Anda di halaman 1dari 14

RINGAKASAN METODELOGI PENELITIAN

METODE, JENIS DATA DAN PENGUKURAN INSTRUMEN

Oleh :
Kelompok 1
3B Keperawatan

Adfa Reza Safitri


Khalda Agustin
M Fahmi Syarif
Reynaldi Yusuf
Rully Siva Al Mukqimah

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
Tahun 2022
Metode Penelitian

Secara umum, pengertian metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih
secara spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah riset. Sedangkan
pengertian metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang menjelaskan bagaimana seharusnya
sebuah penelitian dilakukan.

Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian metodologi penelitian adalah serangkaian


langkah-langkah yang sistematis/ terstruktur yang dilakukan oleh peneliti untuk menemukan
jawaban yang tepat atas pertanyaan pada objek penelitian. Adapun langkah-langkah
sistematis tersebut adalah:

• Proses identifikasi dan merumuskan masalah


• Penyusunan kerangka berpikir
• Merumuskan hipotesis
• Pembahasan masalah
• Membuat kesimpulan dan saran
Mengapa para peneliti membutuhkan metodologi dalam melakukan penelitian? Tujuannya
adalah agar peneliti bisa mendapatkan hasil penelitian yang tepat, dapat
dipertanggungjawabkan, serta dapat menyelesaikan masalah yang diteliti.

Macam-Macam Metode Penelitian

1. Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis. Pada pelaksanaannya, metode ini bersifat subjektif dimana
proses penelitian lebih tiperlihatkan dan cenderung lebih fokus pada landasan teori.

Metode riset ini juga disebut dengan metode etnografi karena sangat jamak dipakai
untuk melakukan pengamatan kondisi sosial budaya.

2. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis,


terstruktur, serta terperinci. Pada pelaksanaaannya, metode riset ini fokus pada
penggunaan angka, tabel, grafik, dan diagram untuk menampilkan hasil data/
informasi yang diperoleh.
3. Metode Survei

Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil riset
dalam bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang berinteraksi langsung dengan
objek yang diamati. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan
gambaran umum melalui sampel beberapa orang.

4.  Metode Ekspos Facto

Metode Ekspos Facto adalah metode riset untuk meneliti hubungan sebab-akibat dari
suatu peristiwa. Dari keterkaitan sebab-akibat tersebut akan ditemukan kemungkinan
baru yang bisa dijadikan indikator dalam proses riset.

5. Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa lampau.
Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (sepanjang waktu)
dan Cross Sectional (waktu tertentu).

Jenis Data
Menurut Siyoto dan Sodik (2015), data merupakan sesuatu yang dikumpulkan oleh
peneliti berupa fakta empiris yang digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan penelitian. Selain untuk memecahkan masalah, data juga menurut Soeratno dan
Arsyad (1993) perlu diadakan dalam rangka menguji suatu hipotesis yang berdasar pada
suatu model. Adapun wujud data dapat berbentuk sebagai angka, huruf, gambar, suara, suatu
keadaan, atau simbol-simbol lainnya. Data belum dapat bermakna bagi penerimanya kecuali
telah melalui suatu pengolahan sehingga menjadi sebuah informasi yang kemudian dapat
dimengerti.
Disamping itu data memiliki beberapa jenis tergantung pada klasifikasinya. Adapun
pembagian data adalah sebagai berikut:
1. Data Berdasarkan Sumbernya
2. Data Berdasarkan Sifatnya
3. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan ke dalam dua
jenis yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Berdasarkan Sumbernya
a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya. Jadi untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Data
primer biasanya diperoleh dari observasi, wawancara, Focus Group
Discussion (FGD), dan penyebaran
b. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi sebelumnya. Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, laporan, buku, dan
sebagainya.
2. Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka. Data kualitatif dapat
dikumpulkan dengan cara wawancara, analisis dokumen, FGD, observasi, pemotretan
gambar atau perekaman video.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan. Data kuantitatif
biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan yang bersifat
statistik.
Data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan proses atau cara mendapatkannya
terbagi lagi atas dua yaitu sebagai berikut:
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung.
Data kontinum adalah data yang didapatkan dari hasil pengukuran.
Jika data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan pada tipe skala pengukuran
yang digunakan maka terbagi atas empat jenis yaitu:
Data nominal merupakan data yang didapat dengan mengelompokkan objek
berdasarkan kategori tertentu.
Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang untuk menunjukkan
tingkatan atau urutan data
Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan data ordinal.
Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal, data ordinal, dan data
interval.
3. Data dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu sebagai berikut:
a. Data Berkala (Time Series) merupakan data yang dikumpulkan secara berkala dari
waktu ke waktu. Pengambilan data ini biasanya digunakan untuk melihat
perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Data Cross Section merupakan data yang diperoleh pada waktu yang telah
ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kegiatan pada saat itu juga.
Skala Pengukuran
Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu :
Skala Nominal
Skala Ordinal
Skala Interval
Skala Ratio (rasio)

Macam-Macam Skala Pengukuran

1. Skala Nominal  adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok
dari suatu subyek.

Yaitu skala yang diberikan pada objek sebagai label saja / kode dan tidak
menunjukkan tingkatan

Angka ini tidak dapat dioperasikan secara matematis ( kali, bagi, jumlah atau kurang).
Contoh jenis kelamin responden.

Laki-laki = 1

Wanita = 2

2. Skala Ordinal  adalah skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus


melakukan ranking terhadap kategori.
Yaitu skala yang memberi arti prioritas/peringkat/ranking
Dengan jarak rentang yang tidak sama.
Skala ini dapat dioperasikan secara matematis
3. Skala Ordinal
Contoh: kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air
mineral

MEREK AIR RANKING


MINERAL
AQUA 1

AQUARIA 2

AQUASA 3

AQUASI 4

3. Skala Interval  merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk


mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan
rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut.

yaitu skala yang sifatnya sama dengan skala ordinal, tetapi memiliki jarak rentang
sama , dan tidak memiliki titik nol absolut

4. Skala Interval
Yaitu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang
mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang
sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur.
Yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak sama.
Contoh : kepuasan seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat diberi skala interval
1-2-3-4-5. Dimana nilai tsb.:
1. 1: sangat tidak puas
2. 2: tidak puas
3. 3: biasa
4. 4: puas
5. 5: sangat puas
5. Skala Rasio  adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang
tidak dapat diubah. Yaitu skala yang memiliki sifat skala nominal, interval dan ordinal
Skala ini dapat dioperasikan secara perkalian atau pembagian
Memiliki titik nol absolut
Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol
Skala Interval
Banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta
melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut.
Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu :
1. Skala Likert.
2. Skala Guttman.
3. Semantic Defferential
4. Rating Scale.
Skala Likert
 Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena social
 Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator, kemudian indikator
dijadikan item-item pertanyaan.
 Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif.
 Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka data
yang kualitatif dapat menjadi kuantitatif sehingga dapat diolah secara statistik
 Skala Likert
o a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5
o b. Setuju/Sering/Positif diberi skor 4
o c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral diberi skor 3
o d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 2

o e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 1


Skala Guttman
 Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval atau
rasio.
 Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dalam bentuk checklist,
Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.
◦ Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat
interval atau rasio.
◦ Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.
Contoh alternatif jawaban dalam skala Guttman:
◦ Ya – tidak
◦ Benar – salah
◦ Positif – negatif
◦ Setuju – tidak setuju
◦ Pernah – tidak pernah

Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam, sehingga harus ada alat ukur yang baik (instrumen penelitian). Sedangkan semua
fenomena ini disebut variabel penelitian.
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
contoh: variabel dalam ilmu alam misalnya suhu, maka instrumennya adalah thermometer.
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya:
• Mengukur panas  Calorimeter;
• Mengukur suhu  termometer;
• Mengukur panjang  mistar (meteran) dan sebagainya.
• Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji validitas dan
reliabilitasnya
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya, dan bidang
ekonomi & bisnis khususnya, yang sudah baku, sulit ditemukan.
• Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian
• Misalnya bentuk instrumen : 1) Checklist 2) Pilihan Ganda 3) RatingScale
Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode pengumpulan data
yang akan digunakan seperti:
1. angket (kuesioner),
2. observasi
3. wawancara (interview)
4. Questionare (untuk mengukur data qualitatif)
5. Alat ukur scientific (thermometer, meteran, neraca, stopwach dll) untuk mengukur
data quantitatif.
Questionare
Merupakan instrumen yang banyak digunakan untuk mengukur data qualitatif, seperti
: sikap, pendapat, moral dll.
Skala yang dipakai : nominal, interval dan ordinal.
Questionare dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
Uji Instrumen
Uji Reliabilitas
◦ Test-retest
◦ Split half
◦ Paralel form
Uji Validitas
◦ Content Validity
◦ Construct Validity
Uji Reliabilitas
◦ Alpha Cronbach
◦ Spearman Brown
◦ Kristoff
◦ Angoff
◦ Rullon
Uji Validitas
◦ Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson)

Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Reabilitas Instrumen
Menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran).
Realibilitas berbeda dengan Validitas, karena Reliabilitas memusatkan perhatian pada
masalah konsistensi sedangkan Validitas lebih memperhatikan ketepatan.
Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen) untuk tetap
stabil
Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan :
1) Test-retest Reliability;
2) Equivalent / Paralel-form Reliability
3) Internal Consistency Reliability
• Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada
responden.
• Equivalent/Paralel-form Reliability : adalah pertanyaan dalam bentuk kalimat yang
berbeda tapi maksudnya sama.
• Internal Consistency Reliability : diuji dengan menganalisis yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu.

Penyusunan Kusioner
Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.

Manfaat/Kegnaan Kusioner
1. membantu petugas lapangan (interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal
yang perlu ditanyakan kepada responden;
2. petugas lapangan bisa secara sistematis dan berurutan dalam mengajukan pertanyaan;
3. pertanyaan yang diajukan kepada responden oleh masing-masing petugas lapangan
dapat diseragamkan, sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama
lainnya.

Prinsip Penyusunan Kuesioner


1. Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan; b) Bahasa
yang digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup ,
positif/negatif ;d) Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions); e)
Pertanyaan tidak menggiring responden;f) Tidak menanyakan hal-hal yang sudah
lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan berbelit;h) Urutan pertanyaan dari hal yang
umum menuju hal yang spesifik atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit; i)
Gunakan teknik skala yang relevan , seperti : rating scale (graphic rating scales,
itemized rating scale, comparative rating scale); attitude scale (linkert scale, semantic
differential).
2. Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum kuesioner diberikan
kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.
3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih menarik agar
responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya.
Hal yang penting dalam menyusun questionare
 Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, singkat dan jelas.
 Susun format yang menarik (huruf, warna, editing).
 Jangan tendensius dan menyinggung responden.
 Buat pengantar bahwa anda membutuhkan jawaban responden

Anda mungkin juga menyukai