Anda di halaman 1dari 37

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Survei1


Penelitian survei ialah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara
faktual untuk mendapatkan kebenaran. Flink dan Kosecoff secara lebih tegas
mendefinisikan penelitian survei sebagai suatu metode pengumpulan data dan
informasi secara langsung dari orang-orang tertentu yang dijadikan objek
penelitian tentang perasaan, motivasi, rencana, keyakinan, personalitas,
pendidikan dan latar belakang finansial mereka tergantung dari sasaran penelitian.
Metode survei pada umunya menggunakan instrumen kuisioner yang diisi
oleh para responden dari objek penelitian yang ditetapkan dengan metode tertentu.
Pengisian kuisioner dilakukan dengan atau tanpa bantuan surveyor tergantung
kebutuhannya. Metode pengumpulan data dan informasi dalam survei juga sering
menggunakan teknik wawancara baik dalam jarak dekat ataupun jarak jauh.
Beberapa sumber informasi lain yang juga tidak jarang digunakan dalam
penelitian survei ialah: observasi langsung terhadap objek, uji kinerja
(performance test) terhadap objek, test tertulis tentang kemampuan, pengetahuan,
atau sikap dari objek, review terhadap catatan, dokumen diri tentang kesehatan,
pendidikan objek, dan lain-lain.

2.2. Kuesioner2
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian survei, penggunaan kuesioner merupakan
hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan
kuesioner untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dengan

1
Sukaria Sinulingga. 2014. Metode Penelitian, Medan: USU Press, hlm: 31-32
2
Rosnani Ginting. 2009, Perancangan Produk, Medan: USU Press, hlm. 67-69
cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang
dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ke
tujuan penelitian.
Ada empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu :
1. Adanya subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara
aktif dan objektif pertanyaan maupun pertanyaan yang tersedia.
3. Adanya petunjuk pengisian kuesioner, dimana petunjuk yang tersedia harus
mudah dimengerti.
4. Adanya pertanyaan maupun pertanyaan beserta tempat mengisi jawaban baik
secara terbuka, semi tertutup ataupun tertutup. Dalam membuat pertanyaan ini
juga disertakan dengan isian untuk identitas responden.
Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan :
1. Berdasarkan cara menjawabnya.
a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun.
b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden
hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.
2. Berdasarkan jawaban yang diberikan.
a. Kuesioner langsung, yaitu respondedn menjawab tentang dirinya atau
memberikan informasi mengenai perihal pribadi.
b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon
tentang perihal orang lain.
3. Berdasarkan bentuknya.
a. Kuesioner pilihan ganda, yaitu sama seperti kuesioner tertutup, dimana
terdapat pilihan jawaban.
b. Kuesiner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay.
c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
tanda Check List pada kolom yang sesuai.
d. Rating Scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju
hingga sangat tidak setuju.
Keuntungan menggunakan kuesioner, yaitu :
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
3. Dapat menjawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing
menurut waktu senggang responden.
4. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar dan sama.
Kelemahan menggunakan kuesioner, yaitu :
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga adanya pertanyaan
yang terlewati tidak terjawab.
2. Validitas sulit diperoleh.
3. Terkadang responden menjawab tidak secara jujur.
4. Sering tidak dikembalikan.
5. Waktu pengambilan tidak sama bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama,
sehingga menghambat proses pengolahan data lebih lanjut.

2.3. Skala Penilaian3


Tujuan dari skala penilaian adalah untuk mengetahui karakteristik sesuatu
hal berdasarkan suatu ukuran tertentu, sehingga dapat membedakan,
menggolongkan, bahkan mengurutkan karakteristik tersebut.
Skala pengukuran ini diklasifikasikan berdasarkan empat karakteristik
sistem bilangan, yaitu :
1. Skala nominal, skala ini hanya sekedar membedakan suatu kategori dengan
kategori lainnya dari suatu variabel. Angka-angka yang diberikan kepada objek
merupakan label yang tidak diasumsikan adanya tingkatan antara satu kategori
lainnya dari satu variabel.

3
Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm. 69-71
2. Skala ordinal, skala yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-
kategori dalam suatu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan
skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukkan urutan peringkatan.
3. Skala interval adala skala suatu variabel yang selain dibedakan dan mempunyai
tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori
yang lain dalam satu variabel.
4. Skala rasio adalah skala suatu variabel yang mempunyai tingkat serta jarak
antara satu nilai dengan nilai yang lain, juga diasumsikan bahwa setiap nilai
variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama. Angka-angka pada
skala menunjukkan besaran sesungguhnya dari sifat yang kita ukur.
5. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : Sangat Penting (SP), Penting
(P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP).
Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya :
1. Sangat Penting (SP) = 5
2. Penting (P) = 4
3. Ragu-ragu (R) = 3
4. Tidak Penting (TP) = 2
5. Sangat Tidak Penting (STP) = 1
Untuk penilaian persepsi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya :
1. Sangat Baik (SB) = 5
2. Baik (B) = 4
3. Ragu-ragu (R) = 3
4. Tidak Baik (TB) = 2
5. Sangat Tidak Baik (STB) = 1
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun pilihan ganda. Keuntungan skala likert adalah:
1. Mudah dibuat dan diterapkan.
2. Terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyan, asalkan
masih sesuai dengan konteks permasalahan.
3. Jawaban suatu item dapat berupa alternatif, sehingga informasi mengenai
item tersebut diperjelas.
4. Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut
diperjelas.

2.4. Teknik Sampling4


Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat popular karena
manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan
biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawankan dengan
sensus yaitu suatu metode pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh
sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil. Metode
sensus memang menghasilkan data yang lebih lengkap tidak sedikit kendala yang
dihadapi dengan menggunakan metode ini. Berikut ini akan diuraikan berbagai
metode sampling yang umum digunakan dalam penelitian. Sebelum uraian
tentang berbagai tipe sampling dibahas perlu kiranya dipahami terlebih dahulu
pengertian populasi, elemen dan sampel.
Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan anggota atau kelompok yang
membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Elemen adalah setiap
anggota dari populasi. Dengan kata lain, seluruh elemen yang membentuk satu
kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari populasi tersebut adalah
elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Sebuah subset
terdiri dari sejumlah elemen dari populasi yang ditarik sebagai sampel melalui
mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari populasi
disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh gabungan

4
Op.Cit., Sukaria Sinulingga, hlm. 189-199
seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan ka rakteristik dari
populasi.
Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme
tertentu melalui makna karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Kata
mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik
maupun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar
sampel yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari
mana sampel tersebut diambil atau ditarik. Sampling adalah metode pengumpulan
data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam
penghematan sumber daya waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data.
Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu suatu pengumpulan data secara
menyeluruh yaitu seluruh sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang
dibutuhkan diambil.
Secara garis besar metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua
bagian yaitu probability sampling (penarikan sampel yang terkait dengan faktor
probabilitas) dan non-probability sampling (penarikan sampel yang tidak terkait
dengan faktor probabilitas). Perbedaan prinsip dari dua tipe sampling ini selain
dalam hal teknis/mekanisme pelaksanaan, juga dari sasaran pokok yaitu
probability sampling lebih melihat kemungkinan area baru untuk diteliti
sedangkan non-probablility sampling lebih ditekankan pada eksplorasi dan
kelayakan penerapan suatu ide.

2.4.1. Probability Sampling


Probability sampling setiap elemen dari populasi diberi kesempatan untuk
ditarik menjadi anggota dari sampel. Rancangan atau metode probability sampling
ini digunakan apabila faktor keterwakilan (representiveness) oleh sampel terhadap
populasi sangat dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat
digeneralisasi secara lebih luas. Pemilihan metode penarikan sampel tergantung
pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah luasnya cakupan generalisasi
yang diinginkan, ketersediaan waktu, maksud dan tujuan penelitian (tipe masalah
yang ingin dicari jawabannya).
2.4.1.1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted
probability sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau
peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Dikatakan tidak
terbatas (unrestricted) karena semua elemen diperlakukan sama dalam arti
semuanya mempunyai kesempatan terpilih yang sama walaupun karakteristik
masing-masing mungkin tidak sama. Cara penarikan sampel berdasarkan simple
random sampling memiliki bias yang relatif kecil dan memberikan kemampuan
generalisasi yang tinggi. Namun, penggunaan metode ini terbatas pada kondisi
populasi yang memiliki elemen dengan karakteristik atau property yang tidak
berfluktuasi besar. Simple random sampling mensyaratkan bahwa elemen
populasi haruslah relatif homogen. Kata homogen diartikan sebagai variasi
karaktersitik antara satu elemen dan elemen lain dalam populasi hendaklah tidak
bersifat ekstrim.

Sumber : Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu


Gambar 2.1. Simple Random Sampling

2.4.1.2. Stratified Random Sampling


Penarikan sampel menurut metode stratified random sampling
merupakan perluasan sekaligus mengatasi kelemahan dari metode simple random
sampling. Pada metode stratified random sampling, strata elemen dalam populasi
mendapat perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada.
Beberapa contoh strata yang dimaksud antara lain ialah strata dalam pendapatan,
pendidikan, jabatan, usia, status, dan lain-lain. Stratified random sampling sesuai
dengan sebutannya berkenaan dengan proses stratifikasi populasi dan penarikan
sampel dari setiap strata dilakukan dengan metode simple random sampling.
Keunggulan dari metode stratified random sampling ini ialah kemampuannya
menghasilkan informasi yang dibutuhkan menurut stratanya.
Tergantung pada besarnya jumlah elemen dalam masing-masing strata,
stratified random sampling dapat dilakukan secara proporsional (proportionate
random sampling) ataupun secara tidak proporsional (disproportionate random
sampling). Pada metode proportionate random sampling, proporsi elemen dalam
sampel sebanding dengan proporsi besar strata dalam populasi. Disproportionate
random sampling juga baik untuk digunakan apabila salah satu strata atau lebih
terlalu besar atau lebih terlalu kecil relatif terhadap besar strata lainnya.

Strata 3

Strata 2

Strata 1

Populasi

Sumber : Sukaria Sinulingga. 2014. Metode penelitian. Hlm. 197


Gambar 2.2. Hubungan Antara Populasi dan Sampel dalam Stratified
Random Sampling

2.4.1.3. Cluster Sampling


Dalam banyak kejadian, populasi berada dalam keadaan seperti terkotak-
kotak dimana masing-masing kotak menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Prosedur penarikan sampel dengan metode cluster sampling terdiri dari dua tahap.
Tahap pertama, pemilihan cluster dilakukan secara random. Tahap kedua,
terhadap setiap cluster yang terpilih dilakukan penarikan elemen untuk menjadi
anggota sampel. Metode cluster sampling ini sangat efisien dari segi waktu dan
pembiayaan tetapi mengandung bias yang lebih besar dibanding dengan metode
lain dan hasilnya juga sangat sulit digeneralisasi.
Dalam prakteknya, cluster sampling sering dilakukan dengan multi stage
(multistage cluster sampling). Misalnya, penelitian tentang pola hidup para
nasabah di suatu provinsi dilakukan. Jumlah perusahaan perbankan yang
beroperasi di provinsi tersebut demikian banyak sehingga perlu dipilih secara
random perusahaan bank apa saja yang akan diteliti. Karena perusahaan
perbankan yang terpilih juga mempunyai banyak kantor cabang maka sejumlah
kantor cabang dari perusahaan yang terpilih dalam tahap pertama dipilih pula
berdasarkan wilayah domisilinya sebanyak yang ditentukan. Pada tahap ketiga,
pemilihan secara random kantor bank pada setiap wilayah yang terpilih dalam
tahap kedua. Metode sampling secara bertingkat ini dengan cepat mereduksi
jumlah nasabah yang akan dijadikan sebagai populasi penelitian.

Sumber : Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu


Gambar 2.3. Cluster Sampling

2.4.2. Nonprobability Sampling5


Berbeda halnya dengan probability sampling, pada non-probability
sampling, setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak
berdasarkan probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan
karakteristik khusus masing-masing elemen. Hal ini mengindikasikan bahwa
temuan-temuan dari analisis terhadap sampel terpilih tidak dimaksudkan untuk
digeneralisasi tetapi untuk mendapatkan informasi awal yang cepat dengan cara
yang murah. Dalam banyak kejadian non-probability sampling sering merupakan
metode yang terpaksa dilakukan karena kondisi tertentu metode lain tidak
mungkin digunakan. Beberapa model dari metode sampling yang non-
probabilistik ini adalah convenience sampling dan purposive sampling.

5
Ibid., hlm. 201-202
2.4.2.1. Convenience Sampling
Seperti disebutkan oleh namanya, convenience sampling adalah suatu
metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara suka
rela menawarkan diri (conveniencely available) dengan alasan masing-masing.
Misalnya, suatu perusahaan industri makanan seperti makanan dalam kemasan
kaleng ingin mendapatkan informasi tentang bagaimana pandangan konsumen
terhadap mutu produk yang dihasilkan. Untuk itu, perusahaan membawa produk-
produk tersebut ke pasar dan menawarkan kepada siapa saja yang bersedia
mencicipi dan memberikan informasi tentang mutu produk tersebut menurut
penilaian masing-masing. Convenience sampling sering digunakan selama fase
eksplorasi dari sebuah projek penelitian telah dianggap sebagai metode paling
baik untuk mendapatkan informasi awal secara cepat dengan biaya yang murah.

