I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. H
TTL / usia : Jakarta, 03 Juli 1982 / 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Ojek Online
Status perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Jalan Taman Sari X no 110 C, Jakarta Barat
Tanggal masuk : 08 Desember 2019
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke Poli BPJS RSJSH dibawa oleh kakaknya untuk kontrol
dan mengambil obat.
Keterangan:
Tahun 2017 : pertama kali dirawat di RSJSH, mulai bekerja lagi, mendengar
bisikan, merasa takut dikejar-kejar polisi
Tahun 2018 : pasien sempat berhenti bekerja, sempat putus obat, mendengar
suara-suara dirawat ke-2 kalinya di RSJSH, memberitahu keluarga ada yang
ingin membunuh mereka
Tahun 2019 : pasien menikah, minum obat tidak teratur, dirawat ke-3 dan ke-
4 kalinya di RSJSH, mendengar suara-suara
C. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak keempat dari 5 bersaudara. Saat ini pasien tinggal
bersama ayah, ibu dan adiknya. Di keluarga ibu pasien, yaitu saudari kandung ibunya,
ada yang mengalami depresi selama bertahun-tahun.
Genogram
Pihak ayah Pihak ibu
Keterangan :
Laki-laki Meninggal
Perempuan Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Tinggal serumah
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan : Pasien seorang laki-laki, berusia 37 tahun, mengenakan pakaian
rumah sakit dan alas kaki sandal, rambut hitam pendek, tampak terawat dan
sesuai usia pasien. Tinggi badan pasien 173 cm. Rambut berwarna hitam.
2. Kesadaran neurologik : compos mentis
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara :Pasien sedang berdiri menonton TV dibangsal
bersama pasien yang lain dan ketika di panggil langsung menghampiri dokter
muda
b. Selama wawancara : Pasien dalam posisi duduk tenang di sebelah kiri
pemeriksa. Pasien berekspresif, terdapat kontak mata saat wawancara dengan
pemeriksa. Tidak ada perlambatan gerakan atau kekakuan.
c. Sesudah wawancara : Pasien duduk bersama pasien lainnya sambil
menonton TV
4. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa
5. Pembicaraan
i. Cara bicara : Pasien berbicara spontan, volume cukup, ide cerita
cukup, artikulasi jelas, menjawab pertanyaan dengan baik
ii. Gangguan berbicara : Tidak ada
B. ALAM PERASAAN
1. Mood : Eutim
2. Afek : Luas
3. Keserasian : serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Auditorik
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
D. FUNGSI INTELEKTUAL
Taraf Pendidikan Kuliah tidak lulus
F. PENGENDALIAN IMPULS
Tidak terganggu
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : tidak terganggu (menurut pasien, tindakan mencuri adalah
tindakan yang salah dan tidak baik untuk dilakukan)
2. Uji daya nilai : tidak terganggu ( jika pasien menemukan dompet terjatuh di jalan,
pasien akan mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya)
3. Daya nilai realitas : Terganggu
H. TILIKAN
Tilikan 4 (pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami
penyebab sakitnya)
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Dapat dipercaya, karena pasien dapat secara terbuka menceritakan apa yang ia
rasakan.
B. Status Neurologi
Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
Refleks fisiologi : Dalam batas normal
Refleks patologis : Tidak ada
Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
Motorik : Tidak terganggu
Sensibilitas : Dalam batas normal
Fungsi luhur : Tidak terganggu
Gejala EPS :Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), resting
tremor (-), distonia (-), tardive diskinesia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diijinkan melihat status pasien.
- Gangguan bukan merupakan gejala akibat dari penggunaan zat psikoaktif karena:
Pasien tidak ada riwayat konsumsi obat-obat terlarang dan memiliki riwayat
konsumsi alkohol namun jarang dikonsumsi
Terdapat riwayat merokok namun pasien dapat menahan diri untuk tidak
merokok
GAF saat masuk rumah sakit : 60-51 (Gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang)
2. Psikofarmaka
Risperidone 2x2 mg
4. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien
Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya
Sugesti :menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala
gangguannya bisa tidak timbul jika pasien rutin meminum obat
Reassurance : memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat
penting untuk menjaga emosi pasien
5. Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari seperti bersosialisasi dengan teman, merapikan
tempat tidur sendiri.
Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan sosial di lingkungan
pasien.
XI. PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam