IRMAWATI MAHLID
NIM
A 251 14 042
KELAS
C
JENIS ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN
Secara keseluruhan, teknik dan bentuk evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Teknik Non-Tes
a) Angket (Questionaire)
Pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan
tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.
Angket dapat digolongkan sebagai berikut :
Angket langsung yaitu menjawab atau mengisi angket itu adalah subjek yang diselidiki
sendiri.
Angket tak langsung yaitu menjawab atau mengisi angket itu adalah bukan subjek yang
diselidiki sendiri.
Keuntungan angket :
Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah
terkesan terpaksa.
Kelemahan angket :
Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah
kurang tepat.
Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari
pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat
atau belum.
Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang
kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.
b) Wawancara (Interview)
Interview atau sering disebut juga wawancara mempunyai definisi suatu proses komunikasi
interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan nonverbal dan
mempunyai tujuan tertentu yang spesifik. Ada dua macam tipe tujuan interview. Pada konseling untuk
mengetahui lebih terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya. Sedangkan pada
kualitatif untuk memperoleh data penelitian.
Kelebihan
Flexibility. Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi
yang dihadapi pada saat itu. Jika dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat
melakukan probing. Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dia
dapat mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat
responden.
Question Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat
memahami maksud penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh
mendetail.
Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang
diajukan.
Kelemahan :
Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga
mempengaruhi jawaban.
Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan
terhadap kegiatan pembelajaran. Data sebagai informasi umumnya telah disediakan dalam bentuk
pilihan ganda, yang harus dipilih siswa.
e) Daftar cek (Checklist)
Bila kita melakukan tes secara tertulis dan secara lisan, maka kita hanya mengukur kemampuan
siswa dalam daerah kognitif saja. Sistem tes tertulis (pencil and paper test) seperti itu tidaklah
mungkin dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam hal keterampilan. Perubahan tingkah laku
dalam hal sikap, minat, dan penyesuaian diri perlu mendapat perhatian yang tak dapat diungkapkan
hanya dengan tes lisan dan tulisan. Oleh karena itu perlu tes lain, yaitu tes perbuatan. Yang dimaksud
dengan daftar cek adalah sederetan pertanyaan atau pernyataan yang dijawab responden dengan
membubuhkan tanda cek () pada tempat yang telah disediakan. Adapun skala bertingkat adalah
sejenis daftar cek dengan kemungkinan jawaban terurut menurut tingkatan atau hierarki.
2. Teknik Tes
a) Tertulis (Written Test)
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data
atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan
cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993).
Bentuk Tes Tulis
Tes Subyektif
Tes subyektif ada dua jenis yaitu : Tes uraian bentuk bebas atau terbuka dan tes uraian
bentuk terbatas.
Tes Obyektif
Tes obyektif ada beberapa macam yaitu :
1. Bentuk benar salah
2. Bentuk menjodohkan (Matching Test)
3. Bentuk isian (Completion Test)
4. Bentuk pilihan ganda (Multiple Choice Test)
Kelebihan :
Lebih representatif.
Dalam menilai tester lebih objektif.
Mengoreksinya mudah.
Mengoreksinya dapat minta bantuan orang lain.
Butir-butir soalnya mudah dianalisis, dari segi derajat kesukaran, daya pembeda,
validitas dan relibialitasnya..
Kelemahan :
Menyusunnya sulit.
Kurang dapat mengukur atau mengungkap proses berpikir yang tinggi atau mendalam.
Terbuka kemungkinan bagi siswa bermain spekulasi.
Siswa dapat mudah kerjasama sebab jawabannya mudah meniru (A,B,C,D,E).
b) Lisan (Oral Test)
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Thoha (2003) menjelaskan bahwa tes ini
termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari
segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni:
Tes lisan bebas, yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa
dimaksud.
Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
Kelemahan :
Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes.
Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.
c)