Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS KUALITAS TES DAN BUTIR SOAL


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Evaluasi pemblajaran
Dosen Pengampu : Suwarno AS, S.Pd.i, M.M

Di Susun Oleh : Kelompok V

ALI IMRON RAMDHAN NIM: 20.01.0005


MUHAMMAD AKHSAN NIM: 20.01.0014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU


TARBIYAH ( STIT ) AL- AMIN INDRAMAYU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat dan nikmat iman. Shalawat dan salam juga disampaikan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah
dan seiring bahu membahu dalam menegakkan agama Allah SWT. Dengan kebaikan
beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Evaluasi pemblajaran pada Program
Studi Pendidikan Agama Islam. dengan ini penulis mengangkat judul ‘ANALISIS
KUALITAS TES DAN BUTIR SOAL’.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... I

Daftar Isi ................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Pengertian Analisis Tes Dan Butir Soal ........................................................ 2


B. Menganalisis Hasil Tes ................................................................................. 2
C. Analisis Butir Soal ........................................................................................ 3
D. Cara Analisis Butir Soal ................................................................................ 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 8

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai
bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian.
Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, guru memberikan suatu
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah dikuasai oleh
siswa selama proses belajar mengajar mengenai materi yang disampaikan.

Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, berhasil atau tidaknya sangat ditentukan


oleh tepat atau tidaknya pelaksanaan ujian. Untuk melaksanakan ujian ini memerlukan
alat-alat. Bagi ujian tertulis maka alatnya adalah butir-butir soal tertulis. Bagi ujian
lisan maka alatnya adalah butir soal tertulis yang disediakan bagi setiap tes, atau
sekurang-kurangnya pokok pertanyaan yang sudah tertulis dan dipersiapkan
sebelumnya. Bagi ujian praktek, maka alatnya adalah lembar pengamatan yang berisi
segi-segi yang diamati beserta rentang skor masing-masing.

Idealnya sebelum suatu tes dipergunakan maka tes tersebut harus memenuhi syarat-
syarat sebagi tes yang baik, maka tes yang bersangkutan perlu diuji cobakan. Namun
sebelum diuji cobakan tes tersebut harus memperlihatkan indokator-indikator sebagai
tes yang baik. Dalam hal ini dilakukan suatu analisis butir soal.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian, tujuan dan manfaat analisis tes dan butir soal?
2. Bagaimana cara menilai tes yang di buat sendiri?
3. Bagaimana menganalisis butir soal?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Analisis Tes Dan Butir Soal

Analisis tes dan butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk
mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal
yang menjadi bagian dari tes tersebut. Sebab itu, tes digunakan guru harus memiliki
kualitas yang baik. Analisis tes berkaitan dengan pertanyaan apakah tes itu mampu
dijadikan sebagai alat ukur benar-banar mampu mengukur apa yang hendak diukur,
dan sampaimana tes tersebut dapat diandalkan dan berguna.

B. Menganalisis Hasil Tes

Ada 4 cara untuk menilai tes, yaitu:

a. Meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat


diperoleh jawaban tentang ketidak jelasan perintah atau bahasa, taraf
kesukaran, dan lain-lain keadaan soal tersebut.
b. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
1) Apakah banyaknya soal untuk tiap topik sudah seimbang?
2) Apakah semua soal menanyakan bahan yang telah diajarkan?
3) Apakah soal yang kita susun tidak merupakan pertanyaan yang
membingungkan (dapat disalah tafsirkan)?
4) Apakah soal itu tidak sukar untuk dimengerti?
5) Apakah soal itu dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa?
c. Mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu
prosedur Yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi
yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun.

Faedah mengadakan analisis soal:

1) Membantu kita dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek.


2) Memperoleh informasi yang akan dapat digunakan untuk
menyempurnakan soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut.
3) Memperoleh gambaran secara selintas tentang keadaan yang kita susun.

2
d. Mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes
buatan

Guru adalah validitas kurikuler.

e. Mengadakan checking reliabilita. Salah satu indikator untuk tes yang

Mempunyai realibilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu
mempunyai daya pembeda yang tinggi.

C. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal yang dalam bahasa inggris disebut item analiysis dilakukan
terhadap empirik. Maksudnya, analisis itu baru dapat dilakukan apabila suatu tes telah
dilaksanakan dan hasil jawaban terhadap butir-butir soal telah kita peroleh.

1. Tujuan, dan Manfaat Analisis butir soal

Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,
kurang baik dan soal yang buruk. Sehingga dapat petunjuk untuk mendapatkan
perbaikan.

Manfaat yang dapat diberikan apabila dilakukan analisis terhadap butir soal,
sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui soal yang dianalisis telah berfungsi sebagaimana yang


diharapkan.
b. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal.
c. Untuk mengetahui apakah tanggapan-tanggapan soal yang dianalisis sudah baik
susunannya.
d. Untuk mengetahui apakah soal yang dianalisis sudah betul/baik konstruksinya.
e. Untuk bahan masukan menyusun program remedial teaching.
f. Untuk meningkatakan keterampilan guru dalam merencanakan dan mengolah hasil
tes.

3
Dalam analisis butir soal secara kuantitatif ada empat yang perlu dianalisis pada
setiap soal yang telah dikerjakan siswa yaitu:

1. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal
yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan
tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Dalam menentukan kriteria soal, apakah soal tersebut termasuk mudah, sedang,
atau sukar adalah berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tersebut antara lain adalah: Aspek yang di ukur dalam pernyataan tersebut. Sifat materi
yang di ujikan atau ditanyakan. Isi bahan yang di tanyakan sesuai dengan bidang
keilmuannya, baik luasnya maupun kedalamannya.

2. Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut
dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah dan kategori tinggi
prestasinya. Tujuan daya pembeda yaitu untuk mengetahui kesanggupan soal dalam
membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang
tergolong kurang atau lemah prestasinya.

3. Pola jawaban soal

Pola jawaban soal adalah distribusi teste dalam hal menentukan pilihan jawaban
pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung
banyaknya testee yang memilih jawaban a, b, c, atau datau yang tidak memilih pilihan
manapun (blangko).

D. Cara Analisis Butir Soal


1. Penskoran

Penggunaan skor tes adalah untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran yang mewakili ranah kemampuan kognitif. Ranah kemampuan yang
diukur adalah ranah kemampuan kognitif. Pemberian skor dengan menggunakan
skala bebas, tergantung besarnya bobot butir soal. Hal ini seperti diungkapkan oleh
Arikunto (1986:45) bahwa dalam penentuan skor tertinggi dari skala yang

4
digunakan tidak selalu sama. Pemberian skor total setiap butir tergantung
banyaknya langkah kesukaran pertanyaan penyelesaian dalam soal tersebut.

2. Validasi

Suatu alat dikatakan valid (absah atau sahih) apabila alat tersebut mampu
mengukur apa yang hendak diukur (Suherman, 1994:129). Sedangkan Sudjana
(1992:12) mengemukakan bahwa, validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai.

Menurut Suke Silverius (1991:52) menyatakan, “soal yang akan ditulis harus
mampu mengukur pencapaian TKP yang merupakan indikator TIU. Berarti, soal
yang akan disajikan hendaknya didasarkan atas TKP. Selanjutnya dikatakan TKP
dan indikator mempunyai perumusan persis sama, perbedaannya TKP diarahkan
pada kegiatan belajar mengajar tetapi indikator diarahkan pada penulisan soal.
Salah satu cara untuk mengetahui derajat validitas tes adalah dengan membuat tabel
spesifikasi yang memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam TIK
atau indikator.

Untuk mengetahui karakteristik dari instrumen tes hasil belajar, dengan


menganalisis data hasil uji coba, yang dikenal dengan analisis butir tes. Butir tes
dikatakan baik apabila memiliki informasi yang baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Setelah soal disusun, dilakukan telaah butir soal secara kualitatif
yang bertujuan untuk menguji mutu butir soal dari segi kesesuaian materi, bahasa,
dan konstruksi. Ini berkaitan erat dengan validasi isi. Secara kuantitatif seyogyanya
memenuhi kritria validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
berdasarkan data hasil uji coba lapangan.

Arikunto menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika


hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes
tersebut dengan kriterium. Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur mempunyai
validitas secara empirik, adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada
masing-masing butir, dengan skor total. Apabila skor semua pernyataan yang
disusun berdasarkan konsep berkorelasi positif dengan skor total, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur itu mempunyai validitas. Validitas semacam ini disebut
validitas butir.

5
3. Daya Pembeda

Suatu butir soal mempunyai daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut
mampu membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang lemah. Sebelum
menghitung daya pembeda setiap butir soal, terlebih dahulu dilakukan
pengelompokan siswa atas tiga kelompok berdasarkan skor total. Skor total
diurutkan mulai yang terbesar sampai terkecil. Penentuan kelompok atas dan
kelompok bawah, menurut Kelly (dalam Nur, 1987:138) memberikan batasan
bahwa 27% dari seluruh siswa yang dihitung mulai urutan teratas merupakan
kelompok atas, dan 27% dari seluruh siswa yang dihitung dari urutan paling bawah
merupakan kelompok bawah.

4. Reliabilitas Tes

Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yanng tinggi apabila instrumen itu
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Hasil pengukuran tersebut relatif
serupa jika pengukurannya dilakukan pada subyek yang sama meskipun
dilaksanakan oleh orang yang berbeda dan tempat yang berbeda. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Suherman (1994:153) bahwa suatu alat evaluasi (tes atau non
tes) disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika untuk subyek yang
sama.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis tes dan butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk
mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal
yang menjadi bagian dari tes tersebut.

Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila benar-benar mampu mengukur apa
yang hendak diukur dengan tepat. Validitas dapat dihitung dengan beberapa metode,
antara lain metode korelasi product moment angka simpangan,korelasi perbedaan
peringkat peringkat dan diagram pencar. Reliabilitas merupakan derajat konsistensi
suatu instrument.

Suatu tes dapat dikatakan reliable apabila selalu memberikan hasil yang sama bila
diteskan pada kelompok yang sama pada kesempatan yang berbeda.

Analisis butir soal dilakukan dengan melakukan perhitungan tingkat kesukaran dan
daya pembeda. Analisis lain yang dibutuhkan untuk memastikan kualitas tes dan butir
soal adalah analisis pengecoh, analisis homogenitas dan analisis efektivitas fungsi opsi.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://nhiaazzahra.blogspot.com/2012/01/analisis-kualitas-tes.html

http://harlona.blogspot.com/2013/09/cara-analisis-butir-soal.html

http://re-alitha.blogspot.com/2012/05/analisis-kualitas-tes-dan-butir-
soal.html

http://www.rangkumanmakalah.com/analisis-kualitas-tes-dan-butir-soal/

Anda mungkin juga menyukai