Anda di halaman 1dari 12

TEORI KONSTRUKSI INSTRUMEN TES

ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

i
A. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah akan dipaparkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari Instrumen?

2. Apakah pengertian dari Tes?

3. Apa saja bentuk Tes?

B. TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak di capai berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:

1. Kami dapat mengetahui pengertian dari Instrumen.

2. Kami dapat mengetahui pengertian dari Tes.

3. Kami dapat mengetahui berbagai bentuk Tes.

C. URAIAN MATERI

A. Pengertian Instrumen

Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variable. Dalam bidang pendidikan instrument digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh
terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar
mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.

B. Pengertian Tes

Tes merupakan salah satu bentuk instrument yang digunakan untuk melakukan
pengukuran. Tes terdiri atas sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah,
atau semua benar atau sebagian benar. Tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui
pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta didik untuk bidang tertentu.
Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang atau sekelompok orang.
Karakteristik ini bisa berupa kemampuan kognitif atau keterampilan seseorang.

Kegiatan penegtesan merupakan salah satu cara untuk menaksir tingkat kemampuan
peserta didik secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap sejumlah
stimulus atau pertanyaan. Hasil tes diharapkan menghasilkan data dengan kesalahan
sekecil mungkin. Oleh karena itu agar diperoleh data yang akurat dibutuhkan tes yang
sahih (valid) dan andal (realiabel).

2
Hasil tes bisa digunakan untuk memantau perkembangan mutu pendidikan. Hasil tes untuk
tujuan ini baik, yaitu memiliki kesalahan pengukuran yang sekecil mungkin. Kesalahan
pengukuran ini dapat dikategorikan enjadi dua, yaitu kesalahan acak dan kesalahan
sistematik. Kesalahan acak disebabkan karena kesalahan dalam memilih sampel isi tes,
variasi emosi seseorang, termasuk variasi emosi pemeriksa lembar jawaban jika lembar
jawaban peserta tes diperiksa secara manual. Kesalahan sistematik disebabkan karena soal
tes terlalu mudah atau terlalu sukar. Ada pendidik yang cenderung membuat tes yang sulit,
sehingga estimasi kemampuan peserta didik underestimate, tetapi ada juga pendidik yang
cenderung membuat tes yang mudah, sehingga estimasi kemampuan peserta didik
overestimate. Hal ini tidak diinginkan karena tidak memberikan data tentang kemampuan
peserta didik yang sebenarnya.

Pengujian adalah kegiatan melaksanakan pengukuran dengan tujuan apakah peserta didik
telah memiliki kemampuan yang di persyaratkan. Kemampuan yang dipersyaratkan bisa
ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan musyawarah guru atau ditentukan oleh
pusat. Kemampuan ini juga disebut dengan keampuan minimum yang harus dimiliki
peserta didik. Satuan pendidikan sering menggunakan istilah kriteria ketuntasan minimal
(KKM), yaitu kompetensi minimal yang harus dimiliki peserta didik. Ada satuan
pendidikan yang menetapkan KKM sebesar 7,5 ada yang 7,0 dan ada yang lebih rendah
lagi. Namun diharapkan dari tahun ke tahun ada kenaikan terutama yang belum mencapai
7,5.

C. Bentuk Tes

Bentuk tes yang digunakan satuan pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes
objektif dan tes non objektif. Tes nonobjektif juga sering disebut dengan tes bentuk essai
atau uraian. Objektif disini dilihat dari cara penskorannya, siapa saja yang memeriksa
lembar jawaban akan menghasilkan skor yang sama. Tes yang nonobjektif adalah yang
cara penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa tes yang objektif yang system penskorannya objektif, sedangkan tes yang
nonobjektif system penskorannya dipengaruhi subjektivitas pemberi skor.

A. TES OBJEKTIF
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.
Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai
(Arikunto, 2003:164). Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban
yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan
jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik yang mununtut
proses mental yang tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat kembali,
kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-
prinsip.

3
1) Kelebihan Tes Objektif yaitu:
- Untuk menjawab tes objektif tidak banyak memakai waktu.
- Reabilitasnya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan tes Essay, karena
penilainnya bersifat objektif.
- Pemberian nilai dan cara menilai tes objektif lebih cepat dan mudah karena
tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai.
- Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci
tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
- Untuk menjawab tes objektif tidak banyak memakai waktu
- Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain.
- Tes Objektif tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah
dilaksanakan.

2) Kelemahan Tes Objektif yaitu:


- Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka
belum menguasai bahan pelajaran tersebut.
- Memang tes sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan
hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya.
- Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
- Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item tes harus sebanyak
jumlah pengikut tes.
- Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

3) Tes Objektif ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara lain:
a. Benar atau Salah.
Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut
dapat disusun sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah.
 Kelebihan tes benar - salah yaitu:
- Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative
jawaban.
- Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca.
- Tidak begitu sulit menentukan jawaban pengecoh.
- Pembuatan soal relative lebih mudah karena hanya mengarah pada 2
option jawaban.
- Tidak perlu membuat jawaban pengecoh.
 Kelemahan tes benar – salah yaitu:
- Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari
maksud ganda.
- Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan
baik.
- Tidak bisa untuk mengukur kemampuan analisa.
- Kurang cocok untuk soal hitungan
- Soal kurang bervariasi.

4
- Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah.
- Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka.
 Contoh Tes Benar – Salah
1) Jarak antara kota A dan kota B adalah 25 km. Jarak antara kota B dan
kota C adalah 25.000 m. Jadi, jarak antara kota A ke kota B sama
dengan jarak kota B ke kota C. (Benar / Salah)
Kunci Jawaban: Benar
2) FPB dan KPK dari 20 dan 50 secara berurutan adalah 5 dan 100.
(Benar / Salah).
Kunci Jawaban: Benar
3) Trapesium siku-siku memiliki 2 sudut siku-siku, 1 sudut lancip, dan 1
sudut tumpul. (Benar / Salah).
Kunci Jawaban: Benar

b) Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan
yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu
dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. Tes pilihan
ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau
paling tepat.
 Kelebihan Pilihan Berganda yaitu:
- Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur.
- Terstruktur dan petunjuknya jelas.
- Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik.
- Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.
- Dapat diaplikasikan dengan komputer baik penampilan soal dan
perhitungan nilainya, interaktif.
 Kelemahan Pilihan Berganda yaitu:
- Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.
- Sulit menemukan pengacau.
- Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah,
kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.
- Kurang menggambarkan sebuah proses.
- Tingkat kemampuan yang terukur sangat terbatas.
- Jumlah soal harus banyak agar dapat mewakili semua materi yang
telah dipelajari.
- Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.

 Contoh Tes Pilihan Ganda


- Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu, disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau secara kronologis.
1) Contoh soal yang kurang baik

5
Tn. Amir mendepositokan uang sebesar Rp10.000.000,00 di Bank
Mandiri dengan bunga 18% selama 3 tahun. Bunga deposito yang
diterima oleh TN. Amir tiap-tiap bulan adalah…
A. Rp 155.000,00
B. Rp 150.000,00
C. Rp 165.000,00
D. Rp 160.000,00
Penjelasan: Pilihan jawaban pada contoh soal di atas tidak
berurutan. Pilihan jawaban dalam bentuk angka yang diurutkan
akan mempermudah siswa dalam menemukan angka yang
dimaksud.
2) Contoh soal yang baik
Tn. Amir mendepositokan uang sebesar Rp10.000.000,00 di Bank
Mandiri dengan bunga 18% selama 3 tahun. Bunga deposito yang
diterima oleh TN. Amir tiap-tiap bulan adalah…
A. Rp 150.000,00
B. Rp 155.000,00
C. Rp 160.000,00
D. Rp 165.000,00
- Butir soal jangan tergantung pada soal sebelumnya.
1) Contoh soal yang kurang baik
Seorang ayah membagi sejumlah uang kepada kedua anaknya.
Anak pertama mendapatkan 60 % yaitu sebesar Rp 360.000,00.
Bagian yang diterima anak kedua adalah…
A. Rp 540.000,00
B. Rp 480.000,00
C. Rp 450.000,00
D. Rp 240.000,00
Kunci Jawaban: D. Rp 240.000,00
Berdasarkan soal di atas, 20 % dar jumlah uang yang diterima
anaka kedua di sumbangkan kepada yayasan yatim piatu. Jumlah
yang disumbangkan adalah …
A. Rp 108.000,00
B. Rp 96.000,00
C. Rp 90.000,00
D. Rp 48.000,00
Kunci Jawaban: D. Rp 48.000,00
Penjelasan: Apabila siswa salah dalam menjawab soal pertama,
maka kemungkinan salah pula dalam menjawab soal ke 2. Dengan

6
demikian anak dirugikan karena akan kesalahan dalam menjawab
soal sebelumnya.