Sumber : Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu


Gambar 2.4. Convenience Sampling

2.4.2.2. Purposive Sampling


Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang
menggunakan orang-orang tertentu sebagai sumber data/informasi. Orang-orang
tertentu yang dimaksud di sini adalah individu atau kelompok yang karena
pengetahuan, pengalaman, jabatan, dan lain-lain yang dimilkinya menjadikan
individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi. Individu atau
kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai responden tapa melalui
proses seleksi secara random. Biasanya jumlah responden dalam purposive
sampling sangat terbatas.
Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement
sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah suatu tipe pertama
purposive sampling dimana responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu karena kemampuannya atau kelebihannya diantara orang-
orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang
dibutuhkan peneliti. Quota sampling adalah tipe kedua purposive sampling,
dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan responden (sumber data/informasi)
untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan. Pada umumnya, sejak awal
penelitian kuota telah ditetapkan untuk masing-masing kelompok berdasarkan
gambaran (persentase/proporsi kelompok) dalam populasi.

Sumber : Rosnansi Ginting, 2013, Perancangan Produk , Yogyakarta: Graha Ilmu


Gambar 2.5. Purposive Sampling

2.5. Ukuran Sampel6


Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang
penting mana kala jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang
menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian yang menggunakan analisis
kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan
adalah kekayaan informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan
informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.
Roscoe dalam Uma Sekaran memberikan pedoman penentuan jumlah
sampel sebagai berikut :
1. Pendapat Slovin
Menurut Slovin jumlah sampel yang dapat diambil
N
n=
1+Ne2
Ket : n = Ukuran sampel

6
Opcit., Rosnani Ginting, Rancangan Teknik Industri, hlm. 17-18.
N = Ukuran populasi
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%.
2. Pendapat Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
a. Metode deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi yang relatif kecil
min 20%.
b. Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek.
c. Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok.
d. Metode eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok.
3. Pendapat Kracjie
Sama dengan Slovin, hanya untuk α sebesar 5% dan jumlah populasi N mulai
dari sebesar 10 sampai 100.000. Prinsipnya sama dengan Slovin dan besar
sampel yang dihasilkan hampir sama besar.
4. Pendapat Harry King
Harry King menghitung jumlah sampel menggunakan nomogram dan jumlah
populasi maksimum 2000 dengan alpha bervariasi sampai dengan 15%.
5. Cara interval taksiran
Jumlah sampel yang didapat diambil dengan cara interval taksiran adalah
Nσ2
n=
(n-1)D+σ2
dengan
B2
D=
4
Dimana rumus menentukan jumlah sampel yaitu sebagai berikut :
x2 N P(1-P)
n= (N-1)d2
+x2 P(1-P)

dimana: n : Ukuran sampel


N : Ukuran Populasi
x2 : nilai Chi Kuadrat
P : Proporsi populasi
d : Galat Pendugaan

2.6. Uji Validitas dan Reliabilitas7


2.6.1. Uji Validitas
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian
antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Oleh karena
itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrumen
pengumpulan data. Analisis korelasi adalah salah satu cara pengujian validitas
yang umum digunakan. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson yaitu sebagai berikut:
N ∑ XY- ( ∑ X)( ∑ Y)
rxy =
√{(N ∑ X2 - ( ∑ X)2 } {(N ∑ Y2 - (Y)2 }

Dimana, rxy = koefisien korelasi antara X dan Y


Xi = skor variabel independen X
Yi = skor variabel independen Y
Untuk memudahkan pemahaman terhadap pengujian validitas instrumen
pengumpul data, maka diberikan contoh dengan menggunakan data penelitian
tentang kondusivitas iklim kerja dalam organisasi. Hasil tabulasi skor setiap
pertanyaan untuk masing-masing responden kemudian dilakukan perhitungan
koefisien korelasi antar faktor dan antara faktor dan total faktor.
1. Menghitung koefisien korelasi antar masing-masing faktor
N ∑ X1X2- ( ∑ X1)( ∑ X2)
a. rX1X2 =
√{(N ∑ X12 - ( ∑ X1)2 } {(N ∑ X22 - (X2)2 }

15(1426)- (123)(174)
=
√{(15(1019)-(15219)} {15(2034)-(30276)}

= -0,006628
b. rX1X3 = 0,3724
c. rX2X3 = -0,5473
2. Menghitung koefisien korelasi antara setiap faktor dan faktor total

7
Ibid., hlm. 226-254
N ∑ XY- ( ∑ X)( ∑ Y)
a. rX1Y =
√{(N ∑ X2 - ( ∑ X)2 } {(N ∑ Y2 - (Y)2 }

15(3465)- (123)(422)
=
√{(15(1019)-(15219)} {15(11886)-(178084)}

= 0,3849
b. rX1X3 = 0,4099
c. rX2X3 = 0,2160

2.6.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tersebut. Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan
untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Secara
eksternal pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Test-Retest Reliability
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi, dalam
hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang berbeda.
Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan
yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen
tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujian cara ini juga disebut stability.
2. Parallel-Form Reliability
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda,
tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup
dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu
sama, instrumen berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara
mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang
dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat
dinyatakan reliabel.
Pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan
beberapa metode, seperti indeks reliabilitas Spearman-Brown, Flanagan, dan
Hoyt. Teknik pengujian lain yang juga banyak digunakan ialah Koefisien Alpha
Cronbach. Berikut ini akan dijelaskan berbagai metode pengujian reliabilitas
instrumen tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Formula Spearman-Brown
Pengujian konsistensi instrumen dengan menggunakan formula Spearman-
Brown didasarkan pada metode split-half korelasi antar belahan pertama dan
kedua dihitung menggunakan formula sebagai berikut:
2 (rxy )
r11 = (1+ r
xy )

Dimana, r11 adalah reliabilitas instrumen dan rxy adalah indeks korelasi antar
dua belah instrumen.
2. Formula Flanagan
Pengujian reliabilitas berdasarkan formula Flanagan juga menggunakan
analisis butir dan pendekatan split-half ganjil dan genap. Formula Flanagan
menggunakan variabel varians skor butir-butir belahan pertama (ganjil),
varians skor butir-butir belahan kedua (genap) dan varians skor total butir-butir
sebagai berikut:
(v1)(v2)
r11 = 2 [1- ]
vt

Dimana, r11 = reliabilitas instrumen, v1 = varians skor belahan pertama, v2 =


varians skor belahan kedua, dan vt = varians skor total.
3. Formula Hoyt
Formula Hoyt juga digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yang
mengandung butir-butir pertanyaan dengan skor 2 poin. Formula ini
menggunakan varians responden dan varians sisa dengan rumusan sebagai
berikut:
vsisa
r11 = 1- vr

Dimana, r11 = reliabilitas instrumen, vr = varians responden, dan vsisa = varians


sisa.

4. Koefisien Alpha Cronbach


Koefisien Alpha Cronbach memberikan indikasi seberapa baik item-item
dalam set saling berkorelasi secara positif. Makin dekat nilai koefisien Alpha
Cronbach kepada angka 1 makin kuat konsistensi internal reliabilitas.
Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen
yang pertanyaan-pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu,
misalnya 1 dan 5 atau antara 1 dan 10, dan sebagainya. Rumus yang digunakan
dalam menghitung koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
k ∑σ 2
b
r11 = [k - 1] (1- )
σ2t

Dimana, r11 = reliabilitas instrumen (koefisien Alpha Cronbach)


K = jumlah butir pertanyaan dalam instrumen
∑ 𝜎b2 = jumlah varians butir-butir pertanyaan
𝜎t2 = varians total

2.7. Strategi Pemasaran8


Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting
dan positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses
selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah
suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak
menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia
dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi
sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan
sudah sangat sengit.

2.7.1. Segmentasi
Kotler mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen,

8
Erdiasa Nursaman. 2012. Strategi Pemasaran (STP), Diakses pada 20 November 2018 pukul
20.58 WIB.
dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy,
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses membagi keseluruhan pasar
(lingkungan) yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan
homogen dengan kebutuhan yang relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi
oleh suatu perusahaan dengan baik.
Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk
yang spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya,
sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk desain strategi pemasaran adalah
sebagai berikut :
1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek yang ada.
2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu pada pasar
yang terbatas.
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama untuk
meminimalisasi kanibalisme.
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang untuk
mengembangkan produk baru.
Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Dapat diukur (measureability) : menunjukkan bahwa besar daya beli setiap
segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu, meskipun pada
kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak mudah diukur.
2. Dapat dicapai (accessibility) : menunjukkan seberapa jauh segmen dapat
dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3. Berarti (substantially) : suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila
cukup besar dan atau cukup menguntungkan
4. Layak (feasibility) : menunjukkan seberapa jauh program-program efektif
dapat disusun untuk menarik minat segmen
Dalam melakukan segmentasi pasar terdapat prosedur yang biasa
dilakukan dalam riset pemasaran, dimana tediri dari tiga tahap yaitu :
1. Tahap survey
Para peneliti akan mengadakan wawancara dan membentuk tim fokus untuk
menambah pengetahuan tentang motivasi, sikap dan perilaku konsumen dan
untuk melakukan hal tersebut peneliti menyiapkan kuesioner formal untuk
mengumpulkan data tentang atribut-atribut produk dan tingkat kepentingannya,
seperti perhatian merek (brand awareness) dan rating merek (brand ratings),
pola penggunaan produk, sikap berdasarkan kategori produk, demografik
psikografik dan mediagrafik dari responden.
2. Tahap Analisis
Peneliti akan menggunakan analisis faktor terhadap data untuk memisahkan
variabel yang berkorelasi tinggi, lalu dilakukan analisis pengelompokkan untuk
menghasilkan segmen-segmen pasar.
3. Tahap Pemberian Profil
Masing-masing kelompok akan diberikan profil yang berhubungan dengan
sikap, perilaku, demografik, psikografik dan kebiasaan konsumsi media.
9
Jenis-Jenis dari segmentasi adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi geografi: Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa
unit geografi seperti bangsa, Negara, daerah, profinsi, kota atau sekitarnya.
Misalnya ketika sebuah perusahaan yang memproduksi dupa, mereka
menjualnya ke China karena budaya masyarakat disana yang rutin
mengkonsumsi dupa untuk melakukan ritual berdoa mereka.
2. Segmentasi demografi: Segmentasi demografi membagi membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan faktor demografi seperto umur, jenis kelamin,
pendapatan, okupasi, pendidikan, religi, ras dan kebangsaan.
3. Segmentasi psikografis: Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi
kelompok konsumen berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadianya.
Orang yang berada dikelompok yang sama bisa membuat profil psikografis
yang berbeda.

2.7.2. Target (Targeting)10

9
Angga Sandy Susanto, 2013, “Membuat segmentasi berdasarkan lifestyle (gaya hidup)” Diakses
pada 12 November 2018 pukul 20.55 WIB
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan
target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan
fleksibilitas. Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani
semua orang dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi
situasi persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa
memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan.
Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam
melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas
ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan
bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.

2.7.3. Posisi (Positioning)


Positioning merupakan kata lain dari “kesan” dan kesan itu ditujukan
kepada sejumlah obyek yang membentuk persaingan satu sama lain. Jadi dapat
disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan
dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan
image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia
persaingan adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Posisi Menurut Atribut
Perusahaan memposisikan diri menurut atribut seperti ukuran, lama
keberadaannya dan seterusnya
2. Penentuan Posisi Menurut Manfaat
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Penentuan Posisi Menurut Penggunaan atau Penerapan
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau
penerapan
4. Penentuan Posisi Menurut Pemakai

10
Op.Cit., Erdiasa Nursaman, hlm. 117
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai.
5. Penentuan Posisi Menurut Pesaing
Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan
namanya atau tersirat.
6. Penentuan Posisi Menurut Kategori Produk
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
7. Penentuan Posisi Kualitas atau Harga
Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik.

2.8. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 11


Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Jadi perusahaan atau organisasi tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang baik
saja, tetapi juga mengkombinasi berbagai macam variabel atau kegiatan dari
marketing mix tersebut. Bauran pemasaran yang digunakan dalam analisis adalah
konsep 4P yaitu: produk (product), harga (price), lokasi (place), dan promosi
(promotion).
1. Produk (Product)
Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki dan digunakan,
atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,
organisasi dan gagasan atau buah pikiran.

2. Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.

11
Tisye Pingkan Elat. 2014. Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen di Hello
Tours and Travel Manado. Jurnal EMBA, Vol.2 No.3. Hal. 400-401
Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen
untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanan dari suatu produk.
3. Tempat (Place)
Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan). Tempat
meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan
sasaran.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang
suatu produk yang dijual. Promosi yaitu usaha perusahaan untuk
mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli,
melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran.

2.9. Peta Posisi Produk12


Analisis peta posisi berguna untuk memilih strategi penentuan sasaran dan
memutuskan bagaimana menentukan produk dan merek. Walaupun hasil akhir
pemetaan posisi mudah dimengerti, pelaksanaannya membutuhkan keahlian
dalam bidang riset. Langkah-langkah pemetaan posisi menurut Cravens harus
mencakup:
1. Pemilihan wilayah pasar produk yang akan dianalisis.
2. Penentuan merk-merk yang bersaing di pasar produk.
3. Pengumpulan persepsi konsumen tentang atribut dari merk yang tersedia.
4. Analisis data untuk membentuk satu,dua,atau lebih komposisi dimensi atribut
yang tidak bergantung satu dengan yang lain.

12
Mirna Setiawan, Analisis Persaingan dengan Metode Peta Posisi Correspondance Analysis,
diakses pada 21 November 2018 pukul 20.00 WIB.
5. Persiapan peta atribut (sumbu X dan Y) untuk menentukan posisi persepsi
konsumen terhadap merk pesaing.
6. Menentukan posisi konsumen berdasarkan preferensi ideal yang hampir sama
untuk melihat, bila subkelompok (segmen potensial) akan terbentuk.
7. Evaluasi cara penyelesaian yang baik berhubungan dengan data yang akan
dianalisis.
8. Interpretasi hasil sebagai sasaran pasar dan strategi penentu posisi.

13
Dengan diagram cartesius, kita menghitung rata-rata dari penilaian
kepentingan/ekspektasi yang merupakan dimensi-dimensi ServQual dan
kinerja/persepsi dari tiap variabel atribut. Kemudian dicari rata-rata total dari
penilaian harapan dan ekspektasi. Setelah itu data-data tersebut digambarkan pada
bagian dengan empat kuadran.
_
Y = Harapan

Kuadran A Kuadran B

=
Y

Kuadran C Kuadran D
_
0 = X = Atribut
X
Sumber: Rosnani Ginting. 2009. Rancangan Teknik Industri
Gambar 2.6. Peta Posisi Produk

Penjelasan dari tiap kuadran adalah sebagai berikut:


1. Kuadran A

13
Ginting. Op.cit. hlm 22-23.
Kinerja suatu variabel adaah lebih rendah dar keinginan konsumen sehingga
kinerga organsisi harus ditingkatkan agar optimal.
2. Kuadran B
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu varuabel berada pada tingkat
tinggi dan sesuai, sehingga organisasi cukup mempertaruhkan kinerja variabel
tersebut.
3. Kuadran C
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat
rendah, sehingga organisasi belum perlu melakukan perbaikan.
4. Kuadran D
Kinerja organisasi berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen
akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga organisasi perlu
mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefissienkan sumberdaya
organisasi.

2.10. Importance Diagram dan Performance Matrix14


Importance-Performance Matrix dikemukakan oleh Imartilla & James
Teknik ini membandingkan performance dengan importance yang kemudian akan
diplot pada diagram cartesius yang terdiri atas empat kuadran. Tiap kuadran
menggambarkan terjadinya suatu kondisi yang berbeda dengan kuadran lainnya.
Diagram Importance-Performance Matrix dapat dilihat pada Gambar 2.6.

14
Cherlinaya, Usulan Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Taman Bacaan
Menggunakan Metode Importance Performance Matrix (Studi Kasus di Taman Bacaan “X”
Bandung) Diakses 20 November 2018 Pukul 22.00 WIB
Sumber: Cherlinaya, Usulan Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Taman Bacaan
Menggunakan Metode Importance Performance Matrix (Studi Kasus di Taman Bacaan
“X” Bandung)
Gambar 2.7. Diagram Importance-Performance

Strategi yang dapat dilakukan terhadap posisi masing-masing variabel


pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kuadran 1 (Concentrate Here), yaitu wilayah yang memuat variabel-
variabel yang dianggap penting oleh responden tetapi pada kenyataannya
belum sesuai seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan masih rendah).
Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
2. Kuadran 2 (Keep Up The Good Work), yaitu wilayah yang memuat
variabel-variabel yang dianggap penting oleh responden dan sudah sesuai
dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih
tinggi. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap
dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan sistem tersebut
unggul di mata responden.
3. Kuadran 3 (Low Priority), yaitu wilayah yang memuat variabel-variabel
yang dianggap kurang penting oleh responden dan kenyataannya
kinerjanya tidak terlalu istimewa.
4. Kuadran 4 (Possible Overkill), yaitu wilayah yang memuat variabel-
variabel yang dianggap kurang penting oleh responden tetapi dirasakan
sudah cukup memuaskan. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran
ini harus dipertahankan.
2.11. Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV)-
Automatif15
2.11.1. Pendahuluan
Masa depan mobilitas perkotaan adalah kendaraan listrik (electrical
vehicle) dan tidak ada keraguan tentang hal itu. Pada saat yang sama, itu dianggap
sebagai produk baru di industri otomotif. Namun, seluruh industri kendaraan
listrik berkembang dan banyak R&D akan mendapatkan keunggulan utama dalam
industri ini. Posisi kompetitif India memberikan keuntungan besar dalam
melakukan bisnis di India. Tenaga kerja yang sangat terampil berbahasa Inggris
dengan fokus pada R & D dapat menuai manfaat jangka panjang. Fokus
pemerintah pada program Make in India dan perencanaan yang agresif dan
pembuatan kebijakan menuju kendaraan listrik tentu merupakan kesempatan besar
untuk disadap. Pada saat yang sama, India perlu fokus pada manufaktur
berkualitas tinggi dan pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk membuat
kendaraan listrik sukses besar.
Strategi tidak lain adalah memastikan kita tidak hanya bertahan hidup
tetapi berhasil dalam lingkungan VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan
ambiguity) dan setiap langkah yang kita ambil adalah membangun keunggulan
kompetitif. Pada saat yang sama, kita harus ingat bahwa kita tidak dapat bertahan
lama dengan keunggulan kompetitif tunggal karena dapat direplikasi oleh pesaing
satu hari atau lainnya, jadi kita perlu terus menerus meninjau strategi dan
membangun banyak keunggulan kompetitif.

2.11.2. Metodologi Penelitian


Informasi dikumpulkan melalui sumber primer dan sekunder selama
proyek. Informasi itu digunakan untuk menentukan strategi bisnis, menghitung
evaluasi kinerja dan berdasarkan itu, interpretasi dibuat. Kelompok kegiatan
umum dibagi menjadi empat, untuk memperjelas bagaimana kegiatan cocok
bersama untuk merumuskan strategi pemasaran.

15
Parag Metha. 2018. Developing Sustainable Marketing Strategy For Electric Vehicle (EV)
Automatif. India : Savitribai Phule Pune University
1. Analisis Industri: Tinjauan industri dengan memindai lingkungan internal
dan eksternal seperti makro, ekonomi, politik dan sosial,
2. Analisis Strategi Kompetitif: Penciptaan keunggulan kompetitif dengan
memposisikan,strategis aliansi, layanan
superior, inovasi, hubungan pelanggan,
berbagai relasi.
3. Analisis Pasar : Konseptualisasi tingkat tinggi dari penetrasi
pasar, strategi pemasaran, akuisisi
pelanggan yaitu segmentasi, menempatkan
dan merencanakan.
4. Analisis Organisasi : Melalui analisis organisasi melalui
kepuasan pelanggan, keunggulan
kompetitif, pemasaran, keuangan.

