Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vithan Delcia Anggraini

Nim : A1E119098
Kelas : R-003
Soal Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Evaluasi Pengajaran
Aturan ujian:
1. Bacalah doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan pertanyaan yang ada dalam ujian
2. Mahasiswa tidak dibolehkan memberikan jawaban ujiannya kepada teman
3. Mahasiswa yang kedapatan jawaban sama akan di diskualifikasi
4. Isilah jawaban dengan jujur
5. Jawaban diketik dan dibuat dalam format pdf
6. Waktu pengerjaan hanya 60 menit dan dikumpulkan ke Kating

Soal Ujian
1. Jelaskan perbedaan dari pengukuran dan penilaian, serta berikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari
2. Apa yang dimaksud dengan wawancara langsung, serta sebutkan apa saja prosedur dalam
membuat wawancara
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan angket
4. Jelaskan perbedaan antara observasi, wawancara, metode survey dan angket
5. Buatlah pedoman wawancara dan angket sesuai dengan yang saudara pahami!

Jawaban
1. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentyu dan
hasilnya bersifat kuantitatif. Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan
untuk membandingkan hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria ketuntasan
minimal). Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.
Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai alat atay instrumen untuk melakukan
penilaian.

Penilaian adalah kegiatan pengambilan keputusan untuk menentukan sesuatu yang dengan
ukuran tertentu berdasarkan kriteria dan bersifat kualitatif. Penilaian hasil belajar adalaj
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian hasil belajar
bersifat kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat. Penilaian dalam
pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik secara
langsung, berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh.
Contoh :
“Jika kita diminta untuk memilih dua buah pensil yang berbeda ukuran, maka secara otomatis
akan dipilih pensil dengan ukuran yang lebih panjang. Alasannya dipilih pensil yang lebih
panjang karena agar bisa digunakan lebih lama”

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kita akan selalu melakukan penilaian sebelum
menentukan pilihan untuk memilih sebuah objek atau benda. Di dalam melakukan penilaian,
maka kita harus mengadakan pengukuran terlebih dahulu. Sesuai contoh tersebut, untuk
menentukan pensil mana yang lebih panjang, dilakukan kegiatan pegukuran menggunakan
penggaris. Tujuannya adalah untuk membandingkan ukuran panjang dari masing-masing
penggaris, sehingga kita dapat menyimpulkan penggaris yang lebih panjang dan penggaris
dengan ukuran lebih pendek.

2. Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber
untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Didalam wawancara
terdapat pewawancara sebagai orang yang mengajukan pertnyaan dan narasumber
sebgaai orang yang memberikan jawaban. Wawancar alangsusng maksudanya
pewawancara melakukan wawancara dengan narasumber tanpa mencari informasi atau
mambuat janji terlebih dahulu
Contoh : ketika pewawancara ingin mendaptkan informasi mengenai terjadinya konflik di
suatu daerah, kemudian pewawancara dapat langsung turun ke tempat kejadian perkara
tersebut dan mewawancari orang yang berkaitan dengan tragedi tersebut.
Prosedur wawancara :
1. Menentukan topik wawancara
2. Menetapkan narasumber
3. Menulis daftar pertanyaan
4. Merencanakan kegiatan wawancara
5. Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara
6. Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara
7. Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara
8. Melaksanakan wawancara

3. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan angket


Isi dan tujuan pertanyaan

 Isi dan tujuan pertanyaan harus sesuai dengan tujuan dilakukan penelitianyang
tercermin dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian.
 Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam angket disesuaikan dengan kondisiresponden.
Gunakan bahasa yang simpel, mudah dimengerti dan tidak ambigu.
 Tipe dan bentuk pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket harus dirancang secara tepat sesuai denganjenis
data yang kita temukan. Pertanyaan bisa berupa pertanyaan mengenai
fakta,pendapat, sikap, penilaian dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
tujuanpenelitian yang dilakukan.
 Pertanyaan tidak mendua
Dalam menyusun pertanyaan dalam angket perlu diperhatikan hendaknya
pertanyaan tidak ganda atau mendua arti (ambigu). Contoh pertanyaan
yangambigu adalah: Apa dan bagaimana dampak dari penerapan metode CTL
terhadaphasil belajar siswa? (untuk pertanyaan terbuka). Sedangkan untuk
pertanyaantertutup misalnya: apabila ada permasalahan disekolah guru-guru
diajak kepalasekolah untuk merumuskan indikator permasalahan atau mencari
solusi yangpaling tepat.
 Tidak menanyakan yang lupa
Peneliti hendaknya tidak memaksa untuk menanyakan pada respondenmengenai
hal yang sudah terlalu lama dan responden sudah lupa kejadiannya.
 Menggiring
Pertanyaan yang dituangkan dalam angket hendaknya tidak menggiringpada
kecenderungan jawaban tertentu, terutama dalam angket tertutup.
4. 1. Wawancara: metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung atau tatap
muka dengan melangsungkan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
2. Observasi: metode pengumpulan data dengan cara meninjau langsung dengan panca
indra yang dimiliki. Metode pengumpulan data ini cukup tergolong kompleks karena
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan langsung berpartisipasi ataupun tidak langsung.
3. Angket (kuesioner): metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
mengajukan sepaket pertanyaan yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian dengan tolok
ukur tertentu. seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner atau angket ini terbagi menjadi angket terbuka dan angket tertutup.
4. Metode Survei: metode pengumpulan data ini dilakukan dengan meneliti berbagai
macam dokumen yang reliabel untuk dijadikan sebagai bahan analisis. Dokumen yang
dapat digunakan dalam metode pengumpulan data ini dibedakan menjadi dua yaitu
dokumen primer dan dokumen sekunder.

5. Pedoman wawancara
 Jelaskan tujuan wawancara.
 Jelaskan format wawancara. Jelaskan jenis wawancara yang Anda lakukan beserta
Jika Anda ingin mereka mengajukan pertanyaan, tentukan apakah mereka akan
melakukannya sesuai keinginan mereka atau tunggu sampai akhir wawancara.
 Pilih pengaturan dengan sedikit gangguan. Hindari lampu terlalu terang atau suara
terlalu keras, pastikan orang yang diwawancarai nyaman (Anda mungkin bisa
bertanya kepada mereka), dan lain-lain. Seringkali, mereka mungkin merasa lebih
nyaman di tempat kerja atau rumah mereka sendiri.
 Perhatikan persyaratan kerahasiaan. Perhatikan ketentuan kerahasiaan apa pun.
Jelaskan siapa yang akan mendapatkan akses ke jawaban mereka dan bagaimana
jawaban mereka akan dianalisis. Jika komentar mereka digunakan sebagai
kutipan, dapatkan izin tertulis dari mereka untuk melakukannya.
 Tunjukkan berapa lama biasanya wawancara berlangsung.
 Beri tahu mereka cara menghubungi Anda nanti jika mereka mau.
 Tanyakan kepada mereka apakah mereka memiliki pertanyaan sebelum Anda
berdua memulai wawancara.
 Jangan mengandalkan ingatan Anda untuk mengingat jawaban mereka. Minta izin
untuk merekam wawancara atau bawalah seseorang untuk membuat catatan.
Pedoman angket
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur, maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa inggris
pada responden yang tidak mengerti bahasa inggris.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup.
 Pertanyaan tidak mendua artinya pertanyaan tidak mengandung dua arti yang
akan menyulitkan responden.
 Tidak menanyakan yang sudah lupa atau tidak menanyakan pertanyaan yang
menyebabkan responden berpikir keras.
 Pertanyaan tidak menggiring responden.
 Pertanyaan tidak boleh terlalu panjang atau terlalu banyak. Kalau terlalu panjang
atau banyak, akan menyebbkan responden merasa jenuh untuk mengisinya.
 Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik, atau dari yang
mudah menuju ke yang sulit, atau di acak.

Anda mungkin juga menyukai