Anda di halaman 1dari 47

NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN

Nomor Rekam Medis : XX.YY.ZZ


Perawatan Ke :1
Kelas : III
Tanggal Mulai Dirawat : 7 Juli 2001

Nama Pasien : Tn. J


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 28 Agustus 1963
Umur : 53 tahun
Suku Bangsa : WNI keturunan Tionghoa
Warga Negara : Indonesia
Agama : Buddha
Pendidikan Terakhir : Perguruan Tinggi S1 (tidak tamat)
Pekerjaan : Pedagang
Status Perkawinan : Menikah (pernikahan kedua)
Alamat : Jambi
Dokter yang Merawat : dr. S, SpKJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 1


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB II
STATUS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh dari:


i. Autoanamnesis
ii. Alloanamnesis :
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 49 tahun
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari, tanggal, dan waktu wawancara : Senin, 30 Mei 2016 pukul 11.15
Tempat wawancara : Sanatorium Dharmawangsa

a. Keluhan Utama :

Sebelum dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, pasien pernah dirawat di Rumah


Sakit Jiwa Jambi dengan keluhan yang sama seperti saat masuk ke Sanatorium
Dharmawangsa, yaitu perubahan tingkah laku, bicara sendiri, dan berjalan tanpa tujuan.
Disarankan oleh dokter yang merawat pasien di Jambi untuk di rawat di Jakarta dan atas
inisiatif keluarga pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawannngsa.

Riwayat Gangguan Sekarang :

Setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Jambi pada tahun 2001, pasien tidak teratur
minum obat sehingga pasien menjadi sering berbicara sendiri, mondar-mandir berjalan
tanpa tujuan, gelisah, menyendiri, tidak mau bergaul, sering mengamuk yang sulit diatasi
oleh keluarga pasien, pasien juga merasa semua orang disekitarnya berniat jahat terhadap
dirinya dan ingin mencelakainya serta merasa ketakutan yang tidak beralasan. Selain itu,
pasien juga sering merasa terganggu dengan adanya suara bisikan yang tidak diketahui
sumbernya saat pasien sedang sendirian. Oleh keluarga, pasien kemudian dibawa kembali
ke Rumah Sakit Jiwa Jambi, tetapi disana pasien sering kabur dari RS. Dokter di Jambi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 2


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

kemudian menyarankan keluarga pasien agar membawa pasien ke Jakarta untuk dirawat,
sehingga oleh pihak keluarga pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa.

Pada tanggal 7 Juli 2001, pasien dibawa untuk dirawat pertama kalinya di
Sanatorium Dharmawangsa. Pada awalnya, pasien tidak mau di rawat karena merasa
dirinya tidak sakit. Pasien juga tidak mau minum obat dan mencurigai obat yang diberikan
adalah racun. Perilaku pasien sangat kacau seperti tidak mau mandi, tidur di lantai, dan
berdiam diri didalam kamar. Pasien pernah berniat kabur dari Sanatorium Dharmawangsa
dengan cara memanjat tembok Sanatorium Dharmawangsa dan saat melompat pasien
terjatuh sehingga kakinya patah. Sejak saat itu pasien tidak pernah mencoba kabur lagi.

Saat ini pasien sering menyendiri di teras depan kamar dengan posisi berjongkok,
kadang juga dengan posisi duduk dengan pandangan mata kosong ke depan. Kadang pasien
juga menyendiri sambil merokok. Pasien juga sering tidur-tiduran di teras depan kamar
dengan mata terpejam. Sesekali tampak mulut pasien komat kamit bicara sendiri saat pasien
sedang berjalan maupun duduk, bila ditanya pasien mengaku bahwa dia sedang membaca
doa. Pasien juga kurang berkomunikasi dengan pasien lainnya termasuk adiknya sendiri.
Setiap pagi pasien menggosok giginya dan mandi namun sering menggunakan baju dan
celana yang sama seperti hari kemarinnya, ketika ditanyakan pasien menjawab bahwa baju
dan celananya masih bagus. Pasien sesekali bermain gitar sambal bernyanyi dengan suara
pelan, bermain gitarnya asal saja namun nyanyiannya ada liriknya dalam bahasa ibu
(bahasa tio ciu). Pasien saat diajak bicara menjawab hanya sepatah-patah dengan suara
yang kecil. Untuk saat ini pasien cukup kooperatif karena pasien dapat membantu petugas
Sanatorium Dharmawangsa, terkadang pasien membantu membukakan kunci pintu kamar-
kamar pasien lainnya, menyalakan kipas angin di aula, memindahkan bangku taman, dan
sesekali ikut olahraga aerobik yang di adakan di aula meskipun hanya selama 2 menit
olahraganya. Pasien juga dapat tidur setiap malamnya, mau makan, dan minum obat yang
diberikan secara teratur.

b. Riwayat Gangguan Sebelumnya :


Riwayat Gangguan Psikiatri :
Pasien mulai berperilaku aneh sejak tahun 1983, tepatnya saat pasien tidak lulus
ujian saringan masuk untuk kuliah di Universitas Indonesia. Pasien tidak mampu menerima

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 3


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

kegagalannya dan mencurigai panitia penerimaan mahasiswa baru bertindak curang atas
dirinya sehingga dirinya gagal masuk kuliah. Sejak saat itu pasien seperti takut pada
segalanya dan seperti orang yang tidak memiliki mental. Pasien juga menjadi minder,
pendiam, mengurung diri di kamar, tidak mau mandi, mudah tersinggung, tidak sopan
terhadap orang lain, acuh tak acuh terhadap orang maupun lingkungan sekitarnya, tidak
mau bergaul, dan tidak pernah mau lagi melakukan hobinya seperti bermain badminton dan
gitar.
Pasien pernah menikah dua kali. Pernikahan dengan istri pertama atas kemauan
pasien sendiri (tidak dijodohkan). Pada pernikahannya yang pertama pasien mempunyai
seorang anak perempuan. Istri pertama kemudian meminta cerai karena mengetahui
suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Selingkuhannya yang kemudian menjadi istri
keduanya saat ini. Pernikahan keduanya dikaruniai oleh seorang anak laki-laki. Karena
sering bertengkar istri kedua dan anaknya kemudian meninggalkannya.
Tahun 1999, toko onderdil keluarga tempat pasien bekerja terancam bangkrut.
Kegagalan usaha dan rumah tangga membuat pasien semakin minder dan menarik diri dari
pergaulan, tidak mau makan dan mandi, hingga suatu saat pasien berbicara sendiri.
Puncaknya, pasien beberapa kali mengamuk tanpa alasan, mengancam akan membunuh
siapa saja yang berani meremehkannya. Atas keputusan pihak keluarga, pasien akhirnya
dirawat di rumah sakit jiwa Jambi untuk pertama kalinya tahun 2001. Di sana pasien sering
mencoba kabur. Pihak keluarga kemudian memutuskan agar pasien dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa berdasarkan saran dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Jiwa di Jambi.

Riwayat Kondisi Medis :


Pasien pernah menderita infeksi saluran kemih kronis saat remaja sehingga
badannya menguning.