2.11.3. Hasil dan Pembahasan


Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar pelanggan potensial ke
dalam kelompok, atau segmen, berdasarkan karakteristik yang berbeda. Segmen
yang dibuat terdiri dari konsumen yang akan merespon sama dengan strategi
pemasaran dan yang berbagi sifat seperti minat, kebutuhan, atau lokasi yang sama.

Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2017
Gambar 2.8. Segmentasi Pasar
Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan 4 faktor yaitu demografi,
geografis ,psikografi dan perilaku. Segmentasi pasar membuatnya lebih mudah
bagi pemasar untuk mempersonalisasi kampanye pemasaran mereka. Dengan
mengatur target pasar perusahaan mereka ke dalam kelompok-kelompok
tersegmentasi, daripada menargetkan setiap calon pelanggan secara individual,
pemasar dapat lebih efisien dengan waktu, uang, dan sumber daya lainnya
daripada jika mereka menargetkan konsumen pada tingkat individu.
Pengelompokan konsumen serupa secara bersamaan memungkinkan pemasar
untuk menargetkan audiens spesifik dengan cara yang hemat biaya.
Pemasar juga dapat menggunakan segmentasi untuk memprioritaskan
target pemirsa mereka. Jika segmentasi menunjukkan bahwa beberapa konsumen
akan lebih cenderung membeli produk daripada yang lain, pemasar dapat
mengalokasikan perhatian dan sumber daya mereka dengan lebih baik.

Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2018
Gambar 2.9. Hasil Kuesioner
Perusahaan fokus pada parameter ini untuk sementara merancang
kendaraan dan menawarkan solusi kepada konsumen. R&D untuk fokus pada
menyelesaikan masalah pengisian daya yang ada dan menjaga pemeliharaan dan
menjalankan biaya serendah mungkin. Keselamatan saat mengemudi perlu diberi
perhatian.
Hampir 64% dari responden melakukan perjalanan 26 km ke 75 km di
mana 7% perjalanan antara 76 km hingga 150 km. R&D untuk fokus pada
peningkatan jarak perjalanan per muatan. Perusahaan perlu berupaya membangun
jaringan pengisian daya sehingga pelanggan dapat mengisi baterai atau mengganti
baterai. Fitur seperti peringatan sejauh 25 km dan jarak perjalanan dengan
pengisian daya saat ini akan menjadi indikator berguna bagi pengguna untuk
merencanakan perjalanan mereka. Menambahkan fitur bantuan pinggir jalan dapat
menambah produk yang dapat dicoba. 91% tanggapan untuk kendaraan tertutup
dibandingkan dengan hampir 9% untuk kendaraan terbuka. Perusahaan harus
mempertimbangkan dekat seperti mobil saat merancang dan mengembangkan
produknya. 64% responden untuk 4 orang duduk dengan ruang bagasi yang dapat
dikonversikan di mana sebagai 23% responden untuk 2 tempat duduk dengan
bagian belakang penuh sebagai ruang bagasi.
Solusi 4 tempat duduk perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
memenuhi 2 opsi lainnya juga. Solusi untuk pengaturan tempat duduk harus
mempertimbangkan parameter dan perlu menghasilkan solusi inovatif yang dapat
memenuhi semua kombinasi. 91% tanggapan untuk kemudi mobil dan 98% untuk
kendaraan 4 roda. Di sini kami menerima respons campuran untuk setiap segmen
harga. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan sebelum mengambil keputusan
apapun.
Sudah jelas dari data bahwa versi tunggal kendaraan tidak akan dapat
melayani semua konsumen. Perusahaan harus melakukan analisis yang cermat
terhadap berbagai fitur yang ditawarkan untuk berbagai kisaran harga dan keluar
dengan berbagai tingkat atau varian dari penawaran kendaraan beragam fitur
sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan untuk melakukan analisis di masa depan
setiap segmen harga dan fitur yang diminta oleh konsumen untuk itu dan
mendesain lini produknya. Dalam jangka panjang, itu harus mempertimbangkan
opsi upgrade juga mulai dari dasar ke muka. 78% responden menunjukkan minat
dalam mempertimbangkan kendaraan lingkungan kompak listrik pintar. Hal ini
menunjukkan ada keinginan dan penerimaan dalam jenis kendaraan tersebut.
Menggunakan alat online, melakukan analisis klaster. Saat menyiapkan
data, kondisi berikut diterapkan.
1. Semua tanggapan yang tidak tertarik membeli produk dihapus. Dari 54
tanggapan, 41 tertarik untuk membeli produk.
2. Dari data yang tersisa, lebih dari 90% respons mempertimbangkan 4 roda
dengan 4 kursi, mobil tertutup dan kemudi mobil. Oleh karena itu ini
dianggap dan data yang tersisa dihapus dari analisis.
Saran dan Rekomendasi: Survei melayani segmentasi psikografi dan
perilaku dan mengikuti adalah variabel. Psikografis: perjalanan jarak jauh, jumlah
kursi, sepeda atau kemudi mobil, 3/4 roda, harga mobil. Perilaku: Manfaat (seperti
Pengisian daya, ramah lingkungan, dll.), mobil terbuka atau tertutup, tahap
persiapan.
Dari analisis PCA dan analisis peta panas 7 segmen dapat dibentuk dengan
menggunakan variabel seperti pertimbangan untuk pergeseran, perjalanan KM dan
Harga. Segmen terkuat adalah:
Tabel 2.1. Segmen Terkuat
Keinginan untuk mengganti KM Travel Harga
Harga perawatan rendah, ramah lingkungan 11 km sampai 25 Rs 200,000 to Rs.
km 349,000
Ramah lingkungan 26 km sampai 75 Rs 350,000 to Rs.
km 500,000
Pengeluaran sedikit, Keamanan saat mengendarai, 26 km sampai 75 Rs 120,000 to Rs.
rendah harga perawatan, ramah lingkungan km 175,000
Kemudahan dan pengisian yang nyaman alih-alih 26 km sampai 75 Rs 176,000 to Rs.
mengisi bensin; Keamanan saat mengemudi; km 199,000
Biaya perawatan rendah
Sumber : Developing Sustainable Marketing Strategy for Electric Vehicle (EV) – Automotif. 2017

2.11.4. Hasil dan Kesimpulan


Hasil survei dilakukan ketika penelitian menunjukkan bahwa responden
menerima perpindahan dari kendaraan konvensional ke EV dan menunggu untuk
EV cerdas dengan fitur inovatif yang menarik dengan biaya pemeliharaan dan
operasional yang rendah. 91% responden mencari mobil dari 64% yang
menginginkan 4 tempat duduk dengan ruang bagasi konvertibel dan 23%
responden akan senang memiliki 2 tempat duduk dengan bagian belakang penuh
sebagai bagasi dan hampir 9% terlihat terbuka seperti melihat risiko otomatis.
Dari survei, dapat disimpulkan bahwa satu versi kendaraan tidak akan dapat
melayani semua konsumen. Perusahaan harus datang dengan berbagai tingkat atau
varian kendaraan yang menawarkan beragam fitur sesuai kebutuhan konsumen.
Penelitian ini memberikan wawasan tentang EV Industri dan
mengedepankan strategi bisnis untuk EV, dengan rekor registrasi mobil listrik
baru yang tinggi pada tahun 2016 (lebih dari 750 ribu penjualan di seluruh dunia).
Transisi ke teknologi transportasi jalan listrik yang dimulai hanya satu dekade lalu
adalah mendapatkan momentum dan menjanjikan untuk masa depan emisi,
asalkan kedinamisan tersebut dapat dipertahankan selama dekade mendatang.
Meskipun tumbuh dengan sangat cepat, EV masih berada di segmen niche.
Banyak tantangan berdiri di jalan pasar EV yang berkembang.
Lingkungan eksternal menunjukkan peluang yang berorientasi
pertumbuhan untuk seluruh industri EV. Faktor-faktor seperti Make in India dan
pemasukan menambahkan tambahan ke industri di India. Kinerja bisnis EV akan
mendapat manfaat dari penurunan biaya baterai, penurunan biaya energi
terbarukan dan yang pada gilirannya diterjemahkan menjadi keterjangkauan EV.
Kemajuan teknologi dan perubahan kebijakan akan membantu memudahkan
transisi dari kendaraan bertenaga bahan bakar tradisional. Perubahan perilaku
konsumen yang cepat menuju ramah lingkungan akan menjadi atribut tambahan
untuk meningkatkan penjualan di tahun-tahun mendatang.
2.12. Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery
Shops in Bangladesh16
2.12.1. Pendahuluan
Strategi pemasaran adalah proses atau model yang memungkinkan
perusahaan atau organisasi untuk memfokuskan sumber daya yang terbatas pada
peluang terbaik untuk meningkatkan penjualan dan dengan demikian mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Perbedaan antara pemasaran strategis
dan managerial digunakan untuk membedakan dua fase yang memiliki tujuan
yang berbeda dan didasarkan pada alat konseptual yang berbeda. Pemasaran
strategis menyangkut pilihan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan, dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang yang
diajukan oleh lingkungan yang kompetitif. Di sisi lain, pemasaran manajerial
difokuskan pada penerapan target spesifik. Strategi pemasaran adalah tentang visi
yang luhur diterjemahkan ke dalam tujuan yang kurang luhur dan praktis adalah di
mana kita mulai membuat tangan kita kotor dan membuat rencana untuk hal-hal
terjadi.
Ada wilayah pasar, bagian tengah dari area jalan dan kemudian benar-
benar dilanda kemiskinan. Konsumen kulit hitam juga sangat sadar akan pilihan
produk mereka yang mencerminkan kelas sosial di mana mereka ingin
dikategorikan oleh teman-teman dan rekan-rekan mereka. Para konsumen kulit
hitam yang lebih canggih akan membeli produk-produk seperti pakaian dan
perabotan di toko-toko pasar di daerah-daerah tradisional putih sementara mereka
yang kurang beruntung dan dengan demikian dari kelas sosial yang lebih rendah,
akan membeli dari kota-kota karena kurangnya akses ke mal, pendapatan rendah
dan konsumsi. Keinginan dan kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi dengan
memahami konsumen yang akan menggunakan produk. Apa, kapan, mengapa, di
mana dan bagaimana konsumen memutuskan untuk memperoleh, menggunakan
dan membuang produk adalah pertanyaan penting untuk memahami perilaku
konsumen. Untuk strategi pemasaran, perusahaan mencari segmentasi

16
Md. Rouf Biswas. 2018. Importance of the Application of Marketing Strategies for Small
Grocery Shops in Bangladesh. Bangladesh : North Western University
konsumennya, penyediaan barang dan jasa yang sukses untuk setiap segmen
konsumen dan juga penggunaan alat promosi yang tepat dan strategi penetapan
harga untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.12.2. Metodologi Penelitian


Metodologi adalah analisis sistematis, teoritis dari metode yang diterapkan
pada bidang studi, atau analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang
terkait dengan cabang pengetahuan. Ini, biasanya, mencakup konsep-konsep
seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Ukuran Sampel yang digunakan adalah tiga toko grosir telah diambil untuk
analisis. Sampel yang digunakan adalah tiga toko grosir telah dipilih secara acak.
Data yang digunakan adalah data telah dikumpulkan baik sumber primer dan
sekunder. Untuk data primer, metode wawancara telah dilakukan dan untuk
laporan keuangan toko data sekunder dan catatan lain telah digunakan. Analiis
Data: Data yang dikumpulkan telah dianalisis berbagai alat statistik seperti, rata-
rata, standar deviasi dan koefisien variasi. Metode analisis biaya-manfaat juga
telah dilakukan untuk menunjukkan efektivitas setiap strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah cara Anda memastikan Anda mendapatkan
dampak maksimum dari anggaran dan waktu pemasaran terbatas Anda.

Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
Gambar 2.10. Strategi Pemasaran

Gambar di sebelah kiri adalah cara paling sederhana untuk


memikirkannya, mulai dari bawah:
1. Mulailah dengan tujuan bisnis Anda: ini adalah tujuan bisnis tingkat tertinggi,
atau pernyataan misi.
2. Selanjutnya, datanglah strategi pemasaran: aturan tingkat tinggi yang akan
mengatur upaya pemasaran apa yang Anda fokuskan.
3. Setelah Anda mendefinisikan strategi pemasaran, Anda akan menentukan
bauran pemasaran: rencana Produk, Penetapan Harga, Tempat (Distribusi),
dan Promosi.
4. Kemudian langkah terakhir adalah menulis rencana pemasaran, yang akan
menggambarkan kegiatan pemasaran spesifik dan terperinci yang Anda
rencanakan untuk terlibat dalam mencapai strategi pemasaran dan sasaran
bisnis. Langkah pertama Anda dalam mengembangkan strategi pemasaran
yang mendorong hasil bisnis yang signifikan adalah untuk memastikan Anda
sepenuhnya memahami pasar Anda dengan melakukan riset: ukuran pasar dan
pertumbuhan, pesaing, pelengkap, dan pelanggan.
Keuntungan dari strategi pemasaran: Ada keuntungan yang berbeda dari
strategi pemasaran tergantung pada medium yang dipilih. Tetapi ada juga
keuntungan umum dari strategi pemasaran di setiap spektrum yang diberikan di
bawah ini:
1. Promosi bisnis: Melalui strategi pemasaran yang lebih baik, seseorang dapat
mempromosikan.
2. Pengakuan merek yang ditingkatkan: Seiring waktu, pelanggan potensial dan
anggota masyarakat akan mulai mengasosiasikan dengan logo dan merek
produk.
3. Meningkatkan keuntungan bisnis: Ketika seseorang dapat menerapkan
strategi pemasaran yang kuat maka penjualan produknya akan meningkat dan
sebagai hasilnya keuntungan bisnis akan meningkat.
4. Peningkatan efisiensi: Ketika kegiatan seseorang dijabarkan dalam rencana
pemasaran, dia akan dapat mengidentifikasi peluang bersama saat Anda
mengembangkan proyek.
5. Harga preferensi: Dengan menetapkan strategi pemasaran yang baik,
perusahaan dapat menetapkan kebijakan harga yang disukai.
6. Hasil terukur: Dengan menginvestasikan waktu untuk membuat rencana
pemasaran, Anda akan memiliki peta jalan untuk kegiatan Anda yang akan
membantu menjaga merek Anda utuh, pesan Anda sesuai target, dan tujuan
Anda dalam jangkauan.
7. Fokus pada Pelanggan: Meskipun penting untuk memiliki gagasan yang jelas
tentang visi dan produk perusahaan Anda, pemasaran yang tangkas telah
menantang tim pemasaran untuk bekerja lebih keras dalam mengembangkan
profil pelanggan agar dapat menjangkau mereka secara efektif.
Kerugian dari strategi pemasaran: Ada perbedaan yang berbeda dari
strategi pemasaran tergantung pada medium yang dipilih. Tetapi ada juga
kelemahan umum dari strategi pemasaran di setiap spektrum yang diberikan di
bawah ini:
1. Biaya: Membuang-buang upaya pemasaran dengan menargetkan audiens
yang salah menggunakan media yang tidak pantas akan menjadi kesalahan
yang serius dan mahal.
2. Waktu: Kerugian potensial dari strategi pemasaran adalah risiko waktu yang
terbuang untuk kampanye yang gagal.
3. Persaingan: Persaingan dalam ruang pemasaran mungkin merupakan kerugian
lain. Jika pesaing mengambil strategi yang lebih baik maka seseorang tidak
dapat menjadi sukses di pasar.
4. Sementara: Beberapa strategi diambil secara sementara sebagai akibatnya
pelanggan mungkin tidak bergantung pada strategi tersebut.
5. Penurunan Nilai: Semakin lama promosi penjualan berlangsung, semakin
besar kemungkinan seseorang akan mengurangi nilai yang dirasakan dari
produk atau layanannya.
6. Pemburu Tawaran: Seseorang mungkin meninggalkan produk perusahaan
segera setelah promosi selesai dan terus mencari penawaran.

2.12.3. Hasil dan Pembahasan


Strategi di balik bagaimana Anda menjual dan mendistribusikan produk
Anda adalah elemen yang sangat penting dari bauran pemasaran Anda. Saat ini,
dalam ketersediaan pasar yang kompetitif dan pengiriman tepat waktu sangat
penting dan kokoh dengan metode distribusi yang lebih baik akan lebih berhasil.
Fizebakhsh, dalam studinya tentang faktor-faktor yang mengesankan pada bauran
pemasaran, mengungkapkan bahwa pengiriman tepat waktu, pelabuhan yang
memadai, memiliki persediaan pengaman di pasar ekspor, biaya transportasi di
pelabuhan, pantai dan jalan untuk pengiriman produk merupakan faktor yang
efektif untuk kinerja ekspor.

Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
Gambar 2.11. Efek dari Penempatan Beragam

Dari grafik di atas telah ditunjukkan dua posisi penjualan yaitu


1. Satu sebelum strategi diambil
2. Lainnya setelah strategi diambil. Kami juga telah menunjukkan efek individu
dari setiap strategi yang diambil toko kelontong.
Promosi produk adalah salah satu kebutuhan untuk menarik pelanggan dan
pelanggan potensial saat ini. Ada berbagai jenis cara untuk mempromosikan
produk atau layanan. Beberapa perusahaan menggunakan lebih dari satu metode,
sementara yang lain mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk tujuan
pemasaran yang berbeda. Promosi adalah salah satu bauran pemasaran yang
banyak peneliti menilai hubungannya dengan pangsa pasar untuk menemukan
apakah promosi suara akan meningkatkan penjualan dan laba. Promosi relatif
efektif untuk kampanye pesaing. Untuk menunjukkan efek dari strategi promosi
kami telah melakukan survei kami pada tiga toko kelontong yang berbeda di
Bangladesh dan hasilnya dirangkum di bawah ini:
Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
Gambar 2.12. Efek dari Beragam Promosi

Dari grafik tersebut, telah ditunjukkan dua posisi penjualan


1. Satu sebelum strategi diambil
2. Lainnya setelah strategi diambil. Kami juga telah menunjukkan efek individu
dari setiap strategi yang diambil toko kelontong.
Setiap pemilik bisnis harus memeriksa setiap strategi pemasaran manfaat
terhadap biaya. Pemasaran yang berhasil mungkin bergantung pada penggunaan
strategi yang berbeda untuk menghasilkan hasil keseluruhan terbaik.
Tabel 2.2. Analisis Biaya dan Manfaat
Biaya Manfaat
Efek negatif apa pun pada organisasi Manfaat adalah efek positif pada
hasil dari implementasi proyek. organisasi yang dihasilkan dari
Contoh: implementasi proyek.
1. Biaya pemeliharaan Contoh:
2. Lingkungan 1. Peningkatan produktivitas
3. Penelitian dan pengembangan 2. Pengurangan biaya
4. Biaya tenaga kerja 3. Menghemat waktu
Sumber : Importance of the Application of Marketing Strategies for Small Grocery Shops in
Bangladesh. 2018
2.12.4. Kesimpulan
Di pasar yang kompetitif, sangat penting bagi perusahaan untuk
menantikan determinan pangsa pasar. Pemilik usaha kelontong mencoba
membedakan diri dari bisnis lain yang menawarkan produk serupa. Ini
menyiratkan bahwa toko kelontong di Bangladesh memang bersaing terutama
pada diferensiasi produk dan untuk selanjutnya, mereka menawarkan berbagai
produk. Menurut analisis dan hasil kami dapat menyimpulkan bahwa ada dampak
positif dari masing-masing strategi pemasaran pada penjualan grosir serta laba
bersih. Kami juga dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan dari strategi pemasaran untuk memajukan tujuan dari toko kelontong di
Bangladesh. Proposal seperti meningkatkan laba, persediaan, dan fasilitas yang
ditawarkan kepada pelanggan harus sangat murah sehingga mereka dapat menarik
lebih banyak ke toko kelontong. Kemungkinan waktu distribusi barang harus
singkat dan manfaat lain untuk pelanggan harus ditingkatkan sebagai hasilnya
toko kelontong akan dapat membuat lebih banyak keuntungan dengan menjaga
kepuasan lebih dari kepada pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai