Disusun Oleh :
Firda Nurvaradita 030 11 104
Muhammad Wahyu Setiani 030 10 197
Brenda Shahnaz Qurrota Aina Baihaqi 030.11.057
Pembimbing :
dr. Lahargo Kembaren, Sp. KJ
STATUS PSIKIATRI
IDENTITAS
Nama
: Tn. E
Umur
: 44 tahun
Tanggal lahir
: 10 Februari 1972
Agama
: Islam
Status pernikahan
: Belum menikah
Pendidikan terakhir
: SD
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Alamat
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dan autoanamnesis di IGD RSJ Marzoeki
Mahdi pada pukul 19.30 WIB tanggal 2 Juni 2016.
a
Keluhan utama
Berdasarkan Alloanamnesis Ny M (Kaka pasien, Ibu rumah tangga) yang dilakukan di
IGD RSJ Marzoeki Mahdi, pasien dibawa ke IGD RS MM karena pasien mengamuk
sehingga memacul wajah keponakannya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan tambahan
Berdasarkan keterangan Ny. M (kaka pasien, ibu rumah tangga), pasien sulit tidur sejak
14 tahun sebelum masuk rumah sakit.
Berdasarkan Alloanamnesis (Ny. M, Kakak pasien) hal ini bukan pertama kali pasien
marah-marah dan mengamuk.Pasien sering mengamuk apabila permintaan nya tidak
dituruti. Pada saat pasien mengamuk pasien juga sering merusak barang-barang (kaca,
tembok) .Berdasarkan Autoanamnesa pasien melakukan hal tersebut karena mendengar
suara-suara yang menyuruhnya melakukan hal tersebut. Suara tersebut tidak jelas
sumbernya dan tidak dapat didengar oleh orang lain. Pasien juga meyakini tubuhnya
dikendalikan dari luar saat melukai orang lain.
Berdasarkan keterangan (Ny. M kakak pasien) 14 Tahun SMRS (Tahun 2002)
Pasien menyukai seorang wanita namun wanita tersebut menolak cinta pasien dengan
kasar, wajah pasien diludahi oleh wanita tersebut. Sejak saat itu pasien sering melamun,
terdiam, tidak bersemangat dalam beraktifitas dan bekerja sehingga pasien berhenti
bekerja, pasien juga sulit tidur, tidak nafsu makan, namun tidak didapatkan adanya
percobaan bunuh diri.
Pada tahun 2004 wanita yang dicintai pasien menikah dengan orang lain semenjak
kejadian tersebut pasien sering marah-marah, ngamuk, berbicara sendiri, tertawa sendiri,
dan sering mendengar suara-suara. Sehingga keluarga membawa pasien ke poli psikiatri
RS Marzoeki Mahdi dan diberikan obat. Setelah pemberian obat keadaan pasien
berangsur membaik. Setelah hal itu keluarga pasien mengira pasien telah sembuh dan
tidak membawa kontrol kembali. Keluarga pasien tidak mengingat nama obat yang
diberikan.
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit
sebelumnya, tidak memiliki adanya hipertensi, kencing manis, stroke, dan riwayat
d
trauma kepala.
Riwayat penyakit dahulu
1 Riwayat psikiatri
Pada tahun 2004 pasien rawat jalan karena pasien sering marahmarah, ngamuk, berbicara sendiri, tertawa sendiri, dan sering
mendengar suara-suara. Disebabkan wanita yang dicintainya
2
2002
2004
Keterangan
1 hari
SMRS
(2016)
2002 : Pasien menyukai seorang wanita namun wanita tersebut menolak cinta pasien
dengan kasar,
2004 : wanita yang dicintai pasien menikah dengan orang lain semenjak kejadian
tersebut pasien sering marah-marah, ngamuk, berbicara sendiri, tertawa sendiri, dan
sering mendengar suara-suara. Sehingga keluarga membawa pasien ke poli psikiatri.
1 hari SMRS : pasien marah-marah dan mengamuk hingga memacul wajah
keponakannya
f
Menurut kaka pasien, tumbuh kembang pasien (perkembangan motorik, bicara) berjalan
normal.
Pasien memiliki banyak teman dan bersikap seperti anak-anak pada umumnya. Pasien
lebih suka bermain bersama temannya daripada menyendiri di rumah.
teman-temannya baik dan hubungan pasien dengan keluarganya juga baik. Pasien tidak
memiliki masalah dalam bergaul sehari-hari.
Riwayat Pendidikan
Kakak Pasien mengatakan bahwa pasien tidak melanjutkan pendidikannya setelah
lulus SD dengan alasan tidak bisa membiayai pendidikannya. Pasien dapat mengikuti
pelajaran dengan baik selama sekolah.
Perkembangan kognitif dan Motorik
Pasien tidak memiliki gangguan kognitif dan motorik.
Masalah Emosional dan Fisik
Pasien tidak memiliki masalah emosional dan fisik selama masa kanaknya.
Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai kuli bangunan setelah putus sekolah. Pasien memilih
pekerjaannya atas kemauannya sendiri, pasien tidak memiliki kesulitan dalam bekerja
dan tidak memiliki masalah dengan teman-teman atau pun atasannya dalam bekerja,
namun pada tahun 2002 pasien berhenti bekerja karena masalah percintaannya.
Agama
Pasien beragama Islam, dimana kedua orang tua pasien juga beragama islam.
Pasien rajin menjalani ibadah shalat lima waktu dan mengaji di rumah.
Aktifitas sosial
Sejak tahun 2002, setelah pasien ditolak oleh wanita yang dicintainya, pasien
lebih sering menyendiri di rumah, murung, dan melamun. Pasien tidak memiliki teman
lagi dan jarang berbicara dengan orang lain sehari-hari.
g.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke enam dari 7 bersaudara. Anak pertama adalah laki-laki.
Anak ke dua, ke tiga, dan ke empat adalah perempuan, dan anak ke lima dan ke tujuh
adalah laki-laki. Adik pasien yang terakhir sudah meninggal karena terjatuh dari
bangunan dan kedua orang tua pasien telah meninggal karena sakit yang tidak diketahui
penyebabnya. Pasien tinggal di rumah kaka perempuannya (anak ke empat), bersama
suami kaka nya dan tiga keponakannya. Tidak ada keluarga pasien yang memiliki sakit
yang sama seperti pasien.
Keterangan:
III
STATUS MENTAL
Status mental didapatkan secara autoanamnesis pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2016 jam
20.00 WIB, di IGD RSMM Bogor.
A Deskripsi umum
1 Penampilan
Sikap gelisah, Cara berpakaian tidak rapi, tampak lebih tua dari usia sebenarnya dan
2
3
4
: Compos mentis
: Terganggu
: Terganggu, karena pasien sulit berinteraksi dengan
pemeriksa
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama pemeriksaan pasien tampak tidak tenang, kontak mata adekuat.
Pembicaraan
Kuantitas pembicaraan pasien cukup, spontan, bicara pasien tidak jelas, serta ide
cerita cukup.
5
B Alam perasaan
1 Mood
2 Afek
- Stabilitas
- Pengendalian
- Echt/unecht
- Empati
- Skala diferensiasi
- Keserasian
C Gangguan persepsi
-
: disthym
: stabil
: terganggu
: echt
: dapat diraba rasakan
: luas
: serasi
Halusinasi
Terdapat
halusinasi
auditorik
suara-suara yang
Ilusi
Depersonalisasi
Derealsisasi
D Fungsi intelektual :
1 Fungsi kognitif
2 Orientasi
- Waktu
pemeriksaan)
Tempat
sekarang)
Personal
tempat ia berada
rumah sakit)
Daya ingat
:
a Daya ingat jangka panjang
Sulit
dinilai
karena
pasien
kurang
kooperatif.
Daya ingat jangka pendek
Sulit
dinilai
karena
pasien
kurang
kooperatif.
kooperatif.
Konsentrasi dan perhatian
Pikiran abstrak
: Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan
Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan, kekamar mandi dan
STATUS FISIK
Dilakukan pemeriksaan di ruang IGD RS Marzoeki Mahdi pada pukul 20.15 WIB
tanggal 2 Juni 2016.
Status internus
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi napas
: 20x/menit
Frekuensi nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,50 C
Status gizi
Kulit
: Sawo matang
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Leher
Punggung
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
b
PEMERIKSAAN HASIL
NILAI
KETERANGAN
RUJUKAN
Hb
13.1
14-16
Anemia
Leukosit
8.440
4000-10000
Normal
Trombosit
216.000
150000-400000
Normal
Hematokrit
38%
40-50
Menurun
SGOT
24
< 42
Normal
SGPT
25
< 47
Normal
Ureum
21,2
10-50
Normal
Creatinin
1.15
0,7 1,0
Normal
GDS
132
<140
Normal
VI
FORMULASI DIAGNOSIS
Aksis I:
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien tidak memiliki riwayat
cedera kepala sebelumnya, riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung
ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak juga tidak ditemukan. Oleh karena itu
gangguan mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan. Pasien mengatakan bahwa
pasien seorang perokok dan peminum kopi aktif namun, pasien tidak memiliki riwayat
penggunaan obat-obatan maupun zat psikoaktif lainnya pada saat ini oleh karena itu
diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat
disingkirkan.
Diagnosis lebih diberatkan pada F20.0 yaitu skizofrenia paranoid. Dari
hasil anamnesis (Autoanamnesa) pasien marah-marah dan mengamuk hingga memacul
wajah keponakan karena mendengar suara-suara yang menyuruh nya melakukan hal
tersebut. Suara tersebut tidak jelas sumbernya. Pasien juga meyakini tubuhnya
dikendalikan dari luar saat melukai orang lain.
Aksis II:
Berdasarkan hasil anamnesis tidak didapati ciri kepribadian spesifik pada pasien,
VII
DIAGNOSIS BANDING
- Skizofrenia herbefrenik
- Depresi berulang episode berat dengan ciri psikotik
VIII
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF current 40
DAFTAR MASALAH
1 Organobiologis
: Tidak ada
2 Psikologi
:
- Gangguan bentuk dan isi pikir
- Gangguan alam perasaan
- Gangguan persepsi
- Tilikan diri buruk
3 Sosiobudaya
: hendaya dalam fungsi sosial
IX
RENCANA TERAPI
a Psikofarmaka
Haloperidol 1 x 5mg amp
Diazepam 1 x 5mg amp
b Psikoterapi
- Memberi kesempatan kepada pasien untuk menceritakan / mengungkapkan isi
-
c
-
XI
PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad fungtionam
: Dubia Ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam