F25 SKIZOAFEKTIF
Disusun Oleh
Febriska Taradipa
I4061202006
Penguji
dr. Edi Hermeni, Sp. KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 27 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh (Pengangkut minyak menggunakan kapal)
Status Pernikahan : Belum Menikah
Status Pasien : BPJS
Ruang : Bangsal UPIP
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 Februari 2023
1
keluarga sering memojokan dan menyalahkan pasien. Pasien mengatakan
dirinya memiliki pikiran su’udzon kepada keluarga pasien. Pasien merasa
seperti ada yang ditutup-tutupi oleh keluarganya. Pasien juga merasa keluarga
pasien tidak peduli dan tidak menanggapi pendapat atau keinginan pasien.
Pasien mengatakan dirinya lebih suka menyendiri sejak tidak dipercaya oleh
semua orang sejak 2 tahun lalu. Pasien mengatakan hal ini bermula ketika pasien
menjual barang di rumah, lantas keluarga pasien marah dan mulai tidak
mempercayai pasien, pasien merasa kesal atas hal tersebut, sedangkan teman-
temannya mengira pasien sombong dan tidak acuh terhadap teman karena sering
kali menolak ajakan teman untuk kumpul dengan alasan letih.
Pasien mengatakan dirinya merasa bersalah karena sudah memiliki pikiran
su’udzon dan tidak mempercayai keluarganya. Pasien mengatakan hal itu tidak
membuat pasien memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Pasien mengatakan jika mengingat bagaimana keadaan dirinya dan keluarga
membuatnya sedih. Ketika merasa sedih pasien akan menyendiri dan
mengurung diri di kamar, tidur lebih lama dari biasanya, dan lebih banyak
makan. Sedangkan ketika dalam suasana hati senang pasien akan sering tertawa,
pergi keluar, berbelanja mentraktir teman-teman.
Pasien juga mengeluhkan sulit tidur ketika ada hal yang ingin dilakukan namun
tidak terpenuhi. Pasien mengatakan ketika menginginkan sesuatu pasien ingin
hal tersebut terealisasi, jika tidak tersebut mengganggu pikiran pasien sehingga
pasien merasa gelisah dan akan sulit tidur. Pasien mengatakan pasien suka
merencanakan sesuatu yang bersifat sistematis, pasien juga senang segala
sesuatu yang rapi.
Pasien mengatakan pernah mengalami trauma pada bagian kepala lebih dari 1
tahun lalu karena tertimpa bata, namun pasien tidak sampai pingsan. Pasien
menyangkal adanya riwayat sakit lain sebelumnya.
Pasien menyangkal memiliki pengalaman tidak menyenangkan lainnya yang
dirasa mengganggu kehidupan pasien. mendengar suara atau bisikan yang tidak
dapat didengar oleh orang lain. Pasien menyangkal melihat sesuatu yang tidak
dapat dilihat orang lain. Pasien menyangkal mencium bau-bau yang tidak dapat
dicium orang lain. Pasien menyangkal adanya perasaan seperti diikuti oleh
seseorang atau sesuatu. Pasien menyangkal adanya perasaan seperti dirasuki
sesuatu. Pasien menyangkal perasaaan seperti dikontrol atau dikendalikan oleh
sesuatu. Pasien menyangkal adanya perasaan pikirannya disiarkan sehingga
semua orang dapat mengetahuinya.
Pasien pernah minum alkohol pertama kali saat SMP sebanyak 1 gelas kecil
karena diajak oleh temannya namun sudah berhenti. Pasien menggunakan obat-
obatan terlarang sabu-sabu sejak usia 20 tahunan setelah diajak oleh temannya,
pasien menggunakan sabu sebulan sekali dan terakhir menggunakan 1 bulan
yang lalu. Pasien mengatakan pasien merokok sejak usia 16 tahun.
D. Riwayat Keluarga
Pasien anak ke 6 dari 7 bersaudara. Riwayat gangguan jiwa di keluarga (+)
dialami oleh kakek pasien dan paman pasien dari pihak ibu.
Laki-laki
Pasien
Perempuan
B. Pembicaraan
Kontak verbal (+), pembicaraan dapat diselesaikan, relevan, artikulasi jelas,
volume sedang dan intonasi jelas, kecepatan bicara sedang, bicara spontan,
pasien lebih banyak bicara dari sebelumnya, kontak mata (+).
D. Pikiran/Proses Berpikir
1. Bentuk : Realistik
2. Arus : Koheren, suka mengelak menjadi berkurang
3. Isi : Waham curiga (+), obsesi (-), kompulsi (-), ide bunuh diri (-)
E. Persepsi
Halusinasi visual (-), halusinasi auditorik (-), halusinasi penciuman (-)
depersonalisasi (-), derealisasi (-), ilusi (-).
6. Kemampuan visuospasial
Baik (pasien dapat menggambar jam yang menunjukkan pukul 09.50)
G. Pengendalian Impuls
Tidak terganggu (selama pemeriksaan)
H. Daya Nilai dan Tilikan
1. Kesan nilai sosial : Baik (pasien mengatakan ketika menemukan dompet
yang terjatuh di pelabuhan pasien akan melihat siapa pemilik dompet dan
mengembalikannya)
2. Daya nilai realita : Tidak baik (pasien tidak dapat membedakan kenyataan
dan bukan kenyataan: waham curiga (+) dan daya nilai tilikan 1)
3. Tilikan : 1 (penyangkalan penyakit sama sekali)
B. Status Generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang, eritem (-), sianosis (-)
Kepala : normocephal, deformitas (-), luka lecet (-)
Rambut : hitam, pendek, lurus
Mata : konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
THT : Sekret (-), nyeri tekan tragus (-), tonsil T1-T1
Gigi dan mulut : Sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), massa (-)
Jantung : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Suara napas dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : Soepl, bising usus (+), nyeri tekan (-), massa (-)
Alat Kelamin : Tidak diperiksa
Anus : Tidak diperiksa
Ekstremitas : CRT <2 detik, nadi kuat angkat, edema tungkai (-)
C. Status Neurologis
1. Glasgow Coma Scale
E4M6V5
2. Pupil
Bentuk : Bulat (+), Isokor (+)
Diameter : 3mm/3mm
Refleks cahaya : Langsung (+/+); Tidak langsung (+/+)
3. Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : Tidak dilakukan pemeriksaan
Brudzinsky I : Tidak dilakukan pemeriksaan
Brudzinsky II : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kernig : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lasegue : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pemeriksaan fungsi motorik
555 555
555 555
VII. DIAGNOSIS
F25.2 Skizoafektif tipe campuran
X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologis : Tidak ditemukan kelainan pada fungsi organik
B. Psikologis : Marah, mudah tersinggung, waham curiga (+)
C. Sosial : Pergaulan yang menjerumuskan pasien
XI. PENATALAKSANAAN
a. Perawatan di Rumah Sakit
Dilakukan perawatan inap untuk memastikan diagnosis, stabilisasi medikasi,
menjaga keselamatan penderita dan keluarga, optimalisasi perawatan diri dan
membangun dasar-dasar hubungan penderita dengan sistem dukungan di
masyarakat.
b. Non farmakologis
Dilakukan terapi psikososial untuk menguatkan daya tahan mental yang telah
dimiliki, mempertahankan fungsi pengontrolan diri.
c. Farmakologis
Antipsikotik: PO Risperidon 2x2 mg
Antidepresi: PO Sertralin 1x50 mg
Mood Stabilizer: PO Asam valproate Syr 3x250 mg
XII. PROGNOSIS