Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN

MIDDLE RANGE THEORY PAMELA REED : SELF TRANSCENDENCE

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :

Refi Mariska ( 2111312021 )


Sarapina ( 2111319002 )
Umair Achmad Munaji ( 2111313036 )
Wahyu Febriandi ( 2111311006 )
Yashifa Akhamel Putri ( 2011317002 )
Yora Dwi Syafni ( 2011313024 )

DOSEN PENGAMPU :
Nelwati, SKp., MN., PhD

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang memberi rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Middle Range Theory PAMELA REED : Self
Transcedence “
Dalam menyusun Makalah ini, penulis banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nelwati, SKp., MN., PhD selaku pembimbing mata kuliah Falsafah Ilmu Keperawatan yang telah
mengarahkan dan memberikan masukan sehingga penulis dapat membuat Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini bukanlah suatu
kesenjangan melainkan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Untuk itu kami berharap
tanggapan dan kritikan serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kepada-Nya lah kita berserah diri dan mohon petunjuk. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 25 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Middle Range Theory Pamela Reed : Self Transcendence Theory
1. Latar Belakang Teori/Sejarah ................................................................................2
2. Konsep Asumsi Mayor .............................................................................................2
3. Hubungan Antar Konsep Mayor Pada Teori .........................................................4
4. Aplikasi Teori ...........................................................................................................5
5. Kelebihan Dan Kekurangan Teori...........................................................................5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ...............................................................................................................6
B. SARAN ............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan ditujukan ke berbagai respon
individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya. Perawat memiliki berbagai
peran seperti pemberi perawatan, sebagai perawat primer, pengambil keputusan klinik, advokat,
peneliti dan pendidik. Perawat seringkali harus melakukan berbagai peran lebih dari satu dalam waktu
yang bersamaan, sehingga dalam menjalankan tugas tersebut perawat harus mempunyai kerangka
berpikir yang sama.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan tentang
keperawatan. Model konseptual keperawatan diharapkan dapat menjadi kerangka berpikir perawat.
Sehingga perawat perlu memahami beberapa konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan
asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan.
Salah satu ahli dalam keperawatan adalah Pamela G. Reed yang termasuk ke dalam teori
Middle Range dengan teorinya self transedensi. Teorinya mengatakan bahwa pengembangan konsep
diri dibatasi secara mulitidimensi yaitu Inwardly (batiniah), Outwardly (lahiriah) dan Temporally
(duniawi). Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi. Tindakan keperawatan
secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap
transendensi atau berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual yang mempengaruhi
hubungan antara transendensi diri dan vulnerable, hubungan antar transendensi diri dan keadaan
baik/sehat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang teori sejarah Pamela G. Reed?
2. Bagaimana konsep umum dan dafinisi teori Pamela G. Reed?
3. Bagaimana penggunaan temuan epiris teori Pamela G. Reed?
4. Bagaimana aplikasi teori Pamela G. Reed?
5. Bagaimana kekurangan dan kelebihan teori?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami latar belakang teori sejarah Pamela G. Reed
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sumber dan pengembangan teori Pamela G.
Reed
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep umum dan definisi teori Pamela G.
Reed
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi teori Pamela G. Reed
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan teori Pamela G.
Reed
BAB II
PEMBAHASAN

1. Biografi Pamela G. Reed


Lahir di Detroit, Michigan Gelar sarjana muda dari Wayne State University-1974 . Reed
melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di bidang Kesehatan mental anak dan remaja dan
memperoleh gelar M.S.N. pada tahun 1976. Pendidikan tinggi terakhir dan berikutnya adalah S3 atau
berhasil diselesaikan pada tahun 1982 dengan konsentrasi Mayor teori dan riset keperawatan dengan
studi minor pada perkembangan usia dewasa dan usia lanjut atau lansia Reed mengisi kegiata sehari
harinya dgn mengajar pada Fakuktas Keperawatan University of Arizona Collage . Reed juga
melakukan penelitian dan memberikan pelayanan administrasi di institusi. Pengajaran dan
penelitiannya berfokus pada topik utama Well-being and Aging.

Latar Belakang Terbentuknya Self Transcendence Theory


Pamela G. Reed yang teorinya merupakan sintesa dari tiga sumber.ketiga sumber yang
dimaksud antara lain :
1. Bahwa perkembangan manusia sebagai proses sepanjang Hayat dalam mencapai kedewasaan
termasuk di dalamnya proses menua dan proses menjelang ajal.
2. Adanya faktor kontekstual terhadap terjadinya ketidakseimbangan antara manusia dan lingkungan
sebagai suatu penting dalam pengembangan
3 berdasarkan pengalaman klinik dan riset yang mengindikasi secara klinik dilaporkan bahwa depresi
pada lansia lebih sedikit disebabkan oleh penurunan sumber pengembangan dan perasaan sejahtera
akibat penurunan kemampuan fisik dan kognitif daripada kelompok kesehatan lansia
Reed mengembangkan teori tentang self-transcendence dengan menggunakan strategi
"deduktif reformulation". Strategi ini digunakan untuk membangun meddle range theory
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari teori non keperawatan yang kemudian di reformulasi
secara deduktif dari model konsep keperawatan. Teori non keperawatan yang dipergunakan adalah
life-span theory pada sosial kognitif dan pengembangan transpersonal orang dewasa.Prinsip dari teori
life-span adalah merupakan reformulasi dari perspektif keperawatan dari Martha E.Rogers tentang
konsep kesatuan sistem manusia.

