihat membesar, terdapat
spider nevi, dan caput medusa. Hasil pemeriksaan
penunjang Hb 6 mg/dL, trombosit 200.000, Ht 17,2 %,
leukosit 7000/mm3. Penyebab perdarahan pada pasien ini
adalah
A. Sirosis hepatis
B. Pecahnya varises esofagus
C. Ulkus peptikum
D. Gastritis erosif
E. Ulkus duodenum
Pembahasan
Laki-laki 40 tahun
Muntah darah
Perdarahan saluran cerna atas
Perut terlihat membesar
Spider nevi
Caput medusa
Tanda-tanda sirosis hepatik
Hb 6 mg/dL
Anemia berat, butuh transfusi segera
Penyebab perdarahan?
Hematemesis
Variseal atau Non-variseal
Harus Paham
Variasi soal: Tatalaksana PVO
Pertama, endoskopi!
Jika hemodinamik tidak stabil:
1. Amankan jalan napas
2. Resusitasi cairan atau transfusi darah
3. Somatostatin atau Octreotide
4. Ligasi varises esofagus yang pecah via endoskopi
5. Tatalaksana sirosis hepatis
6. Profilaksis:
Antibiotik
Propanolol (untuk menjaga HR <55x/menit)
Membedakan ulkus gaster vs ulkus
duodenum
Ulkus gaster: nyeri segera setelah makan
Ulkus duodenum: nyeri 2-3 jam setelah makan
Ulkus Gaster Ulkus Duodenum
Nyeri epigastrium setelah Nyeri epigastrium 2-3 jam
makan setelah makan
Menyebabkan hematemesis Menyebabkan hematochezia
Biasanya heartburn Jarang heartburn
Bisa menyebabkan ca gaster Bangun malam hari karena
nyeri
A. Sirosis hepatis
B. Pecahnya varises esofagus
C. Ulkus peptikum
D. Gastritis erosif
E. Ulkus duodenum
44
Seorang perempuan berusia 25 tahun, datang
dengan keluhan BAB hitam. Pasien sering
mengalami nyeri ulu hati, kembung, mual, dan
muntah. Obat apa yang digunakan untuk
meningkatkan faktor defensive lambung?
A. Metoklopramide
B. Omeprazole
C. Domperidon
D. Sucralfate
E. Ranitidine
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
BAB hitam
Melena, perdarahan saluran cerna bawah
Sering nyeri ulu hati
Kembung
Mual
Muntah
Kemungkinan non variseal
Obat untuk meningkatkan faktor defensive
lambung?
Mekanisme pertahanan
gastrointestinal
Lapisan mukus
Bikarbonat mukosa
Kemampuan regenerasi epitel
Sekresi prostaglandin
Tight junction intraselular
Mekanisme kerja obat
Metoclopramide: antagonis reseptor D2di
chemoreceptor trigger zone (mempercepat
motilitas gaster, anti muntah)
Omeprazole: mengurangi sekresi asam lambung
(dengan menginibisi H+K+ATPase)
Domperidone: antagonis selektif reseptor
dopamine D2 (mirip dengan Metoclopramide)
Ranitidin: inhibitor histamin pada reseptor H2 di
sel parietal (mengurangi sekresi asam lambung
dan kadar ion hidrogen)
Sukralfat
Membentuk lapisan gel pada ulkus untuk
mencegah erosi akibat asam lambung, pepsin,
dan empedu
Juga membantu produksi prostaglandin dan
ekskresi bikarbonat
Intinya: melapisi dinding lambung supaya
lebih cepat sembuh dari ulkus

Korman, M. G.; Bolin, T. D.; Szabo, S.; Hunt, R. H.; Marks, I. N.; Glise, H. (1994-08-01). "Sucralfate: the Bangkok review". Journal of
Gastroenterology and Hepatology. 9 (4): 412415.
A. Metoklopramide
B. Omeprazole
C. Domperidon
D. Sucralfate
E. Ranitidine
45
Laki-laki 37 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam
dan pipis seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
mual dan penurunan nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 38C dan sklera ikterik. Pemeriksaan lab:
SGOT dan SGPT meningkat 10 kali dari hasil normal, bilirubin
total 7 mg/dL, bilirubin direk 6,2 mg/dL. Pemeriksaan serologi
didapatkan IgM anti-HAV (+), anti-HBV (-), anti-HCV (+), HCV
RNA (-). Apakah diagnosis pasien ini?
A. Hepatitis A akut
B. Hepatitis B akut
C. Hepatitis C akut
D. Hepatitis B kronis
E. Hepatitis C kronis
Pembahasan
Laki-laki 37 tahun
Demam dan pipis seperti teh sejak 2 hari
Mual dan penurunan nafsu makan
PF: Suhu 38C dan sklera ikterik
Lab: SGOT dan SGPT meningkat 10 kali normal, bilirubin
total 7 mg/dL, bilirubin direk 6,2 mg/dL
Serologi:
IgM anti-HAV (+)
anti-HBV (-)
anti-HCV (+)
HCV RNA (-)
Diagnosis?
Istilah penting
Antigen (dari virus) disingkat -Ag
Antibodi (dari bodi) disingkat anti-
Karena antigen ada, maka antibodi dibentuk
C kapital untuk jenis hepatitis C
c kecil untuk core
s kecil untuk surface
IgM untuk akut
HBeAg (Hepatitis B envelope antigen): virus
sedang replikasi, penderita sangat infeksius!
Hepatitis A
Jika ada gejala hepatitis akut, pikirkan
pertama HEPATITIS A!
Diagnosis banding: ikterus obstruktif, Hepatitis
B dan C akut, sirosis hepatis
Penularan fecal-oral,
Biasanya akan ada keterangan: Riwayat suka
jajan sembarangan atau keluhan serupa pada
teman
Pemeriksaan lanjutan Hep A
Serologi Hep A
IgM dan IgG VHA
Biokimia Hati
ALT >> AST
USG
Untuk eksklusi kolelitiasis
Pemeriksaan Serologi Hepatitis A
Diskusi
Pada kasus ini, anti HCV juga positif, ini
menandakan ada kemungkinan infeksi
hepatitis C tetapi tidak tahu apakah akut atau
infeksi lama. Untuk itu, perlu tes konfirmasi.
A. Hepatitis A
B. Hepatitis B
C. Hepatitis C
D. Hepatitis D
E. Hepatitis E
46
Pasien mengalami kecelakaan 1 jam yang lalu, hasil
pemeriksaan radiologis didapatkan udara
subdiafragma, bagaimana posisi pemeriksaan foto
polos abdomen?
A. RLD
B. Supine
C. Erect
D. RLD, supine, Erect
E. Prone
Soal To The POIN
Pasien mengalami kecelakaan 1 jam yang lalu,
Hasil pemeriksaan radiologis didapatkan udara
subdiafragma
Bagaimana posisi pemeriksaan foto polos
abdomen?
Untuk dapat mendapatkan hasil udara di bawah
subdiafragma dengan foto polos abdomen,
dilakukan foto pada posisi pasien berdiri (erect)
A. RLD
B. Supine
C. Erect
D. RLD, supine, Erect
E. Prone
47
Seorang perempuan berumur 40 tahun datang ke dokter
dengan keluhan nyeri perut bagian hipokondriak kanan.
Pada pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Demam
tidak dijumpai. Nyeri dirasakan bila pasien mengkonsumsi
makanan berlemak. Murphy sign (+). Apakah diagnosis
pasien tersebut diatas ?
A. Kolangitis
B. Kolesistitis
C. Kolelitiasis
D. Obstruksi jaundice
E. Koledokolitiasis
Pembahasan
Perempuan 40 tahun
Nyeri perut hipokondriak kanan
Tidak demam
Nyeri dirasakan bila pasien mengkonsumsi
makanan berlemak
Murphy sign (+)
Diagnosis?
Tiga langkah:
1. Minta pasien buang
napas
2. Letakkan tangan di
batas bawah hepar
3. Minta pasien tarik
napas
Positif jika nyeri atau
pasien berhenti menarik
napas (juga karena nyeri)
Murphys sign
Tanda Murphy adalah tanda dari kolesistitis
(inflamasi pada kandung empedu)

Tanda dan gejala lain dari Kolesistitis:


Nyeri perut kanan atas (biasanya setelah makan
makanan berlemak)
Demam (pada kasus ini tidak ada demam)
BAB dempul
Mual dan muntah
Kuning
Murphy sign = Murphy sist (sama sama ada SI)
Kolesistitis vs Kolelitiasis
Walaupun 90 % kolesistitis disebabkan oleh batu
empedu, biasanya jika soal mengarah ke
kolelitiasis akan diberikan tambahan informasi
faktor risiko 4F:
Fat
Female
Forty Jadi pada kolelitiasis,
Murphys sign bisa + jika
Fertile terjadi komplikasi
kolesistitis akibat batu.
Pilihan Lain
Kolangitis: demam, BAB dempul, BAK cola,
jaundice
Kolelitiasis: belum pasti ada batu tanpa
pemeriksaan lanjut seperti USG, mungkin saja
penyebab kolesistitis adalah ini tapi masih perlu
dipastikan
Obstruksi jaundice: istilah umum jika terbukti
terdapat massa atau batu yang menyumbat
saluran empedu
Koledokolitiasis: batu empedu spesifik pada
common bile duct
A. Kolangitis
B. Kolesistitis
C. Kolelitiasis
D. Obstruksi jaundice
E. Koledokolitiasis
48
Laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri perut sejak 5 hari yang lalu. Tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
konjungtiva anemis, nyeri tekan epigastrium, dan BAB
berwarna hitam. Urea breath test (+). Obat apa yang
diberikan bersama dengan antibiotik pada kondisi ini?
A. Aluminium hidroksida
B. Ranitidine
C. Omeprazole
D. Metoclopramide
E. Sucralfat
Pembahasan
Laki-laki usia 35 tahun
Nyeri perut sejak 5 hari yang lalu
Konjungtiva anemis
Ada perdarahan kronis? Atau gangguan produksi RBC?
Nyeri tekan epigastrium, dan BAB berwarna hitam
Melena, dapat menjelaskan anemia akibat perdarahan
gastroduodenal kronik
Urea breath test (+)
Infeksi H. pylori!
Obat yang diberikan bersama antibiotik?
Infeksi H. Pylori
Banyak yang terinfeksi H. pylori tetapi tidak simtomatik.
Gejala berupa ulkus gaster atau duodenum.
Jika terbukti positif terinfeksi, baru boleh ditatalaksana
karena penanganan antibiotik rawan gagal dan akan
menimbulkan resistensi antibiotik yang berbahaya
Terapi eradikasi kuman H. Pylori dikenal dengan Triple
Therapy selama 14 hari! (1 PPI + 2 antibiotik)
1.Omeprazole 20 mg (2x1)
2.Clarithromycin 500 mg (2x1) ATAU metronidazole 500 mg
3.Amoxicillin 1000 mg (2x1) ATAU metronidazole
Pemeriksaan untuk H. pylori
Empat tes utama:
1. Tes antibodi H. pylori darah
2. Tes napas urea (urea breath test)
3. Tes antigen pada feses
4. Biopsi lambung
H. Pylori Triple Therapy

1.Omeprazole 20 mg 14 hari!
(2x1)
2.Clarithromycin 500
mg (2x1)
3.Amoxicillin 1000 mg
(2x1)
A. Aluminium hidroksida
B. Ranitidine
C. Omeprazole
D. Metoclopramide
E. Sucralfat
49
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah
dan disertai dengan demam. Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg,
nadi 90 x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 38C. Turgor kembali dengan
cepat, tidak ditemukan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan feses
ditemukan parasit dengan sitoplasma bergranul mengandung eritrosit,
inti di tengah dengan kariosom padat ditengahnya, kromatin tersebar
di sekitar inti, parasit bergerak dengan aktif. Apakah yang menjadi
penyebab diare pada anak ini?
A. Shigella
B. Giardia lamblia
C. Amoeba
D. Balantidiasis
E. Eschericia coli
Pembahasan
Anak laki-laki usia 15 tahun
Diare sejak 2 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah
dan disertai dengan demam
Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg, nadi 90
x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 38C. Turgor kembali
Tidak dehidrasi
Parasit: sitoplasma bergranul mengandung eritrosit,
inti di tengah dengan kariosom padat ditengahnya,
kromatin tersebar di sekitar inti, parasit bergerak
dengan aktif
Penyebab?
Diare berdarah

Entamoeba histolytica Shigella sp.


Entamoeba Hystolitica
Giardia Lamblia (jarang berdarah)
Disentri
Disentri disebabkan dua:
Amoeba (disentri amoeba) ATAU
Shigella (disentri basiler/shigelosis).
Gambar miskroskopoik amoeba, sehingga
Terapi:
Amoeba: Metronidazole (250-500mg QID 7-14
hari)
Shigellosis: Ciprofloxacin (500mg BID) atau
Kotrimoksazol (160mg+800mg BID)

Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa, 2009


Balantidiasis
Disebabkan oleh Balantidium coli
Macronukleus yang besar dan membran sel
yang tipis dilapisi silia
A. Shigella
B. Giardia lamblia
C. Amoeba
D. Balantidiasis
E. Eschericia coli
50
Seorang bayi perempuan berusia 1 hari muntah
kehijauan setelah diberi ASI 30 menit yang lalu.
Tanda-tanda vital masih dalam batas normal. Foto
rontgent abdomen mendapatkan double bubble
appearance. Apa diagnosis pasien ini?
A. Atresia esophagus
B. Penyakit Hirschprung
C. Stenosis pylorus
D. Atresia duodenum
E. Atresia ani
Pembahasan
Bayi perempuan berusia 1 hari muntah
kehijauan setelah diberi ASI 30 menit yang lalu
Tanda-tanda vital masih dalam batas normal.
Rontgent abdomen: double bubble
appearance
Diagnosis?
DJI
Bubble Sign Duo-Je-I

Single Triple
Atresia pylorus Atresia Jejunum

Tips:
Double Double buble-Atresia Duodenum
A. Atresia esophagus
B. Penyakit Hirschprung
C. Stenosis pylorus
D. Atresia duodenum
E. Atresia ani
51
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun, datang
dengan keluhan BAB cair, frekuensi 6x, berlendir, dan
berwarna putih seperti cucian air beras. Pemeriksaan
fisik: TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/menit, napas
20x/menit, suhu 39,1C. Pada pemeriksaan feses
ditemukan kuman batang gram negatif. Etiologi yang
menyebabkan keadaan tersebut adalah?
A. Escherichia coli
B. Shigella dysenteriae
C. Campylobacter jejuni
D. Vibrio cholera
E. Vibrio parahemolitikus
Pembahasan
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun,
datang dengan keluhan BAB cair, frekuensi 6x,
berlendir, dan berwarna putih seperti cucian
air beras. Pemeriksaan fisik: TD 120/80
mmHg, nadi 100 x/menit, napas 20x/menit,
suhu 39,1C. Pada pemeriksaan feses
ditemukan kuman batang gram negatif.
Etiologi yang menyebabkan keadaan tersebut
adalah?
Soal To The POIN

Diare seperti air cucian beras = kolera = Vibrio Cholera


Gastroenteritis Kolera
Diare profus tanpa darah, diare seperti air cucian beras
KHAS Kolera

Umumnya tidak nyeri dan tanpa demam


Tetapi sangat profus sehingga cepat dehidrasi dan dapat
menyebabkan kematian
Penyebab: Vibrio cholera (Basil, gram negatif, flagel tunggal)

Terapi:
Penentuan status dehidrasi lalu rehidrasi
Antibiotik pilihan: doksisiklin, tetrasiklin, Trimethoprim
sulfamethoxazole, ciprofloxacin
Pilihan Lain
Escherichia coli: diare yang paling umum,
tidak berupa air cucian beras
Shigella dysenteriae: diare berdarah
Campylobacter jejuni: nyeri perut, diare,
demam, malaise
Vibrio parahemolitikus: diare disertai mual,
muntah, demam, keram perut
A. Escherichia coli
B. Shigella dysenteriae
C. Campylobacter jejuni
D. Vibrio cholera
E. Vibrio parahemolitikus
52
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan nyeri ulu hati yang berulang sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut kanan bawah,
mual, dan demam yang hilang timbul. keluhan nyeri perut
kanan bawah terutama dirasakan bila berjalan atau ketika
tungkai bawah ditekuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
psoas sign (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin
A. Ulkus peptikum
B. Appendisitis
C. Salfingitis
D. Gastritis
E. Kolitis
Pembahasan
Perempuan 20 tahun
Nyeri ulu hati yang berulang sejak 1 minggu yang
lalu
Keluhan disertai nyeri perut kanan bawah, mual,
dan demam yang hilang timbul
Keluhan nyeri perut kanan bawah terutama
dirasakan bila berjalan atau ketika tungkai bawah
ditekuk
Psoas sign (+)
Diagnosis?
Klasik, Apendisitis Akut
Nyeri epigastirum diikuti mual, muntah, tidak mau makan
Setelah itu nyeri pindah ke perut kanan bawah
Semakin nyeri bila batuk atau bergerak
Nyeri lepas pada titik McBurney
Nyeri di kanan ketika sisi perut kiri bawah ditekan (Rovsing
Sign)
Nyeri panggul kanan saat M illiopsoas diangkat ke belakang
(Psoas sign)
Nyeri saat rotasi internal paha yang sedang fleksi
(Obturator sign)
Demam ringan 37,7-38,3
Leukositosis (walaupun normal tidak bisa mengeksklusikan
apendisitis)
Kocher's
(Kosher's) sign:
Nyeri berpindah
dari umbilikal ke
perut kanan
bawah
Apendisitis: Tanda Obturator dan Psoas
(nyeri : positif)

Tanda Obturator : Rotasi internal, kaki


seperti akan jadi baling-baling
helikopter

Tanda Psoas: P ingat pantat, S ingat ekstensi


Skor Alvarado
Nyeri perut bagian kanan bawah
(bukan migrasi ke kanan bawah) =
0
Tidak mau makan (anoreksia) = 1
Mual, muntah = 1
Nyeri perut bagian kanan bawah
(McBurney) = 2
Nyeri tekan lepas = 2
Suhu 37,9C =1
Leukosit 9000 = 0
Segmen 86% (shift to the left) = 1
Total skor = 8
Hitung Jenis Leukosit (BEBSLiM)
Basofil : 0 1 (%) B E B S Li M
Eosinofil : 1 3 (%) 0-1 1-3 2-6 50-70 20-40 2-8
Batang : 2 6 (%)
Segmen : 50 70 (%) LEFT RIGHT
Limfosit : 20 40 (%)
Monosit : 2 8 (%)
Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen)
relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan
sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the
left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria.
Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif
dibanding netrofil disebut shift to the right. Infeksi yang
disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus atau
noninfeksi.
Pilihan Lain
Ulkus peptikum: nyeri ulu hati tiba-tiba
Salfingitis: nyeri perut bawah, inflamasi pada
tuba falopi, infertil
Gastritis: istilah umum ketika dinding gaster
mengalami peradangan
Kolitis: istilah umum ketika dinding usus
mengalami peradangan
A. Ulkus peptikum
B. Appendisitis
C. Salfingitis
D. Gastritis
E. Kolitis
53
Seorang pasien perempuan umur 20 tahun datang
dengan keluhan rasa terbakar di daerah ulu hati dan
terasa nyeri, nyeri bertambah ketika pasien terlambat
makan, dan ketika makan nyeri hilang sementara, namun
2 atau 3 jam setelah makan nyeri kembali lagi, apa
kemungkinan diagnosa pada pasien tersebut?
A. Tukak gaster
B. Gastritis
C. Tukak duodenum
D. GERD
E. Irritable bowel syndrome
Pembahasan
Perempuan umur 20 tahun
Rasa terbakar di daerah ulu hati dan terasa
nyeri
Nyeri bertambah ketika pasien terlambat
makan
Nyeri hilang sementara ketika makan
2 atau 3 jam setelah makan nyeri kembali lagi
Diagnosa?
Membedakan ulkus gaster vs ulkus
duodenum
Ulkus gaster: nyeri segera setelah makan
Ulkus duodenum: nyeri 2-3 jam setelah makan
Ulkus Gaster Ulkus Duodenum
Nyeri epigastrium setelah Nyeri epigastrium 2-3 jam
makan setelah makan
Menyebabkan hematemesis Menyebabkan hematochezia
Biasanya heartburn Jarang heartburn
Bisa menyebabkan ca gaster Bangun malam hari karena
nyeri
A. Tukak gaster
B. Gastritis
C. Tukak duodenum
D. GERD
E. Irritable bowel syndrome
54
Laki-laki 37 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan demam sudah 7 hari. Demam disertai nyeri
perut, mual, muntah, dan lidah putih. Pasien
diketahui memiliki alergi terhadap
Chloramphenicol. Terapi yang bisa diberikan pada
pasien ini adalah ....
A. Thiamphenicol
B. Ceftriaxone
C. Cefotaxime
D. Amoksisilin
E. Ceftazidine
Pembahasan
Laki-laki 37 tahun
Demam sudah 7 hari
Disertai nyeri perut, mual, muntah, dan lidah
putih
Alergi terhadap Chloramphenicol
Terapi?
Pengobatan Demam Tifoid
Pilihan antibiotik oral untuk Demam Tifoid:
Kloramfenikol Pilihan soal:
a. Thiamphenicol
Seftriakson b. Ceftriaxone
c. Cefotaxime
Ampisilin/Amoksisilin d. Doksisiklin
e. Ceftazidine
Kotrimoksazole
Kuinolon (siprofloksasin/Ofloksasin)
Cefixime
Tiamfenikol
Untuk dosis dan durasi serta efek samping, lihat PPK Dokter di Fasyankes Primer
A. Thiamphenicol
B. Ceftriaxone
C. Cefotaxime
D. Doksisiklin
E. Ceftazidine
55
Perempuan 30 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan diawali dengan demam dan nyeri kepala sejak 3
minggu yang lalu. Keluhan diperberat dengan mual dan muntah.
Pemeriksaan fisik tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 kali/menit,
nafas 20 kali/menit, suhu 37,8 Celcius. Didapatkan kaku kuduk (+),
kernig dan laseque (+). Hasil lumbal pungsi didapatkan LCS sedikit
kekuningan, premielosit dominasi limfosit, protein meningkat glukosa
menurun. Apa diagnosis pasien ini?
A. Meningitis bakterialis
B. Meningitis TB
C. Meningitis viral
D. Meningitis aseptik
E. Meningitis fungal
Pembahasan
Perempuan 30 tahun keluhan utama
penurunan kesadaran
Demam (+), nyeri kepala (+), mual muntah (+)
PF: kaku kuduk (+), kernig (+), laseque (+).
LP: LCS sedikit kekuningan, premielosit
dominasi limfosit, protein meningkat glukosa
menurun
Diagnosis?
Meningitis
Keluhan pasien berupa:
Demam
Nyeri Kepala
Fotofobia
Keadaan lanjut penurunan kesadaran,
kejang, hemiparesis, dan defisit neurologis
lainnya.
PF Meningitis
Pemeriksaan neurologis
Tanda rangsang
meningeal positif (kaku
kuduk, Tanda laseque,
Tanda kernick,
Brudzinski)
Bedakan kaku kuduk
dan kuduk kaku
kuduk kaku terlihat
kaku karena spasme
otot leher
Pembahasan
Tanda khas paling pertama pada soal adalah
tanda rangsang meningeal yang positif
Tanda kedua adalah demam respon
sistemik adanya infeksi
Tanda khas yang ketiga adalah penurunan
kesadaran yang merupakan tindak lanjut dari
meningitis.
Lumbal Pungsi
(Membedakan Pilihan Jawaban)

Normal Bakteri Virus TB


Makroskopik Jernih Keruh Jernih Xantokrom
Sel (mm3) 0-5 100-60.000 5-100 5-1000

Sel dominan Tidak ada PMN MN MN


Glukosa 75% GD <40% Normal <50%

Protein (g/L) 0,4 1-5 0,4-0,9 1-5



A. Meningitis bakterialis
B. Meningitis TB
C. Meningitis viral
D. Meningitis aseptik
E. Meningitis fungal
56
Seorang pasien usia 80 tahun datang ke RS diantar
anaknya dengan keluhan nyeri punggung sejak 2
minggu yang lalu. Pasien pernah jatuh berulang dan
pernah fraktur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kifosis pada dorsal punggung. Tinggi badan pasien
berkurang dari tinggi badan 6 bulan yang lalu. Pasien
dirujuk untuk pemeriksaan penunjang. Apa
pemeriksaan yang dianjurkan?
A. Rontgent lumbosakral
B. MRI lumbosakral
C. CT scan vertebrae
D. Skintigrafi
E. Densitometri
Pembahasan
Pasien 80 tahun datang dengan nyeri
punggung sejak 2 minggu lalu
Pasien pernah jatuh berulang dan fraktur
PF: Kifosis dorsal punggung
Tinggi badan berkurang sejak 6 bulan lalu

Pemeriksaan yang diperlukan?


Pembahasan
Dengan adanya gejala nyeri pada punggung
dan tinggi badan yang berkurang
kemungkinan ada masalah pada tulang
vertebrae pasien
Masalah tulang diperiksa melalui foto
rontgen terlebih dahulu
Menjawab soal ini
Menjawab soal ini dengan penapisan!
Skintigrafi (Radiologi nuklir untuk kanker
biasanya) dan densitografi (melihat densitas
tulang) tidak digunakan untuk diagnostic karena
tidak ada hubungannya
MRI juga tidak melihat tulang tapi jaringan lunak
Jawaban yang mungkin adalah jawaban A atau C.
Jawaban A tidak cocok karena kondisi anatomis
yang diperiksa adalah lumbosacral sedangkan
punggung adalah thorakal
Spondilolisthesis
Spondilolisthesis merupakan suatu keadaan
dimana salah satu korpus vertebra lebih maju
dibandingkan dengan korpus yang berada di
bawahnya.
Apa penyebabnya? Bisa gaya hidup dan genetik
Gejalanya? Low back pain, spasme otot, otot
hamstring kaku, kesulitan berdiri dan berjalan
Apabila berat dapat mempengaruhi saraf,
seperti kesemutan hingga hiposthesia
Dapat merupakan kelanjutan dari spondilolisis
Spondilolisis
Gejala hampir mirip dengan
spondylolisthesis namun lebih ringan
Merupakan adanya deformitas pada pars
interarticularis yang merupakan
penghubung antara korpus yang satu
dengan yang lain
Spondilolisthesis vs Spondilolisis
A. Rontgent lumbosakral
B. MRI lumbosakral
C. CT scan vertebrae
D. Skintigrafi
E. Densitometri
57
Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang dengan
kelemahan anggota badan. Awalnya kelemahan dirasakan
seperti kesemutan pada ujung kaki, namun kini meluas
sampai ke tangan. Pemeriksaan fisik didapatkan reflex
fisiologis dan patologis negatif. Kekuatan otot tidak
adekuat. Seminggu yang lalu pasien terkena infeksi
saluran napas atas. Apakah diagnosis pada pasien?
A. Multiple Sclerosis
B. Guillain Barre Syndrome
C. HNP
D. Tumor vertebrae
E. Polineuropati
Pembahasan
Laki-laki 40 tahun
Kelemahan anggota tubuh dari kaki ke tangan
Refleks fisiologis dan patologis negatif
Seminggu lalu riwayat ISPA
Diagnosis?
Guillain Barre Syndrome
Pasien datang dengan keluhan sensorik maupun
motorik. Namun, paling banyak adalah keluhan
motorik.
Paralisis biasanya terjadi mulai dari kaki kemudian
naik menuju tangan, tungkai, dan wajah. Ingat! Jika
ascending paralysis, langsung pikirkan ini merupakan
GBS. Bisa juga ditemukan nyeri, namun jarang karena
GBS memang jarang menyerang sensorik meskipun
bisa.
Kadang di soal ditemukan adanya riwayat infeksi
sebelumnya. Bisa ISPA atau infeksi Campylobacter
jejunum
Pemeriksaan LP pada GBS
Pemeriksaan LP pada pasien GBS cukup
dibutuhkan dengan hasil peningkatan protein
(>0,55 g/dL) tanpa adanya peningkatan sel
darah
Mengapa adanya peningkatan protein? Karena
adanya inflamasi pada dorsal root ganglion
yang membutuhkan banyak protein.
Tatalaksana GBS
Plasmapharesis
IVIG
Steroid tidak membantu banyak
Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis
Beberapa keluhan pasien dengan MS adalah:
Lemah otot (weakness)
Numbness
Tingling
Paraparesis spastik
Neuritis retrobulbar
Diplopia
Disekuilibrium
Gangguan pada sfingter
Biasanya tidak semua gejala atau keluhan ini muncul langsung
tapi muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah keluhan
pertama muncul (seperti relapse). Pemicu paling sering adalah
infeksi atau kehamilan.
Penegakan Diagnosis MS
Ingat! Penegakan diagnosis MS harus adanya
lesi di 2 atau lebih regio dengan 2 waktu
berbeda. Jika MRI saat ini menunjukkan lesi
di 1 regio, pengecekan MRI bulan berikutnya
harus minimal 1 lesi di region yang berbeda.
Regio yang sangat tipikal milik MS adalah
(periventricular, juxtacortical, infratentorial,
atau spinal).
Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
HNP Servikal
Nyeri menjalar daerah lengan dan distribusi radiks
Nyeri diperberat oleh ekstensi leher, rotasi ipsilateral, dan fleksi
lateral
Lesi LMN sesuai dermatom dan penurunan reflex biseps dan
triseps

HNP Lumbar
Nyeri radikuler dari punggung hingga tungkai bawah dan kaki
(tergantung topis)
Gerakan punggung terbatas
Nyeri diperberat oleh batuk, bersin, atau mengejan
Nyeri diperingan dengan fleksi lutut dan paha
Lesi LMN sesuai dermatom dan penurunan reflex patella dan
Achilles
Jawaban Lain
Tumor vertebrae : biasanya kelemahan
ekstrimitas tidak khas naik seperti GBS
Polineuropati : biasanya pada pasien DM dan
gejala klinis seperti baal pada kedua kaki
A.Multiple Sclerosis
B.Guillain Barre Syndrome
C. HNP
D.Tumor vertebrae
E. Polineuropati
58
Seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke dokter dengan
keluhan gemetaran yang sudah dialami sejak 4 bulan yang
lalu. Pasien sulit untuk memakai pakaian sendiri. Riwayat
hipertensi, diabetes melitus dan trauma disangkal. Obat
apa yang sebaiknya diberikan pada pasien tersebut?
A. Pramipeksol
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Levodopa
E. Fenitoin
Pembahasan
Laki-laki usia 62 tahun
Gemetaran sejak 4 bulan
Riwayat DM, HT, trauma (-)
Pengobatan yang cocok?
Parkinson
Penyakit degeneratif yang menyerang sistem motorik
pasien

Empat gejala
utama:
1. Tremor
2. Rigiditas
3. Bradikinesia
4. Postural
imbalance
Patofisiologi Parkinson
Kemungkinan Soal Lain
Kemungkinan soal lain akan bertanya
masalah diagnosis dan terapi
Untuk terapi, karena patofisiologi dari
Parkinson adalah kurangnya dopamin pada
substansia nigra, maka pengobatan adalah
menggunakan dopamin
Obat: Levodopa yang dapat dikombinasikan
dengan carbidopa dan benzaserid
Terapi
Levodopa (+karbidopa)
Levodopa adalah prekusor dopamin
Karbidopa adalah inhibitor dekarboksilase perifer, sehingga
levodopa tidak diubah menjadi dopamin di perifer
Dosis awal 3x25/100 mg

MAOI-inhibitor
Bisa sebagai monoterapi di awal atau kombinasi dengan
levodopa
Rasaglinin 1x0,5-1 mg
A. Pramipeksol
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Levodopa
E. Fenitoin
59
Seorang pria berusia 63 tahun datang dengan
gangguan bicara. Pasien dapat memahami, mengikuti,
dan menjalani pemeriksaan instruksi. Namun, pasien
tidak bisa mengekspresikan dalam bentuk kata atau
kalimat. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Afasia global
B. Afasia sensorik
C. Afasia motorik
D. Afasia transkortikal
E. Afasia konduksi
Pembahasan
Pasien gangguan bicara
Masih dapat memahami, mengikuti, dan
menjalani instruksi
TIDAK dapat mengekspresikan dalam
bentuk kata-kata atau kalimat
Diagnosis?
Afasia
Afasia : Pasien tidak dapat berbicara. Afasia
digolongkan menjadi afasia sensorik dan afasia
motorik.
Afasia sensorik dia bisa bicara dengan lancar tapi
tidak dapat mengerti dan tidak dapat mengulang
pembicaraan (motoric saja yang bisa)
Afasia motorik dia tidak bisa bicara dengan lancar
dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti
(sensorik saja yang bisa)
Afasia transkortikal jika diantara keduanya di
atas masih bisa mengulang
Afasia
Kemungkinan Soal Lain
Seringkali ditanyakan lokasi lesi yang
berpengaruh pada suatu Afasia
Afasia Sensorik Area Wernicke (Temporal)
Afasia Motorik Area Broca (Fronto Temporal)
Sering terbalik?
Anak motor itu biasanya cowok-cowok dan
selalu terkenal dengan sapaan Bro Bro..
Pilihan Lain
Afasia global : gabungan sensorik dan motorik
Afasia sensorik : tidak dapat mengikuti
perintah/ instruksi (sensoriknya yang gagal)
Afasia transkortikal : pasien masih dapat
mengulang dengan gangguan sensorik dan
motorik
Afasia konduksi : pasien tidak dapat
mengulang tanpa adanya gangguan sensorik
dan motorik
A. Afasia global
B. Afasia sensorik
C. Afasia motorik
D. Afasia transkortikal
E. Afasia konduksi
60
Seorang laki-laki korban kecelakaan lalu lintas
datang dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan CT-Scan didapatkan lesi hiperdens
berbentuk bulan sabit. Diagnosis dari kondisi
pasien tersebut adalah
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan subarachnoid
D. Perdarahan intraserebral
E. Stroke hemorrhage
Pembahasan
Pasien post kecelakaan lalu lintas
Terjadi penurunan kesadaran
Hasil CT-Scan: Hiperdens berbentuk bulan
sabit
EPI SUB
Atas dura Bawah dura
Arteri Vena penghubung
Lucid interval (Sadar-tidak sadar- sadar Sakit kepala semakin parah, bingung,
lagi dalam hitungan jam setelah kejadian) penurunan kesadaran dalam hitungan
hari-minggu
Bikonvex, tidak melewati sutura Bulan sabit, melewati sutura
Hasil CT-Scan
Subdural hematom
Semilunar bulan sabit
Bisa bedain?

Subdural
Epidural
Subarachnoid

Kontusio
Soal Pasca KLL
Hati-hati pada soal dengan pasien Pasca KLL
MEMANG paling banyak adalah epidural
hematoma, tetapi diBACA lagi soalnya
Lucid interval juga diperhatikan. Epidural
itu untuk lucid interval yang jangka
waktunya pendek.
Jika pasien kembali pingsan setelah minggu
lalu KLL apakah lucid interval? TIDAK!
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan subarachnoid
D. Perdarahan intraserebral
E. Stroke hemorrhage
61
Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan
ekstremitas kanan lumpuh sejak 1 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan mulut pasien tertarik
atau mencong ke kiri. Ketika dokter meminta untuk
mengangkat dahi, pasien tidak mampu melakukannya.
Dokter mendiagnosis pasien ini sebagai stroke. Nervus
kranial yang terkena adalah
A. N. V kanan sentral
B. N. VII kanan perifer
C. N. VII kanan sentral
D. N. VII kiri sentral
E. N. VII kiri perifer
Pembahasan
Pasien wanita 55 tahun dengan keluhan
utama kelumpuhan ekstrimitas.
Selain itu, terdapat wajah mencong ke kiri
wajah bagian kanan lumpuh.
Pasien tidak dapat mengangkat dahi
Nervus kranialis yang lumpuh?
Nervus Kranialis VII

Perhatikan gambar di atas!


Ingat bahwa persarafan akan dibagi atas di bawah dahi dan di atas
dahi.
Bagian atas (dahi) setelah melewati LMN akan menyilang ke kedua
korteks jika yang terkena bagian sentral (korteks) maka masih
terkompensasi bagian kontralateral
Jika bagian dahi paresis artinya dari PERIFER sudah lumpuh!
Kemungkinan Soal Lain
Soal yang sering keluar adalah kranialis XII yang
dikatakan pada soal berupa kelemahan pada
lidah.
Beberapa langkah untuk mencari kelumpukan
N.XII:
Arah lidah mengarah ke arah lesi, gimana caranya?
Jika posisi lidah di dalam mulut, lidah akan mengarah ke
yang sehat
Jika posisi lidah dijulurkan, lidah akan mengarah ke yang
sakit.
Cari LMN atau UMN. Jika LMN ada tanda-tanda LMN,
seperti atrofi atau fasikulasi.
Ingat! UMN dari korteks ke N.XII, sedangkan LMN dari N.XII
ke ujung saraf lidah.
A. N V kanan sentral
B. N. VII kanan perifer
C. N. VII kanan sentral
D. N. VII kiri sentral
E. N. VII kiri perifer
62
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan
pusing berputar sejak 4 jam lalu. Pusing dirasakan
terutama bila berpindah posisi kepala. Pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik ditemukan dix hallpike positif. Apa yang
dapat ditemukan pada pemeriksaan tersebut?
A. Tidak ada nistagmus
B. Nistagmus horizontal selama 1/2 menit dengan adanya
periode laten
C. Nistagmus rotatoar selama 1/2 menit dengan adanya
periode laten
D. Nistagmus horizontal tanpa periode laten
E. Nistagmus rotatoar tanpa periode laten
Pembahasan
Laki-laki 40 tahun dating dengan keluhan
pusing berputar saat berpindah posisi
Terdapat hemiparesis sinistra dan dix
hallpike positif.
Apa yang dapat ditemukan pada
pemeriksaan?
Vertigo
Vertigo: Persepsi yang salah terhadap suatu
lingkungan. GAMPANGNYA PUSING!
Vertigo ada 2 vestibularis dan non-
vestibularis. GAMPANGNYA vestibularis
muter dan non-vestibularis goyang kayak
naik kapal.
Vertigo vestibularis ada 2 sentral dan
perifer. GAMPANGNYA perifer lebih buruk
sampai mual muntah dan biasanya diikuti
gangguan pendengaran.
Vertigo Vestibularis vs Non-
vestibularis
Vertigo Vestibularis Sentral vs
Perifer
Pemeriksaan Dix-Hallpike
Pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan
diagnosis BPPV
Apa yang disebut dengan Dix-hallpike abnormal? Adanya
nystagmus posisional dengan:
Ada masa laten
Lamanya kurang dari 30 detik
Disertai vertigo yang lamanya sama dengan nystagmus
Vertigo yang semakin berkurang setiap pemeriksaan diulang
(fatigue)
Arah nystagmus?
Jika terkena kanal posterior rotatoar (yang paling sering)
Jika terkena kanal anterior downbeating
A. Tidak ada nistagmus
B. Nistagmus horizontal selama 1/2 menit
dengan adanya periode laten
C. Nistagmus rotatoar selama 1/2 menit
dengan adanya periode laten
D. Nistagmus horizontal tanpa periode laten
E. Nistagmus rotatoar tanpa periode laten
63

Apakah nama pemeriksaan pada


gambar disebut?
A. Tes tinnel
B. Tes phallen
C. Tes tourniquet
D. Tes kernig
E. Tes lasseque
Pembahasan
Apa nama pemeriksaannya?
Carpal Tunnel Syndrome
Keluhan yang biasanya membuat pasien
datang adalah:
Parastesia
Numbness (seperti kebas)
Tingling (seperti kesetrum)
Jika berlanjut akan ke gejala motorik
Carpal Tunnel Syndrome
Pemeriksaan Fisik khusus CTS:
Flicks sign: ketika dikebas-kebaskan, keluhan
berkurang
Thenar wasting : pada kasus yang sudah kronik
biasanya diikuti oleh atrofi otot tenar
Wrist extension test selama 60 detik
Phalens test : fleksi tangan maksimal
Torniquets test selama 60 detik
Tinnel sign: perkusi di pergelangan tangan
Pilihan Lain
Tes phallen : Sama untuk CTS, tapi pasien diminta
untuk fleksi kedua tangan, apabila nyeri maka positif
Tes tourniquet : Tes untuk melihat fungsi trombosit
apakah masih bagus atau tidak biasanya untuk
dengue
Tes kernig : Tes dengan mengangkat paha dan lutut
sehingga terbentuk huruf K tanda ransang
meningeal positif jika sudut > 135o
Tes lasseque: Tes dengan mengangkat paha sehingga
terbentuk huruf L tanda rangsang meningeal
positif jika sudut >70o
A. Tes tinnel
B. Tes phallen
C. Tes tourniquet
D. Tes kernig
E. Tes lasseque
64
Seorang pasien, laki-laki, berusia 32 tahun, datang
dengan kelemahan kedua kaki, kaki tidak dapat
diangkat namun masih dapat digeser. Keluhan lain
adanya rasa kebas terasa hingga setinggi pusar.
Terdapat riwayat jatuh dari ketinggian 2 meter. Apa
diagnosis kasus diatas?
A. Paraparese UMN hipestesi pada dermatom T10
B. Paraparese LMN hipestesi pada dermatom T10
C. Paraparese LMN hipestesi setinggi dermatom T10
D. Paraplegi UMN hipestesi pada dermatom T10
E. Paraplegi LMN hipestesi setinggi dermatom T10
Pembahasan
Laki-laki 32 tahun terjatuh dari ketinggian 2
meter.
Pasien hanya dapat menggeser kaki saja
Terdapat hipestesi pada torakal 10
Diagnosis?
Kekuatan Motorik
Nilai kekuatan motorik:
0 : Tidak ada kontraksi sama sekali
1 : hanya ada kontraksi otot
2 : hanya dapat menggeser dan tidak dapat
melawan gravitasi
3 : hanya dapat melawan gravitasi
4 : Dapat melawan gravitasi, dapat melawan
kekuatan pemeriksa namun masih lebih lemah dari
pemeriksa
5 : Kekuatan sama dengan pemeriksa
Dikatakan PLEGI jika kekuatan NOL
Soal ini UMN atau LMN?
Ingat! Motorik kaki diatur oleh persarafan
lumbosakral!
Terdapat hipestesi di T10 sehingga minimal
ada lesi di T10
T10 terhadap lumbosakral? YUP! UMN
UMN memiliki beberapa gejala seperti:
Refleks patologis, seperti Babinski positif
Otot cenderung spastik (kaku)
A. Paraparese UMN hipestesi pada dermatom
T10
B. Paraparese LMN hipestesi pada dermatom
T10
C. Paraparese LMN hipestesi setinggi dermatom
T10
D. Paraplegi UMN hipestesi pada dermatom T10
E. Paraplegi LMN hipestesi setinggi dermatom
T10
65
Pasien laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan sesak
nafas sejak 1 bulan yang lalu dan semakin memberat. Keluhan
disertai dengan nafsu makan yang berkurang dan penurunan
berat badan yang signifikan. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan dada dan vena leher yang dilatasi, dan edema
pada wajah dan ekstremitas atas. Pada pemeriksaan rontgen
ditemukan adanya massa soft tissue pada paratrakea kanan
dengan batas yang tegas. Apa diagnosis pasien ini?
A. Tumor mediastinum
B. Gagal jantung kongestif
C. PPOK
D. Sirosis hati terdekompensasi
E. Pneumothorax
Pembahasan
Laki-laki, 35 tahun
Keluhan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu
dan semakin memberat
Nafsu makan berkurang
Penurunan berat badan yang signifikan
Pemeriksaan fisik vena leher yang dilatasi,
dan edema pada wajah dan ekstremitas atas
Thorax PA adanya massa soft tissue pada
paratrachea kanan dengan batas yang tegas
Apa diagnosis pasien diatas?
Tumor Mediastinum
Tumor dalam rongga mediastinum
Berasal dari salah satu organ Jantung, pembuluh
darah besar, kelenjar, saluran getah bening,
esofagus, trakea, bronkus utama, ganglion, saraf
otonom
Gejala klinis sesuai dengan penekanan organ
sekitar
Trakhea : batuk, sesak, stridor
N. Laringeus rec : suara parau
Esofagus : disfagia
Vena cava superior : sindrom vena cava
Jantung : gangguan hemodinamik
Tumor Mediastinum
Pemeriksaan
Penunjang
Radiologi : ditemukan
bayangan bulat lonjong
di daerah mediastinum,
pelebaran bayangan
mediastinum, batas
tegas, tanpa kelainan
parenkim paru
CT scan
FNAB
Mediastinokopi
A. Tumor mediastinum
B. Gagal jantung kongestif
C. PPOK
D. Decompensated cirrhosis liver
E. Pneumothorax
66
Seorang pasien umur 25 tahun datang ke IGD dengan
keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Sudah
meminum obat yang biasa dibeli di warung namun
keluhan tidak berkurang. Di IGD diberikan obat inhalasi,
keluhan tetap tidak berkurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nafas 30x/menit, wheezing di kedua lapang
paru. Apa diagnosis pasien ini?
A. Asma persisten ringan
B. Asma persisten sedang
C. Asma persisten berat
D. Status asmatikus
E. Asma intermiten
Pembahasan
Laki-laki 25 tahun
Sesak nafas sejak 2 hari
Minum obatkeluhan tidak berkurang
Inhalasi di IGDkeluhan tetap tidak berkurang
PF RR 30 x/mnt, wheezing kedua lapang paru
Diagnosis?
Klasifikasi Derajat Asthma Bronkhiale
DERAJAT ASMA GEJALA GEJALA MALAM FUNGSI PARU

INTERMITEN Gejala < 1x/minggu 2x sebulan VEPI atau APE (arus


Mingguan Tanpa gejala di luar serangan puncak ekspirasi)
Serangan singkat 80%
Fungsi paru asimtomatik dan
normal luar serangan
PERSISTEN Gejala 1x/minggu tapi < > 2x seminggu VEPI atau APE 80%
RINGAN 1x/hari Normal
Mingguan Serangan dapat mengganggu
aktivitas dan tidur
PERSISTEN Gejala harian > sekali seminggu VEPI atau APE > 60%
SEDANG Menggunakan obat setiap hari Tetapi 80% normal
Harian Serangan mengganggu aktivitas
dan tidur
Serangan 2x/minggu, bisa
berhari-hari
PERSISTEN Gejala terus-menerus sering VEPI atau APE < 80%
BERAT Aktivitas fisik terbatas Normal
Kontinu Sering serangan
Tatalaksana
A. Asma persisten ringan
B. Asma persisten sedang
C. Asma persisten berat
D. Status asmatikus
E. Asma intermitten
67
Seorang wanita 35 tahun yang saat ini sedang menjalani
pengobatan TB kategori 1 bulan ke-3 datang kepada anda
menanyakan mengenai pemberian ASI karena ingin
menyusui anaknya yang berusia 1 tahun. Apakah edukasi
yang paling tepat bagi pasien?
A. Tidak boleh menyusui, karena TB menular lewat ASI
B. Tidak boleh, karena OAT melewati sawar plasenta dan
berbahaya bagi bayi
C. Boleh, asal bayi diberi profilaksis rifampisin
D. Boleh, asal bayi diberi profilaksis INH
E. Boleh, karena TB tidak berbahaya
Pembahasan
Wanita 35 tahun
Pengobatan TB kategori 1 bulan ke-3
Ingin menyusui anaknya yang berusia 1
tahun
Edukasi yang paling tepat bagi pasien?
ASI dan Tuberkulosis
Penularan TB setelah lahir dapat terjadi melalui droplet dari ibu
atau anggota keluarga lainnnya yang menderita TB aktif. Bayi
menyusui atau yang mendapat susu formula memiliki risiko yang
sama untuk tertular melalui saluran napas. Apabila ibu sudah
mendapat pengobatan yang adekuat dan sudah dinyatakan tidak
menular, maka ibu dapat kontak langsung dengan bayinya.
Pemantauan terhadap ibu dan bayi harus terus dilakukan sampai
ibu selesai mendapat pengobatan. Transmisi TB dari ASI belum
pernah dilaporkan pada kasus tanpa mastitis TB. ASI dapat
diberikan secara aman pada bayi, karena obat anti TB pun dapat
diberikan kepada bayi. Satu-satunya kontraindikasi pemberian ASI
adalah jika ibu menderita mastitis TB. Pengobatan profilaksis
isoniazid yang diberkan kepada bayi dapat mencegah terjadinya
infeksi TB. Apabila baik ibu maupun bayi mendapat terapi TB, maka
ibu dapat kontak langsung dengan bayinya
A. Tidak boleh menyusui, karena TB menular
lewat ASI
B. Tidak boleh, karena OAT melewati sawar
plasenta dan berbahaya bagi bayi
C. Boleh, asal bayi diberi profilaksis
rifampisin
D. Boleh, asal bayi diberi profilaksis INH
E. Boleh, karena TB tidak berbahaya
66
Seorang pasien umur 25 tahun datang ke IGD dengan
keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Sudah
meminum obat yang biasa dibeli di warung namun
keluhan tidak berkurang. Di IGD diberikan obat inhalasi,
keluhan tetap tidak berkurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nafas 30x/menit, wheezing di kedua lapang
paru. Apa diagnosis pasien ini?
A. Asma persisten ringan
B. Asma persisten sedang
C. Asma persisten berat
D. Status asmatikus
E. Asma intermiten
Pembahasan
Laki-laki 25 tahun
Sesak nafas sejak 2 hari
Minum obatkeluhan tidak berkurang
Inhalasi di IGDkeluhan tetap tidak berkurang
PF RR 30 x/mnt, wheezing kedua lapang paru
Diagnosis?
Klasifikasi Derajat Asthma Bronkhiale
DERAJAT ASMA GEJALA GEJALA MALAM FUNGSI PARU

INTERMITEN Gejala < 1x/minggu 2x sebulan VEPI atau APE (arus


Mingguan Tanpa gejala di luar serangan puncak ekspirasi)
Serangan singkat 80%
Fungsi paru asimtomatik dan
normal luar serangan
PERSISTEN Gejala 1x/minggu tapi < > 2x seminggu VEPI atau APE 80%
RINGAN 1x/hari Normal
Mingguan Serangan dapat mengganggu
aktivitas dan tidur
PERSISTEN Gejala harian > sekali seminggu VEPI atau APE > 60%
SEDANG Menggunakan obat setiap hari Tetapi 80% normal
Harian Serangan mengganggu aktivitas
dan tidur
Serangan 2x/minggu, bisa
berhari-hari
PERSISTEN Gejala terus-menerus sering VEPI atau APE < 80%
BERAT Aktivitas fisik terbatas Normal
Kontinu Sering serangan
Tatalaksana
A. Asma persisten ringan
B. Asma persisten sedang
C. Asma persisten berat
D. Status asmatikus
E. Asma intermitten
67
Seorang wanita 35 tahun yang saat ini sedang menjalani
pengobatan TB kategori 1 bulan ke-3 datang kepada anda
menanyakan mengenai pemberian ASI karena ingin
menyusui anaknya yang berusia 1 tahun. Apakah edukasi
yang paling tepat bagi pasien?
A. Tidak boleh menyusui, karena TB menular lewat ASI
B. Tidak boleh, karena OAT melewati sawar plasenta dan
berbahaya bagi bayi
C. Boleh, asal bayi diberi profilaksis rifampisin
D. Boleh, asal bayi diberi profilaksis INH
E. Boleh, karena TB tidak berbahaya
Pembahasan
Wanita 35 tahun
Pengobatan TB kategori 1 bulan ke-3
Ingin menyusui anaknya yang berusia 1
tahun
Edukasi yang paling tepat bagi pasien?
ASI dan Tuberkulosis
Penularan TB setelah lahir dapat terjadi melalui droplet dari ibu
atau anggota keluarga lainnnya yang menderita TB aktif. Bayi
menyusui atau yang mendapat susu formula memiliki risiko yang
sama untuk tertular melalui saluran napas. Apabila ibu sudah
mendapat pengobatan yang adekuat dan sudah dinyatakan tidak
menular, maka ibu dapat kontak langsung dengan bayinya.
Pemantauan terhadap ibu dan bayi harus terus dilakukan sampai
ibu selesai mendapat pengobatan. Transmisi TB dari ASI belum
pernah dilaporkan pada kasus tanpa mastitis TB. ASI dapat
diberikan secara aman pada bayi, karena obat anti TB pun dapat
diberikan kepada bayi. Satu-satunya kontraindikasi pemberian ASI
adalah jika ibu menderita mastitis TB. Pengobatan profilaksis
isoniazid yang diberkan kepada bayi dapat mencegah terjadinya
infeksi TB. Apabila baik ibu maupun bayi mendapat terapi TB, maka
ibu dapat kontak langsung dengan bayinya
A. Tidak boleh menyusui, karena TB menular
lewat ASI
B. Tidak boleh, karena OAT melewati sawar
plasenta dan berbahaya bagi bayi
C. Boleh, asal bayi diberi profilaksis
rifampisin
D. Boleh, asal bayi diberi profilaksis INH
E. Boleh, karena TB tidak berbahaya
68
Perempuan 20 tahun datang dengan keluhan utama
sesak nafas disertai dengan nafas berbunyi. Keluhan
muncul akhir-akhir ini di saat tetangganya sedang
memperbaiki rumah. Pasien punya riwayat keluhan
sesak dan nafas berbunyi sejak kecil. Keluhan demam
tidak ada. Yang merupakan mekanisme keluhan pasien
ini adalah
A. Udara mengisi pleura paru
B. Inflamasi parenkim paru
C. Bronkospasme karena eksaserbasi asma
D. Bronkospasme karena eksaserbasi ppok
E. Bronkospasme karena tumor paru
Pembahasan
Perempuan 20 tahun
Sesak nafas dengan nafas berbunyi
Muncul saat tetangganya renovasi rumah
Punya riwayat sesak nafas sejak masa kecil
Mekanisme terjadinya gejala?
Asma
Suatu reaksi hipersensitivitas tipe I yang
menyerang ke bronkus sehingga terjadi
penyempitan bronkus.
Gejala utama sesak nafas disertai
dengan wheezing
Patofisiologi:
Pilihan Lain
Udara mengisi pleura paru: pneumothoraks
Inflamasi parenkim paru: kontusio paru
akibat trauma
Bronkospasme karena eksaserbasi ppok:
PPOK terjadi pada orang tua dan adanya
paparan asap yang berlebih
Bronkospasme karena tumor paru: Tumor
paru jarang yang menyebabkan bronkospasme
A. Udara mengisi pleura paru
B. Inflamasi parenkim paru
C. Bronkospasme karena eksaserbasi
asma
D. Bronkospasme karena eksaserbasi ppok
E. Bronkospasme karena tumor paru
69
Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh sesak nafas
bertambah berat sejak 1 hari lalu. Keluhan didahului batuk
berdahak kuning kehijauan dan demam 4 hari yang lalu. Keluhan
batuk dan sesak sejak 3 tahun lalu hilang timbul. Pasien memiliki
riwayat merokok selama 50 tahun. Pemeriksaan tanda vital
ditemukan tekanan darah 120/90 mmHg, nafas 42 kali/menit, suhu
36,7oC, nadi 120kali/menit.
Diagnosis pasien ini adalah
A. Bronkiektasis
B. Bronkitis akut
C. Pneumonia
D. Asma bronkiale
E. PPOK eksaserbasi akut
Pembahasan
Laki-laki, 65 tahun, dengan keluhan sesak
nafas didahului dengan demam dan batuk
berdahak hijau
Riwayat merokok
Sejak 3 tahun terakhir sering sesak nafas
Diagnosis?
PPOK
PPOK
Indikator SESAK PPOK:
Progresif (sesak bertambah berat seiring
berjalannya waktu)
Bertambah berat dengan aktivitas
Persisten (menetap sepanjang hari)
Pasien mengeluh, Perlu usaha untuk
bernapas
Berat, sukar bernapas, terengah-engah
Keluhan PPOK
Sesak napas
Kadang-kadang mengi
Batuk kering atau berdahak yang produktif
Rasa berat di dada
Pembagian Lama PPOK
BLUE BLOATER (BRONKITIS KRONIK) PINK PUFFER (EMFISEMA)

Masalah saluran napas Masalah di alveolus

Warna membiru Warna pink (retensi CO2)

Gemuk Kurus

Lebih banyak di perokok Lebih banyak di orang tua

Sputum dan batuk banyak Napas bibir mencucu

Hipoksia Ortopneu

Hiperkapnia (pCO2) Waktu ekspirasi memanjang

Clubbing finger Barrel chest

Hemoglobin Berbicara sepenggal-sepenggal

Kardiomegali, gagal jantung kanan, Perkusi hipersonor


edema perifer
PPOK atau Pneumonia
PPOK merupakan penyakit KRONIK!
PPOK tidak disembuhkan tapi dikontrol
sewaktu-waktu bisa kumat
Apa yang bisa buat kumat? Infeksi, salah
satunya pneumonia
Jadi soal ini merupakan PPOK eksaserbasi
akut
Pilihan lain
Bronkiektasis : sputum tiga lapis dan honey
comb appearance di foto rontgen
Bronkitis akut : infeksi pada bronkus yang
ditandai dengan batuk dan wheezing
Pneumonia : infeksi pada parenkim paru
Asma bronkiale : sesak nafas yang
merupakan reaksi hipersensitivitas
A. Bronkiektasis
B. Bronkitis akut
C. Pneumonia
D. Asma bronkiale
E. PPOK eksaserbasi akut
70
Seorang bayi perempuan dirujuk ke RS karena
merintih sejak 4 jam setelah lahir. Bayi lahir spontan,
ditolong bidan pada usia kehamilan 32 minggu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan sianosis pada mulut
dan jari, dan terdapat nafas cuping hidung. Diagnosis
yang tepat adalah...
A. Hyaline membrane disease
B. Acute respiratory distress syndrome
C. Sindrom aspirasi meconium
D. Pneumonia neonatorum
E. Transient tachypneu of the newborn
Pembahasan
Bayi sesak nafas 4 jam setelah lahir
Preterm 32 minggu
Diagnosis?
Diagram Cepat Distress Respirasi
Preterm:
< 6 jam Hyaline Membrane Disease
> 6 jam Pneumonia
Term:
< 6 jam Transient Takipnea Neonates Born
(TTNB) atau aspirasi meconium
> 6 jam Pneumonia

PHP TTP 6 6
Diskusi
Pasien dalam keadaan preterm (32 bulan)
dan sesak kurang dari 6 jam (4 jam) HMD
A. Hyaline membrane disease
B. Acute respiratory distress syndrome
C. Sindrom aspirasi meconium
D. Pneumonia neonatorum
E. Transient tachypneu of the newborn
71
Wanita berusia 43 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak
3 hari yang lalu. Keluhan sesak disertai batuk dan panas tinggi
serta dahak seperti karat besi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien tampak sesak, nafas dangkal, terdapat pernafasan cuping
hidung. Pemeriksaan toraks didapatkan bentuk simestris,
hemitoraks kanan pergerakannya tertinggal, vocal fremitus
meningkat, perkusi sonor memendek, ronki basah sedang nyaring.
Apakah kemungkinan diagnosisnya?
A. Bronkopnemonia
B. Bronkitis akut
C. Pnemonia Lobaris kanan
D. Abses paru kanan
E. TB paru kanan
Pembahasan
Sesak nafas sejak 3 hari disertai demam dan
batuk berdahak (berwarna karat besi)
PF: Sesak
Pemeriksaan Thoraks: bentuk simestris,
hemitoraks kanan pergerakannya tertinggal,
vocal fremitus meningkat, perkusi sonor
memendek, ronki basah sedang nyaring
Diagnosis?
Pneumonia

Infeksi yang
menyerang
parenkim
paru
Dewasa:
demam
sesak nafas
batuk
Pneumonia Bakterial
Warna sputum dan patogen penyebabnya
Streptococcus pneumoniae: Rust-colored (warna karat)
Pseudomonas, Haemophilus, and pneumococcal species: hijau
Klebsiella species pneumonia: Red currant-jelly
Infeksi anaerobik: bau dan rasa tidak enak

Tanda dan gejala


Hipertermia (38C) atau hipotermia (< 35C)
Takipnea (>18 x/menit)
Penggunaan otot bantu napas
Takikardia (>100 x/menit)
Sianosis sentral
Perubahan status mental
Pneumonia yang mana?
Pada soal ini yang sangat ditonjolkan adalah
adanya gerakan dada kanan yang terlambat.
Jika pneumonia pada sebagian kecil tempat
saja, maka tidak akan mampu membuat
gejala sebesar itu
Kemungkinan besar pneumoninya mencapai
daerah yang luas pneumonia lobaris
A. Bronkopnemonia
B. Bronkitis akut
C. Pnemonia Lobaris kanan
D. Abses paru kanan
E. TB paru kanan
72
Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan
sesak napas disertai mengi sejak 2 jam yang lalu. Pasien diketahui
memiliki riwayat asma, berobat teratur dan biasa menggunakan
bronkodilator inhalasi. Sebelum ke UGD RS, pasien sempat
menggunakannya namun tidak ada perubahan. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
98 kali/menit, nafas 38 kali/menit dangkal, dan suhu 37,4oC. Terdapat
wheezing di kedua lapang paru. Bila diajak berbicara, pasien tidak dapat
menyelesaikan satu kata secara utuh. Bagaimana hasil pemeriksaan
analisis gas darah pada pasien?
A. pH meningkat
B. PCO2 meningkat
C. PO2 meningkat
D. HCO3 meningkat
E. Total CO2 meningkat
Pembahasan
Perempuan 32 tahun sesak nafas disertai
mengi sejak 2 jam
Memiliki riwayat asma dan rajin berobat
Bila diajak berbicara, pasien tidak dapat
menyelesaikan satu kata secara utuh
Bagaimana kemungkinan analisis gas
darah?
Derajat Eksaserbasi Asma
Jadi analisis gas darahnya?
Ingat! Asma pada pasien ini merupakan
eksaserbasi berat!
Asma merupakan penyakit paru yang
obstruktif udara tidak dapat keluar dari
paru udara kotor tetap di sirkulasi darah
CO2 banyak di darah
Yang kita periksa bukan total CO2 dalam darah
tapi tekanan CO2 (PaCO2)
Akibat CO2 yang banyak tekanan akan naik
A. pH meningkat
B. PCO2 meningkat
C. PO2 meningkat
D. HCO3 meningkat
E. Total CO2 meningkat
73
Seorang anak berusia 5 tahun datang dengan keluhan batuk selama
5 hari. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan berat badan
21,5kg. Pasien sudah diimunisasi BCG. Pada pemeriksaan tuberculin
didapatkan 10 mm. Ibu pasien menderita TB dan sedang menjalani
pengobatan, baru 1 bulan. Apakah penatalaksanaan pada pasien?
A. Diberikan INH selama 6 bulan
B. Observasi pasien, bila ada gejala TB tambahan baru diobati
C. INH 100 mg selama 3 bulan, perlu dilakukan pemeriksaan
mantoux ulang
D. INH 100 mg selama 6 bulan, tidak perlu dilakukan pemeriksaan
mantoux ulang
E. INH 200 mg selama 6 bulan, perlu dilakukan pemeriksaan
mantoux ulang
Pembahasan
Anak, 5 tahun
batuk 5 hari
BB = 21,5 kg
Tuberculin 10 mm
Ibu merupakan pasien TB dalam pengobatan
Penatalaksanaan?
Skoring TB anak
Alur TB Anak
Profilaksis TB
A. Diberikan INH selama 6 bulan
B. Observasi pasien, bila ada gejala TB
tambahan baru diobati
C. INH 100 mg selama 3 bulan, perlu dilakukan
pemeriksaan mantoux ulang
D. INH 100 mg selama 6 bulan, tidak perlu
dilakukan pemeriksaan mantoux ulang
E. INH 200 mg selama 6 bulan, perlu dilakukan
pemeriksaan mantoux ulang
74
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan batuk berdarah sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan demam. Sejak sekitar 1 bulan yang
lalu, pasien batuk-batuk dengan dahak berwarna
kehijauan. Pasien memiliki riwayat 3 tahun yang lalu
pasien mengalami keluhan yang sama, diterapi selama 6
bulan dan sudah dinyatakan sembuh. Apakah diagnosis
yang mungkinn pada kasus ini?
A. TB Paru BTA positif
B. TB Paru dengan kavitas
C. TB Paru kasus relaps
D. TB Paru kasus kronik
E. TB Paru dengan hemoptisis
Pembahasan
Keluhan batuk berdarah disertai demam
Ada riwayat sakit TB dan diobati selama 6
bulan, kemudian dinyatakan sembuh
Kondisi pasien saat ini?
Klasifikasi Pasien TB berdasarkan
Waktu
Pasien baru TB: adalah pasien yang belum
pernah mendapatkan pengobatan TB
sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT
namun kurang dari 1 bulan ( dari 28 dosis)
Pasien yang pernah diobati TB: adalah
pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT
selama 1 bulan atau lebih ( dari 28 dosis)
Pasien yang riwayat pengobatan
sebelumnya tidak diketahui
Klasifikasi Pasien yang Pernah
Diobati TB
Pasien kambuh: adalah pasien TB yang pernah dinyatakan
sembuh atau pengobatan lengkap dan saat ini didiagnosis TB
berdasarkan hasil pemeriksaanbakteriologis atau klinis (baik
karena benar-benar kambuh atau karena reinfeksi).
Pasien yang diobati kembali setelah gagal: adalah pasien TB
yang pernah diobati dan dinyatakan gagal pada pengobatan
terakhir.
Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to
follow-up):adalah pasien yang pernah diobati dan dinyatakan
lost to follow up (klasifikasi inisebelumnya dikenal sebagai
pengobatan pasien setelah putus berobat /default).
Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil
akhir pengobatan sebelumnya tidak diketahui.
A. TB Paru BTA positif
B. TB Paru dengan kavitas
C. TB Paru kasus relaps
D. TB Paru kasus kronik
E. TB Paru dengan hemoptisis
75
Seorang pasien dibawa ke IGD setelah kecelakaan lalu
lintas. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/90 mmHg, nafas 32 kali/menit, nadi 132 kali/menit,
dan suhu 36,20C. Pasien tampak sesak, ditemukan retraksi
dan gerakan napas hemithoraks kiri tertinggal, serta bunyi
nafas vesikular hanya ditemui pada paru kanan. Dilakukan
pemeriksaan foto thoraks AP. Diagnosis yang tepat pada
kasus ini adalah...
A. Hidrothoraks kiri
B. Hemothoraks kiri
C. Efusi pleura kiri
D. Pneumothoraks kiri
E. Tamponade jantung
Pembahasan
Post KLL
TD 100/90
Pasien tampak sesak, ditemukan retraksi
dan gerakan napas hemithoraks kiri
tertinggal, serta bunyi nafas vesikular hanya
ditemui pada paru kanan
Rontgen PA trakea terdorong ke paru
kanan
Diagnosis?
Pneumothoraks
Macam-Macam Pneumothoraks
Pneumotoraks spontan primer
Tanpa riwayat penyakit paru atau trauma
sebelumnya ataupun trauma, terjadi pada individu
yang sehat. Terutama lebih sering pada laki, tinggi
dan kurus, dan perokok.
Pneumotoraks spontan sekunder
Dengan riwayat penyakit paru sebelumnya (PPOK,
TB paru, dll).
Tension Pneumothoraks
Pneumothoraks dengan system pentil ban udara
bisa masuk tidak bisa keluar tanda vital terus
menurun
Tension Pneumothoraks
Tanda Klinis Pneumothoraks
Inspeksi: lebih menonjol dan tertinggal
pada pernapasan
Palpasi: fremitus menurun
Perkusi: hipersonor dan pergeseran
mediastinum ke arah yang sehat
Auskultasi: suara napas melemah dan jauh
Foto Rontgen: Pneumothoraks vs
Atelektasis
Bedakan foto rontgen pada pneumothoraks
dan atelektasis
Keduanya sama-sama hipoaerasi sehingga
gambaran lebih ke lusens
pneumothoraks masih dapat terlihat pleural
line
Yang membedakan pneumotoraks trakea
mengarah ke yang sehat, jika atelectasis
trakea mengarah ke yang sakit.
A. Hidrothoraks kiri
B. Hemothoraks kiri
C. Efusi pleura kiri
D. Pneumothoraks kiri
E. Tamponade jantung
76
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
utama batuk sejak 1 minggu. Batuk disertai banyak dahak terutama
pada pagi hari dan pada saat perubahan posisi, terkadang batuk juga
disertai darah. Pasien tidak ada riwayat merokok. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100
kali/menit, nafas 22 kali/menit, dan suhu 37,10C. Pada pemeriksaan
penunjang radiologi didapatkan gambaran sarang tawon. Pada
pemeriksaan sputum didapatkan lapisan busa, purulen, dan mukoid.
Apa diagnosis yang tepat ?
A. Abses paru
B. Tuberkulosis paru
C. Bronkhitis kronik
D. Bronkiektasis
E. Carcinoma paru
Pembahasan
Keluhan batuk sejak 1 minggu yang lalu,
disertai terkadang batuk darah dan saat
berubah posisi
Pada pemeriksaan penunjang radiologi
didapatkan gambaran sarang tawon
Pada pemeriksaan sputum didapatkan lapisan
busa, purulen, dan mukoid
Diagnosis?
Ini soal To The Poin!
Sangat jelas sekali kata kunci pada soal ini
Ciri-ciri khas bronkiektasis:
Batuk berdarah
Sputum tiga lapis
Honey Comb Appearance pada foto rontgen
A. Abses paru
B. Tuberkulosis paru
C. Bronkhitis kronik
D. Bronkiektasis
E. Carcinoma paru
77
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan
batuk, pilek, demam, dan sesak. Pasien bercerita
bahwa pasien memiliki riwayat berpergian ke
peternakan ayam milik keluarganya. Seminggu
kemudian ayam-ayam di perternakan mati mendadak.
Etiologi dari penyakit tersebut adalah....
A. H1N1
B. H5N1
C. H1N5
D. Coronavirus
E. HIV
Pembahasan
Keluhan batuk, pilek, demam, dan sesak
Riwayat mengunjungi perternakan ungags
dan unggas mati
Etiologi?
Influenza
Diskusi

Kata Kunci
H5N1 : Avian flu
H1N1 : Swine flu
Coronavirus: Flu unta
Cara Ingat

5
H5N1
Jenis Soal Lain
Berpergian ke Timur Tengah Coronavirus
A. H1N1
B. H5N1
C. H1N5
D. Coronavirus
E. HIV
78
Laki-laki berusia 65 tahun datang ke IGD dengan sesak
nafas. Keluarga mengatakan pasien mengalami sesak
setelah disuapi makanan dan tersedak. Pemeriksaan tanda
vital pasien berupa tampak sesak, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 100 kali/menit, nafas 28 kali/menit, suhu
37oC. Auskultasi pada pasien didapatkan ronki di kedua
lapangan paru. Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Aspirasi benda asing
B. Pneumonia atipikal
C. Pneumonia aspirasi
D. Pneumonia komunitas
E. Pneumonia nosokomial
Pembahasan
Laki-laki 65 tahun sesak nafas
Riwayat tersedak saat disuapin
Tanda vital dalam batas normal
Terdapat ronkhi di kedua lapang paru
Diagnosis?
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia adalah
suatu inflamasi yang
terjadi pada parenkim
paru yang dapat
diakibatkan oleh
infeksi atau non infeksi
Contoh pneumonia non
infeksi adalah
pneumonia aspirasi
Soal lain biasanya pada
pasien yang stroke
dengan faktor risiko
mudah tersedak.
Pneumonia Aspirasi
Aspirasi adalah suatu kondisi dimana konten
dari GI tract masuk ke dalam saluran nafas
Pneumonia aspirasi disebabkan oleh bakteri
yang berada di orofaring yang masuk ke paru
bersama dengan makanan misalnya sehingga
menimbulkan inflamasi
Aspirasi tidak selalu menghasilkan pneumonia
aspirasi, contoh:
Mendelson syndrome : Tertelan asam lambung
Pneumonia lipoid: Tertelan minyak
Mengapa pada pasien ini bukan
aspirasi benda asing?
Aspirasi benda asing merupakan salah satu
etiologi terjadinya pneumonia aspirasi
Beberapa klinisi akan menggabungkan
pneumonia aspirasi akibat bakteri dengan
akibat aspirasi benda asing
Pada pasien ini sudah didapatkan ronkhi
sudah pasti ada inflamasi di dalam paru
A. Aspirasi benda asing
B. Pneumonia atipikal
C. Pneumonia aspirasi
D. Pneumonia komuniti
E. Pneumonia nosokomial
79
Laki-laki 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
sudah 3 bulan ini. Keluhan disertai penurunan berat badan drastis
dalam waktu 1 bulan terakhir. Pasien merokok sejak umur 25
tahun. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
110/70mmHg, nafas 28 kali/menit, nadi 100 kali/menit. Pada
perkusi ditemukan pekak pada basal paru kanan. Auskultasi ronkhi
basah kasar. Pemeriksaan radiologis dijumpai massa intermediate
paru kanan. Apakah pemeriksaan baku emas untuk menegakkan
diagnosa pasien tersebut?
A. PET-Scan
B. Bronkoskopi
C. Histopatologi
D. Tumor marker
E. Sitologi sputum
Pembahasan
Laki-laki, 56 tahun
Batuk 3 bulan
Penurunan berat badan drastis dalam 1
bulan terakhir
Perkusi: Pekak pada dasar paru
Auskultasi: ronkhi basah kasar
Rontgen: massa intermediate di paru kanan
Baku emas pemeriksaan?
Kanker Paru
Yang perlu diingat adalah
mengapa hasil pemeriksaan
fisik dapat demikian
Ketika ada massa padat di
paru penghantaran suara
oleh vocal fremitus menjadi
lebih baik (media padat)
Massa di paru juga
menghambat pengembangan
jaringan paru sendiri suara
nafas berkurang
Ingat lagi bahwa ada gejala
khas dari kanker paru
batuk darah atau sesak nafas
Lihat usia juga!
Apa Gold Standard?
Sebenarnya seluruh kanker memiliki gold
standard biopsi yang dinilai melalui
histopatologi.
Skrining dan metode diagnosis lainnya
menggantikan sementara biopsy karena
terlalu invasif.
Jadi gold standard yang digunakan
adalah histopatologi
A. PET-Scan
B. Bronkoskopi
C. Histopatologi
D. Tumor marker
E. Sitologi sputum
80
Wanita 53 tahun datang dengan keluhan sering berdebar-debar sejak 3 jam yang
lalu. Pasien memiliki riwayat sakit jantung sejak 4 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 90 x/menit ireguler,
nafas 20 x/menit, suhu 36.80C. Auskultasi terdengar murmur sistolik di apeks.
Pemeriksaan EKG menunjukkan gambaran sebagai berikut:

Apa yang terjadi pada pasien ini?


A. Atrial fibrilasi
B. Ventrikular fibrilasi
C. Ventrikular takikardia
D. Ventrikular ekstrasistol
E. STEMI
Pembahasan
Wanita 53 tahun berdebar-debar sejak 3 jam
lalu
EKG tersedia

Diagnosis?
Fokuskan pada EKG pasien
Pulseless electrical
activity (PEA)
Nadi tidak teraba (pulseless), tapi kalau di EKG ada gelombang yang tidak spesifik

Supraventricular
tachycardia (SVT)

HR >100
Ritme reguler
QRS sempit (<0,12 detik/<3 kk)

Atrial fibrilasi (AF)

HR >100x/menit dan tidak beraturan


Aktivitas atrium hanya bergetar/fibrilation = gelombang P seperti gambar
Irama QRS tidak beraturan

Atrial flutter

HR >100x/menit dan tidak beraturan


Aktivitas atrium = gelombang P tidak beraturan, seperti gigi gergaji/saw tooth
Irama QRS tidak beraturan

Ventricular
tachycardia (VT)

P sulit terlihat
QRS lebar (>0,12 detik / 3 kk) namun teratur
Fokuskan pada EKG Pasien
AV blok II Mobitz
tipe 1
PR memanjang progresif
Gelombang P muncul konstan, dan ada P yang tidak diikuti gelombang QRS

AV blok II Mobitz
tipe 2

PR normal
Ada gelombang QRS yang hilang

AV blok III

Gelombang P dan QRS berjalan sesuai ritme masing-masing

HINT..!!!
Misalkan gelombang P adalah perempuan dan QRS adalah pacarnya
AV blok I : P dan QRS sedang pacaran jarak jauh (PR memanjang)
AV blok II tipe 1 : Jaraknya semakin jauh (PR memanjang progresif) dan kadang QRS
tidak datang saat kencan (ada gelombang QRS yang hilang)
AV blok II tipe 2 : Kemudian mereka pindah ke kota yang sama dan tidak LDR (PR
normal), tapi QRS tetap kadang tidak datang saat kencan (ada gelombang QRS
yang hilang)
AV blok III : Akhirnya mereka berpisah dan hidup sendiri-sendiri
Ventrikular Ekstrasistole

Ingat!
Ekstrasistol jadi ada cetusan listrik saat sistol yang bukan dari atrium
kanan melainkan dari ventrikel
Apa yang terjadi pada pasien ini?
A.Atrial fibrilasi
B.Ventrikular fibrilasi
C.Ventrikular takikardia
D.Ventrikular ekstrasistol
E.STEMI
81
Seorang laki-laki 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan
sesak. Sesak dirasakan terlebih saat pasien beraktivitas.
Pasien harus tidur dengan menggunakan 3 4 bantal dan
sering terbangun pada malam hari karena sesak. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya bising jantung
holosistolik di apeks. Kelainan yang mendasari keluhan
pasien ini adalah
A. Stenosis aorta
B. Stenosis mitral
C. Regurgitasi mitral
D. Stenosis trikuspid
E. Regurgitasi trikuspid
Pembahasan
Laki-laki 32 tahun dengan keluhan utama
sesak
DOE (+), PND (+), ortopnea (+)
Pemeriksaan fisik: bising jantung holosistolik
di apeks
Kelainan?
Secara Logika
Secara logika, soal seperti ini dapat dipikirkan
tanpa menghafal
Kunci utama adalah lihat PF pasien yaitu murmur
sistolik dengan punctum maksimum di apeks.
Lihat pertama apeks katup yang ada di sana
adalah mitral
Lihat kedua sistolik saat katup mitral
menutup dan katup aorta membuka jika ada
bising katup mitral tidak menutup sempurna
Jadi REGURGITASI mitral
Pingin cepet? Perhatikan Lokasi dan
Jenis Murmur ini!
Atas:
Sistolik Stenosis
Diastolik Regurtitasi

Bawah:
Sistolik Regurgitasi
Diastolik Stenosis
A. Stenosis aorta
B. Stenosis mitral
C. Regurgitasi mitral
D. Stenosis trikuspid
E. Regurgitasi trikuspid
82
Perempuan 42 tahun tiba-tiba pingsan sejak 5 jam yang lalu.
Pasien sering berdebar-debar, sesak saat aktifitas, lemas, dan
pusing. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lainnya.
Terdapat riwayat konsumsi kopi dan alkohol sejak usia 20
tahun. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda syok dan EKG
menunjukkan atrial fibrilasi rapid respons. Penatalaksanaan
selanjutnya yang diberikan adalah
A. Digoksin IV
B. Beta bloker
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Adenosin IV
Pembahasan
Perempuan 42 tahun pingsan kondisi tidak
stabil
Keluhan lain: sering berdebar, sesak, lemas, dan
pusing
Riwayat minum alkohol sejak usia 20 tahun
PF: tanda syok
EKG: AF rapid respons

Tatalaksana?
Tatalaksana Takikardi
A. Digoskin IV
B. Beta bloker
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Adenosin IV
83
Pasien laki laki 50 tahun datang ke IGD nyeri dada sejak 1 jam
yg lalu seperti tertindih beban berat. Pasien memiliki riwayat
diabetes dan hipertensi sejak 4 tahun yang lalu dan tidak
terkontrol. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
140/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, nafas 20 kali/menit, suhu
36,7 Celcius. Hasil EKG didapatkan ST elevasi pada lead V1
hingga V4. Diagnosis pasien ini adalah
A. AMI inferior
B. AMI anterior
C. AMI anteriorseptal
D. AMI anterior luas
E. AMI anterolateral
Pembahasan
Laki-laki 50 tahun nyeri dada seperti tertindih
benda berat
EKG ST elevasi di lead V1-V4

Diagnosis pasien?
Baca POINOLOGI!
Lead EKG pada ACS
A. AMI inferior
B. AMI anterior
C. AMI anteriorseptal
D. AMI anterior luas
E. AMI anterolateral
84
Seorang wanita datang dengan keluhan sesak 1 minggu yang
lalu. Keluhan tidak diperparah dengan istirahat dan aktivitas.
Pasien sering terkena demam berulang karena
radang tenggorokan dan nyeri sendi pindah-pindah.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Didapatkan
murmur diastolik pada apeks jantung. Pemeriksaan awal yang
tepat?
A. EKG
B. Ekhokardiografi
C. Kultur darah
D. ASTO
E. Rontgen thorax
Pembahasan
Wanita keluhan sesak
Keluhan lain: sering demam berulang dengan
radang tenggorokan
Nyeri sendi berpindah-pindah
PF: murmur diastolic apeks jantung

Pemeriksaan awal yang diperlukan?


