VIRUS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori.
2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada
reproduksi virus.
3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori.
4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui
diskusi kelas.
5. Siswa dapat merancang model replikasi virus.
6. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi
atau belajar.
7. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalkan
dampak infeksi dan penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu
burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomyelitis,
chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas.
A. Sejarah Penemuan Virus
Virus adalah kata latin untuk racun. Sebelum berkembangnya ilmu
pengetahuan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia disebut
virus. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 olehA. Mayer, dari
Jerman. Ia melakukan penelitian tentang penyebab penyakit mosaik pada
tembakau. Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat
dan daunnya berwarna belang-belang. Mayer menemukan bahwa bahwa
penyakit mosaik tersebut menular ke tanaman tembakau yang lain ketika ia
menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang berpenyakit ke tanaman tembakau
yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh
bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat meskipun menggunakan
mikroskop.
Percobaan A. Mayer pada penelitian virus
Disemprotkan
Ekstrak daun
Tanaman Tanaman Tembakau yang
tembakau tembakau berpenyakit
menjadi sakit sehat
Ekstrak daun
Tembakau yang Daunnya dihaluskan
berpenyakit
Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892 oleh ilmuan Rusia
bernama Dmitri Ivanowski. Ia menyaring ekstrak daun tembakau dengan
saringan yang dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak lolos saring dan
diperoleh filtrat daun tembakau. Ia mendapatkan hasil diluar dugaannya. Ekstrak
daun tembakau sudah disaring , namun begitu filtrat disemprotkan ke tanaman
tembakau yang sehat maka tanaman tersebut tertular oleh penyakit mosaik.
Ivanowski berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman
tembakau adalah bakteri.
Percobaan Dmitri Ivanowski pada penelitian virus
Tanaman tembakau
Filtrat menjadi sakit
Penyaringan daun
Daun ekstrak dauntembakau
tembakau tembakau
yang yang
yang
Disemprotkan
berpenyakit
berpenyakit berpenyakit
dihaluskan Tanaman
tembakau
Filtrat yang sehat
C. Reproduksi Virus
Virus membutuhkan bahan inti (DNA atau RNA) sel makhluk hidup lain
untuk bereproduksi. Virus bereproduksi dengan cara replikasi. Ada dua cara
replikasi, yaitu daur/siklus litik dan lisogenik.
1. Siklus Litik
Siklus ini diberi nama litik, karena pada fase akhir siklus replikasi, sel yang
menjadi inang dalam replikasi virus akan mengalami lisis (mati). Siklus litik
meliputi fase-fase sebagai berikut.
a. Fase Adsorpsi (Penempelan)
Pada fase ini, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada dinding
sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus tertentu.
Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk
melubangi dinding sel inang.
a. Fase Penetrasi/Injeksi (penyuntikan)
Pada fase ini ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam sel inang
dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke
DNA bakteri didorong oleh tenaga konstraksi dari bagian kapsid atau
kepala pada bakteriofage.
b. Fase Sintesis/Eklifase/Replikasi
Proses yang terjadi pada fase ini adalah penghancuran DNA sel inang,
sehingga membuat sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah proses
ini berhasil, DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus,
sehingga virus mampu mengendalikan secara utuh kehidupan dari sel
bakteri. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus
(DNA/RNA) yang kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus
seperti ekor dan kapsid.
c. Fase Perakitan
Pada fase ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor,
dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang
utuh. Kemudian, kapsid utuh yang terbentuk juga kemudian diisi oleh
DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil menciptakan virus baru.
Proses ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100 – 200 buah.
d. Fase Lisis (Pembebasan)
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan
pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk
mencari sel-sel inang yang baru.
2. Siklus Lisogenik
Siklus ini diberi nama lisogenik karena sel inang pada Fase akhir siklus tidak
mengalami kerusakan atau kematian. Sel inang dapat bertahan dan tidak rusak
pada akhir siklus karena disebabkan sel inang mempunyai ketahanan diri
terhadap serangan virus. Ketahanan diri sel inang (bakteri) terhadap serangan
virus disebut virulensi. Siklus lisogenik meliputi fase-fase sebagai berikut.
b. Fase Absorpsi (penempelan)
Pada fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus (bakteriofage) pada
reseptor khusus dinding bakteri.
c. Fase Penetrasi/Injeksi (penyuntikan)
Fase ini ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam sel inang
dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke
DNA bakteri didorong oleh tenaga konstraksi dari bagian kapsid atau
kepala pada bakteriofage
d. Fase Penggabungan
Pada fase ini DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri sehingga DNA
bakteri mengandung materi genetik virus. DNA virus yang telah
menyisip pada DNA bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih
kendali metabolisme dari DNA bakteri, dikarenakan bakteri mempunyai
virulensi. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri dan tidak aktif
disebut Profage.
e. Fase Pembelahan
Pada fase ini, profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama bakteri
masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami pembelahan,
DNA virus juga ikut terkopi sehingga terbentuklah dua sel bakteri yang
masing-masing mengandung profage. Pembelahan sel bakteri dapat
berulang-ulang dalam beberapa generasi dan profage nya juga akan
terbagi dalam beberapa generasi.
D. Peran Virus dalam Kehidupan dan Kasus Penyakit yang Disebabkan
oleh Virus
1. Peran Virus yang Menguntungkan
a. Pembuatan Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen
yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi
bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang
menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang
dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA
manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan
mengandung gen manusia penghasil antitoksin.
b. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang
menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri
patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.
c. Memproduksi Vaksin
Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi.
Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan
dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi.
Contoh Vaksin: vaksin cacar, vaksin polio, campak, sebagai Vektor
dalam Teknik Rekayasa Genetika
2. Peran Virus yang Merugikan
a. Virus Penyebab Penyakit pada Manusia
1) Influenza
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan,
yaitu bakteri yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian social terhadap penyakit-
penyakit tertentu yang disebabkan oleh bakteri.
3. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui
diskusi kelompok.
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri bakteri Gram positif dan bakteri Gram
negative berdasarkan kajian literatur.
5. Siswa dapat menjelaskan peranan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan
bakteri dalam kehidupan melalui diskusi kelas.
6. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi
Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan melalui kerja kelompok.
7. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium
buatan dari berbagai lokasi melalui kerja kelompok.
8. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni
bakteri dari berbagai tempat dan cara menghambat pertumbuhan bakteri
dengan menggunakan desinfektasn.