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA) :


Pasien menyangkal adanya penggunaan narkotika, konsumsi alkohol, maupun
zat psikotropika. Pasien merokok sejak SMA, tepatnya kapan pasien lupa, rokok
yang digunakan adalah rokok kretek dengan filter, sebelum masuk Sanatorium
Dharmawangsa pasien bisa merokok kurang lebih 2 bungkus sehari, saat ini pasien
merokok sesuai jatah yang diberikan di Sanatorium Dharmawangsa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 4


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

c. Riwayat Keluarga :
Pasien terlahir di keluarga dengan ekonomi menengah keatas. Pekerjaan ayahnya
adalah berjualan onderdil motor sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Saat
remaja ayah pasien meninggal diusianya yang ke-59 tahun karena penyakit ginjal
kronis. Sejak saat itu pasien dan saudara-saudaranya bekerja meneruskan usaha
onderdil motor untuk menopang perekonomian keluarga. Pasien merupakan anak ke 4
dari 10 bersaudara (5 pria dan 5 wanita). Di dalam keluarganya pasien sangat dimanja
oleh kedua orang tuanya. Hingga perawatan di sini pun ibu pasien masih
memanjakannya melalui perawat agar menuruti apa saja yang diinginkan oleh pasien
(rokok dan uang). Orang tua pasien tidak otoriter maupun terlalu keras dalam mendidik
anak-anaknya. Ibu pasien juga masih mengunjungi pasien, terakhir ibu pasien
berkunjung kurang lebih 1 bulan yang lalu.
Hubungan pasien dengan orang tua dan saudara-saudaranya cukup baik begitu pula
dengan keluarga besarnya. Paman pasien (adik dari ibu) adalah seorang dokter. Sejak
terjadi perubahan sikap pada diri pasien, keluarga dan kerabat sangat memperhatikan
pasien, namun pasien merasa kalau mereka jahat karena sering memasukkannya ke
rumah sakit dan memberinya obat tidur yang diperoleh dari dokter di Rumah Sakit Jiwa
di Jambi.

d. Riwayat Psikiatri Dalam Keluarga :


Adik kandung ayah pasien dan adik kandung pasien menderita gangguan jiwa.
Adiknya pernah di rawat di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 2001 selama 1 minggu,
kemudian dirawat lagi di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 2010 hingga saat ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 5


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Genogram Keluarga Pasien

:Pria yang sudah meninggal


: Pria
: Wanita

: Kerabat yang menderita psikopatologi

: Pasien

Susunan Anggota Keluarga


1. Nama : Tn. S. C. (Alm.)
Pekerjaan : -
Agama : Buddha
Pendidikan : SD
Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung

2. Nama : Ny. R
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SD
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 6


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

3. Nama : Ma
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

4. Nama : Mn
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

5. Nama : Mm
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

6. Nama : J (Pasien)
Pekerjaan :-
Agama : Buddha
Pendidikan : Perguruan Tinggi S1 (tidak tamat)
Hubungan dengan pasien : -

7. Nama : Jki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Adik kandung
8. Nama : Jk
Pekerjaan : Wiraswasta

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 7


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Agama : Buddha
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan pasien : Adik kandung

9. Nama : Mti
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan pasien : Adik kandung

10. Nama : Mni


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Buddha
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan pasien : Adik kandung

11. Nama : Jo
Pekerjaan :-
Agama : Buddha
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan pasien : Adik kandung

12. Nama : Jni


Pekerjaan : Wiraswasta (Jualan onderdil sepeda motor)
Agama : Buddha
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan pasien : Adik kandung

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 8


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Riwayat Kehidupan Pribadi :


Riwayat prenatal dan natal :
Pasien adalah anak yang diingnkan oleh kedua orang tuanya. Selama kehamilan
ibu pasien dalam kondisi yang sehat. Pasien lahir cukup bulan dalam keadaan
normal. Pasien lahir atas pertolongan bidan di rumah dengan cara persalinan
spontan.
Riwayat masa kanak awal (0 - 3 tahun) :
Waktu bayi pasien tumbuh dan berkembang secara sehat dan normal sesuai
dengan usianya. Riwayat sakit cukup berat disangkal.
Riwayat masa kanak tengah (3 11 tahun) :
Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Bergaul baik
dengan teman seusianya.
Riwayat masa kanak akhir (pubertas remaja) :
Pasien pernah menderita infeksi saluran kemih kronis sehingga badannya
menguning.
Riwayat masa dewasa :
a. Riwayat Pendidikan
Jenjang Lama Studi Prestasi
SD 6 tahun Baik
SMP 3 tahun Baik
SMA 3 tahun Baik
Perguruan Tinggi Belum tamat Buruk

b. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku bekerja bersama adiknya meneruskan usaha ayahnya
yaitu berjualan onderdil motor.

c. Riwayat Psikoseksual
Riwayat tertarik dengan sesama jenis disangkal. Riwayat pernah
berselingkuh dengan wanita lain saat menikah, selingkuhannya kemudian
menjadi istri kedua pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 9


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

d. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dua kali.
Istri I : Nama : Ny. C (cerai)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anak :Y

Istri II : Nama : Ny. A


Pekerjaan : Bekerja di Taiwan (TKW)
Anak :M

e. Riwayat Kehidupan Beragama


Pasien lahir di dalam keluarga yang menganut agama Buddha jadi sejak
kecil hingga sekarang pasien adalah penganut agama Buddha. Pasien bukan
seseorang yang rajin beribadah.

f. Riwayat Aktivitas Sosial


Saat SMA pasien tidak punya banyak teman karena sulit bergaul dan
pendiam. Sejak masuk kuliah pasien semakin pendiam dan minder.
Saat ini pasien kurang bersosialisasi dan jarang berkomunikasi baik
dengan pasien lain termasuk adiknya sendiri maupun dengan karyawan
Sanatorium Dharmawangsa. Pasien lebih banyak menyendiri di teras depan
kamar sambal jongkok atau duduk dan merokok maupun tidur-tiduran.
Sesekali pasien ke aula untuk mengambil snack, meminta jatah rokok, dan
berolahraga aerobik.

g. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.

h. Riwayat Kehidupan Situasi Sekarang


Sebagian besar keluarga pasien (ibu kandung, mantan istri, anak, dan
saudara kandung) berdomisili di Jambi, hanya satu adik kandung perempuan
yang berdomisili di Jakarta. Sedangkan istrinya yang sekarang tinggal dan
bekerja di Taiwan. Ibu kandung pasien terakhir datang ke Sanatorium

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 10


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Dharmawangsa untuk menjenguk pasien sekitar 1 bulan yang lalu, komunikasi


dengan pasien hanya lewat telepon kira- kira 1 bulan sekali, sedangkan saudara
yang lain beberapa tahun terakhir ini tidak ada yang datang menjenguk. Istri dan
anak juga tidak pernah menjenguk ataupun menelpon pasien.

i. Mimpi dan Fantasi


Pasien sering mengatakan bahwa dia akan pulang dan kembali
berkumpul bersama istri dan anaknya jika istrinya datang menjenguk.
Sedangkan setiap tidur pasien tidak pernah bermimpi.

j. Persepsi Pasien Tentang Dirinya dan Kehidupannya


Pasien merasa dirinya tidak sakit. Pasien masuk ke Sanatorium
Dharmawangsa untuk hanya untuk istirahat karena menuruti perintah ibu dan
istrinya saja.

k. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa berasal
dari keluarga pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 11


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB III
STATUS MENTAL

a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang pria berusia 53 tahun, tampak sesuai dengan usianya,
tampak sehat. Berperawakan tinggi, kurus, dan warna kulit putih kecokelatan.
Potongan rambut cepak agak botak dan sebagian rambutnya sudah memutih, juga
tampak kumis dan janggut yang tipis berwarna hitam dan sebagian juga seudah
memutih. Cara berpakaian sederhana, menggunakan kaos yang sudah lusuh dan
kadang-kadang sudah bolong-bolong dengan celana panjang, kaos dan celana
panjangnya jarang diganti. Kebersihan diri terganggu.
Perilaku tampak diam, tidak banyak berbicara dan lebih banyak berdiam di teras
depan kamar dengan posisi jongkok atau duduk sambil melamun dan terkadang
sambil merokok. Terkadang juga pasien tampak tidur-tiduran di teras depan kamar
dengan mata terpejam. Sikap pasien sama saja pada setiap wawancara, berbicara
dengan suara kecil, menjawab sepatah-patah, isi pembicaraan dapat dimengerti.
Saat wawancara pertama kali pasien tidak terlalu banyak membalas kontak mata,
setelah wawancara yang kedua dan ketiga kali pasien mulai lebih banyak membalas
kontak mata.

2. Kesadaran
Dari observasi selama wawancara diperoleh kesan kesadaran compos mentis.
Pada wawancara pertama pasien tidak terlalu banyak membalas kontak mata.
Pasien lebih banyak berkontak mata pada wawancara kedua dan ketiga serta
membalas pembicaraan dengan cukup baik saat diajak berbicara.

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor


Sebelum wawancara:
Pasien kurang bersosialisasi dengan pasien lainnya termasuk adiknya sendiri,
lebih banyak diam. Lebih sering menyendiri di teras depan kamar, atau sesekali ke

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 12


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

aula untuk mengambil jatah makan, snack, dan rokok. Sering duduk atau
berjongkok di teras depan kamar sambil merokok, dengan tatapan kosong,
terkadang seperti sedang memikirkan sesuatu atau berbicara sendiri dengan mulut
komat-kamit. Sesekali pasien ikut olahraga aerobik selama 2 menit kemudian
pasien pergi duduk dan tidur-tiduran diatas meja makan selama aerobik
berlangsung.
Selama wawancara:
Secara keseluruhan pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik, walaupun
kadang kala jawaban pasien tidak berhubungan dan pasien menjawab dengan
bahasa ibu (bahasa tio ciu). Berbicara terkadang kacau, kontak mata hanya
dilakukan sesekali, lebih banyak menunduk atau memandang kosong ke depan.
Pasien menjawab pertanyaan dengan suara kecil dan kadangkala terdiam atau
mengulang-ulang jawabannya sendiri. Pasien dapat duduk tenang, sering
memainkan jari-jari tangannya dan terkadang berkomat-kamit sendiri dengan
suara kecil.
Setelah wawancara:
Setelah wawancara pertama, pasien berjalan masuk ke dalam kamarnya dan
duduk diatas ranjangnya. Setelah wawancara yang kedua dan ketiga pasien masih
duduk menyendiri di depan teras kamar.

4. Sikap terhadap pemeriksa


Wawancara berlangsung cukup baik. Pasien cukup kooperatif, sopan terhadap
pemeriksa, meskipun dengan segala keterbatasannya masih mau menjawab bila
ditanya berulang-ulang.

5. Karakteristik dalam berbicara


Pasien dapat berbicara dengan lancar, walaupun terkadang membutuhkan waktu
agak lama untuk menjawab. Volume suara kecil, arus bicara kurang baik, intonasi
suara cukup, irama kurang sesuai dengan isi pembicaraan, artikulasi jelas, ide cerita
tidak banyak, kuantitas kata-kata banyak meskipun kadang bercampur bahasa ibu.
Secara garis besar, jawaban pasien masih sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 13


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

b. Alam perasaan
1. Mood : Hipotimik
2. Afek : Terbatas
3. Keserasian : Tidak serasi (Inappropriate)

c. Fungsi intelektual
Sensorium/taraf kesadaran dan kesigapan
Kesadaran kompos mentis, GCS 15 (E4V5M6), kesigapan baik.
Fungsi kognitif
a. Intelegensi dan kemampuan informasi
Dalam kondisi cukup baik. Dapat dilihat pasien mengerti serta
berkomunikasi dengan cukup baik dari beberapa topik pembicaraan. Tetapi
pasien tidak mengetahui berita-berita terbaru saat berdiskusi dengan
pewawancara. Pasien hanya tahu siapa nama Presiden Indonesia yang
pertama dan kedua tetapi tidak mengetahui nama Presiden Indonesia dan
Gubernur DKI Jakarta yang sekarang.
b. Orientasi
Waktu : Terganggu (pasien tidak mengetahui hari, tanggal, dan
bulan tetapi mengetahui sekarang ini tahun berapa)
Tempat : Baik (pasien mengetahui bahwa ia berada di Sanatorium
Dharmawangsa di Jakarta)
Orang : Baik (Pasien dapat menyebutkan nama teman-
temannya di Sanatorium Dhamawangsa dengan benar. Pasien juga
dapat memanggil nama pewawancara dengan benar)
c. Daya ingat
Immediate
Baik. Pasien dapat mengulangi 3 benda yang tidak berhubungan
dan angka-angka 1, 4, 9, 2, 5 setelah pewawancara ucapkan.
Recent
Baik. Pasien mengetahui menu sarapan pagi yang disantapnya
tadi pagi, mengingat apa yang dilakukannya sebelum bertemu
dengan pewawancara, dan pasien dapat mengingat 3 benda yang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 14


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

tidak berhubungan yang disebutkan terbukti dari pasien dapat


mengulanginya beberapa menit kemudian.
Long term
Terganggu, pasien tidak dapat mengurutkan nama saudara-
saudaranya dari pertama hingga akhir, namun pasien masih dapat
mengingat tanggal lahirnya serta kejadian sewaktu masih sekolah
dan bekerja di Jambi.
d. Konsentrasi dan perhatian
Baik. Pasien mampu konsentrasi dan perhatian saat dilakukan
wawancara. Pasien juga dapat menghitung mundur dari angka 100 dikurangi
dengan 7 sebanyak 5 kali dan menyebut nama bulan mulai dari bulan Januari.
Kemampuan pengalihan, pemusatan, dan pertahanan perhatian baik.
e. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
Pasien dapat menuliskan namanya beserta nama adik dan teman-
temannya di Sanatorium Dharmawangsa, pasien juga dapat membaca
tulisan yang diberikan oleh pemeriksa. Pasien juga dapat menghitung uang
kembalian saat diilustrasikan pasien membeli minuman seharga 4 ribu rupiah dan
pasien memberikan uang sebanyak 10 ribu rupiah.
f. Kemampuan visuospasial

Pasien dapat membimbing pewawancara ke depan kamarnya dan


menunjukkan ranjangnya dari luar pintu kamar. Pasien juga dapat
menggambar jam beserta jarumnya.

g. Pikiran abstrak
Cukup baik, pemeriksa bertanya apa artinya besar pasak dari pada tiang,
pasien menjawab pengeluaran lebih besar dari pendapatan, namun saat
ditanya apa artinya tong kosong nyaring bunyinya pasien menjawab em cai
nang (tidak tahu diri).

h. Kemampuan menolong diri sendiri


Baik, pasien masih dapat pergi ke kamar mandi, makan, membuat kopi
dan mengambil barang-barang keperluannya sendiri. Pasien dapat
melakukan semua aktivitasnya tanpa bantuan orang lain.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 15


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

i. Intelegensia
Pasien dapat mengucapkan satu kata dan mengeja kata tersebut secara
terbalik. Misalnya kata kasur, pasien dapat mengeja rusak.

d. Gangguan persepsi
1. Halusinasi : Ada, Auditorik
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

e. Pikiran
1. Bentuk pikir
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas pikiran : Cukup
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
d. Asosiasi longgar : Ada
e. Ambivalensi : Ada
f. Flight of ideas : Tidak ada
g. Inkoherensi : Ada
h. Verbigerasi : Tidak ada
i. Perseverasi : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Waham : Ada
Grandiosity
Pasien mengatakan bahwa dirinya masuk Fakultas Kedokteran di UI
dan lulus hanya dalam waktu 1 tahun namun tidak praktek karena
malas.
e. Thought insertion : Tidak ada
f. Thought withdrawal : Tidak ada
g. Thought broadcasting : Tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 16


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

f. Pengendalian impuls
Selama wawancara pasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien terlihat
tenang, sopan, dan tidak agresif.

g. Uji daya nilai


Daya nilai sosial :
Terganggu, pasien tidak meminta ijin setiap meninggalkan pembicaraan.
Kemampuan menilai realita (RTA) :
Terganggu ditandai dengan adanya waham grandiosity.
Discriminative Insight :
Terganggu. Tilikan derajat I : Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit.
Discriminative judgement :
Terganggu. Ketika ditanyakan apabila pasien menemukan dompet terjatuh yang
dilakukan pasien adalah mengambil uang yang ada didalamnya dan meninggalkan
dompetnya karena pasien beranggapan bahwa itu semua adalah hokinya dia.

h. Taraf dapat dipercaya


Dari hasil wawancara, pasien kurang dapat dipercaya dan cenderung manipulatif
bedasarkan dari hasil wawancara ke wawancara berikutnya dan harus dikonfrontasi baru
akan mengaku.

i. Observasi tingkah laku pasien sehari-hari


Pasien kurang bergaul dengan pasien lainnya dan sering menyendiri di teras depan
kamar, berjongkok atau duduk sambil melamun dan terkadang sambal merokok serta
terkadang hanya tidur-tiduran dengan mata terpejam. Kebersihan diri kurang baik.

j. Kelainan dorongan instingtual dan perbuatan


i. Hipobulia : tidak ada
ii. Stupor : tidak ada
iii. Ekopraksia : tidak ada
iv. Ekolalia : tidak ada
v. Piromania : tidak ada
vi. Vagabondage : tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 17


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB IV
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Kompos mentis ; GCS : E4V5M6
3. Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 19 x/menit
Suhu : afebris

4. Status internus :
Kepala : Normosefal, tidak teraba benjolan
Rambut : Hitam-putih, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata : Pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+),
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Bentuk hidung normal, simetris, sekret (-/-), nafas cuping
hidung (-), deviasi septum (-)
Telinga : Bentuk telinga normal, discharge (-/-), peradangan (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran KGB.
Thoraks :
Jantung :
o Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus kordis
o Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V MCL sinistra
o Perkusi : Jantung dalam batas normal
o Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 18


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Paru :
o Inspeksi : dinding dada simetris saat diam maupun bergerak,
retraksi (-)
o Palpasi : gerakan nafas simetris, strem fremitus sama kuat
dekstra et sinistra
o Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
o Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen :
o Inspeksi : tampak membuncit, simetris, striae (-), scar (-)
o Auskultasi : bising usus (+) normal 15 x/menit
o Palpasi : supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar maupun
lien, ballotement (-)
o Perkusi : timpani
Kulit : tidak ada efloresensi yang bermakna.
Ekstremitas :
Superior (dx/sn) Inferior (dx/sn)
Akral dingin -/- -/-
Udem -/- -/-

5. Status neurologis
Rangsangan meningeal : (-)
Tanda-tanda peningkatan TIK : Tidak ada
Nn. kranialis : Baik, tidak ada kelainan
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya (+/+)
Sensibilitas : Baik, tidak ada kelainan
Motorik : Baik, tidak ada kelainan
Fungsi serebelum dan koordinasi : Baik, tidak ada kelainan
Fungsi luhur : Baik
Refleks fisiologis : +/+
Refleks patologis : -/-

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 19


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Susunan saraf vegetatif : baik


6. Kesan : tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan fisik dan neurologis.

b. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium (22 Desember 2015) yang dilakukan oleh Sanatorium
Dharmawangsa adalah sebagai berikut :
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 15.9 g/dl 13 16
Jumlah leukosit 9.4 ribu/ul 5 10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 1 % 13
Batang 1 % 26
Segmen 60 % 50 70
Limfosit 44 % 20 40
Monosit 5 % 28
Laju endap darah 13 mm/jam < 15
Jumlah eritrosit 5.5 juta/ul 4.5 5
Jumlah hematokrit 48 % 40 48
Jumlah trombosit 290 ribu/ul 150 400
MCV 86 fl 80-96
MCH 28 pg 27-31
MCHC 33 g/dl 32-36

Kimia Darah
Fungsi Hati
Protein
Protein total 7.6 g/dl 6-8.4
Albumin 5.2 g/dl 3.5-5.2
Globulin 2.4 g/dl 2.3-3.5
SGOT 26 U/l < 37
SGPT 25 U/l < 40
Gamma GT 38 U/l 11-49
Lemak
Trigliserida 179 mg/dl <200
Cholesterol total 168 mg/dl <200
HDL-cholesterol 40 mg/dl 35-55

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 20


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

LDL-cholesterol 92 g/dl <130

Karbohidrat
Glukosa puasa 103 mg/dl 70-110

Fungsi Ginjal
Ureum
Ureum 36 mg/dl 10-50
BUN 17 mg/dl 7-22
Creatinine 0.76 mg/dl 0.5-1.4
Lain-lain
Asam Urat 4.4 mg/dl 3.4-7

Kesan : Tidak ada kelainan yang bermakna. Semua hasil laboratorium masih dalam batas
normal.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 21


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB V
IKTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien adalah seorang pria berusia 53 tahun, WNI keturunan tionghua, beragama
Buddha. Merupakan anak ke 4 dari 10 bersaudara. Pendidikan terakhir kuliah tetapi tidak
tamat. Sejak pasien dinyatakan tidak lolos ujian saringan masuk Universitas Indonesia, pasien
mulai berperilaku aneh dan mencurigai panitia penerimaan mahasiswa baru bertindak curang
atas dirinya. Sejak saat itu pasien seperti takut pada segalanya dan seperti orang yang tidak
memiliki mental. Pasien juga menjadi minder, pendiam, mengurung diri di kamar, tidak mau
mandi, mudah tersinggung, tidak sopan terhadap orang lain, acuh tak acuh terhadap orang
maupun lingkungan sekitarnya, tidak mau bergaul, dan tidak pernah mau lagi melakukan
hobinya seperti bermain badminton dan gitar.
Pasien pernah menikah dua kali. Pernikahan dengan istri pertama atas kemauan pasien
sendiri (tidak dijodohkan). Dikaruniai oleh seorang anak perempuan, istri pertama meminta
cerai karena mengetahui suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Selingkuhannya yang
kemudian menjadi istri keduanya. Pernikahan keduanya dikaruniai seorang anak laki-laki.
Karena sering bertengkar istri kedua dan anaknya meninggalkannya.
Tahun 1999, toko onderdil keluarga tempat pasien bekerja terancam bangkrut.
Kegagalan usaha dan rumah tangga membuat pasien semakin minder dan menarik diri dari
pergaulan, tidak mau makan dan mandi, hingga suatu saat pasien berbicara sendiri. Puncaknya,
pasien beberapa kali mengamuk tanpa alasan, mengancam akan membunuh siapa saja yang
berani meremehkannya. Atas keputusan pihak keluarga, pasien di akhirnya dirawat di rumah
sakit jiwa Jambi untuk pertama kalinya tahun 2001. Di sana pasien sering mencoba kabur.
Pihak keluarga memutuskan agar pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, berdasarkan
saran dokter yang merawatnya.
Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa sejak 7 Juli 2001, karena pasien
bertingkah aneh, berbicara sendiri, berjalan tanpa tujuan. Pasien merasa dirinya sehat, alasan
pasien berada di sini karena menuruti kemauan ibu dan istrinya agar pasien beristirahat.
Sebulan yang lalu ibu pasien datang berkunjung untuk menjenguk dirinya dan adiknya
di Sanatorium Dharmawangsa. Keluarganya juga biasanya hanya menelpon sebulan sekali
sedangkan istri dan anaknya tidak pernah menelpon ataupun datang menjenguk pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 22


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa pasien jarang bersosialisasi dengan


pasien lain. Cenderung lebih sering duduk menyendiri di depan teras kamar dengan posisi
jongkok atau duduk dan melamun dengan tatapan kosong ataupun sambil merokok. Terkadang
pasien juga sering tidur-tiduran di teras depan kamar dengan mata terpejam. Dan hal tersebut
masih berlangsung hingga saat ini.
Namun, saat ini pasien cukup kooperatif mau membantu karyawan di Sanatorium
Dharmawangsa seperti membukakan pintu-pintu kamar pasien lainnya, menyalakan kipas
angin di aula, dan memindahkan bangku-bangku ditaman. Pasien juga sudah mau ikut senam
aerobik di aula meskipun hanya 2 menit saja dan dilanjutkan dengan tidur-tiduran diatas meja
makan selama senam aerobik berlangsung.
Dari penampilan sehari-hari kebersihan diri kurang. Pasien tidak pernah mengalami
gangguan mental organik, tidak ada riwayat penggunaan alkohol dan zat adiktif.
Selama wawancara berlangsung pembicaraan pasien masih cukup wajar, ditemukan
afek terbatas, keserasian inappropriate, autism, ambivalensi, asosiasi longgar, discriminative
insight tilikan I, discriminative judgment terganggu, social judgement terganggu, disertai
adanya halusinasi auditorik, dan waham kebesaran. Dan selama wawancara berlangsung
kontak mata hampir tidak pernah ada.
Dari pemeriksaan internis, neurologis, dan pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan
kelainan yang bermakna.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 23


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB VI
DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara
klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan
dan gangguan dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik, dan laboratorium, dan mengacu pada
PPDGJ III, maka dapat disumpulkan sebagai berikut:

A. Aksis I
F0. Gangguan Mental Organik
Berdasarkan hasil alloanamnesa :
Pasien tidak pernah mengalami trauma yang menyebabkan kelainan di otak
dan juga pasien tidak pernah menderita sakit yang berhubungan dengan kemunduran
fungsi otak.
Kesimpulan: Tidak Terdapat Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan
Mental Simptomatik.

F1.Gangguan Mental dan Perilaku


Berdasarkan Pemeriksaan :
1. Kesadaran : Compos mentis (GCS 15 = E4M6V5)
2. Orientasi dan daya ingat : Baik
3. Kemunduran intelektual : Tidak ada
4. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa
atas dasar pasien tidak pernah terkena trauma yang berat, tidak pernah kejang,
serta tidak ada riwayat gangguan kesadaran.
5. Penggunaan zat psikoaktif : Pasien tidak pernah memakai obat-obatan
terlarang dan pasien tidak pernah minum
alkohol dalam 1 tahun terakhir.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 24


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Kesimpulan: Pasien tidak menderita Gangguan Mental Organik serta Gangguan


Mental Simptomatik dan Gangguan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif.

F2.Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham


Dari auto dan alloanamnesa didapatkan :
1. Adanya hendaya dalam:
- Discriminative insight : Terganggu (Tilikan I)
- Discriminative Judgment : Terganggu
- RTA (Reality Testing Ability) : Terganggu
- Social Judgement : Terganggu
2. Lingkungan mengeluh
3. Aktivitas sehari-hari terganggu
4. Kebersihan diri terganggu
5. Ada gangguan psikopatologik (Waham Kebesaran dan Halusinasi Auditorik)
Maka dapat disimpulkan pasien menderita PSIKOSIS.

Hasil wawancara, pengamatan dan observasi, didapatkan :


Gejala-gejala positif, seperti: Suara halusinasi auditorik yang berkomentar
secara terus menerus terhadap perilaku pasien dan menyuruhnya berdoa terus
menerus, adanya waham grandiousity.
Gejala-gejala negatif, seperti: autisme, jarang bicara, penarikan diri dari
pergaulan sosial, afek yang terbatas dan tidak sesuai, hygiene buruk.
Gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita SKIZOFRENIA (F20)

Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosa Skizofrenia
Halusinasi auditorik yang menonjol
Ada suara yang mengomentari perilaku pasien terus menerus dan suara yang
menyuruh pasien berdoa terus menerus agar hatinya tenang.
Serta Waham Kebesaran
Pasien mengaku dirinya masuk Fakultas Kedokteran UI dan lulus hanya dalam
waktu 1 tahun namun tidak praktek karena malas.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 25


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA TYPE PARANOID


(F20.0)

B. Aksis II
Berdasarkan auto dan alloanamnesis, didapatkan pasien sulit bergaul dan hanya
memiliki sedikit teman, pendiam dan penyendiri sehingga masuk ke dalam CIRI
KEPRIBADIAN SKIZOID.

C. Aksis III
Berdasarkan auto dan allo anamnesa, pemeriksaan fisik, neurologis dan laboratorium
didapatkan bahwa pasien tidak memiliki penyakit yang mempengaruhi kondisinya sekarang.

D. Aksis IV
Berdasarkan alloanamnesa diketahui pasien mulai bertingkah aneh sejak gagal ujian
masuk Universitas Indonesia yang diperberat dengan kegagalan dalam usaha dan kegagalan
rumah tangga yang berulang kali.

E. Aksis V
GLOBAL ASSESSMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
100-91
tertanggulangi.
Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari amsalah harian
90-81
yang biasa.
Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
80-71
sekolah, dll.
Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
70-61
umum masih baik.
60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi,
40-31
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
Disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu berfungsi
30-21
hampir semua bidang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 26


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi


20-11
& mengurus diri.
10-01 Seperti di atas persisten & lebih serius.
0 Informasi tidak adekuat.

GAF berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik..

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : Skizofrenia tipe paranoid (F 20.0)
Axis II : Tidak ada gangguan kepribadian, hanya Ciri Kepribadian Skizoid
Axis III : Tidak ada diagnosa
Axis IV : Ada stressor psikososial yang dimulai dari gagal saat ujian masuk
Universitas Indonesia, kegagalan dalam usaha dan kegagalan rumah tangga
yang berulang kali.
Axis V : GAF = 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 27


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB VII
FORMULASI TERAPI

A. Rawat Inap
B. Farmakologi
Haloperidol 3 X 5mg/hari
Trihexilfenidil 3 X 2mg/hari

C. Non farmakologi
Psikoterapi (supportive therapy)
Memberi dukungan pada pasien
Pengawasan minum obat
Memotivasi pasien agar mau minum obat secara teratur
Terapi psikososial :
Family counseling : memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai
penyakit pasien.
Recreation therapy : mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi dan
kesenian yang diadakan.
Terapi prilaku :
Mendengarkan musik, bernyanyi dan mengembangkan hobi pasien, tujuannya
untuk menghilangkan perasaan curiga dan menghilangkan beban pikiran
pasien.
Dorong pasien untuk lebih memperhatikan kebersihan diri.
Personal Hygiene : pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
termasuk mandi dan menggosok gigi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 28


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB VIII
PROGNOSIS

A. Faktor yang Meringankan


Penyakit yang dideritanya tidak disebabkan oleh gangguan mental organik maupun
retardasi mental.
Tidak ada tanda atau gejala neurologis
Tidak ada ketergantungan alkohol
Pasien bersedia meminum obat-obatan yang diberikan dokter dengan teratur
Faktor pencetus jelas

B. Faktor yang Memberatkan


o Terdapat ciri psikotik
o Perjalanan penyakit berlangsung kronis
o Kurangnya dukungan keluarga
o Pasien termasuk orang yang tertutup (kepribadian skizoid)
o Onset usia muda
o Riwayat skizofrenia dalam keluarga
o Pernikahan yang tidak bahagia

Maka disimpulkan prognosa Ad Vitam : Dubia ad bonam


Ad Fungsionan : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 29


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB IX
WAWANCARA PSIKIATRI

Wawancara 1
Hari, tanggal, dan jam : Sabtu, 30 Maret 2016 jam 13.00
Tempat : Teras di depan kamar pasien
Penampilan : Pasien menggunakan kaos lengan pendek berwarna abu-abu
bergaris-garis yang tampak sudah pudar warnanya dan celana panjang bewarna hitam,
serta tidak beralaskan kaki.
Aktivitas : Pasien sedang jongkok di teras depan kamar.
Keterangan : A (pemeriksa), B (pasien)

(Pewawancara sedang duduk-duduk di bangku di taman depan kamar pasien untuk mengamati
aktivitas pasien-pasien. Pewawancara melihat Tn. J sedang duduk di teras depan kamarnya
tanpa mengobrol dengan mulut komat kamit)

A : Siang, Pak
B : (pasien seperti melamun dengan pandangan lurus ke depan sambil komat kamit)

A : Kenalkan saya dokter D


B : (Menyambut ajakan untuk berjabat tangan)

A : Boleh kita bicara sebentar?


B : (mengangguk)

A : Kita duduk di sana saja yuk (menunjuk bangku diteras)


B : (menggelengkan kepala sambil komat-kamit)

A : Kok tidak mau duduk dibangku?


B : Disini adem (lanjut komat kamit)

A : Pak J biasa dipanggil siapa?


B : Johan (lanjut komat kamit)

A : J sudah makan siang? Kenyang gak?


B : kenyang (menggangguk)

A : Makanannya enak gak J?


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 30
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

B : Ya begitulah (sambil memainkan jari tangannya)

A : Maksudnya enak atau nggak J?


B : Ya begitulah

A : Makan siang tadi lauknya apa J?


B : Telor

A : J asalnya dari mana?


B : Jambi (memainkan jari tangannya)

A : Sudah berapa lama J ada disini?


B : 15 tahun (masih memainkan jari tangannya)

A : J tau tidak disini itu tempat apa?


B : (Diam sebentar) Sanatorium Dharmawangsa

A : J tahu tidak Sanatorium Dharmawangsa itu tempat untuk apa?


B : (Diam sebentar) Tempat orang sakit jiwa (memainkan jari tangannya)

A : Ada apa sih kok J sampai dibawa ke sin?


B : Mama yang suruh untuk istirahat

A : Ada masalah apa sampai J disuruh istirahat disini?


B : Biar tenang (komat-kamit)

A : Ada masalah apa emangnya sampai J tidak tenang?


B : (Diam)

A : Sekarang mamanya ada di mana ?


B : Di Jambi

A : Berarti keluarga J semua di Jambi?


B : Iya (diam) adik saya ada yang di Jakarta

A : J pernah ke rumah adiknya?


B : (komat-kamit dengan suara kecil) pernah. Dia orang kaya, punya mobil, kulkas, kipas
angin, tv.. Dokter nanti main ke Jambi ya..

A : Kalau saya perhatikan J sering komat kamit, boleh saya tau apa yang J omongin?
B : Niam keng (berdoa) Namyohorengekyo

A : Memangnya agama J apa?


B : Buddha (kembali komat kamit)

A : Arti doanya apa?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 31


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

B : Mantra agung

A : J baca doa biar apa sih?


B : Tenang, biar bisa istirahat.

A : Memangnya doanya dibaca kapan saja?


B : Bangun pagi, saat mau makan, mau tidur setiap saat

A : Sejak kapan J berdoa Namyohorengekyo?


B : Sejak dulu (kembali pasien komat-kamit)

A : Memangnya siapa yang ajarin J?


B : Saya belajar sendiri

A : Dikeluarga J gak emangnya ga ada yang beragama Buddha?


B : Gak ada

A : Jadi pak J tau dari mana doanya seperti itu?


B : (Diam sebentar) Dibisikin katanya harus berdoa Namyohorengekyo biar bisa tenang

A : Emangnya siapa yang bisikin J?


B : (Diam)

A : J emangnya siapa yang bisikin?


B : (Diam sebentar) Adalah (sambil lanjut komat kamit)

A : Emangnya J sering gak tenang?


B : (Diam)

A : Emang J sering gak tenang jadi harus baca doa terus?


B : (Diam sebentar) Gak juga

A : Terus di bisikin apa lagi?


B : Cuma di bilang mesti terus berdoa biar hati tenang

A : Kalau gak berdoa emangnya kenapa?


B : Bo tai tien

A : Bo tai tien? Artinya apa?


B : Tidak mundur dari hati kepercayaan

A : Mang doanya ke siapa?


B : Go Hong Son (sambil berkomat kamit)

A : Pernah ketemu sama Go Hong Son?


B : Nggak

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 32


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Apa setiap doanya J di jawab oleh Go Hong Son?


B : Nggak (tersenyum terus komat kamit)

A : J dulu kerjanya apa?


B : Jualan

A : Jualan apa J?
B : onderdil motor

A : J jualan sendirian?
B : Nggak, sama adik juga

A : Usahanya rame gak?


B : Rame

A : Wah berarti uang pak J banyak dong?


B : Adalah

A : Terus uangnya J buat apa?


B : Diambil istri

A : Istrinya sekarang dimana J?


B : Kerja

A : Kerja apa emangnya J?


B : Kerja bantuin nyonyanya

A : Emangnya istri J kerja dimana?


B : Di Taiwan

A : Istrinya J pernah datang negokin J tidak?


B : Nggak pernah

A : Sama sekali nggak pernah datang negok J?


B : Iya

A : Kalau anak pernah datang nengok ga?


B : Ga juga

A : Kalau Mamanya J pernah datang nengok?


B : Barusan saja Mama datang

A : Kapan emangnya J?
B : Kemarin-kemarin

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 33


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Kemarinnya kapan? Ada seminggu yang lalu, 2 minggu yang lalu, apa sebulan yang lalu?
B : Sebulan yang lalu

A : J kangen ga sama istri dan anaknya?


B : Kangen (sambil memainkan jari tangan)

A : J sayang ga sama istri dan anaknya?


B : Sayang.. Tapi saya juga benci istri saya jahat

A : Lho jahat kenapa memangnya J?


B : Dia ninggalin saya,, Dia jg bawa Michael pergi (anak dari pernikahan kedua)

A : Memangnya kenapa istri J bisa pergi?


B : (Diam)

A : Kenapa J kok istrinya pergi?


B : Gapapa.. (sambil memainkan jari tangannya)

A : Kalau sama Mamanya J sayang ga?


B : Sayang (diam sebentar) tapi benci juga soalnya gara-gara mama saya ada disini

A : Lho kok benci? Kan Mama suruh J sitirahat disini.


B: Iya tapi saya jadi ga bisa kumpul sama istri dan anak

A : Memangnya J lebih suka istirahat disini apa dirumah sih?


B : Sama aja (sambil memainkan jari tangannya)

A : Ya kalau sama saja istirahat disini aja J kan banyak temannya. MakanyaJ harus rajin
minum obat ya sama turutin kata dokter biar cepet kumpul lagi ama keluarga.
B : (Mengangguk)

A : J biasanya kalo disini suka melakukan apa?


B : Duduk

A : Selain duduk biasanya J ngapain?


B : Main gitar

A : Wah J bisa main gitar ya? Coba ambil gitarnya dong terus main.
B : (langsung pergi kekamarnya ambil gitar dengan mulut komat kamit terus balik duduk ke
tempat semula dan mulai main gitar asal tapi sambil nyanyi pelan dengan Bahasa ibu /
tio cu) Gitarnya jelek ini (sambil terus main dan nyanyi)

A : Kenapa jeleknya J?
B : Senarnya ga enak (sambil terus main dan nyanyi)

A : Emangnya J dulu punya gitar juga?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 34


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

B : Punya, gitar yang dulu lebih bagus senarnya juga bagus (tidak lama terus pasien
berhenti main gitar dan berjalan masuk ke kamarnya dengan mulut komat kamit, di
dalam kamar kemudian pasien duduk di Kasurnya)

A : J ngapain masuk kamar?


B : Sini aja dok, ngobrol di dalam (sambil tersenyum dan menunjuk ranjangnya)

A : Di luar aja yuk J ngobrolnya.


B : (Menggeleng)
A : Yauda kalo gitu saya pamit dulu ya J. Sampai ketemu besok ya.
B : (Mengangguk sambil senyum)

Kesan Wawancara I
Kesadaran : Compos mentis (GCS 15 = E4M6V5)
Hygiene diri : Kurang
Orientasi waktu : Belum dapat dinilai
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Belum dapat dinilai
Discriminative insight : Tilikan derajat I
Discriminative judgment :Belum dapat dinilai
Autisme : Ada
Afek : Terbatas
Asosiasi longgar : Ada
Ambivalensi : Ada
Kontak mata : Hampir tidak ada
Relasi dengan orang lain : Buruk
Waham : Belum dapat dinilai
Halusianasi : Ada, auditorik
Keserasian : Inappropriate (tidak serasi)

WAWANCARA II
Hari / Tanggal : Selasa / 31 Mei 2016
Pukul : 09.00 WIB

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 35


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Pakaian : Pasien menggunakan kaos lengan pendek berwarna abu-abu bergaris-


garis yang tampak sudah pudar warnanya dan celana panjang bewarna
hitam, serta tidak beralaskan kaki (sama seperti hari kemarin).
Aktivitas : Pasien sedang duduk di teras depan kamar sambil melamun
memandang lurus ke depan.
Tempat : Di teras depan kamar pasien
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien

A : Pagi J. Masih inget ga ini siapa?


B : (Tersenyum) Pagi. D

A : J sudah makan belum?


B : Sudah (senyum)

A : Makan sama apa tadi lauknya J?


B : Ayam

A : Ayam nya di masak apa? Selain Ayam apa lagi lauknya?


B : Dimasak opor, ada tempe juga

A : J sudah mandi belum?


B : Sudah

A : Kok gak ganti baju?


B : Gak, masih bagus (padahal baju tersebut sudah dipakai 2 hari)

A : J tahu ga sekarang hari apa?


B : Nggak tahu.. Jumat ya? (matanya dari melihat ke depan kemudian melihat ke arah saya)

A : Ini bukan hari Jumat J, tapi hari Selasa. Kalo sekarang tanggal berapa ya, J tahu ga?
B : Ehmm.. 12 ya? (kembali melihat ke arah depan)

A : Bukan tanggal 12 sekarang tanggal 31 J. Kalo sekarang bulan berapa ya, J tahu ga?
B : September ya? (tetap melihat ke depan sambil memainkan jari tangannya)

A : Kalau sekarang tahun berapa J tahu ga?


B : 2016 (sambil tetap memainkan jari tangannya)

A : J ulang tahunnya tanggal berapa sih?


B : 28 Agustus 1963 (sambil memainkan jari tangannya)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 36


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Mama J kan pernah jenguk kesini, kalo Papanya J pernah jenguk juga ga?
B : Papa sudah meninggal

A : Kalau saya boleh tau meninggalnya kenapa ya?


B : Komplikasi Sakit ginjal parah sudah kemana-mana sakitnya

A : Waktu papanya meninggal J sedih gak?


B : Nggak, biasa aja (tanpa ekspresi sedih)

A : Kok J ga sedih? Emangnya J ga sayang sama Papanya?


B : Biasa aja (tanpa ekspresi sedih)

A : J sering ga telponan sama mama di Jambi?


B : Sebulan sekali

A : Coba J ceritain dong kalau lagi telponan sama apa aja yang dibicarain?
B : Ya begitulah.. (sambil memainkan jari tangan)

A: Kalau Istria ma anak sering telpon ga?


B : Nggak pernah. Dua-duanya nggak pernah (sambil memainkan jari tangan)

A : Lho memangnya J punya berapa istri?


B : Dua

A : Terus kemarin yang kerja di Taiwan itu istri keberapa?


B : Kedua

A : Lalu Istri pertamanya kemana?


B : Ada di Jambi

A : Emang J nikah lagi istri pertamanya ga marah?


B : Sudah cerai (sambil memainkan jari tangannya)

A : Emang kenapa cerainya J?


B : Nggak cocok..

A : Nggak cocoknya kenapa emangnya J?


B : Ribut terus

A : Terus anak J ada berapa?


B : Dua (sambil jalan menghampiri temannya yang merokok dan mengambil rokok yang
sedang dihisap temannya begitu saja dan kembali duduk)

A : Anak yang pertama cewe apa cowo J?


B : Cewe..

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 37


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Kalau yang kedua cewe juga apa cowo J?


B : Cowo..

A : J sayang ga sama anaknya?


B : Sayang (senyum)

A : Kangen ga J sama keluarga di Jambi?


B : Kangen

A : J betah ga disini?
B : Ya begitulah

A : J pengen pulang?
B : Pengen (tersenyum)

A : Kalau udah pulang terus mau ngapain?


B : Istirahat.. Makan.. Istri biar pulang dari Taiwan.. Kerja sama adik.. (sambil memainkan jari
tangannya)

A : Dulu sekolahnya di Jambi ya?


B : Iya, SD, SMP, SMA di Xaverius Jambi.

A : Terus kuliah gak?


B: Kuliah..

A : Kuliah ambil jurusan apa emangnya J? Dimana kuliahnya?


B : Kedokteran di UI (Kenyatannya pasien tidak pernah kuliah kedokteran diUI)

A : Coba J ceritain dong dulu sehari-hari kuliahnya ngapain aja.


B : (Diam)

A : Coba J cerita dong dulu kuliahnya ngapain aja.


B : Ya gitu.. (sambil memainkan jari tangannya)

A : Dulu waktu kuliah biasa jam berapa berangkatnya?


B :Pagi

A : Dosennya siapa aja namanya inget ga?


B : Pegawai

A : Yang ngajar dulu siapa namanya J inget ga?


B : Ya pegawai disitu yang ngajar

A : Kalo temennya siapa aja inget ga J?


B : (diam)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 38


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : J inget gak dulu nama temennya J siapa aja waktu kuliah?


B : Aciao (senyum terus melihat kearah saya) Dokter tahu ga Aciao?

A : Wah saya ga tahu Aciao J. Dulu J kuliahnya berapa lama?


B : 1 tahun

A : Wah J pinter banget dong ya lulus cuma setahun, saya aja butuh 5 tahun lho J.
B : Hehehe (sambil tersenyum lebar) begitulah

A : Terus J praktek dimana?


B : Ga praktek

A : Lho ga praktek kenapa? Terus J kerja apa dong?


B : Males.. (diam sebentar) dagang sama adik..

A : Memangnya J berapa bersaudara sih? Terus J anak ke berapa?


B : 10.. Anak ke empat..

A : Boleh saya minta J untuk menuliskan nama-nama saudaranya dikertas ini? (sambil
menyodorkan kertas dan pena)
B : (mengambil kertas dan menuliskannya : J, Jo, Jki,Jk, Jn, Ma, Mi, Mt, Mm)

A : Bisa gak J urutin dari nomor satu?


B : Mi, Mt, Mm, Ma, J, Jo, Jki, Jk, Jn (sambil komat-kamit urutan saudaranya salah)

A : Semuanya kuliah seperti J?


B : Cuma satu yang insinyur, yang lainnya gak ada yang kuliah.

A : J bisa gambar ga? Coba gambar dong apa aja terserah J.


B : (sambil mengambil kertas, pasien menggambar gitar)

A : Coba J gambar jam.


B : (pasien mengambar jam dan jarumnya dengan benar)

A : J pernah sakit parah gak? Sampai masuk rumah sakit?


B : Nggak

A : J pernah pake narkoba ga?


B : Gak pernah (sambil komat kamit)

A : Sama sekali gak pernah nyoba-nyoba?


B : Nggak cuma merokok (sambil mengambil minum yang ada diatas dispenser dan
kemudian meminumnya dan kembali duduk ke tempat semula)

A : Itu tadi minumnya J ya?


B : Gatahu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 39


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Lho kok gatahu kok diminum? Kalo bukan punya J gimana?


B : Ya gapapa, saya haus ya minum saja (sambil memainkan jari tangannya)

A : J mulai merokok dari kapan emangnya?


B : Dari dulu

A : Sehari bisa habis berapa bungkus?


B : Bisa habis banyak, dulu bisa 2 bungkus.

A : Merokok kan gak bagus buat kesehatan?


B : Gak kok. Gak apa-apa.

A : Tau dari mana gak apa-apa?


B : Saya yang bilang gak apa-apa kan saya pernah sekolah dokter

(Cleaning service datang mengampiri dan mengatakan sudah waktunya jam besuk)

A : Ok pak J, besok kita sambung lagi pembicaraan kita.Terima kasih banyak ya


B : (Mengangguk dan tersenyum, kemudian tetap duduk di tempat).

Kesan Wawancara II
Kesadaran : Compos mentis (GCS 15 = E4M6V5)
Hygiene diri : Kurang
Orientasi waktu : Kurang Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Baik
Memori jangka panjang : Cukup Baik
Discriminative insight : Tilikan derajat I
Discrimnative Judgment : Terganggu
Social Judgment : Terganggu
Autisme : Ada
Afek : Terbatas
Asosiasi longgar : Ada
Ambivalensi : Ada
Kontak mata : Hampir tidak ada
Relasi dengan orang lain : Buruk

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 40


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Keserasian : Inappropriate (tidak serasi)


Memori jangka panjang : Terganggu
Kemampuan visuospasial : Baik

WAWANCARA III
Hari / Tanggal : Rabu / 1 Juni 2016
Pukul : 09.00 WIB
Pakaian : Kaos hitam yang sudah bolong-bolong dan luntur serta celana panjang
hitam
Aktivitas : Pasien habis dari arah kamar mandi kemudian duduk diteras depan
kamar sambil merokok
Tempat : Di teras depan kamar
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien

A : Pagi J, gimana kabarnya hari ini?


B : (Tersenyum) Pagi.. Baik

A : J habis ngapain tadi kok dari arah sana? (menunjuk arah WC)
B : (Tersenyum) habis sikat gigi tadi

A : Udah sarapan?
B : Sudah

A : J udah mandi?
B : (Menggangguk sambil menghisap rokoknya)

A : J kok bajunya dan bolong-bolong gini masih dipake?


B : (Tersenyum) Gapapa..

A : Masih ingat sama saya?


B : (tersenyum) D

A : J dulu kuliah gak?


B: Kuliah..

A : Kuliah ambil jurusan apa emangnya J? Dimana kuliahnya?


B : Kedokteran di UI (Kenyatannya pasien tidak pernah kuliah kedokteran diUI)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 41


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Kenapa J ambil kuliah di UI?


B : Paling bagus (sambil memainkan jari tangannya)

A : Dulu waktu kuliah biasa jam berapa berangkatnya?


B : Pagi

A : Paginya jam berapa J?


B : Pagi pokoknya..

A : Dosennya siapa aja namanya inget ga?


B : Pegawai

A : Yang ngajar dulu siapa namanya J inget ga?


B : Ya pegawai disitu yang ngajar

A : Kalo temennya siapa aja inget ga J?


B : (Diam)

A : Inget ga J temen-temenya waktu dulu kuliah sapa aja?


B : (Diam)

A : Terus J kuliahnya berapa lama?


B : 1 tahun

A : Terus J praktek dimana?


B : Ga praktek

A : Lho ga praktek kenapa? Terus J kerja apa dong?


B : Males.. (diam sebentar) dagang sama adik..

A : J kalau kuliah kedokteran itu dulu lama lho bisa 7-8 tahun. Terus dokternya yang ngajar
bukan pegawai. Harus koass dulu kaya kerja praktek di RS barusan bisa jadi dokter.
B : (Diam)

A : Jadi dulu J kuliah apa?


B : Kedokteran (sambil komat kamit)

A : Dimana J kuliah dokternya?


B : Di UI (sambil memainkan jari tangannya)

A : J kita main tebak-tebakkan yuk.


B : (Tersenyum sambil memainkan jari tangannya)

A : 100-7 berapa ya pak?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 42


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

B : (diam) 93

A : Dikurangin 7 lagi?
B : 86

A : Dikurangin 7 lagi?
B : (diam)

A : Ayo pak J berapa?


B : ehmm79

A : Sekarang coba pak J tau gak artinya besar pasak dari pada tiang?
B : (Diam) besar pengeluaran daripada pemasukan

A : Kalau tong kosong nyaring bunyinya?


B : em cai nang (tidak tau diri)

A : Wah pasti sekolah dulu pak J nilai rapornya bagus?


B : Biasa aja (J mengambil kertas dan pena pemeriksa yang ada di meja kemudian menulis
sambil bertanya) Menurut dokter kalau orang diganggu pengaruh ke otak gak?

A : Maksudnya di ganggu bagaimana pak?


B : Kalau di ganggu bisa bikin otak tidak 100%?

A : Pak J pernah di gangguin orang ya?


B : (Diam). Nggak. (pasien tampak seperti memikirkan sesuatu)iya

A : Jadi maksudnya pak J pernah di ganggu orang?


B : Pernah (kemudian pasien komat kamit)

A : Sampai sekarang?
B : Sekarang sudah tidak. Dok, udah baca doa Namyohorengekyo?

A : Memangnya kenapa pak?


B : Dokter baca aja pasti bisa bikin tenang.

A : Ok deh, ntar saya coba ya pak.


B : (Komat-kamit)

A : Kalau bapak yang lagi duduk disitu itu sapa J? (sambil menunjuk salah satu pasien)
B : Jo

A : Itu adiknya J ya?


B : Iya..

A : J kok ga sering ngobrol ama adiknya?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 43


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

B : Gapapa..

A : Pak J tau gak siapa wakil presiden Indonesia sekarang?


B : (Diam)

A : Kalau presiden Indonesia yang pertama kali tahu ga?


B : Soekarno

A : Kalau Presiden Indonesia yang kedua tahu ga J?


B : Tahu.. Soeharto..

A : Kalau Gubernur DKI yang sekarang tahu ga?


B : Nggak tau

A : J tidurnya gimana nyenyak gak tadi malam, ada mimpi gak?


B : Nyenyak.. Gak mimpi apa-apa

A : Kalau tidur J ga pernah mimpi memangnya?


B : Ga..

A : Biasa mulai tidur sampe dari jam berapa sampai jam berapa J?
B : Jam 9.. Kadang jam 10.. Bangun kalau dibangunin..

A : Yang bangunin siapa emangnya J? Biasa dibangunin jam berapa J?


B : Perawatnya.. Biasa jam 6..

A : J ingat ya yang saya sebutin nanti coba di ulangin ya.. Buku, kursi, gelas coba J ulangin.
B : Buku, kursi, gelas, kaca mata, jam

A : J coba ingat ya yang saya sebutin 1, 4 , 9, 2, 5


B: 1, 4, 9, 2, 5

A : Kalau di suruh pilih pak J mau tinggal di sini atau di Jambi?


B : Di Jambi saja lebih enak.

A : Kenapa emangnya disini? Bukannya di sini bisa istirahat?


B : Nggak ada apa-apa, cuma saya kangen sama istri, anak dan mama saya.

A : Menurut J, kalau kita mencuri salah gak?


B : Salah kan mencuri

A : Seandainya J ketemu dompet isinya duit, KTP, ATM dan surat berharga lainnya apa yang J
lakukan?
B : Ambil uangnya

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 44


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

A : Dompetnya di kemanain?
B : Buang aja (tersenyum)

A : Lho bukannya begitu namanya mencuri?


B : Nggak dong, kan namanya juga hoki ketemu uang bukan rampas dari orang lain.

A : J kenapa sering lihat ke bawah ya?


B : Bo nang hung lai thi coa sit (berwaspada)

A : Kenapa mesti begitu, apa ada yang mengganggu J?


B : Nggak

A : Terus kenapa begitu?


B : Ya untuk waspada saja (pasien tampak binggung menjelaskannya)

A : J masih ingat tiga benda yang saya sebutkan tadi?


B : Yang mana ya.

A : Buku.
B : Kursi, gelas

A : Kalau di sini pak J punya banyak teman?


B : Nggak juga (Pasien komat-kamit) Sibuk sendiri.. Catur.. Rokok.. Mandi.. Tidur.. (sambil
komat kamit)

A : Seringnya ngobrol sama siapa?


B : Kadang-kadang saja ngobrolnya. Lebih baik berdoa saja.

A : Pernah berantem gak disini?


B : (Menggelengkan kepala)

A : Teman-teman dan perawat disini baik gak?


B : Baik semuanya.

(Cleaning service datang dan mengatakan sudah waktunya jam besuk)

A : Ya udah J ntar kita ngobrol lagi ya. Terima kasih.


B : Iya sama-sama (tersenyum kemudian komat kamit lagi sambil melanjutkan merokoknya).

Kesan Wawancara III


Kesadaran : Compos mentis (GCS 15 = E4M6V5)
Hygiene diri : Kurang
Orientasi waktu : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 45


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

Orientasi orang : Baik


Autisme : Ada
Afek : Terbatas
Asosiasi longgar : Ada
Inkoherensi : Ada
Kalkulasi : Baik
Pikiran abstrak : Cukup baik
Intelegensi : Cukup baik
Memori jangka pendek : Baik
Memori jangka sedang : Baik
Waham : Ada, Kebesaran
Kontak mata : Hampir tidak ada
Relasi dengan orang lain : Buruk

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 46


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016
NASKAH UJIAN PSIKIATRI Dian Permata (406147024)

BAB X
GRAFIK PERKEMBANGAN PASIEN
Chart Title
12

10

0
1983 1990 1998 1999 2001 2016

Series 1 Column1 Column2

1983 : Pasien gagal ujian masuk Universitas Indonesia. Sudah mulai muncul gejala, pasien merasa
bahwa panitia penerimaan mahasiswa baru bertindak curang atas dirinya. Saat mulai kuliah pasien
menjadi minder dan menarik diri dari pergaulan.

1990 : Pasien cerai dengan istri pertamanya karena ketahuan berselingkuh.

1998 : Pasien ditinggalkan oleh istri kedua dan anaknya.

1999 : Toko onderdil keluarga tempat pasien bekerja terancam bangkrut. Pasien menjadi makin
pendiam, mengurung diri di kamar, tidak mau mandi, mudah tersinggung, tidak sopan terhadap orang
lain, acuh tak acuh terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.

2001 : Pasien masuk Rumah Sakit Jiwa Jambi dan kemudian masuk ke Sanatorium Dharmawangsa.
Puncak gejala PSIKOSIS pasien. Pasien mulai berbicara sendiri, berjalan mondar mandir, mengamuk
tanpa alasan dan mengancam membunuh siapa saja yang berani meremehkannya.

2016 : Kondisi pasien saat ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa, Sanatorium Dharmawangsa 47


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 2 Mei 2016 4 Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai