SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh :
112018191
Penguji :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. NK
TTL / usia : Tangerang, 13 September 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : KP Gurudug RT 004/003
Tanggal masuk : 16 Desember 2019
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke IGD RSJ Soeharto Heerdjan dibawa oleh kakaknya dengan keluhan
marah-marah sejak lebih dari 2 bulan yang lalu.
4. Riwayat Pendidikan
Pasien lulus SD dan hanya melanjutkan sekolahnya di kelas 2 SMP. Pasien
termasuk anak biasa saja saat sekolah dan selalu naik kelas. Menurut keluarga pasien,
pasien malas dan tidak ingin sekolah lagi.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien sempat bekerja serabutan dan terkadang membantu ibunya berjualan.
Namun, sebagian besar waktunya hanya di rumah. Pasien terkadang masih mau
melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak dan menyuci bajunya sendiri.
7. Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual
Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah menikah
sebelumnya.
C. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak kesembilan dari 9 bersaudara. Saat ini pasien tinggal
bersama ayah, ibu, kakak-kakaknya dan kakak iparnya. Di keluarga tidak ada yang
memiliki keluhan yang serupa dengan pasien.
Genogram
Pihak ayah Pihak ibu
Perempuan Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Pasien
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan : Pasien seorang perempuan, berusia 20 tahun,
mengenakan pakaian rumah sakit dan alas kaki sandal, rambut hitam pendek,
tampak terawat dan sesuai usia pasien. Tinggi badan pasien 148 cm. Rambut
berwarna hitam, terurai.
2. Kesadaran neurologik : compos mentis
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk menonton TV dibangsal
bersama pasien yang lain dan ketika di panggil langsung menghampiri dokter
muda
b. Selama wawancara : Pasien dalam posisi duduk tenang di sebelah
kanan pemeriksa. Pasien berekspresif, terdapat kontak mata saat wawancara
dengan pemeriksa. Saat berbicara dengan pemeriksa pasien tampak
kooperatif. Tidak ada gerakan aneh atau tidak wajar yang dilakukan pasien.
c. Sesudah wawancara : Pasien berdiri dan berjalan ke arah kamar pasien.
4. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa
5. Pembicaraan
i. Cara bicara : Pasien berbicara spontan, volume cukup, ide cerita
cukup, artikulasi jelas, menjawab pertanyaan dengan baik
ii. Gangguan berbicara : Tidak ada
B. ALAM PERASAAN
1. Mood : eutim
2. Afek : luas
3. Keserasian : aerasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : auditorik dan visual
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
D. FUNGSI INTELEKTUAL
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : cukup ide
b. Kontinuitas : koheren
c. Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : waham rujukan
b. Preokupasi : tidak ada
c. Obsesi : tidak ada
d. Fobia : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Terganggu
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : terganggu (menurut pasien, pasien kadang mengatakan bahwa
memukul itu salah, namun pasien menyangkal perilaku dia pernah memukul)
2. Uji daya nilai : tidak terganggu ( jika pasien menemukan dompet terjatuh di jalan,
pasien akan mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya)
3. Daya nilai realitas : terganggu
H. TILIKAN
Tilikan 1 (penyangkalan penuh terhadap penyakitnya)
B. TANDA VITAL
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
C. DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 47 kg
Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening sekitar
Thorax
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V garis mid clavicula sinistra
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru
Inspeksi : simetris, sela iga tidak melebar, otot bantu napas (-)
Palpasi : vocal fremitus simetris
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+) reguler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, benjolan (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : supel, turgor kulit baik, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali(-),
undulasi (-), shifting dullness (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi
E. STATUS NEUROLOGI
Glasgow Coma Scale : Eye 4 Motoric 6 Verbal 5 GCS 15
Tanda Rangsang Meingeal : tidak ada
Nervus Kranialis ( 1-12 ) : tidak ada kelainan
Sistem Motorik Tubuh : tidak ada kelainan
Refleks Fisiologis : dalam batas normal (RT, RB, RP, RA)
Refleks Patologis : tidak ada
Gerakan Involunter : tidak ada
Tes Sensorik : tidak ada kelainan
Fungsi Luhur : tidak ada gangguan
Keseimbangan & Koordinasi : tidak ada kelainan
Gejala EPS : Akatinasia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-),
resting tremor (-), distonia (-), tardive diskinesia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine menurut perawat ruangan hasilnya
normal.
GAF HLPY scale 40-31(beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita &
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)
GAF saat masuk rumah sakit : 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan
dengan realita & komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)
X. PENATALAKSAAN
a. Rawat Inap
Dengan indikasi : untuk mengatasi gejala psikotik pasien karena meresahkan
tetangga sekitar pasien.
Mencegah perburukan gejala menjadi lebih berat.
Rawat inap membantu pasien untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
Untuk observasi lebih lanjut dan pengontrolan pengobatan.
b. Medikamentosa
Antipsikosis golongan atipikal golongan Risperidon 2x2 mg). Risperidon
merupakan antipsikosis atipikal atau antipsikosis golongan II yang memiliki efek untuk
mengurangi gejala negatif maupun positif sehingga risperidon memiliki efektivitas yang
lebih baik dalam mengontrol gejala negatif maupun positif. Obat ini bekerja dengan
memblokade dopamin pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak, khususnya sistem
limbik dan sistem ektrapiramidal (dopamin D2 reseptor antagonis). Oleh sebab itu obat
ini efektif untuk gejala positif (halusinasi dan gangguan proses pikir) maupun gejala
negatif (upaya pasien untuk menarik diri dari lingkungan). Namun karena
metabolismenya di hati dan diekstresi di urin maka diperlukan pengawasanterhadap
fungsi hati. Bekerja dengan memblokade dopamine.
c. Non medikamentosa
Psikoterapi Suportif
1. Ventilasi : Pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan
masalahnya
XI. PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam