Anda di halaman 1dari 45

Presentan

Presentan :: Asry
Asry Nurvitasari
Nurvitasari (105103003398)
(105103003398)
Anggota
Anggota ::
Diana
Diana Lutfilah
Lutfilah
Fabio
Fabio Ismantri
Ismantri
Penemuan
Penemuan dini
dini Keluhan
Keluhan yang
yang ringan
ringan
kanker
kanker paru
paru biasanya
biasanya terjadi
terjadi pada
pada
berdasarkan
berdasarkan mereka
mereka yang
yang telah
telah
keluhan
keluhan saja
saja memasuki
memasuki stadium
stadium II
II
jarang
jarang terjadi.
terjadi.

Penemuan
Penemuan diagnosis
diagnosis dalam
dalam
waktu
waktu yang
yang lebih
lebih cepat
cepat Kasus
Kasus kanker
kanker paru
paru di
di Indonesia
Indonesia
memungkinkan
memungkinkan penderita
penderita terdiagnosis
terdiagnosis ketika
ketika penyakit
penyakit telah
telah
memperoleh
memperoleh kualiti
kualiti hidup
hidup yang
yang berada
berada pada
pada stadium
stadium lanjut
lanjut
lebih
lebih baik
baik dalam
dalam perjalanan
perjalanan
penyakitnya
penyakitnya meskipun
meskipun tidak
tidak
dapat
dapat menyembuhkannya.
menyembuhkannya.
Kanker
Kanker paru
paru
mencakup
mencakup Keganasan
Keganasan didi paru
paru dapat
dapat berasal
berasal dari
dari
keganasan
keganasan yang
yang saluran
saluran pernapasan
pernapasan ituitu sendiri,
sendiri, baik
baik
berasal
berasal dari
dari paru
paru itu
itu berasal
berasal dari
dari sel-sel
sel-sel bronkus
bronkus atau
atau
sendiri
sendiri maupun
maupun alveolus
alveolus ataupun
ataupun dari
dari sel-sel
sel-sel yang
yang
keganasan
keganasan dari
dari memproduksi
memproduksi mukus
mukus yang
yang mengalami
mengalami
luar
luar paru
paru degenerasi
degenerasi maligna,
maligna, atau
atau dari
dari
(metastasis
(metastasis tumor
tumor jaringan
jaringan didi luar
luar saluran
saluran pernapasan
pernapasan
di
di paru)
paru)

Lebih dari 90 % tumor paru-paru primer merupakan tumor


ganas, dan sekitar 95 % tumor ganas ini termasuk karsinoma
bronkogenik
bronkogenik
Survei kanker global
Survei kanker global 2002
2002 di
di Sebagian
Sebagian besar
besar kanker
kanker paru
paru
Indonesia,
Indonesia, juga
juga mengenai
mengenai pria
pria (65
(65 %)
%)
menunjukkan,
menunjukkan, insiden
insiden dengan
dengan life
life time
time risk
risk 1
1 :: 13
13
kanker
kanker paru
paru mencapai
mencapai 28
28 dan
dan pada
pada perempuan
perempuan 1 1 :: 20
20
per
per 100
100 ribu
ribu populasi
populasi
Seperti kanker lainnya penyebab pasti dari
kanker paru belum diketahui, tetapi paparan
atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang
bersifat karsinogenik merupakan faktor
penyebab utama di samping adanya faktor lain
seperti kekebalan tubuh, genetik dan lain-lain
Radikal bebas menarik elektron dari tubuh

Perubahan struktur
DNA

Sel-sel
mutan

Bila perubahan terjadi


bertahun-tahun

Kanker
ZAT Ekskresi
Ekskresi dengan
dengan garam
garam atau
atau tanpa
tanpa botransformasi
botransformasi
ZAT KIMIA
KIMIA Zat
Zat kimia
kimia yang
yang
diekskresi
diekskresi
(prakarsinogen)
(prakarsinogen) Metabolit
Metabolit antara
antara
bioaktivasi (karsinogen
(karsinogen proksimal)
proksimal)
bioaktivasi
METABOLIT
METABOLIT REAKTIF
REAKTIF Pengikatan
Pengikatan kovalen
kovalen dengan
dengan GSH,
GSH, fenol,
fenol, dsb
dsb Zat
(karsinogen Zat kimia
kimia
(karsinogen akhir)
akhir) terkonjugasi
terkonjugasi
Pengikatan
Pengikatan kovaken
kovaken
Terhadap
Terhadap makromolekul
makromolekul

MAKROMOLEKUL
MAKROMOLEKUL DALAMDALAM PERUBAHAN
PERUBAHAN Makromolekul
Makromolekul yang
yang
telah berubah
telah berubah
(Bahan
(Bahan genetik
genetik yang
yang berubah)
berubah)
Replikasi
Replikasi
Perbaikan
Perbaikan

SEL
SEL TUMOR
TUMOR TERINISIASI Bahan
TERINISIASI Bahan genetik
genetik yang
yang
(retained
(retained genetic
genetic programe) terikat
programe) terikat secara
secara kovalen
kovalen
yang
yang telah
telah pulih(sel
pulih(sel norm
norm
Promosi
Promosi

NEOPLASMA
NEOPLASMA TERDIFERENSIASI
TERDIFERENSIASI
Konversi
Konversi dan
dan
perkembangan
perkembangan
KANKER
KANKER
Patogenesis kanker: jalur kiri
sel
sel normal
normal Faktor
Faktor resiko
resiko

tumbuh
tumbuh dan
dan kembangnya
kembangnya
sebuah
sebuah sel
sel
ketidakseimbangan
ketidakseimbangan antara
antara
fungsi
fungsi onkogen
onkogen dengan
dengan gen
gen
tumor
tumor supresor
supresor
Perubahan atau mutasi gen
yang menyebabkan terjadinya
hiperekspresi onkogen

sel tumbuh dan


berkembang tak KANKER
terkendali
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala

Lokal (tumor tumbuh setempat) :


Batuk baru atau batuk lebih hebat pada
batuk kronis
Hemoptisis
Mengi (wheezing, stridor) karena ada
obstruksi saluran napas
Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
Atelektasis
masa
masa tumor
tumor dalam
dalam bronkus
bronkus Penyumbatan
Penyumbatan
pendesakan
pendesakan

 hipersekresi
 kelenjar
submukosa
terganggu
 bronkospasme

perubahan
perubahan alveoli:
alveoli:
infiltrasi
infiltrasi tumor
tumor
pneumonitis
pneumonitis
Karsinoma Paru

Lung Cancer

invasi meluas tumor yang besar


erosi
erosi pembuluh
pembuluh darah
darah kecil
kecil terhadap pembuluh darah
mukosa jalan napas oleh tumor
sentral
sentral paru
paru

Hemoptisis Ringan Hemoptisis Masif


Invasi lokal :
Nyeri dada
Dispnea karena efusi pleura
Invasi ke pericardium  terjadi tamponade
atau aritmia
Sindrom vena kava superior
Sindrom horner (facial anhidrosis, ptosis,
miosis)
Suara serak karena penekanan pada nervus
laryngeal recurrent
Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus
brakialis dan saraf simpatis servikalis
Gejala metastasis :
 Otak
 Tulang
 Hati
 Adrenal
 Limfadenopati servikal
dan supraklavikula
Sindrom paraneoplastik : terdapat pada 10 % kanker
paru, dengan gejala:
Sistemik: penurunan berat badan, anoreksia, demam
Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
Hipertrofi osteoartropati
Neurologic: dementia, ataksia, tremor, neuropati
perifer
Neuromiopati
Endokrin: sekresi berlebihan hormone paratiroid
Dermatologic: eritema multiform, hyperkeratosis, jari
tabuh
Renal: SIADH (syndrome of inappropriate andiuretic
hormone)
Asimtomatik dengan
gejala radiologis
Sering pada perokok
dengan PPOK yang
terdeteksi secara
radiologis
Kelainan berupa nodul
soliter
Keluhan utama:
 Batuk-batuk dengan / tanpa
keluhan
keluhan yang yang tidak
tidak
dahak (dahak putih, dapat
khas
khas seperti
seperti ::
juga purulen) lebih dari 3 Berat
Berat badan
badan
minggu berkurang
berkurang
 Batuk darah Nafsu
Nafsu makan
makan hilang
hilang
 Sesak napas Demam
Demam hilang
hilang timbul
timbul
 Suara serak Sindrom
Sindrom
 Nyeri dada yang persisten paraneoplastik,
paraneoplastik,
 Sulit / sakit menelan seperti
seperti hypertrophic
hypertrophic
 Benjolan di pangkal leher pulmonary
pulmonary
osteoartheopathy,
osteoartheopathy,
 Sembab
Sembab muka
muka dan
dan leher,
leher, trombosis
trombosis vena
vena perifer
perifer
kadang-kadang disertai dan
dan neuropatia
neuropatia
sembab lengan dengan rasa
nyeri
nyeri yang
yang hebat
hebat
Pemeriksaan penunjang
1.Foto rontgen
2. Sitologi sputum
3. Bronkoskopi
4. Biopsi jarum
5. Bone scan
6. Tes darah

a)PTH (hormon paratiroid)


b)CEA (Carcinoma Embryonic Antigen)
c)CYFRA21-1 (cytokeratin fragmen 19)
Klasifikasi tumor paru

Klasifikasi menurut WHO untuk Neoplasma


Pleura dan Paru – paru (1977) :
1. Karsinoma Bronkogenik.
a)Karsinoma epidermoid (skuamosa).
b)Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat).
c)Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel
alveolar).
d)Karsinoma sel besar.
e)Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid.
f) Lain – lain.
2. Klasifikasi berdasarkan TNM
Pengobatan Tumor Paru,,,

Tujuan pengobatan tumor66


1.Kuratif : menyembuhkan atau
memperpanjang masa bebas penyakit dan
meningkatkan angka harapan hidup pasien.
2.Paliatif : mengurangi dampak kanker,
meningkatkan kualitas hidup.
3.Suportif : menunjang pengobatan kuratif
paliatif dan terminal seperti pemberian nutrisi,
transfusi darah dan komponen darah, growth
factor obat anti nyeri dan obat anti infeksi.
NSCLC (Non Small Cell Lung Cancer)
Terapi bedah adalah pilihan pertama pada stadium I atau II pada pasien
dengan yang adekuat sisa cadangan parenkim paru

Survival pasien yang di operasi pada stadium I mendekati 60%, pada


stadium II 26-37 % dari IIa 17-36,3 %.
Radioterapi
Pada beberapa kasus yang inoperable, radio terapi dilakukan
sebagai pengobatan kuratif dan bisa juga sebagai terapi
ajuvan/paliatif pada tumor dengan komplikasi seperti mengurangi
efek obstruktif/penekanan terhadap pembuluh darah/bronkus.
Kemoterapi

Kemoterapi digunakan sebagai terapi baku untuk pasien


mulai dari stadium IIIA dan untuk pengobatan paliatif.

Penilaian respons pengobatan kanker dapat dibagi menjadi


lima golongan seperti :
a)Remisi komplit, tidak tampak seluruh tumor terukur atau
lesi terdeteksi selama lebih dari 4 minggu.
b)Remisi parsial, tumor mengecil >50% tumor terukur atau
>50% jumlah lesi terdeteksi menghilang.
c)Stable disease pengecilan 50% atau <25% membesar.
d)Progresif tampak beberapa lesi baru atau >25%
membesar.
e)Lokoprogresif : tumor membesar di dalam radius tumor
(lokal).
SCLC (Small Cell Lung Cancer)

SCLC dibagi menjadi dua yaitu :

a)Limited-stage disease yang diobati dengan tujuan


kuratif (kombinasi kemoterapi dan radiasi) dan angka
keberhasilan terapi sebesar 20%
b)Extensive-stage disease yang diobati dengan
kemoterapi dan angka respons terapi inisial sebesar
60-70% dan angka respons terapi komplit sebesar 20-
30%. Angka median-survival time untuk limited-stage
disease adalah 18 bulan dan untuk extensive-stage
disease adalah 9 bulan.
Pencegahan yang paling penting
adalah tidak merokok sejak usia muda.
Berhenti merokok dapat mengurangi
resiko terkena kanker paru.
Small Cell Lung Cancer (SCLC)

a)Dengan adanya perubahan terapi dalam 15-20 tahun


belakangan ini kemungkinan hidup rata-rata yang tadinya <
3 bulan meningkat menjadi 1 tahun.
b)Pada kelompok Limited Disease kemungkinan hidup rata-
rata naik menjadi 1-2 tahun, sedangkan 20% daripadanya
tetap hidup dalam 2 tahun.
c)30% meninggal karena komplikasi lokal dari tumor
d)70% meninggal karena karsinomatosis
e)50% bermetastasis ke otak (autopsi)
Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

a)Pada pasien yang dilakukan tindakan bedah, kemungkinan


hidup 5 tahun setelah operasi adalah 30%.
b)Survival setelah tindakan bedah, 70% pada occult
carcinoma ;35-40% pada stadium I ; 10-15% pada stadium II
dan kurang dari 10% pada stadium III
c)75% karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi
torakal, 25% karena ekstra torakal, 2% di antaranya
meninggal karena gangguan sistem saraf sentral.
d)40% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar meninggal
akibat komplikasi torakal, 55% karena ekstra torakal.
e)15% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar
bermetastasis ke otak dan 8-9% meninggal karena kelainan
sistem saraf sentral.

Anda mungkin juga menyukai