Anda di halaman 1dari 34

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

NASKAH UJIAN PSIKIATRI SANATORIUM DHARMAWANGSA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA No. Rekam Medis Dokter yang merawat Riwayat Perawatan : 00.29.00 : dr. S, SpKJ : Kedelapan

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 30 November 2011

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Tempat / Tanggal lahir Umur Bangsa / Suku Agama Pendidikan Terakhir Pekerjaan Status Pernikahan Alamat : Ny. M : Perempuan : Jakarta, 28 April 1973 : 38 tahun : Indonesia / Keturunan China : Katolik : S1 Akuntansi : Wiraswasta : Cerai : Kembangan Selatan, Jakarta

RIWAYAT PSIKIATRIK Anamnesis diperoleh dari : i. Autoanamnesis ( wawancara psikiatri pada pasien ) ii.Alloanamnesis : didapat dari rekam medis dan perawat Sanatorium Dharmawangsa Nama Umur Pendidikan terakhir Status Hari / tanggal wawancara A. Keluhan Utama
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 1

: Tn. P : 43 tahun : Sarjana Keperawatan : Menikah : Senin, 9 April 2012

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Mendengar suara - suara dan susah tidur. B. Riwayat Gangguan Sekarang Pasien datang ke SDW pada hari Rabu, tanggal 30 November 2011, datang atas keinginannya sendiri dan ditemani oleh keluarga pasien. Pasien datang dengan keluhan mendengar suara-suara yang terus menerus secara berulang-ulang. Pasien mendengar suara-suara seperti sedang mengobrol dengan pasien dan suara tersebut selalu membicarakan tentang dirinya. Pasien juga mengeluh susah tidur sejak 3 hari sebelum masuk SDW dikarenakan sedang banyak pikiran saja, dan ia merasa hanya dia yang mengerti. Jadi sulit untuk menceritakannya. Pasien pernah mendengar suara yang mengatakan bahwa dirinya adalah titisan ular putih. Pasien juga melihat sosok dewa ular putih dan mampu berkomunikasi dengan ular tersebut tersebut. Pasien juga mengatakan bahwa di China sana terdapat kuburan ular putih yang sangat panjang tetapi pasien tidak pernah kesana. Pasien sudah pernah dirawat di SDW selama tujuh kali, dengan riwayat perawatan terakhir pada akhir bulan Oktober 2007. Sepulang perawatan, keadaan pasien sudah mulai membaik. Pasien juga rajin minum obat yang diberikan oleh psikiater yang merawat pasien selama ini, serta rutin kontrol ke poliklinik SDW dengan dr. S, SPKJ secara teratur tiap minggunya. Pasien sendiri menyatakan bahwa dirinya sakit dan sangat ingin dibantu untuk kesembuhannya. Tetapi belakangan diketahui bahwa sejak sekitar tiga bulan sebelum masuk perawatan saat ini, pasien sudah tidak rutin kontrol ke poliklinik SDW. Pasien bercerita ingin sekali untuk membangun rumah sakit besar untuk orangorang yang tidak punya uang, sehingga mereka dapat berobat gratis. Rumah sakit tersebut ia bangun melalui sumbangan dana dari orang-orang kaya dan Bapak Presiden SBY yang merupakan teman dekat pasien. Ketika ditanyakan bagaimana pasien mengenal Bapak Presiden SBY dan orang-orang kaya tersebut, pasien mengatakan bahwa ia mengenal mereka dari jejaring sosial seperti yaitu Facebook. Pasien meyakini bahwa orang-orang kaya dan Bapak Presiden SBY akan membantu pasien dalam membangun rumah sakit. Pasien juga pernah mendengar suara-suara yang mengatakan almarhum ayah nya memiliki saham yang besar di beberapa perusahaan di Jakarta, tetapi selama
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 2

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

ini pasien tidak pernah mengetahuinya. Suara-suara tersebut mengatakan bahwa saham-saham tersebut disembunyikan oleh teman-teman almarhum ayahnya dan diperintahkan kepada pasien untuk merebutnya kembali. C. Riwayat Penyakit Sebelumnya 1. Riwayat gangguan psikiatri Sebelumnya pasien sudah pernah menjalani perawatan di SDW sebanyak tujuh kali. Selain itu, di antara masa perawatan tersebut, pasien juga menjalani rawat jalan ke poliklinik SDW dan pernah juga menjalani perawatan di panti rehabilitasi di Surabaya. Kunjungan pertama pasien ke SDW dimulai pada tahun 1998. Pada saat itu pasien sering melamun dan marah-marah tanpa sebab. Pasien juga tampak menarik diri dari pergaulan. Saat itu, kondisi pasien masih cukup baik dengan hendaya fungsi sosial dan okupasional sedang, sehingga pasien hanya menjalani rawat jalan. Setahun sebelumnya, pasien pernah merasakan kesedihan yang sangat dalam dikarenakan putus cinta dengan pacarnya yang sejak SMA dipacarinya. Pasien putus dengan pacarnya dikarenakan pacarnya suka bertindak kasar dan suka memarah-marahi pasien. Pada tahun 1999, kondisi pasien bertambah parah, pasien mulai sering berbicara sendiri kemudian marah-marah tanpa sebab, hingga membanting barangbarang. Pasien juga merasa curiga terhadap orang-orang di sekitarnya, seperti misalkan pada saat melihat orang lain sedang menelepon, pasien merasa bahwa orang tersebut sedang menjelekkannya di telepon. Akhirnya pasien menjalani rawat inap yang pertama di SDW. Pasien kemudian kembali masuk perawatan di SDW berturut-turut pada tahun 2001, 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 dengan gejala-gejala seperti pada masa perawatan pertama. Emosi pasien mudah terpancing dan tingkah laku pasien juga semakin sulit dikendalikan. Pada tahun 2003, pasien bercerai dengan suaminya, yang dinikahinya pada tahun 1998. Setelah menikah, hubungan pasien dengan suami kurang harmonis dikarenakan suami pasien masih bertindak kasar dan kadang suka memukul pasien. Oleh karena pasien tidak tahan atas tindakan suaminya, maka pasien pun meminta cerai. Saat itu juga, pasien mendengar dari temannya bahwa suami pasien suka berselingkuh dengan membawa wanita lain
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 3

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

pulang ke rumahnya saat pasien sedang tidak ada di rumah. Sejak saat itu juga, pasien mulai sering mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkan dirinya lagi. Saat berada di SDW, pasien juga mengaku sering melihat roh - roh yang berjalan - jalan masuk ke dalam kamarnya, yang rupanya seperti manusia biasa sama sekali tidak menyeramkan dan sering mengajak bercanda dengan pasien seperti pukul-pukulan, bahkan bermain smack down. Pada saat berada di SDW, pasien sempat menjalin hubungan dengan dua pasien di SDW. Yang pertama dengan pasien bernama David, pasien mengenal David di SDW, menjalin hubungan beberapa saat (pasien lupa berapa lama), pasien mengatakan bahwa David sangat baik dan mengerti tentang keadaan pasien, mereka jarang bertengkar. Di tengah menjalin hubungan, pasien keluar dari SDW dan pergi ke Bali, sedangkan David masih berada di SDW. Saat di Bali, pasien lupa akan hubungannya dengan David, sehingga saat ada pria di Bali yang bernama Nyoman mendekatinya, pasien juga menerimanya dan menjalin hubungan dengan Nyoman. Hubungan pasien dengan Nyoman tidak berlangsung baik dikarenakan pasien mulai mendengar suara-suara lagi dan bertingkah aneh. Oleh karena itu, pasien kembali ke Jakarta dan masuk ke SDW lagi. Saat pasien masuk SDW lagi, David sudah tidak di SDW lagi. Beberapa saat di SDW, pasien mengenal Geri dan menjalin hubungan dengan Geri. Hubungan mereka hanya sementara dikarenakan menurut pasien, Geri merupakan orang yang kasar, suka memukul dan memarahmarahi pasien. 2. Riwayat gangguan medis Tidak ditemukan riwayat trauma atau suatu penyakit yang berat yang dapat mencetuskan gangguan jiwa pada pasien. Pasien menyatakan pernah mengalami penyakit gondok pada saat masih duduk di bangku SMP dan pernah mengalami sakit demam berdarah pada tahun 1995. 3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif (NAPZA) Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol maupun zat-zat psikoaktif lainnya. Menurut alloanamnesis, meskipun pasien memang sering datang ke diskotik, tapi pasien tidak pernah terlihat mengkonsumsi alkohol atau zat psikoaktif. Dari tahun 2003, pasien mulai merokok. Sebelum masuk SDW, pasien
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 4

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

bisa menghabiskan dua kotak sampai satu slop (10 kotak) rokok dalam satu hari. Sejak masuk SDW, pasien dibatasi hanya boleh dua kotak perhari. D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat prenatal dan perinatal Selama kehamilan, ibu pasien dalam kondisi yang sehat baik fisik maupun mental, tidak ada riwayat penggunaan zat-zat terlarang dan obat-obatan. Pasien lahir cukup bulan secara spontan. 2. Riwayat masa kanak awal ( 0 - 3 tahun ) Selama masa bayi pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara normal, dirawat oleh ibu dan ayahnya. Pasien sering sakit, tapi tidak terdapat riwayat sakit yang cukup berat. 3. Riwayat masa kanak pertengahan ( 3 - 11 tahun ) Perkembangan fisik dan psikis sesuai dengan usianya. Pasien sering bergaul dengan teman-teman sebayanya. 4. Riwayat masa kanak akhir ( pubertas ) dan remaja Sebagai anak paling bungsu dari sebelas bersaudara, pasien merupakan anak yang paling dimanja di keluarga. Pasien senang bergaul dengan teman-temannya. 5. Riwayat masa dewasa a. Riwayat pendidikan Pasien melalui jenjang pendidikan dari SD sampai kuliah. Pada saat kelas III SD, pasien tidak naik kelas dikarenakan pasien nakal dan tidak mau belajar. Setelah itu, pasien tidak mengalami kesulitan dalam menjalani jenjang pendidikan selanjutnya sampai kuliah. Pasien dapat menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar sarjana akuntansi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

b. Riwayat pekerjaan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 5

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Sejak kuliah sampai lulus kuliah, pasien bekerja membantu usaha kakaknya. Namun, sejak pasien sering keluar-masuk perawatan di SDW, pekerjaan pasien sering terbengkalai, sehingga dari pasien sendiri dan keluarga pasien memutuskan agar pasien tidak bekerja lagi. Pasien tidak pernah mengalami masalah di lingkungan kerja. c. Riwayat psikoseksual / pernikahan Pasien menikah sekitar tahun 1998 dengan laki-laki yang merupakan pilihannya sendiri yang dipacari sejak SMA. Kehidupan perkawinan pasien tidak berjalan dengan harmonis, dan pasien sering mengalami kekerasan fisik dari suaminya, bahkan ketika pasien sedang hamil, pasien pernah ditendang oleh suaminya. Dari perkawinannya itu, pasien melahirkan seorang anak lakilaki pada tahun 1999. Pasien bercerai pada tahun 2005 karena kekerasan fisik yang dia alami dan juga karena mendengar suaminya telah berselingkuh. d. Riwayat kehidupan beragama Pasien adalah seorang pemeluk agama katolik. Sebelumnya pasien pernah bergonta-ganti agama dan bahkan pernah menjadi atheis. Sejak sakit, pasien mulai mendalami agama Katolik dan membaca alkitab. Tetapi saat membaca Alkitab, suara-suara semakin banyak yang mengomentari hal-hal yang dibaca oleh pasien, sehingga menyebabkan pasien berhenti membaca karena pusing dengan suara-suara tersebut. e. Riwayat pelanggaran hukum Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum sebelumnya. E. Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak paling bungsu dari sebelas bersaudara. Pasien tidak pernah mengalami masalah dengan anggota keluarga yang lain. Selama ini keluarga pasien cukup mendukung pasien dalam terapi dan tidak memusuhi atau mengucilkan pasien. Tidak ditemukan riwayat gangguan psikiatrik pada anggota keluarga pasien yang lain. Pohon Pedigree
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 6

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Keterangan : : Pasien : Laki-laki hidup : Wanita hidup : Laki-laki meninggal : Wanita meninggal

F. Kehidupan Sosial-Ekonomi Sekarang Sejak mengalami gangguan psikiatrik pasien tidak dapat bekerja dengan baik dan lebih sering tidak masuk kerja, sehingga kehidupan ekonomi pasien tergantung pada kakak kandungnya. G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya Pasien menyatakan bahwa dirinya sakit karena pasien sering mendengar suarasuara disekelilingnya yang menyatakan bahwa dia adalah titisan ular putih, padahal disekelilingnya tidak ada orang. Pasien mengatakan bahwa ia mampu membangun rumah sakit yang besar untuk orang-orang yang tidak punya uang melalui sumbangan dana dari orang-orang kaya dan Bapak Presiden SBY.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 7

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

H. Impian, Fantasi, dan Nilai Pasien menyatakan bahwa ia sebenarnya ingin menjadi presiden, sehingga dapat memperbaiki keadaan bangsa Indonesia yang miskin.

