Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH VIRUS DAN BAKTERI

“VIRUS DAN BAKTERI”


Tugas Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Ilmu Pengetahuan Alam
Dosen Pengampu :Ahmad Samsul Arifin M.Pd.

Di susun oleh :
Ade Sofiana
Irma Fatonah

S1 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari - sehari pastinya kita sering mendengar tentang beberapa penyakit
seperti influenza, tipus, demam berdarah, TBC, dll. Penyakit itu semua merupakan akibat dari
virus dan bakteri yang hampir semua menimnulkan bahaya, walaupun pada dasarnya virus dan
bakteri juga memiliki peranan bagi keberlangsungan hidup manusia. Di dalam makalah ini akan
kami bahas mengenai virus dan bakteri yang meliputi ciri ciri, reproduksi, habitat, cara hidup
serta peranannya dalam kehidupan baik dari segi keuntungan maupun kerugian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa ciri - ciri dan peranan virus ?
2. Apa cirri - ciri dan peranan bakteri ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. VIRUS

1. SEJARAH VIRUS

Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah penemuan virus dimulai pada
tahun 1883 oleh Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman. Ia melakukan penelitian tentang
penyebab penyakit mosaik pada tembakau yang menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi
kerdil dan daunnya berwarna kuning. Mayer menemukan bahwa penyakit mosaic tersebut
menular ke tanaman tembakau lain ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang
berpenyakit ke tanaman yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya.[1]

Tahun 1892 ilmuwan Rusia bernama Dmitri Iwanowski menyaring ekstrak daun
tembakau dengan saringan yang dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak lolos dan juga
dapat diperoleh filtrat daun tembakau. Begitu fltrat itu desemprotkan pada tanaman tembakau
yang sehat maka tanaman tersebut akan tertular penyakit mosaik. Maka ia menyimpulkan bahwa
penyebab penyakit mosaic ini adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri karena masih bisa
lolos dalam penyaringan.[2]

Tahun 1898 ilmuwan bernama Martinus W. Beirejerinck melakukan pengamatan yang


sama dengan Iwanowski. Ia berpendapat bahwa agen penginfeksi itu sebagai virus lolos saring
karena agen tersebut dapat lolos dari saringan bakteri dan tidak dapat dimati dengan mikroskop
cahaya. Istilah virus lolos saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski dan beijerick
dinobatkan sebaga penemu virus.[3]

2. CIRI-CIRI VIRUS

a. Virus memilki ukuran sangat renik, yaitu antara 25-300 nm.


b. Virus merupakan metaorganisme, yakni organisme peralihan antara benda hidup dan benda mati.
c. Virus dikatakan benda hidup karena dapat menggandakan diri atau dapat bereproduksi ketika
didalam sel inang. (Parasit Obligat)
d. Virus dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan.
e. Virus bukan berupa sel, karena tidak memiliki bagian-bagian sel seperti sitopasma ,membrane
plasma, inti dan organel. Sehingga tidak melakukan metabolisme
f. Virus berupa partikel yang disebut virion. Virion yakni bentuk komplit dan struktur dari sebuah
virus, berada diluar sel inang dan dapat menginfeksi
g. Virus hanya dapat dilihat oleh mikroskop elektron.
h. Virus kompleks memiliki bagian yang di sebut kepala dan ekor. Bagian ekor terdiri dari
selubung ekor, lempengan dasar dan serabut ekor. Lempengan dasar dan serabut ekor berfungsi
untuk melekat pada sel yang diinfeksi.
i. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat DNA atau RNA dan selubung protein yang
disebut kapsid
j. Virus memiliki bentuk bermacam macam ada yang bulat, batang, huruf T, oval.

3. REPRODUKSI VIRUS

Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Tetapi, reproduksi virus hanya
terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian virus hanya dapat hidup secara
parasit. daur reproduksi dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.

a. Siklus Litik.
1. Tahap Absorbsi (Tahap Penempelan)
Tahap absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membrane plasma sel
inang yang mengenali virus)
2. Tahap Penetrasi
Tahap penetrasi yakni materi genetic virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Tahap Replikasi dan Sintesis
Tahap replikasi yakni terjadinya penggandaan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan
dikendalikan oleh materi genetik virus sehingga sel dapat membuat komponen virus
4. Tahap Perakitan
Tahap perakitan yakni setelah komponen virus terbentuk, komponen komponen tersebut dirakit
menjadi virus-virus baru yang lengkap
5. Tahap Litik (Pelepasan)
Tahap litik yakni partikel virus yang keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut.[4]

b. Siklus Lisogenik.
1. Tahap absorbsi
Tahap absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel
inang yang mengenali virus)
2. Tahap Penetrasi
Tahap penetrasi yakni materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Tahap penggbungan, DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag (DNA
virus yang sudah tidak aktif)
4. Tahap replikasi, DNA bakteri membelah untuk membentuk sel baru, profag juga ikut membelah.
Jika sel bakteri membelah menjadi banyak maka profag akan terdapat di dalam masing masing
sel bakteri tersebut.[5]
4. HABITAT VIRUS
Virus menunjukan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organism lain (sel inang) sel
inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot ( protozoa dan jamur), sel tumbuhan, sel
hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam inang, melalui
perantara serangga. Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat memasuki tubuh inang
misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.[6]

5. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Beberapa jenis virus ada yang memberi manfaat bagi makhluk hidup, ada juga virus yang
memberikan kerugian. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang manfaat dan kerugian virus
dalam kehidupan.

a. Virus yang Menguntungkan

Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk
kloning gen (produksi DNA yang secara genetis identik). Contoh, virus yang membawa gen
untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia
sehingga diharapkan penyakit genetis, seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.
Dari kasus fase lisogenik virus, para pakar ahli berfikir bagaimana jika didalam DNA virus
sebelumnya digabungkan DNA lain yang meguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini
dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Apabila virus menginfeksi bakteri dan mengikuti daur
lisogenik maka di dalam sel bakteri tadi terkandung gen yang menguntungkan. Contoh, ke dalam
DNA virus di sambungkan ke sel bakteri. Lalu, sel bakteri kini memuat gen manusia, yakni gen
penghasil antitoksin. Bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Virus juga bermanfaat untuk pembuatan vaksin sebagai agen pencegah penyakit. Vaksin
berisi kuman yang dilemahkan atau bagian tubuh kuman (virus, bakteri).[7]
b. Virus yang Merugikan.

1) Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh virus. Berikut penjelasanya :


a) Influenza, Virus penginfeksi yakni Adenovirus, Orthomyxovirus, menyerang pada saluran
pernafasan bagian atas gejala yang ditimbulkan adalah hidung berair, demam, bersin, suhu tubuh
meningkat, penularannya lewat udara.

b) Campak, nama virus penginfeksinya yakni Paramyxovirus, pada mulanya menyerang pernafasan
atas kemudian menyebar ke seluruh tubuh (sel epitel kulit). Gejala yang ditmbulkan antara lain,
demam, bintik-bintik merah pada tubuh. Penularanya lewat udara.

c) Herpes, virusnya bernama Herpes simpleks virus yang menyerang membaran mucus di mulut,
alat kelamin, mata, kulit. Gejala yang ditimbukan kulit yang terserang terasa sakit, panas dan
melepuh

d) AIDS, nama virus penginfeksi yakni Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sel-sel
darah putih, sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. sel darah putih
tersebut mampu memproduksi Antibody yang dapat menawar racun penyakit. Jika tubuh
terinfeksi HIV maka sel T4 akan hancur dan tubuh tidak mampu melawan bibit penyakit. Gejala
yang ditimbulkan yakni menurunya kekebalan tubuh. Penularan virus ini melalui sex bebas,
jarum suntik yang tidak steril dll.[8]

2) Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan :


a) Rous Sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam
b) Bovino papillomavirrus, penyebab tumor pada sapi
c) Rhabdovirus atau Rabies virus , penyebab rabies pada anjing, kucing[9]

3) Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan


a) Tobacco Mozaic Virus, penyebab penyakit mosaic pada tembakau
b) Virus tungro , penyebab tanaman padi menjadi kerdil
c) Citrus leprosies virus, penyebab penyakit pada jeruk.[10]

B. BAKTERI

1. PENGERTIAN BAKTERI

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil, yang
pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van
Leeuwenhoek.[11] Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri
pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang , yaitu disebut
bakteriologi.[12]

Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun
pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan dan merugikan.
Bakteri adalah organisme prokariotik, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.

2. CIRI- CIRI BAKTERI

a. Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki membran sel.


b. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal.
c. Ukuran tubuh bakteri bervariasi ,dari berdiameter 0,12 mikron sampai panjangnya ratusan
micron. Namun, rata-rata sel bakteri berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjangnya hingga 10
mikron.
d. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam yaitu kokus (bulat), basil (batang), spiral, dan ada juga
yang berbentuk kokobasil (antara kokus dan basil).
e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f. Hidup bebas atau parasit[13]

3. STRUKTUR DAN FUNGSI DASAR BAKTERI

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:


a. Struktur dasar (dimiliki oleh hamper semua jenis bakteri )
Meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
b. Struktur tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi : kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan endospora.

Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :

1) Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel bakteri
tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
2) Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara
sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
3) Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
4) Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.
5) DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi pembawa
informasi genetik.
6) Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
7) Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan dapat melakukan dormansi.
Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas kehidupan,tetapi tetap hidup.
8) Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi untuk
mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
9) Flagelum (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa
jenis bakteri.
10) Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.
11) Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.
12) Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel.
13) Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
14) Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.[14]

4. CARA HIDUP BAKTERI

Seperti organisme lainnya , bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan
berkembang biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara beragam. Selain itu, bakteri juga
membutuhkan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanan.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi:

a. Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.
Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 yaitu:

1) Bakeri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme (daun yang
gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme ( daging dan susu) lain.
2) Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
b. Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri autotrof
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1) Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat
makanannya.
2) Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya.[15]

c. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri
dapat di bedakan menjadi:

1) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya.
2) Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh
energinya.[16]

5. REPRODUKSI BAKTERI

Reproduksi bakteri dibedakan menjadi:

a. Reproduksi aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan membelah diri. Pembelahan sel
pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
b. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:


1) Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri
yang lainnya.
2) Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme
yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3) Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. [17]
6. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BAKTERI
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi bakteri yaitu:
a. Suhu
Bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan
denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu
lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi
nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti.
b. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif
dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma
menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
c. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan
mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan
intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.
d. Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk
hidup, terutama bakteri. tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang
sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu
kelompok Deinococcaceae.[18]
7. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
a. Bakteri yang menguntungkan
1) Bidang lingkungan
a) Proteus dan Clostridium, bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2,
gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
b) Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, dan Paracoccus denitrificans ( bakteri nitrifikasi).Bakteri
nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada
umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.
c) Rhizobium leguminosarum yang termasuk dalam bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang
mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH 4) dan ion
nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-
kacangan dan polong-polongan.
d) Nitrosococcus dan Nitrosomonas untuk penyubur tanah yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion
nitrat yang dibutuhkan tanaman.[19]
2) Bidang makanan dan minuman
a) Acetobacter pada pembuatan asam cuka.
b) Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt dan keju
c) Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco.
d) Lactobacillus casei pada pembuatan minuman probiotik.
e) Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis pada pembuatan kefir.
f) Pediococcus cerevisiae pada pembuatan sosis.
g) Lactobacillus s.p pada pembuatan asinan buah-buahan dan terasi.
3) Bidang kesehatan
a) Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
b) Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotiktetracycline
c) Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotikchloramphenicol
d) Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
e) Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin
f) Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan
membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar
b. Bakteri yang merugikan
1) Burkholderia gladioli ( Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek, terdapat
pada tempe bongkrek
2) Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan pembentukan
gas.
3) Ralstonia solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu pada tanaman tomat.
4) Erwinia carotovora adalah penyakit yang menyerang tanaman anggrek yaitu busuk- busuk
lunak yang disebabkan oleh bakteri.
5) Sclerotium rolsfii adalah penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kedelai .
6) Fusarium oxysporum f.sp. cubense menyebabkan layu fusarium pada tanaman pisang.
7) Salmonella enterica yang menyebabkan penyakit tifus.
8) Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC.
9) Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
10) Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
11) Mycobacterium leprae dapat menyebabkan penyakit lepra.
12) Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis.
13) Xanthomonas oryzae yang menyerang pucuk batang padi.
14) Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk pada buah-buahan.[20]

