KEBUTUHAN
ISTIRAHAT DAN TIDUR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 6
KEPERAWATAN A
ANGGOTA :
1. PUTRI YUNIAR
2. EVI ASHARI
3. TUTI SULFIJASARI
4. FITRI RAMADHAN
5. MEGAWATI YUNUS
KEPERAWATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar kita yakni nya nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari zaman jahiliyah kepada zaman yang
penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan pada saat sekarang ini.Makalah ini penulis buat
untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu dasar Keperawatan mengenai Kebutuhan Istirahat
Tidur. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi ibadah dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembahasan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah
SWT.
PENDAHULUAN
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang.
Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur yang
cukup. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur berbeda. Pola istirahat dan
tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan. Namun dalam
keadaan sakit, pola tidur seseorang biasnya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya
Kebutuhan istirahat dan tidur pada individu yang sakit sangat diperlukan untuk mempercepat
proses penyembuhan. Oleh karena itu, perawat harus mempunyai kompetensi yang baik
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
1. Definisi
bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yamg
menjengkelkan.(Hidayat,2006)
dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (guyton 1986), atau juga
dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan
siklus yang berulang, dengan cirri adanya akivitas yang minim, memiliki
2. Klasifikasi
Dalam prosesnya, tidur dibagi kedalam 2 jenis. Pertama, jenis tidur yang
disebut dengan tidur gelombang lambat(slow wave sleep) karena gelombang otak
bergerak sangat lambat, atau disebut juga tidur nonrapid eye movement (NREM).
Kedua , jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat isyarat
dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut
dengan tidur paradoks, atau disebut juga dengan tidur rapid eye movement
(REM). (Hidayat,2006)
a. Tidur gelombang lambat
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam , istirahat penuh, atau
juga dikenal dengan tidur nyenyak. Pada jenis tidur ini gelobang otak bergerak
lambat bisa juga disebut dengan tidur gelombang delta.Dengan ciri ciri: Betul
tahap tidur , yaitu: pertama , kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang
perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase rendah; dan
1) Tahap I
Tahap 1 merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan cirri
sebagai berikut: rileks, masih sadar dengan lingkungan , merasa ngantuk, bola
mata bergerak dari samping kesamping , frekuensi nadi dan napas sedikit
menurun .
2) Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun
dengan cirri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap, denyut jantung
Tahap III merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi frekuensi napas dan
proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf
4) Tahap IV
Tahap IV merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan
pernapasan turun, jarang bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata
b. Tidur paradoks
jenis tidur ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama
5-20 menit, rata rata timbul 90 menit. Priode pertama ini terjadi selama 80-100
menit , akan tetapi apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal tidur sangat
cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada. Ciri tidur paradoks adalah sebagai
berikut:
2. Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak gelombang lambat.
3. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan , menunjukan inhibisi kuat
5. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
6. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah
7. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental , emosi , juga berperan dalam
a. Penyakit
disebabkan oleh infeksi (infeksi limpa) akan memerlukan lebih banyak waktu
tidur untuk menjaga keseimbangan energy yang telah dikelurkan. Hal tersebut
kelelahan.Maka orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena
d. Obat
Obat dapat juga mempengaruhi proses tidur beberapa jenis obat yang
dapat mempengaruhi proses tidur adalah jenis golongan obat untuk diuretic
(Asmadi,2008)
e. Nutrisi
tidur protein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur , karena
adanya tryptophan yang merupakan asam amino dari protein yang di cerna.
f. Lingkungan
g. Motivasi
tidur, yang dapat mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keiginan
h. Diet
(Asmadi,2008)
4. Patofisiologi
menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktifitas tidur ini
rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS
tidur, pelepasan serum serotini dari sel khusus yang berada di pons dan batang
tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan sistem
limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau
1) Mimpi berkurang
5) Metabolisme turun
4) Nadi ireguler
5) Metabolisme meningkat
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran
b. Pemeriksaan tambahan
7. Komplikasi
resiko buruk bagi kesehatan tubuh, komplikasi yang akan terjadi seperti
8. Prognosis
1) Pertahankan waktu bangun tidur yang teratur, hilangkan tidur siang kecuali
b. Lingkungan
1) Atur tempratur kamar sesuai keinginan, gunakan selimut dan kaos kaki
2) Gunakan lampu tidur dan jaga agar jalur ke kamar mandi bebas dari
hambatan.
1. Pengkajian
lain: riwayat tidur, gejala klinis, dan penyimpangan dari tidur. (Hidayat,2006)
a. Riwayat tidur
pengkajian riwayat tidur antara lain: kuantitas (lama tidur) dan kualitas tidur
kebiasaan sebelum ataupun pada saat tidur, obat yang dikomsumsi sebelum tidur,
asupan dan stimulant, perasaan pasien mengenai tidurnya , apakah ada kesulitan tidur,
b. Gejala klinis
Gejala Klinis ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya
kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah dan
c. Penyimpangan tidur
bingun dan disorientasi tempat dan waktu, gangguan koordinasi serta bicara rancu,
tidak sesuai, dan intonasinya tidak teratur.
2. Diagnosis
Diagnosis keperawatn pada masalah istirahat dan tidur adalah sebagai berikut:
a. Gangguan metabolisme
b. Kerusakan eliminasi
c. Immobilitas
e. Takut operasi
h. Hipersomnia
i. Anemia
j. Kelelahan
3. Intervensi
nyeri, takut, kecemasan dan lain lain. Perawat dan pasien dapat
a) Apabila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur dihubungkan dengan
lingkungan rumah sakit dan penyakitnya, maka tindakan yang dapat
diberikan adalah:
4. Jelaskan dan berikan dukungan kepada pasienagar tidak takut dan cemas.
b) Apabila faktor insomnia, maka hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya
adalah:
3. Anjurkan pasien untuk tidur hanya saat mengantuk dan tidak pada
mengatasinya adalah:
baik.
adalah:
sebelum tidur.
adalah:
Distraksi lingkungan adalah masalah utama untuk pasien rawat inap. Cara
a. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien. Jadwal harus di sesuaikan
dengan status kesehatan pasien atau sesuai dengan kebutuhan sitirahat dan tidur.
b. Usahakan pasien tidak banyak tidur pada siang hari karena jika banyak tidur pada
tidur.
5. Mengurangi potensial cedera selama tidur.
Banyak pasien untuk pergi tidur karena takut jatuh dari tempat tidur, takut untuk jalan ke
kamar mandi, atau tersandung furniture. Cara penganan yang spesifik mengenai masalah
ini adalah:
e. Jika pasien mengguanakan selang drainase, gantungkan di tempat tidur dan ajarkan
a. Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah dengan cara mengatur jadwal bekerja,
b. Ajarkan pentingnya latihan regular kurang lebih ½ jam tiap tiga kali seminggu untuk
c. Jelaskan bahwa obat hipnotik tidak boleh di gunakan untuk jangka waktu yang lama
Untuk wanita hamil, ajarkan untuk tidak berdiri jika mampu duduk, tinggikan kaki
ketika duduk, jangan duduk jika bisa tidur, sesuaikan jadwal untuk bisa tidur siang, dan
lain lain.
a. Beri sprei yang kering atau tebal untuk menutupi perlak. Buat permukaan kasar
tegang da narata.
c. Atur suhu ruangan menjadi sekitar 18-21C pada malam hari dan 15,5-18C pada
2. Masa anak
4. masa sekolah
Perawat perlu mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena anak pada usia
5. masa remaja
Usia sering memerlukan waktu sebelum tidur yang cukup lama untuk
1. berikan hiburan
perawat.
3. berikan makanan ringan atau susu hangat sebelum hangat sebelum tidur
4. Evaluasi keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan tidur dan istirahat dapat dinilai dari adanya
kesehatan klien.
5. Hilangnya tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada pasien,seperti timbulnya
perasaan segar, tidak gelisah, lesuh, dan apatis, hilangnya kehitaman di daerah sekitar
mata, mulai menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidak adanya kongjungtiva
merah dan mata perih, pasien sudah dapat berkonsentrasi penuh, serta tidak di temukan
PENUTUP
1. Kesimpulan
Istirahat dan tidur adalah dua hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu,
dimana kedua hal ini sangat berpengaruh terhadap keadaan stabilitas tubuh seseorang,
ketika seseorang kurang istirahat dan tidur maka ketidaksejajaran tubuhnya akan terlihat
jelas secara fisik, mereka yang kebutuhan isitrahat dan tidurnya tercukupi akan
menampakkan keaktifan tersendiri dari tubuhnya. Istirahat dan tidur akan membantu
proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh sehingga berada dalam kondisi
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
EGC.