- Pilihan tidak mengulang kata atau kelompok kata yang sama


1) Contoh soal yang kurang baik
Diketahui segienam beraturan PQRSTU, diagonal PS, UR, dan QT
berpotongan di titik O. Bila segienam tersebut diputar 1800 dengan
pusat O, maka …
A. Titik Q menempati titik S
B. Titik Q menempati titik U
C. Titik Q menempati titik T
D. Titik Q menempati titik S
Penjelasan: Contoh soaldi atas kurang baik karena pada pilihan
jawaban terdapat kelompok kata yang berulang. Hal ini akan
menyita sebagian waktu yang disediakan.
2) Contoh soal yang baik
Diketahui segienam beraturan PQRSTU, diagonal PS, UR, dan QT
berpotongan di titik O. Bila segienam tersebut diputar 1800 dengan
pusat O, maka titik Q menempati…
A. Titik S
B. Titik U
C. Titik T
D. Titik S
c) Isian
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang
dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta
agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.
 Kelebihan Isian atau Completion yaitu:
- Sangat mudah dalam penyusunannyaLebih menghemat tempat
(menghemat kertas).
- Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh tes model ini.
- Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak
sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja.
 Kelemahan Isian atau Completion yaitu:
- Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
- Butir- butir item dari tes model ini kurang relevan untuk diajukan.
- Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.
 Contoh Tes Isian
1) Harga pembelian 2 lusin buku Rp76.800,00. Buku dijual eceran
dengan harga Rp4.000,00 tiap buah. Persentase untung atau ruginya
adalah ....

7
2) Suhu tempat A adalah 100 C di bawah nol, suhu tempat B adalah 200C
di atas nol, dan suhu tempat C adalah tepat di antara suhu tempat A
dan tempat B. Suhu tempat C adalah...
3) Diketahui data: 5,5,6,6,7,6,7,8,4,9. Modus dan median data tersebut
berturut-turut adalah ...
d) Jawaban Singkat
Bentuk tes jawaban singkat ini menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau
angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban
singkat biasanya dekemukakan dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lain,
item tersebut berupa suatu kelimat bertanya yang dapat dijawab dengan
singkat.
 Kelebihan Jawaban Singkat yaitu:
- Mudah dalam perbuatan.
- Kemungknan menebak jawaban sangat sulit.
- Cocok untuk soal- soal hitungan.
- Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas.
 Kelemahan Jawaban Singkat yaitu:
- Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
- Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
- Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak.
 Contoh Tes Soal Jawaban Singkat.
1) Bentuk persen dari adalah …
2) 0,7 + 8,2 = …
3) Bentuk campuran dari adalah …
e) Menjodohkan.
Soal menjodohkan sebenarnya masih merupakan pilihan ganda. Perbedaanya
adalah pilihan ganda terdiri atas item dan option, kemudian tesi tinggal
memilih salah satu option yang diberikan. Sedangkan bentuk menjodohkan
terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya
dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda. Kolom sebelah kiri menunjukan
kumpulan soal, dan kolom sebelah kanan menunjukan kumpulan jawaban.
Jumlah alternatif jawaban harus dibuat lebih banyak daripada soal.
 Kelebihan Menjodohkan yaitu:
- Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama
menyesuaikan dengan rangkaian isi soal.
- Waktu membaca dan merespon relative singkat.
- Mudah untuk dibuat.
- Mudah dalam pengoreksian.
- Memudahkan siswa menjawab soal karena jawaban sudah tersedia.
- Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
 Kelemahan Menjodohkan yaitu:

8
- Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana
dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat
pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
- Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang
homogen.
- Terlalu banyak jawaban yang harus dipilih.
- Sulit mencari pasangan-pasangan yang relevan dengan soal.
- Hanya mengukur materi yang bersifat hapalan/recall.
- Bila yang belum terjawab tinggal sedikit dapat ditebak.
 Contoh Tes Soal Menjodohkan

Pertanyaan Jawaban
1. Besar sudut lurus a. Sama dengan
2. Rumus luas segitiga b. 3
3. Jumlah sisi lingkaran c. Tidak ada
4. Contoh bangun ruang d. 180
5. Bilangan yang bias dinyatakan e. Lingkaran
dalam bentuk f. Bola

6. Berapa nilai x jika terdapat g. Alas x tinggi x ½

persamaan 2x + 5 = 3x + 2 h. rasional

7. Terdiri dari titik-titik yang


memiliki jarak yang sama
terhadap satu titik pusat

B. TES SUBJEKTIF
Pada umumnya tes subjektif berbentuk tes esai (uraian). Ciri-ciri pertanyaanya
didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan dan sebagainya.
1) Kelebihan Tes Subjektif yaitu:
- Mudah dipersiapkan dan disusun.
- Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
- Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menysun
dalam bentuk kalimat yang bagus.
- Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan carannya sendiri.
- Dapat mengetahui sejauhmana peserta didik mendalami suatu masalah yang
diujikan/dites.

9
2) Kelemahan Tes Subjektif yaitu:
- Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi
jawaban dengan objektif (Sudjana, 2001:262).
- Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-mana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
- Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan
dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
- Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oelh unsur-unsur subjektif.
- Pemeriksaaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari penilai.
- Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
3) Bentuk-bentuk Tes Subjektif:
a) Tes Essay
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan
siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu
dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam
bahasa sendiri.
 Kelebihan Tes Essay yaitu:
- Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya
sendiri.
- Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal.
- Tes ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses
belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes
objektif.
- Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-
kalimatnya.
- Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga tes
ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa
yang baik, benar, dan cepat.
- Tes ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang
relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat
mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil
pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
 Kelemahan Tes Essay yaitu:
- Sukar dinilai secara tepat.
- Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
- Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun
internasional.
- Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
 Contoh Tes Essay

10
1) Wisnu bermain bola setiap 4 hari sekali, Arif bermain bola setiap 5 hari
sekali, dan Fikri bermain bola setiap 6 hari sekali. Apabila pertama kali
merkea bermain bola bersama-sama pada hari Rabu, pada hari apakah
mereka akan bersama-sama lagi bermain bola?
2) Paul ingin mengganti tali yang ada pada tiang bendera di sekolahnya.
Oleh karena itu, ia perlu mengetahui berapa tinggi tiang bendera. Nah,
untuk keperluan tersebut, ia berdiri di dekat tiang bendera pada pagi
hari yang cerah dan diketahui bahwa panjang bayangan Paul adalah 2,5
m, sedangkan panjang bayangan tiang bendera adalah 6 m. Jika tinggi
Paul 1,5 m, maka berapakah tinggi tiang bendera?
3) Tono mempunyai dua buah pas foto berbentuk persegipanjang. Foto
pertama berukuran 3 cm ×× 4 cm, sedangkan foto kedua hanya
diketahui panjangnya saja, yaitu 18 cm. Berapakah perbandingan luas
antara kedua foto?

b) Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes ini termasuk
kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.
 Kelebihan tes lisan:
- Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta
didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan
langsung.
- Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga
sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes
bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan
langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud.
- Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
 Kelemahan tes lisan:
- Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes.
- Waktu pelaksanaan yang diperlukan.
 Contoh Tes Lisan
1) 1 + 1 =
2) 12 x 13 =
3) -78:3 =

11
DAFTAR PUSTAKA

Djemari Mardapi. 2017, Pengukuran, Penilaian Dan Evaluasi Pendidikan (edisi 2). Yogyakarta :
Parama Pubhlising.

http://adheliana92.blogspot.com/2013/10/kelebihan-dan-kelemahan-test-objektif.html

https://syahandrianeda.blogspot.com/2018/04/contoh-soal-isianuraianessay-usbn-
sdMatematika.html

http://soalkitasemua.blogspot.com/2016/03/kumpulan-soal-lisan-mata-pelajaran.html

http://tryoutunonline.com/soaluraian-39-soal_unbk.html

http://www.danlajanto.com/2016/08/menyelesaikan-masalah-matematika.html

12

Anda mungkin juga menyukai