Penyakit Jantung Rematik
Kriteria JONES
Cara Menghafal Kriteria JONES
J Joint involvement (poliathritis)
O Ooo.. Myocard (carditis)
N Nodul subkutan
E Eritema marginatum
S Sidenham Chorea
Pembahasan
Pada pasien ini sudah didapatkan 2 gejala
minor, yaitu demam dan poliatralgia
Hanya diperlukan bukti adanya infeksi dari
bakteri streptokokus dapat digunakan ASTO
A. EKG
B. Ekhokardiografi
C. Kultur darah
D. ASTO
E. Rontgen thorax
85
Wanita 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu. Sesak nafas timbul saat pasien beraktifitas. Riwayat batuk lama
disangkal oleh pasien. Edema pada perut dan kedua tungkai.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90
kali/menit, nafas 26 kali/menit. JVP 5 + 4 cmH2O. Foto thoraks
didapatkan hipertrofi ventrikel dan kranialisasi paru. Obat untuk
pereda sesak pada pasien ini adalah
A. Furosemid
B. Spironolakton
C. Amiodaron
D. Digoksin
E. Aspirin
Pembahasan
Wanita 60 tahun sesak nafas, terutama saat
aktifitas
Edema perut dan kedua tungkai
JVP 5 + 4 cmH2O
Foto thoraks hipertrofi ventrikel +
kranialisasi paru

Obat pengurang sesak?


Edema paru
Menumpuknya cairan di jaringan paru
Biasanya disebabkan oleh gagal jantung
darah tidak terpompa ke seluruh tubuh
peningkatan tekanan vena kapiler darah
dari paru tidak dapat masuk ke jantung karena
tekanan yang tinggi darah menumpuk di
jaringan paru
Gejala
Sesak
Batuk
Frothy sputum (batuk berbusa disertai sedikit
darah)
Pasien nampak gelisah
Gejala gagal jantung
PF: ronki, awalnya hanya terdengar di basal.
Semakin banyak cairan yang menumpuk, ronki
dapat terdengar hingga ke apeks.
Xray
Batwings appearance
Cara Menjawab
Pasien ini kelebihan cairan di paru yang dilakukan?
KURAS airnya pakai diuretic kuat furosemide
Jawaban lain:
Spironolakton diuretic hemat kalium yang bekerjanya
tidak sekuat furosemide (loop diuretic) dan biasanya
digunakan untuk menemani furosemide
Amiodaron obat untuk takikardi atau VT/VF
Digoksin obat aritmia dengan cara menghambat kanal
NaKATPase
Aspirin obat untuk mencegah agregasi platelet untuk
ACS
A. Furosemid
B. Spironolakton
C. Amiodaron
D. Digoksin
E. Aspirin
86
Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke Puskesmas
untuk pemeriksaan berkala gula darah. Pasien sudah
menderita diabetes mellitus selama bertahun-tahun.
Tanda vital didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg,
nadi 88 kali/menit, nafas 18 kali/menit, suhu 36,5C.
Apakah obat antihipertensi yang paling tepat?
A. Amlodipin
B. Bisoprolol
C. Hidroklorotiazid
D. Captopril
E. Spironolakton
Pembahasan
Wanita 55 tahun dengan DM
TD 150/100 mmHg

Obat antihipertensi yang tepat?


JNC VIII
Berdasarkan PERKI
Berdasarkan guideline PERKI, ACE-I dan ARB
menjadi pilihan utama apabila pasien memiliki
penyakit diabetes.
A. Amlodipin
B. Bisoprolol
C. Hidroklorotiazid
D. Captopril
E. Spironolakton
87
Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri dada
disertai sesak napas setelah pasien beraktivitas.
Keluhan itu kemudian hilang sendiri bila beristirahat.
Pada saat pemeriksaan EKG ditemukan ST depresi dan
troponin T negatif. Terapi awal apa yang harus
diberikan pada pasien ini?
A. Clopidogrel
B. Simvastatin
C. Asetil salisilat
D. Propanolol
E. ISDN
Pembahasan
Nyeri dada yang menghilang saat istirahat
EKG pasien ST depresi dengan
pemeriksaan lab troponin tidak naik
Tatalaksana awal?
Lead EKG pada ACS
Tatalaksana ACS
Nitrat / ISDN sublingual 5 mg bisa diulang
2 kali lagi apabila masih nyeri
Aspirin 160 -320 mg (ini yang paling
penting!)
Clopidogrel 4 x 75 mg terutama jika akan
primary PCI
Oksigen
Morfin (jika dibutuhkan)

Cara hafal: MONACO


Guideline AHA
A. Clopidogrel
B. Simvastatin
C. Asetil salisilat
D. Propanolol
E. ISDN
88
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan berdebar-debar. Setelah diperiksa EKG,
hasilnya adalah seperti berikut:

Diagnosis pasien ini adalah:


A. Ventrikel takikardi
B. Ventrikel fibrilasi
C. atrial fibrilasi
D. Atrial flutter
E. Torsade de Point
Pembahasan
Hasil EKG terdapat gelombang P bergerigi
Diagnosis?
Cara mudah untuk diagnosis EKG
Pertama kali coba liat QRSnya apakah sempit atau
lebar.
QRS menyimpulkan bagaimana arus listrik yang ada di
ventrikel --> ketika lebar maka perambatan terjadi di
ventrikel.
QRS yang sempit arus tetap berasal dari atrium
Jika QRS lebar
Teratur Ventrikular takikardi
Tidak teratur Ventrikular Fibrilasi
Jika QRS sempit
Jika P tidak ada dan teratur SVT
Jika P ada dan seperti gigi hiu atrial flutter
Jika tidak beraturan atrial fibrilasi
EKG
VT

VF
EKG
SVT

Atrial flutter

AF
A. Ventrikel takikardi
B. Ventrikel fibrilasi
C. Atrial fibrilasi
D. Atrial flutter
E. Torsade de Point
89
Seorang wanita membawa bayi berusia 9 bulan untuk
konsultasi kelainan jantung. Melalui anamnesis, diketahui
bahwa bibir bayi sering kebiruan saat menangis.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya murmur, lain-lain
dalam batas normal. Hasil foto rontgen ditemukan
gambaran seperti di bawah ini. Kelainan kongenital yang
mungkin pada pasien ini adalah...
A. Patent ductus arteriosus
B. Tetralogi of Fallot
C. Atrial septal defect
D. Ventricular septal defect
E. Transposisi arteri besar
Pembahasan
Bayi 9 bulan konsultasi kelainan jantung
Biru saat menangis
Rontgen berbentuk sepatu boot
Diagnosis?
Baca POINOLOGI
Pembahasan
Dengan melihat grafik POINOLOGI di atas
pasien ToF
Pasien ToF memiliki gambaran jantung
pada foto rontgen seperti sepatu boot
karena ada hipertrofi ventrikel kanan
A. Patent ductus arteriosus
B. Tetralogi of Fallot
C. Atrial septal defect
D. Ventricular septal defect
E. Transposisi arteri besar
90
Seorang pria 47 tahun dating dengan keluhan jantung
berdebar disertai keringat dingin. Riwayat hipertensi
tidak ada. Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
140/80 dan pemeriksaan lain-lain dalam batas normal.
Pemeriksaan EKG di gambar bawah. Apa diagnosisnya?
A. AV Block derajat 2 mobitz 1
B. AV Block derajat 1
C. AV Block derajat 2 mobitz 2
D. AV Block derajat 3
E. Ventrikel ekstrasistol
Derajat AV Block
1 jarak PR memanjang dan regular
2 mobitz 1 jarak PR semakin lama semakin
memanjang hingga P tidak lagi diikuti oleh QRS
2 mobitz 2 jarak PR masih regular dan
sesekali P tidak lagi diikuti oleh QRS
3 P dan QRS tidak bekerja berkesinambungan
dan sesuka hati keluar yang mana dulu
A. AV Block derajat 2 mobitz 1
B. AV Block derajat 1
C. AV Block derajat 2 mobitz 2
D. AV Block derajat 3
E. Ventrikel ekstrasistol
91
Seorang pria 65 tahun dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri, nyeri menjalar sampai ke bahu dan lengan. Keluhan
memberat jika beraktivitas dan membaik jika istirahat.
Pasien mempunyai penyakit hipertensi dan DM sejak 8
tahun yang lalu dan tidak teratur minum obat. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus per hari.
Pemeriksaan tanda vital dan EKG dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan?
A. Enzim jantung
B. Foto rontgen thoraks
C. Ekhokardiogram
D. Treadmill test
E. EKG saat istirahat
Pembahasan
Pasien nyeri dada kiri menjalar hingga bahu
dan lengan
Membaik saat istirahat
Terdapat riwayat HT dan DM, tidak teratur
Riwayat merokok
EKG normal
Pemeriksaan penunjang?
Baca POINOLOGI!
Jadi gimana?
Ketika kita mendapatkan soal tentang nyeri dada
lihat dulu apakah khas kardiak atau tidak. Pada soal
ini sangat khas kardiak nyeri di dada kiri yang
menjalar hingga ke lengan.
Angina pektoris akan menandakan ACS atau stable
angina pektors
Pada soal ini nyeri yang dirasakan hanya saat
aktivitas fisik dan berkurang saat istirahat stable
Stable angina diperiksa lanjutan dengan treadmill
test atau stressed EKG
A. Enzim jantung
B. Foto rontgen thoraks
C. Ekhokardiogram
D. Treadmill test
E. EKG saat istirahat
92
Laki-laki berusia 35 tahun dengan riwayat penyakit ginjal
terminal datang dalam kondisi sinkop. Pasien tidak
mengeluhkan nyeri dada atau sesak. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan simino di lengan kiri. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan kreatinin 14 mg/dL, nitrogen
urea 88 mg/dL dan kalium 8,8 mEq/L. Pada pemeriskaan
EKG didapatkan adanya ST depresi. Tatalaksana yang
sesuai untuk pasien ini adalah
A. Kalsium glukonat intravena
B. Dekstrosa dan insulin intravena
C. Furosemide intravena
D. Natrium bikarbonat intravena
E. Kayexalat rektal
Pembahasan
Laki-laki 35 tahun dating dengan sinkop
Memiliki CKD stage V dan ditandai adanya
simino
Didapatkan pemeriksaan lab kalium 8,8
mEq/L
Tatalaksana?
Tatalaksana
Hyperkalaemia
Gampangnya untuk Hiperkalemi!
Jika Kalium antara 5 hingga 6, masukkin
Calcium 4 x 15 gram/hari per oral
Jika kalium lebih dari 6 dan ada EKG seperti
T tinggi, QRS lebar, bradikardi, VT, dan ST
depresi kalsium glukonat 10% 30 mL IV
atau kalsium klorida 10% 10 mL IV
Jika kalium lebih dari 6 dan tidak ada hasil
EKG seperti di atas glukosa 50% 50mL
ditambah dengan insulin 10 unit
A. Kalsium glukonat intravena
B. Dekstrosa dan insulin intravena
C. Furosemide intravena
D. Natrium bikarbonat intravena
E. Kayexalat rektal
93
Pasien perempuan, 33 tahun, datang dengan keluhan berdebar-debar. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 159 kali/menit dan hasil EKG seperti
berikut:
Apa penanganan awal yang tepat?
A. Injeksi amiodaron
B. Injeksi sulfas atropine
C. Injeksi adenosine
D. Manuver vagal
E. Injeksi epinefrin
Pembahasan
Perempuan 33 tahun datang dengan
berdebar-debar
Nadi 159 kali/menit
EKG tergambar
Tatalaksana?
Tachycardia Algorithm.

Robert W. Neumar et al. Circulation. 2010;122:S729-S767

Copyright American Heart Association, Inc. All rights reserved.


Jadi Bagaimana?
Pasien ini mengalami takikardi dan EKG
yang terlihat adalah SVT.
Ketika kita lihat takikardi lihat pasien
stabil atau tidak pada soal ini stabil
karena tidak ada penurunan kesadaran,
gejala ACS, gejala gagal jantung
Jika stabil akan dilihat lagi bagaimana QRS
SVT memiliki QRS yang sempit vagal
manuver
A. Injeksi amiodaron
B. Injeksi sulfas atropine
C. Injeksi adenosine
D. Manuver vagal
E. Injeksi epinefrin
94
Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan timbul
bercak kemerahan di sepanjang tangan kiri sejak 2
hari yang lalu. Bercak teraba hangat dan nyeri bila di
tekan. Awalnya pasien mengeluhkan adanya luka di
daerah bahu kanan,sekarang luka berbentuk alur yang
berhubungan dengan ulkus tersebut. Pasien belum
pernah mengobati. Diagnosis pasien tersebut adalah
A. Limfedema
B. Limfangitis
C. Limfoma hodgkin
D. Limfadenitis
E. Limfadenopati
Pembahasan
Bercak merah sepanjang tangan kiri sejak 2
hari
Teraba hangat dan nyeri bila ditekan
Dimulai dengan adanya luka kemudian
membentuk alur ke ulkus tersebut
Diagnosis?
Cara Penapisan
Limfedema : bengkak akibat cairan yang tidak dapat
terserap oleh pembuluh limfe, misalkan di kaki
Limfangitis : adanya peradangan pada pembuluh
limfe yang ditandai dengan kemerahan dan bengkak
Limfoma Hodgkin : merupakan keganasan pada
nodus limfe yang pasti ditandai dengan gejala
sistemik keganasan.
Limfadenitis : Infeksi pada nodus limfe oleh bakteri
atau virus atau jamur, misalkan limfadenitis TB
Limfadenopati : pembesaran nodus limfe akibat
bekerjanya sel imun.
A. Limfedema
B. Limfangitis
C. Limfoma hodgkin
D. Limfadenitis
E. Limfadenopati
95
Seorang laki-laki baru saja pulang setelah bertugas di
Timor Leste. Pasien mengeluh demam menggigil. Dokter
curiga pasien mengalami malaria dan melakukan
pemeriksaan apusan darah tebal tipis. Dari pemeriksaan
tersebut, didapatkan eritrosit membesar 2x lipat dan
nampak titik schuffner. Terapi yang diberikan adalah...
A. ACT (3 hari) + primakuin (14 hari)
B. ACT (3 hari) + primakuin (1 hari)
C. Kina (7 hari) + doksisiklin (7 hari)
D. Klorokuin (3 hari)
E. ACT (3 hari) + primakuin (3 hari)
Pembahasan
Seorang laki-laki baru saja pulang setelah
bertugas di Timor Leste
Demam menggigil
Apusan darah tebal tipis: eritrosit membesar
2x lipat dan nampak titik schuffner
Terapi?
Gejala Malaria
Demam tinggi hingga menggigil
Hemolisis anemia, ikterik, oligouria,
hepato-splenomegali
Riwayat berpergian ke daerah endemik
Malaria berat: penurunan kesadaran, kejang

Gold standard = apusan darah tebal dan tipis


Jenis-jenis Plasmodium
P. falciparum Demam setiap hari Trofozoit: cincin, accole, titik Maurer
M. tropikana Malaria serebral: koma Gametosit: sabit/pisang/sosis

P. Vivax Demam setiap 2 hari Eritrosit membesar hingga 2x lipat


M. tertiana Titik schuffner
Gametosit: bulat

P. Ovale Demam setiap 2 hari Eritrosit membesar 1,25x lipat


M. tertiana Titik schuffner

P. Malariae Demam setiap 3 hari Eritrosit: ada semacam band


M. kuartana Merozoit: rosette
Sediaan ACT
40 mg Dihydroartemisin 320 mg Piperakuin
(DHP)
2-4 mg/kgBB dihydroartemisin
16-32 mg/kgBB piperakuin
50 mg/tab Artesunat 150 mg/tab
Amodiakuin
4 mg/kg BB artesunat
10 mg/kgBB amodiakuin
Terapi Falsiparum
Lini 1
ACT (3 hari) + Primakuin 0,75 mg/kgBB (1 hari)

Lini 2
Kina 3x10 mg/kgBB (7 hari) + Doksisiklin 2x1,1-1,625
mg/kgBB (7 hari) ATAU
Tetrasiklin 4x1 mg/kgBB (7 hari) + Primakuin (1 hari)
Pada ibu hamil dan anak kecil, doksisiklin atan tetrasiklin
diganti dengan klindamisin 2x5 mg/kgBB
Terapi Vivaks dan Ovale

Lini 1
ACT (3 hari) + Primakuin 0,25 mg/kgBB (14 hari) ATAU
Klorokuin 25 mg/kgBB (3 hari) + Primakuin

Lini 2
Kina 3x10 mg/kgBB (7 hari) + Primakuin (14 hari)
Terapi Malariae
Lini 1
ACT (3 hari) ATAU
Klorokuin 25 mg/kgBB (3 hari)
Terapi Malaria Berat
Artesunat IV 2,4 mg/kgBB pada jam ke- 0, 12,
24, kemudian tiap 24 jam
Untuk ibu hamil trimester 1 = kina (IV)
A. ACT (3 hari) + primakuin (14 hari)
B. ACT (3 hari) + primakuin (1 hari)
C. Kina (7 hari) + doksisiklin (7 hari)
D. Klorokuin (3 hari)
E. ACT (3 hari) + primakuin (3 hari)
96
Anak laki-laki, 8 tahun mengeluh gusi sering berdarah.
Pasien juga merasa semakin lemas dan malas
beraktivitas. Pada pemeriksaan, konjungtiva anemis dan
perut buncit. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 6,1,
leukosit 40.000, trombosit 80.000. Pemeriksaan
penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
adalah...
A. Kadar faktor VIII
B. Kadar faktor von willebrand
C. Elektroforesis Hb
D. Apusan darah tebal dan tipis
E. Biopsi sumsum tulang
Pembahasan
Anak laki-laki, 8 tahun
Gusi sering berdarah
Semakin lemas dan malas beraktivitas
Konjungtiva anemis dan perut buncit. Hasil
Hb 6,1, leukosit 40.000, trombosit 80.000
Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis?
Gejala Leukimia
Klasifikasi Berdasarkan Diferensiasi

Akut: tidak berdiferensiasisel blast banyak(>20%)


Kronik: berdiferensiasisel blast dikit (<20%),
leukositosis
Klasifikasi Berdasarkan Sel Progenitor

Mieloid granulosit basofil, eosinofil, neutrofil


Limfoid sel B dan sel T
Akut (sel blast >20%) Kronik (sel blast <20%)

Mieloid Acute myeloid leukemia (AML) Chronic myeloid leukimia


Auer Rods (CML)
Biasanya pada orang tua Leukositosis
Leukosit bisa tinggi, normal,
rendah

Limfoblastik Acute lymphoblastic leukemia Chronic lymphoblastic


(ALL) leukimia (CLL)
Biasanya pada anak Sel smudge
Anemia, trombositopenia Leukositosis
Leukosit bisa tinggi, normal,
rendah
Pilihan Lain
Kadar faktor VIII
Untuk hemofilia A
Kadar faktor von willebrand
Untuk von willebrand disease
Elektroforesis Hb
Untuk talasemia
Apusan darah tebal dan tipis
Untuk malaria
A. Kadar faktor VIII
B. Kadar faktor von willebrand
C. Elektroforesis Hb
D. Apusan darah tebal dan tipis
E. Biopsi sumsum tulang
97
Wanita 30 tahun mengeluh demam sejak 5 hari. Demam
sudah menurun sejak 3 hari terakhir. Pasien sempat
mimisan dan muncul bintik-bintik merah di kedua
tungkai. Pada pemeriksaan ditemukan ptekiae di kedua
ekstrimitas bawah. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
Hb 15, hematokrit 45%, leukosit 3.000, trombosit
350.000. Terapi yang diberikan adalah...
A. Trombosit 10 pack
B. Koloid
C. Kristaloid
D. Vasopresor
E. Whole blood
Pembahasan
Wanita 30 tahun
Demam sejak 5 hari
Demam sudah menurun sejak 3 hari terakhir
Mimisan dan bintik-bintik merah di kedua tungkai
Ptekiae di kedua ekstrimitas bawah
Hb 15, hematokrit 45%, leukosit 3.000, trombosit
350.000
Terapi?
Gejala DHF
Demam
Nyeri otot
Nyeri retro-ortbita
Nyeri perut, mual, muntah
Plasma leakage: asites, efusi
Perdarahan: ptekiae, BAB hitam, muntah
darah, mimisan
Tatalaksana?
Gambaran Demam
Pemeriksaan Penunjang
Leukositopenia
Trombositopenia
Hematokrit meningkat
NS1 (hari 1-3) , IgM (hari 3-5), IgG (hari >5)
Klasifikasi

DB Demam + minimal 2: sakit kepala, Leukositopenia


nyeri retro-orbita, mialgia Trombositopenia
DHF1 Gejala di atas + tourniquet (+) Trombositopenia
DHF2 Gejala di atas + ptekiae Ht meningkat
DHF3 Gejala di atas + syok terkompensasi >20%
DHF4 Syok tidak terkompensasi (tensi dan
nadi tidak terukur)
Tatalaksana

DB Minum peroral DPL/hari, urin, suhu,


Antipiretik tanda perdarahan
DHF1 Isotonik 5-7ml/kg TTV + perfusi tiap 1-4
Respon baik 3-5 ml/kg 2-3 jam
DHF2
ml/kg Urin tiap 4-6 jam
Respon jelek 7-10 ml/kg DPL tiap 4-6 jam
DHF3 Bolus kristaloid 5-10ml/kg (1 TTV, perfusi, urin
jam)
DHF4 Bolus kristaloid 20ml/kg (15 TTV, perfusi, urin
menit)
Kapan perlu transfusi trombosit?
Masih terjadi perdebatan mengenai perlunya transfusi
trombosit pada pasien DHF
Sumber yang sebelumnya mengatakan: transfusi diberikan
jika trombosit <20.000 atau ditemukan tanda-tanda
perdarahan yang hebat
Namun penelitian terbaru menyatakan: pemberian
trombosit pada pasien trombositopenia berat tidak
memperingan perdarahan yang terjadi

http://saripediatri.idai.or.id/abstrak.asp?q=727
A. Trombosit 10 pack
B. Koloid
C. Kristaloid
D. Vasopresor
E. Whole blood
98
Laki-laki, 18 tahun mengeluh nyeri dan bengkak pada lutut sejak 3 hari
lalu. Sebelumnya pasien terjatuh saat main basket. Sejak kecil, pasien
sering mengalami nyeri di sendi lutut dan muncul lebam-lebam jika
kena benturan. Riwayat serupa juga dialami adik kandung. Pada
pemeriksaan, tampak sendi lutut kanan hiperemis , edema, dan
terdapat nyeri tekan. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
jumlah trombosit normal, bleeding time normal, clothing time normal,
PPT normal, namun aPTT memanjang. Diagnosis kasus ini adalah ...
A. ITP
B. DIC
C. Hemofilia
D. Anemia defisiensi besi
E. Talasemia
Pembahasan
Laki-laki, 18 tahun
Nyeri dan bengkak pada lutut sejak 3 hari
Sebelumnya pasien terjatuh saat main basket
Sejak kecil, sering nyeri sendi lutut dan lebam-lebam
jika kena benturan
Riwayat serupa pada adik kandung
Sendi lutut kanan hiperemis , edema, dan terdapat
nyeri tekan
Lab: jumlah trombosit normal, bleeding time normal,
clothing time normal, PPT normal aPTT memanjang.
Diagnosis?
Gejala Hemofilia
Pada anak laki-laki (X-linked)
Perdarahan yang sempat berhenti, kemudian berdarah
lagi
Memar akibat trauma minor (memar di lutut saat
merangkak)
Riwayat serupa di keluarga
Laboratorium
HANYA aPTT yang memanjang
Klasifikasi
Hemofilia A (def. Faktor VIII) prevalensi lebih sering
Konsentrat faktor VIII (pilihan1)
Cryopresipitat (pilihan 2)
FFP (pilihan 3)

Hemofilia B (def. Faktor IX)


Konsentrat faktor IX (pilihan 1)
FFP (pilihan 2)
Pilihan Lain
ITP
Non-palpable purpura, ptekiae
Diinduksi infeksi
Trombositopenia

DIC
Kegagalan pengontrolan koagulasi sehingga terjadi
trombus dan perdarahan secara bersamaan dan
Pilihan Lain
Anemia defisiensi besi
SI , TIBC , Feritin
Koilonikia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, pica
Sel pensil

Talasemia
Elektroforesis: HbA2
Organomegali, ikterik, facies cooley
Sel target
A. ITP
B. DIC
C. Hemofilia
D. Anemia defisiensi besi
E. Talasemia
99
Seorang perempuan, usia 27 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan pusing dan badan lemas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam
batas normal dan konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan hasil Hb 8 mg/dl, LED 24 mm/jam,
MCV 78 fl, MCHC normal. Jika dilakukan pemeriksaan
hapusan darah tepi, gambaran apa yang ditemukan?
A. Anemia normokrom normositer
B. Anemia hipokrom hipositer
C. Anemia normokrom hipositer
D. Anemia hiperkrom makrositer
E. Anemia normokrom makrositer
Pembahasan
Perempuan, 27 tahun
Pusing dan badan lemas
Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis
Pemeriksaan penunjang
Hb 8 mg/dl
LED 24 mm/jam
MCV 78 fl turun
MCHC normal.
Pemeriksaan hapusan darah tepi?
Pengukuran Eritrosit
Kadar Hemoglobin
Metoda cyanmethemoglobin dengan teknik kolorimetri dan spektrofotometri
Dewasa :
Pria : 13 18 gr/dl
Wanita : 12 16 gr/dl
Jumlah Sel Eritrosit
Hitung manual atau automatik, automatik > teliti
Dewasa :
Pria : 4,4 5,9 juta/cmm
Wanita : 3,8 5,2 juta/cmm
Pengukuran Eritrosit
Hematokrit
Proporsi volume sel darah yang mengendap setelah disentrifus dengan
kecepatan tertentu dalam tabung Wintrobe
Dewasa :
Pria : 40 48%
wanita : 37-43%
Indeks Eritrosit
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Volume rata-rata eritrosit

= 10 (fl)
()
Nilai normal : 80 94 fl

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)


Kandungan Hb rata-rata eritrosit

= 10 ()
()
Nilai normal : 26 32 pg
Lebih akurat untuk menilai kadar Hb secara automatik
Indeks Eritrosit
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
kandungan hemoglobin rata-rata eritrosit

= 100 ()

Nilai normal : 30 36 g/l
Lebih akurat untuk menilai Hb pada pemeriksaan manual

Red Cell Distribution WidthCoefficient Variation (RDW-CV)


pengukuran heterogenitas volume eritrosit yang didapat dari
histogram secara automatik
RDW-CV >>> : volume eritrosit bervariasi (anisositosis)
Nilai normal : 11,5 14,5 %
A. Anemia normokrom normositer
B. Anemia hipokrom mikrositer
C. Anemia normokrom mikrositer
D. Anemia hiperkrom makrositer
E. Anemia normokrom makrositer
100
Perempuan, usia 27 tahun, datang ke Poliklinik Rumah
Sakit dengan keluhan mudah lelah dan lemas. Riwayat
perdarahan dan transfusi tidak dijumpai, tetapi menstruasi
memanjang 2 tahun terakhir. Konjungtiva anemis, tidak ada
pembesaran hati dan limpa. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 7,2 mg/dl, MCV 67 fl, MCH 22 pg. Apakah
pemeriksaan penunjang selanjutnya?
A. Pemeriksaan feses
B. Apusan darah
C. Kadar besi dan feritin
D. Plasmapharesis
E. Kadar asam folat dan B12
Pembahasan
Perempuan, 27 tahun
Mudah lelah dan lemas
Menstruasi memanjang 2 tahun terakhir
Konjungtiva anemis
Pemeriksaan penunjang :
Hb 7,2 mg/dl turun
MCV 67 fl turun
MCH 22 pg turun
Pemeriksaan penunjang selanjutnya?
Diagnosis : Anemia Hipokrom Mikrositer
Anemia
Anemia Hipokrom Mikrositer
A. Pemeriksaan feses
B. Apusan darah
C. Kadar besi dan feritin
D. Plasmapharesis
E. Kadar asam folat dan B12
101
Laki-laki, usia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan
tiba-tiba dari gusi dan tidak dapat berhenti sejak 2 jam yang lalu.
Satu bulan belakangan dirasa mudah lelah, sering demam dan
sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70
mmHg, nadi 100 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu
aksila 38,40C, konjungtiva anemis, tampak memar-memar pada
tubuh, dan hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium
ditemukan Hb 6 g/dl, leukosit 90.000/mm3, trombosit
20.000/mm3 dan ditemukan Auer rods (+) pada pemeriksaan
hapusan darah tepi. Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Acute lymphocytic leukemia
B. Acute nonlymphocytic leukemia
C. Acute myelogenous leukemia
D. Chronic myelogenous leukemia
E. Chronic lymphocytic leukemia
Pembahasan
Perempuan, 25 tahun
Lemas sudah sejak lama
Pemeriksaan laboratorium Hb 8,5 mg/dl, leukosit
85.000/mm3, trombosit 830.000/mm3
Pemeriksaan sel darah putih variasi sel granulosa, sel
batang, sel basofil, neutrofil, eosinofil, sel promielosit lebih
dominan pasar malam (semua sel ada)
Auer Rod +
Diagnosis?
Myeloid maturation

myeloblast promyelocyte myelocyte metamyelocyte band neutrophil

MATURATION

Adapted and modified from U Va website


Classification of leukemias

Acute Chronic

Myeloid Acute Myelogenous Chronic Myelogenous Leukemia


Leukemia (AML) (CML)
origin

Lymphoid Acute Lymphoblastic Chronic Lymphocytic Leukemia


Leukemia (ALL) (CLL)
origin
Leukemia
CLL CML ALL AML
The bone marrow makes abnormal leukocyte dont die when they
should crowd out normal leukocytes, erythrocytes, & platelets. This
makes it hard for normal blood cells to do their work.
Prevalence Over 55 y.o. Mainly adults Common in Adults &
children children
Symptoms & Grows slowly may Grows quickly feel sick & go to
Signs asymptomatic, the disease is found their doctor.
during a routine test.
Fever, swollen lymph nodes, frequent infection, weak, bleeding/bruising
easily, hepatomegaly/splenomegaly, weight loss, bone pain.
Lab Mature Mature Lymphoblast Myeloblast
lymphocyte, granulocyte, >20% >20%, aeur rod
smudge cells dominant may (+)
myelocyte &
segment
Therapy Can be delayed if asymptomatic Treated right away
Leukemia

Sel blast dan Auer rod pada AML CML pasar malam

Sel blast pada ALL Sel matur dan Smudge cell pada CLL
A. Acute lymphocytic leukemia
B. Acute nonlymphocytic leukemia
C. Acute myelogenous leukemia
D. Chronic myelogenous Leukemia
E. Chronic lymphocytic Leukemia
102
Seorang laki-laki, umur 34 tahun datang dengan
keluhan utama: gatal pada punggung kaki kanan.
Awalnya keluhan berupa panas dan bruntus-bruntus
kecil. Kemudian bruntus-bruntus tersebut menjadi
berkelok-kelok. Pasien merupakan seorang pekerja
kebun dan tak memakai alas kaki. Apa terapi yang
tepat untuk pasien ini?
A. Albendazole 400mg 1x1 selama 3 hari
B. Tiobendazole 500mg 2x1 selama 5 hari
C. Dexametason 5mg 3x1 selama 3 hari
D. Metronidazole 500mg 3x1 selama 4 hari
E. Flukonazole 200mg 3x1 selama 3 hari
Pembahasan
Laki-laki, 34 tahun
Gatal pada punggung kaki kanan
Awal panas dan bruntus-bruntus kecil berkelok-kelok
Pasien pekerja kebun dan tak memakai alas kaki
Terapi?
Creeping Eruption
Sinonim :
Kutaneous larva migrans
Definisi :
Keradangan pada kulit
berbentuk linier/berkelok-
kelok karena invasi cacing
tambang yang berasal dari
kucing/anjing
Creeping Eruption
Epidemiologi :
Anak-anak, petani, tukang kebun, tentara
Etiologi :
Larva cacing tambang pada hewan anjing dan kucing yaitu :
Ancylostoma brazilienze
Ancylostoma caninum
Gambaran klinis :
Lokasi : kaki, tungkai bawah, pantat, paha
Panas & gatal
Lesi meninggi, linear/berkelok-kelok, serpiginosa, papul/vesikel di
atasnya
Larva bergerak beberapa milimeter / hari
Tatalaksana
Tiabendazol 50mg/KgBB/hr 2 hari

Albendazol 400mg 3 hari

Cryotherapy

Nitrogen cair

Kloretil spray
A. Albendazole 400mg 1x1 selama 3 hari
B. Tiobendazole 500mg 2x1 selama 5 hari
C. Dexametason 5mg 3x1 selama 3 hari
D. Metronidazole 500mg 3x1 selama 4 hari
E. Flukonazole 200mg 3x1 selama 3 hari
103
Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang ke IGD Rumah Sakit
dengan keluhan demam menggigil sejak 5 hari yg lalu.
Sebelumnya pasien berpergian ke Nusa Tenggara. Pada
pemeriksaan lab dijumpai Hb 8mg/dl. Dari hapusan darah
tepi dijumpai tropozoit dengan ukuran lebih besar dari
eritrosit normal dan didapatkan bentukan cincin dan
pisang (crescent) di dalam eritrosit. Apakah
mikroorganisme penyebab penyakit pasien diatas?
A. Plasmodium malariae
B. Plasmodium vivax
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium falciparum
E. Virus dengue
Pembahasan
Laki-laki, 25 tahun
Demam menggigil sejak 5 hari yang lalu
Riwayat berpergian ke Nusa Tenggara
Pemeriksaan lab Hb 8mg/dl, tropozoit dengan ukuran
lebih besar dari eritrosit normal, bentukan cincin dan
pisang (crescent) di dalam eritrosit
Mikroorganisme penyebab?
Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi akut hingga
kronik yang disebabkan oleh satu atau lebih spesies
plasmodium, ditandai dengan panas tinggi bersifat
intermitten, anemia dan hepato-splenomegali.
Etiologi :
Plasmodium parasit (protozoa)
Hidup dalam organ dan pembuluh darah manusia
Empat spesies :
Plasmodium vivax malaria tertiana
Plasmodium falciparum malaria tropikana
Plasmodium malariae malaria kuartana
Plasmodium ovale malaria ovale
Malaria
Penularan :
1. Alamiah (natural infection) gigitan nyamuk
Anophelles
2. Non alamiah :
Malaria bawaan (kongenital)
Secara mekanik transfusi darah, jarum suntik
Diagnosis :
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Hapusan darah tepi :
Tetes tebal ada/tidaknya plasmodium
Tetes tipis identifikasi spesies plasmodium, tingkat parasitemia
Kurva Suhu Pada
Penderita
Malaria
Tertiana

Quartana

Tropika /
subtertiana
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax

Trofozoit intraeritrosit berbentuk Eritrosit membesar (1.5-2 kali),


cincin, terletak marginal (accole), titik bentuk ameboid, terdapat titik
Maurer pada eritrosit, gametosit Schuffner, gametosit berbentuk bulat,
berbentuk sabit/pisang/sosis skizon berisi 12-24 merozoit
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium malariae Plasmodium ovale

Eritrosit sedikit lebih kecil, bentuk Eritrosit berbentuk ovale dan


band-form/basket-form, terdapat membesar (1-1.25 kali), kadang
titik Ziemann, merozoit dalam terdapat fimbriae, skizon berisi 8-12
skizon membentuk formasi rosette merozoit
Tatalaksana
Plasmodium Tatalaksana
P. Falciparum Lini pertama : ACT 3 hari + primakuin 1 hari
Lini kedua : Kina 7 hari + doksisiklin/tetrasiklin 7 hari + primakuin 1 hari
P. Vivax/ovale Lini pertama : ACT 3 hari + primakuin 14 hari
Lini kedua : kina 7 hari + primakuin 14 hari
P. Malariae ACT selama 3 hari

ACT : Artemisinin Combination Therapy


Artesunat + amodiakuin
Dihidroartemisinin + piperakuin
Dosis :
- Amodiakuin 10 mg/kgBB/hari
- Artesunat 4 mg/kgBB/hari
- Primakuin 0.75 mg/kgBB/hari
- Dihidroartemisinin 2-4 mg/kgBB
- Piperakuin 16-32 mg/kgBB
- Kina 10 mg/kgBB/kali 3kali/hari
A. Plasmodium malariae
B. Plasmodium vivax
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium falciparum
E. Virus dengue
104
Laki-laki, usia 35 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit dengan
keluhan lemas, mata berkunang-kunang, dan nafsu makan
turun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital
dalam batas normal dan konjungtiva pucat. Hasil
laboratorium Hb 7 gr/dl dan pada pemeriksaan feses
ditemukan telur parasit dengan dinding transparan, 1 lapis,
berisi larva. Apa parasit penyebab kondisi diatas?
A. T. Trichura
B. Ascaris lumbricoides
C. Necator americanus
D. Vermicularis
E. T. saginata
Pembahasan
Laki-laki, 35 tahun
Lemas, mata berkunang-kunang, dan nafsu
makan turun
Pemeriksaan fisik konjungtiva pucat
Hasil lab Hb 7 gr/dl
Pemeriksaan feses telur parasit dengan
dinding transparan, 1 lapis, berisi larva
Parasit penyebab?
Hookworm
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Hookworm
Gambaran klinis :
Anemia defisiensi Fe
Gangguan fungsi jantung
Gangguan G.I tract/nutrisi
Pada kulit terjadi ground itch di tempat masuknya filariform larva dan juga gejala
paru terjadi pada fase migrasi larva
Diagnosis laboratorium :
Telur Ancylostoma duodenale tak dapat dibedakan dengan telur Necator
americanus sehingga perlu dilakukan Harada-Mori culture
Menemukan telur dalam faeces
Pengobatan :
Albendazole
Mebendazole
Pyrantel pamoate
Macam Telur Cacing

Trichuris Telur Ascaris


trichiura Hookworm lumbricoides
A. Duodenale
N. americanus

Barrel shape Dinding 3 lapis


Tempayan (albuminoid,
Mucoid plug Dinding tipis hialin, vitelina)
Macam Telur Cacing

S. Japonicum S. Haematobium S. Mansoni

Japonicum bendera jepang (bulet)


Haematobium duri di tengah
Mansoni M = miring, duri miring
Macam Telur Cacing

Oxyuris
Taenia
vermicularis
Enterobius
vermicularis

Bulat, dinding
tebal, radial, Asimetris,
berisi embrio dinding pipih di
salah satu sisi
A. T. Trichura
B. Ascaris lumbricoides
C. Necator americanus
D. Vermicularis
E. T. saginata
105
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan diare. Keluhan disertai sakit perut dan kembung, penurunan
nafsu makan serta gatal-gatal di kulit. Dari pemeriksaan fisik dijumpai
anak tampak pucat, konjungtiva palpebra pucat. Dari pemeriksaan lab
dijumpai Hb 9,8 mg/dl, leukosit 5.400/mm3 (eosinofil 7%, basofil 0%,
segmen 64%, limfosit 13%, monosit 16%), trombosit 234.000/mm3. Dari
hasil pemerikssan tinja dan didapatkan gambaran

Apakah terapi obat pilihan utama pada kasus diatas?