2. Konsep Asumsi Pamela G. Reed


Konsep Kunci
1. Vulnerability
Kesadaran seseorang akan adanya kematian. Diartikan sebagai kontek bagi perkembangan atau
kematangan di usia senja atau pada akhir kehidupan. Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran
akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya dalah keadaan gawat seperti disabilitas,
penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan.
2. Self Transcendence
Bernard Lonergan, filsuf dan teolog, dalam bukunya Method in Theology (1975) menulis bahwa
manusia mencapai keotentikannya dalam transendensi diri (self-transcendence). Transendensi diri
berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai. Suatu gerak dari yang kurang baik menjadi
baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.
Menurut G Reed, self transcendence didefiniskan sebagai pengembangan konsep diri dibatasi secara
mulitidimensi yaitu :
• Inwardly (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap pengalaman-pengalaman
yang telah dialami.
• Outwardly (lahiriah) : tampak dari luar. Diartikan bahwa pentingnya melakukan hubungan
dengan dunia luar dalam hal ini berinteraksi dengan lingkungannya.
• Temporally (duniawi) : menggunakan keterampilan atau pengetahuan yang diperoleh dari
pengalaman masa lalu sehingga menjadi pelajaran untuk mencapai tujuan masa depan yang
terintegrasi dengan menerapkannya pada masa kini/sekarang.

3. Well-Being
Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis, sosial, budaya dan
spiritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan yang baik.

4. Moderating-Mediating Factors
Variabel kontekstual dan personal dan interaksinya bisa mempengaruhi proses transendensi diri
yang berkontribusi terhadap kondisi yang baik. Contoh dari variabel tersebut adalah usia, jenis
kelamin, kemampuan kognitif, pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial, dan riwayat
masa lalu. Variable kontekstual dan personal dapat memperkuat dan memperlemah hubungan
vulnerabilities dan transendensi diri dan antara transendensi diri dan keadaan baik/sejahtera (well
being).

5. Point Of Intervetion
Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi. Tindakan keperawatan
secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap
transendensi atau berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual yang mempengaruhi
hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel ; hubungan antar transendensi diri dan keadaan
baik/sehat.

Asumsi Mayor
1. Health
Sehat, merupakan awal proses model, yang didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan
dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-
nilai yang unik yang mendukung kesejahteraan (well-being).
2. Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) (melalui proses
interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya) dengan membutuhkan keterampilan
untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
3. Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan
orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang kompleks dan bersemangat yang dapat
berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.
4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara
signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur
interaksi yang terapeutik antara orang-orang, objek dan aktivitas keperawatan.

Health Well-being

Person self treanscendence

Environment Nursing Point of intervention

Vulnerability

Skema 1. Penjabaran Teri Reed ke dalam metapardigma

3. Hubungan Antar Konsep Mayor Pada Teori


Model teori self transcendence mengusulkan tiga macam hubungan :
1) Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan peningkatan self transcendence.
2) Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan (well-being).
3) Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan antara vulnerability dengan
self transcendence dan antara self transcendence dan well- being.
Self-transcendence dapat diintegrasikan dalam berbagai situasi hidup.Perawat dapat
melakukan berbagai aktivitas untuk meningkatkan perspektif danakivitas refleksi diri, alturisme,
harapan dan keyakinan/keimanan tentang mortalitaspersonal yang dikaitkan dengan peningkatan rasa
sejahtera. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok yang memiliki masalah yang sama,
seperti contohnya gathering pada kelompok cancer, ostomate, psikoterapi dan lain-lain (Vulnerability)
dapat dijadikan media bagi seseorang untuk mencapai rasa sejahtera. Dalam kelompok tersebut
mereka dapat melakukan sharing, berbagi pengalaman dan saling membantu antara satu sama lain,
sehingga mereka merasa berarti. Ketika seseorangmerasa berarti keberadaannya untuk orang lain
maupun dirinya sendiri, maka akantimbul rasa sejahtera.
Perawat dalam hal ini berperan selaku fasilitator dalammeningkatkan self-transcendence
seseorang sedemikian rupa sehingga mampumenggali hal-hal positif dan membangun makna yang
positif dalam diri seseorangsehingga menimbulkan rasa sejahtera ( well-being ) dalam dirinya.
Perawat dapat memfasilitasi pasien-pasien untuk melakukan self-transcendence denganmemberikan
kesempatan untuk merefleksikan berbagai hal, instropeksi diri,menggali keyakinan diri tentang makna
hidup, melihat hal-hal positif dalam dirinya, melakukan interaksi positif dengan lingkungannya
sehingga mereka yakin bahwamereka benar-benar merasa berarti bagi dirinya dan orang lain, mereka
merasa telahmelakukan kebaikan-kebaikan yang akan menjadi bekal dalam menghadapi
kondisiterburuk bahkan kematian sekalipun dengan tenang dan damai, pada kondisidemikian dapat
dikatakan bahwa mereka merasa sejahtera (well-being).

4. Aplikasi Teori
Melampaui diri terhadap masalah untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat tujuan hidup,
yaitu individu mengembangkan seperangkat nilai keikatan diri (self commitment), melakukan
berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah guna mencapai makna dan tujuan hidupnya. Dengan
melibatkan diri dalam kegiatan- kegiatan yang membangkitkan spirit dalam cinta dan pekerjaan, klien
memilih sikap yang benar, melampaui dirinya sendirimenghadapi disfungsi dan pola perilaku yang
salah. Kegiatan tersebut mengurangi gejala dengan membenamkan diri dalam pekerjaan, sehingga
klien tidak hanya mengatasi kondisi eksternal tetapi juga kondisi dalam dirinya sendiri untuk
mencapai tujuan hidup. Tujuan hidup mencerminkan pribadi setiap individu yang mempunyai harkat
dan martabat untuk mencapai makna hidup dan penghargaan atas dirinya.

5. Kelebihan Dan Kekurangan Teori


Kelebihan Teori :

 Baik digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan


 masalah psikososial.
 Faktor spiritual cukup dipertimbangkan dalam penyelesaian masalah klien

Kekurangan Teori :

 Beberapa bagan yang ditampilkan tidak menguraikan secara jelas yang menghubungkan
variabel-variabel dalam bagan tersebut.
 Banyak variabel dalam teori, seperti vulnerability dan transendensi diri serta kondisi sejahtera
yang masih abstrak, sehingga masih dapat kesulitan diterapkan dalam praktik.
 Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami sehingga sulit dicerna oleh para perawat yang
akan mengaplikasikannya ke dalam praktik.
 Terbatas digunakan hanya pada kasus-kasus yang berhubungan dengan adanya masalah
psikologis dengan kurang mempertimbangkan penanganan fisiknya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lahir di Detroit, Michigan Gelar sarjana muda dari Wayne State University-1974 . Reed
melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di bidang Kesehatan mental anak dan remaja dan
memperoleh gelar M.S.N. pada tahun 1976. Pendidikan tinggi terakhir dan berikutnya adalah S3 atau
berhasil diselesaikan pada tahun 1982 dengan konsentrasi Mayor teori dan riset keperawatan dengan
studi minor pada perkembangan usia dewasa dan usia lanjut atau lansia Reed mengisi kegiata sehari
harinya dgn mengajar pada Fakuktas Keperawatan University of Arizona Collage . Reed juga
melakukan penelitian dan memberikan pelayanan administrasi di institusi. Pengajaran dan
penelitiannya berfokus pada topik utama Well-being and Aging.

Reed mengembangkan teori tentang self-transcendence dengan menggunakan strategi


"deduktif reformulation". Strategi ini digunakan untuk membangun meddle range theory
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari teori non keperawatan yang kemudian di reformulasi
secara deduktif dari model konsep keperawatan. Teori non keperawatan yang dipergunakan adalah
life-span theory pada sosial kognitif dan pengembangan transpersonal orang dewasa.Prinsip dari teori
life-span adalah merupakan reformulasi dari perspektif keperawatan dari Martha E.Rogers tentang
konsep kesatuan sistem manusia.

B. Saran

Perawat/mahasiswa keperawatan perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh


tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Pamela G. Reed di lapangan
atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Pamela G. Reed dapat diaplikasikan
dengan baik dalam pelayanan keperawatan/asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Ilmi, Aini Auli. 2013. Pamela G. Reed : Self Transcendence. Daulay, Hapsah Nia Restiana Wardiyah,
dkk. 2008. Middle Range Theory Pamela G Reed Self Transcend Universitas Indonesia

Ilmi,Ani Auli.Pamela G.Reed ( Self- Transcendence).https://id.scribd.com/doc/127776430/Pamela-G-


Reed-Self-Transcendence-Th-1. Diakses pada tgl 25 November 2021.

Hapsah dkk.2008. “MIDDLE RANGE THEORY PAMELA G REED SELF TRANSCENDENCE”.


https://id.scribd.com/doc/22920809/mawar-TUGAS-MIDDLE-RANGE-THEORY-PAMELA-G-REED,
diakses pada tanggal 25 november 2021 pukul 14.00

https://pdfslide.net/documents/pamela-g-reed-self-transcendence-th1.html

Anda mungkin juga menyukai