Anda di halaman 1dari 35

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


MEDAN
2017
1 Latar Belakang

2 Definisii

Patogenesis dan
3
Klasifikasi

BATU SALURAN
4 Faktor Risiko KEMIH

5 Gejala

6 Penegakan Diagnosis

7 Penatalaksanaan
Batu ginjal merupakan penyebab
terbanyak kelainan di saluran
kemih. Di negara maju seperti Epidemiologi batu saluran kemih
Amerika Serikat, Eropa, Australia, bagian atas di negara berkembang
batu saluran kemih banyak dijumpai ada hubungan erat dengan
dijumpai di saluran kemih bagian perkembangan ekonomi serta
atas, sedangkan di negara dengan peningkatan pengeluaran
berkembang seperti India, biaya untuk kebutuhan makanan
Thailand dan Indonesia lebih perkapita
banyak dijumpai batu kandung
kemih.
Batu saluran kemih (BSK) merupakan
suatu kondisi didapatkannya batu
didalam saluran kemih (mulai dari kaliks
sampai dengan uretra anterior).
Menurut Suharjono, obstruksi ekstra
renal intraluminar yang paling sering
ditemui adalah batu ginjal atau batu
ureter.8
Reaksi antara
Pembentukan Kondisi inhibitor Proses Terbentuk
batu supersaturasi dengan kristaliasi batu
reaktan
Karakteristik X-ray

Etiologi pembentuk batu

Komposisi batu
Batu saluran kemih dapat terjadi di semua bagian
saluran kemih. Sebanyak 97% batu saluran kemih dapat
berada di paremkim, papilla, kalik, pelvis renalis, dan Kalsium
kaliks serta ureter. Hanya 3% yang ditemukan di buli dan oksalat
uretra.

Asam
Sistin
Urat
Jenis
Batu

Kalsium
Struvit
fosfat
Tabel 2.1 Batu berdasarkan karakteristik X-ray

Tabel 2.2 Etiologi pembentuk batu


Tabel 2.3 Komposisi batu
FAKTOR RISIKO

Faktor risiko berikut merupakan


faktor utama predisposisi
kejadian batu ginjal dan
menggambarkan kadar normal
dalam air kemih. Lebih dari 85%
batu pada laki-laki dan 70% pada
perempuan mengandung
kalsium, terutama kalsium
oksalat.
Nyeri kolik Nyeri ketok sudut
kostovertebra

Infeksi Hematuria

Mual dan Muntah Demam


• Nyeri ketok sudut kostovertebra (CVA)
• Nyeri tekan pada daerah pinggul
• Pada palpasi, mungkin dapat teraba ginjal pada
sisi yang sakit (akibat hidronefrosis)

Pemeriksaan
Fisik

Anamnesis Pemeriksaan
Penunjang

• Gejala terkait batu


• Urinalisis (menilai adanya hematuria, • USG
(Nyeri kolik, leukosituria, sedimen urin berupa • Radiologi
hematuria, kencing kristal-kristal pembentuk batu)
• (BNO)
berpasir, demam, Faal Ginjal bertujuan mencari
kemungkinan adanya penurunan fungsi
mual muntah
ginjal
• Riwayat penyakit batu • Elektrolit (mencari dugaan faktor
penyebab seperti kalsium, fosfat, asam
urat
Medikamentosa

Selain itu dapat juga dilakukan


pemberian analgesia untuk
Pemberian obat disesuaikan Hiperurikosuria, diberikan meredakan nyeri dan
dengan kelainan metabolik alupurinol 100-300 mg/hari Propantelin dapat digunakan
mengusahakan agar batu dapat
yang ada. untuk mengatasi spasme
Hipositraturia, diberikan kalium keluar sendiri secara spontan.
ureter. Pemberian antibiotik
Hiperkalsiuria idiopatik, batasi sitrat Opioid seperti injeksi morfin
apabila terdapat infeksi saluran
pemasukan garam dan berikan Hiperoksaluria, diusahakan sulfat yaitu petidin hidroklorida
kemih atau pada pengangkatan
hidroklotiazid perhari 25-50 mg pengurangan absopsi oksalat, atau obat anti inflamasi
batu untuk mencegah infeksi
Pemberian fosfat netral seperti pemberian kalsium karbonat nonsteroid seperti ketorolac
sekunder.
pirofosfat oral 1-4 g/hari. dan naproxen dapat diberikan
tergantung pada intensitas
nyeri.
Endourologi

Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah
batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukan langsung kedalam
saluran kemih

PNL (Percutaneous Nephro


Ureteroskopi atau uretero-
Litholapaxy) adalah usaha
renoskopi adalah dengan
mengeluarkan batu yang
memasukan alat ureteroskopi
berada di dalam saluran ginjal Litotripsi adalah memecah
per-uretram. Dengan memakai
dengan cara memasukan alat batu buli-buli atau batu uretra
energi tertentu, batu yang
endoskopi ke sistem kalies dengan memasukan alat
berada di dalam ureter maupun
melalui insisi pada kulit. Batu pemecah batu (litotriptor) ke
sistem pelvikalises dapat
kemudian dikeluarkan atau dalam buli-buli.
dipecah melalui tuntunan
dipecah terlebih dahulu
ureteroskopi/ureterorenoskopi
menjadi fragmen-fragmen
ini
kecil.
Tindakan Operasi

Penanganan BSK, biasanya terlebih dahulu diusahakan untuk mengeluarkan batu secara
spontan tanpa pembedahan/operasi. Tindakan bedah dilakukan jika batu tidak merespon
terhadap bentuk penanganan lainnya. Ada beberapa jenis tindakan pembedahan, nama dari
tindakan pembedahan tersebut tergantung dari lokasi dimana batu berada, yaitu

Nefrolitotomi

Ureterolitotomi

Vesikolitomi\

Uretrolitotomi
LAPORAN KASUS
Anamnesa Pribadi
• Nama : Jamikem
• Umur : 74 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status Kawin : Menikah
• Agama : Islam
• Pekerjan : Tidak Bekerja
• Alamat : Lorong Tambak Bayan 17
• Suku : Jawa
Keluhan Utama : Nyeri pinggang

Telaah : Nyeri pinggang dirasakan pada bagian kanan sejak + 3 hari yang lalu, nyeri

dirasakan hilang timbul dan seperti menghisap. Nyeri dirasakan mulai dari

perut kanan atas hingga ke bagian pinggang kanan. Pasien juga mengeluhkan

mual dan muntah yang telah dialami sejak 3 hari yang lalu. Muntah berisi apa

yang dimakan dan diminum. Muntah didahului rasa mua yang muncul beberapa

saat setelah makan atau minum, muntah terjadi sekali sebanyak + ¼ aqua gelas.

Saat muntah, os juga mengeluhkan kepalanya sakit dan dirasakan menjalar

hingga kebagian tengkuk. Os juga mengatakan memiliki penyakit hipertensi 10

tahun yang lalu dan mengkonsumsi obat anti hipertensi namun tidak teratur.
BAB : normal 1x/hari (warna kuning kecoklatan)

BAK : normal 4-5x/hari (warna kuning jernih)

RPT : Hipertensi 10 tahun ini

RPK : Tidak ada

RPO : obat hipertensi

R. Alergi : Tidak ada


• Badan kurang enak : Ya

• Merasa capek/lemas : Ya

• Merasa kurang sehat : Ya

• Nafsu makan : Berkurang

• berat badan : Menurun

• Tidur : Ya

• Malas : Tidak

• pening : Ya
• Sakit di epigastrium : Ya

• Muntah : Ya (1x/hari, yang dimakan)

• Mual-mual : Ya

• Sakit perut kanan : Ya

• Kolik : Ya

• Sakit kepala : Ya

• Anamnesa Penyakit Terdahulu : Penyakit Hipertensi

• Riwayat Pemakaian obat : Obat hipertensi


Status Present:
Keadaan umum Keadaan Penyakit Keadaan Gizi

Sensorium: Compos Mentis Anemia : Tidak TB = 146 cm

Tekanan Darah : 180/100mmHg Ikterus : Tidak BB = 40 kg

Nadi : 86 x/menit Sianosis : Tidak RBW= BB : (TB-

Nafas: 24 x/menit Dyspnoe : Tidak 100)x100% = 40 :46 =

Suhu : 36.7°C Edema : Tidak 86.9%

Eritema : Tidak Kesan : underweight

Turgor : Baik

Gerakan aktif : ya

Sikap paksa : Tidak


Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Dalam batas normal

• Leher : Dalam batas normal

• Thoraks : Dalam batas normal

• Abdomen : Nyeri diregio hipokondrium dextra dan


bagian regio lumbal dextra ke arah posterior, tapping
pain (+) pada pinggang dextra

• Ekstremitas : Dalam batas normal


Pemeriksaan Laboratorium rutin
Pemeriksaan USG Abdomen
Hepar : besar dan bentuk normal, permukaan rata,
echo parenkim biasa, tak tampak sol
Ginjal kiri : besar dan bentuk ginjal normal. Tidak
tampak batu
Ginjal kanan : dilatasi pyelocalises dan ureter, tidak tampak
batu
Lien : Besar dan bentuk normal
GB : Besar dan bentuk normal, tak tampak batu
atau kelainan lainnya
Kesan : Hydronefrosis kanan ec obstruksi ureter
Pemeriksaan BNO-IVP
Terlihat batu kecil di distal ureter kanan
Fungsi kedua ginjal baik
Dilatasi ringan pyelocalises dan ureter kanan sampai posisi
batu
Pyelocalises dan ureter baik
Blass normal
Kesan : Kaliektasis kanan ec Ureterolithiasis
Diagnosa: Hidronefrosis ec Batu Ureter + Hipertensi Stage II
Terapi :
• Aktifitas : - Tirah Baring
• Diet : - MII
Medikamentosa :
• IVFD RL 20gtt/i
• Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
• inj. Ketorolac 1 amp/ 12 jam
• Sucralfat Syr 3x1cth
• Curcuma tab 2x1
• Amlodipin 1x10mg
DISKUSI KASUS
No Penyakit Teori Kasus

1. Batu Anamnesis Anamnesis

Saluran  Nyeri Kolik  Nyeri Kolik (+)

Kemih  Hematuria  Hematuria (-)

 Demam  Demam (-)

 Mual  Mual (+)

 Muntah  Muntah (+)

 Riwayat BSK  Riwayat BSK (-)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik

 Nyeri ketok (Tapping pain)  Tapping Pain (+)


Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

 USG  USG

 Gambaran batu Hydronefrosis kanan ec obstruksi ureter

 Pembesaran ginjal

 Pengecilan ginjal

 BNO-IVP  BNO-IVP

 Anatomi ginjal Kaliektasis kanan ec Ureterolithiasis

 Fungsi ginjal

 Gambaran semi-opak dan non-opak

 Faal Ginjal  Faal Ginjal

 Ureum Ureum: 29 mg/dL

 Kreatinin Kreatinin: 1.60 mg/dL

 Sedimen Urine  Sedimen urine

 Leukosituria Tidak diperiksa

 Hematuria

 Proteinuria

 Kristal batu
Penatalaksanaan Penatalaksanaan

 Medikamentosa  IVFD RL 20gtt/i

 Analgetik  inj. Ketorolac 1 amp/ 12 jam

 ESWL  Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam

 Endourologi  Sucralfat Syr 3x1cth

 PNL  Curcuma tab 2x1

 Litotripsi  Amlodipin 1x10mg

 Tindakan Operasi

 Nefrolitotomi

 Ureterolitotomi

 Vesikolitotomi

 Uretrolitotomi
KESIMPULAN

Dari kasus yang kami dapatkan seorang perempuan, 74


tahun, dengan keluhan nyeri pada pinggang, merasa mual
dan muntah serta nyeri tengkuk. Pada pemeriksaan didapati
tapping pain (+) pada pinggang sebelah kanan. Dari hasil
pemeriksaan BNO-IVP didapati kesan kaliektasis ec
ureterolithiasis serta pada USG didapati hydronefrosis kanan
ec obstruksi ureter, maka dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami hydronefrosis ec ureterolithiasis dextra.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sja’bani, M. Batu Saluran Kemih dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III Ed. VI. Jakarta : Interna Publishing. 2016. hal. 2123-29.
2. Marshall SR. Rao N. Eftinger B et al. Medical Management of Urolitiasis,
in Stone Disease. Public Health. 2003, p.138-142.
3. Purnomo BB, Dasar-dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto.
2007, hal 153-156.
4. C.Turk, T.Knoll. A.Petrik. et al. Guidelines on Urolithiasis. European
Association of Urology. 2014. p 8-10.
5. Suharjono. Masalah Medik Akut dan Upaya Diagnostik Batu Saluran
Kemih dalam Naskah Lengkap The 4th Jakarta Nephrology and
Hypertension Course: PERNEFRI, Jakarta. 2004.

Anda mungkin juga menyukai