A. Albendazol
B. Mebendazol
C. Tiabendazol
D. Pirantel pamoat
E. Leverozin
Pembahasan
Anak laki-laki, 5 tahun
Diare
Sakit perut dan kembung, penurunan nafsu makan serta
gatal-gatal di kulit
Pemeriksaan fisik konjungtiva palpebra pucat
Pemeriksaan lab Hb 9,8 mg/dl, leukosit 5.400/mm3
(eosinofil 7%, basofil 0%, segmen 64%, limfosit 13%,
monosit 16%), trombosit 234.000/mm3
Pemerikssan tinja telur dinding tipis dengan embrio
didalamnya
Terapi obat?
Diagnosis : Infeksi Hookworm
Hookworm
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Hookworm
Gambaran klinis :
Anemia defisiensi Fe
Gangguan fungsi jantung
Gangguan G.I tract/nutrisi
Pada kulit terjadi ground itch di tempat masuknya filariform larva dan juga gejala
paru terjadi pada fase migrasi larva
Diagnosis laboratorium :
Telur Ancylostoma duodenale tak dapat dibedakan dengan telur Necator
americanus sehingga perlu dilakukan Harada-Mori culture
Menemukan telur dalam faeces
Pengobatan :
Albendazole pilihan utama
Mebendazole
Pyrantel pamoate
Macam Telur Cacing

Trichuris Telur Ascaris


trichiura Hookworm lumbricoides
A. Duodenale
N. americanus

Barrel shape Dinding 3 lapis


Tempayan (albuminoid,
Mucoid plug Dinding tipis hialin, vitelina)
A. Albendazol
B. Mebendazol
C. Tiabendazol
D. Pirantel pamoat
E. Leverozin
106
Seorang perempuan, usia 24 tahun datang dengan keluhan
demam sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri
kepala, mual, dan susah BAB. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 92
kali/menit, frekuensi napas 30kali/menit, suhu aksila 400C
dan dari pemeriksaan kepala didapatkan lidah kotor dan
tremor. Kapankah waktu yang tepat setelah demam untuk
baku emas pemeriksaan laboratorium pada kasus ini?
A. 1 hari
B. 3 hari
C. 1 minggu
D. 2 minggu
E. 3 minggu
Pembahasan
Perempuan, 24 tahun
Demam sejak 5 hari yang lalu
Nyeri kepala, mual, dan susah BAB
Pemeriksaan fisik suhu aksila 400C dan dari
pemeriksaan kepala didapatkan lidah kotor
dan tremor
Kapankah waktu yang tepat setelah demam
untuk baku emas pemeriksaan laboratorium
pada kasus ini?
Diagnosis : Demam Tifoid
Demam Tifoid
Demam thypoid adalah suatu penyakit infeksi akut,
sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi.
Gejala Klinis :
Demam persisten
nyeri kepala
gejala abdomen (biasanya berupa nyeri epigastrium,
diare atau konstipasi), mual, muntah
bradikardi relatif
lidah yang tremor dan berselaput
meteorismus.
hepatomegali, splenomegali
Patofisiologi Demam Tifoid

S. typhi masuk sampai usus halus menembus sel epitel ke lamina


propria difagosit makrofag berkembang biak dalam makrofag ke Plak
Peyeri KGB mesenterika duktus torasikus bakterimia ke hepar&
lien bakterimia dan diekskresikan bersama cairan empedu ke lumen usus
Pemeriksaan Penunjang

Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Primer
Tatalaksana Demam Tifoid
Kloramfenikol 4x500 mg PO atau IV 7 hari bebas demam
Kotrimoksazol 2x2 tablet
1 tablet kotrimoksazol :
Sulfametoksazol 400mg dan Trimetoprim 80 mg
Diberikan selama 2 minggu.
Ampisilin dan Amoksisilin 50-150mg/KgBB selama 2 minggu
Sefalosporin generasi ketiga IV 4 gr dalam dekstrosa 100cc diberikan
selama jam sekali sehari selama 3-5 hari.
Cefixime dapat diberikan 7-14 hari
Golongan Fluorokionolon :
Norfloksasin 2x400mg/hari selama 14 hari
Siprofloksasin 2x500mg selama 6 hari
Ofloksasin 2x400 mg/hari selama 7 hari
Pefloksasin 400 mg/hari selama 7 hari
Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari
A. 1 hari
B. 3 hari
C. 1 minggu
D. 2 minggu
E. 3 minggu
107
Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD
Rumah Sakit karena tiba-tiba mengalami kesulitan
bernafas setelah minum obat antibiotik. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh sianosis, tekanan darah
70/40 mmHg, nadi 130 kali/menit teraba lemah,
frekuensi napas 38 kali/menit. Apakah diagnosis yang
paling mungkin dialami pasien tersebut?
A. Syok kardiogenik
B. Syok sepsis
C. Syok hipovolemik
D. Syok anafilaktik
E. Syok neurogenik
Pembahasan
Perempuan, 25 tahun
Kesulitan bernafas setelah minum obat
antibiotik
Pemeriksaan fisik sianosis, hipotensi,
takikardi dan teraba lemah, takipneu
Diagnosis?
Syok
Syok adalah kumpulan gejala akibat perfusi seluler tidak cukup
asupan O2 tidak cukup untuk metabolisme

Syok distributif total cairan tubuh tidak berkurang namun volume


intravaskular relatif tidak seimbang dengan kapasitas vaskular misalnya
pada anafilaksis, sepsis, dan neurogenik

Syok kardiogenik masalah pada : fungsi sistolik, diastolik, preload


(volume & tekanan yang dialami ventrikel pada fase akhir pengisian),
afterload (tahanan yg harus dilawan ventrikel untuk pengosongan), atau
irama

Syok hipovolemik kekurangan cairan absolut (diare, muntah,


perdarahan) atau ekstravasasi (syok dengue)
Syok Anafilaktik
Reaksi hipersensitivitas tipe I (IgE)
Terjadi sistemik di seluruh tubuh
Sistem saluran napas : hiperaktivitas bronkus, edema laring
Sistem Kardiovaskular : perubahan vaskuler, vasodilatasi sistemik
Sistem saluran cerna : mual, muntah, diare
Mata : angioedema, konjungtivitis
Kulit : urtikaria, angioedema
A. Syok kardiogenik
B. Syok sepsis
C. Syok hipovolemik
D. Syok anafilaktik
E. Syok neurogenik
108
Pasien laki-laki, usia 40 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
tidak sadarkan diri sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengalami demam terus-
menerus selama 5 hari sebelumnya, nyeri pada otot betis dan terlihat
kuning. Pasien belum BAK sejak 12 jam lalu. Rumah pasien seminggu
sebelum pasien sakit mengalami kebanjiran. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan, kesadaran somnolen, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 88
kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu aksila 390C, dan sklera
ikterik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya leukositosis,
bilirubin total meningkat, kreatinin serum dan ureum meningkat. Apa
diagnosis pasien tersebut?
A. Leptospirosis
B. Demam dengue
C. Demam tifoid
D. Malaria
E. Weil disease
Pembahasan
Laki-laki, 40 tahun
Tidak sadarkan diri sejak 3 jam yang lalu
Demam terus-menerus selama 5 hari
Nyeri pada otot betis dan terlihat kuning
Belum BAK sejak 12 jam lalu
Rumah pasien riwayat kebanjiran
Pemeriksaan fisik somnolen, suhu aksila 390C,
dan sklera ikterik
Laboratorium leukositosis, bilirubin total
meningkat, kreatinin serum dan ureum meningkat
Diagnosis?
Leptospirosis
Leptospirosis, istilah lain :
mud fever
autumnal fever
infectious jaundice
field fever
cane cutter fever
Suatu penyakit infeksi akut yang menyerang
manusia atau hewan (zoonosis) yang
disebabkan oleh mikroorganisme leptospira.
Leptospirosis
Etiologi Gambar
Leptospira berbentuk
spiral halus, ujung
bengkok, motile, panjang
6-20 mm dan lebar 0,l-0,2
pm, dan bersifat obligate
aerob
Terdapat 2 spesies :
Leptospira interrogans
pathogen terhadap manusia
Leptospira biflexa saprofit
Leptospirosis
Gejala Klinis
Fase I = fase leptospiremia
Selama 4-9 har
Leptospira dalam darah
Gejala : demam mendadak, sakit kepala, nyeri otot (nyeri gastrocnemius),
hiperemi conjunctiva, gangguan GI, albuminuria

Fase II = fase imun


Berlangsung 1-3 hari,
Munculnya antibodi IgM
Gejala : meningismus, iridosiklitis, neuritis optik, mielitis, ensefalitis serta
neuropati perifer.

Fase III = fase reconvalesence


Terjadi pada minggu kedua-keempat, demam serta nyeri otot masih bisa
dijumpai kemudian berangsur hilang
Weil Disease
Weil disease merupakan leptospirosis berat
yang ditandai dengan ikterus disertai
dengan perdarahan, anemia, azotemia,
gangguan kesadaran, dan demam tipe
continue
Tatalaksana
A. Leptospirosis
B. Demam dengue
C. Demam tifoid
D. Malaria
E. Weil disease
109
Pasien laki-laki, usia 48 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
demam sejak 2 minggu yang lalu. Demam naik turun, disertai nyeri
diseluruh badan, mual muntah dan penurunan nafsu makan. Pasien
tinggal di pedalaman Papua. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum tampak kesakitan dan pucat, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
104 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, suhu aksila 39,40C, dan
konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,2
mg/dl, didapatkan gambaran ring from disertai gambaran Schuffner dot
pada sel darah merah, dan ukuran sel darah merah lebih besar dari
normal. Apa penyebab dari penyakit diatas?
A. Plasmodium vivax
B. Plasmodium falsifarum
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium malariae
E. Plasmodium knowlesi
Pembahasan
Laki-laki, 48 tahun
Demam sejak 2 minggu yang lalu demam naik turun
Nyeri diseluruh badan, mual muntah dan penurunan nafsu
makan
Tinggal di pedalaman Papua
Pemeriksaan fisik KU kesakitan dan pucat, takikardi,
hiperpireksia, dan konjungtiva anemis
Pemeriksaan laboratorium :
Hb 9,2 mg/dl
Ring from
Schuffner dot
Ukuran sel darah merah lebih besar dari normal
Penyebab dari penyakit diatas?
Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi akut hingga
kronik yang disebabkan oleh satu atau lebih spesies
plasmodium, ditandai dengan panas tinggi bersifat
intermitten, anemia dan hepato-splenomegali.
Etiologi :
Plasmodium parasit (protozoa)
Hidup dalam organ dan pembuluh darah manusia
Empat spesies :
Plasmodium vivax malaria tertiana
Plasmodium falciparum malaria tropikana
Plasmodium malariae malaria kuartana
Plasmodium ovale malaria ovale
Malaria
Penularan :
1. Alamiah (natural infection) gigitan nyamuk
Anophelles
2. Non alamiah :
Malaria bawaan (kongenital)
Secara mekanik transfusi darah, jarum suntik
Diagnosis :
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Hapusan darah tepi :
Tetes tebal ada/tidaknya plasmodium
Tetes tipis identifikasi spesies plasmodium, tingkat parasitemia
Kurva Suhu Pada
Penderita
Malaria
Tertiana

Quartana

Tropika /
subtertiana
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax

Trofozoit intraeritrosit berbentuk Eritrosit membesar (1.5-2 kali),


cincin, terletak marginal (accole), titik bentuk ameboid, terdapat titik
Maurer pada eritrosit, gametosit Schuffner, gametosit berbentuk bulat,
berbentuk sabit/pisang/sosis skizon berisi 12-24 merozoit
Gambaran Hapusan Darah Tepi
Plasmodium malariae Plasmodium ovale

Eritrosit sedikit lebih kecil, bentuk Eritrosit berbentuk ovale dan


band-form/basket-form, terdapat membesar (1-1.25 kali), kadang
titik Ziemann, merozoit dalam terdapat fimbriae, skizon berisi 8-12
skizon membentuk formasi rosette merozoit
A. Plasmodium vivax
B. Plasmodium falsifarum
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium malariae
E. Plasmodium knowlesi
110
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan nyeri sendi bahu, siku, lutut, dan pergelangan kaki sejak 4
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan rambut rontok dan juga
sering demam. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 96 kali/menit, frekuensi napas 17
kali/menit, suhu aksila 36,70C, dan dari hasil pemeriksaan kepala
didapatkan warna kemerahan di pipi. Apa pilihan terapi pada
pasien ini?
A. Sulfasalazine
B. Vitamin A
C. Eritomisin
D. Metilprednisolon
E. Piroxicam
Pembahasan
Perempuan, 20 tahun
Nyeri sendi bahu, siku, lutut, dan
pergelangan kaki sejak 4 bulan yang lalu
Rambut rontok dan juga sering demam
Pemeriksaan fisik warna kemerahan di
pipi malar rash
Terapi?
Diagnosis : SLE
SLE Criteria
Malar rash Blood abnormalities
Discoid rash Renal impairment
Serositis ANA antibodies (+)
Oral ulcers Immune abnormalities
Arthritis Neurologic
Photosensivity

MD SOAP BRAIN
Lupus symptoms
Tatalaksana

NSAIDs

Antimalarials (Hydroxychloroquine)

Corticosteroids

Immunosuppressive agents

(Cyclophoshamide, Methotrexate,
Azathioprene, Mycophenolate)
Antimalarials
(Hydroxychloroquine)
Skin manifestations
Musculoskeletal complaints
Reduce the risk of disease flares
Prevent major damage to the kidneys and central
nervous system
Not the drugs of choice for renal and CNS
The most common adverse reactions are related to
the GI, skin, and CNS
Ophthalmologic examination
Tatalaksana
Dermatitis Arthritis
Minimize exposure to UV NSAIDS
Topical glucocorticoids Antimalarial
Antimalarial Corticosteroids
Retinoic acid IL-1 receptor antagonist,
Methotrexate and anakinara
Azathioprene Methotrexate
Topical tacrolimus/
Dapsone/Thalidomide
A. Sulfasalazine
B. Vitamin A
C. Eritomisin
D. Metilprednisolon
E. Piroxicam NSAID
111
Anak perempuan berumur 9 tahun datang bersama ibunya ke IGD
Rumah Sakit dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
disertai mual dan muntah. Mimisan disangkal. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum anak tampak lemah, tekanan darah
110/90 mmHg, nadi 82 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit,
dan saat dilakukan rumple leed didapatkan hasil positif.
Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan leukosit 6200/mm3,
trombosit 68000/mm3, hematokrit meningkat. Apa diagnosis anak
tersebut?
A. Demam dengue
B. DBD
C. DBD derajat 1
D. DBD derajat 2
E. DBD derajat 3
Pembahasan
Anak perempuan, 9 tahun
Demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
Mual dan muntah
Mimisan disangkal
Pemeriksaan fisik rumple leed (+)
Pemeriksaan lab trombosit 68000/mm3, hematokrit
meningkat
Diagnosis?
Patofisiologi Infeksi Dengue
Derajat Keparahan Dengue
A. Demam dengue
B. DBD
C. DBD derajat 1
D. DBD derajat 2
E. DBD derajat 3
112
Laki-laki, usia 36 tahun, datang dengan keluhan diare sejak
1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh berat badan turun
drastis. Awalnya berat badan pasien 80 kg namun saat ini
hanya tinggal 45 kg. pasien mengatakan hal itu karena
nafsu makannya berkurang sejak 4 bulan terakhir. Pasien
menjalani pergaulan bebas dan menggunakan narkoba
suntik. Apa pemeriksaan penunjang untuk menentukan
rencana terapi untuk pasien?
A. HbA1c
B. Anti HIV
C. CD4
D. Sputum SPS
E. VDRL
Pembahasan
Laki-laki, usia 36 tahun
Diare sejak 1 bulan yang lalu
Berat badan turun drastis
Awalnya BB 80 kg, saat ini BB 45 kg 4 bulan
Pergaulan bebas dan menggunakan narkoba suntik
Pemeriksaan penunjang untuk menentukan rencana terapi
untuk pasien?
Susp. HIV Stadium 3
HIV/AIDS
HIV
Diagnosis mengarahkan pada infeksi HIV
Pemeriksaan pertama kali : Rapid test (uji cepat untuk mengetahui
antibodi terhadap HIV) lebih superior dibanding ELISA u/
pemeriksaan pertama karena lebih feasible di berbagai layanan
kesehatan
Pemeriksaan CD4 dilakukan saat sudah terdiagnosis HIV dan
persiapan terapi ART untuk mengetahui respons pengobatan dan
gagal terapi
Immunoassay merujuk pada prinsip umum pemeriksaan yang
menggunakan uji biokimia untuk memeriksa keberadaan
makromolekul dalam suatu larutan melalui prinsip antibodi/Ig.
Contoh: ELISA, radioimmunoassay (RIA), RTqPCR, dll
A. HbA1c
B. Anti HIV
C. CD4
D. Sputum SPS
E. VDRL
113
Seorang laki-laki, 45 tahun datang ke prakter dokter umum
dengan keluhan muncul gelembung-gelembung kecil berisi
cairan di sekitar mata kiri sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan adanya gejala pilek dan demam 5 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan rasa panas dan nyeri. Pada
pemeriksaan dermatologi juga ditemukan adanya vesikel-
vesikel dengan dasar eritem di sepanjang dada kiri. Apa terapi
yang paling tepat diberikan?
A. Acyclovir 4 x 200mg
B. Acyclovir 5 x200mg
C. Acyclovir 4 x 400mg
D. Acyclovir 5 x 400mg
E. Acyclovir 5 x 800mg
Pembahasan
Laki-laki, 45 tahun
Muncul gelembung-gelembung kecil berisi cairan di
sekitar dada kiri sejak 2 hari
Gejala pilek dan demam 5 hari yll
Keluhan disertai dengan rasa panas dan nyeri
Pemeriksaan dermatologi: vesikel-vesikel dengan dasar
eritem di sepanjang dada kiri
Diagnosis: herpes zooster
Apa terapi yang paling tepat diberikan?
Apa komplikasi tersering dari keluhan pasien untuk kasus
di atas?
Herpes Zoster
Herpes Zoster
Infeksi virus varicela zoster yang
menyerang kulit dan mukosa
Reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mendapat
varisela
Sebelum timbul gejala kulit,
timbul gejala prodormal.
Lokasi unilateral dan dermatomal
Penunjang :
Tzanck test sel datia berinti
banyak
Tatalaksana :
Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari
Valasiklovir 3x1000 mg
A. Acyclovir 4 x 200mg
B. Acyclovir 5 x200mg
C. Acyclovir 4 x 400mg
D. Acyclovir 5 x 400mg
E. Acyclovir 5 x 800mg
114
An. Laki-laki, usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
timbul bercak merah pada tubuh sejak 2 hari yang lalu. Sejak 10
hari yang lalu, pasien sempat demam disertai batuk pilek. Pada
pemeriksaan fisik terdapat petekie pada trunkus dan ekstremitas;
splenomegali (-). Pada pemeriksaan laboratorium ditermukan
hemoglobin 13 g/dL, leukosit 8000/uL, dan hitung jenis normal.
Kadar trombosit 15.000/uL. Kemungkinan diagnosis pada pasien
ini adalah?
A. Von Willebrand Disease
B. Anemia aplastik
C. DIC
D. Hemofilia
E. Idiopatic Trombositopenia Purpura
Pembahasan
Anak laki-laki, usia 5 tahun
Timbul bercak merah pada tubuh sejak 2 hari yang lalu
Riwayat demam disertai batuk pilek
Petekie pada trunkus dan ekstremitas; splenomegali (-)
Kadar trombosit 15.000/uL
Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah?
Idiopatic Trombositopenia Purpura
ITP akut sering mengikuti infeksi akut dan akan
mengalami resolusi spontan dalam dua bulan walau
pada 5-10% kasus menjadi kronik (>6 bulan).
Pada 75% kasus terjadi sesudah vaksinasi atau infeksi
Pemeriksaan Fisik :
Nonpalpable petechiae
Purpura
Perdarahan
Limpa tidak teraba
Pemeriksaan Laboratorium ITP

Trombositopenia

Hitung leukosit dan hemoglobin biasanya normal

Sumsum tulang: megakariosit normal atau meningkat.

Uji koagulasi normal, bleeding time bertambah, PT


dan PTT normal.
Terapi ITP
Transfusi trombosit
konsentrat
Dewasa dengan
trombosit < 50000
Steroid
IVIg
Splenektomi
Pilihan Lain
Von Willebrand Disease
kondisi medis yang ditandai dengan memanjangnya waktu pembekuan
darah atau perdarahan berlebihan akibat kekurangan faktor von
Willebrand
Anemia aplastik
kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel-sel darah pansitopenia
DIC
suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh
aliran darah, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan
berkurangnya faktor pembekuan yang diperlukan untuk mengendalikan
perdarahan
Hemofilia
kelainan pada sistem pembekuan darah dan termasuk penyakit genetik
yang diturunkan melalui kromosom X
Karena itu, ketika penderita hemofilia mengalami luka, pendarahannya
akan lebih lama dibandingkan pendarahan dialami anak normal
A. Von Willebrand Disease
B. Anemia aplastik
C. DIC
D. Hemofilia
E. Idiopatic Trombositopenia Purpura
115
Anak laki-laki, 9 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan
keluhan lebam-lebam di tungkai bawah, selain itu pasien
juga mengeluhkan perutnya sangat sakit. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan purpura simetris di kedua
tungkai pasien palpable purpura. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan LED dan
trombositosis. Diagnosis yang paling mungkin adalah?
A. Idiopatic trombositopenia pupura
B. Arteritis Takayasu
C. Sistemik Lupus Eritematosus
D. DIC
E. Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
Pembahasan
Anak laki-laki, 9 tahun
Ruam-ruam di tungkai bawah
Nyeri perut
Purpura simetris di kedua tungkai pasien
palpable purpura
Peningkatan LED dan trombositosis
Diagnosis?
Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
Henoch-Schnlein purpura
(HSP) IgA- mediated
disorder
Karakteristik gangguan:
Vaskulitis umum pembuluh
darah kecil
Ruam (95-100% kasus)
terutama di tungkai
Nyeri perut (85%)
Nyeri sendi (60-84%)
Edema subkutan(20-50%)
BAB darah
Hasil pemeriksaan
penunjang : peningkatan
LED dan trombositosis
Pilihan Lain
Idiopatic trombositopenia purpura
penyakit kelainan autoimun yang berdampak kepada
turunnya jumlah trombosit
Arteritis Takayasu
arteritis pada arteri besar
Sistemik Lupus Eritematosus
penyakit inflamasi sistemik kronis autoimun malar rash,
diskoid rash, dll
DIC
suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar
di seluruh aliran darah, menyebabkan penyumbatan pada
pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor pembekuan
yang diperlukan untuk mengendalikan perdarahan
A. Idiopatic trombositopenia pupura
B. Arteritis Takayasu
C. Sistemik Lupus Eritematosus
D. DIC
E. Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
116
Anak perempuan, 6 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan
pucat sejak 2 bulan yang lalu, selain itu pasien juga menjadi mudah
sakit, sering demam, tubuh mudah lebam , dan sempat beberapa
kali mimisan. Perut pasien tampak semakin membesar dan pasien
menjadi malas berjalan karena mengeluh nyeri. Pemeriksaan fisik
pasien tampak pucat dan ditemukan organomegali. Lab Hb: 9 g/dl,
Ht 28%, leukosit 200.000, trombosit 130.000, sel blast positif. Apa
diagnosis yang paling mungkin?
A. Acute myeloid leukemia
B. Acute limfositik leukemia
C. Chronic myeloid leukemia
D. Chronic limfositik leukimia
E. Anemia aplastik
Pembahasan
Anak perempuan, 6 tahun
Pucat sejak 2 bulan yang lalu
Mudah sakit, sering demam, tubuh mudah lebam, mimisan
Perut membesar
Pasien menjadi malas berjalan karena mengeluh nyeri
Pucat dan ditemukan organomegali
Lab Hb: 9 g/dl, Ht 28%, leukosit 200.000, trombosit
130.000, sel blast positif
Diagnosis?
Acute Lymphocytic Leukemia
Acute Lymphocytic Leukemia
Acute Lymphocytic Leukemia
A. Acute myeloid leukemia
B. Acute limfositik leukemia
C. Chronic myeloid leukemia
D. Chronic limfositik leukimia
E. Anemia aplastik
117
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke UGD Rumah Sakit
dengan keluhan panas badan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan
hilang timbul disertai batuk, badannya lemah dan memar-memar
dikulit. Pada pemeriksaan dapatkan tekanan darah 100/60 mmHg,
nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, suhu aksila
38,30C, ulkus dimulut, hepar lien tidak teraba dan ekimosis
dilengan, tangan dan paha. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb
6,5 g/dl, leukosit 2000/mm3, eritrosit 1,5 juta sel/mm3, trombosit
45.000/Ul MCV 82 fl, MCH 29 pg, HCT 19,6% dan retikulosit 0.5 %.
Apakah diagnosis kerja pasien ini?
A. Anemia pernisiosa
B. Anemia hemolitik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia pada penyakit kronik
E. Anemia aplastik
Pembahasan
Perempuan 20 tahun
Febris naik turun sejak 1 bulan yang lalu
Batuk, badannya lemah dan memar-memar dikulit
Oral Ulcer
Ekimosis dilengan, tangan dan paha
Hb , leukosit , eritrosit , trombosit , HCT
MCV normal, MCH normal
Retikulosit
Diagnosis?
Anemia
Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah anemia yang
ditandai dengan Pansitopenia (anemia,
lekopenia dan trombositopenia) dalam
darah tepi disertai hiposelularitas dari
sumsum tulang.
Gejala klinis :
Perdarahan karena trombositopenia
Anemia
Demam akibat infeksi leukopenia
A. Anemia pernisiosa
B. Anemia hemolitik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia pada penyakit kronik
E. Anemia aplastik
118
Laki-laki, usia 25 tahun datang dengan keluhan
bengkak pada kaki dan skrotum, pasien juga BAK
dengan warna seperti susu. Pengambilan spesimen
darah tepi untuk pemeriksaan sediaan apus darah
tebal pada pasien ini sebaiknya dilakukan pada saat?
A. Malam jam 20.00-22.00
B. Malam jam 22.00-02.00
C. Pagi jam 08.00-10.00
D. Pagi jam 10.00-12.00
E. Pagi jam 12.00-14.00
Pembahasan
Laki-laki, usia 25 tahun
Bengkak pada kaki dan skrotum
BAK dengan warna seperti susu.
Waktu pengambilan spesimen darah?
Diagnosis : Filariasis
Filariasis Limfatik
Gejala dan tanda
Demam
Limfadenopati inguinal/ aksila
Nyeri testis dan atau inguinal
Eksfoliasi kulit
Pembengkakan tungkai atau genital
Kiluria (BAK susu)
Diagnosis
Deteksi mikrofilaria
dari darah tepi pukul
22.00-02.00
USG obstruksi
saluran limfatik
Filariasis
Tatalaksana
DEC sebenarnya lebih
digunakan untuk
mencegah penularan
filariasis ke pasien lain
Terapi medikamentosa
bila sudah terjadi
pembesaran
kaki/skrotum
sebenarnya sudah tidak
efektif
A. Malam jam 20.00-22.00
B. Malam jam 22.00-02.00
C. Pagi jam 08.00-10.00
D. Pagi jam 10.00-12.00
E. Pagi jam 12.00-14.00
119
Pria 64 tahun mengeluh nyeri di pangkal penis hingga ke anus
sejak 3 hari lalu. Nyeri juga dirasakan saat BAK. Pasien
menjadi sulit menahan BAK dan frekuensi BAK semakin sering.
Pasien sebelumnya memakai kateter saat dirawat di rumah
sakit karena diare. Pada pemeriksaan didapatkan tensi 120/80
mmHg, nadi 96x/menit, napas 18x/menit, suhu 38oC. Saat
dilakukan pemeriksaan colok dubur, pasien merasa nyeri
bertambah. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Prostatitis akut
B. Prostatitis kronik
C. BPH
D. Nefrolitiasis
E. Striktur uretra
Pembahasan
Pria 64 tahun
Nyeri di pangkal penis hingga ke anus sejak 3 hari
Nyeri saat BAK, sulit menahan BAK, dan frekuensi
BAK semakin sering
Sebelumnya memakai kateter saat dirawat di
rumah sakit karena diare Faktor risiko
Tensi 120/80 mmHg, nadi 96x/menit, napas
18x/menit, suhu 38oC.
Colok dubur: keluhan bertambah nyeri
Diagnosis?
Prostatitis
Inflamasi pada prostat, biasanya karena infeksi
(E.coli, N. gonorrhea, dll)

Faktor risiko
Penggunaan kateter
Penyakit menular seksual

Komplikasi:
Infertilitas
Ascending infection pielonefritis
Gejala Prostatitis Akut
Demam
Nyeri di daerah perineum
Disuria
Frekuensi
Retensi urin
Nyeri tidak lampias
Colok dubur: nyeri tekan prostat, fluktuasi
(jika terbentuk abses), hangat
Klasifikasi
Prostatitis akut bakterial
Prostatitis kronik bakterial
Riwayat ISK berulang disertai gejala mirip prostatitis
akut dengan durasi yang lebih lama (3 bulan) atau
hilang timbul
Chronic pelvic pain syndrome (CPSS)
Nyeri di daerah pelvis disertai gangguan berkemih (3
bulan)
Prostatitis asimptomatik
Tidak ada gejala klinis, namun ada tanda-tanda
inflamasi dari hasil biopsi. Dapat disertai atau tidak
disertai leukosit pada cairan semen
Tatalaksana Prostatitis Akut dan Kronik
Antibiotik diberikan 14-28 hari
Siprofloksasin 2 x 500 mg ATAU
Ko-trimoksazol 2 x 160/800 mg
Pilihan Lain

BPH
Pembesaran zona transisi prostat
F risk: usia
Gejala dibagi menjadi
VOIDING (Hesistancy, Weak stream, Straining,
Incomplete, Retention)
STORAGE (Frekuensi, Urgensi, Nokturia,
Inkontinensia)
Pilihan Lain
Nefrolitiasis
Nyeri kolik di pinggang, nyeri ketok CVA (+)
Hematuria

Striktur uretra
Pasien kesulitan BAK dan saat akan dipasang kateter
tidak bisa
Sebelumnya riwayat pemakaian kateter berulang
A. Prostatitis akut
B. Prostatitis kronik
C. BPH
D. Nefrolitiasis
E. Striktur uretra
120
Wanita 30 tahun dirawat dengan bengkak seluruh tubuh. Pada
pemeriksaan ditemukan malar rash. Tensi 160/90 mmHg, nadi
90x/menit, napas 25x/menit, suhu 38oC, konjungtiva anemis
+/+, edema anasarka +. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 7
mg/dl, leukosit 12.000/mm3, ureum 150 mg/dl, kreatinin 10
mg/dl, ANA (+), dsDNA (+), C3-C4 menurun, Protein +++,
leukosit 15/lpb. Diagnosis yang paling tepat adalah...
A. Nefritis lupus
B. IgA nefropati
C. Sindrom nefritik
D. CKD
E. Sindrom nefrotik
Pembahasan
Wanita 30 tahun
Bengkak seluruh tubuh
Malar rash, konjungtiva anemis +/+, edema
anasarka +
Tensi 160/90 mmHg, nadi 90x/menit, napas
25x/menit, suhu 38oC
Lab: Hb 7 mg/dl, leukosit 12.000/mm3, ureum
150 mg/dl, kreatinin 10 mg/dl, ANA (+), dsDNA
(+), C3-C4 menurun, Protein +++, leukosit 15/lpb
Diagnosis?
Tanda-tanda SLE
Kepala dan wajah Dada
Pleuritis, pericarditis
Buterfly/malar rash
Lain-lain
Gangguan mental (kejang,
Gangguan ginjal
psikosis) Arthritis
Ulkus mulut yang tidak Pansitopenia
nyeri ANA dan ds-DNA (+)
Kulit
Discoid
Fotosensitif
Ada berbagai macam cara menghafal

Malar rash Blood disorder


Discoid Renal disease
Serositis, pleuritis, ANA
pericarditis Imunologik: dsDNA(+)
Oral ulcer Neurologic (psikosis, kejang)
Arthritis
Photosensitivity
Nefritis Lupus
Gangguan ginjal pada pasien SLE disebut nefritis lupus
Gejala:
Hipertensi
Edema anasarka
Urin keruh
Nokturia dan frekuensi
Pilihan Lain
IgA nefropati
Disebut Berger disease
Penyebab tersering glumerulonefritis primer
IgA terdeposisi di glomerulonefritis
Dapat bersamaan dengan HSP
Sindrom nefritik
Gross hematuria, oligouria, hipertensi
Sindrom nefrotik
Proteinuria, hipoalbumin, edema, hiperkolestrolemia
Pilihan Lain
Gagal ginjal:
AKI (Acute kidney Injury)
Tidak ada kerusakan struktur, hanya penurunan
fungsi
Biasanya fungsi kembali normal
Jika tidak sembuh, berkembang menjadi CKD
CKD (Chronic kidney diseases)
Biasanya sudah ada kerusakan struktur dan
ireversibel
>3 bulan
Klasifikasi CKD (KDIGO)
A. Nefritis lupus
B. IgA nefropati
C. Sindrom nefritik
D. CKD
E. Sindrom nefrotik
121
Anak perempuan 5 tahun mengeluh nyeri saat BAK 3 hari
lalu. Frekuensi BAK menjadi lebih sering, namun hanya
keluar sedikit. Pasien sebelumnya tidak pernah ngompol,
tapi akhir-akhir ini ngompol. Pada pemeriksaan, OUE
tidak hiperemi. Hasil urinalisis menunjukkan makroskopik
urin keruh dan leukosit urin penuh. Apa diagnosis kasus
ini?
A. ISK
B. Sistitis
C. Pielonefritis
D. Uretritis
E. Nefrolithiasis
Pembahasan
Anak perempuan 5 tahun
Mengeluh nyeri saat BAK 3 hari lalu.
Frekuensi BAK menjadi lebih sering, namun hanya
keluar sedikit frekuensi, retensi
Sebelumnya tidak pernah ngompol, tapi akhir-
akhir ini ngompol urgensi
OUE tidak hiperemi.
Urinalisis menunjukkan makroskopik urin keruh
dan leukosit urin penuh.
Diagnosis?
Saluran Kemih Atas
Ginjal Ureter
Gejala berkemih tidak dominan (demam)

Saluran Kemih Bawah


Kandung kemih Uretra
Gejala berkemih dominan (disuria, frekuensi, dll)
Pielonefritis
Demam, nyeri punggung, nyeri ketok CVA
(+), mual, muntah, keluhan kencing tidak
dominan, diare

Sistitis
Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri tekan
suprapubik, hematuria, demam (-)
Uretritis
Disuria, frekuensi, nyeri tekan (-), suprapubik,
demam (-)
PATOGENESIS

Kuman biasanya berasal dari


uretra dan naik (ascending)
hingga ke ginjal
Kuman tersering adalah E.
Coli
Klasifikasi
Non komplikata:
Wanita dewasa, tidak hamil, tanpa kelainan penyerta
Komplikata
Laki-laki
Wanita hamil
ISK disertai kelainan struktural dan fungsional
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Bakteriuria
Hematuria
Nitrit (+)
Leukosit >5/LPB
Kultur urin pancaran tengah
Jumlah koloni 105/mL
Tatalaksana

Terapi paling tepat: berdasarkan uji resistensi dari kultur


Antibiotik empirik
Siprofloksasin 2 x 500 mg (3 hari untuk ISK non-
komplikata dan 14 hari untuk ISK komplikata)
Ko-trimoksazol 2 x 160/800 mg
Nitrofurantoin monohidrat 2 x 100 mg
Ceftriakson (IV) 2x1 gr untuk pielonefritis tanpa
komplikasi
Ibu hamil Amoksisilin 3x500 mg
A. ISK
B. Sistitis
C. Pielonefritis
D. Uretritis
E. Nefrolithiasis
122
Laki-laki, usia 38 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan
kemaluan tegang terus menerus dan terasa sakit sejak empat jam
yang lalu. Pasien mengaku saat ini sedang tidak memiliki hasrat
seksual untuk berhubungan. Pada pemeriksaan lokalis genetalia
eksterna didapatkan batang penis keras, sedangkan glan penis
teraba lunak, tidak terlihat adanya kemerahan dan pembengkakan
pada penis. Pasien bekerja di salah satu perusahaan asing dan
memiliki kebiasaan keluar malam dan minum alkohol. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
A. Testis retraktil
B. Torsio testis
C. Canchroid
D. Priapismus
E. Phimosis
Pembahasan
Laki-laki, usia 38 tahun
Kemaluan tegang empat jam
Tidak memiliki hasrat seksual
Pemeriksaan Fisik batang penis keras, gland
penis lunak
Diagnosis?
Priapismus
Keadaan dimana penis terus dalam posisi
ereksi secara involunter, tak berhubungan
dengan stimulasi seksual dan tidak membaik
dengan ejakulasi (lebih dari 4 jam)
Termasuk emergensi urologi
Klasifikasi:
Low-flow (paling sering)
High-flow
Tatalaksana tergantung klasifikasi
Klasifikasi Priapismus

