Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skizofrenia Paranoid
Disusun Oleh :
Rifky Jembardiansyah
1102010241
Pembimbing :
dr. Rosita MH, Sp.KJ
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Usia
Tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Status perkawinan
Agama
Tanggal masuk RS
: Ny. LIS
: Perempuan
: 50 tahun
: Ambarita, 14 April 1964
: Jl. Manunggal Bakti No.29A JAKTIM
: Bidan
: D1
: Menikah
: Protestan
: 30 Desember 2014
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
: Tanggal 18,25 Jan 2014 dengan suami pasien dan anak pasien
A. Keluhan Utama
Pasien sering menghilang dari rumah, bertelanjang di luar rumah tanpa
ada rasa malu, serta prilakunya kacau sejak 6 Bulan SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Pasien malas mandi, jam tidur berkurang, sering meninggalkan masakan
ketika masak sampai gosong, memindah mindahkan kunci rumah dari satu tempat
ke tempat yang lain tanpa alasan yang jelas, gelisah.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Sejak 6 bulan SMRS suami pasien mengatakan bahwa pasien belakangan
ini terlihat aneh, sering kabur dari rumah, menghilang tanpa sebab, namun pasien
masih dapat kembali kerumah dengan sendirinya dalam hari yang sama, pasien
juga pernah bertelanjang diluar rumah, pasien juga sering meninggalkan masakan
atau memasak sampai gosong tanpa sebab, malas mandi, jam tidur berkurang,
memindah mindahkan kunci rumah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa
alasan yang jelas, dan gelisah. Lalu pasien dibawa ke RS grogol untuk berobat
jalan. Saat ditanyakan kepada suami pasien nama obat yg diminum istrinya,
2
suaminya hanya mengetahui 1 obat Largactil, sisanya tidak mengetahui nama obat
yang diminum oleh istrinya. Setelah obat habis pasien tidak melanjutkan
pengobatan, dan gejala aneh sebelumnya muncul kembali. Kemudian pada
pertengahan November pasien dibawa ke Rs. Duren Sawit dan dirawat selama 2
minggu. Pasien dibawa oleh suami ke RSPAD Gatot Soebroto pada tanggal 30
Desember 2014 dengan alasan suami pasien merasa kondisi istrinya makin
memburuk dan tidak membaik setelah dirawat di RS. Duren Sawit, pasien dirawat
di Rumah sakit tersebut selama 2 minggu, lalu pasien dibawa pulang oleh suami
secara paksa dari rumah sakit tersebut.
Suami pasien mengatakan bahwa sebelum sakit bahwa pasien pernah
memberikan uang gaji seluruhnya kepada pasien, jika suami membutuhkan uang,
ia akan meminta pada pasien dalam jumlah tertentu, namun pasien kadang
kadang aneh dan memicu konflik dengan suami, pasien meminta bunga dari uang
yang dipinjam suami, jika tidak diberikan maka pasien akan marah terhadap
suami namun tidak sampai adanya tindakan kekerasan fisik, hanya adanya
percekcokan antara keduanya, karena tindakan tersebut membuat anak anak
pasien malah menjadi menjadi kesal terhadap tindakan suami pasien dan
menimbulkan konflik internal. Pada suatu saat suami pasien pernah memberikan
uang sejumlah dua puluh juta rupiah, namun pasien menghilangkan uang tersebut
tanpa alasan cukup jelas sehingga memicu konflik dengan suami, akhirnya
semenjak kejadian itu suami pasien tidak lagi memberikan gajinya seluruhnya
pada pasien. Pada saat autoanamnesis dengan pasien, dan mengkonfirmasi
kejadian tersebut pasien mengatakan suaminya sekarang tidak pernah memberi
uang lagi dan jarang memeluk pasien lagi, dan pasien mengatakan bahwa uang 20
juta tersebut disimpan di dompet tidak digunakan. ketika pasien ditanya apakah
adanya suara - suara yang menggangu?, pasien menjawab bahwa ada suara yang
yang menyuruh pasien untuk menikah lagi dengan orang lain secara berulang
ulang. Pasien juga mengatakan bahwa ada seseorang tetangga nya yang merasa
bahwa ia menyukai pasien yang bernama Pak manulang dan ingin menikahi
dirinya, ketika pemeriksa mematahkan ide pasien bahwa itu adalah salah dan
tidak benar, pasien tetap bersikeras pada keyakinannya, pasien juga mengatakan
bahwa dirinya melihat sosok pak manulang mengikuti dirinya, selain itu juga
pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak pernah dipeluk lagi oleh suaminya.
Pada saat dirawat di rumah sakit pasien selalu berdiri didepan pintu dan
mengatakan ingin pulang dan bertemu dengan suami, pasien terlihat kaku dan
selalu berjalan mondar mandir disekitar tempat perawatan, menurut penuturan
pasien lainnya yang berada di tempat yang sama dengan Nyonya LIS, ia tidak
tidur semalaman.
D. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Riwayat Gangguan Psikiatri
Menurut suami pasien, awalnya gejala pasien pertama kali berobat
di rumah sakit grogol pada kisaran bulan agustus 2014 pasien dibawa
berobat karena suami melihat istrinya bertingkah laku aneh, seperti kabur
dari rumah namun kembali lagi, telanjang di luar rumah, sering meninggal
kan masakan sampai gosong dengan alasan lupa. Kemudian pasien diberi
obat namun suami pasien lupa nama obatnya hanya ingat 1 jenis obat yaitu
Largactil, setelah obat habis kondisi pasien membaik namun setelah obat
habis dan merasa sehat tidak pasien kontrol, lalu beberapa hari kemudian
pasien menunjukan gejala sebelumnya, yang akhirnya pasien dibawa ke
rumah sakit duren sawit dan dirawat selama 2 minggu, pasien pulang
paksa oleh permintaan suami karena suami mengatakan keadaan pasien
malah lebih buruk di banding sebelumnya dan membawa pasien ke
RSPAD Gatot.
E. RiwayatKehidupan Pribadi
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir secara normal, lahir direncanakan, riwayat kesehatan
pria.
Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Pasien melanjutkan pendidikan di D1 kebidanan di
Universitas
Budi
Kemulyaan,
dan
dapat
menyelesaikan
pendidikannya
.
2. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja m45554, pasien berhenti dari
pekerjaannya karena keinginan sendiri, pasien mengatakan
5
Riwayat Keluarga
Ayah pasien merupakan seorang guru dan ibu pasien adalah
seorang ibu rumah tangga. Kedua orang tua pasien memiliki keyakinan
Kristen Pasien merupakan anak 4 dari 9 bersaudara. Hubungan antara
pasien dengan adik dan kakak pasien baik dan dekat terutama pada kakak
perempuannya, pasien tinggal bersama keluarganya didaerah duri
kepulauan riau, namun setelah SMP pasien pindah ke Jakarta bersama
Situasi
Kehidupan
Sekarang
Saat ini pasien
tinggal
dengan
suami,
kedua anak, Ayah dan ibu pasien masih hidup namun tinggal berpisah.
Semenjak tahun 2006 pasien sudah tidak bekerja lagi, mengurus kedua
anaknya. Pasien yang merawat kedua anaknya, seperti memasak, dan
kegiatan rumah tangga laiinnya.
6 Bulan SMRS, pasien menjadi aneh terkadang kabur dari rumah
tetapi kemudian kembali lagi, membuka baju diluar rumah, dan jika
memasak sering ditinggal sampai gosong hingga suami menjadi jengkel
terhadap pasien
Persepsi
1. Pasien tentang diri dan lingkungan
Pada saat pertama kali dirawat di RS duren sawit, pasien
mengatakan merasa diri pasien sehat dan tidak memiliki penyakit
apapun. Namun saat ini pasien mengatakan pasin menyadari dirinya
sakit jiwa. Saat dilakukan wawancara, pasien ingin segera pulang dan
bertemu suami.
2. Persepsi keluarga tentang diri pasien
Suami dan anak pasien berpendapat bahwa pasien membutuhkan
pengobatan dari bagian kesehatan jiwa. Keluarga menginginkan pasien
3.
oleh pasien. Suara-suara yang didengar oleh pasien bukan mengomentari tapi
menyuruh pasien sesuatu.
e. Pikiran
Proses pikir
Isi Pikir
: Asosiasi Longgar
: Waham cinta, waham kejar dan preokupasi, ingin pulang
dan bertemu suami.
Orientasi
1. Waktu
2. Tempat
3. Orang
Daya ingat
1. Jangka panjang
pasien dilahirkan.
2. Jangka menengah : Baik, pasien dapat mengingat siapa yang
mengantarnya ke rumah sakit.
: Baik, pasien dapat mengingat makanan yang
3. Jangka pendek
Kemampuan visuospasial
Pasien dapat menggambarkan jam dengan baik.
10
Pikiran abstrak
Pasien mampu mengartikan peribahasa tong kosong nyaring
bunyinya dengan menjawab orang yang banyak ngomong tetapi padahal
tidak ada apa-apanya.
Penilaian realita
RTA terganggu.
11
Tilikan
Pasien memiliki tilikan derajat 4, pasien.menyadari dirinya dirinya
sakit namun tidak mengetahui penyebabnya.
Status Interna
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Compos Mentis
: 128/86 mmHg
: 84 kali/menit, reguler
: 20 kali/menit
: 36,5oC
: Konjungtiva tidak anemik, Sklera tidak ikterik
: Perdarahan (-), palpasi pada daerah sinus pada
bagian sinus nyeri (-), deviasi septum (-)
: Pada mulut tidak ditemukan kelainan. Bibir tampak
kering.
g. Jantung
h. Paru
i. Abdomen
: Cekung, supel, tidak ada nyeri tekan, hati dan limpa tidak
2. Status Neurologis
a. GCS
: 15
: negatif
: positif
12
d. Motorik
e. Sensorik
13
Pada saat dirawat pasien selalu berdiri didepan pintu dan mengatakan ingin
pulang dan bertemu dengan suami, pasien terlihat kaku dan selalu berjalan mondar
mandir disekitar tempat perawatan, menurut penuturan pasien lainnya yang berada di
tempat yang sama dengan Nyonya LIS, ia tidak tidur semalaman.
Dalam pemeriksaan didapatkan Pasien perempuan, usia 50 tahun yang sesuai
usianya, pasien terlihat kurus, rambut terlihat berantakan, dan dengan perawatan diri yang
kurang. Mood pasien disforik karena pasien ingin pulang dengan afek terbatas. Proses
berpikir pasien terkadang koheren, pasien menjawab pertanyaan dengan spontan. Saat
diwawancara didapatkan gangguan persepsi yaitu waham cinta dan halusinasi visual. Isi
pikirannya pasien merasa ada suara yang berualang ulang yang menyuruh pasien untuk
menikah lagi, pasien juga kadang melihat sosok seorang tetangga nya yang bernama
manulang yang selalu menikuti pasien, pasien percaya bahwa dirinya diikuti oleh sosok
tersebut karena ia menginginkan pasien untuk menikah dengannya, karena sosok tersebut
tidak mempunyai anak laki laki seperti anak yang pasien miliki
Kesiagaan dan orientasi pasien baik.Kemampuan intelegensi, visuospasial,
berpikir abstrak, dan daya informasi cukup baik.Panilaian realita terganggu dan tilikan
pasien derajat empat.Reabilitas cukup dapat dipercaya.
:
Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang secara
klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan
distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam beberapa fungsi psikososial
dan pekerjaan.Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu
gangguan jiwa.
Gangguan jiwa ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO)
karena tidak adanya faktor organik spesifik yang diduga berkaitan dengan
gangguan jiwanya, gangguan sensorium atau kesadaran neurologis, maupun
gangguan kognitif.
14
:
Belum bisa menentukan ciri kepribadian pasien
Aksis III
:
15
:
Pada pasien ditemukan adanya masalah dengan suami di dalam
Aksis V
Aksis II
: Belum ditemukan
Aksis III
Aksis IV
: Masalah keluarga
Aksis V
IX. DIAGNOSIS
16
: ad bonam
Ad Fungsionam
: dubia ad bonam
AdSanationam
: dubia ad malam
DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik
Ekstrapiramidal Syndrom akathisia
B. Psikologik
1.
2.
3.
4.
Mood
Afek
Gangguan persepsi
Isi pikir
5. RTA
6. Tilikan
: Kesan Disforik
: Terbatas
: Halusinasi visual &auditorik
: Preokupasi ingin pulang merawat kedua anak
Waham cinta
: Terganggu
: Derajat 4
Medikamentosa
17
Non-Medikamentosa
1. Intervensi Psikososial (1)
a. Psikoedukasi
Psikoedukasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang dengan
skizofrenia dan keluarga tentang perjalanan penyakit, pengenalan
gejala, pengelolaan gejala, pengobatan (tujuan, manfaat, dan efek
samping pengobatan)peran orang yang mengidap skizofrenia dan
keluarga dalam pengobatan. Psikoedukasi juga bertujuan untuk
memperkenalkan orang dengan skizofrenia dan keluarga terhadap
perencanaan hidup yang lebih realistic dan mampu laksana.
b. Intervensi keluarga
Intervensi keluarga dimulai dengan penilaian terhadap relasi dan fungsi
keluarga.Intervensi ini meliputi edukasi keluarga, meningkatka
keterampilan
koping
dan
penyelesaian
masalah,
memperbaiki
X. PEMBAHASAN
Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku, alam pikiran, dan perasaan yang secara
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam
pekerjaan dan kehidupan sosial pasien.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien
menderita gangguan jiwa. (2)
18
Pada pasien ini didapatkan, halusinasi visual dan halusinasi auditorik, serta adanya
waham. Pada pasien ini terdapat waham berupa waham cinta, dimana pasien memiliki
keyakinan bahwa seseorang tetangga pasien menyukai pasien dan menginginkan
menikah dengan pasien selain itu, pasien juga memiliki kebiasaan jarang mandi
Sebagai tambahan untuk diagnosis Diagnosis Skizofrenia Paranoid :
Pada pasien didapatkan waham dan halusinasi visual yang menonjol sehingga dapat
dikatagorikan sebagai skizofrenia paranoid (F20.0).Pada pasien ini terdapat waham cinta
dan halusinasi visual. Tetapi pasien pernah memiliki riwayat adanya perasaan curiga yang
tidak beralasan saat riwayat gangguan terdahulu.Pasien memiliki gangguan berupa afek
yang terbatas dengan mood disforik.
Terapi pada pasien ini diberikan quetiapine, dan trihexyfenidyl.
Quetiapine (5)
Farmakodinamik
Obat ini memiliki afinitas terhadap reseptor dopamine (D2), serotonin (5HT2), dan
bersifat agonis parsial terhadap reseptor serotonin 5HT1A yang diperkirakan
mendasari efektivitas obat ini untuk gejala positif dan negative.
Farmakokinetik
Quetiapine secara cepat diabsorbsi sesudah diminum, mencapai konsentrasi puncak di
plasma dalam waktu 1,5 jam dan dimetabolisme oleh hepar. Dengan waktu paruh 6
jam yang terdapat di dalam batas dosis klinik yang dianjurkan.
Efek Samping
20
Efek samping yang timbul tergantung obat yang dipakai, namun yang sering muncul
adalah: penambahan berat badan, penglihatan kabur, gemetar (tremor), mengantuk
dan detak jantung yang cepat.
Trihexyfenidyl (5)
Obat ini termasuk dalam golongan antikolinergik dan merupakan alternatif obat
dalam pengobatan parkinsonisme.Obat ini sering diresepkan, karena termasuk dalm
tanggungan BPJS.Obat ini mengurangi aktivitas kerja kolinergik di ganglia basalis.
21
Daftar Pustaka
1. PDSKJI. Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia. Jakarta : s.n., 2011.
2. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : PT Nuh Jaya,
2003.
3. Sadocck, Kaplan. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC, 2014.
4.
Haloperidol.
Medscape.
emedicine.medscape.com.
[Online]
[Cited:
Januari
20,
2015.]
22