LANDASAN TEORI
2.2. Kuesioner2
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian survei, penggunaan kuesioner merupakan
hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan
kuesioner untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dengan
1
Sukaria Sinulingga. 2014. Metode Penelitian, Medan: USU Press, hlm: 31-32
2
Rosnani Ginting. 2009, Perancangan Produk, Medan: USU Press, hlm. 67-69
cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang
dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ke
tujuan penelitian.
Ada empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu :
1. Adanya subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara
aktif dan objektif pertanyaan maupun pertanyaan yang tersedia.
3. Adanya petunjuk pengisian kuesioner, dimana petunjuk yang tersedia harus
mudah dimengerti.
4. Adanya pertanyaan maupun pertanyaan beserta tempat mengisi jawaban baik
secara terbuka, semi tertutup ataupun tertutup. Dalam membuat pertanyaan ini
juga disertakan dengan isian untuk identitas responden.
Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan :
1. Berdasarkan cara menjawabnya.
a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun.
b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden
hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.
2. Berdasarkan jawaban yang diberikan.
a. Kuesioner langsung, yaitu respondedn menjawab tentang dirinya atau
memberikan informasi mengenai perihal pribadi.
b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon
tentang perihal orang lain.
3. Berdasarkan bentuknya.
a. Kuesioner pilihan ganda, yaitu sama seperti kuesioner tertutup, dimana
terdapat pilihan jawaban.
b. Kuesiner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay.
c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
tanda Check List pada kolom yang sesuai.
d. Rating Scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju
hingga sangat tidak setuju.
Keuntungan menggunakan kuesioner, yaitu :
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
3. Dapat menjawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing
menurut waktu senggang responden.
4. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar dan sama.
Kelemahan menggunakan kuesioner, yaitu :
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga adanya pertanyaan
yang terlewati tidak terjawab.
2. Validitas sulit diperoleh.
3. Terkadang responden menjawab tidak secara jujur.
4. Sering tidak dikembalikan.
5. Waktu pengambilan tidak sama bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama,
sehingga menghambat proses pengolahan data lebih lanjut.
3
Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm. 69-71
2. Skala ordinal, skala yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-
kategori dalam suatu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan
skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukkan urutan peringkatan.
3. Skala interval adala skala suatu variabel yang selain dibedakan dan mempunyai
tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori
yang lain dalam satu variabel.
4. Skala rasio adalah skala suatu variabel yang mempunyai tingkat serta jarak
antara satu nilai dengan nilai yang lain, juga diasumsikan bahwa setiap nilai
variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama. Angka-angka pada
skala menunjukkan besaran sesungguhnya dari sifat yang kita ukur.
5. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : Sangat Penting (SP), Penting
(P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP).
Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya :
1. Sangat Penting (SP) = 5
2. Penting (P) = 4
3. Ragu-ragu (R) = 3
4. Tidak Penting (TP) = 2
5. Sangat Tidak Penting (STP) = 1
Untuk penilaian persepsi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya :
1. Sangat Baik (SB) = 5
2. Baik (B) = 4
3. Ragu-ragu (R) = 3
4. Tidak Baik (TB) = 2
5. Sangat Tidak Baik (STB) = 1
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun pilihan ganda. Keuntungan skala likert adalah:
1. Mudah dibuat dan diterapkan.
2. Terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyan, asalkan
masih sesuai dengan konteks permasalahan.
3. Jawaban suatu item dapat berupa alternatif, sehingga informasi mengenai
item tersebut diperjelas.
4. Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut
diperjelas.
4
Op.Cit., Sukaria Sinulingga, hlm. 189-199
seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan ka rakteristik dari
populasi.
Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme
tertentu melalui makna karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Kata
mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik
maupun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar
sampel yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari
mana sampel tersebut diambil atau ditarik. Sampling adalah metode pengumpulan
data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam
penghematan sumber daya waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data.
Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu suatu pengumpulan data secara
menyeluruh yaitu seluruh sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang
dibutuhkan diambil.
Secara garis besar metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua
bagian yaitu probability sampling (penarikan sampel yang terkait dengan faktor
probabilitas) dan non-probability sampling (penarikan sampel yang tidak terkait
dengan faktor probabilitas). Perbedaan prinsip dari dua tipe sampling ini selain
dalam hal teknis/mekanisme pelaksanaan, juga dari sasaran pokok yaitu
probability sampling lebih melihat kemungkinan area baru untuk diteliti
sedangkan non-probablility sampling lebih ditekankan pada eksplorasi dan
kelayakan penerapan suatu ide.
Strata 3
Strata 2
Strata 1
Populasi
5
Ibid., hlm. 201-202
2.4.2.1. Convenience Sampling
Seperti disebutkan oleh namanya, convenience sampling adalah suatu
metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara suka
rela menawarkan diri (conveniencely available) dengan alasan masing-masing.
Misalnya, suatu perusahaan industri makanan seperti makanan dalam kemasan
kaleng ingin mendapatkan informasi tentang bagaimana pandangan konsumen
terhadap mutu produk yang dihasilkan. Untuk itu, perusahaan membawa produk-
produk tersebut ke pasar dan menawarkan kepada siapa saja yang bersedia
mencicipi dan memberikan informasi tentang mutu produk tersebut menurut
penilaian masing-masing. Convenience sampling sering digunakan selama fase
eksplorasi dari sebuah projek penelitian telah dianggap sebagai metode paling
baik untuk mendapatkan informasi awal secara cepat dengan biaya yang murah.
6
Opcit., Rosnani Ginting, Rancangan Teknik Industri, hlm. 17-18.
N = Ukuran populasi
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%.
2. Pendapat Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
a. Metode deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi yang relatif kecil
min 20%.
b. Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek.
c. Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok.
d. Metode eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok.
3. Pendapat Kracjie
Sama dengan Slovin, hanya untuk α sebesar 5% dan jumlah populasi N mulai
dari sebesar 10 sampai 100.000. Prinsipnya sama dengan Slovin dan besar
sampel yang dihasilkan hampir sama besar.
4. Pendapat Harry King
Harry King menghitung jumlah sampel menggunakan nomogram dan jumlah
populasi maksimum 2000 dengan alpha bervariasi sampai dengan 15%.
5. Cara interval taksiran
Jumlah sampel yang didapat diambil dengan cara interval taksiran adalah
Nσ2
n=
(n-1)D+σ2
dengan
B2
D=
4
Dimana rumus menentukan jumlah sampel yaitu sebagai berikut :
x2 N P(1-P)
n= (N-1)d2
+x2 P(1-P)
15(1426)- (123)(174)
=
√{(15(1019)-(15219)} {15(2034)-(30276)}
= -0,006628
b. rX1X3 = 0,3724
c. rX2X3 = -0,5473
2. Menghitung koefisien korelasi antara setiap faktor dan faktor total
7
Ibid., hlm. 226-254
N ∑ XY- ( ∑ X)( ∑ Y)
a. rX1Y =
√{(N ∑ X2 - ( ∑ X)2 } {(N ∑ Y2 - (Y)2 }
15(3465)- (123)(422)
=
√{(15(1019)-(15219)} {15(11886)-(178084)}
= 0,3849
b. rX1X3 = 0,4099
c. rX2X3 = 0,2160
Dimana, r11 adalah reliabilitas instrumen dan rxy adalah indeks korelasi antar
dua belah instrumen.
2. Formula Flanagan
Pengujian reliabilitas berdasarkan formula Flanagan juga menggunakan
analisis butir dan pendekatan split-half ganjil dan genap. Formula Flanagan
menggunakan variabel varians skor butir-butir belahan pertama (ganjil),
varians skor butir-butir belahan kedua (genap) dan varians skor total butir-butir
sebagai berikut:
(v1)(v2)
r11 = 2 [1- ]
vt
2.7.1. Segmentasi
Kotler mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen,
8
Erdiasa Nursaman. 2012. Strategi Pemasaran (STP), Diakses pada 20 November 2018 pukul
20.58 WIB.
dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy,
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses membagi keseluruhan pasar
(lingkungan) yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan
homogen dengan kebutuhan yang relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi
oleh suatu perusahaan dengan baik.
Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk
yang spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya,
sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk desain strategi pemasaran adalah
sebagai berikut :
1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek yang ada.
2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu pada pasar
yang terbatas.
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama untuk
meminimalisasi kanibalisme.
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang untuk
mengembangkan produk baru.
Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Dapat diukur (measureability) : menunjukkan bahwa besar daya beli setiap
segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu, meskipun pada
kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak mudah diukur.
2. Dapat dicapai (accessibility) : menunjukkan seberapa jauh segmen dapat
dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3. Berarti (substantially) : suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila
cukup besar dan atau cukup menguntungkan
4. Layak (feasibility) : menunjukkan seberapa jauh program-program efektif
dapat disusun untuk menarik minat segmen
Dalam melakukan segmentasi pasar terdapat prosedur yang biasa
dilakukan dalam riset pemasaran, dimana tediri dari tiga tahap yaitu :
1. Tahap survey
Para peneliti akan mengadakan wawancara dan membentuk tim fokus untuk
menambah pengetahuan tentang motivasi, sikap dan perilaku konsumen dan
untuk melakukan hal tersebut peneliti menyiapkan kuesioner formal untuk
mengumpulkan data tentang atribut-atribut produk dan tingkat kepentingannya,
seperti perhatian merek (brand awareness) dan rating merek (brand ratings),
pola penggunaan produk, sikap berdasarkan kategori produk, demografik
psikografik dan mediagrafik dari responden.
2. Tahap Analisis
Peneliti akan menggunakan analisis faktor terhadap data untuk memisahkan
variabel yang berkorelasi tinggi, lalu dilakukan analisis pengelompokkan untuk
menghasilkan segmen-segmen pasar.
3. Tahap Pemberian Profil
Masing-masing kelompok akan diberikan profil yang berhubungan dengan
sikap, perilaku, demografik, psikografik dan kebiasaan konsumsi media.
9
Jenis-Jenis dari segmentasi adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi geografi: Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa
unit geografi seperti bangsa, Negara, daerah, profinsi, kota atau sekitarnya.
Misalnya ketika sebuah perusahaan yang memproduksi dupa, mereka
menjualnya ke China karena budaya masyarakat disana yang rutin
mengkonsumsi dupa untuk melakukan ritual berdoa mereka.
2. Segmentasi demografi: Segmentasi demografi membagi membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan faktor demografi seperto umur, jenis kelamin,
pendapatan, okupasi, pendidikan, religi, ras dan kebangsaan.
3. Segmentasi psikografis: Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi
kelompok konsumen berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadianya.
Orang yang berada dikelompok yang sama bisa membuat profil psikografis
yang berbeda.
9
Angga Sandy Susanto, 2013, “Membuat segmentasi berdasarkan lifestyle (gaya hidup)” Diakses
pada 12 November 2018 pukul 20.55 WIB
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan
target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan
fleksibilitas. Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani
semua orang dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi
situasi persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa
memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan.
Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam
melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas
ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan
bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.
10
Op.Cit., Erdiasa Nursaman, hlm. 117
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai.
5. Penentuan Posisi Menurut Pesaing
Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan
namanya atau tersirat.
6. Penentuan Posisi Menurut Kategori Produk
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
7. Penentuan Posisi Kualitas atau Harga
Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik.
2. Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.
11
Tisye Pingkan Elat. 2014. Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen di Hello
Tours and Travel Manado. Jurnal EMBA, Vol.2 No.3. Hal. 400-401
Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen
untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanan dari suatu produk.
3. Tempat (Place)
Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan). Tempat
meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan
sasaran.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang
suatu produk yang dijual. Promosi yaitu usaha perusahaan untuk
mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli,
melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran.
12
Mirna Setiawan, Analisis Persaingan dengan Metode Peta Posisi Correspondance Analysis,
diakses pada 21 November 2018 pukul 20.00 WIB.
5. Persiapan peta atribut (sumbu X dan Y) untuk menentukan posisi persepsi
konsumen terhadap merk pesaing.
6. Menentukan posisi konsumen berdasarkan preferensi ideal yang hampir sama
untuk melihat, bila subkelompok (segmen potensial) akan terbentuk.
7. Evaluasi cara penyelesaian yang baik berhubungan dengan data yang akan
dianalisis.
8. Interpretasi hasil sebagai sasaran pasar dan strategi penentu posisi.
13
Dengan diagram cartesius, kita menghitung rata-rata dari penilaian
kepentingan/ekspektasi yang merupakan dimensi-dimensi ServQual dan
kinerja/persepsi dari tiap variabel atribut. Kemudian dicari rata-rata total dari
penilaian harapan dan ekspektasi. Setelah itu data-data tersebut digambarkan pada
bagian dengan empat kuadran.
_
Y = Harapan
Kuadran A Kuadran B
=
Y
Kuadran C Kuadran D
_
0 = X = Atribut
X
Sumber: Rosnani Ginting. 2009. Rancangan Teknik Industri
Gambar 2.6. Peta Posisi Produk
13
Ginting. Op.cit. hlm 22-23.
Kinerja suatu variabel adaah lebih rendah dar keinginan konsumen sehingga
kinerga organsisi harus ditingkatkan agar optimal.
2. Kuadran B
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu varuabel berada pada tingkat
tinggi dan sesuai, sehingga organisasi cukup mempertaruhkan kinerja variabel
tersebut.
3. Kuadran C
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat
rendah, sehingga organisasi belum perlu melakukan perbaikan.
4. Kuadran D
Kinerja organisasi berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen
akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga organisasi perlu
mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefissienkan sumberdaya
organisasi.
14
Cherlinaya, Usulan Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Taman Bacaan
Menggunakan Metode Importance Performance Matrix (Studi Kasus di Taman Bacaan “X”
Bandung) Diakses 20 November 2018 Pukul 22.00 WIB
Sumber: Cherlinaya, Usulan Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Taman Bacaan
Menggunakan Metode Importance Performance Matrix (Studi Kasus di Taman Bacaan
“X” Bandung)
Gambar 2.7. Diagram Importance-Performance
15
Parag Metha. 2018. Developing Sustainable Marketing Strategy For Electric Vehicle (EV)
Automatif. India : Savitribai Phule Pune University
1. Analisis Industri: Tinjauan industri dengan memindai lingkungan internal
dan eksternal seperti makro, ekonomi, politik dan sosial,
2. Analisis Strategi Kompetitif: Penciptaan keunggulan kompetitif dengan
memposisikan,strategis aliansi, layanan
superior, inovasi, hubungan pelanggan,
berbagai relasi.
3. Analisis Pasar : Konseptualisasi tingkat tinggi dari penetrasi
pasar, strategi pemasaran, akuisisi
pelanggan yaitu segmentasi, menempatkan
dan merencanakan.
4. Analisis Organisasi : Melalui analisis organisasi melalui
kepuasan pelanggan, keunggulan
kompetitif, pemasaran, keuangan.
Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2017
Gambar 2.8. Segmentasi Pasar
Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan 4 faktor yaitu demografi,
geografis ,psikografi dan perilaku. Segmentasi pasar membuatnya lebih mudah
bagi pemasar untuk mempersonalisasi kampanye pemasaran mereka. Dengan
mengatur target pasar perusahaan mereka ke dalam kelompok-kelompok
tersegmentasi, daripada menargetkan setiap calon pelanggan secara individual,
pemasar dapat lebih efisien dengan waktu, uang, dan sumber daya lainnya
daripada jika mereka menargetkan konsumen pada tingkat individu.
Pengelompokan konsumen serupa secara bersamaan memungkinkan pemasar
untuk menargetkan audiens spesifik dengan cara yang hemat biaya.
Pemasar juga dapat menggunakan segmentasi untuk memprioritaskan
target pemirsa mereka. Jika segmentasi menunjukkan bahwa beberapa konsumen
akan lebih cenderung membeli produk daripada yang lain, pemasar dapat
mengalokasikan perhatian dan sumber daya mereka dengan lebih baik.
Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2018
Gambar 2.9. Hasil Kuesioner
Perusahaan fokus pada parameter ini untuk sementara merancang
kendaraan dan menawarkan solusi kepada konsumen. R&D untuk fokus pada
menyelesaikan masalah pengisian daya yang ada dan menjaga pemeliharaan dan
menjalankan biaya serendah mungkin. Keselamatan saat mengemudi perlu diberi
perhatian.
Hampir 64% dari responden melakukan perjalanan 26 km ke 75 km di
mana 7% perjalanan antara 76 km hingga 150 km. R&D untuk fokus pada
peningkatan jarak perjalanan per muatan. Perusahaan perlu berupaya membangun
jaringan pengisian daya sehingga pelanggan dapat mengisi baterai atau mengganti
baterai. Fitur seperti peringatan sejauh 25 km dan jarak perjalanan dengan
pengisian daya saat ini akan menjadi indikator berguna bagi pengguna untuk
merencanakan perjalanan mereka. Menambahkan fitur bantuan pinggir jalan dapat
menambah produk yang dapat dicoba. 91% tanggapan untuk kendaraan tertutup
dibandingkan dengan hampir 9% untuk kendaraan terbuka. Perusahaan harus
mempertimbangkan dekat seperti mobil saat merancang dan mengembangkan
produknya. 64% responden untuk 4 orang duduk dengan ruang bagasi yang dapat
dikonversikan di mana sebagai 23% responden untuk 2 tempat duduk dengan
bagian belakang penuh sebagai ruang bagasi.
Solusi 4 tempat duduk perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
memenuhi 2 opsi lainnya juga. Solusi untuk pengaturan tempat duduk harus
mempertimbangkan parameter dan perlu menghasilkan solusi inovatif yang dapat
memenuhi semua kombinasi. 91% tanggapan untuk kemudi mobil dan 98% untuk
kendaraan 4 roda. Di sini kami menerima respons campuran untuk setiap segmen
harga. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan sebelum mengambil keputusan
apapun.
Sudah jelas dari data bahwa versi tunggal kendaraan tidak akan dapat
melayani semua konsumen. Perusahaan harus melakukan analisis yang cermat
terhadap berbagai fitur yang ditawarkan untuk berbagai kisaran harga dan keluar
dengan berbagai tingkat atau varian dari penawaran kendaraan beragam fitur
sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan untuk melakukan analisis di masa depan
setiap segmen harga dan fitur yang diminta oleh konsumen untuk itu dan
mendesain lini produknya. Dalam jangka panjang, itu harus mempertimbangkan
opsi upgrade juga mulai dari dasar ke muka. 78% responden menunjukkan minat
dalam mempertimbangkan kendaraan lingkungan kompak listrik pintar. Hal ini
menunjukkan ada keinginan dan penerimaan dalam jenis kendaraan tersebut.
Menggunakan alat online, melakukan analisis klaster. Saat menyiapkan
data, kondisi berikut diterapkan.
1. Semua tanggapan yang tidak tertarik membeli produk dihapus. Dari 54
tanggapan, 41 tertarik untuk membeli produk.
2. Dari data yang tersisa, lebih dari 90% respons mempertimbangkan 4 roda
dengan 4 kursi, mobil tertutup dan kemudi mobil. Oleh karena itu ini
dianggap dan data yang tersisa dihapus dari analisis.
Saran dan Rekomendasi: Survei melayani segmentasi psikografi dan
perilaku dan mengikuti adalah variabel. Psikografis: perjalanan jarak jauh, jumlah
kursi, sepeda atau kemudi mobil, 3/4 roda, harga mobil. Perilaku: Manfaat (seperti
Pengisian daya, ramah lingkungan, dll.), mobil terbuka atau tertutup, tahap
persiapan.
Dari analisis PCA dan analisis peta panas 7 segmen dapat dibentuk dengan
menggunakan variabel seperti pertimbangan untuk pergeseran, perjalanan KM dan
Harga. Segmen terkuat adalah:
Tabel 2.1. Segmen Terkuat
Keinginan untuk mengganti KM Travel Harga
Harga perawatan rendah, ramah lingkungan 11 km sampai 25 Rs 200,000 to Rs.
km 349,000
Ramah lingkungan 26 km sampai 75 Rs 350,000 to Rs.
km 500,000
Pengeluaran sedikit, Keamanan saat mengendarai, 26 km sampai 75 Rs 120,000 to Rs.
rendah harga perawatan, ramah lingkungan km 175,000
Kemudahan dan pengisian yang nyaman alih-alih 26 km sampai 75 Rs 176,000 to Rs.
mengisi bensin; Keamanan saat mengemudi; km 199,000
Biaya perawatan rendah
Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2017
16
Md. Rouf Biswas. 2018. Importance of the Application of Marketing Strategies for Small
Grocery Shops in Bangladesh. Bangladesh : North Western University
konsumennya, penyediaan barang dan jasa yang sukses untuk setiap segmen
konsumen dan juga penggunaan alat promosi yang tepat dan strategi penetapan
harga untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
Gambar 2.10. Strategi Pemasaran
Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
Gambar 2.11. Efek dari Penempatan Beragam