Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai “Menganalisis Butir Soal”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai referensi, sumber dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Reni Rokhayati, S.S,, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pengajaran Bahasa yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3
3.1 Simpulan………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Tidak ada usaha guru yang lebih baik selain usaha untuk selalu
meningkatkan mutu tes yang disusunnya. Namun, hal ini tidak dilaksanakan
karena adanya kecenderungan seorang untuk beranggapan bahwa hasil
karnyanya adalah yang terbaik atau setidak tidaknya sudah cukup baik.
a. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauannya. Seorang siswa akan menjadi hafal akan kebiasaan-
kebiasaan gurunya dalam membuat soal.
Rumus :
𝐵
P=
𝐽𝑆
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes
b. Daya Pembeda
Daya beda butir soal ialah indeks yang menunjukkan tingkat
kemampuan butir soal membedakan kelompok yang berprestasi
tinggi (kelompok atas) dari kelompok yang berprestasi rendah
(kelompok bawah) diantara para peserta tes (Asmawi Zainul, dkk :
1997). Suryabrata (1999) menyatakan tujuan pokok mencari daya
beda adalah untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki
kemampuan membedakan kelompok dalam aspek yang diukur,
sesuai dengan perbedaan yang ada pada kelompok itu. Daya beda
butir soal yang sering digunakan dalam tes hasil belajar adalah
dengan menggunakan indeks korelasi antara skor butir dengan skor
totalnya. Daya beda dengan cara ini sering disebut validitas internal,
karena nilai korelasi diperoleh dari dalam tes itu sendiri. Daya beda
dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi biserial maupun
koefesien korelasi point biserial. Dalam analisis ini digunakan nilai
koefisien korelasi biserial untuk menentukan daya beda butir soal.
Koefisien korelasi biserial menunjukkan hubungan antara dua skor,
yaitu skor butir soal dan skor keseluruhan dari peserta tes yang sama.
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Menganalisis Hasil Tes salah satu upaya guru untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan cara mendidik serta sebagai cara untuk menilai taraf kesuksesan
dalam penyampaian materi, sebagai metode untuk menilai taraf kemampuan siswa
dalam memahami materi yang telah diberikan. Oleh karena itu Menganalisis Hasil
Tes sangatlah penting dilakukan agar mutu tes yang dianalisis dapat selalu
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA