Di susun oleh :
Ade Sofiana
Irma Fatonah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari - sehari pastinya kita sering mendengar tentang beberapa penyakit
seperti influenza, tipus, demam berdarah, TBC, dll. Penyakit itu semua merupakan akibat dari
virus dan bakteri yang hampir semua menimnulkan bahaya, walaupun pada dasarnya virus dan
bakteri juga memiliki peranan bagi keberlangsungan hidup manusia. Di dalam makalah ini akan
kami bahas mengenai virus dan bakteri yang meliputi ciri ciri, reproduksi, habitat, cara hidup
serta peranannya dalam kehidupan baik dari segi keuntungan maupun kerugian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa ciri - ciri dan peranan virus ?
2. Apa cirri - ciri dan peranan bakteri ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. VIRUS
1. SEJARAH VIRUS
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah penemuan virus dimulai pada
tahun 1883 oleh Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman. Ia melakukan penelitian tentang
penyebab penyakit mosaik pada tembakau yang menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi
kerdil dan daunnya berwarna kuning. Mayer menemukan bahwa penyakit mosaic tersebut
menular ke tanaman tembakau lain ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang
berpenyakit ke tanaman yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya.[1]
Tahun 1892 ilmuwan Rusia bernama Dmitri Iwanowski menyaring ekstrak daun
tembakau dengan saringan yang dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak lolos dan juga
dapat diperoleh filtrat daun tembakau. Begitu fltrat itu desemprotkan pada tanaman tembakau
yang sehat maka tanaman tersebut akan tertular penyakit mosaik. Maka ia menyimpulkan bahwa
penyebab penyakit mosaic ini adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri karena masih bisa
lolos dalam penyaringan.[2]
2. CIRI-CIRI VIRUS
3. REPRODUKSI VIRUS
Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Tetapi, reproduksi virus hanya
terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian virus hanya dapat hidup secara
parasit. daur reproduksi dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.
a. Siklus Litik.
1. Tahap Absorbsi (Tahap Penempelan)
Tahap absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membrane plasma sel
inang yang mengenali virus)
2. Tahap Penetrasi
Tahap penetrasi yakni materi genetic virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Tahap Replikasi dan Sintesis
Tahap replikasi yakni terjadinya penggandaan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan
dikendalikan oleh materi genetik virus sehingga sel dapat membuat komponen virus
4. Tahap Perakitan
Tahap perakitan yakni setelah komponen virus terbentuk, komponen komponen tersebut dirakit
menjadi virus-virus baru yang lengkap
5. Tahap Litik (Pelepasan)
Tahap litik yakni partikel virus yang keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut.[4]
b. Siklus Lisogenik.
1. Tahap absorbsi
Tahap absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel
inang yang mengenali virus)
2. Tahap Penetrasi
Tahap penetrasi yakni materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Tahap penggbungan, DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag (DNA
virus yang sudah tidak aktif)
4. Tahap replikasi, DNA bakteri membelah untuk membentuk sel baru, profag juga ikut membelah.
Jika sel bakteri membelah menjadi banyak maka profag akan terdapat di dalam masing masing
sel bakteri tersebut.[5]
4. HABITAT VIRUS
Virus menunjukan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organism lain (sel inang) sel
inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot ( protozoa dan jamur), sel tumbuhan, sel
hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam inang, melalui
perantara serangga. Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat memasuki tubuh inang
misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.[6]
Beberapa jenis virus ada yang memberi manfaat bagi makhluk hidup, ada juga virus yang
memberikan kerugian. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang manfaat dan kerugian virus
dalam kehidupan.
Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk
kloning gen (produksi DNA yang secara genetis identik). Contoh, virus yang membawa gen
untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia
sehingga diharapkan penyakit genetis, seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.
Dari kasus fase lisogenik virus, para pakar ahli berfikir bagaimana jika didalam DNA virus
sebelumnya digabungkan DNA lain yang meguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini
dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Apabila virus menginfeksi bakteri dan mengikuti daur
lisogenik maka di dalam sel bakteri tadi terkandung gen yang menguntungkan. Contoh, ke dalam
DNA virus di sambungkan ke sel bakteri. Lalu, sel bakteri kini memuat gen manusia, yakni gen
penghasil antitoksin. Bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Virus juga bermanfaat untuk pembuatan vaksin sebagai agen pencegah penyakit. Vaksin
berisi kuman yang dilemahkan atau bagian tubuh kuman (virus, bakteri).[7]
b. Virus yang Merugikan.
b) Campak, nama virus penginfeksinya yakni Paramyxovirus, pada mulanya menyerang pernafasan
atas kemudian menyebar ke seluruh tubuh (sel epitel kulit). Gejala yang ditmbulkan antara lain,
demam, bintik-bintik merah pada tubuh. Penularanya lewat udara.
c) Herpes, virusnya bernama Herpes simpleks virus yang menyerang membaran mucus di mulut,
alat kelamin, mata, kulit. Gejala yang ditimbukan kulit yang terserang terasa sakit, panas dan
melepuh
d) AIDS, nama virus penginfeksi yakni Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sel-sel
darah putih, sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. sel darah putih
tersebut mampu memproduksi Antibody yang dapat menawar racun penyakit. Jika tubuh
terinfeksi HIV maka sel T4 akan hancur dan tubuh tidak mampu melawan bibit penyakit. Gejala
yang ditimbulkan yakni menurunya kekebalan tubuh. Penularan virus ini melalui sex bebas,
jarum suntik yang tidak steril dll.[8]
B. BAKTERI
1. PENGERTIAN BAKTERI
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil, yang
pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van
Leeuwenhoek.[11] Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri
pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang , yaitu disebut
bakteriologi.[12]
Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun
pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan dan merugikan.
Bakteri adalah organisme prokariotik, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.
1) Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel bakteri
tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
2) Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara
sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
3) Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
4) Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.
5) DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi pembawa
informasi genetik.
6) Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
7) Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan dapat melakukan dormansi.
Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas kehidupan,tetapi tetap hidup.
8) Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi untuk
mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
9) Flagelum (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa
jenis bakteri.
10) Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.
11) Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.
12) Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel.
13) Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
14) Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.[14]
Seperti organisme lainnya , bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan
berkembang biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara beragam. Selain itu, bakteri juga
membutuhkan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanan.
a. Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.
Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Bakeri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme (daun yang
gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme ( daging dan susu) lain.
2) Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
b. Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri autotrof
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1) Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat
makanannya.
2) Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya.[15]
c. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri
dapat di bedakan menjadi:
1) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya.
2) Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh
energinya.[16]
5. REPRODUKSI BAKTERI
a. Reproduksi aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan membelah diri. Pembelahan sel
pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
b. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
8. HABITAT BAKTERI
Bakteri hidup pada berbagai habitat. Bakteri ditemukan dimana, misalnya di tanah, air,
udara, sisa makhluk hidup dan dalam tubuh organisme lain. Umumnya bakteri hidup pada
lingkungan yang lembab atau agak basah dengan temperature 25-37’. Lingkungan tersebut
merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat .
dan bakteri anaerob. Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan temperature 25-
37C. Lingkungan tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan
cepat. Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun
kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Pritiana, Pipit. 2007.Buku Biologi Biosfer Menyapa Alam Lewat Biologi. Jakarta : Tangga Multi
Media,
http://gurungeblog.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-
manfaatnya/ di akses pukul.12.20