KEPERAWATAN KRITIS
“Trend dan Issue Kasus Kritis Sistem Endokrin”
Dosen Pengampu
Ibu Arabta M Paraten P S.Kep.,Ns.M.Kep
Disusun oleh :
Kelompok 2
Diva Pratama Febrianty (19.156.01.11.047)
Fitri (19.156.01.11.050)
Khalda Agustina (19.156.01.11.055)
Putri Sintawati (19.156.01.11.060)
Reynaldi Yusuf W.D. (19.156.01.11.061)
Kelas : 3B Keperawatan
Semester VI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES MEDISTRA INDONESIA
Jl. Cut Mutia Raya No.88A Kel. Sepanjang Jaya-Rawa Lumbu Bekasi
Telp. (021) 82431375, Fax. (021) 82431374
Website : http//www.stikesmedistra-indonesia.ac.id, e-mail : stikesmi@yahoo.com
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Trend dan Issue
Kasus Kritis Sistem Endokrin” dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata
Kuliah Keperawatan Kritis.
Trend dan Issue Kasus Kritis Sistem Endokrin dalam Keperawatan Kritis
adalah salah satu materi kuliah yang dipelajari, didalami oleh mahasiswa semester VI
keperawatan yang mana materi ini berfungsi penting untuk mengetahui tentang Trend
dan Issue Kasus Kritis Sistem Endokrin. Pembuatan makalah ini diharapkan dapat
membantu setiap anggota kelompok bahkan seluruh mahasiswa Keperawatan
semester VI memahami isi materi sehingga dapat mengimpelementasikannya dalam
kehidupan sebagai perawat.
Dalam proses penyusunan makalah ini, diawali oleh stimulus Penugasan oleh
dosen pengajar mata Keperawatan Gawat Darurat yaitu Ibu Arabta M Paraten P
S.Kep.,Ns.M.Kep dan kerja sama dari semua anggota kelompok 2 yang didasarkan
tugasnya masing-masing, Orang tua dan keluarga yang membantu seserta semua
pihak yang telah membantu baik berupa ide, gagasan, materi maupun moril untuk
penyempurnaan makalah ini. Oleh karenanya kami dari kelompok mengucapkan
limpah terimakasih kepada bapak dosen pengajar yang telah memberikan stimulus
kepada kami melalui pembuatan makalah ini sehingga kami dapat mengeksplor lebih
dalam terkait materi yang diberikan. Selanjutnya kami juga mengucapkan limpah
terikasih kepada seluruh elemen yang telah membantu dengan caranya masing-
masing.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan. Demikian Saya
ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah Saya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................2
1.3 Rumusan Penulisan....................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................2
BAB II..........................................................................................................4
TINJAUAN TEORITIS.............................................................................19
2.1 Definisi Trend Dan Issue.........................................................19
3.2 Trend Dan Issue Sistem Endokrin Di Indonesia......................19
BAB III......................................................................................................19
PENUTUP..................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................19
3.2 Saran.........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.5 Trend Dan Issue Kasus Kritis Sistem Endokrin Secara Internasional
Terapi Sirolimus
Semua pasien menerima sirolimus pada dosis awal 0,5 mg per meter persegi
luas permukaan tubuh per hari (dalam satu atau dua dosis). Dosis ini bertahap
meningkat dengan tujuan mencapai tingkat serum palung dari 5 sampai 15 ng per
mililiter. Tingkat serum palung sirolimus diukur setiap 5 hari. Setelah tingkat obat
serum yang diinginkan telah tercapai dan kadar glukosa darah stabil, glukosa dan
glukagon infus intravena secara bertahap meruncing. Pemantauan berkala
dilakukan, termasuk hitung darah lengkap, pengukuran kadar lipid serum, dan
analisis ginjal dan fungsi hati. Setelah debit, pasien ditindaklanjuti secara teratur
untuk penilaian kontrol glikemik dan pengukuran kadar serum sirolimus.
Karena keparahan hipoglikemia mereka, bayi diperlukan kombinasi glukagon
infus dan cairan infus dengan konsentrasi tinggi dekstrosa untuk mempertahankan
normoglycemia di memulai pengobatan dengan sirolimus, setelah respon glikemik
yang baik dicatat. Dengan demikian, dosis dekstrosa secara bertahap meruncing
dan makanan enteral secara bersamaan meningkat . Selama periode 2 sampai 3
minggu, setiap bayi mempertahankan tingkat glukosa darah stabil tanpa perlu
infus glukosa intravena. Glukagon dan octreotide infus kemudian secara bertahap
dihentikan, karena kadar glukosa darah yang stabil di lebih dari 63 mg per
desiliter. Selanjutnya, keempat bayi mampu menerima semua nutrisi enteral
mereka, dan masing-masing terus menerima terapi sirolimus oral.
Bayi juga mampu berpuasa selama 6 sampai 8 jam tanpa pengembangan
hipoglikemia (misalnya, kadar glukosa darah tetap tinggi dari 63 mg per desiliter
pada akhir puasa). Satu bayi (Pasien 4, yang memiliki ABCC8 mutasi homozigot
dan hipoglikemia hyperinsulinemic sangat parah) diperlukan dosis kecil octreotide
(10 mg per kilogram per hari) untuk berpuasa selama 6 jam tanpa pengembangan
hipoglikemia. Setiap pasien dipulangkan ketika pemberian makanan enteral
didirikan dan bayi bisa berpuasa selama 6 sampai 8 jam tanpa pengembangan
hipoglikemia. Tingkat diukur dari asam lemak nonesterified dan 3β-
hidroksibutirat naik pada akhir puasa, menunjukkan bahwa penekanan insulin
hadir karena pengobatan dengan sirolimus.
Orang tua diminta untuk memantau kadar glukosa darah setidaknya tiga kali
sehari sebelum makan. Sebuah tinjauan catatan pemantauan orangtua kadar
glukosa darah tidak ditemukan adanya episode hipoglikemia selama pengobatan
dengan sirolimus. Keempat pasien saat ini terus menerima sirolimus dan sedang
diikuti untuk penilaian kontrol glikemik, tingkat endapan serum sirolimus, dan
setiap efek samping klinis atau biokimia. Tindak lanjut penilaian dilakukan
sampai bayi mencapai usia 1 tahun menunjukkan kontrol glikemik yang baik.
Penilaian laboratorium menunjukkan jumlah darah lengkap normal (tanpa
neutropenia) dan tingkat normal nitrogen urea darah, kreatinin, dan elektrolit
selama tindak lanjut penilaian setiap 3 bulan. Efek samping yang diamati meliputi
elevasi transien tingkat aminotransferase, yang diselesaikan secara spontan, dan
elevasi ringan kadar trigliserida. Hasil studi fungsi hati dinyatakan telah normal.
Baik sepsis atau infeksi serius lainnya yang dikembangkan di salah satu bayi.
Sirolimus dihentikan pada salah satu pasien di usia 7 bulan, dalam waktu 3
hari, hipoglikemia berat dikembangkan, membutuhkan infus intravena glukosa
dan administrasi subkutan octreotide. Sirolimus itu reinitiated, dan selama 3
sampai 4 minggu ke depan infus glukosa dan octreotide itu meruncing dan
kemudian dihentikan.
B. Pengelolaan Pankreatitis Klasifikasi Kronis Dengan Hasil Patologi Anatomi
Adenokarsinoma Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Sekretin dan kolesistokinin-
pankreozimin (CCC-PZ) merupakan hormone traktus gastrointestinal yang
membantu dalam mencerna zat-zat makanan dengan mengendalikan sekret
pankreas. Sekresi enzim pankreas yang normal berkisar dari 1500-2500 mm/hari.
Pankreatitis kronis merupakan suatu penyakit inflamasi pada pankreas yang
ditandai dengan fibrosis pankreas yang persisten dan progresif serta menimbulkan
kerusakan jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreatitis kronis merupakan salah
satu faktor resiko terjadinya karsinoma pankreas. Adenokarsinoma pancreas
terjadi pada 1 per 10,000 penduduk Amerika. Umumnya penderita pankreatitis
kronis mengeluh nyeri abdomen di epigastrium yang terus menerus yang
dijalarkan kepunggung, mual, nafsu makan berkurang, berat badan menurun dan
malnutrisi. Pengelolaan penderita pancreatitis kronis dapat secara konservatif
maupun pembedahan berupa drainase dan reseksi pankreas.
Pankreatitis kronis merupakan salah satu factor resiko terjadinya karsinoma
pankreas. Pada penelitian yang melibatkan 6 grup senter internasional yaitu
Denmark, Jerman, Italia, Swedia, Switzerland dan Amerika Serikat didapatkan
angka kejadian karsinoma pankreas 1,8% pada pasien yang telah terdiagnosis
pankreatitis kronis 2 tahun sebelumnya, dan 4% setelah terdiagnosis 10 sampai 20
tahun sebelumnya. Adenokarsinoma pancreas terjadi pada 1 per 10,000 penduduk
Amerika. Laki-laki 2 kali lebih sering terkena dari pada wanita.
Prevalensi Amerika Serikat 26,4 kasus per 100,000 penduduk, di Spanyol 14
per 100,000 penduduk sedangkan di Jepang 5,7 per 100,000 penduduk.
Kebanyakan terjadi karena adanya batu pada saluran pankreas. Kebanyakan kasus
pancreatitis kronis karena minum alkohol yang banyak, berkisar 150 g/hari dalam
beberapa tahun. Hanyakira-kira 10 % peminum berat yang terbentuk pankreatitis,
tampaknya ini ada faktor lain yang dibutuhkan, seperti diet tinggi lemak dan
protein.
Penderita ini mengeluh nyeri abdomen epigastrium yang tak henti-henti yang
dijalarkan kepunggung. Nyeri pada pancreatitis kronis dahulu dipercaya dari
peningkatan tekanan intra pankreas. Pemeriksaan laboratorium memperlihatkan
sedikit peningkatan pada alfa amylase dan lipase tetapi tidak khas untuk
pancreatitis kronis.
Hasil pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan adenokarsinoma. Biopsi
dilakukan pada bagian kaput, korpus dan kauda, hal ini menunjukkan
adenokarsinoma pada seluruh bagian pankreas. Total pancreatectomy merupakan
prosedur yang aman, mortalitas dan morbiditas yang dapat diterima
Reseksi merupakan tindakan kuratif terhadap kanker pankreas. Ada 4
pembedahan yang ditawarkan yaitu Whipple pancreaticoduodenectomy, pylorus
preserving pancreaticoduodenectomy, total pancreatectomy dan regional
pancreatectomy. Tampaknya total pancreatectomy merupakan pilihan yang
sesuaiuntukpasienini.
Prosedur Peustow
Prosedur Peustow dapat dipilih dalam penanganan pancreatitis kalsifikasi
kronis. Prosedur ini aman dengan hasil yang baik. Pada kasus adenokarsinoma
pancreas ini tindakan yang sesuai adalah total pancreatectomy.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak trend dan issue yang terjadi pada sistem endokrin. Seperti trend dan
issue pada Sindrom Cushing (CS), adalah sindrom klinis yang terdiri dari gejala dan
tanda-tanda yang mencerminkan beredar glukokortikoid berlebihan (GC) konsentrasi.
Hal ini sangat jarang terjadi di masa kanak-kanak dan masa remaja dan dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok hormon adrenocorticotrophic penyebab
(ACTH)-independen dan dependen-ACTH.
Trend dan issue yang lainnya adalah beberapa Pantangan Makanan Untuk
Penderita Diabetes Melitus di antaranya adalah roti putih, rokok, kafein, mie dan
pasta, kentang, minuman bersoda, makanan yang di goreng, dan teh manis.
Sedangkan Issue cara untuk mengobati Penyakit Diabetes secara alami, namun tidak
seutuhnya menyembuhkan penyakit diabetes secara total adalah lidah buaya, hindari
makanan yang kaya akan gula sederhana, dan senam.
3.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyadari masih adanya kekurangan makalah ini di
berbagai segi, oleh karena itu penulis berharap adanya perbaikan demi perkembangan
makalah ini menuju lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA