Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-
sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Penggunaan kuesioner :
Prosedur Kuesioner :
Kuesioner adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan
data dengan cara menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab oleh responden. Pada metode ini, pertanyaan pertanyaan masalah ditulis dalam
format kuesioner lalu disebarkan kepada responden untuk dijawab, kemudian dikembalikan kepada
peneliti. Dari jawaban responden tersebut, peneliti dapat memperoleh data seperti pendapat dan
sikap responden terhadap masalah yang sedang diteliti.
1. Sebelum atau pada saat membuat kuesioner yang sudah ada dan yang relevan dengan topik
penelitian yang akan dilakukan.
2. Masalah-masalah konsep dan pengukuran dapat dipecahkan dengan berkonsultasi dengan
pembimbing.
3. Seorang peneliti harus mencari informasi melalui data sekunder, wawancara bebas,
observasi dan partisipasi dalam studi kasus.
7. Terjalin kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu
kondisi yang cukup baik.
Kelemahan angket :
Pertanyaan dalam angket atau kuesioner dapat dibedakan menjadi 3, yaitu pertanyaan tertutup,
pertanyaan terbuka, dan pertanyaan semiterbuka.
Pertanyaan tertutup : Jawaban atas pertanyaan sudah tersedia. (Responden tinggal memilih jawaban
sesuai pertanyaan yang dimaksud, seperti jawaban Ya atau Tidak.
Pertanyaan langsung vs pertanyaan tidak langsung : perbedaan terletak pada tingkat kejelasan suatu
pertanyaan dalam mengungkap informasi khusus dari responden. Jika pertanyaan langsung jawaban
diperoleh langsung dari responden, jika tidak langsung jawaban diperoleh melalui perantara.
Pertanyaan Khusus vs Pertanyaan Umum : Pertanyaan Khusus menanyakan hal- hal yang khusus
yang dibuthkan oleh penulis. Sedangkan pertanyaan umum biasanya menanyakan informasi
mengenai identitas dari koresponden.
Pertanyaan fakta vs opini : Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari responden
berupa fakta, sedangkan pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban dari responden berupa
opini dikarenakan responden mungkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupun dengan sadar
yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus.
Pertanyaan Terbuka = pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden.
Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus
tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
Pertanyaan Tertutup = pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan pilihan respons yang
tersedia bagi responden.
Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata katanya tetap
sederhana.
Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidakjelasan dalam pilihan kata-kata.
Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
Pertanyaan harus singkat
Jangan memihak responden dengan berbicara kepada mereka dengan pilihan bahasa tingkat
bawah.
Hindari bias dalam bilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan pertanyaan
yang menyulitkan.
Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang orang yang mampu
merespon) jangan berasumsi mereka tahu banyak
Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum
menggunakanya.
Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaanya sudah tepat bagi
responden.
Skala dalam Kuesioner : Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol
terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertuuan untuk mengukur atribut atau kaakteristik
tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalahsebagai ukuran sikap atau karakteristik
orang-oran yang menjawab kuesioner dan agar responden memilih subjek kuesioner.
Format Kuesioner :
Isi dan tujuan pertanyaan = dalam membuat pertanyaanya harus teliti namun skala
pengukuran dan jumlah itemnya juga mencukupi untuk mengukur variabel dengan teliti.
Bahasa yang digunakan = bahasa harus memperhatikan jenjang pendidikan responden,
keadaan sosial budaya, “frame of reference” dari responden.