Irwan / 406138103
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. AK
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Pria
Warna negara
: Indonesia, Jawa-Padang
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan
: tidak bekerja
Pernikahan
: Belum menikah
Tanggal masuk RS
Riwayat Perawatan
Pasien sudah sakit 10 tahun lalu sebelum pertama kali masuk ke RS Dharma Graha (30 mei
2000) dan pasien telah beberapa kali keluar masuk RS Dharma Graha.
1990 - 2000
Tanggal 5 Mei 2014, pukul 09.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong
Tanggal 6 Mei 2014, pukul 08.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong
Tanggal 15 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong
Tanggal 16 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong
Alloanamnesa:
Tanggal 5 Mei 2014 , pukul 12.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat
Tanggal 16 Mei 2014 , pukul 13.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat
Keluhan utama
alasan agresif.
Keluhan tambahan: Mudah tersinggung, susah tidur, histeris, tingkah laku tidak
wajar, mendengar suara - suara.
penghulu, dan dua saksi pada tahun 1990 tanpa dihadiri oleh orang tua pasien. Pasien
mengetahui cara menikah sirih tahun 1980an dari Keenan Nasution yang adalah seorang
penyanyi dan merupakan seorang guru besar menurut pasien bersama Debby Nasution.
Pernikahannya bertahan selama empat tahun, seletah satu tahun menikah orang tua pasien
mengetahui pernikahannya dan menyuruh pasien untuk menceraikan istrinya. Setelah itu
pasien mengatakan mendapat tekanan dan merasa stres. Pasien akhirnya bercerai dengan
istrinya.
Saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA pasien pernah belajar ilmu dalam yang
diperkenalkan oleh pamannya, waktu itu teman temannya menyebut dia aneh. Ilmu
dalamnya diakui pasien dicabut atau menghilang setelah minum air yang berasal dari
kyai. Pasien pernah berkuliah jurusan managemen setahun di ASMI Indonesia tetapi
pindah jurusan karena merasa tidak cocok setelah itu pasien mengambil jurusan teknik
sipil di UI (universitas Indonesia), di UI pasien berkuliah selama tujuh setengah tahun
yang kemudian di drop out karena tidak mampu menyelesaikan studinya. Pasien mengaku
tidak sanggup untuk belajar. Saat ditanya apakah ada kesulitan memperhatikan pelajaran
pasien menyangkal, hanya menyebutkan bahwa otak dia tidak mampu. Pasien pernah
bekerja beberapa kali, pertama pasien bekerja di lippogroup selama 3,5 bulan dibagian
administrasi yang kemudian di berhentikan karena sering bergurau menurut pengakuan
pasien. Setelah itu pasien bekerja di PEMDA golongan 2A dibagian administrasi selama 5
tahun 3 bulan dan juga berhenti karena di phk dengan alasan sering bertingkah aneh. Pada
tahun 2012 pasien mengaku mengalami hal hal gaib berupa mendengar suara suara
wanita dari langit kamar mandi di rumah pasien, melihat tuyul. Terakhir masuk Dharma
Graha tanggal 10 februari 2013, karena pasien telanjang didepan kamar mandi katanya
pasien takut tergelincir jadi membuka baju sebelum masuk kamar mandi yang saat itu di
dalam ada seorang pembantu. Sekarang pasien dalam keadaan stabil tidak terlihat adanya
perilaku yang kacau, dan kadang terlihat menyendiri di pendopo. Pasien aktif mengikuti
kegiatan - kegiatan di pendopo serta kooperatif, juga sudah tidak mendengar suara suara
hati.
Alloanamnesa:
Tanggal 16 mei 2014 oleh perawat - perawat Dharma Graha dan rekam medis
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta
Periode 28 april 2014 31 Mei 2014
Pasien awalnya diantar oleh kakaknya karena telah menusuk tetangganya, dan saat itu
pasien dibawa ke polri dan sempat masuk ke rs polri sebelum masuk ke Dharma Graha.
Dikatakan juga pasien memiliki tingkah laku yang kacau, angresif, mudah tersinggung,
susah tidur, menggangu lingkungan. Kalau dirumah suka bertingkah tidak wajar seperti
suka telanjang, main main air di bak mandi sampai habis. Sebelum dirawat di Dharma
Graha pasien pernah melakukan pengobatan di beberapa rumah sakit. Pasien juga sempat
keluar masuk dharma graha dari tahun 2000 sampai sekarang terakhir awal masuk juni
2013 karena berperilaku tidak wajar. Pasien sering terlihat menyendiri di pendopo,
terlihat tenang, dan kooperatif. Sering mondar mandir ke wc. Gejalanya dimulai saat
pasien masih SMA dan bertambah parah setelah lulus SMA. Pasien tidak pernah bekerja
ataupun menikah, karena seusai SMA pasien langusng mendapatkan pengobatan.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak pernah bekerja
c. Riwayat psikoseksual/perkawinan
Pasien belum menikah. Sering masturbasi.
d. Riwayat keagamaan
Pasien memeluk agama Islam sejak lahir.
e. Riwayat aktivitas sosial
Pasien jarang melakukan interaksi dengan tetangga. Tidak ada masalah di lingkungan
tempat tinggal sampai saat pasien mengalami gejala.
f. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarang
Sosioekonomi cukup.
g. Riwayat keluarga
Orang tua pasien tidak ada masalah dan sekarang sudah meninggal kedua
duanya
GENOGRAM
KETERANGAN
Wanita
Pria
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
E. Pikiran
1. Proses pikir
Produktivitas
Kontinuitas pikiran
Hendaya bahasa
: kurang
: cukup
: tidak ada
2. Isi Pikir
Waham kebesaran
Waham bizzare
Waham erotomania
Gagasan bunuh diri
Gagasan membunuh
Fobia
Obsesi dan kompulsi
Preokupasi
Kemiskinan isi
Ideas of reference
: tidak ada
: tidak ada
: ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: ada
: ada
: tidak ada
3. Bentuk Pikir
Asosiasi longgar
: ada
Ambivalensi
Ekolalia
Flight of ideas
Inkoherensi
Verbigerasi
Perseverasi
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
b. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang :
baik, pasien masih dapat mengingat tanggal lahir dengan tepat dan
e. Kemampuan visuospasial
Kemampuan clock drawing pasien baik
f. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa "Tong kosong nyaring
bunyinya" , "Bagai pinag dibelah dua"
g. Inteligensi dan kemampuan Informasi
Baik. Pasien bisa menyebutkan nama presiden RI dan Ibukota negara
Indonesia dengan benar. Dapat menceritakan sedikit tentang sejarah
indonesia.
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga
tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
H. Daya Nilai dan Tilikan
Daya Nilai
Daya Nilai Realita:
Discriminitive insight
Kesadaran
: buruk
: compos mentis
: baik
Tilikan
: Insight derajat 3
Keadaan umum
: Baik
10
Kesadaran
Keadaan gizi
Tinggi Badan
Berat Badan
IMT
Suhu
Pernafasan
Nadi
Tekanan Darah
: Compos mentis
: Baik
: 165 cm
: 65 kg
: 22,49 (Normal)
: 36,8C
: 18 x / menit
: 85 x / menit
: 110 / 70 mmHg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata
Hidung
: bentuk normal, tidak ada sekret, tidak terdapat deviasi septum nasi
Telinga
Mulut
: berbicara kurang baik, gigi tidak normal, ada karies gigi, terdapat
beberapa gigi yang tanggal
Jantung
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Paru-Paru
5. Inspeksi
6. Palpasi
7. Perkusi
8. Auskultasi
Abdomen
9. Inspeksi
11
10. Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
11. Perkusi
12. Auskultasi
Extremitas
STATUS NEUROLOGIS
: (-)
Peningkatan TIK
: (-)
Nervus cranialis
Pupil
Sensorik
: baik
Motorik
: baik
Refleks patologis
: -/-
Refleks fisiologis
: +/+
12
halusinasi, adanya waham, agresif, bertingkah laku kacau. Pasien belum menikah
maupun bekerja.
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa yang dilakukan, ditemukan
gejala:
Waham
Agresif
: pasien pernah menusuk salah satu tetangganya
Senang menyendiri : sering terlihat menyendiri di pendopo
Perilaku hampa tujuan
: sering mondar mandir tanpa tujuan yang jelas
Psikomotor melambat : pasien jalannya lamban
Afek yang menumpul
Saat ini pasien tampak tenang, kooperatif, mau melakukan kegiatan yang
berada di RS dan perawatan diri pasien baik.
Dari status mental didapatkan : mood eutimik, afek tumpul, serasi, gangguan
persepsi yaitu halusinasi auditori, tilikan derajat 4, reliabilitas terganggu. Status
fisiologis dan neurologis dalam batas normal.
V.
DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis
yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang
menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam kehidupan pasien.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan
jiwa.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan
fisik, dengan berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan bahwa:
Aksis I (Gangguan Mental):
Berdasarkan penemuan bermakna yang dari allo-anamnesa, didapatkan:
1. Afek yang tumpul
2. Agresif
3. Perilaku kacau
4. Sering menyendiri
13
Masalah studi
Aksis V
Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of
Functioning), dalam satu tahun terakhir didapatkan GAF dengan skor 50 - 41 yaitu gejala
berat (serious), disabilitas berat.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta
Periode 28 april 2014 31 Mei 2014
14
Aksis II
: Tidak ada
Aksis III
: Tidak ada
Aksis IV
Aksis V
Psikologik
Gangguan persepsi
: tidak ada
Isi pikir
: Waham erotomania
Tilikan
: derajat 3
Proses/bentuk pikir
: koheren
Pasien Saat ini pasien merasa tenang di Rumah Sakit Dharma Graha. Pasien dapat
bergaul dengan pasien-pasien lain. Ia juga aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh
RSKJ Dharma Graha.
15
B. Psikoterapi
:
1. Terapi Suportif
-
Pengawasan minum obat agar kondisi pasien dapat lebih baik lagi.
2. Terapi Psikososial
-
Terapi rekreasi : Mengajak pasien ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di
rumah sakit dengan mengatakan kegiatan-kegiatan tersebut akan membantu
kesembuhannya.
16
IX.
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
PROGNOSIS
: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
17