GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun Oleh:
Pembimbing:
SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah dipresentasikan pada
17 November 2022
Pembimbing I
Pembimbing II
Riwayat pendidikan terakhir SMK. SMK jurusan multimedia. Pasien suka
mendesain
Selama SD SMP dan SMK di Sidoarjo dan tidak pernah tinggal kelas, selama ini
sekolah biasa biasa saja sebelum dan sesudah pandemi. Saat pandemi pasien
sering merasa jenuh
Tidak ada prestasi yang berarti.
XIII. Riwayat Keluarga:
Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara, pasien memiliki 2 kakak
laki-laki dan 1 kakak perempuan. Seluruh kakak pasien sudah bekerja dan masih
tinggal bersama dengan pasien dan bersama dnegan kedua orang tua pasien.
Menurut kakak pasien, pasien jarang menceritakan masalah dengan keluarga,
hubungan dengan keluarga baik-baik saja. Kakak dan ayah pasien juga ikut
merawat pasien ketika masuk rumah sakit.
Kakak kandung pasien peduli pada pasien. Kakak pasien yang ketiga yang
biasanya mendampingi untuk ke dokter, namun saat ini sedang bekerja sehingga
digantikan dengan kakak ke kedua.
XIV. Riwayat Pekerjaan:
Riwayat merokok (+), dulu ketika sekolah pernah namun semenjak berobat iini
tidak merokok
Konsumsi alkohol (-)
Riwayat penggunaan NAPZA (-)
B. PEMERIKSAAN
I. Status Internistik
Berat badan : 63 kg
Tinggi badan : 160 cm
Vital Sign:
Tekanan darah : 120/88 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36.6 °C
C. DEFERENSIAL DIAGNOSIS:
F22.0 Gangguan Waham
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
D. DIAGNOSIS:
Axis I : F.20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Ciri kepribadian pendiam, menyimpan masalah sendiri
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah pendidikan
Axis V : GAF 60-51 (Saat pemeriksaan)
E. RENCANA PENANGANAN HOLISTIK
I. Psikoterapi suportif
F. INDIKASI RUJUKAN
1. Sesuai SKDI 2012 termasuk 3A, setelah mendiagnosis dan memberikan terapi
awal, pasien langsung dirujuk ke faskes tingkat 2
2. Kondisi kegawatdaruratan psikiatri yang membutuhkan perawatan rawat inap
yang berpotensi membahayakan diri dan orang lain segera dapat dirujuk setelah
penatalaksaan awal
3. Ketidaktersediaan obat dan terapi lebih lanjut.
G. MONITORING
H. PROGNOSIS
- ad vitam : Bonam
- ad sanationam : Dubia ad bonam
- ad fungsionam: Dubia ad bonam
I. RESEP