STATUS MENTAL
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 8

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

A. Deskripsi Umum 1. Penampilan Pasien adalah seorang wanita berumur 38 tahun, tampak sesuai dengan umurnya, berperawakan gemuk, tinggi 150 cm, kulit berwarna kuning sawo matang, dengan rambut hitam lurus sebahu tersisir rapi. Cara berpakaian santai (kaos dan celana panjang) dan kebersihan diri kurang. 2. Perilaku dan aktivitas psikomotor Sebelum wawancara : Pasien tampak sedang duduk-duduk dan mengobrol dengan pasien pria di bangsal laki-laki, sambil merokok. Emosi pasien stabil, pasien bersedia mengobrol dan bercerita. Pasien bergaul dengan semua pasien baik laki-laki maupun perempuan. Selama wawancara : Pasien cukup tenang dan kooperatif, pasien menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan. Pasien cukup memperhatikan pemeriksa, dan dapat berbicara dengan baik serta dapat dimengerti dengan baik. 3. Sikap terhadap pemeriksa Pasien cukup kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa. Pasien juga senang mengajak pemeriksa bercanda. B. Alam Perasaan 1. Mood : Eutimik 2. Afek : a. Stabilitas b. Pengendalian c. Empati d. Keserasian C. Pembicaraan Pasien dapat berbicara dengan lancar, spontan, logorrhea dengan tekanan bicara, volume suara sedang, arus bicara baik, intonasi baik, dan artikulasi jelas. Tidak ditemukan gangguan afasik.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 9

: Stabil : Cukup : Dapat diraba-rasakan : Cukup serasi (apropiate)

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

D. Gangguan Persepsi 1. Gangguan persepsi a. Halusinasi : Ditemukan, yaitu berupa 1. Halusinasi auditorik, yaitu pasien merasa mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkan pasien, mengatakan titisan ular putih. 2. Halusinasi visual berupa citra yang terbentuk, yaitu pasien mengaku melihat roh-roh berwujud manusia yang sering masuk ke kamarnya mengajak main. b. Ilusi : Tidak ditemukan 2. Gangguan yang berhubungan dengan gangguan kognitif : Tidak ditemukan 3. Gangguan yang berhubungan dengan fenomena konversi dan disosiatif : a. Depersonalisasi b. Derealisasi E. Proses Pikir 1. Arus pikir (Bentuk atau Proses pikir) a. Produktivitas b. Kontinuitas c. Hendaya berbahasa 2. Isi pikir a. Obsesi c. Waham : Tidak ditemukan : Ditemukan, yaitu berupa : b. Kompulsi : Tidak ditemukan 1. Waham referensi, yaitu pasien sering merasa bahwa orang-orang mempergunjingkannya, seperti ketika orang lain sedang menelepon, pasien merasa bahwa orang tersebut sedang menjelekkannya di telepon. 2. Waham kebesaran, yaitu pasien mempunyai kenalan orang-orang kaya salah satunya Bapak Presien SBY dan ingin membangun rumah sakit besar untuk membantu orang-orang tidak punya uang dengan meminta sumbangan dana dari orang-orang kaya tersebut. 3. Waham bizzare, yaitu pasien mengatakan bahwa ia adalah titisan ular putih.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 10

: Tidak ditemukan : Tidak ditemukan

: spontan dan lancar : Baik : Tidak ditemukan

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

d. Preokupasi e. Ide bunuh diri F. Fungsi Intelektual

: Tidak ditemukan : Tidak ditemukan

1. Sensorium / Taraf kesadaran dan kesigapan : Neurologik Psikiatrik 2. Fungsi kognitif : a. Intelegensi dan kemampuan informasi : Baik, sesuai dengan latar belakang pendidikan pasien. b. Orientasi : Waktu : Baik, pasien mengenal tanggal dan hari pemeriksaan Tempat : Baik, pasien mengetahui lokasi pemeriksaan Orang c. Daya ingat : Daya ingat jangka panjang : Baik, pasien dapat menceritakan pengalaman masa kecilnya. Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat menceritakan kejadian yang dialaminya dalam beberapa hari terakhir. Daya ingat segera : Baik, pasien dapat mengulang dengan segera tiga kata yang diberikan pemeriksa. d. Konsentrasi dan perhatian : Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan seksama. e. Kemampuan membaca dan menulis : Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dengan baik. f. Kemampuan visuospasial : Baik g. Pikiran abstrak : Baik, pasien mengetahui arti beberapa ungkapan dan peribahasa, seperti buah bibir. h. Kemampuan menolong diri sendiri : Pasien dapat melakukan aktivitas seperti mandi, makan, dan mengganti pakaian sendiri. : Baik, pasien mengenal dokter yang memeriksanya : Compos mentis : Terganggu

G. Pengendalian Impuls
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 11

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls. H. Daya Nilai 1. Sosial Judgment 2. Diskriminatif Judgment 3. Penilaian Realita (RTA) 4. Tilikan (Diskriminatif Insight ) Derajat 4, yaitu pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya. I. Taraf Dapat Dipercaya : Secara keseluruhan dapat dipercaya. : baik : Terganggu : Terganggu

PEMERIKSAAN FISIK
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 12

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

A. Status Internis Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi nadi Frekuensi napas Suhu : Baik : Compos mentis : 120/80 mmHg : 80 x/menit : 20 x/menit : Afebris

Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Hidung Telinga Mulut Jantung : Bentuk normal, rambut hitam dan tidak mudah dicabut. : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis : Bentuk normal, tidak ditemukan serumen : Bibir kering, lidah kotor : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Paru-paru : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Abdomen : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat : Iktus kordis tidak teraba : Batas jantung dalam batas normal : S I & S II murni, Gallop (-), Murmur (-) : Simetris dalam keadaan diam dan gerak : Fremitus kanan dan kiri simetris : Sonor pada seluruh lapangan paru : Vesikuler, ronki (-)/(-), wheezing (-)/(-) : Abdomen tampak membuncit, supel, tidak tegang : Hepar dan limpa tak teraba : Timpani : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Tidak terdapat edema dan deformitas, akral hangat. Kesan : Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan internis. B. Status Neurologis 1. Rangsang meningeal : (-)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 13

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

2. Peningkatan TIK 3. Nn. Craniales 4. Pupil 5. Sensibilitas 6. Motorik 8. Fungsi luhur 9. Refleks fisiologis 10. Refleks patologis

: (-) : Baik : Bulat, isokor, diameter 3 mm : Baik : Baik : Baik : (+)/(+) : (-)/(-)

7. Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik

Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan neurologis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Sanatorium Dharmawangsa pada tanggal 2 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Jenis Pemeriksaan HEMATOLOGI Haemoglobin Leukosit Hitung jenis leukosit: Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Laju endap darah Trombosit KIMIA DARAH
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 14

Hasil

Nilai Normal

11,2 g/dl 6,1 ribu/ul 0% 2% 2% 66 % 27 % 3% 25 mm/jam 250 rb/dl

12-14 g/dl 5-10 ribu/ul <1 % 1-3 % 2-6 % 50-70 % 20-40 % 2-8 % 20 mm/jam 150-400 rb/dl

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Fungsi Hati: Protein: Protein Total Albumin Globulin Bilirubin: Bilirubin total Bilirubin direk Bilirubin indirek Aminotransferase SGOT SGPT Lemak : Trigliserida Kolesterol Total HDL Kolesterol LDL Kolesterol Gula Darah : Glukosa darah puasa Fungsi Ginjal : Ureum BUN Creatinin Asam urat Urine : Rutin Warna Berat jenis pH kuning keruh 1030 5 1003-1030 4,5-8
15

6,5 g/dl 3,5 g/dl 3 g/dl 0,95 mg/dl 0,2 mg/dl 0,75 mg/dl 36 u/l 35 u/l

6-8,4 g/dl 3,5-5,2 g/dl 2,3-3,5 g/dl <1 mg/dl <0,25 mg/dl <0,75 mg/dl <37 u/l <40 u/l

171 mg/dl 155 mg/dl 47 mg/dl 74 mg/dl

<200 mg/dl <200 mg/dl 45-65 mg/dl <130 mg/dl

102 mg/dl

70-110 mg/dl

20 mg/dl 9 mg/dl 0,73 mg/dl 5 mg/dl

10-50 mg/dl 7-22 mg/dl 0,5-1,4 mg/dl 2,4-5,7 mg/dl

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilinogen Bilirubin Darah Samar Sedimen Eritrosit Leukosit Epitel Silinder Kristal Bakteri

<1 1-2/lpb 1-2/lpb +/lpk -

<1 <1/lpb <2/lpb +/lpk -

Kesan : Ditemukannya penurunan haemoglobin dan peningkatan laju endap darah (LED), mengindikasikan adanya suatu proses infeksi, namun tidak spesifik karena tidak disertai peningkatan leukosit.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 16

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Pasien adalah seorang perempuan berusia 38 tahun, bangsa Indonesia, keturunan China, beragama Katolik, dengan pendidikan terakhir S1 Akutansi, bekerja membantu usaha kakaknya, sudah menikah tapi kemudian bercerai. Dari pernikahannya, pasien mempunyai satu anak laki-laki. Pasien datang ke SDW atas kemauan sendiri dan diantar oleh keluarga karena mendengar suara-suara yang terus menerus secara berulang-ulang mengatakan hal yang sama. Pasien mendengar suara-suara seperti sedang mengobrol dengan pasien. Pasien juga mengalami susah tidur dikarenakan banyak pikiran yang tidak dapat diceritakannya kepada orang lain. Pasien sendiri menyatakan bahwa dirinya sakit. Pasien menyatakan sering mendengar suara-suara yang mengejek dan menjelek-jelekkannya. Pasien mengatakan bahwa ia mendengar suara-suara bahwa dirinya adalah titisan ular putih. Pasien juga melihat sosok dewa ular putih dan mampu berkomunikasi dengan ular tersebut. Pasien juga mengatakan bahwa di China sana terdapat kuburan ular putih yang sangat panjang tetapi pasien tidak pernah kesana. Pasien sendiri menyatakan bahwa dirinya sakit dan sangat ingin dibantu untuk kesembuhannya. Tetapi belakangan diketahui bahwa sejak sekitar tiga bulan sebelum masuk perawatan saat ini, pasien sudah tidak rutin kontrol ke poliklinik SDW. Pasien mengatakan bahwa ia bercita-cita untuk membangun rumah sakit besar untuk orang-orang yang tidak punya uang, sehingga mereka dapat berobat gratis. Rumah sakit tersebut ia bangun melalui sumbangan dana dari orang-orang kaya dan Bapak Presiden SBY yang merupakan teman dekat pasien. Ketika ditanyakan bagaimana pasien mengenal Bapak Presiden SBY dan orang-orang kaya tersebut, pasien mengatakan bahwa ia mengenal mereka dari jejaring social seperti Facebook. Pasien meyakini bahwa orangorang kaya dan Bapak Presiden SBY akan membantu pasien dalam membangun rumah sakit. Pasien juga pernah mendengar suara-suara yang mengatakan bahwasannya almarhum ayah nya memiliki saham yang besar di beberapa perusahaan di Jakarta, tetapi selama ini pasien tidak pernah mengetahuinya. Suara-suara tersebut mengatakan bahwa saham-saham tersebut disembunyikan oleh teman-teman almarhum ayahnya dan diperintahkan kepada pasien untuk merebutnya kembali. Sebelumnya pasien sudah pernah menjalani perawatan di SDW sebanyak tujuh kali sejak tahun 1999. Selain itu, di antara masa perawatan tersebut, pasien juga menjalani rawat jalan ke poliklinik SDW dan pernah juga di panti rehabilitasi di Surabaya. Riwayat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 17

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

gangguan medis serius dan penggunaan zat psikoaktif disangkal. Pasien adalah anak paling bungsu dari sebelas bersaudara. Tidak ditemukan kelainan perkembangan pada masa kecil hingga dewasa. Pasien memiliki riwayat pendidikan dan pekerjaan yang baik sebelum menderita gangguan. Pasien menikah sekitar tahun 1998 dan bercerai pada tahun 2005, dengan meninggalkan seorang anak laki-laki, yang kini tinggal dengan Ibu pasien. Selama ini, hubungan keluarga dengan pasien berjalan harmonis. Dari status mental didapatkan penampilan yang cukup santai dengan perilaku dan aktivitas psikomotor tenang dan kooperatif. Emosi pasien stabil. Pasien mampu berbicara dengan lancar, spontan dan artikulasi juga jelas. Ditemukan halusinasi berupa halusinasi auditorik, serta halusinasi visual. Juga ditemukan gangguan isi pikir berupa waham referensi, waham kebesaran, dan waham bizzare. Dari segi kesadaran dan kognisi, tidak ditemukan gangguan. Tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls. Tilikan pasien adalah derajat 4, dengan taraf dapat dipercaya yang cukup baik. Dari pemeriksaan fisik dan penunjang tidak didapatkan hasil yang bermakna.

KESAN YANG DIDAPAT DARI WAWANCARA : Kesadaran Neurologik Psikologik : Compos mentis : Terganggu

Orientasi tempat, waktu, dan orang : Baik Tingkah laku psikomotor Kebersihan diri Mood Afek Halusinasi auditorik Halusinasi visual Waham referensi Waham kebesaran Waham bizzare Hendaya arus pikir : Baik : Kurang : Eutimik : Luas, appropriate : Ada : Ada : Ada : Ada : Ada : Tidak ditemukan
18

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Daya ingat Pikiran abstrak Kemunduran Intelektual Tilikan

: Baik : Cukup baik : Tidak ditemukan : Derajat 4

FORMULASI DIAGNOSTIK Pada pasien ini ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan dan hendaya dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa. Aksis I Sebagai aksis I, diperoleh : I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu : 1. Adanya gangguan dalam kemampuan daya nilai realita. 2. Kebiasaan sehari-hari terganggu. 3. Adanya tanda dan gejala psikopatologi yang mengarah pada psikosis. 4. Lingkungan mengeluh. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu Psikosis. II. Berdasarkan : 1. Kesadaran 2. Orientasi & Daya ingat 3. Kemunduran intelektual : Compos mentis : Baik : Tidak ada

4. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. 5. Penggunaan zat psikoaktif disangkal oleh pasien dan keluarga pasien. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tidak menderita suatu Gangguan Mental Organik serta Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. III. Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien berupa : 1. Adanya halusinasi auditorik dan visual
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 19

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

2. Waham referensi 3. Waham kebesaran 4. Waham bizzare 5. Gejala-gejala tersebut ada dalam kurun waktu lebih dari 1 bulan Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita Skizofrenia Tipe Paranoid. Aksis II Dari alloanamnesis didapatkan bahwa sebelum sakit pasien senang bergaul tanpa mengalami masalah yang menonjol dalam lingkup keluarga, pendidikan, dan pekerjaan. Selain itu tidak dapat ditemukan suatu ciri khas kepribadian tertentu. Oleh karena itu, pada Aksis II, tidak ditegakkan suatu diagnosis. Aksis III Tidak ditemukannya suatu keadaan medis yang bermakna secara klinis, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan gangguan mental yang dialami pasien menyebabkan pada Aksis III tidak ditegakkan suatu diagnosis. Aksis IV Riwayat perceraian dan hubungan yang tidak harmonis antara pasien dengan mantan suaminya, menunjukkan adanya suatu masalah dalam hubungan dengan pasangan dan sering membuat pasien sulit tertidur mengingat masa lalu yang sudah dialaminya. Aksis V Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level Past Year/HLPY) berada dalam rentang 60 - 51, yaitu dengan gejala sedang (moderate) dan disabilitas sedang. Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 70 - 61, yaitu dengan beberapa gejala ringan dan menetap, diasbilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 20

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Aksis II : Tidak ada diagnosis Aksis III : Tidak ada diagnosis Aksis IV : Masalah dalam hubungan dengan pasangan (mantan suami) Aksis V : GAF, HLPY 60 - 51 Current 70 - 61 DAFTAR PROBLEM 1. Organobiologik : tidak ada kelainan 2. Psikologik : a. Mood eutimik b. Halusinasi (+), Waham (+) c. Tilikan derajat 4 3. Sosial / Keluarga / Budaya : Adanya masalah perceraian dan riwayat perkawinan yang tidak harmonis dengan mantan suami.

PROGNOSIS
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 21

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Hierarki Prognosis
1. Onset Penyakit 2. Kekambuhan 3. Lama Penyakit 4. Usia 5. Faktor genetik 6. Faktor pencetus 7. Kepatuhan minum obat 8. Dukungan Keluarga 9. Fungsi Premorbid 10. Status Pernikahan : Bertahap : Ada, Sebelumnya pasien juga pernah dirawat 7 kali di dharmawangsa sebelumnya. : Berlangsung kurang lebih 22 tahun (tercatat sejak tahun 1998) : 38 tahun : Tidak ada : Jelas : baik : baik : tidak ada : Cerai

Maka dapat disimpulkan prognosis Skizofren Paranoid

Dubia ad Bonam

TERAPI
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 22

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

1. Farmakoterapi Haloperidol Trihexyphenidil 2. Psikoterapi a. Terapi Suportif Membuat pasien merasa nyaman, diterima, berempati kepada sesama, dan dapat memahami hal-hal yang menjadi perhatian penderita, serta menolong pasien dapat menentukan arah tujuan. Terus memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur demi kesembuhannya. b. Terapi Kognitif dan Perilaku (Cognitive Behavioural Therapy/CBT) Memberikan terapi musik untuk mengalihkan perhatian pasien dari halusinasi auditorik. 3. Terapi Psikososial a. Individual Behavioral therapy Mengajak pasien utnuk mendengarkan musik dan bernyanyi untuk mengalihkan perhatian pasien terhadap halusinasi Recreation therapy Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi dan kesenian yang diadakan. b. Keluarga Psikoedukasi Memberikan informasi tentang gangguan yang dialami pasien pada saat ini dan penatalaksanaan yang akan diberikan kepada pasien. Selain itu dijelaskan kemungkinan perkembangan penyakit pasien, karena keadaan pasien apabila ditangani dengan segera dapat berkembang menjadi baik, tetapi dapat juga menjadi sebaliknya. Family support
23

3 x 2 mg tab 2 x 2 mg tab

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Memberi penjelasan kepada keluarga pasien untuk mendukung dan memotivasi pasien dalam pengobatan, sehingga perkembangan pasien dapat menuju ke arah yang baik.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 24

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

WAWANCARA I
Hari/Tanggal : Senin, 9 April 2012 Pukul Pakaian Aktifitas Tempat : 10.00 WIB : Kaos berwarna abu-abu, celana panjang jeans berwarna krem : Pasien sedang merokok dan duduk di taman : Bangsal pria Sanatorium Dharmawangsa B : Pasien Hasil wawancara : A : Siang M, lagi ngapain ? B : Siang.. Gak ngapa-ngapain, duduk-duduk aja (sambil meniup asap rokok keluar dari mulutnya) A : Oh ya, masih ingat saya ga ? saya dokter A. B : Ada urusan apa cari saya dok ? Mau Tanya-tanya doank ya ? Waham curiga. A : Lagi mau menanyakan keadaan ibu hari ini, masih ingat tidak dengan saya? B : Ehhmmm.. ingat, dulu kayanya pernah kesini kan ya ? orientasi orang baik A : Iya. Boleh ngobrol-ngobrol ga ni ? ganggu ga ? B : Boleh. Ga koq. A : Namanya M kan ? B : Iya, lengkapnya Tjung Siu Mei. Panggil Mei aja. A : Oh iya, Hari ini hari apa ya? B : Gimana sih dokter A, hari ini kan hari Selasa orientasi waktu baik A : hahamaklum lupa,kalo disini alamat lengkapnya dimana ya ? B : Wah saya cuma tau ini daerah dharmawangsa deket Fatmawati, ngomong ngomong dokter tinggal dimana? orientasi tempat baik A : Aku tinggal di daerah sekitar Pluit. M dimana ? B : di Kembangan A : Udah berkeluarga belum ? B : Udah, tapi udah pisah gua ama dia. A : Bagaimana kok bisa pisah ?
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 25

Keterangan : A : Pemeriksa

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

B : Sebenernya malu gua ceritanya. Dia tu suka mukul gua dan marahmarahin gua. A : Sebelum-sebelumnya pernah atau baru sekali itu aja ? B : Udah sering. Dari awal nikah udah sering mukul gua. Waktu gua hamil aja, gua pernah ditendang. A : Tapi waktu pacaran ga pernah mukul kan ? baru pas nikah aja dia mukul ? B : Pernah juga dulu. Terus gua minta putus, dia ga mau putus, tapi gua maksa mau putus. Udah putus, sempat ga hubungan lagi. Terus setaon gitu, dia balik nyari gua, minta mau nikahin gua. A : Terus M setuju nikah ? B : Iya. A : Memang dulu sudah berapa lama pacarannya ? B : Dari SMA dok. A : Lama juga yaa pacarannya. Terus kenapa waktu itu bisa cerai ? B : Yaa karena dia suka mukul gua. Gua udah ga tahan banget. Udah gitu, dok pas gua minta cerai, gua cerita ke temannya, ehh temennya cerita ke gua kalo suami gua tu bukan orang bae. A : Maksudnya ? B : Iya, dia bilang kalo suami gua tu suka selingkuh. Dia pernah bawa cewe lain ke rumah gua pas gua ga ada di rumah. Sedih banget deh, dok dengernya. A : M sendiri pernah lihat langsung ga suaminya sama cewe lain ? B : Ga pernah. A : Ooo B : Makanya, dok dulu gua bisa masuk sini ya karena itu. Gua sedih banget. Jadi males ngapa-ngapain. Jadi eror gini dech. (sambil tertawa lebar) A : Kalo sekarang lagi dekat dengan siapa ? B : Hmm, gua dijodohin sih ama oma Saman. (sambil menghisap dan meniup asap rokok keluar dari mulutnya) A : Dijodohin dengan siapa ? B : Dijodohin sama dr S. Tapi gua gak mau. A : Kenapa gak mau? B : Jelas gak mau lah. Dia kan udah berkeluarga. (tertawa lebar). Gua punya ide nih. A : Ide apa?
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 26

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

B : Gua pengen bangun rumah sakit. Rumah sakit yang gede banget. Terus yang berobat disitu, ga usah bayar, gratis. A : Terus bangunnya bagaimana ? caranya ? B : Kan Jakarta banyak orangnya. Masa ga mau nyumbang sih. Kan ini buat sosial. Orang kaya di Jakarta kan banyak tuh. Pasti mau nyumbang deh. Lu bayangin aja, anggap aja penduduk Jakarta enam juta orang. Satu orang nyumbang seribu aja, udah dapat enam milyar. Apalagi kalo yang kaya pada nyumbang. Gak mungkin kan yang kaya nyumbang cuma seribu, minimal seratus ribu lah. Eh sebentar ya, gua buang ludah dulu (sambil berjalan kearah tanaman di taman). Ahh rokok gua tinggal dikit ? A : Memang M mau merokok lagi ? B : Mau sich. Tapi entar aja lah. A : Memang sudah merokok dari kapan ? B : Dari 2003. Gua bisa ngabisin dari 2 kotak sampe 1 selop. A : Sampai sebanyak itu merokoknya ? Memangnya ga batuk ? B : Ga. Uda biasa. Cuma disini aja ga bole banyak-banyak, Cuma dikasih 2 kotak doank. (sambil menggumam). A : Hmm ngomong-ngomong kalo misalnya km tiba - tiba dijalan ketemu rokok bekas dijalan, trus agak basah kena genangan. Apa yang km lakukan? B : Yah saya ambil lah dok, kapan lagi dapet rokok gratis Diskriminatif Judgment terganggu Dok Gimana? Kira-kira bisa bangun ga ya rumah sakitnya? Gua udah hubungin SBY dan orang-orang kaya kenalan gua juga sih buat bantu gua. A : M kenal sama Bapak SBY ? B : Kenal lah. Dia temen deket gua. Gua juga kenal banyak orang kaya di seluruh Indonesia. Waham Kebesaran A : Kenalan dari mana ? B : dari Facebook. Dokter punya Facebook juga kan ? entar add gua yaa.. A : Ada. Iya, ntar di add yaa. Terus cara M hubungin mereka bagaimana ? B : Gua udah kirim pesan di Facebooknya. A : Oh gitu. B : Eh lu suka ga ngobrol sama gua ? A : Suka. Kenapa?
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 27

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

B : Gua dulu ga suka ngobrol ama orang-orang. Ga tau sekarang jadi suka aja. A : Oh gitu. B : Iya. Padahal dulu mah gua diem banget. A : Trus kamu M bisa sampe sini gimana ceritanya? B : Oh gua kesini dateng sendiri ditemani keluarga, abis gua pusing di rumah masih suka denger suara - suara ama susah tidur kemarin itu. Tilikan 4 A : Oh begitu, beberapa hari ini sibuk ngapain aja M ? B : Wah saya mah gini - gini aja, palingan kemarin saya ikut ngobrol aja ama perawat - perawat, and kemarinnya lagi karokean bareng itu aja sih Daya ingat jangka pendek A : Wuah kalo nyanyi suaranya bagus kayaknya ni, btw coba d aku sebutin tiga kata, tar kamu ulang ya Meja, air, merah B : Suara saya yah gini-gini aja dok, hahmeja, air, merahbuat apaan tu dok? Pemeriksaan ya?Daya ingat segera A : hahakm tau aja hebat B : Oya, dok udahan dulu yaa ngobrolnya, gua mau ngerokok lagi nich. A : Oo gitu, ya udah ga apa. Kita ngobrolnya besok lagi yaa. B : Ok (sambil tersenyum)

Kesan wawancara I Kesadaran Psikiatrik Kebersihan diri Afek Konsentrasi Orientasi waktu Orientasi orang Orientasi tempat Waham curiga Waham Kebesaran Halusinasi Tilikan : Compos mentis : Terganggu : Cukup : Dalam : Baik : Baik : Baik : Baik : Ada : Ada : Tidak ada : Tilikan 4

Daya ingat jangka panjang, pendek, segera : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

28

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

WAWANCARA II
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2012 Pukul Pakaian : 09.00 WIB : Kaos berwarna merah, celana panjang bahan kain berwarna

coklat tua
Aktifitas : Pasien sedang mengisi TTS dan duduk mengobrol di lorong

bangsal

pria
Tempat

: Bangsal pria Sanatorium Dharmawangsa B : Pasien

Keterangan : A : Pemeriksa

Hasil wawancara : A : Hai M, apa kabar? B : Baik A : Ganggu ga ? Lagi ngapain M ? B : Ga koq. (sambil menulis sesuatu di koran) A : Lagi ngapain nih ? sudah makan siang belum ? B : Lagi mengisi TTS aja di Koran ni...nanti makannya lagi tanggung ni membaca dan menulis baik A : Wah ini ada kolom yang kosong, cluenya " pembicaraan banyak orang " hmm B : Wah iya kalau ini mah isi " Buah bibir " pikiran abstrak A : Wah hebat juga ya km, saya aja mikir dulungomong-ngomong ini kertas ada gambar Kubus ama kotak-kotak buat apaan ? Visuospasial baik B : Gak tadi saya iseng aja dok, sekalian ngetes ini bolpoint A : bagaimana tidurnya semalam? B : Lumayan. Tapi kalo udah siangan gitu, perasaan bawaannya jadi ngantuk terus.

Sekarang aja gua ngantuk. Ga semangat gitu, mungkin karena efek obat kali ya ? Jadi malas ngapa-ngapain.
A : Kemarin sempat cuti ya ? Kemana ? B : Iya, kemarin pulang ke rumah, kumpul sama keluarga dan anak gua juga. A : Oo udah punya anak ? Nama anaknya siapa? B : Namanya Abednego. Jeremy Kevin Abednego. Umurnya sekarang sudah 12 tahun.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 29

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

A : Wah namanya sama dengan saya bu. Sudah besar juga yaa. Dia tinggal sama

siapa ? B : Selama gua disini, dia tinggal sama neneknya di Kembangan.


A : Suaminya dimana ? B : Udah cerai A : Bagaimana bisa cerai? B : Pertama, dia orangnya suka main pukul. Bahkan pas gua lagi hamil, gua pernah

ditendang sama dia dan gua juga denger dari temannya dia juga selingkuh, suka maen perempuan, suka bawa cewek kerumah gua, teman gua ga berani cerita karena ga enak sama gua. Tapi waktu gua bilang mau cerai sama suami gua, baru dia mau cerita. Dia juga nyuruh gua cerai karena suami gua bukan orang bae katanya.
A : Ooo gitu... B : Ya gitu.. Makanya tau gitu gua ceraiin aja.. A : Dulu pacaran berapa lama ampe mutusin buat married? B : Dari SMA. Sempat putus tapi ga berapa lama dia datengin gua terus mimta nikahin

gua.
A : Tadi bilang suami pernah mukul, sebelumnya waktu pacaran atau awal married pernah

ga?
B : Udah dari dulu suka mukul, waktu pacaran juga pernah sekali, makanya gua minta

putus. Ehh pas uda nikah juga sama, dari awal nikah uda suka mukul-mukul.
A : Habis cerai sama suami, pernah dekat sama yang lain ga ? siapa? B : Dulu pernah dekat dengan David. Dia pasien sini juga, kenal ga? tapi gak lama sih,

Karena gua merasa ga cocok dengan dia. Trus gua keluar dari sini, ke Bali, dan dekat dengan cowok Bali, namanya Nyoman. Yang anehnya gua lupa sama sekali sama si David, gua ga inget sama sekali.. Habis tu ga berapa lama gua eror lagi, mulai dengerdenger suara-suara lagi, ya uda gua masuk sini lagi. Disini gua dekat sama Geri, pasien disini juga. halusinasi auditorik
A : Memang waktu itu suka dengar suara-suara apa? B : Waktu tu gua lagi bawa mobil di Surabaya, dari Bali mau ke Jakarta. Nah waktu di

jalan tu ada suara yang kaya lagi ngomong sama gua. Katanya jangan ketempat koko tapi ga dikasih tau kenapa ga boleh.. Dia ngomong berulang-ulang, ngomong itu-itu doank. Ya gua denger itu terus jadi bingung sendiri gua.. Uda ga bisa mikir apa-apa lagi. halusinasi auditorik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 30

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

A : Memang yang ada di pikiran M waktu itu apa? perasaannya M waktu itu gimana? B : ga tau, waktu uda denger tiba-tiba ya percaya aja, terus perasaannya kaya kosong gitu. Dan gua seperti ngobrol gitu ama suara itu, kayak kita sekarang. RTA

terganggu
A : Emang ngobrolin apa aja? B : Ga tau apaan, gua pas ngobrol sama suara tu langsung ngerti dan jawab gitu aja. Gua

juga kadang ngerasa aneh. (pasien tersenyum lebar).


B : Baru-baru ini aja gua juga dengar ada suara yang bilang kalo gua itu titisan ular putih.

Terus gua juga lihat ada orang gitu, pas gua tanya dia sapa, katanya dia dewa ular putih.. Eh tau gak? Kuburan dewa ular putih ada loh di China sono, panjang kuburannya dan kata koko gua, kalo mau kesana harus lewatin delapan lautan dulu. Bukannya cuma tujuh lautan yaa? Waham bizzare
A : Oh gitu. Setelah itu pernah ga lihat atau denger suara-suara lagi ? B : Pernah. Gua pernah lihat roh-roh dating ke kamar gua, terus ajak main gua

gitu.

Bingung juga sih itu tamu atau siapa, tapi tiba-tiba ilang aja gitu halusinasi visual
A : Oh lihat dimana ? Trus roh itu ada ngomong sesuatu apa ga sama M ? B : Gua ngeliatnya di dalam kamar gua. Ga ngomong, dia Cuma ngajak main gitu aja,

pukul-pukalan gitu.
A : M percaya ada Tuhan? B : Percaya. Dulu gua Buddha, terus pindah ke Kristen karena sekolah gua sekolah

Kristen. Terus gua juga pernah Islam, gua lupa kenapa gua pindah ke Islam. Gua juga pernah jadi Atheis, ga percaya gua sama Tuhan tapi setelah gua sakit dari tahun '97 tu gua mulai percaya lagi sama Tuhan, akhirnya gua masuk Katolik dan mulai baca Alkitab.
A : M suka baca Alkitab? B : Sebenarnya suka. Tapi kalo baca Alkitab, suara-suara di kuping gua malah tambah

banyak. Sampe pusing guanya. Halusinasi auditorik


A : Suara kayak gimana ?

B :Ya itu, setiap gua baca Alkitab, tiba-tiba ada suara yang komentarin apa yang udah gua baca. Padahal disekeliling gua ga ada orang. Komentarnya banyak banget, jadi kadang gua jadi malas baca Alkitab karena tiap baca nanti ada suara-suara lagi, makin pusing gua. Halusinasi auditorik
A : Perasaan M gimana kalau sudah selesai baca ?
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara 31

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

B : Enak sich perasaannya, lega gitu tapi jadi malas karena ada suara-suara itu. Soalnya

pusing banget.
Gua tau gua sakit dan gua pengen banget sembuh. Tapi gua ga tau kenapa gua bisa eror kaya gini terus. A : Maksudnya sakit gimana ? Eror apanya ? B : Ya sakit. Masa gua bisa denger suara-suara tapi ga ada orangnya. Kan aneh?

A : Oo gitu.. B : Tapi ya udah lah, yang penting gua minum obat aja, siapa tau gua bisa sembuh.
Oo waktu tu gua juga pernah denger suara-suara kalo bapak gua tu sebenernya punya saham gede di perusahaan sini. A : Dimana ? B : Di Jakarta. Perusahaan Unilever. Tapi saham-saham tu dipegang dan disembunyiin

sama temen-temen bapak gua. Mama aja ga tau soal saham itu.
A : Terus ? B : Ya itu. Gua disuruh rebut semua saham itu balik. A : Terus kamu mau ? B : Ehmm.. (pasien terdiam) A : Kalau dengan orang-orang disini ? Ada ga yang M ga suka? B : Ga ada. Cuma kalo gua liat orang lagi telponan, gua merasa kalo itu orang lagi

ngomongin gua. Waham referensi


A : Memang M denger dia ngomongin apa di telepon? B : ga denger. Perasaan aja gitu. A : M memang kenal sama yang lagi telepon itu? B : ga kenal. B : Dok, gua ngerokok dulu yaa. A : Oo.. M mau ngerokok lagi yaa ? B : Iya. A : Ya udah kalo gitu. Lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi yaa.. B : Iya, Dok. Makasih yaa, Dok. A : Sama-sama, M. Sampai ketemu lagi yaa.

Kesan wawancara II Kesadaran


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

: Compos mentis
32

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Psikiatrik Kebersihan diri Afek Daya ingat Konsentrasi Kemampuan membaca dan menulis Kemampuan Visuospasial Pikiran Abstrak Waham curiga Waham referensi Waham Kebesaran Halusinasi

: Terganggu : Cukup : Dalam : Baik : Baik : Baik : Baik : Baik : Ada : Ada : Ada : Ada

DAFTAR ISI
Halaman Judul Daftar Isi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

i
33

Naskah Ujian Psikiatri

Albert Abednego (406100025)

Naskah Ujian Psikiatri Identitas Pasien Riwayat Psikiatrik Status Mental Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Ikhtisar Penemuan Bermakna Kesan yang didapat dari wawancara Formulasi Diagnostik Evaluasi Multi Aksial Daftar Problem Prognosis Terapi Lampiran Lampiran

1 2 2 9 13 14 17 18 19 21 21 21 22 24

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 12 Maret 14 April 2012 Sanatorium Dharmawangsa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumangara

34

Anda mungkin juga menyukai