8. HABITAT BAKTERI
Bakteri hidup pada berbagai habitat. Bakteri ditemukan dimana, misalnya di tanah, air,
udara, sisa makhluk hidup dan dalam tubuh organisme lain. Umumnya bakteri hidup pada
lingkungan yang lembab atau agak basah dengan temperature 25-37’. Lingkungan tersebut
merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat .

9. PENANGGULANGAN TERHADAP BAKTERI YANG MERUGIKAN


Untuk menanggulangi bakteri perusak makanan dapat dilakukan antara lain dengan
pengawetan dan pengolahan makanan.
a. Pengawetan dan pengolahan makanan
Pengawetan dan pengolahan makanan adalah usaha membuat kondisi makanan tidak
mudah dirusak oleh mikroorganisme.
Pengawetan makanan antara lain dilakukan dengan cara pemanisan, pengeringan,
pendinginan, pengasapan, pengasaman, dan pengasinan.
Contoh makanan yang diwaetkan : kerupuk, daging asap, Acar, ikan asin, manisan buah
dan sale
b. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu 63-72 C selama 15-30 menit
c. Sterilisasi
Adalah pemanasan dengan menggunakan udara panas atau uap air panas bertekanan
tinggi.
d. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan
oleh mikroorgnisme.[21]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Yang memilki ukuran sangat renik, yaitu
antara 25-300 nm. Virus merupakan metaorganisme, yakni organisme peralihan antara benda
hidup. Virus hanya bisa hidup dalam sel inang. Reproduksi virus terjadi dua fase yakni fase litik
dan lisogenik. Peranan virus dalam kehidupan manusia ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Yang menguntungkan misalnya pembuatan vaksin, dan dalam bidang rekayasa
genetik, sedangkan virus yang merugikan lebih banyak menyebabkan timbulnya penyakit.
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil,
Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki inti sel. Organisme uniseluler yaitu
organisme yang terdiri dari sel tunggal. Struktur dasar bakteri Meliputi : dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. Berdasarkan cara memperoleh
makanannya bakteri dibedakan menjadi heterotrof dan autotrof. Heterotrof meliputi saprofit dan
parasit. Autotrof meliputi fotoautotrof dan kemoautotrof.Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk
merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi: bakteri aerob

dan bakteri anaerob. Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan temperature 25-
37C. Lingkungan tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan
cepat. Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun
kerugian.
DAFTAR PUSTAKA

Untoro, Joko .2010. Buku Pintar Pelajaran. Jakarta : Wahyu Media.


Aryulina, Diah. 2010. Biologi 1A. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.
Listiana, Lina. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Surabaya : LAPIS PGMI

Pritiana, Pipit. 2007.Buku Biologi Biosfer Menyapa Alam Lewat Biologi. Jakarta : Tangga Multi
Media,

http://gurungeblog.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-
manfaatnya/ di akses pukul.12.20

Anda mungkin juga menyukai