Low-
Penis kaku dan nyeri
Iskemik pada badan penis (darah gelap di area
tersebut)
Tidak ada riwayat trauma

Flow
Tatalaksana aspirasi

High-
Tidak nyeri, gejala episodik
Aliran darah cukup
Badan penis teroksigenasi dengan baik
Terdapat riwayat trauma pada penis atau

Flow
perineum (straddle injury paling sering)
Tatalaksana observasi, embolisasi arteri bila
perlu
Pilihan Lainnya
Testis retraktil testis hypermobile (bisa naik-turun)
Torsio testis Torsio dari korda spermatikus
penurunan suplai darah iskemia testis ipsilateral
Canchroid Infeksi H. Ducreyi ulkus mole, nyeri dan
ulkus kotor
Phimosis prepusium tidak bisa ditarik ke belakang
A. Testis retraktil
B. Torsio testis
C. Canchroid
D. Priapismus
E. Phimosis
123
Laki-laki, 40 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan
nyeri pinggang sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Nyeri tidak
menjalar, namun keluhan disertai BAK berwarna kemerahan.
Pasien merupakan supir truk angkutan barang, pasien memiliki
kebiasaan kurang minum karena malas berhenti saat perjalanan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal
dan nyeri ketok CVA kanan (+). Dokter mencurigai pasien
menderita batu saluran kencing. Jika batu memberikan gambaran
radioopaque pada foto rontgen, maka apakah jenis batu tersebut?
A. Asam urat
B. Cystine
C. Kalsium oksalat
D. Silikat
E. Struvit
Pembahasan
Laki-laki, 40 tahun
Nyeri pinggang kanan, 2 jam yang lalu
Nyeri tidak menjalar
Hematuria
Kebiasaan kurang minum
Pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA kanan (+)
Diagnosis : batu saluran kencing (Nefrolitiasis)
Gambaran radioopaque jenis batu??
Batu Saluran Kencing
Jenis BSK Keluhan
Nefrolithiasis Nyeri kolik terutama di daerah
pinggang, hematuria
Ureterolithiasis Nyeri kolik dari pinggang menjalar
sampai ke kemaluan
Vesicolithiasis BAK dipengaruhi perubahan posisi
gejala kencing terputus-putus
(interupted)
Uretrolithiasis Nyeri di penis saat kencing, retensi urin
Batu Saluran Kemih
Batu Staghorn Batu Ureter Batu Buli-buli
Jenis Batu

Batu kalsium
Radioopaque oksalat
Batu kalsium fosfat

Batu asam urat


Radiolucent
A. Asam urat
B. Cystine
C. Kalsium oksalat
D. Silikat
E. Struvit
124
Laki-laki, usia 45 tahun, dibawa ke IGD Rumah Sakit setelah jatuh
dari atap rumah saat memperbaiki genteng yang rusak.
Berdasarkan keterangan pasien, pasien jatuh terduduk dengan
selangkangan pasien terkena besi. Pada pemeriksaan fisik,
kesadaran pasien compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 112 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu 36,80C,
terdapat butterfly hematom dan perdarahan dari meatus uretra
eksterna. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Ruptur buli
B. Ruptur uretra posterior colapinto 1
C. Ruptur uretra posterior colapinto 2
D. Ruptur uretra anterior
E. Ruptur ureter
Pembahasan
Laki-laki, 45 tahun
Jatuh dari atap rumah jatuh terduduk
dengan selangkangan pasien terkena besi
Straddle injury
Pemeriksaan fisik butterfly hematom dan
perdarahan dari meatus uretra eksterna
Diagnosis?
Ruptur Organ
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan,
jarang terjadi, hematuria
Buli/kandung kemih Nyeri di suprapubik, hematuria
Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering
karena straddle injury, butterfly
hematoma
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya
disebabkan fraktur pelvis, floating
prostate
Ruptur Uretra
Klasifikasi :
Ruptur uretra anterior
Pars spongiosa
Pars glandis
Straddle injury
Ruptur uretra posterior
Pars prostatica
Pars membranacea
fraktur pelvis
Ruptur Uretra

Anterior Posterior
Butterfly Floating
hematoma prostate
Ruptur Uretra
Posterior Anterior
Gambaran khas Gambaran khas
Perdarahan per uretra Perdarahan per uretra
Retensi urin Butterfly hematom
DRE: Floating prostate Kadang retensi urin
Uretrografi
Uretrografi
Kontusio: (-)
Ekstravasi kontras pada uretra pars Ruptur: Eksravasasi (+) bulbosa
prostato-membranasea
Tindakan
Tindakan Kontusio : observasi 4-6bln,
Akut : Sitostomi uretrografi ulang
Ruptur :
Stabil :
Sistostomi 1 bln
Primary endoscopic realignment, 1mgg Uroflometri, setelah 3 bln, uretrogram.
pasca ruptur Striktura, lakukan sachse
Urteroplasti, 3 bulan pasca ruptur
Komplikasi
Rail roding catheter
Striktur uretra
Komplikasi
Striktur uretra
Disfungsi ereksi
Inkontinensia urin
A. Ruptur buli
B. Ruptur uretra posterior colapinto 1
C. Ruptur uretra posterior colapinto 2
D. Ruptur uretra anterior
E. Ruptur ureter
125
Laki-laki, usia 58 tahun, datang ke praktik dokter dengan keluhan
sulit buang air kecil sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku
kencing keluar sedikit-sedikit dan terkadang harus mengedan.
Nyeri disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
pasien 120/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, nafas 18 kali/menit,
suhu 36.50C. Pemeriksaan umum dalam batas normal. Pada colok
dubur didapatkan prostat teraba kenyal, tidak ada nyeri tekan, pool
atas tidak teraba. Secara anatomi, daerah apakah yang paling sering
mengalami kelainan pada kasus ini?
A. Zona transisi
B. Zona sentral
C. Zona perifer
D. Zona uretra
E. Area fibromuskular
Pembahasan
Laki-laki, 58 tahun
Sulit BAK, kencing keluar sedikit-sedikit dan
terkadang harus mengedan
Nyeri disangkal
Pemeriksaan colok dubur prostat teraba
kenyal, tidak ada nyeri tekan, pool atas tidak
teraba
Diagnosis : BPH
Zona yang terkena?
BPH
LUTS sering didapatkan
pada batu buli, ISK
bawah (sistitis), atau
BPH.
Gejala LUTS
Gejala Obstruktif
Pancaran miksi lemah
Miksi tidak lampias
Gejala Iritatif
Frekuensi
Nokturia Hormon paling bertanggung jawab pada
Urgensi BPH adalah dihidrotestosteron (DHT).
Smith's General Urology 17th ed. Halaman
348
Kelainan Prostat
BPH Ca Prostat
Gejala Klinis Gejala Klinis
Gejala obstruktif Gejala obstuktif dan iritatif
Gejala iritatif Gejala metastasis (tulang)
Pemeriksaan RT Pemeriksaan RT
Pembesaran prostat,
Pembesaran prostat, berdungkul-dungkul, nyeri
konsistensi kenyal, tidak
nyeri, pool atas tidak teraba Zona Prostat
Zona perifer
Zona Prostat
Pemeriksaan Lab
Zona transisional PSA <4 ng/ml
Pemeriksaan Lab TRUS
USG Bone scan
Skor IPSS Biopsi
Gambaran Prostat
Periurethral zone
Urethra
Transitional zone

Central zone Anterior


fibromuscular stroma

Peripheral zone
A. Zona transisi
B. Zona sentral
C. Zona perifer
D. Zona uretra
E. Area fibromuskular
126
Balita laki-laki, usia 1 tahun dibawa ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan ujung penis
menggelembung setiap kali BAK. Keluhan demam dan
nyeri disangkal. Saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan preputium menempel pada gland penis
dan sulit ditarik ke belakang. Apa diagnosis balita
tersebut?
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Hematoma penis
D. Hipospadia
E. Balanitis
Pembahasan
Balita laki-laki, 1 tahun
Ujung penis menggelembung setiap kali BAK
Pemeriksaan fisik preputium menempel pada
gland penis dan sulit ditarik ke belakang
Diagnosis?
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis

Dorsumsisi!

KECIL KEJEPIT
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis
Bukan emergensi Emergensi
Prepusium yang ditarik ke belakang
Prepusium tidak bisa ditarik tidak bisa ditarik kembali terjepit
dan edema
ke belakang Gejala umum :
Gejala umum : Kulit prepusium edema
Terdapat cincin menjepit penis
Ujung penis menggembung bisa iskemia
Tatalaksana:
Tatalaksana : Manual reduksi
Sirkumsisi Cairan hipertonik kompres
Pungsi
Rujuk ke urologi Aspirasi
Insisi vertikal
Dorsumsisi urologi
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Hematoma penis
D. Hipospadia
E. Balanitis
127
Anak perempuan, usia 8 tahun datang ke Poliklinik Rumah Sakit
bersama ibunya dengan keluhan kencing berwarna kemerahan.
Selain itu, ibu mengeluhkan wajah anak tampak bengkak. Demam
disangkal. Dua minggu sebelumnya anak sempat sakit tenggorokan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu 37,20C,
edem palpebra dan asites minimal. Hasil pemeriksaan penunjang
apakah yang menunjang diagnosis anak tersebut?
A. Kolesterol total 350 mg/dl
B. Albumin 1,5
C. Proteinuria +4
D. Asto menurun
E. C3 menurun
Pembahasan
Anak perempuan, 8 tahun
Hematuria
Wajah anak tampak bengkak edem palpebra
Riwayat sakit tenggorokan (+)
Pemeriksaan fisik Hipertensi (130/80 mmHg),
edem palpebra dan asites minimal
Hasil pemeriksaan penunjang?
Glomerulonefritis Akut Post
Streptococcus
Glomerulonefritis akut ditandai dengan
Edema
Hematuria
Hipertensi
Penurunan fungsi ginjal (azotemia)
GNA pasca streptokokus terjadi setelah infeksi
GABHS nefritogenik deposit kompleks imun
di glomerulus
Glomerulonefritis Akut Post
Streptococcus
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat ISPA atau infeksi kulit 1-2 minggu sebelumnya, hematuri
nyata, kejang atau penurunan kesadaran, oliguri/anuri
Pemeriksaan Fisik :
Edema di kedua kelopak mata dan tungkai, hipertensi, lesi bekas
infeksi, gejala hipervolemia seperti gagal jantung atau edema paru
Penunjang
Fungsi ginjal BUN/kreatinin serum
Komplemen C3 menurun
Urinalisis proteinuri, hematuri
ASTO meningkat
Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus pada Anak
Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003: 58 - 63
Nephritic Syndrome vs Nephrotic Syndrome
Tatalaksana

Antibiotik (penisilin, eritromisin)

Antihipertensi ACEI atau CCB

Diuretik
A. Kolesterol total 350 mg/dl
B. Albumin 1,5
C. Proteinuria +4
D. Asto menurun
E. C3 menurun
128
Wanita, usia 27 tahun, G2P1A0 UK 32-33 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan nyeri saat berkemih. Pasien
juga mengatakan menjadi sering BAK dan perut bagian
bawah terasa sakit. Kencing berwarna merah disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 90 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit,
suhu 37,20C, dan nyeri tekan suprapubis. Apakah terapi
yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Ciprofloxacin
B. Kotrimoksazol
C. Amoxicillin
D. Ceftriaxon
E. Kortikosteroid
Pembahasan
Wanita, 27 tahun
G2P1A0 UK 32-33 minggu
Nyeri saat berkemih (disuria)
Frekuensi
Pemeriksaan fisik nyeri tekan suprapubis
Terapi?
Diagnosis : Sistitis
Infeksi Saluran Kencing
ISK Atas : pielonefritis, prostatitis
ISK Bawah : sistitis, uretritis

Anatomis

Non komplikata : wanita dewasa,


tidak hamil, tanpa kelainan penyerta

Klinis Komplikata : laki-laki, wanita hamil,


ISK pada kelainan struktural dan
fungsional
Infeksi Saluran Kencing
Etilogi terbanyak : bakteri gram (-)
E. coli terbanyak
Enterococci
Staph. Saprophyticus
Klebsiella sp.
Proteus mirabilis
Gejala Klinis
ISK Keluhan
Pielonefritis Keluhan :
Demam tinggi, menggigil, nyeri punggung (nyeri ketok CVA positif), mual,
muntah, keluhan kencing tidak terlalu dominan, diare
Pemeriksaan penunjang :
Nitrit esterase (+)
Silinder leukosit(+)
Prostatitis Keluhan :
Demam, discharge (+), nyeri saat kencing
Pemeriksaan RT :
Nyeri tekan prostat (+)
Sistitis Keluhan :
Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri tekan suprapubik, hematuria, demam (-)
Uretritis Keluhan :
Demam (-), disuria, frekuensi tanpa adanya nyeri tekan suprapubik
Tatalaksana
Tatalaksana
Sistitis :
Kotrimoksazol
Ciprofloksasin
Ibu Hamil Amoksisilin
A. Ciprofloxacin
B. Kotrimoksazol
C. Amoxicillin
D. Ceftriaxon
E. Kortikosteroid
129
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang ke IGD Rumah Sakit
dengan keluhan tiba-tiba nyeri pinggang kanan, dimana
nyeri menjalar sampai ke lipat paha kanan dan skrotum
kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda
vital dalam batas normal dan nyeri ketok CVA kanan (+).
Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan hasil warna urin
kuning kemerahan, eritrosit banyak, protein +++, dan
didapatkan kristal asam urat (+). Apa diagnosis pasien ini?
A. Glomerulonefritis akut
B. Ureterolithiasis
C. Appendisitis akut
D. Pyelonefritis akut
E. Hernia inguinalis
Pembahasan
Laki-laki, 35 tahun
Tiba-tiba nyeri pinggang kanan
Menjalar sampai ke lipat paha kanan dan
skrotum kanan
Pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA kanan (+)
UL warna urin kuning kemerahan, eritrosit
banyak, protein +++, dan didapatkan kristal
asam urat (+)
Diagnosis?
Batu Saluran Kencing
Jenis BSK Keluhan
Nefrolithiasis Nyeri kolik terutama di daerah
pinggang, hematuria
Ureterolithiasis Nyeri kolik dari pinggang menjalar
sampai ke kemaluan
Vesicolithiasis BAK dipengaruhi perubahan posisi
gejala kencing terputus-putus
(interupted)
Uretrolithiasis Nyeri di penis saat kencing, retensi urin
Batu Saluran Kemih
Batu Staghorn Batu Ureter Batu Buli-buli
A. Glomerulonefritis akut
B. Ureterolithiasis
C. Appendisitis akut
D. Pyelonefritis akut
E. Hernia inguinalis
130
Laki-laki, usia 35 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 3 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka robek
pada paha kanan dengan darah yang terus merembes.
Patah tulang tidak ada. Didapatkan jumlah urin pasien
3 cc/jam dengan kateter. Pathogenesis apakah yang
menyebabkan terjadinya gagal ginjal pada pasien ini?
A. Kurangnya suplai darah ke ginjal
B. Kurangnya suplai oksigen ke ginjal
C. Nekrosis pembuluh darah ginjal akibat trauma
D. Kurang minum
E. Obstruksi saluran kemih
Pembahasan
Laki-laki, 35 tahun
Post KLL 3 jam yang lalu
Pemeriksaan fisik luka robek pada paha kanan
dengan darah yang terus merembes
Jumlah urin pasien 3 cc/jam dengan kateter
Penurunan fungsi ginjal (produksi urin <400 ml/hari)
Diagnosis : Gagal Ginjal Akut
Pathogenesis gagal ginjal?
Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut adalah sindroma klinis yang ditandai oleh
penurunan fungsi ginjal yang cepat (biasanya dalam
beberapa hari) menyebabkan azotemia (pe BUN) yang
berkembang cepat
Pe fungsi ginjal :
Pe GFR produksi urin < 400 ml/hari
kadar kreatinin serum me
kadar BUN (nitrogen urea darah)
ETIOLOGI

Pre Renal Post


Pre-Renal
Deplesi volume ECF absolut
Perdarahan
Diuresis berlebihan
Kehilangan cairan dari GIT (muntah, diare)
Luka bakar

Pe volume sirkulasi arteri efektif


Pe curah jantung
Vasodilatasi perifer
Hipoalbuminemia

Perubahan hemodinamik ginjal primer


Blocker prostaglandin release : NSAID
Vasokonstriktor : -adrenergik
Sindrom hepatorenal

Obstruksi vaskular ginjal bilateral


Stenosis arteri ginjal, emboli, trombosis
Trombosis vena renalis bilateral
Renal

ATN (Akut Tubular Nekrosis)


Pasca Iskemik : syok, sepsis, bedah jantung terbuka, bedah aorta
Nefrotoksik
Penyakit vaskuler atau glomerulus ginjal primer
Glomerulonefritis progresif cepat, GNA post-streptokokus
HT maligna
Serangan akut pd gagal ginjal kronis yg terkait-pembatasan Na - air
Nefritis tubuloinerstitial akut
Alergi : beta-laktam (penisilin, sefalosporin); sulfonamid
Infeksi : (ex. Pielonefritis akut )
Post-Renal

Obstruksi uretra : katup uretra, striktur uretra

Obstruksi saluran kandung kemih : Hipertrofi prostat, karsinoma

Obstruksi ureter bilateral (unilateral jika satu ginjal berfungsi)


Intraureter : batu, bekuan darah
Ekstraureter (kompresi) : fibrosis retroperitoneal, neoplasma kandung kemih,
prostat atau serviks
Kandung kemih neurogenik
A. Kurangnya suplai darah ke ginjal
B. Kurangnya suplai oksigen ke ginjal
C. Necrosis pembuluh darah ginjal akibat
trauma
D. Kurang minum
E. Obstruksi saluran kemih
131
Seorang laki-laki, usia 38 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan terdapat benjolan di buah zakar kanan, tidak nyeri yang
hilang timbul. Benjolan membesar saat pasien mengangkat benda-
benda berat dan mengecil saat pasien berbaring atau istirahat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit, suhu 36,50C,
dan benjolan yang mencapai skrotum kanan. Apa diagnosis yang
paling tepat pada pasien ini?
A. Hernia skrotalis
B. Hernia inguinalis lateral
C. Hernia inguinalis medialis
D. Torsio testis
E. Epididimitis
Pembahasan
Laki-laki, 38 tahun
Benjolan di buah zakar kanan
Tidak nyeri
Hilang timbul membesar saat mengangkat benda berat
dan mengecil saat pasien berbaring atau istirahat
Pemeriksaan fisik benjolan mencapai skrotum kanan
Diagnosis?
Hernia
Klasifikasi
Inguinal - Femoral
Inguinal : melalui kanalis inguinalis
Femoral : melalui annulus femoralis, biasanya pada wanita

Reponible - Ireponible
Reponible : hilang timbul
Ireponible : tidak dapat kembali ke posisi normal

Medial - Lateral
Medial/direct : di medial a. epigastrik inferior, merobek kanalis
inguinalis
Lateral/indirect : di lateral a. epigastrik inferior, masuk melalui
internal inguinal ring, dapat mencapai skrotum
Hernia berdasarkan letak

DIREK = MEDIAL
INDIREK = LATERAL
(SELALU DI DEWASA)
Hernia Berdasarkan Sifatnya
Reponiblis : KELUAR MASUK
Ireponiblis : KELUAR TIDAK BISA MASUK
Inkarserata: GANGGUAN PASASE USUS
Strangulata: GANGGUAN VASKULARISASI
SIIR
A. Hernia scrotalis
B. Hernia inguinalis lateral
C. Hernia inguinalis medialis
D. Torsio testis
E. Epididimitis
132
Pasien laki-laki, usia 56 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan benjolan pada buah zakar, tidak disertai rasa nyeri
dan hanya dirasakan semakin membesar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam
batas normal, pemeriksaan genetalia eksterna tidak
didapatkan massa, skrotum membesar bilateral dan
pemeriksaan transiluminasi (+). Apa diagnosis pasien
diatas?
A. Filariasis
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Hidrokel
E. Orchitis
Pembahasan
Laki-laki, 56 tahun
Benjolan pada buah zakar, tidak nyeri, semakin
membesar
Pemeriksaan fisik tidak didapatkan massa,
skrotum membesar bilateral, transiluminasi (+)
Diagnosis?
Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang
berlebihan di antara lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis, yang dalam keadaan
normal cairan ini berada dalam keseimbangan
antara produksi dan resorbsi oleh sistem limfatik
disekitarnya
Etiologi
Pada bayi baru lahir
Penutupan prosesus vaginalis belum sempurna
Sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan resorbsi cairan hidrokel belum
sempurna
Pada dewasa
Idiopatik(primer)
Sekunder kelainan pada testis atau
epididimis tumor, infeksi, trauma
Hidrokel
GEJALA KLINIS
Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.
Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya benjolan dikantong
skrotum tidak berubah sepanjang hari, sedangkan pada hidrokel
komunikan besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar pada
saat anak menangis.
Hidrokel
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Tampak benjolan di skrotum dengan konsistensi kistus dan pada
penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, hidrokel dapat
dibedakan menjadi:
hidrokel testis bila kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi
testis sehingga testis tidak dapat diraba
hidrokel funikulus bila kantong hidrokel berada di kranial dari
testis dan hidrokel komunikan bila terdapat hubungan antara
prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum (pada palpasi
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke
dalam rongga abdomen)
A. Filariasis
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Hidrokel
E. Orchitis
133
Anak perempuan umur 4 tahun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan perut membesar dan nyeri.
Pada pemeriksaan fisik teraba massa pada perut kanan
atas. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, didapatkan hasil
massa soliter, berbatas tegas, ukuran 12 cm pada ginjal.
Dilakukan nefrotomi pada anak, massa dibelah dua
berwana keabu-abuan, tampak jaringan nekrosis dengan
bercak perdarahan. Apa diagnosis pasien diatas?
A. Wilms tumor
B. Fibrokistik renal
C. Adenoma renal
D. Carcinoma renal
E. Adenocarsinoma renal
Pembahasan
Anak perempuan, 4 tahun
Perut membesar dan nyeri
Pemeriksaan fisik teraba massa pada perut kanan atas
USG massa soliter, berbatas tegas, ukuran 12 cm pada
ginjal
Nefrotomi massa dibelah dua berwana keabu-abuan,
tampak jaringan nekrosis dengan bercak perdarahan
Diagnosis?
Tumor Wilms
Nefroblastoma, keganasan area abdomen tersering pada
anak-anak
Gejala utama :
Massa asimptomatik di abdomen
Nyeri
Hematuria
Etiologi : mutasi pada gen WT1
Prognosis cukup baik 80-90% survival
Pemeriksaan imaging awal dapat digunakan USG ginjal
Hasil biopsi klasik :
Trifasik : epitelial, blasternal, dan stromal
Tumor Wilms
Makroskopis Mikroskopis
Massa bentuk bulat, Khas :
sangat besar Glomerulus primitif/abortif
Irisan : Capsula bowman tidak
terbentuk
Daerah miksomatik, lunak
seperti daging ikan Tubulus primitif
terkurung stroma sel
Jaringan hialin abu-abu
spindle
padat seperti tulang rawan
(+) jaring mesoderm : otot
Necrotik yang hemorrhagik
lurik (>>), otot polos, tulang
rawan, dll
Tumor Wilms
Makroskopis Mikroskopis
A. Wilms tumor
B. Fibrokistik renal
C. Adenoma renal
D. Carcinoma renal
E. Adenocarsinoma renal
134
Laki-laki, usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
saat berkemih dan keluar cairan keruh dari ujung saluran kemih.
Pasien berkerja sebagai supir truk, riwayat 7 hari yang lalu
berhubungan dengan PSK. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan genetalia eksterna
tampak OUE hiperemis dan edema. Pada pemeriksaan gram tidak
ditemukan coccus gram negatif, namun ditemukan bakteri sferis
gram negatif. Apa diagnosis dari pasien diatas?
A. Sistitis
B. Pielonefritis
C. Uretritis gonore
D. Uretritis non spesifik
E. Prostatitis
Pembahasan
Laki-laki, 32 tahun
Nyeri saat berkemih
Keluar cairan keruh dari OUE
Pasien supir truk, riwayat 7 hari yang lalu
berhubungan dengan PSK
Pemeriksaan fisik OUE hiperemis dan edema
Pemeriksaan gram bakteri sferis gram negatif
Diagnosis?
Infeksi Genital Non Spesifik
Etiologi : Chlamydia trachomatis sferis, gram
negatif
Masa ikubasi : 1-3 minggu
Gejala Klinis :
Disuria
Duh tubuh
Duh tubuh serupulen
Discharge pagi hari morning drop
Bercak kekuningan di celana dalam
Tatalaksana
Doksisiklin 2 x 100 mg p.o./hari 7 hari
Azitromisin 1000 mg p.o. dosis tunggal
Tetrasiklin 4 x 500 mg p.o./hari 7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg p.o./hari 7 hari

Doksisiklin, Tetrasiklin dan Azitromisin tidak


boleh diberikan pada wanita hamil, menyusui
dan anak-anak.
A. Sistitis
B. Pielonefritis
C. Uretritis gonore
D. Uretritis non spesifik
E. Prostatitis
135
Seorang anak berumur 3 bulan di bawa oleh ibunya untuk
periksa dengan keluhan kaki kiri tampak lebih pendek dari
kaki kanan. Pada lipat paha juga terlihat tampakan tidak
sama antara kanan dan kiri. Riwayat persalinan dengan
letak lintang dan dibantu bidan. Tes Barlowi dan tes
Ortolani positif. Apakah diagnosis yang paling tepat bagi
pasien ini?
A. Fraktur acetabulum
B. Fraktur kaput femur
C. Acetabulum imatur
D. Fraktur pelvis
E. Dysplasia of hip
Pembahasan
Anak, 3 bulan
Kaki kiri dan lipat paha tampak lebih
pendek dari kaki kanan
Riwayat persalinan dengan letak lintang dan
dibantu bidan
Tes Barlow dan tes Ortolani positif
Diagnosis?
Developmental Displasia of The Hip
DDH (Developmental Displasia of The Hip)
atau dahulu lebih populer dengan nama CDH
(Congenital Dislocation of The Hip) merupakan
kelainan kongenital dimana terjadi dislokasi
pada panggul karena acetabulum dan caput
femur tidak berada pada tempat seharusnya
Barlow and Ortolani Test
Tes Barlow suatu manuver yang bertujuan untuk menguji DDH dengan
usaha mengeluarkan kaput femur dari acetabulum dengan melakukan
adduksi kaki bayi dan ibu jari pemeriksa diletakkan dilipatan paha.
Positif bila saat mengeluarkan kaput femur, teraba kaputnya oleh ibu jari pemeriksa dan
ada bunyi 'klik'.
Tes Ortolani suatu manuver uji DDH dengan memasukkan kaput femur
ke acetabulum dengan melakukan abduksi pada kaki bayi (gerakan ke
lateral).
Positif bila ada bunyi klik saat trokanter mayor ditekan ke dalam dan terasa caput yang
tadi keluar saat tes Barlow masuk ke acetabulum. Sudut abduksi <60 derajat (suspek
DDH). Normalnya, sudut abduksi = 65 sampai 80 derajat.
Tanda Galeazzi Fleksikan femur, dekatkan antara yang kiri dan kanan,
lihat apakah lututnya sama panjang atau tidak. Bila tidak sama panjang
+
Tes Tradelenberg anak disuruh berdiri 1 kaki secara bergantian. Saat
berdiri pada kaki yang DDH (+), akan terlihat otot panggul abduktor
(menjauhi garis tubuh). Normalnya, otot panggul akan mempertahankan
posisinya tetap lurus.
A. Fraktur acetabulum
B. Fraktur kaput femur
C. Acetabulum imatur
D. Fraktur pelvis
E. Dysplasia of hip
136
Perempuan berusia 30 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan
utama nyeri kedua tangan sejak 1 minggu, nyeri dirasakan terutama
pada pagi hari sekitar 30 menit - 1 jam setelah bangun tidur, keluhan
dirasakan muncul berulang selama 1 tahun terakhir. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan edema dan nyeri tekan sendi metakarpophalang dan
proksimal interphalang kedua tangan. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil rhematoid factor (+). Apakah diagnosis yang paling
mungkin?
A. Rheumatoid arthritis
B. Osteoarthritis
C. Septic arthritis
D. Synovitis transient
E. Gout arthritis
Pembahasan
Perempuan, 30 tahun
Nyeri kedua tangan sejak 1 minggu
Nyeri terutama pagi hari 30 menit-1 jam
setelah bangun tidur
Berulang selama 1 tahun terakhir
Pemeriksaan fisik edema dan nyeri tekan
sendi metakarpophalang dan proksimal
interphalang kedua tangan
Rhematoid factor (+)
Diagnosis?
Reumatoid Artritis
Penyakit degeneratif sendi (pada orang
tua). Faktor risiko = obesitas. Parasetamol
Osteoartritis Nyeri kronik progresif yang dipicu NSAID: meloksikam, Na
gerakan, krepitasi (+), kaku pagi hari < 1 diklofenak
jam. Biasanya pada lutut.

Penyakit autoimun sendi. Jika kambuh,


sendi menjadi bengkak, nyeri, kaku pagi
Reumatoid
hari > 1 jam, faktor reumatoid (+). NSAID
artritis
Komplikasi: boutunniere, swan neck, dan
deviasi ulnar. Biasanya pada jari tangan.

Sendi bengkak dan nyeri tiba-tiba.


Kambuh: kolkisin
Kambuh karena makanan yang
Gout Pencegahan: alopurinol,
mengandung asam urat tinggi (seafood,
probenesid
emping, sayur hijau). Biasanya pada jempol kaki
Reumatoid Artritis
A. Rheumatoid arthritis
B. Osteoarthritis
C. Septic arthritis
D. Synovitis transient
E. Gout arthritis
137
Laki-laki berusia 38 tahun dibawa keluarganya ke UGD
RS dengan keluhan nyeri punggung setelah jatuh dari
tangga dua jam yang lalu. Pada pemeriksaan foto polos
didiagnosis fraktur korpus vertebra setinggi thorakal
V. Apakah jenis fraktur yang biasa terjadi pada kasus di
atas?
A. Fraktur transversal
B. Fraktur oblik
C. Fraktur kompresi
D. Fraktur longitudinal
E. Fraktur kominutif
Pembahasan
Keluhan nyeri punggung setelah jatuh dari
tangga dua jam yang lalu.
Xray fraktur korpus vertebra setinggi
thorakal V

Jenis fraktur?
Fraktur Kompresi

Terjadi akibat gaya


kompresi
Biasanya pada vertebra
Fraktur Inkomplit VS Komplit
Fraktur Greenstick

Fraktur inkomplit, di
mana sisi tulang yang
utuh menjadi
bengkok
Pada anak-anak
Pilihan lain
A. Fraktur transversal
B. Fraktur oblik
C. Fraktur kompresi
D. Fraktur longitudinal
E. Fraktur kominutif
138
Perempuan berusia 50 tahun mengeluh lengan kiri
tidak bisa digerakkan setelah jatuh. Dari hasil rontgen
foto antebrachii sinistra, didapatkan adanya fraktur
distal radius dengan fragmen distal bergeser ke arah
dorsal dan proksimal dan deformitas dinner fork.
Diagnosis yang paling tepat adalah...
A. Fraktur Boxer
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Colles
Pembahasan
Lengan kiri tidak bisa digerakkan setelah
jatuh.
Xray antebrachii sinistra: fraktur distal
radius dengan fragmen distal bergeser ke
arah dorsal dan proksimal
Deformitas dinner fork
Jenis Fraktur?
Berbagai macam fraktur antebrachii
Galeazzi
Montegia
Colles
Smith
Colles Vs Smith
Colles
Terjatuh dengan tangan
ekstensi
Fragmen distal yang
mengalami fraktur, terletak
pada bagian
palm/punggung tangan
mirip fork/garpu

Smith SMITH

Terjatuh dengan tangan COLLES


fleksi
Fragmen distal yang
mengalami fraktur, terletak
pada bagian volar/telapak
collES EkStensi
smIth Inward/fleksi
Galeazzi VS Montegia

Galeazzi
Dislokasi
radioulnar
Fraktur 1/3
distal radius
Montegia
Dislokasi head
radius
Fraktur
proksimal ulna
GFR-MU
Galeazzi Fraktur Radius
Montegia fraktur Ulna
A. Fraktur Boxer
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Colles
139
Anak laki-laki berusia 14 tahun datang dengan keluhan
bahu kanan lebih tinggi dari pada bahu kiri. Kadang
pasien mengeluhkan nyeri punggung, namun tidak
sampai menjalar ke kaki. Dari foto polos, didapatkan
hasil bahwa pasien menderita skoliosis. Menurut
derajat sudut cobb, berapakah batasan untuk diagnosis
skoliosis?
A. >10 derajat
B. <10 derajat
C. antara 40-50 derajat
D. >50 derajat
E. 90 derajat
Pembahasan

Bahu kanan lebih tinggi dari pada bahu


kiri.
Kadang pasien mengeluhkan nyeri
punggung, namun tidak sampai menjalar
ke kaki.
Dari foto polos, didapatkan hasil bahwa
pasien menderita skoliosis
Sudut Cobb >10o sudah disebut
skoliosis
Sudut cobs
>10o = skoliosis

Tatalaksana
10-20o = tidak perlu
20-40o = brace
>40o = pembedahan
A. >10 derajat
B. <10 derajat
C. Antara 40-50 derajat
D. >50 derajat
E. 90 derajat
140
Perempuan berusia 70 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada kedua lutut sejak 6 bulan lalu. Nyeri
dirasakan terutama pada saat beraktivitas. Dari
pemeriksaan lutut, tidak ditemukan tanda radang,
namun ada krepitasi. Hasil foto polos lutut
menunjukkan adanya osteofit dan penyempitan celah
sendi. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Osteoatritis
B. SLE
C. Reumatoid Atritis
D. Gout Atritis
E. Atritis septik
Pembahasan
Nyeri pada kedua lutut sejak 6 bulan lalu.
Nyeri dirasakan terutama pada saat
beraktivitas.
PF lutut: tidak ditemukan tanda radang,
namun ada krepitasi.
X-ray lutut: osteofit dan penyempitan celah
sendi
Diagnosis?
Osteoartritis
Penyakit sendi degeneratif
Faktor risiko
Laki-laki >60 tahun
Wanita >50 tahun atau sudah menopause
Obesitas
Gejala
Nyeri sendi yang progresif
Nyeri muncul saat beraktivitas dan menghilang saat
istirahat ROM berkurang
Kaku di pagi hari <1 jam
Perubahan gaya berjalan
PF: krepitasi
Gambaran Xray pada OA
Kellgren-Lawrence

Kemungkinan Pasti ada Pasti ada Osteofit besar


ada osteofit osteofit osteofit Celah sendi sangat
Kemungkinan Pasti celah sempit
celah sendi sendi Sklerosis, Kista
menyempit menyempit subkondral
Sklerosis
Tatalaksana

Hindari aktivitas weight bearing


Naik turun tangga
Membawa beban yang berat
Lompat-lompat, dll
Perbanyak olahraga non-weight bearing
Sepeda statis
Berenang, dll
Menurunkan berat badan
NSAID
Non-selective: ibuprofen, Na-diklofenak
Selektif: meloksikam
Pilihan lain
SLE penyakit autoimun sistemik, disertai 10
gejala khas lainnya
Buterfly rash
Discoid
Fotosensitif
Painless ulcer
Artritis
Keterlibatan ginjal
Pleuritis, pericarditis
Neurological disorder
Blood disorder
ANA dan dsDNA
Reumatoid Atritis
Penyakit autoimun yang menyerang sendi
Kaku pagi hari >1 jam
Gout Atritis
Penumpukan kristal asam urat
Pembengkakan sendi, bisanya di jempol kaki
Tofus
Atritis septik
Infeksi pada daerah sendi
A. Osteoatritis
B. SLE
C. Reumatoid Atritis
D. Gout Atritis
E. Atritis septik
141
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang untuk
kontrol. Seminggu lalu, pasien mengalami fraktur
terbuka di tibia kanan. Saat ini terdapat pus yang
keluar dari luka. Pada pemeriksaan terdapat tulang
yang belum menyatu dengan gambaran loss bone.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Osteoartritis
B. Osteomielitis akut
C. Osteomielitis spesifik kronik
D. Osteomielitis non spesifik kronik
E. Osteomielitis akut non spesifik
Pembahasan
Fraktur terbuka di tibia kanan 1 minggu
lalu
Kontrol pus dari luka, tulang belum
menyatu, loss bone
Diagnosis?
Osteomielitis
Demam
Tanda-tanda radang di
lokasi osteomielitis:
edema, nyeri, hangat
Leukositosis
Xray:
Selulitis
Sequestrum: serpihan
tulang yang sudah mati
Involucrum: tulang yang
baru terbentuk
Klasifikasi
Akut: <2 minggu
Subakut: 2-6 minggu
Kronik: >6 minggu

Hematogen: infeksi berasal dari penyebaran


hematogen
Eksogen: infeksi berasal dari luar (luka terbuka,
injeksi, dll)

Spesifik : disebabkan oleh TB


Non-spesifik/piogen : disebabkan berbagai
bakteri non spesifik
A. Osteoartritis
B. Osteomielitis akut
C. Osteomielitis spesifik kronik
D. Osteomielitis non spesifik kronik
E. Osteomielitis akut non spesifik
142
Laki-laki 18 tahun mengeluhkan sakit pada lutut kiri
setelah bermain bola. Pada saat bermain bola, lutut pasien
terputar sampai terdengar bunyi klik lalu pasien jatuh
kesakitan. Pasien masih dapat berjalan namun makin lama
makin dirasa sakit. Dari pemeriksaan didapatkan kaki kiri
tidak dapat ekstensi sepenuhnya. Pemeriksaan McMurray
positif. Apa yang terjadi pada kaki pasien?
A. Ruptur bursa infrapatella
B. Ruptur bursa prepatella
C. Dislokasi patella
D. Ruptur meniscus lateralis
E. Fraktur patella
Pembahasan
Sakit pada lutut kiri setelah bermain bola.
Pada saat bermain bola, lutut pasien
terputar sampai terdengar bunyi klik lalu
pasien jatuh kesakitan. Pasien masih dapat
berjalan namun makin lama makin dirasa
sakit.
PF: kaki kiri tidak dapat ekstensi
sepenuhnya, McMurray positif
Diagnosis?
Ruptur Meniskus
Biasanya didahului trauma
Sendi: nyeri, efusi
ROM berkurang
Fleksi bisa, tapi sangat nyeri
Ekstensi tidak bisa 100%
Tes
McMurray +
Apley +
A. Ruptur bursa infrapatella
B. Ruptur bursa prepatella
C. Dislokasi patella
D. Ruptur meniscus lateralis
E. Fraktur patella
143
Perempuan 28 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu
mengeluh pergerakan janin terasa berkurang. Pada
pemeriksaan USG, didapatkan berat janin 2000
gram dan indeks cairan ketuban 28. Diagnosis kasus
ini adalah...
A. Oligohidramnion
B. Polihidramnion
C. Anhidramnion
D. Gemeli
E. Ketuban pecah dini
Pembahasan
Perempuan 28 tahun G2P1A0 hamil 32
minggu
Pergerakan janin terasa berkurang
USG: berat janin 2000 gram dan indeks cairan
ketuban 28
Diagnosis?
Indeks cairan ketuban
<5: berkurang oligohidramnion
5-10: rendah, tapi masih normal (biasanya
pada kehamilan)
10-5: normal (1-1,5 Liter)
>25: berlebih polihidramnion
Polihidramnion/hidramnion
Cairan amnion berlebih, >2 liter
Penyebab:
Gemeli
Makrosomia
Janin mengalami atresia esofagus
Gejala
TFU lebih besar dari masa kehamilan
Oligouria
Edema tungkai
Pelebaran vena tungkai
Pilihan lain
Oligohidramnion
Cairan amnion berkurang, >2 liter
Penyebab:
Janin mengalami agenesis ginjal
Anhidramnion
Tidak ada cairan amnion yang tersisa
Penyebab: obat teratogenik tertentu (ibuprofen,
indometasin)
Pilihan lain
Gemeli
Bayi kembar
Ada 2 DJJ, teraba 2 balotemen.
TFU lebih besar dari masa kehamilan
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah sebelum 37 minggu
Tidak ada pembukaan atau HIS
Biasanya berhubungan dengan ISK
A. Oligohidramnion
B. Polihidramnion
C. Anhidramnion
D. Gemeli
E. Ketuban pecah dini
144
Wanita 23 tahun dibawa ke rumah sakit dengan
perdarahan setelah melahirkan 1 jam yang lalu.
Pasien melahirkan di dukun. Bayi sudah lahir
pervaginam dan dalam keadaan baik. Namun,
plasenta belum lahir. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Atonia uteri
B. Sisa plasenta
C. Robekan jalan lahir
D. Endometritis
E. Retensio plasenta
Pembahasan
Wanita 23 tahun
Perdarahan setelah melahirkan 1 jam yang lalu
Pasien melahirkan di dukun
Bayi sudah lahir pervaginam dan dalam
keadaan baik
Plasenta belum lahir
Diagnosis?
HPP
Klasifikasi:
HPP primer: <24 jam
HPP sekunder:24 jam 12 minggu (biasanya akibat
sisa plasenta)
Penyebab (4T):
Tonus: atonia uteri (paling sering)
Tear: robekan jalan lahir
Tissue: retensio plasenta, sisa plasenta
Trombin: gangguan pendarahan
Cari
etiologinya.!
Tatalaksana
Panggil bantuan dan pastikan ABC aman
Berikan O2
Pasang 2 IV line (ukuran 16 atau 18) sembari
ambil sampel darah. Pasang kateter folley, urin
output normal 0,5-1 ml/kgBB/jam
Periksa tanda vital dan mencari penyebab HPP
Hb <8g/dL: transfusi 1 unit whole blood atau
PRC
Atonia Uteri
Oksitosin: 10 IU IM + 20-40 IU dalam 1000ml NaCl
0,9%/RL, kecepatan 60tetes/menit. Lanjutkan 20 IU
dalam 1000ml NaCl 0,9%/RL, kecepatan 40tetes/menit
Jika tidak ada oksitosin atau perdarahan tidak berhenti:
ergometrim 0,2mg IM atau IV lambat. Dapat
ditambahkan 0,2mg IM setelah 15 menit dan 0,2 mg IM
atau IV lambat setiap 4 jam (max 5x)
Jika perdarahan tidak berhenti: 1g traneksamat (bolus 1
menit), dapat diulang 30 menit
Pasang kondom kateter atau kompresi bimanual internal
5 menit dan rujuk
Robekan jalan lahir
Eksplorasi untuk mengetahui sumber
perdarahan
Irigasi dan bersihkan luka dengan antiseptik
Dilakukan penjahitan
Jika masih pendarahan: 1g traneksamat (bolus
1 menit) dan rujuk
Retensio Plasenta
Oksitosin: 20-40 IU dalam 1000mL NaCl
0,9%/RL kecepatan 40tetes/menit
Tarikan tali pusat terkendali, jika
gagalplasenta manual
Antibiotik profilaksis dosis tunggal (ampisilin
2g IV + metronidazol 500mg IV)
Rujuk jika perdarahan hebat atau infeksi
Sisa Plasenta
Oksitosin: 20-40 IU dalam 1000mL NaCl 0,9%/RL
kecepatan 40tetes/menit
Eksplorasi digital (bila serviks terbuka), keluarkan
bekuan darah dan jaringan. Jika tidak bisa,
lakukan aspirasi vakum manual (AVM)
Antibiotik profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2g
IV + metronidazol 500mg IV)
Jika perdarahan tidak berhenti: tatalaksana
atonia uteri
Inversio Uteri
Reposisi uterus. Namun jika sulit dilakukan,
segera rujuk
Ibu kesakitan: petidin 1mg/kgBB IM/IV (max
100mg) ATAU morfin 0,1mg/kg IM
Gangguan Koagulasi
Tangani penyebab (solusio plasenta,
preklampsia)
Berikan transfusi darah lengkap segar
Pilihan lain
Endometritis
Infeksi uterus
Biasanya terjadi setelah melahirkan
Gejala
Demam >38oC
Nyeri perut bawah
Lokia berbau dan purulen
Nyeri tekan uterus
Subinvolusi uterus
Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok
A. Atonia uteri
B. Sisa plasenta
C. Robekan jalan lahir
D. Endometritis
E. Retensio plasenta
145
Wanita 19 tahun G1P0A0 mengaku hamil 10 bulan. Pasien
mengeluh belum merasa mulas-mulas. Dari pemeriksaan
USG, didapatkan janin dalam keadaan baik dengan
perkiraan berat janin 3900 gram, kepala belum masuk
PAP. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Hamil lebih bulan dengan kelainan kongenital
B. Hamil lebih bulan dengan salah menghitung usia
kehamilan
C. Hamil lebih bulan dengan cephalo-pelvic dispropotion
(CPD)
D. Hamil lebih bulan dengan bayi besar
E. Hamil lebih bulan dengan riwayat DM
Pembahasan
Wanita 19 tahun G1P0A0 mengaku hamil 10
bulan
Belum merasa mulas-mulas
USG: janin dalam keadaan baik dengan
perkiraan berat janin 3900 gram
Kepala belum masuk PAP
Diagnosis?
Menggunakan cara eksklusi
Kelainan kongenital, salah menghitung usia
kehamilan belum dapat ditegakkan pada kasus
ini
Riwayat DM berat badan janin memang
termasuk besar yang mengarahkan kecurigaan ke
arah DM
CPD tidak data mengenai ukuran panggul ibu
Bayi besar pada minggu 40, berat badan janin
normal sekitar 3400
A. Hamil lebih bulan dengan kelainan kongenital
B. Hamil lebih bulan dengan salah menghitung
usia kehamilan
C. Hamil lebih bulan dengan panggul sempit
D. Hamil lebih bulan dengan bayi besar
E. Hamil lebih bulan dengan riwayat DM
146
Perempuan berusia 40 tahun G3P1A0 hamil 30 minggu,
datang untuk memeriksakan kehamilannya. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg.
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Obat yang dapat diberikan pada pasien adalah...
A. Propanolol
B. Tiazid
C. Losartan
D. Nifedipine
E. Atenolol
Pembahasan
Perempuan 40 tahun G3P1A0 hamil 30
minggu
TD 150/90 mmHg
Tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya
Terapi?
Hipertensi pada kehamilan
Hipertensi kronik :
140/90 mmHg sejak sebelum kehamilan atau kehamilan <20
minggu
Tidak ada proteinuria atau keterlibatan organ lain (mata, jantung,
ginjal)
Hipertensi gestasional :
140/90 mmHg sejak kehamilan >20 minggu dan menghilang
setelah persalinan
Tidak ada proteinuria atau keterlibatan organ lain (mata, jantung,
ginjal)
Preeklampsia :
140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu + proteinuria
yang terjadi pada wanita yang sebelum kehamilan normotensi
Preeklampsia superimposed :
Preeklampsia pada wanita dengan hipertensi sebelum kehamilan
Inti:
140/90
Hipertensi
Hipertensi gestasional
kronik Pre-eklampsia Ringan
(Proteinuria +1 atau
>300mg/24jam)
Pre-eklampsia Superimposed

20
Pre-eklampsia Berat

160/90
Proteinuria atau Organ
minggu +2 atau lebih Mata
6g/24 jam atau Hepar
lebih Ginjal
Paru
Ginjal
KEJANG atau
KOMA Eklampsia
Obat hipertensi pada kehamilan
A. Propanolol
B. Tiazid
C. Losartan
D. Nifedipine
E. Atenolol
147
Perempuan berusia 18 tahun P1A0 datang dengan
keluhan tidak dapat menahan kemih. Pasien baru
melahirkan anak seminggu yang lalu dan persalinan
ditolong bidan. Pada saat melahirkan, robekan perineum
cukup luas dan sudah dijahit oleh bidan. Apakah
diagnosis untuk kasus ini?
A. Prolaps uteri
B. Inkontinensia uri
C. Inkontinensia alvi
D. Sistokel
E. Rectokel
Pembahasan
Perempuan berusia 18 tahun P1A0
Tidak dapat menahan kemih
Baru melahirkan anak seminggu yang lalu
Robekan perineum cukup luas dan sudah
dijahit oleh bidan
Diagnosis?
Inkontinensia uri post-partum
Etiologi
Sobekan perineum luas melemahkan otot
dasar pelvis
Anestesi lokal atau epidural
Pilihan lain
Prolaps uteri
F.risiko: Melahirkan pervaginam berkali-kali, usia tua
Gejala: keluar benjolan dari vagina terutama setelah
mengedan, inkontinensia uri
Terapi: senam kegel, pesari
Sistokel
Prolaps kandung kemih
Rectokel
Prolaps rektum
Inkontinensia alvi = tidak bisa BAB
A. Prolaps uteri
B. Inkontinensia uri
C. Inkontinensia alvi
D. Sistokel
E. Rectokel
148
Perempuan berusia 21 tahun datang untuk meminta surat
keterangan pap smear. Dari anamnesis diketahui pasien
sudah menikah selama 2 tahun, namun belum
mempunyai keturunan. Dari pemeriksaan inspekulo
didapatkan mukosa serviks tampak benjolan warna putih
bertangkai. Apakah diagnosis pasien di atas?
A. Kista bartholini
B. Mioma uteri
C. Kista nabothi
D. Ca serviks
E. Polip serviks
Pembahasan
Perempuan berusia 21 tahun datang untuk
meminta surat keterangan pap smear
Pasien sudah menikah selama 2 tahun, namun
belum mempunyai keturunan infertilitas
Inspekulo: mukosa serviks tampak benjolan
warna putih bertangkai
Diagnosis?
Polip Serviks
Massa cherry-red, reddish purple, grayish
white
Asimptomatik, namun kadang dapat
menimbulkan gejala seperti:
Discharge
Perdarahan abnormal
Infertilitas
Pilihan lain
Kista bartholini
Pembengkakan kista bartolin
akibat duktus tersumbat
Asimptomatik kecuali sangat besar
Bedakan dengan abses bartolin
(nyeri + gejala inflamasi)
Kista nabothi
Massa kistik berwarna putih
dengan permukaan rata di seviks
Asimptomatik, kecuali sangat besar
Ca serviks
Discharge, perdarahan abnormal
HPV 16 dan 18
Mioma
Mioma = tumor otot polos
Gejala
Biasanya asimptomatik
Durasi menstruasi panjang
Menstruasi banyak
Dismenorea
Infertilitas
Klasifikasi
Submukosa dapat tubuh hingga keluar rahim yang
disebut mioma geburt
Intramural biasnya menyebabkan dismenorea
Subserosa dapat berbentuk seperti bertangkai yang
disebut mioma pedunculated
Lokasi
A. Kista bartholini
B. Mioma uteri
C. Kista nabothi
D. Ca serviks
E. Polip serviks
149
Perempuan berusia 69 tahun datang dengan keluhan
terasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Keluhan
disertai benjolan yang keluar dari kemaluannya. Dari
anamnesis diketahui pasien menikah pada usia 15 tahun.
Pasien mempunyai 8 orang anak dan lahir pervaginam.
Organ apakah yang mengalami prolaps?
A. Uterus
B. Ovarium
C. Tuba Fallopi
D. Serviks
E. Vagina
Pembahasan
Perempuan berusia 69 tahun
Keluhan terasa tidak nyaman di perut bagian
bawah.
Benjolan yang keluar dari kemaluannya
Anamnesis: menikah pada usia 15 tahun,
mempunyai 8 orang anak dan lahir
pervaginam
Organ yang prolaps?
Prolaps Uteri
F. risiko
Usia tua
Riwayat melahirkan banyak anak pervaginam
Gejala
Rasa tidak enak atau menggajal
Muncul benjolan dari introitus vagina

Tatalaksana: pemakaian pesarium


Derajat Prolaps Uteri

Derajat
0 : tidak ada prolaps
1 : >1cm di atas himen
2 : <1cm di atas himen
3 : >1 cm di bawah himen
4 : uterus seluruhnya
berada di luar introitus
vagina
A. Uterus
B. Ovarium
C. Tuba Fallopi
D. Serviks
E. Vagina
150
Perempuan 22 tahun G1P0A0 hamil 18 minggu, datang
dengan keluhan perdarahan bercak dari jalan lahir. Rasa
nyeri dan riwayat keluar jaringan disangkal pasien. Tinggi
fundus sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bukaan
serviks ataupun jaringan di jalan lahir. Apakah tindakan
yang sebaiknya dilakukan?
A. Tirah baring
B. Transfusi PRC
C. Kuretase
D. Terminasi kehamilan
E. Rujuk
Pembahasan
Perempuan 22 tahun G1P0A0 hamil 18
minggu
Perdarahan bercak dari jalan lahir. Rasa nyeri
disangkal pasien
Tinggi fundus sesuai dengan usia kehamilan,
tidak ada bukaan serviks ataupun jaringan di
jalan lahir
Tatalaksana?
Jenis Perdarahan Nyeri Serviks Jaringan Uterus
Iminens/ Sedikit Sedang Tertutup Tidak ada Sesuai usia
ancaman ekspulsi kehamilan
Insipiens Banyak Hebat Terbuka Tidak ada Sesuai usia
ekspulsi kehamilan
Inkomplit Banyak Hebat Terbuka Ekspulsi Sesuai usia
sebagian kehamilan
jaringan
Komplit Sedikit Sedikit Terbuka/ Ekspulsi Lebih kecil
tertutup seluruh dari usia
jaringan kehamilan
Missed Tidak Tidak Tertutup Janin mati Lebih kecil
abortion tapi tidak dari usia
diekspulsi kehamilan
Tatalaksana
Jenis Tatalaksana
Iminens/ Pertahankan kehamilan: tirah baring
ancaman
Insipiens Mengeluarkan hasil konsepsi: ergometrin atau
oksitosin
Inkomplit <16 minggu: forsep cincin atau jari
<16 minggu + perdarahan hebat: AVM
>16 minggu: oksitosin
Komplit Konseling
Missed <12 minggu: AVM atau kuret
12-16 minggu: kuret
>16 minggu: oksitosin
A. Tirah baring
B. Transfusi PRC
C. Kuretase
D. Terminasi kehamilan
E. Rujuk
151
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi KB. Saat ini
suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun. Istri baru hamil
dan melahirkan 1 kali, setahun yang lalu. Apakah yang
sebaiknya dilakukan dokter?
A. Segera langsung memberikan KB yang paling sesuai
untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi mantap karena
bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
Pembahasan
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi
KB.
Suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun.
Istri baru hamil dan melahirkan 1 kali, setahun
yang lalu.
Tindakan dokter yang tepat?
Jenis KB KB

Sementara Permanen

Barier
Alami Hormonal IUD Tubektomi
mekanik

Metode Kondom
Implan IUD saja Vasektomi
kalender pria

Amenorea Kondom Suntik IUD +


laktasi wanita DMPA progesteron

Koitus Pil progestin


Spermicidal
interuptus only

Pil
kombinasi
ALAMI
Metode kalender
Cara hitung masa subur
Siklus menstruasi terpanjang 11
Siklus menstruasi terpendek 18
Mengukur suhu tubuh setiap pagi
menjelang ovulasi, suhu basal
turun dan akan naik <24 jam
sebelum ovulasi
Koitus interuptus
Amenorea laktasi
Laktasi prolaktin GnRh
Hanya sampai 6 bulan setelah
melahirkan atau saat menstruasi
pertama
Keberhasilan: 2%
KB Hormonal

Estrogen sintetik: Progesteron sintetik:

Sekresi FSH folikel Membantu mencegah


tidak berkembang ovulasi
estrogen Mengentalkan lendir
endogenLH serviks sperma sulit
masuk ke uterus
Mengganggu pergerakan
tuba pergerakan
ovum terganggu
KB Hormonal
Estrogen sintetik: Progesteron sintetik:

Kekurangan Kekurangan
Retensi cairan BB, sakit Nafsu makan BB
kepala Haid semakin pendek dan
Hipertensi, mual, nyeri sedikit, spotting
payudara Kebotakan, jerawat, sakit
Risiko trombo-emboli kepala
Memperburuk keadaan Depresi dan suasana
kanker payudara dan perasaan cepat berubah
penyakit hati Kelebihan
Kelebihan Tidak mengganggu laktasi
Mengurangi risiko kanker
endometrium, kanker
ovarium, kista ovarium, PID,
dan gejala PCOS
Metode KB Kelebihan Kekurangan
Implan Bisa dipakai 3-7 tahun Invasif
(etonogestrel) (tergantung jenisnya) +kekurangan progesteron
+kelebihan progesteron
Pil kombinasi Haid menjadi teratur Harus diminum setiap hari
(etinil-estradiol + Dismenorea berkurang risiko lupa
levo-norgestrel) Tdk mengganggu hub seksual +Kekurangan estrogen &
Tidak perlu kontrol progesteron
+Kelebihan estrogen
Suntik kombinasi Penelitian masih terbatas, Penelitian masih terbatas,
(1x/bulan) namun diduga mirip pil namun diduga mirip pil
kombinasi + kontrol tiap bulan kombinasi
Mini pil/Progestin Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
only Tidak perlu kontrol amenorea
+Kelebihan progesteron Harus diminum tiap hari
risiko lupa
+Kekurangan progesteron
Suntik DMPA Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
(1x/3bulan) Harus kontrol tiap 3 bulan amenorea
+Kelebihan progesteron +Kekurangan progesteron
IUD
Cara kerja
Memicu reaksi inflamasi menghalangi fertilisasi
IUD jenis tertentu (MIRENA) ditambahkan progesteron
untuk mengentalkan lendir dan mengganggu pergerakan
tuba
Pemasangan
Postpartum
Langsung setelah plasenta lahir (<20 menit) atau dalam 48 jam
postpartum
> 4 minggu setelah melahirkan
Saat haid pasien pasti tidak hamil, pemasangan lebih
mudah, nyeri berkurang
Follow up: 1 minggu dan 3 bulan setelah pemasanga,
kemudian tiap 6 bulan
IUD
Komplikasi: infeksi, perforasi, jika terjadi kehamilan
bayi berisiko cacat
Efek samping:
Perdarahan setelah pemasangan hilang setelah 1
minggu
Nyeri dan kram perut bawah
Gangguan pada suami saat berhubungan benang IUD
dipotong atau diselipkan
Kontraindikasi
Sedang hamil
Infeksi di daerah genital, PID, paska abortus septik
Kanker endometrium, kanker serviks
Pemilihan kontrasepsi rasional
A. Segera langsung memberikan KB yang paling
sesuai untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi
mantap karena bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode
KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
152
Perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat nyeri
pada perut bagian bawah. Keluhan disertai dengan perdarahan dan
keluarnya jaringan berupa gelembung. Pasien sebelumnya telat haid
2 bulan disertai keluhan mual dan muntah. Pada pemeriksaan,
ditemukan tinggi fundus uteri setinggi umbilikus. Pada pemeriksaan
USG tidak ditemukan lagi jaringan di dalam abdomen. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
Pembahasan
Perempuan berusia 17 tahun
Nyeri perut bagian bawah
Perdarahan dan keluarnya jaringan berupa
gelembung
Telat haid 2 bulan disertai keluhan mual dan
muntah
PF: tinggi fundus uteri setinggi umbilikus
USG: tidak ditemukan jaringan di dalam
abdomen
Diagnosis?
Mola Hidatidosa / hamil anggur

Gejala
Mual dan muntah hebat
Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
Perdarahan pervaginam
Nyeri perut
Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
Klasifikasi
Parsial: ada sisa jaringan
Komplit: tidak ada sisa jaringan
Pilihan lain
Abortus inkomplit
Nyeri hebat + perdarahan banyak + ekspulsi
sebagian jaringan + OUE terbuka + TFU sesuai usia
kehamilan
Abortus komplit
Nyeri ringan + perdarahan sedikit + ekspulsi seluruh
jaringan + OUE tertutup/terbuka + TFU < usia
kehamilan
Abortus insipiens
Nyeri hebat + perdarahan banyak + tidak ada
ekspulsi + OUE terbuka + TFU sesuai usia kehamilan
Mola hidatidosa parsial
Masih ada sisa jaringan di abdomen
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
153
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang untuk
memeriksa kandungannya. Anak pertama pasien
mengalami bibir sumbing. Vitamin apa yang
sebaiknya diberikan untuk mencegah bibir
sumbing?
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
Pembahasan
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang
untuk memeriksa kandungannya
Anak pertama pasien mengalami bibir
sumbing
Vitamin untuk profilaksis?
Suplementasi pada kehamilan

Zat besi
Setelah ibu tidak mengalami mual muntah, karena
suplemen besi memiliki efek samping mual dan
muntah
1x300 mg sulfat ferosus (60 mg zat besi elemental)
Asam folat
Sejak 2 bulan sebelum kehamilan
0,4 mg/hari
4 mg/hari riwayat melahirkan bayi dengan
neural tube defect (NTD)
Pencegahan kelahiran bayi
anencephaly dan neural tube deffect
Untuk pencegahan, normalnya
Wanita yang ingin hamil perlu suplemen 0.4
mg (400 microgram) asam folat setiap hari
Mulai konsumsi: 1 bulan sebelum hamil
Selama: 3 bulan pertama kehamilan
Tapi dengan riwayat anencephaly dan NTD
Dosisnya 10x lipat!
Jadi 1 hari = 10 tablet 400g (total 4000g)
Dosis dan Sediaan Asam Folat

Asam Folat = AF = 4F =
4 gram untuk Frefention
dengan riwayat NTD
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
154
Perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan keluar
banyak darah disertai gumpalan-gumpalan seperti gelembung dari
kemaluan. Keluhan disertai rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
Sebelumnya sudah tes kehamilan dan hasilnya positif. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
124x/menit, pernapasan 24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus
uteri lebih besar dari usia kehamilan. Selain resusitasi, tindakan apa
yang harus segera dilakukan pada pasien ini?
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
Pembahasan

Perempuan berusia 28 tahun


Keluar banyak darah disertai gumpalan-
gumpalan seperti gelembung dari kemaluan.
Rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
Sebelumnya tes kehamilan positif.
PF: 80/60 mmHg, nadi 124x/menit, pernapasan
24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus uteri
lebih besar dari usia kehamilan.
Tindakan selain resusitasi?
Mola Hidatidosa / hamil anggur

Gejala
Mual dan muntah hebat
Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
Perdarahan pervaginam
Nyeri perut
Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
Klasifikasi
Parsial: ada sisa jaringan
Komplit: tidak ada sisa jaringan
Tatalaksana
Fasyankes primer
Resusitasi + rujuk
Fasyankes sekunder
AVM + Oksitosin
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
155
Perempuan berusia 46 tahun mengeluhkan perdarahan
sebanyak 1 pembalut setiap hari selama 6 bulan. Setiap
bersenggama, pasien juga mengalami perdarahan. Pasien
mengeluhkan lemas dan pucat. Pada pemeriksaan
spekulum terdapat massa padat berbenjol-benjol ,
immobile dan labia minor tampak kemerahan. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
Pembahasan

Perempuan berusia 46 tahun


Perdarahan sebanyak 1 pembalut setiap hari
selama 6 bulan
Setiap bersenggama, pasien juga mengalami
perdarahan
Lemas dan pucat
Spekulum: massa padat berbenjol-benjol,
immobile dan labia minor tampak kemerahan
Diagnosis?
Ca serviks
Etiologi: HPV tipe 16 dan 18
Faktor risiko
Menikah usia muda
Berganti-ganti pasangan/suami berganti-ganti
pasangan
Riwayat IMS
Kecurigaan ca cervix jika
Perdarahan pervaginam di luar siklus
Keputihan dengan bau tidak enak
Ca serviks
Skrining
(Kemenkes)
Skrining (Kemenkes)
Skrining: IVA atau Pap smear

Skrining setiap 3 th. Jika hasil 3x skrining


berturut-turut normal, skrining menjadi tiap 5
tahun

Jika skrining positif, rujuk untuk lakukan


kolposkopi
Lesi acetowhite
Pada IVA, dikatakan positif jika ada
ACETOWHITE
Pilihan lain
Mioma uteri
Tumor otot polos
Biasanya asimptomatik
Durasi menstruasi panjang, menstruasi banyak,
dismenorea, infertilitas
Kista bartolin
Pembengkakan kista bartolin akibat penyumbatan
duktus
Asimptomatik, kecuali sangat besar
Bedakan dengan Abses Bartolin (nyeri + tanda
inflamasi)
Kista ovarium
Kantung berisi cairan atau semi-cairan di dalam atau
di permukaan ovarium
Biasanya asimptomatik, menstruasi tidak teratur,
menoragia, dismenorea, dispareunia
Kembung, gangguan pencernaan (cepat kenyang),
BAK, dan BAB
Sifilis
I: Ulkus durum
II: Lesi di seluruh tubuh
III: Guma
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
156
Perempuan berusia 36 tahun datang dengan keluhan nyeri
dan berdarah setelah berhubungan dengan suaminya.
Keluhan disertai nyeri pinggang dan nyeri saat berkemih.
Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pada pemeriksaan dengan spekulum ditemukan
sedikit darah keluar dari OUE, permukaan portio tidak rata.
Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat pada pasien
ini?
A. Plano test
B. IVA test
C. Pap smear
D. USG transvaginal
E. CT scan abdomen
Pembahasan
Perempuan berusia 36 tahun
Keluhan nyeri dan berdarah setelah
berhubungan dengan suaminya
Disertai nyeri pinggang dan nyeri saat
berkemih
Spekulum: sedikit darah keluar dari OUE,
permukaan portio tidak rata
Pemeriksaan penunjang?
Skrining Ca serviks
Pap Smear
Sensitivitas 50,1%
Spesifisitas 93,1%
IVA
Sensitivitas 37%
Spesifisitas 81%

Pap smear lebih sensitif dan spesifik


dibandingkan IVA
A. Plano test
B. IVA test
C. Pap smear
D. USG transvaginal
E. CT scan abdomen
157
Perempuan berusia 20 tahun datang ke praktik klinik
karena muncul benjolan di payudara kanan sejak 6 bulan
yang lalu. Benjolan tidak bertambah besar. Tidak ada rasa
nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan massa pada
superolateral mammae dekstra berukuran 2 cm, padat,
kenyal, permukaan rata, dan mobile. Apa diagnosis pasien
ini?
A. Nekrosis lemak
B. Fibroadenoma mammae
C. Kelainan fibrokistik mammae
D. Karsinoma intraductal
E. Papilloma intraductal
Pembahasan
Perempuan berusia 20
Benjolan di payudara kanan sejak 6 bulan yang
lalu.
Tidak bertambah besar, tidak nyeri
PF: massa pada superolateral mammae
dekstra berukuran 2 cm, padat, kenyal,
permukaan rata, dan mobile.
Diagnosis?
Fibroadenoma mammae (FAM)
Tumor jinak yang terdiri atas stroma dan
jaringan epitel
Gejala:
Biasanya pada wanita muda
Massa: keras atau kenyal, soliter, mobile,
pertumbuhan lambat, tidak nyeri
FAM: tidak dipengaruhi menstruasi
Pilihan lain
Nekrosis lemak
Munculnya benjolan di payudara
Riwayat operasi atau trauma
Kelainan fibrokistik mammae
Nyeri dan ukuran bertambah saat menstruasi
Massa di payudara, batas tegas, mobile, biasanya
multipel dan bilateral, (nyeri tekan jika masa
premenstruasi)
Karsinoma dan papilloma intraductal
Gejala: discharge dan nyeri
A. Nekrosis lemak
B. Fibroadenoma mammae
C. Kelainan fibrokistik mammae
D. Karsinoma intraductal
E. Papilloma intraductal
158
Perempuan berusia 28 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu
datang memeriksakan kehamilannya ke dokter. Pasien
sudah didiagnosis HIV + sejak kunjungan kehamilan yang
pertama. Pada pemeriksaan terakhir, viral load 50.000
unit. Apakah edukasi yang tepat pada ibu tersebut?
A. Edukasi sudah konsumsi antiretroviral sejak trimester
1
B. Transmisi melalui ibu ke anak terjadi trimester 2
C. Ibu disiapkan untuk SC
D. Transmisi dapat terjadi melalui ASI
E. Ibu dapat melahirkan dengan normal
Pembahasan
Perempuan berusia 28 tahun, G1P0A0 hamil
39 minggu datang memeriksakan
kehamilannya ke dokter
Pasien sudah didiagnosis HIV + sejak
kunjungan kehamilan yang pertama
Pada pemeriksaan terakhir, viral load 50.000
unit
Edukasi?
ANC (WHO)

ANC 1 <16 minggu Memastikan kehamilan dan


usianya
Imunisasi
Mencari faktor risiko
Edukasi tentang kehamilannya
ANC 2 24 28 minggu Mencari gejala atau kelainan
tertentu (preeklampsia, DM
ANC 3 30 32 minggu
gestasional, dll)
ANC 4 36 38 minggu Mempersiapkan kehamilan
Ibu hamil dengan HIV
Viral load <1.000 = risiko rendah ; biral load
>100.000 = risiko tinggi
Risiko penularan via SC > pervaginam
Bayi disarankan untuk ASI eksklusif, tanpa
dicampur susu formula

Kemenkes RI. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2013


A. Edukasi sudah konsumsi antiretroviral sejak
trimester 1
B. Transmisi melalui ibu ke anak terjadi
trimester 2
C. Ibu disiapkan untuk SC
D. Transmisi dapat terjadi melalui ASI
E. Ibu dapat melahirkan dengan normal
159
Perempuan berusia 16 tahun datang dengan keluhan
sudah tidak haid selama 1 bulan. Pasien mengaku
menjalani diet ketat dan sering menolak ajakan makan
temannya karena malu tubuhnya gemuk. Pada
pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg,
nadi 58x/menit, kulit kering, dan rambut mudah rontok.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Amenorea primer
B. Anoreksia nervosa
C. Somatisasi
D. Adolescent adaptation disorder
E. Sexual adaptation disorder
Pembahasan
Perempuan berusia 16 tahun
Sudah tidak haid selama 1 bulan
Menjalani diet ketat dan sering menolak
ajakan makan temannya karena malu
tubuhnya gemuk
PF: tekanan darah 90/70 mmHg, nadi
58x/menit, kulit kering, dan rambut mudah
rontok
Diagnosis?
Amenorea nervosa
Termasuk amenorea sekunder
Tidak haid karena bada terlalu kurus
A. Amenorea primer
B. Anoreksia nervosa
C. Somatisasi
D. Adolescent adaptation disorder
E. Sexual adaptation disorder
160
Perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil 23 minggu
datang ingin mengontrol kehamilannya. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil IgM
toxoplasmosis (+), IgG toxoplasmosis (+). Apakah terapi
untuk pasien di atas?
A. Spiramisin
B. Sulfadoxin
C. Sulfadiazine
D. Pirimetamin
E. Amoksisilin
Pembahasan
Perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil
23 minggu
PF normal
IgM toxoplasmosis (+), IgG toxoplasmosis (+)
Terapi?
Toksoplasma dalam kehamilan
Spiramycin
Merupakan terapi standard toksoplasma pada
kehamilan
Hanya menurunkan risiko infeksi janin
Pyrimethamine
Jika sudah ada bukti janin terinfeksi, baru diberikan
pyrimethamine
Bukan terapi standard
Kontra indikasi pada trimester pertama dan trimester
kedua awal
A. Spiramisin
B. Sulfadoxin
C. Sulfadiazine
D. Pirimetamin
E. Amoksisilin
161
Laki-laki 28 tahun mengeluh tidak bisa merasakan
kepuasan jika berhubungan dengan istrinya.
Namun, kepuasan dirasakan apabila melihat istrinya
berhubungan seksual dengan laki-laki lain.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Transfetishme
B. Masokisme
C. Voyeurisme
D. Exhibisionisme
E. Pedofilia
Pembahasan
Laki-laki 28 tahun
Tidak bisa merasakan kepuasan jika
berhubungan dengan istrinya
Kepuasan dirasakan apabila melihat istrinya
berhubungan seksual dengan laki-laki lain
Nama Gangguan Deskripsi
Voyeuristik Senang mengintip orang yang sedang
telanjang, membuka baju, atau berhubungan
seksual (tanpa sepengetahuan orang
tersebut).
Exhibitionistik Senang memperlihatkan alat kelamin kepada
orang lain.
Frotteuristik Senang menyentuh atau bergesekkan dengan
orang lain (tanpa persetujuan orang tersebut).
Masokisme Senang dihina, dipukuli, diikat, atau dibuat
menderita.
Sadisme Senang membuat orang lain menderita
(secara fisik atau psikologis)
Nama Gangguan Deskripsi
Pedofilia Senang dengan anak-anak (<13 tahun),
pelaku harus berusia 16 tahun dan
setidaknya lebih tua 5 tahun dari korban.
Fetishistik Senang dengan objek benda mati atau
bagian tubuh nongenital.
Transvestik Senang cross-dressing (menggunakan
pakaian lawan jenis).
Transvestik tipe Senang membayangkan diri sendiri sebagai
autogynephlla perempuan.
A. Tranfetishisme
B. Masokisme
C. Voyeurisme
D. Exhibisionisme
E. Pedofilia
162
Wanita 48 tahun terdiagnosis kanker payudara. Saat
dokter memberikan penjelasan, pasien sedih dan
menangis. Ketika pulang, suami pasien menanyakan
keadaan pasien. Pasien menjawab, tidak ada apa-apa,
tidak usah khawatir. Mekanisme pertahanan apa yang
digunakan pasien?
A. Denial
B. Proyeksi
C. Introyeksi
D. Sublimasi
E. Reaksi formasi
Pembahasan
Wanita, 48 tahun
sedih karena didiagnosis kanker payudara
Pasien menjawab, tidak ada apa-apa, tidak
usah khawatir, ketika ditanyakan oleh
suaminya
Mekanisme pertahanan?
Mekanisme pertahanan
Disebut juga defense mechanism
Cara untuk mengatasi konflik atau masalah
hidup
Nama Deskripsi Contoh
Represi Tidak dapat mengingat Bruce tidak ingat bahwa
secara sadar suatu ketika remaja, orang tuanya
kejadian yang terbunuh di depan matanya
menyakitkan
Denial Menolak menerima Tomi berkali-kali ditangkap
kenyataan polisi karena menyetir sambil
mabuk, tetapi dia percaya
bahwa tidak ada masalah
minum alkohol
Nama Deskripsi Contoh
Regresi Menjadi tidak dewasa Rina sudah berusia 24 tahun,
dalam menghadapi tetapi kalau kalah berdebat
masalah dengan rekan kerjanya, dia
mengambek dan tidak mau
berbicara seharian
Proyeksi Memproyeksikan Razak marah kepada anaknya
keinginan terpendam karena merokok, padahal dia
yang tidak disukai dari sebenarnya juga ingin
diri sendiri ke orang lain merokok
Nama Deskripsi Contoh
Splitting Menganggap bahwa Karena lupa dibawakan
dunia itu hanya ada baik
oleh-oleh titipannya, Goni
dan buruk secara total,
merasa bahwa temannya
tidak ada abu-abu tersebut tidak berguna dan
sangat jahat
Displacement Menyalurkan perasaan Tono kesal dengan adiknya,
ke orang atau benda jadi ia menendang kursi
lain
Introyeksi Mengambil sifat atau Saat kecil, Petra sering
perilaku orang lain ke dicubit oleh orang tuanya
dalam diri sendiri jika nakal. Sekarang ia
melakukan hal serupa ke
anaknya
Nama Deskripsi Contoh
Reaksi- Melakukan hal yang Mita marah dengan bosnya
formasi sebaliknya dengan dan sebenarnya ingin keluar
yang dirasakan dari pekerjaannya, tetapi ia
malah bersikap amat baik ke
bosnya
Rasionalisasi Mencari alasan Andi merasa tidak apa-apa ia
sebagai pembenaran menyontek dalam ujian
tindakan tertentu karena yang lain juga
menyontek
Nama Deskripsi Contoh
Altruisme Mengatasi masalah dengan Setelah kematian istrinya,
menolong orang lain Roberto lebih banyak
memberikan donasi
kepada panti asuhan
Humor Fokus kepada aspek lucu Dino tertawa bahwa
dari situasi yang tidak dengan kemoterapi yang
menyenangkan dijalaninya, ia akan lebih
cepat botak daripada
ayahnya
Nama Deskripsi Contoh
Sublimasi Menyalurkan Doni sangat marah besar saat ini,
dorongan instingtif, jadi dia memilih untuk
seperti amarah, ke mengalihkannya ke olahraga
hal yang lebih bisa sepak bola
diterima secara
sosial
Supresi Berusaha untuk Tina sebenarnya kecewa
mengontrol dan ditinggal pergi oleh temannya
menyembunyikan kemarin ke kolam renang, tetapi
perasaan ia berusaha menunjukkan
dirinya tidak apa-apa
A.Denial
B. Proyeksi
C. Introyeksi
D.Sublimasi
E. Reaksi formasi
163
Perempuan berusia 30 tahun datang dibawa keluarganya
karena keluhan tangan dan kaki tidak bisa berhenti
bergerak. Pasien juga sering duduk, berdiri, dan berjalan
tidak tentu arah. Pasien merupakan penderita skizofrenia
tipe paranoid dan sudah mendapat terapi antipsikotik. Dari
pemeriksaan, ditemukan tangan dan kaki tidak berhenti
bergerak dan ketika berjalan terlihat mau jatuh. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Akatisia akut
B. Distonia akut
C. Parkinsonism
D. Tardive dyskinesia
E. Neuroleptic malignant syndrome
Pembahasan
Tangan dan kaki tidak bisa berhenti bergerak.
Pasien juga sering duduk, berdiri, dan berjalan
tidak tentu arah.
Pasien merupakan penderita skizofrenia tipe
paranoid dan sudah mendapat terapi
antipsikotik.
PF: tangan dan kaki tidak berhenti bergerak
dan ketika berjalan terlihat mau jatuh.
Diagnosis?
Akatisia
Efek samping antipsikotik yang paling sering
Gejala
Gelisah atau gerakan yang gelisah (duduk-berdiri
berulang-ulang, mondar-mandir)
Tidak bisa diam
Efek samping antipsikotik
Gejala ekstrapiramidal
Akatisia: tidak bisa diam, gelisah
Distonia: leher terpuntir, mata mendelik
Tardif diskinesia: gerakan mengecap mulut
Parkinsonism: tremor
Sindrom neuroleptik maligna tanda vital tidak stabil
Gejala lain yang umum
Sedasi
BB
Oligomenorea, disfungsi ereksi
Efek antikolinergik
Gejala lain yang tidak umum
Galaktorea
Agitasi
Hipotensi ortostatik
Pilihan lain
Distonia akut
- Kontraksi otot yang menyebabkan gerakan atau
postur abnormal
- Contoh: kejang-kejang, leher tampak terpelintir,
trismus, dll
Parkinsonism
- Gejala mirip parkinson:
- Tremor saat istirahat
- Rigiditas/kaku
- Akinesia
- Postur tidak stabil
Tardive dyskinesia
- Gerakan involunter dari mulut, batang tubuh, dan
ekstremitas.
- Contoh: mengecap-ngecap, mengerutkan dahi, dll
Neuroleptic malignant syndrome
- Demam
- Perubahan status mental
- Rigiditas
- Keterlibatan s.otonom tanda vital tidak stabil
A. Akatisia akut
B. Distonia akut
C. Parkinsonism
D. Tardive dyskinesia
E. Neuroleptic malignant syndrome
164
Perempuan berusia 24 tahun datang dengan
keluhan sering mencabut rambutnya hingga
botak. Ia mengaku mendapat kepuasan jika
mencabut rambutnya hingga botak. Diagnosis
kasus ini adalah...
A. Sadisme
B. Fetihisme
C. Trikomatilia
D. Voyeurisme
E. Masokisme
Pembahasan
Sering mencabut rambutnya hingga botak.
Mengaku mendapat kepuasan jika mencabut
rambutnya hingga botak
Diagnosis?
Triko (thrix = rambut)
Tilo (tilo = mencabut)
Mania (maniac = senang)
Penderita memiliki dorongan tak tertahankan
untuk mencabuti rambutnya
Pilihan lain
Sadisme
Senang menyakiti pasangan seksual secara fisik saat
berhubungan
Masokisme (pasangannya sadisme)
Senang disakiti pasangan seksual secara fisik saat
berhubungan
Fetihisme (Fetish = benda mati)
Senang dengan benda mati atau bagian tubuh non-
genital
Voyeurisme (Voyeur = tukang ngintip)
Suka mengintip orang lain melakukan hal-hal berbau
seksual (mandi, berhubungan seksual, dll)
A. Sadisme
B. Fetihisme
C. Trikomatilia
D. Voyeurisme
E. Masokisme
165
Laki-laki berusia 30 tahun curiga berat terhadap
istrinya sejak 3 hari yang lalu. Hal ini terjadi setelah
istrinya diangkat menjadi manajer. Sejak kemarin,
istrinya tidak boleh menggunakan handphone. Pasien
hanya curiga kepada istrinya. Saat ini, pasien masih
bisa bekerja dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Apakah diagnosis kasus ini?
A. Psikotik lir skizofrenia
B. Gangguan waham menetap
C. Somatisasi
D. Skizofrenia paranoid
E. Gangguan penyesuaian
Pembahasan

Laki-laki berusia 30 tahun curiga berat


terhadap istrinya sejak 3 hari yang lalu. Hal
ini terjadi setelah istrinya diangkat menjadi
manajer.
Sejak kemarin, istrinya tidak boleh
menggunakan handphone.
Pasien hanya curiga kepada istrinya.
Saat ini, pasien masih bisa bekerja dan
bersosialisasi dengan lingkungannya
Diagnosis?
Gangguan pasca trauma
Kejadian yang dianggap traumatis: diancam mati, luka
berat, diperkosa. Bisa dialami sendiri, dialami oleh
keluarga atau teman dekat, atau menyaksikan langsung.
Gangguan Deskripsi Durasi
Gangguan stres Stres setelah kejadian traumatis. <1 bulan
akut
Posttraumatic Stres setelah kejadian traumatis. >1 bulan
stress disorder
(PTSD)
Gangguan Gangguan kegiatan sehari-hari setelah terjadi <6 bulan
penyesuaian suatu stresor yang mestinya tidak berakibat
berat (contoh: pindah rumah, putus dengan
pacar, masalah pekerjaan, tinggal).
Pilihan lain

Psikotik lir skizofrenia (F23.3)


Termasuk dalam kelompok psikotik akut
(F23)
Terdapat gejala psikotik <1 bulan.
Jika berlanjut hingga 1 bulan diagnosis jadi
skizofrenia
Skizofrenia paranoid
Jenis skizofrenia yang disertai halusinasi atau
waham yang sifatnya ingin mencelakakan
pasien
SPEKTRUM SKIZOFRENIA
Gejala psikosis Gejala lainnya
Delusi/waham Katatonia
Halusinasi Gejala negatif
Gangguan bicara
Deskripsi Waktu

Psikosis akut Min 1 gejala psikosis < 1 bulan

Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain

Gangguan waham menetap


Adanya waham sebagai ciri khas, berlangsung
<3 bulan
Dapat diikuti gejala psikotik (halusinasi),
tetapi tidak dominan
Somatisasi
Merasakan berbagai gejala
Gangguan somatoform dan factitious

Gangguan Deskripsi
Somatisasi Kombinasi gejala (nyeri, gastrointestinal, seksual, dan
pseudoneurologis)
Konversi Gejala fungsi motorik atau sensoris (neurologis)
Hipokondriasis Mempercayai bahwa sedang mengalami penyakit serius
hanya berdasarkan gejala ringan saja.
Factitious Sengaja atau membuat gejala fisik atau psikologis
agar terlihat sakit (contoh: sengaja minum
antikoagulan agar mengalami hematuria).
Malingering Seperti factitious, tetapi ada tujuan khusus di baliknya
(contoh: berpura-pura sakit karena mau menghindari
panggilan sidang pengadilan).
A. Skizoafektif lir skizofren
B. Gangguan waham menetap
C. Skizoafektif
D. Skizofrenia paranoid
E. Gangguan penyesuaian
166
Laki-laki berusia 75 tahun dibawa keluarganya
karena tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu. Pasien juga tampak
lemas, sedih, dan tidak mau makan. Terapi
apakah yang sesuai untuk kasus ini?
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
Pembahasan
Tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu.
Pasien juga tampak lemas, sedih, dan tidak
mau makan
Terapi?
Psikoterapi
Ada berbagai macam jenis psikoterapi, berikut adalah
jenis psikoterapi yang sering diterapkan:
Terapi suportif
Memperkuat defense mechanism yang matur pada pasien
Terapi kognitif
Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) pasien
Terapi behavior/tingkah laku
Bertujuan untuk mengubah tingkah laku (behavior)
pasien
Cognitive behavioral therapy
Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) dan
perilaku (behavior) pasien
Pada kasus ini, pasien berubah sikap dan
perilakunya setelah terserang stroke 1
bulan lalu (termasuk gangguan pasca
trauma)
Diperlukan terapi suportif untuk
menguatkan defense mechanism pasien
dalam menghadapi stres (dalam kasus ini
adalah stroke)
Pilihan lain
Konseling
Kadang konseling dan psikoterapi memiliki area yang
overlap
Konseling diartikan sebagai panutan/acuan yang
diberikan bagi pasien untuk menyelesaikan masalah di
bidang tertentu.
Contoh: konseling KB
Terapi kognitif
Contoh: membangun percaya diri pada pasien body
dismorphic
Terapi behavior/tingkah laku
Contoh: membantu pecandu narkoba untuk berhenti
Cognitive behavioral therapy
Contoh: digunakan untuk pasien depresi, skizofrenia, dll
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
167
Laki-laki berusia 23 tahun datang diantar ibunya
dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Pasien menjadi suka marah-marah dan mondar-
mandir di depan kamar pasien sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya. Diagnosis kasus
ini adalah..
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala psikotik
E. Psikotik akut
Pembahasan
Sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu
Suka marah-marah dan mondar-mandir di
depan kamar
Merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya
Diagnosis?
Psikotik akut
Minimal terdapat 1 gejala psikosis
(waham/halusinasi/gangguan bicara) dengan
durasi < 1bulan
SPEKTRUM SKIZOFRENIA
Gejala psikosis Gejala lainnya
Delusi/waham Katatonia
Halusinasi Gejala negatif
Gangguan bicara
Deskripsi Waktu

Psikosis akut Min 1 gejala psikosis < 1 bulan

Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain
Gangguan waham
Adanya waham sebagai ciri khas, berlangsung <3
bulan
Dapat diikuti gejala psikotik (halusinasi), tetapi
tidak dominan

Bipolar episode manik dengan gejala


psikotik
Saat ini episode manik + riwayat
manik/hipomanik/depresi + gejala psikotik
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala
psikotik
E. Psikotik akut
168
Laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarganya karena
tidak dapat mengontrol air liurnya yang terus-
menetes. Pasien baru-baru ini didiagnosis skizofrenia
dan mendapat terapi antipsikotik. Apakah obat yang
akan diberikan untuk menangani kondisi tersebut?
A. Olanzapine
B. Chlorpromazine
C. Sertraline
D. Triheksifenidil
E. Haloperidol
Pembahasan
Tidak dapat mengontrol air liurnya yang
terus-menetes.
Pasien baru-baru ini didiagnosis skizofrenia
dan mendapat terapi antipsikotik
Terapi?
Efek samping antipsikotik
Gejala ekstrapiramidal
Akatisia: tidak bisa diam, gelisah
Distonia: leher terpuntir, mata mendelik
Tardif diskinesia: gerakan mengecap mulut
Parkinsonism: tremor
Sindrom neuroleptik maligna tanda vital tidak stabil
Gejala lain yang umum
Sedasi
BB
Oligomenorea, disfungsi ereksi
Efek antikolinergik
Gejala lain yang tidak umum
Galaktorea
Agitasi
Hipotensi ortostatik
Liur menetes termasuk gejala parkinsonism

Untuk menguranginya, diberikan


triheksifenidil (agen kolinergik)
Pilihan lain
Olanzapine
Antipsikotik
Chlorpromazine
Antipsikotik
Sertraline
Antidepresan
Haloperidol
Antipsikotik
A. Olanzapine
B. Chlorpromazine
C. Sertraline
D. Triheksifenidil
E. Haloperidol
169
Laki-laki berusia 18 tahun diantar ibunya karena
sering terlihat murung sejak 6 bulan terakhir. Hal ini
disebabkan karena pasien di drop out dari kampusnya.
Sejak kecil, ibu pasien menginginkan pasien untuk
menjadi dokter. Akan tetapi pasien lebih suka
mempelajari kesenian. Apa masalah yang dihadapi
pasien?
A. Konflik
B. Frustrasi
C. Fantasi
D. Tekanan
E. Obsesi
Pembahasan
Sering terlihat murung sejak 6 bulan
terakhir.
Hal ini disebabkan karena pasien di drop out
dari kampusnya.
Sejak kecil, ibu pasien menginginkan pasien
untuk menjadi dokter. Akan tetapi pasien
lebih suka mempelajari kesenian.
Apa yang dialami pasien?
Macam-macam stres
Frustasi/tekanan perasaan
Perasaan bahwa dirinya tidak mampu mendapatkan
keinginannya
Konflik/pertentangan batin
Adanya >2 dorongan yang bertentangan dan tidak
mungkin dipenuhi keduanya
Kecemasan
Campuran berbagai emosi ketika mengalami tekanan atau
pertentangan
Fobia
Rasa takut yang berlebih dan tidak masuk akal
Obsesi
Penderita dikuasai suatu pikiran yang tidak bisa dihindari
A. Konflik
B. Frustrasi
C. Fantasi
D. Tekanan
E. Obsesi
170
Laki-laki berusia 23 tahun diantar orang tuanya karena sering
merasa ketakutan sejak 2 bulan terakhir. Pasien takut keluar
rumah karena khawatir jika ada yang berniat buruk kepadanya.
Pasien juga merasa bahwa ada yang berniat ingin membunuhnya
dengan cara meracuni, sehingga pasien takut memakan masakan
selain masakan ibunya. Pasien percaya bahwa orang di
sekitarnya bisa membaca isi pikirannya. Terapi yang paling tepat
adalah...
A. Clorpromazine 2x100mg
B. Thiafluoromazine 2x5mg
C. Haloperidol 1x5mg
D. Risperidone 2x2mg
E. Clozapine 1x25mg
Pembahasan
Sering merasa ketakutan sejak 2 bulan terakhir.
Pasien takut keluar rumah karena khawatir jika ada yang
berniat buruk kepadanya. Pasien juga merasa bahwa ada
yang berniat ingin membunuhnya dengan cara meracuni,
sehingga pasien takut memakan masakan selain masakan
ibunya. Pasien percaya bahwa orang di sekitarnya bisa
membaca isi pikirannya. waham kejar skizofrenia
paranoid
Tatalaksana?
Psikofarmaka
Antipsikotik
Generasi 1/tipikal : haloperidol 3x0,5mg ; klorpromazin 1x150mg
Generasi 2/atipikal: risperidon 2x1mg
Mood stabilizer (untuk bipolar)
Litium 3x300mg
Asam valproat 3x250mg
Antidepresan (untuk depresi dan bipolar episode depresi)
Fluoksetin 1x20mg
Sertralin 1x50mg
Antimania
Alprazolam 3 x 0,25-0,5 mg
Diazepam 2-3 x 5 mg
Antipsikotik
Haloperidol (gen 1/tipikal) 2-3x1,5-3mg dapat dinaikan 3-5mg/hari
Klorpromazin (gen 1/tipikal) 3x25mg
Risperidon (gen 2/atipikal) 1x2mg, rumatan 2x2mg
Mood stabilzer
Litium
Asam valproat 3x250mg
Antidepresan
Fluoksetin 1x20mg
Sertralin 1x50mg
Antimania dan antiansietas
Alprazolam 1x0,5-1mg/hari
Diazepam 3x2mg, dapat dinaikan 15-30mg/hari
A. Clorpromazine 2x100mg
B. Thiafluoromazine 2x5mg
C. Haloperidol 1x5mg
D. Risperidone 2x2mg
E. Clozapine 1x25mg
171
Perempuan 34 tahun mengalami kebotakan pada
rambut sejak 1 tahun lalu. Pada pemeriksaan
tampak vertex halus dengan rambut jarang, tidak
tampak eritema, tidak ada skuama. Hair pull test (-).
Diagnosa kasus ini adalah...
A. Alopesia areata
B. Tinea capitis
C. Lupus erimatosus diskoid
D. Telogen efluvium
E. Alopesia androgenik
Pembahasan
Perempuan 34 tahun
Mengalami kebotakan pada rambut sejak 1
tahun lalu
Pada pemeriksaan tampak vertex halus
dengan rambut jarang, tidak tampak eritema,
tidak ada skuama
Hair pull test (-)
Diagnosis?
Alopecia
Alopecia areata
Kebotakan di daerah tertentu
Alopecia androgenik
Kebotakan yang progresif. Awalnya rambut tebal,
menjadi semakin tipis, kemudian menjadi vellus
Telogen effluvium
Kebotakan akut (<6 bulan) akibat obat-obatan, stres
psikologis, gangguan metabolik atau hormonal
Sembuh sendiri setelah 6 bulan
Hair Pull Test
Menarik sekitar 60 rambut
+ = >6 rambut tercabut alopecia areata,
telogen effluvium
- = <6 rambut tercabut normal, alopecia
androgenik
Pilihan lain
Tinea capitis
Infeksi jamur pada kepala, disertai rasa gatal
Lupus eritematous diskoid
Inflamasi kronik pada kulit akibat hipersensitivitas
terhadap sinar matahari
A. Alopesia areata
B. Tinea capitis
C. Lupus erimatosus diskoid
D. Telogen efluvium
E. Alopesia androgenik
172
Anak laki-laki berusia 5 tahun mengeluh muncul
papul-papul di dada. Papul berbentuk kubah, jika
dipencet keluar seperti nasi. Penularan penyakit ini
melalui jalur...
A. Air borne
B. Kontak kulit
C. Darah
D. Cairan tubuh
E. Water borne
Pembahasan
Anak laki-laki berusia 5 tahun
Muncul papul-papul di dada
Papul berbentuk kubah, jika dipencet keluar
seperti nasi
Jalur penularan?
Moluskum kontagiosum
Penyebab: Poxvirus
Penularan melalui kontak langsung maupun tidak
langsung (kolam renang, handuk, pakaian,dll)
Papul putih seperti lilin, berbentuk kubah dengan
lekukan di tengah (delle). Bila dipijat, tampak keluar
massa warna putih seperti nasi.
Predileksi: kulit atau mukosa kelamin
Terapi
Ekstraktor komedo, kuret, elektrokauter,
bedah beku
Imiquimod 1-5% (kategori C)
TCA (kategori C)
A. Air borne
B. Kontak kulit
C. Darah
D. Cairan tubuh
E. Water borne
173
Perempuan 25 tahun datang dengan keluhan muncul
bercak putih di sekitar bibir. Bercak makin meluas. Bercak
juga muncul di kedua lengan pasien. Rasa gatal, nyeri,
atau baal disangkal. Pada pemeriksaan, didapatkan tes
melanosit (-) pada kulit yang apigmentasi dan (+) pada
kulit yang hiperpigmentasi. Diagnosis pasien ini adalah...
A. Vitiligo
B. Melasma
C. Albino
D. Morbus Hansen
E. Pytiriasis alba
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
Bercak putih di sekitar bibir
Bercak makin meluas
Bercak juga muncul di kedua lengan pasien
Rasa gatal, nyeri, atau baal disangkal
Tes melanosit (-) pada kulit yang apigmentasi
dan (+) pada kulit yang hiperpigmentasi
Diagnosis?
Vitiligo
Depigmentasi kulit akibat faktor genetik dan
non-genetik (sinar matahari, trauma)
Merupakan kelainan didapat, bukan
kongenital

Lesi berupa makula berwarna putih dan


berbatas tegas
Pilihan Lain
Melasma
Bercak gelap karena UV dan estrogen
Albino
Penyakit kongenital berupa penurunan (sebagian
atau seluruhnya) produksi melanin
Morbus Hansen
Infeksi Tuberculosis leprae
Lesi sangat beragam dengan ciri khas rasa baal
Ptiriasis alba
Hipopigmentasi (pada soal yang terjadi adalah
apigmentasi)
Vitiligo Vs Pytiriasis Alba
A. Vitiligo
B. Melasma
C. Albino
D. Morbus Hansen
E. Ptiriasis alba
174
Wanita 32 tahun, saat ini hamil anak ke-2, datang dengan
keluhan muncul bercak-bercak kecoklatan di pipi, hidung dan
di atas bibir. Rasa nyeri, gatal atau kemerahan disangkal.
Pasien bekerja di luar gedung, namun tidak pernah
menggunakan tabir surya. Pada pemeriksaan, didapatkan plak
hiperpigmentasi, numular, multiple. Tatalaksana untuk kasus
ini adalah...
A. Dirujuk ke spesialis kulit untuk biopsi kemungkinan
keganasan
B. Hidrokuinon krim 4%
C. Ketokonazol krim 2%
D. Hidrokortison krim 2,5%
E. Betametason propionat krim 0,05%
Pembahasan
Wanita 32 tahun
Saat ini hamil anak ke-2
Muncul bercak-bercak kecoklatan di pipi, hidung
dan di atas bibir
Rasa nyeri, gatal atau kemerahan disangkal
Pasien bekerja di luar gedung, namun tidak
pernah menggunakan tabir surya
Plak hiperpigmentasi, numular, multiple
Tatalaksana?
Melasma
Hipermelanosis akibat faktor genetik, sinar
matahari dan hormonal (estrogen)
Lesi berupa makula coklat di area yang
terkena sinar matahari (wajah) hanya
gangguan estetik
Terapi
Mencegah paparan
Sinar matahari memakai tabir surya
Estrogen mengganti penggunaan pil KB
Hidrokuinon krim 2-4% antipigmentasi lini 1
Obat antipigmentasi lainnya
Tretinoin 0,05% derivat as. retinoat
Azam azelaic 20%
Kadang agen antipigmentasi dapat dikombinasikan dan
ditambahkan kortikosteroid topikal
A. Dirujuk ke spesialis kulit untuk biopsi
kemungkinan keganasan
B. Hidrokuinon krim 4%
C. Ketokonazol krim 2%
D. Hidrokortison krimm 2,5%
E. Betametason propionat krim 0,05%
175
Laki-laki berusia 25 tahun mengeluh gatal di
selangkangan sejak 1 minggu lalu. Pada pemeriksaan
dermatologi didapatkan lesi makula, plakat, eritema,
dan terdapat lesi-lesi lain di sekitarnya. Pada
pemeriksaan mikroskopis dengan KOH, gambaran
yang didapatkan adalah...
A. Hifa sejati panjang
B. Hifa pendek bersekat
C. Blastospora
D. Hifa pendek tidak bersekat dengan spora
E. Spora bergerombol
Pembahasan
Gatal di selangkangan sejak 1 minggu lalu.
PF: lesi makula, plakat, eritema, dan
terdapat lesi-lesi lain di sekitarnya
Diagnosis kandidosis kutis
Gambaran mikroskopis?
Kandidosis kutis
Vesikel eritema yang berkonfluensi
Lesi satelit
Gatal
Predileksi di tempat lembab genitokruris,
anal, aksila, tangan dan kaki
Gambaran mikros: pseudohifa + ragi
Pengobatan
Flukonazol 1x100 mg (1-2 minggu)
LESI SATELIT
Itrakonazol 1x100 mg (1-2 minggu)
Bedakan

Pitiriasis
Tinea Kandida
versikolor
Hifa panjang Pseudohifa Hifa pendek
bersekat Ragi/yeast Ragi/yeast bulat
Artospora = Blastospora bergerombol
spora berderet Spagetti &
meatball
Pemeriksaan Lampu wood
Pitiriasis
Tinea Eritrasma
versikolor
Kuning Kuning Merah / coral
keemasan kehijauan red
Pilihan lain
Hifa sejati panjang tinea
Hifa pendek bersekat pitiriasis versikolor
Balstospora candida, tapi jawabannya
kurang lengkap
Spora bergerombol pitiriasis versikolor
A. Hifa sejati panjang
B. Hifa pendek bersekat
C. Blastospora
D. Hifa pendek tidak bersekat dengan
spora
E. Spora bergerombol
176
Perempuan berusia 18 tahun mengeluh jempol kuku
kaki berwarna kuning. Keluhan awalnya terjadi pada
satu kuku jempol kaki, kemudian menyebar ke kuku
yang lain. Kuku menjadi mudah patah dan kasar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan.
Penatalaksanaan yang sesuai adalah...
A. Salep kortikosteroid
B. Griseofulvin peroral
C. Salep griseofulvin
D. Antibiotik peroral
E. Salep antibiotik
Pembahasan
Jempol kuku kaki berwarna kuning.
Awalnya terjadi pada satu kuku jempol kaki,
kemudian menyebar ke kuku yang lain.
Kuku menjadi mudah patah dan kasar.
PF: nyeri tekan
Diagnosis tinea unguium/onkomikosis
Tatalaksana?
Tinea Unguium
Infeksi kuku oleh dermatofita. Ada 5 bentuk, yaitu:
Onkomikosis subungual distalis
Leukonikia trikofita (leukonikia mikotika)
Onkomikosis subungual proksimal
Onkomikosis endonyx
Onkomikosis candida

Tatalaksana menggunakan obat peroral


Griseofulvin 3x250mg
Itrakonazol 2x200mg
Terbinafin 1x250mg
Onikomikosis Subungual Distalis
Terjadi onkolisis dan hiperkeratosis yang
dimulai dari distal ke proksimal
Kuku menjadi kuning atau putih
Kuku menjadi rapuh dan mudah hancur
Leukonikia trikofita (leukonikia
mikotika)
Infeksi kuku di superficial permukaan
kuku berwarna putih
Kuku menjadi kasar dan mudah patah
Onikomikosis Subungual Proksimal
Kerusakan kuku (nampak putih)
proksimal yang menjalar ke distal
Biasanya disertai inflamasi jaringan
sekitar kuku
Onikomikosis endonyx
Diskolorisasi kuku menjadi warna putih
Onikomikosis candida
Faktor risiko: imunodefisiensi, kandidosis
kutis kronik
Total onkomikosis + inflamasi jaringan
sekitar kuku
Bedakan Onikomikosis dengan Paronikia

Paronikia = infeksi kulit di sekitar kuku


A. Salep kortikosteroid
B. Griseofulvin peroral
C. Salep griseofulvin
D. Antibiotik peroral
E. Salep antibiotik
177
Perempuan berusia 29 tahun datang ke UGD
dengan keluhan keputihan yang berbusa dan
berbau. Pada pemeriksaan didapatkan serviks
hiperemis dan strawberry appearance. Terapi
yang tepat adalah...
A. Metronidazol
B. Amoksilin
C. Albendazol
D. Mikonazol
E. Nistatin
Pembahasan
Keputihan yang berbusa dan berbau.
PF: serviks hiperemis dan strawberry
appearance
Diagnosis?
IMS

Discharge Ulkus Benjolan

Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik

Herpes
Candida Chancroid
genitalis

Moluskum
BV LGV
contagiosum

Trikomonas
Trikomoniasis
Etiologi: Trichomonas vaginalis
Vagina: bau ikan busuk, gatal, eritema, edema
Discharge kuning kehijauan dan berbusa
Serviks strawberi
BV (Bakterial Vaginosis)
Etiologi: Gardnerella vagginallis
Kriteria Amsel
Discharge putih keabuan
pH >4,5
Whiff test/tes amin (KOH10%): Discharge bau amis
Mikroskopik: ditemukan clue cell
Candida
Gatal, bau asam
Discharge putih, kental, bergumpal seperti
susu
KOH 10%: pseudohifa dan ragi
Uretritis

Laki-laki
Disuri, polikisuria
Duh tubuh kental, warna putih atau kuning
kehijauan, kadang disertai darah
Nyeri saat ereksi
Perempuan
Biasanya asimptomatik
Duh tubuh kental, warna putih atau kuning
kehijauan
Uretritis gonorea vs Uretritis non-spesifik
Gonorea Neisseria gonorhea
Non-spesifik C. Trachomatis, Ureaplasma
urealyticum

Mengapa perlu dibedakan? Karena


tatalaksananya berbeda
Bagaimana cara membedakan?
Pemeriksaan mikroskopik GONOREA =
diplokokus gram negatif
Bingung..??
Uretritis Candida BV Trikomonas
Discharge Putih, kuning- Putih, Putih keabuan Kuning kehijauan,
kehijauan bergumpal berbusa
seperti susu

Bau - Asam Amis Ikan busuk


Khas - - Clue cell Serviks merah
(strawberi)
Terapi Gonore: Nistatin Metronidazol Metronidazol
- Sefiksim 400mg intravagina 2x500mg (7hari) 2x500mg (7hari)
dosis tunggal 100.00 IU
(7hari)
Non-spesifik:
- Doksisiklin 2x10
mg (7hari)
- Azitromisin 1g
(tunggal)
Sifilis
Stadium 1
Ulkus durum (bersih & tidak nyeri) sembuh
sendiri
Stadium 2:
Lesi pada kulit dan telapak tangan
Pembesaran KGB inguinal bilateral dan tidak nyeri
Stadium 3:
Guma (infiltrat destruktif) yang merusak berbagai
organ

Pemeriksaan = VDRL dan TPHA


Chancroid
Awalnya papul yang
berkembang jadi ulkus
mole
Ulkus mole/kotor
Nyeri
Ulkus multipel, tepi tidak
rata dan bergaung
Mikroskopik: school of
fish (berderet seperti
ikan berenang)
Jangan terbalik..!!
Sifilis: ulkus durum Chancroid/ulkus mole
Dasar bersih Dasar kotor
Tidak nyeri Nyeri
Tepi rata Rata

Mole = tikus tanah =


ulkus kotor
Durum = drum =
dipukul tidak nyeri
Limfogranuloma Venerum (LGV)
Etiologi: Chlamydia trachomatis

Stadium 1: papul multipel yang pecah


menjadi ulkus (mirip herpes genital). Ulkus
akan hilang sendiri
Stadium 2: pembesaran KGB unilateral dan
nyeri
Bingung..??

Sifilis Chancroid Limfogranuloma


venerum/LGV
Etiologi Treponema pallidum Haemophilus Chlamydia
ducreyii trachomatis
Khas Ulkus durum: Ulkus mole: kotor, Ulkus tidak nyeri
bersih, tidak nyeri nyeri Pembesaran KGB
Pembesaran KGB unilateral, nyeri
bilateral, tidak nyeri
Terapi Benzatin penisilin Siprofloksasin Doksisiklin 2x100
2,4 juta IU (IM), 2x500 mg (3 hari) mg (14 hari)
dosis tunggal
HPV/Kondiloma akuminata
HPV tipe 6 dan 11: kondiloma akuminata
HPV tipe 16 dan 18: kanker serviks

Kutil tidak nyeri dan dapat membesar mirip jengger ayam


Predileksi: daerah yang terkena trauma saat berhubungan
Gatal, discharge, pendarahan postkoitus
Papul multipel dengan permukaan datar, verukosa, atau
lobulated
Herpes genitalis
HSV tipe 1: infeksi daerah pinggang ke atas
HSV tipe 2: infeksi daerah pinggang ke bawah
(termasuk genital)

Vesikel berisi cairan jernih yang berkembang


menjadi pus
Vesikel berkelompok pecah ulkus dangkal
Gejala sistemik: demam, malaise, limfadenopati
regional
Tzank/giemsa: sel datia berinti banyak + badan
inklusi intrasel
Moluskum kontagiosum
Penyebab: Poxvirus
Papul putih seperti lilin, berbentuk kubah
dengan lekukan di tengah (delle). Bila
dipijat, tampak keluar massa warna putih
seperti nasi.
Bingung..??
Kondiloma akuminata Herpes genitalis Moluskum
kontagiosum
Etiologi HPV tipe 6 dan 11 HSV tipe 2 Poxvirus
Khas Kutil kelamin tidak nyeri Vesikel berkelompok Delle
Membesar mirip jengger ayam pecah ulkus Dipijatkeluar
dangkal massa putih
Tzak/giemsa: sel mirip nasi
datia berinti banya
atau inklusi intrasel
Terapi Tinktura podofilin 10-25% Primer: asiklovir Ekstraktor
Podofilotoksin 0,5% 5x200mg (5 hari) komedo, kuret,
As. trikloroasetat/TCA 80-90% elektrokauter,
Salep as. salisilast 20-40% Rekuren: asiklovir bedah beku
Imiquimod 1-
Imiquimod 5% 5x200mg (7 hari)
5%, TCA
Bedah skapel/beku/litrik/laser
A. Metronidazol
B. Amoksilin
C. Albendazol
D. Mikanazol
E. Nistatin
178
Perempuan berusia 65 tahun datang dengan
keluhan gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan ditemukan gambaran
kembang kol pada labia minor. Apakah etiologi
kasus tersebut?
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
Pembahasan
Gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang lalu
PF: gambaran kembang kol pada labia minor
Etiologi?
HPV
HPV tipe 2 dan 4: veruka vulgaris/common
warts
HPV tipe 1: veruka plantaris/myrmecia
HPV tipe 3, 10, dan 28: veruka plana
HPV tipe 6 dan 11: kondiloma akuminata
HPV tipe 16 dan 18: kanker serviks
HPV/Kondiloma akuminata
Kutil tidak nyeri dan dapat membesar mirip jengger ayam
Predileksi: daerah yang terkena trauma saat berhubungan
Gatal, discharge, pendarahan postkoitus
Papul multipel dengan permukaan datar, verukosa, atau
lobulated
Pilihan lain
HPV 1 veruka plantaris
HPV 28 veruka plana
HSV 1 herpes simpleks
HSV 2 herpes genitalis
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
179
Laki-laki berusia 26 tahun datang dengan keluhan
bintil kemerahan di kemaluan yang kemudian pecah.
Pasien pernah berhubungan dengan PSK. Pada
pemeriksaan, didapatkan ulkus multipel, tidak rata,
dangkal, dasar keabu-abuan. Terdapat gambaran
school of fish. Apakah mikroorganisme penyebab kasus
tersebut?
A. Chlamidia trachomatis
B. Leishmania donovani
C. Trikomonas pallidum
D. Hemofilus ducreyii
E. Herpes simpleks
Pembahasan
Bintil kemerahan di kemaluan yang
kemudian pecah.
Pasien pernah berhubungan dengan PSK.
PF: ulkus multipel, tidak rata, dangkal, dasar
keabu-abuan
Mikroskopik: school of fish
Diagnosis?
IMS

Discharge Ulkus Benjolan

Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik

Herpes
Candida Chancroid
genitalis

Moluskum
BV LGV
contagiosum

Trikomonas
Chancroid
Awalnya papul yang
berkembang jadi ulkus
mole
Ulkus mole/kotor
Nyeri
Ulkus multipel, tepi tidak
rata dan bergaung
Mikroskopik: school of
fish (berderet seperti
ikan berenang)
Jangan terbalik..!!
Sifilis: ulkus durum Chancroid/ulkus mole
Dasar bersih Dasar kotor
Tidak nyeri Nyeri
Tepi rata Rata

Mole = tikus tanah =


ulkus kotor
Durum = drum =
dipukul tidak nyeri
Pilihan lain
Chlamidia trachomatis
LGV
Ulkus soliter, tidak nyeri
Pembesaran KGB unilateral dan nyeri
Leishmania donovani
Black fever
Demam, hiperpigmentasi, kerusakan organ viseral
(splenomegali,dll)
Trikomonas pallidum
Jebakan...!! Adanya treponema pallidum atau trikomonas vaginalis
Herpes simpleks
Vesikel berkelompok pecah ulkus dangkal
Tzank/giemsa: sel datia berinti banyak + badan inklusi intrasel
A. Chlamidia trachomatis
B. Leishmania donovani
C. Trikomonas pallidum
D. Hemofilus ducreyii
E. Herpes simpleks
180
Anak laki-laki 15 tahun datang dengan keluhan
muncul luka yang sakit pada tungkai dan siku. Pada
pemeriksaan lokal, ditemukan likenifikasi, krusta, dan
nanah. Pasien memiliki riwayat alergi susu pada masa
kecil dan ayah pasien mempunyai riwayat asma.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Neurodermatitis sirkumskripta
B. Dermatitis atopi dengan infeksi sekunder
C. Dermatitis kontak dengan infeksi
D. Liken simpleks kronik
E. Angioedema
Pembahasan
Luka yang sakit pada tungkai dan siku.
PF: likenifikasi, krusta, dan nanah.
Pasien memiliki riwayat alergi susu pada
masa kecil dan ayah pasien mempunyai
riwayat asma.
Diagnosis?
Dermatitis atopi
Bayi: wajah, pergelangan tangan dan kaki, lutut
Anak: lipat siku dan lutut, fleksor, leher, kadang di wajah dan
kelopak mata
Remaja dan dewasa: lipat siku dan lutut, leher, dahi dan
sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan, bibir, kelamin,
puting susu, kulit kepala
Dermatitis atopi
Gatal
Kulit kering
Iktiosis : kulit seperti sisik ikan
Gejala dan tanda atopi yang lain (asma,
rhinitis alergi, konjungtivitis alergi) pada
pasien atau keluarga
Pencetus: emosi, bahan pakaian, dll
Tatalaksana
Tidak memakai
Pakaian ketat atau berbahan iritan (wol)
Kosmetik, parfum, dan bahan iritan lainnya
Menjaga kebersihan kulit dan pakaian
Menjaga kelembaban kulit: hidrofilik urea 10%
Kortikosteroid
Kulit kepala: desonid krim 0,05%
Likenifikasi: betametason valerat krim 0,1%
Antihistamin
CTM: 3x4 mg, Setirizin: 1x10 mg, loratadin: 1x10mg
Pada kasus ini, predileksi adalah tungkai
dan siku sesuai predileksi dermatitis
atopi pada remaja
Riwayat alergi susu dan asma (ayah)
mendukung dermatitis atopi

Luka bernanah dan krusta infeksi


sekunder
Pilihan lain
Neurodermatitis sirkumskripta/liken simpleks
kronik (LSK)
Gatal sekali digaruk ekskoriasi
Plak eritematosa dan edema.
Jika sudah lama, eritema dan edema menghilang. Lesi
tampak menebal, likenifikasi, dan berskuama
BEDAKAN dengan neurodermatitis numularis =
dermatitis numularis
Lesi basah seukuran koin, biasanya di kaki
Angioedema
Reaksi alergi berupa edema lapisan dermis,
subkutan, mukosa
Dapat menyebabkan obstruksi jalan napas gawat
Pilihan lain

Dermatitis kontak dengan infeksi


Riwayat kontak dengan alergen (DKA) atau
iritan (DKI)
A. Neurodermatitis sirkumskripta
B. Dermatitis atopi dengan infeksi
sekunder
C. Dermatitis kontak dengan infeksi
D. Liken simpleks kronik
E. Angioedema
181
Laki-laki 30 tahun, mengeluhkan kulit melempuh
hampir di seluruh tubuh sejak kemarin. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan demam. Sebelumnya, pasien
mengonsumsi alupurinol. Pada pemeriksaan, 50%
kulit melepuh, mukosa juga ikut melepuh. Diagnosis
untuk kasus ini adalah...
A. TEN
B. SJS
C. Syok anafilaktik
D. Fixed drug eruption
E. Angioedema
Pembahasan
Kulit melempuh hampir di seluruh tubuh
sejak kemarin.
Demam.
Sebelumnya, pasien mengonsumsi
alupurinol
PF: 50% kulit melepuh, mukosa juga ikut
melepuh
Toxic Epidermal Necrolysis/TEN
Riwayat konsumsi obat sebelumnya (reaksi
hipersensitivitas tipe 3)
Gejala = eritema multiforme + keterlibatan
mukosa + demam
Bedakan SSJ dan TEN. Pada SSJ, lesi <10%.
Obat yang sering menimbulkan
alergi
Antibiotik
Penisilin
Tetrasiklin
As. asetilsalisilat/aspirin
NSAID
Parasetamol
Obat kejang
Fenitoin
Karbamazepin
Kemoterapi
Sulfonamid
Pilihan lain
Syok anafilaktik
Tanda vital tidak stabil
Fixed drug eruption
Dicetuskan obat tertentu
Makula atau plak eritematosa
Dapat disertai vesikel atau bula
Dapat berulang di lokasi yang sama
Angioedema
Reaksi alergi berupa edema lapisan dermis,
subkutan, mukosa
Dapat menyebabkan obstruksi jalan napas gawat
A. TEN
B. SJS
C. Syok anafilaktik
D. Fixed drug eruption
E. Angioedema
182
Perempuan berusia 32 tahun datang dengan keluhan
timbul bentol-bentol pada wajah sejak 2 minggu yang
lalu. Tidak ada rasa gatal atau nyeri. Pada
pemeriksaan, ditemukan papul berukuran lentikuler,
tidak kemerahan, dan terdapat lekukan pada bagian
tengah sebagian benjolan. Apa pilihan terapi yang
tepat pada pasien ini?
A. TCA 25%
B. Tidak perlu terapi pada imunokompeten
C. Krim Acyclovir
D. TCA 90%
E. Podofilotoksin 0,5%
Pembahasan
Bentol-bentol pada wajah sejak 2 minggu
lalu.
Tidak ada rasa gatal atau nyeri.
PF: papul berukuran lentikuler, tidak
kemerahan, dan terdapat lekukan pada
bagian tengah sebagian benjolan.
Tatalaksana?
Moluskum Kontagiosum
Penyebab: Poxvirus
Papul putih seperti lilin, berbentuk kubah dengan lekukan di
tengah (delle). Bila dipijat, tampak keluar massa warna putih
seperti nasi.
Tatalaksana:
Tidak perlu terapi karena dapat sembuh sendiri
Mengeluarkan badan moluskum
Ekstraktor komedo, kuret, elektrokauter, bedah beku
Imiquimod 1-5%
Pilihan lain
TCA 25%
Dosis untuk veruka vulgaris
Krim Acyclovir
Untuk Herpes simpleks
TCA 90%
Dosis untuk herpes genitalis
Podofilotoksin 0,5%
Dosis untuk herpes genitalis
A. TCA 25%
B. Tidak perlu terapi pada
imunokompeten
C. Krim Acyclovir
D. Imiquimod 10%
E. Cryoterapi
183
Laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD dengan luka
bakar. Pada pemeriksaan, didapatkan luas luka bakar
adalah sebagai berikut: derajat 1= 5%, derajat 2a = 10%,
derajat 2b = 20%, derajat 4 = 15%. Berat badan pasien
adalah 50 kg. Rehidrasi yang tepat untuk dilakukan
adalah...
A. Ringer laktat 9L dalam 24 jam
B. NaCl 9L dalam 24 jam
C. Ringer laktat 10L dalam 24 jam
D. Normosaline 10 L dalam 24 jam
E. NaCl 10 L dalam 24 jam
Pembahasan
Laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD
dengan luka bakar
Luas luka bakar: derajat 1= 5%, derajat 2a =
10%, derajat 2b = 20%, derajat 3 = 15%
BB 50 kg
Rehidrasi?
Rehidrasi luka bakar
Cairan yang digunakan = Ringer Laktat
4 x luas luka bakar derajat II III% x BB
24jam
50% rehidrasi diberikan 8 jam, 50% sisanya
dalam 16 jam

4 x (10 + 20 + 15) x 50 = 9.000 ml = 9 Liter


Luka Bakar Derajat 1
Hanya mengenai epidermis
Akan sembuh spontan 5-7 hari
Gejala
Nyeri
Hiperemis
Luka bakar derajat 2a Luka bakar derajat 2b

Mengenai sebagian dermis Mengenai dermis retikular


(dermis papilare) Gejala
Gejala Nyeri, kadang sensasi
Nyeri berkurang jika ujung saraf
Bula rusak
Kulit berwarna merah dan Bula
mengkilap Kulit berwarna merah pucat
Jika ditekan, kulit menjadi Jika ditekan, kulit tidak
putih/blanch menjadi putih/blanch
Luka Bakar Derajat 3
Mengenai seluruh lapisan kulit
Gejala:
Kulit sangat merah/cherry red
Tidak nyeri karena kehilangan sensorik
Rule of Nine
A. Ringer laktat 9L dalam 24 jam
B. NaCl 9L dalam 24 jam
C. Ringer laktat 10L dalam 24 jam
D. Normosaline 10 L dalam 24 jam
E. NaCl 10 L dalam 24 jam
184
Bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ibunya karena
muncul lepuh berisi nanah dan keropeng pada punggung
sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan, di regio ketiak
didapatkan bula multipel seperti gambar berikut. Pada
pemeriksaan pulasan gram, didapatkan kuman kokus
bergerombol berwarna biru keunguan. Diagnosis pasien
ini adalah...
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven Johnson syndrome
E. Selulitis
Pembahasan
Bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ibunya
karena muncul lepuh berisi nanah dan keropeng
pada punggung sejak 1 bulan yang lalu.
PF: di regio ketiak didapatkan bula multipel
seperti gambar berikut
Mikroskopik: kuman kokus bergerombol
berwarna biru keunguan
Diagnosis?
Impetigo
Impetigo Krustosa
Streptococcus -hemolyticus: berderet
Predileksi: sekitar lubang hidung dan
mulut
Lesi eritem dengan krusta kekuningan di
atasnya. Jika krusta diangkat, nampak
erosi.

Impetigo Bulosa
Staphylococcus aureus: bergerombol
Predileksi: aksila, dada, punggung
Lesi eritema dengan bula
Bedakan.!
Impetigo Krustosa
Jika krusta diangkat, nampak EROSI

Ektima
Jika krusta diangkat, nampak ULKUS
Pilihan lain
Eritrasma
Lampu wood: coral red
Steven Johnson syndrome
Riwayat minum obat sebelumnya
Lepuh di kulit dan mukosa
Selulitis
Infeksi epidermis dan dermis
Nyeri, bengkak, merah, berbatas tegas
Gejala sistemik: demam
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven johnson syndrome
E. Selulitis
185
Perempuan 20 tahun diantar kakaknya ke IGD. Pasien
sedang hamil 20 minggu dan mengalami perdarahan dari
kemaluan. Saat ini, pasien dalam kondisi tidak sadar.
Suami pasien sedang berada di luar kota. Apa yang
sebaiknya dilakukan oleh dokter?
A. Meminta informed consent kepada kakak pasien
B. Menunggu suami datang
C. Menunggu orang tua datang
D. Langsung melakukan tindakan aborsi
E. Meminta persetujuan pasien
Pembahasan
Perempuan 20 tahun, di IGD, hamil 20 minggu
dan mengalami perdarahan dari kemaluan.
Saat ini, kondisi tidak sadar
Suami sedang tidak ada
Kakak pasien ada
Permintaan informed consent?
Siapa yang kompeten memberikan
informed consent?
Pasien yang:
Dewasa (> 21 tahun) atau telah menikah
Dalam keadaan sadar (compos mentis dan tidak
ada gangguan kejiwaan)
Jika tidak memenuhi syarat di atas, keluarga
atau wali dari pasien yang belum dewasa
dapat memberikan informed consent
Proxy Consent
Consent yang tidak diberikan oleh pasien
sendiri, dengan syarat pasien tidak dapat
memberikan consent secara pribadi.
Urutan proxy consent:
Suami/istri (kalau sudah menikah)
Ayah/ibu kandung (ayah/ibu adopsi jika tidak ada
kandung)
Anak-anak kandung
Saudara-saudara kandung
Pembahasan Jawaban
Pasien tidak sadar sehingga tidak dapat
dimintakan informed consent
Masih ada kakak pasien, sehingga bisa
dimintakan proxy consent
Jawaban Lain
Menunggu suami datang
Tidak tepat, karena membahayakan nyawa pasien dengan tidak
menangani segera (bertentangan dengan prinsip non-
maleficent).
Menunggu orang tua datang
Tidak tepat, karena membahayakan nyawa pasien dengan tidak
menangani segera (bertentangan dengan prinsip non-
maleficent).
Langsung melakukan tindakan aborsi
Tidak tepat, karena masih ada kakak pasien yang bisa
memberikan proxy consent. Namun, bisa dilakukan bila tidak
ada pihak yang bisa dimintai informed consent (pasien tidak
ditemani keluarga atau wali).
Meminta persetujuan pasien
Tidak tepat, karena pasien tidak kompeten untuk memberikan
informed consent (sedang dalam kondisi tidak sadar).
A.Meminta informed consent kepada kakak
pasien
B. Menunggu suami datang
C. Menunggu orang tua datang
D.Langsung melakukan tindakan aborsi
E. Meminta persetujuan pasien
186
Pada tahun 1924, seorang dokter di Amerika melakukan penelitian
tentang penyakit sifilis yang terjadi pada masyarakat kalangan
bawah. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat
efektivitas antibiotik terhadap penyakit sifilis. Ketika penelitian
tersebut sedang berjalan, muncul obat untuk penderita sifilis, yaitu
penisilin. Namun, peneliti tetap meneruskan penelitiannya sampai
tahun 1972. Apa kaidah dasar bioetik yang dilanggar oleh dokter
tersebut?
A. Autonomy
B. Interference
C. Beneficence
D. Justice
E. Non-maleficence
Pembahasan
Pada tahun 1924, seorang dokter di Amerika
melakukan penelitian tentang penyakit sifilis
yang terjadi pada masyarakat kalangan
bawah. Tujuan dilakukannya penelitian ini
untuk melihat efektivitas antibiotik terhadap
penyakit sifilis. Ketika penelitian tersebut
sedang berjalan, muncul obat untuk
penderita sifilis, yaitu penisilin. Namun,
peneliti tetap meneruskan penelitiannya
sampai tahun 1972.
Kaidah bioetik yang dilanggar?
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
Beneficence (beneficence = benefit)
Memberikan yang terbaik kepada pasien.
Jika dokter tidak melakukan beneficence, pasien
tidak celaka, tetapi pasien tidak mendapat yang
terbaik.

Non-maleficence (non = tidak ; maleficence = jahat)


Tidak menyakiti atau melakukan apa pun yang
merugikan pasien sama sekali.
Jika dokter tidak melakukan non-maleficence,
pasien akan celaka
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
Autonomy
Pasien menentukan terapi atas kehendaknya
sendiri

Justice (justice = adil)


Memberikan perlakuan secara adil. Artinya adil:
Tidak membeda-bedakan berdasarkan tua-muda,
kaya-miskin, agama, suku, ras, dan lain-lain.
Melihat kepentingan bersama terlebih dahulu di atas
kepentingan perorangan.
Memberi sesuai kebutuhan, bukan membagi sama rata.
A. Autonomy
B. Interference
C. Beneficence
D. Justice
E. Non-maleficence
187
Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami fraktur terbuka pada bagian ekstremitas
bawah dengan perdarahan masif. Dokter segera melakukan
operasi. Saat operasi, dokter memasang torniquet pada proksimal
luka untuk mengurangi pendarahan. Setelah selesai operasi dan
perawatan pasien dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi membiru. Saat
diperiksa, ternyata torniquet masih terpasang. Dokter segera
memberikan pengobatan dan kaki pasien sembuh. Apakah nama
kejadian yang dialami pasien tersebut
A. Malpraktik
B. Nearmiss
C. Commision
D. Ommision
E. Hazard
Pembahasan
Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah
kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami fraktur
terbuka pada bagian ekstremitas bawah dengan
perdarahan masif. Dokter segera melakukan operasi.
Saat operasi, dokter memasang torniquet pada
proksimal luka untuk mengurangi pendarahan.
Setelah selesai operasi dan perawatan pasien
dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi
membiru. Saat diperiksa, ternyata torniquet
masih terpasang. Dokter segera memberikan
pengobatan dan kaki pasien sembuh.
Termasuk kejadian?
Medical Error

Pasien tidak
Near miss
cedera
Medical Error
Pasien cedera Adverse event
MALPRAKTEK

Perawatan
Pasien cedera
sesuai standar
Medical Error
Malpraktik medis dapat berupa:
Tindakan disengaja (intentional/misconduct)
Tindakan kelalaian (negligence)

Catatan: harus ada kerugian bagi pihak yang


mendapatkan tindakan (pasien).
Tindakan Disengaja
(Intentional/Misconduct)
Melanggar ketentuan etik, disiplin profesi, hukum administratif, hukum
pidana, atau perdata.
Contoh:
Sengaja merugikan pasien
Fraud (penipuan)
Penahanan pasien
Pelanggaran kewajiban simpan rahasia kedokteran
Aborsi ilegal
Eutanasia
Penyerangan seksual
Keterangan palsu
Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang belum teruji
Praktik tanpa SIP
Praktik di luar kompetensi
Tindakan Kelalaian (Negligence)
Feasance artinya to do atau melakukan.

Nonfeasance (non artinya tidak): tenaga kesehatan


tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
ATAU menunda penanganan secara berlebihan.
Misfeasance (mis artinya salah): penanganan
dilakukan, tetapi tidak dengan prosedur yang benar.
Malfeasance (mal artinya jahat): penanganan yang
diberikan salah dan menyalahi aturan yang ada.
Misfeasance VS Malfeasance

Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik

MALfeasance Nonfeasance MISfeasance


Pilihan lain
Malpraktik
Pasien mengalami cedera
Commision
Tindakan medis yang mencelakai pasien
Ommision
Tindakan medis yang substandard
Hazard
Keadaan lingkungan yang mungkin
membahayakan
A. Malpraktik
B. Nearmiss
C. Commision
D. Ommision
E. Hazard
188
Polisi datang ke dokter dengan membawa pasien yang
diduga adalah korban penganiayaan. Pasien mengalami
luka tusuk di dada. Setelah dirawat selama 2 hari, pasien
meninggal. Dokter diminta untuk melakukan Autopsi
jenazah tersebut. Autopsi yang dilakukan dokter
termasuk jenis Autopsi...
A. Autopsi anatomi
B. Autopsi klinik
C. Autopsi verbal
D. Autopsi medikolegal
E. Needle otopsy
Pembahasan
Korban diduga dianiaya dengan luka tusuk
dada, dirawat dua hari di rumah sakit, lalu
meninggal
Dokter diminta melakukan autopsi
Jenis autopsi?
Macam Autopsi Berdasarkan
Tujuannya
Autopsi klinik
Autopsi forensik/medikolegal
Autopsi Klinik Autopsi Forensik/Medikolegal
Dilakukan terhadap jenazah orang Dilakukan terhadap jenazah
yang menderita penyakit, dirawat di berdasarkan peraturan
rumah sakit, kemudian meninggal. perundang-undangan
Ditujukan untuk mengetahui sebab Ditujukan untuk menentukan
kematian pasti, mencocokkan identitas jenazah, menentukan
diagnosis klinis dan postmortem, sebab pasti kematian,
mengetahui efektivitas pengobatan, memperkirakan cara kematian,
dan mempelajari perjalanan dan memperkirakan saat
penyakit kematian.
Autopsi Klinik Autopsi Forensik/Medikolegal
Memerlukan perizinan keluarga Memerlukan surat permintaan
pemeriksaan/visum et
repertum dari penyidik
(kepolisian). Tidak memerlukan
persetujuan keluarga (pihak
yang menghalangi bisa dituntut
sesuai UU)
Pemeriksaan tidak harus lengkap Pemeriksaan harus lengkap
(parsial atau needle autopsy)
Jenis Autopsi Lain
Autopsi anatomi
Autopsi yang dilakukan untuk keperluan pendidikan
mahasiswa kedokteran.
Autopsi verbal
Autopsi yang dilakukan melalui wawancara dengan
keluarga atau pihak lain yang mengetahui kondisi dari
individu yang telah meninggal
Menggunakan kuesioner yang terstandardisasi dan analisis
dengan komputer.
Digunakan pada suatu daerah yang minim data penyebab
kematiannya, misalnya pembuatan sertifikat kematian di
kampung yang tidak ada tenaga medis.
Macam Autopsi Berdasarkan
Kelengkapan
Autopsi lengkap
Pemeriksaan tubuh luar, pembukaan rongga tengkorak,
rongga dada, dan rongga perut/panggul. Bisa disertai
penunjang (toksikologi, histopatologi, serologi, dsb)
Autopsi parsial
Pemeriksaan autopsi yang terbatas pada satu atau dua
rongga badan tertentu saja. Biasanya bila keluarga
menolak dilakukan autopsi lengkap pada autopsi klinik.
Needle autopsy
Pengambilan sampel jaringan jenazah untuk dilakukan
pemeriksaan histopatologi. Biasanya bila keluarga menolak
dilakukan autopsi lengkap dan parsial pada autopsi klinik.
Pembahasan Jawaban
Korban diduga dianiaya sehingga autopsi
ditujukan untuk kepentingan hukum
(walaupun di soal tidak disebutkan siapa pihak
yang meminta dokter untuk melakukan
autopsi).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah
autopsi forensik atau medikolegal.
Jawaban Lain
Autopsi anatomi
Korban diautopsi bukan untuk kepentingan pendidikan
kedokteran.
Autopsi klinik
Walaupun dirawat sebagai pasien, namun kondisi yang dialami
pasien diduga terkait dengan tindakan kriminal sehingga tidak
tepat bila dilakukan autopsi klinik.
Autopsi verbal
Jenazah pasien masih bisa diperiksa dan ada tenaga medis, tidak
perlu autopsi verbal
Needle autopsy
Tidak tepat karena autopsi harus lengkap pada autopsi
medikolegal/forensik
A. Autopsi anatomi
B. Autopsi klinik
C. Autopsi verbal
D.Autopsi medikolegal
E. Needle autopsy
189
Laki-laki, usia 42 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit
dengan luka tembak nyasar. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan luka lubang, cincin robek, luka lecet dan
kelim tatto, tidak ditemukan jelaga. Menurut jenis luka,
kira-kira berapa jarak penembakan?
A. Jarak tempel
B. Jarak kontak
C. Jarak sangat dekat
D. Jarak dekat
E. Jarak jauh
Pembahasan
Laki-laki, 42 tahun
Luka tembak nyasar
Pemeriksaan fisik luka lubang, cincin
robek, luka lecet dan kelim tatto, tidak
ditemukan jelaga
Jarak penembakan?
Luka Tembak
Luka tembak tempel terdapat jejas laras
Luka tembak sangat dekat (maksimal 15 cm)
terbentuk akibat anak peluru, mesiu, jelaga dan
panas/api kelim api
Luka tembak dekat terbentuk akibat anak
peluru dan mesiu kelim jelaga (maksimal 30
cm), kelim tato (maksimal 60 cm)
Luka tembak jauh (>60 cm) terbentuk akibat
komponen anak peluru kelim kesat dan kelim
lecet
Luka Tembak

Tempel 15 cm 30 cm 60 cm >60 cm

Kesat
Pistol Api Jelaga Tatto
Lecet
A. Jarak tempel
B. Jarak kontak
C. Jarak sangat dekat
D. Jarak dekat
E. Jarak jauh
190
Seorang jenazah laki-laki, usia 19 tahun dibawa ke
Instalansi Forensik Rumah Sakit akibat terkena
sengatan listrik. Luka apa yang ditemukan pada pasien
tersebut?
A. Arborescent Mark, metalisasi dan magnetisasi
B. Arborescent Mark, metalisasi dan meninggal akibat
ventrikel fibrilasi
C. Ditemuka luka yang tengahnya pucat dan
dikelilingi jaringan hiperemis
D. Baju yang hangus terbakar
E. Luka masuk dan keluar
Pembahasan
Jenazah laki-laki, 19 tahun
Terkena sengatan listrik
Luka yang ditemukan?
Trauma Listrik
Sebab Kematian :
Cardiac arrest
Ventrikuler fibrilasi
Respiratory paralysis
Paralisis pusat pernapasan
sumber listrik (1)
(3) paralisis pusat
pernapasan di SSP

(1) paralisis otot- (2) fibrilasi ventrikel


otot pernapasan
path of current
spasme otot
hold-on

current mark
masuk

sumber listrik (2)

current mark
keluar

earth
Pemeriksaan Korban Trauma Listrik

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


TKP Luar Dalam Tambahan
Pemeriksaan Sumber listrik
Benda penghantar listrik

TKP
Pemeriksaan Current mark (electric mark = stroomerk van jellineck = joule
burn)
Bentuk oval (sesuai konduktor), cekung warna kuning atau
Luar coklat keputihan atau coklat kehitaman atau abu-abu
kekuningan, dikelilingi daerah kemerahan dan edema

Pemeriksaan Kongesti organ dalam, perdarahan kecil-kecil pada otak


Dilatasi jantung kanan
Tulang leleh pearl like bodies
Dalam
Pemeriksaan Histo PA pada current mark

Tambahan
A. Arborescent Mark, metalisasi dan
magnetisasi
B. Arborescent Mark, metalisasi dan
meninggal akibat ventrikel fibrilasi
C. Ditemukan luka yang tengahnya pucat
dan dikelilingi jaringan hiperemis
D. Baju yang hangus terbakar
E. Luka masuk dan keluar
191
Seorang anak laki-laki, usia 12 tauun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri saat BAB selama seminggu
terakhir. Ibu mengatakan anaknya juga tampak murung dan tidak
mau bersekolah. Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual oleh
oknum guru disekolahnya. Apa keterangan luka yang ditulis dalam
Visum et repertum?
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah pembuangan arah jam 12
ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada daerah
pembuangan ukuran 1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan
tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
Pembahasan
Anak laki-laki, 12 tahun
Nyeri saat BAB seminggu terakhir
Tampak murung dan tidak mau bersekolah
Ibu pasien curiga pelecehan seksual
Keterangan luka?
VeR
Visum et Repertum adalah Laporan (jawaban) tertulis
dokter yang berdasarkan sumpah jabatan dan
keilmuannya, tentang obyek medik-forensik yang dilihat
dan diperiksa atas permintaan tertulis penyidik
berwenang, untuk kepentingan peradilan.
Jenis VeR
VeR Hidup
Definitif seketika, pasien tidak memerlukan
rawat inap atau tindakan lain
Sementara pasien memerlukan rawat inap dan
pemeriksaan lanjutan
Lanjutan dibuat setelah pasien sembuh/pindah
RS/pindah dokter/pulang paksa
VeR Jenazah
Terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab,
mekanisme dan cara kematian jenazah
Deskripsi Luka Oleh Dokter
Tidak boleh menggunakan istilah hukum, contoh :
diperkosa, dipukul, dianiaya
Dalam membuat kesimpulan Visum et Repertum, hanya
dapat menggunakan istilah seperti persetubuhan
maupun kekerasan tumpul
Tidak boleh pula seorang dokter menggunakan kata
seperti tersangka
Luka Akibat Benda Tumpul
Sebagian atau seluruh epitel kulit hilang
Permukaan tertutup oleh eksudat krusta
Luka Lecet Reaksi radang (+)
Tidak meninggalkan jaringan parut

Jaringan subkutan mengalami kerusakan sehingga


pembuluh darah kapiler rusak dan pecah sehingga darah
Luka Memar meresap ke jaringan sekitar
Bengkak merah kebiruan biru kehitaman biru
kehijauan coklat hilang

Seluruh tebal kulit


Jika sembuh meninggalkan jaringan parut
Luka Robek
Jenis Vulnus
Vulnus laceratum
Laserasi
Vulnus ekskoriatum
Luka lecet
Vulnus punctum
Luka tusuk
Vulnus perforatum
Luka tembus
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran
1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah
pembuangan arah jam 12 ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata,
menggaung, pada daerah pembuangan ukuran
1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran
1x1cm dengan tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
192
Jenazah perempuan, usia 28 tahun ditemukan hanyut di
tepi sungai. Di sekitar tempat ditemukan jenazah terdapat
beberapa pakaian seperti baju, celana dan kaos. Ketua RT
setempat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi
untuk diselidiki, kemudian Polisi meminta dokter
Puskesmas untuk mengidentifikasi penyebab kematian
jenazah tersebut. Tindakan apa yang dilakukan sebagai
dokter Puskesmas?
A. Pemeriksaan adanya tanda kekerasan
B. Pemeriksaan diatom darah
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah
Pembahasan
Jenazah perempuan, usia 28 tahun
Ditemukan hanyut di tepi sungai di sekitar TKP terdapat
pakaian seperti baju, celana dan kaos
Polisi meminta dokter Puskesmas untuk mengidentifikasi
penyebab kematian jenazah tersebut
Tindakan dokter Puskesmas?
Penjelasan Kematian
Perlukaan/penyakit yang menimbulkan
Penyebab kekacauan fisik sehingga berakibat kematian
Ex : luka tembak, kanker, arteriosklerosis

Kekacauan fisik yang dihasilkan oleh penyebab


Mekanisme kematian
Ex : perdarahan, kerusakan jaringan otak

Cara Bagaimana penyebab kematian bisa terjadi


Ex : pembunuhan, bunuh diri, wajar
Identifikasi Penyebab Kematian
Identifikasi penyebab kematian :
Pemeriksaan TKP
Pemeriksaan Jenazah
Pemeriksaan Luar menentukan tanda pasti
kematian, ada/tidaknya tanda kekerasan
Pemeriksaan Dalam melihat seluruh organ dalam
dapat menentukan penyebab pasti kematian
Pemeriksaan Tambahan pemeriksaan toksikologi,
histo PA, mikrobiologi, virologi, imunologi, trace
evidence (jejak peristiwa)
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam = Autopsi
Termasuk dalam Autopsi kehakiman
Yang berwenang melakukan pemeriksaan
mayat maupun luka menurut KUHAP 133 :
Ahli kedokteran kehakiman
Dokter/ahli
Sebagai dokter umum di Puskesmas boleh
melakukan pemeriksaan luar saja
A. Pemeriksaan adanya tanda kekerasan
B. Pemeriksaan diatom darah
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah
193
Seorang wanita datang ke poliklinik dgn keluhan luka
memar akibat dipukuli suaminya. Dokter menyarankan
agar wanita tersebut dapat melapor kepada polisi.
Namun wanita tersebut menolak karena takut
diceraikan dan anaknya dibawa oleh suaminya. Apa
tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter?
A. Melapor polisi tanpa sepengetahuan pasien
B. Mengedukasi pasien
C. Mengedukasi pasien dan menyerahkan keputusan
akhir pada pasien
D. Memanggil polisi langsung ke klinik
E. Membuat VeR berdasarkan hasil pemeriksaan
Pembahasan
Seorang wanita luka memar akibat dipukuli
suaminya
Dokter menyarankan melapor kepada polisi
menolak
Tindakan dokter?
KDRT
KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga
(Pasal 1 UU RI No. 23 Tahun 2004)
KDRT
Menurut pasal 2 UU RI No. 23 Tahun 2004, lingkup rumah
tangga meliputi :
Suami, istri, anak
Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dan menetap
dalam rumah tangga tersebut
Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam
rumah tangga tersebut
Tugas dan Wewenang Dokter dalam Menangani Kasus KDRT
(UU RI No. 23 Tahun 2004 Pasal 21 dan Pasal 40)

Memberikan pelayanan kesehatan


terhadap korban KDRT
(memeriksa, mengobati, merawat)

Membuat VeR atas dasar SPVR dari


pihak kepolisian

Memulihkan dan merehabilitasi


kesehatan korban KDRT
A. Melapor polisi tanpa sepengetahuan pasien
B. Mengedukasi pasien
C. Mengedukasi pasien dan menyerahkan
keputuasan akhir pada pasien
D. Memanggil polisi langsung ke klinik
E. Membuat VeR berdasarkan hasil pemeriksaan
194
Seorang dokter mendapatkan kasus Kejadian Luar Biasa
(KLB) di wilayahnya. Dokter tersebut melihat adanya
perbedaan jumlah pasien leptospirosis di suatu gedung di
banding gedung lainnya. Ia ingin mencari tahu hubungan
sebab akibat leptospirosis dengan kebersihan
pembuangan limbah pasien. Apakah desain
penelitiannya?
A. Observasional
B. Eksperimental
C. Kohort
D. Case control
E. Cross sectional
Pembahasan
Seorang dokter ingin meneliti sebab akibat
perbedaan jumlah leptospirosis dari satu
gedung ke gedung lainnya dengan kebersihan
pembuangan limbah pasien.
Desain penelitian yang tepat?
Studi Observasional
Case Reports ini sama seperti presentasi kasus yang
disajikan oleh koas. Derajat sangat rendah karena hanya satu
kasus
Case SERIES ya inget-inget aja namanya. Karena ada series
kumpulan beberapa kasus yang poinnya sama
Cross Sectional (potong lintang) paling sering digunakan.
Namanya potong lintang karena peneliti mengambil di satu potongan
waktu tertentu.
Ingat! Pengambilan data di waktu yang sama dan TIDAK
DIBANDINGKAN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA!
Biasanya untuk epidemiologi
Tidak dapat digunakan sebagai sebab-akibat, hanya digunakan untuk
ada tidaknya hubungan
Studi Observasional
Case control untuk kasus yang jarang
Karena kasusnya jarang sekarang diambil
yang sakit dan gak sakit dibandingin
terhadap faktor risiko tertentu
Kenapa harus nyari yang sakit dan gak sakit?
Kalau nunggu kelompok itu sampai sakit
lama bro!
Karena kita ambil dua waktu yang berbeda
sekarang (sakit dan nggak sakit) dan dulu (faktor
risiko) bisa untuk mencari hubungan sebab
akibat
Nilai yang digunakan OR
Studi Observasional
Cohort jenis yang paling tinggi di studi
observasional
Penelitian ini tidak liat belakang atau tidak lihat
dulu, tapi liat ke depan
Jadi mulai dari orang yang punya faktor risiko
dan tidak punya faktor risiko, kemudian dilihat
hingga waktu tertentu dan dilihat sakit dan
tidak sakit
Bisa digunakan untuk melihat sebab akibat
Nilai yang digunakan RR
Studi Eksperimental
Yang paling banyak digunakan adalah Randomized
Control Trial (RCT). Hampir sama seperti cohort, tapi
ada intervensi
Cara Menjawab
Pertama kita melihat jenis penelitian terlebih
dahulu
Observasional: peneliti hanya melihat tanpa
memberikan intervensi pada subyek penelitian
Eksperimental: peneliti memberikan intervensi
Jadi karena peneliti hanya melihat saja, penelitian
yang cocok adalah penelitian observasional
Jawaban observasional sudah benar, TAPI kurang
tepat lagi
Cara Menjawab
Observasional di pilihan jawaban ada 3, yaitu
Cross-sectional: TIDAK MUNGKIN karena tidak
bisa menjawab sebab-akibat
Kohort: peneliti melihat ke depan, sedangkan saat
ini peneliti ingin melihat data yang sudah ada
Case control: ini yang paling tepat karena peneliti
melihat data yang sudah ada
A. Observasional
B. Eksperimental
C. Kohort
D. Case control
E. Cross sectional
195
Seorang dokter ingin membandingkan kadar CK-MB
pasien jantung sebelum dan sesudah operasi di
ruang perawatan. Apakah pengolahan data yg
dipakai?
A. Friedmann
B. Kruskal-wallis
C. Fisher test
D. Mann-whitney
E. Wilcoxon
Pembahasan
Penelitian membandingkan kadar CK-MB
sebelum dan sesudah operasi
Uji statistik yang digunakan?
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Categoric (tidak berpasangan)
Chi-square
(Butuh syarat tidak terpenuhi F*ck it!
Pakai Fisher!)
Categoric Categoric (berpasangan)
McNemar
(Cara hafalnya MC Masangin Categoric)
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Numeric (2 variabel) T-Test (Bisa
berpasangan atau tidak)
(Cara hafalnya Tetek punya ukuran bra yang
berupa angka dan bukan angka, contoh: 36B)
Syarat diatas harus terdistribusi normal jika
tidak:
Tidak berpasangan Mann-Whitney
(No Normal Numerik 2 variabel)
Berpasangan Wilcoxon
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Numeric (>2 variabel) Anova
(Bisa berpasangan atau tidak)
Syarat diatas harus terdistribusi normal jika
tidak:
Tidak berpasangan Kruskal-Wallis
Berpasangan Friedman
Bingung cara hafalinnya?

Numeric Numeric Pearson


(Cara hafalnya Nenen buat anak laki-laki Son)
Syarat diatas harus
terdistribusi normal jika
tidak: Spearman
Kalau anak laki-laki (Son)
nggak bisa harus
andelin seorang pria
(Man)
Pembahasan
Saat melihat soal uji statistik, langsung cari jenis
variabelnya apa di penelitian ini
Variabel bebas : sebelum dan sesudah operasi (kategorik)
Variabel terikat : kadar CK-MB (numerik)
Kemudian cari apakah berpasangan atau tidak?
Penelitian ini menggunakan pasien yang sama pada
dua variabel bebas, yaitu pasien sebelum dan sesudah
operasi SAMA berpasangan
Kategorik numerik berpasangan repeated anova
tidak ada jawabannya pilihlah Friedman
A. Friedmann
B. Kruskal-wallis
C. Fisher test
D. Mann-whitney
E. Wilcoxon
196
Di suatu wilayah kerja puskesmas, terdapat kejadian luar
biasa DBD. Kemudian dokter puskesmas melakukan upaya
kesehatan dgn melakukan fogging dan pemberian
bubuk abate pada setiap keluarga. Upaya kesehatan apa
yg dilakukan oleh dokter puskesmas adalah
A. Upaya kesehatan perorangan primer
B. Upaya kesehatan masyarakat primer
C. Upaya kesehatan perorangan sekunder
D. Upaya keaehatan masyarakat sekunder
E. Upaya kesehatan perorangan tersier
Pembahasan
Terjadi KLB DBD di suatu wilayah puskesmas
Dokter puskesmas melakukan upaya
kesehatan berupa fogging dan pemberian
bubuk abate

Upaya kesehatan apa yang dilakukan?


Upaya Kesehatan
Upaya Kesehatan secara garis besar dibagi
menjadi upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
perseorangan (UKP)
Inti mudahnya UKM akan berhubungan dengan
menjaga dan memelihara kesehatan serta
melakukan pencegahan terhadap penyakit di
masyarakat. Sedangkan UKP akan berfokus pada
pasien perseorangan.
Nah, primer dilakukan di faskes tingkat I,
sekunder di faskes tingkat 2 (spesialistik), dan
tersier di faskes tingkat 3 (sub-spesialistik)
A. Upaya kesehatan perorangan primer
B. Upaya kesehatan masyarakat primer
C. Upaya kesehatan perorangan sekunder
D. Upaya keaehatan masyarakat sekunder
E. Upaya kesehatan perorangan tersier
197
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara jenis
pekerjaan ibu dengan keputusan dalam memilih alat
kontrasepsi. Variabel jenis pekerjaan dibagi menjadi
pegawai negeri, karyawan swasta, dan wiraswasta.
Sedangkan variabel kontrasepsi dibagi menjadi kelompok
yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan yang non-
hormonal. Uji statistik yang digunakan adalah?
A. Uji T
B. Uji ANOVA
C. Uji Pearson
D. Uji Chi-Square
E. Uji Kappa
Pembahasan
Penelitian: Hubungan jenis pekerjaan
(kategorik) dengan kontrasepsi yang
digunakan (kategorik)
Uji statistik?
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Categoric (tidak berpasangan) Chi-square
(Butuh syarat tidak terpenuhi F*ck it! Pakai Fisher!)
Categoric Categoric (berpasangan) McNemar
(Cara hafalnya MC Masangin Categoric)
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Numeric (2 variabel) T-Test
(Bisa berpasangan atau tidak)
(Cara hafalnya Tetek punya ukuran bra
yang berupa angka dan bukan angka,
contoh: 36B)
Syarat diatas harus terdistribusi normal jika
tidak:
Tidak berpasangan Mann-Whitney
(No Normal Numerik 2 variabel)
Berpasangan Wilcoxon
Bingung cara hafalinnya?
Categoric Numeric (>2 variabel) Anova
(Bisa berpasangan atau tidak)
Syarat diatas harus terdistribusi normal
jika tidak:
Tidak berpasangan Kruskal-Wallis
Berpasangan Friedman
Bingung cara hafalinnya?
Numeric Numeric Pearson
(Cara hafalnya Nenen buat anak laki-laki
Son)
Syarat diatas harus
terdistribusi normal
jika tidak: Spearman
Kalau anak laki-laki
(Son) nggak bisa
harus andelin seorang
pria (Man)
A. Uji T
B. Uji ANOVA
C. Uji Pearson
D. Uji Chi-Square
E. Uji Kappa
198
Seorang peneliti ingin meneliti tentang hubungan
antara penggunaan telepon dengan terjadinya
glioblastoma. Penelitian ini mengumpulkan sampel 30
orang yang glioblastoma dan 30 orang yang tidak
glioblastoma. Hasil statistik yang diharapkan berupa...
A. Prevalence ratio
B. Odds Ratio
C. Relative Risk
D. Prevalence Rate
E. Relative Rate
Pembahasan
Penelitian tentang hubungan penggunaan
telepon dengan terjadinya Glioblastoma
Peneliti mengumpulkan 30 pasien
Glioblastoma dan 30 orang sehat
Studi Observasional
Cross Sectional (potong lintang) paling sering
digunakan.
Namanya potong lintang karena peneliti mengambil di satu
potongan waktu tertentu.
Ingat! Pengambilan data di waktu yang sama dan TIDAK
DIBANDINGKAN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA!
Biasanya untuk epidemiologi
Tidak dapat digunakan sebagai sebab-akibat, hanya digunakan
untuk ada tidaknya hubungan
Studi Observasional
Case control untuk kasus yang jarang
Karena kasusnya jarang sekarang diambil
yang sakit dan gak sakit dibandingin
terhadap faktor risiko tertentu
Kenapa harus nyari yang sakit dan gak
sakit? Kalau nunggu kelompok itu sampai
sakit lama bro!
Karena kita ambil dua waktu yang berbeda
sekarang (sakit dan nggak sakit) dan dulu
(faktor risiko) bisa untuk mencari
hubungan sebab akibat
Nilai yang digunakan OR
Studi Observasional
Cohort jenis yang paling tinggi di studi
observasional
Penelitian ini tidak liat belakang atau tidak
lihat dulu, tapi liat ke depan
Jadi mulai dari orang yang punya faktor risiko
dan tidak punya faktor risiko, kemudian
dilihat hingga waktu tertentu dan dilihat sakit
dan tidak sakit
Bisa digunakan untuk melihat sebab akibat
Nilai yang digunakan RR
Gampangnya!
Cara Pikir Case Control
Cara Pikir Kohort

Ingat! Kohort prospektif


dan restrospektif hanya
bergantung pada waktu
Ini Soal To The Poin!
Soal ini dengan GAMBLANG bilang
mengumpulkan sakit dan tidak sakit
terlebih dahulu.
Jadi? Case Control
Case control Odds Ratio
Kohort Relative Risk
Cross Sectional Prevalence Ratio
A. Prevalence ratio
B. Odds Ratio
C. Relative Risk
D. Prevalence Rate
E. Relative Rate
199
Pada saat praktek sebagai dokter umum, anda menemukan
pasien wanita berusia 68 tahun, yang telah 20 tahun
menderita Diabetes Melitus tipe 2 tidak terkontrol. Pasien
memiliki komplikasi akibat diabetesnya, sehingga pasien
harus dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. Akan
tetapi untuk keluhan lain, masih dapat anda tangani.
Berdasarkan ilustrasi di atas, kasus ini termasuk jenis
rujukan..
A. Horizontal referral
B. Collateral referral
C. Split referral
D. Interval referral
E. Cross referral
Pembahasan
Seorang pasien DM lama dan memiliki
komplikasi
Untuk komplikasi, dokter umum merujuk ke
dokter spesialis penyakit dalam
Untuk keluhan lain, dokter umum
menangani sendiri
Jenis rujukan?
Jenis Rujukan Antar-Dokter
Interval: ke satu dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
Split: ke beberapa dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
Collateral: ke dokter lain untuk masalah
kesehatan tertentu sambil dirawat juga oleh
dokter primer.
Cross: alih rawat
A. Horizontal referral
B. Collateral referral
C. Split referral
D. Interval referral
E. Cross referral
200
Di sebuah desa angka kejadian demam berdarah
pada tahun 2012 sebanyak 5 orang, pada tahun
2013 tidak ada, dan pada tahun 2014 sebanyak 3
orang. Jenis kejadian apakah di desa ini?
A. Epidemi
B. Pandemi
C. Sporadik
D. Endemi
E. Wabah
Pembahasan
Data demam berdarah tahun 2012 sebanyak
5 orang, 2013 tidak ada, 2014 sebanyak 3
orang.
Jenis kejadian?
Pembahasan
Endemik : Jika penyakit tersebut memang khas atau
asli di suatu daerah. Misalkan Malaria di Maluku
atau Papua
Outbreaks/ KLB: Jika sebelumnya tidak ada kasus
kemudian ada kasus atau peningkatan 2 kali lipat
dari sebelumnya dalam satu periode
Epidemik: Jika kasus outbreaks terjadi melingkupi
provinsi atau negara
Pandemik: Jika kasus sudah antar negara, misalkan
ebola
Sporadik: Kasus naik turun, misalkan dengue yang
naik saat musim hujan dan kemudian turun lagi
A. Epidemi
B. Pandemi
C. Sporadik
D. Endemi
E. Wabah

Anda mungkin juga menyukai